Anda di halaman 1dari 2

STUDI HAWTHORNE

Beberapa literatur yang ada, mengatakan bahwa teori Hawthorne, adalah sebuah
kumpulan kajian yang mempelajari tentang produktifitas seorang karyawan dengan memberikan
beberapa efek kepada mereka.

Efek tersebut menitikberatkan pada pemberian sinar yang cukup minim, dengan tujuan
para karyawan pabrik mempunyai hasil kinerja yang berbeda. Mengingat pada percobaan
tersebut, terdapat dua sample kelompok yang diberikan efek penerangan berbeda. Satu adalah
kelompok eksternal dengan pencerahan yang maksimal. Satu adalah kelompok kontrol, yang
mendapatkan minim pencahayaan ketika mereka melakukan pekerjaan. Yang kemudian hal
tersebut mendapatkan hasil yang sangat berbeda.

Yang mengakibatkan para ahli seperti Elton Mayo, mencoba untuk memecahkan hal
tersebut. Dan tanpa disadari bahwasannya satu hal yang menjadi penyebab daripada perubahan
produktifitas seorang karyawan. Yakni keterlibatan mereka secara emosional dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan daripada perusahaan atau organisasi yang mereka ikuti.

Berawal dari Elton Mayo memberikan beberapa benefit yang baik untuk para karyawan
yang menjadi sample tersebut. Beberapa benefit tersebut antara lain:

 Memberi istirahat dengan jumlah 2 kali istirahat masing-masing awalnya 5 menit menjadi
10 menit.
 Memberikan insentif berupa makan dari perusahaan
 Mengubah hari menjadi lebih pendek untuk durasi produktif yakni 30 menit pengurangan
waktu produktif selama hari kerja.

Dari beberapa tiga poin tersebut, ada yang memberikan efek bisa menunjang
produktifitas daripada para karyawan, adapun yang harus dikembalikan pada konsep awal,
mengingat tidak memberikan efek apa-apa. Setelah itu, Elton Mayo pun melakukan eksperimen
lagi, dengan cara memberikan bayaran atau insentif kepada mereka, sesuai dengan tingkat
produktifitas yang ada.
Namun setelah melakukan percobaan tersebut, hasilnya diluar dugaan dari Elton serta
rekan-rekannya. Yang mana ekspektasi mereka adalah peningkatan produktifitas, nyatanya
dalam lapangan justru menurun dan semakin menurun. Tidak sedikit dari kalangan karyawan
yang mengkhawatirkan suatu saat perusahaan akan memecat mereka, ketika adanya sebua
insentif karyawan, apalagi sampai kepada titik berlebih.

Serta tingkat daripada produktifitas mereka, akan menjadi alasan bagi para petinggi dari
perusahaan atau organisasi tersebut, agar mereka bisa keluar atau dipecat dengan mudah pada
waktu yang telah mereka tentukan. Pun dengan gaji dasar atau awal mereka, juga menjadi
kekhawatiran sendiri. Mengingat bisa saja kapanpun itu, gaji dasar mereka bisa turun seiring
dengan berjalannya waktu.

Anda mungkin juga menyukai