Anda di halaman 1dari 9

TUGAS IDENTIFIKASI MATERI DAN PERMASALAHAN GURU

DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR DI SEKOLAH

Nama Anggota kelompok :


 Rahmawati Rahim
 Ayu Andriyani
 Nurhikmah. HR
 Rifka Nurfadillah

Permasalahan Yang Dialami Guru


1. Terbatasnya sarana dan prasarana seperti alat-alat laboratorium untuk menjalankan
praktikum seperti pada praktikum materi bakteri, virus, struktur dan fungsi jaringan
hewan dan tumbuhan.
2. Kurang lengkapnya media pembelajaran untuk melengkapi proses belajar mengajar.
3. Terbatasnya alat pembelajaran seperti LCD proyektor di sekolah

Permasalahan Yang Dialami Siswa


1. Cara mengajar guru yang kurang variatif dan monoton.
2. Ada beberapa materi yang susah dipahami seperti materi bakteri, virus dan sistem
reproduksi.
3. Siswa susah menghafal nama latin seperti pada materi plantae serta nama penyakit seperti
pada materi virus, bakteri, sistem pencernaan, sistem peredarandarah, sistem pernapasan,
dll.

Solusi Yang Dapat Diberikan untuk permasalahan yang dialami guru.


1. Terbatasnya sarana dan prasarana seperti alat-alat laboratorium untuk
menjalankan praktikum seperti pada praktikum materi bakteri, virus, struktur dan
fungsi jaringan hewan dan tumbuhan.
 Adapun solusinya :
Sarana dan prasarana adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu
sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang canggih.Sarana dan prasarana sangat perlu
dilaksanakan untuk menunjang keterampilan peserta didik agar siap bersaing terhadap
pesatnya teknologi. Sarana dan prasarana merupakan bagian penting yang perlu
disiapkan secara cermat dan berkesinambungan sehingga akan terjamin proses belajar
mengajar yang lancar. Akan tetapi kenyataanya sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah-sekolah di Indonesia khususnya untuk daerah-daerah terpencil masih belum
terlaksana secara optimal, cotohnya seperti alat – alat laboratorium disekolah –
sekolah yang kurang memadai sehingga pelaksanaan praktikum seperti pada
praktikum materi bakteri, virus, dan struktur dan fungsi jaringan hewan dan
tumbuhan belum bisa diamati dalam praktikum karena kurangnya fasilitas yang
memadai, sehingga adanya ketidaknyamanan ini akan mengakibatkan peserta didik
enggan melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. 
Pemerintah juga  perlu meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah, sehingga peserta didik dapat belajar dengan nyaman atas adanya sarana dan
prasarana yang memadai tersebut. Akan tetapi sarana dan prasarana yang baik juga
harus disertai dengan Sumber Daya Manusia yang baik pula, karena sarana dan
prasarana yang lengkap dan memadai tidak akan bermanfaat apabila tidak adanya
guru yang berkualitas. Seorang guru harus memiliki sifat yang professional,
berkompeten serta dapat mengikuti perkembanga nilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam hal ini guru harus dapat mengoperasikan alat – alat dalam laboratorium
sehingga melaksanakan proses mengajar dan praktikum dapat terlaksana dengan baik.
Setiap pendidikan wajib memiliki sarana seperti perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar agar dapat menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan teroktimal. Apabila kelengkapan fasilitas di atas memadai dan
dikelola dengan baik maka sarana dan prasarana berjalan dengan optimal sebaik
mungkin serta bakat dan minat peserta didik dapat lebih dikembangkan lagi,sehingga
akan menciptakan lulusan peserta didik yang baik. Begitu  juga dengan pemerintah
harus melakukan tindak lanjut mengenai oknum-oknum yang tidak menyampaikan
wewenang dengan baik agar mereka dapat menyadari betapa pentingnya pendidikan.
 Solusi dari Jurnal :
Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa tentunya harus memiliki
ketentuan ketentuan yang dapat mempermudah proses belajar mengajar yang kita
inginkan khususnya fasilitas dalam belajar. Fasilitas belajar tentunya sangat
diperlukan dalam proses belajar mengajar khususnya bagi siswa dengan menyediakan
sarana prasarana yang digunakan dalam kegiatan belajar. Fasilitas merupakan sarana
dan prasarana untuk memaksimalkan proses pembelajaran. Fasilitas belajar di sekolah
bukan menjadi jaminan untuk berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Kita
ketahui bersama pada sekolah sekolah yang berada di kota, sangat jauh berbanding
terbalik dengan sekolah sekolah yang ada di daerah pedesaan. Tentunya fasilitas yang
ada di kota lebih memadai karena anggaran dananya sangat memadai sehingga
fasilitas yang disediakanpun sangat memadai dan tidak diragukan lagi. Sedangkan di
desa, keterbatasan fasilitas sangat menghambat proses berlangsungnya pendidikan.
Tidak hanya fasilitas belajar di sekolah, fasilitas belajar yang disediakan keluarga
juga sangat mempengaruhi terhadap motivasi belajar siswa di rumah. Keluarga
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan belajaran itu sendiri
sehingga perlu adanya komunikasi antara orang tua dan anak untuk meningkatkan
prestasi belajarnya sehingga orang tua dapat mengetahui dan dapat memotivasi
prestasi belajar anaknya. (Jurnal : OSARARA : JURNAL PENDIDIKAN DAN
ILMU SOSIAL.

2. Kurang lengkapnya media pembelajaran untuk melengkapi proses belajar


mengajar
 Adapun solusinya :
Media pembelajaran berasal dari kata media dan pembelajaran. Media
pembelajaran diartikan sebagai penyalur pesan atau informasi belajar untuk
mengondisikan seseorang siswa untuk belajar atau segala sesuatu yg dapat
menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, kemauan sehingga
mendorong terjadinya belajar pada siswa Dengan menggunakan media pembelajaran,
ada beberapa manfaat yang diperoleh, yaitu: menarik perhatian siswa sehingga
menumbuhkan motivasi belajar, memberikan pengalaman nyata, mengatasi
keterbatasan, bahan ajar lebih bermakna dan dapat dipahami siswa, mengajar lebih
bervariasi karena tidak hanya verbal dan membosankan. Ada banyak jenis media
pembelajaran, seperti: media audio, media visual, media gerak, media audio visual,
media cetak, media realia, dan sebagainya. Akan tetapi masih banyak sekolah yang
fasilitas media pembelajarannya yang belum memadai mungkin diakibatkan oleh Dari
pihak sekolah yang kurangnya kepedulian sekolah untuk memfasilitasi pengadaan
media pembelajaran secara maksimal. Hal itu mungkin terjadii karena pihak sekolah
beranggapan bahwa pengadaan media pembelajaran hanya menjadi tugas guru.
Contohnya, banyak sekolah yang mengubah taman sekolah menjadi kelas karena
merasa bahwa kebutuhan penambahan kelas iebih penting daripada taman sekolah.
Sebaiknya pengadaan fasilitas media pembelajaran sangat penting disediakan karena
sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan semnagat
belajar siswa.

 Solusi dari Jurnal :


Dari pihak lain permasalahan yang berhubungan dengan media dapat dilihat
dari pihak sekolah clan komunitas guru (MGMP). Dari pihak sekolah, permasalahan
yang muncul yaitu kurangnya kepedulian sekolah untuk memfasilitasi pengadaan
media pembelajaran secara maksimal. Hal itu mungkin terjadi karena pihak sekolah
beranggapan bahwa pengadaan media pembelajaran hanya menjadi tugas guru.
Contohnya, banyak sekolah yang mengubah taman sekolah menjadi kelas karena
merasa bahwa kebutuhan penambahan kelas lbih penting daripada taman sekolah.
Padahal, taman atau kebun sekolah dapat menjadi media realia. Seharusnya, pihak
sekolah memfasilitasi pengadaan media pembelajaran, misalnya: dengan
menyediakan atau memberi bantuan dana. Pihaklain yang juga kurang memfasilitasi
pengadaan media pembelajaran yaitu forum komunikasi guru, seperti: MGMP. Yang
teriadiselamaini, para guru berkumpul dalam wadah MGMP, ada kecenderungan
berkonsentrasi pada masalahmateri, metode (termasuk model), danpenilaian.Media
pembelajaran yang selalu dibahas hanyalah media pembelajaran yang berupabuku
(dulu berkonsentrasi ke buku teks dan LKS, sekarang berkonsentrasi ke
BSE).Sangatjarang, bahkan tida kpernah penulisketahui (dalam kenyataan), para guru
berkumpuldalam MGMP yang khusus membahas pengadaan alternatif media
pembelajaran lain, seperti: mencoba menyediakan CD yang di dalamnya terdapat
pembacaan puisi oleh pars sastrawan. Seharusnya, komunitas MGMP juga
mempunyai kepedulian terhadap pengadaan alternatif media pembelajaran yang
mampu menciptakan konsep PAIKEM yaitu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif,
efektif, dan menyenangkan. Penjelasan-penjelasan tentang media tersebut,
membuktikan bahwa pemahaman positif disertai penyikapan yang tepatterhadap
media pembelajaran sangatpenting. Untukmencapai meaningful learning experience
yaitu suatu pengalaman belajar yang bermakna sebagai hasil dari suatu kegiatan
pembelajaran (instruction) tidak hanya berhubungan dengan bahan pembelajaran,
metode, danpenilaian, tetapi juga berhubungan dengan satu komponen lagiyaitu
media pembelajaran.
3. Terbatasnya alat pembelajaran seperti LCD proyektor di sekolah
 Adapun solusinya :
1. Sarana Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian, guru mengalami masalah mengajar karena
tidak tersedianya alat-alat praktikum yang memadai. Sebagai ganti laboratorium,
guru bisa menggunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai proses penyampaian
materi yang sedang diajarkan. Dalam mengembangkan bahan ajar, guru harus
biasa memanfaatkan media asli sebagai bahan praktek, karena bagi siswa lebih
cepat dimengerti daripada hanya mendengarkan guru menjelaskan materi
2. Upaya yang pemerintah
Menurut saya pemerintah harus meningkatkan anggaran dana pendidikan
dan jugabisa menanggung biaya pendidikan bagi warga yang kurang mampu, baik
untuksekolah negeri maupun swasta. Pemerintah harus memperhatikan sarana
danprasarana yang ada di daerah masing-masing apakah ada kekurangan atau
kerusakan.Pemerintah juga harus memperluas dan memeratakan kesempatan
untukmendapatkan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu, adapun strategi
yang dapatdilakukan, yaitu pemantapan prioritas pendidikan dasar sembilan
tahun, pemberianbeasiswa dengan sasaran yang strategis, pemberian insentif
kepada guru yangbertugas di wilayah terpencil, pemantapan sistem pendidikan
terpadu untuk anakyang memiliki kelainan, serta meningkatkan keterlibatan
masyarakat dalammenunjang pendidikan yang berkualitas.
3. Upaya Sekolah dan Orangtua
Upaya yang bisa dilakukan yaitu seperti sekolah pandai-pandai mengolah
dana danjuga harus meminta dana kepada pemerintah sesuai dengan keadaan
sarana danprasarana yang dibutuhkan di sekolah tersebut. Jika ada kekurangan,
guru jugameningkatkan kreativitasnya untuk mengajar dengan alat seadanya.
Untuk orangtuamungkin bisa memberikan sumbangan-sumbangan yang dapat
membantu prosesbelajar mengajar di sekolah dengan membayar spp dan komite
dengan tepat waktu.
4. Upaya lembaga pendidikan
Menurut saya lembaga pendidikan disetiap daerah harus mendata sekolah-
sekolahyang ada disektitar untuk mengetahui sarana dan prasarana yang kurang
dan perluditambah atau diperbaiki lagi.

Link Jurnal:
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=kurangnya+sarana+dan+prasarana+belajar+di+sekolah

Solusi Yang Dapat Diberikan untuk permasalahan yang dialami siswa.


1. Cara mengajar guru yang kurang variatif dan monoton.
 Adapun Solusinya :
Untuk mengatasi permasalah guru yang kurang varitif dan monoton ketika
mengajar yaitu guru harusnya selalu melakukan inovasi dan dapat menemukan kiat-
kiat baru untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif serta menyenangkan
(enjoyable learning) yang dapat meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran yang
disampaikan. Selain itu, guru juga harus lebih giat lagi dalam belajar memahami
metode-metode yang sekiranya membuat suasana kelas dan peserta didik nyaman dan
bergairah untuk belajar. Hal ini bisa dilakukan dengan memperbanyak membaca
buku-buku kependidikan yang berkaitan dengan kurikulum 2013 umumnya dan
khususnya metode-metode pembelajaran.
Menurut Mulyasa (2015:63), berikut upaya-upaya yang bisa dilakukan guru
agar pembelajaran tidak monoton adalah
1. guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani
peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang kreatif
dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja (monoton).
2. guru harus berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik, kepercayaan
dan kebiasaan yang menghalangi kemajuan, serta membantu menjauhi dan
meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai dan
3. guru dan peserta didik bekerja sama mempelajari cara baru dan meninggalkan
kepribadian yang telah membantunya mencapai tujuan dan menggantinya sesuai
dengan tuntutan masa kini.

Link Jurnal : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/view/6923

2. Ada beberapa materi yang susah dipahami seperti materi bakteri, virus dan sistem
reproduksi.
 Adapun Solusinya :
Salah satu solusi yang dapat membantu guru untuk memecahkan masalah ini
adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik. Media pembelajaran
merupakan salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan sehingga
membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih mudah dan
efektif. Media berperan sangat penting sebagai pembawa informasi dari sumber
(guru) menuju penerima (siswa). Untuk itu, penggunaan media yang tepat dan
menarik akan menumbuhkan minat, rasa ingin tahu, motivasi dan kreativitas siswa,
sehingga sangat penting untuk mengotimalkan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Jamal Ma’mur Asmani dalam bukunya yang berjudul tips membangun
komunitas belajar di sekolah: kiat-kiat mengatasi kebosanan dalam proses
pembelajar, menyatakan bahwa metode dan media pembelajaran sangat berperan
penting dalam mencapai keberhasilan proses belajar-mengajar antara pendidik dan
peserta didik, apabila metode pengajaran ini yang digunakan oleh pendidik tidak
tepat, bisa jadi hal itu yang menyebabkan peserta didik mengalami kegagalan dalam
proses mengikuti belajar di dalam kelas (Jamal Ma’mur Asmani, 2014:39).

Link: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/27357

3. Siswa susah menghafal nama latin seperti pada materi plantae serta nama penyakit
seperti pada materi virus, bakteri, sistem pencernaan, sistem peredarandarah,
sistem pernapasan, dll.
 Adapun solusinya :
Adapun solusi dari probelamtika slow learner yang dihadapi siswa yaitu siswa
dapat memperoleh manfaat melalui kegiatan tutorial di sekolah atau privat. Tujuan
tutorial untuk menaikkanprestasinya, tetapi membantunya untuk optimis terhadap
kemampuannya. Kemudian siswa jugabutuh dorongan dari guru yang mengalami
masalah ini, membantu siswa untuk mencari jawaban yang benar atau salah dengan
usahanya sendiri dengan demikian anak dapat dipacu semangatnya untuk belajar.
Solusi yang diajukan oleh peneliti untuk masalah ini adalah siswaharus
disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas belajar, bertanggungjawabatas tugas yangb
telah diberikan oleh guru dan dapat menyelesaikan tugas dengan bekerja bersama
teman kelompok.

Link: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/54/1/Afriani.pdf

SUMBER:
Afriani,. 2015. Problematika Proses Belajar-Mengajar Biologi Serta Solusinya Di Mas Ulumul
Qur’an Banda Aceh. Skripsi.
Link: https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/54/1/Afriani.pdf

Burhanudin, M., & Sodiq, I. (2018). Kendala Guru Sejarah dalam Kurikulum 2013
Menggunakan Pendekatan Saintifik di SMK Negeri 7 Semarang. Indonesian Journal of
History Education, 6(1), 89-102.
Link: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe/article/view/27357

Rahmiga, Suci. 2017. Kurangnya Sarana Dan Prasarana Belajar Di Sekolah. Artikel
Link:
https://www.google.com/search?client=firefox-b-
d&q=kurangnya+sarana+dan+prasarana+belajar+di+sekolah

Yudasmara, G. A., & Purnami, D. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Interakif Biologi
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP. Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran, 48(1-3).
Link : https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JPP/article/view/6923.

file:///C:/Users/asus/Downloads/14374-44890-1-PB%20(1).pdf
https://stkippgri-bkl.ac.id/wp-content/uploads/2016/11/ARTIKEL-MEDIA-
PEMBELAJARAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai