Anda di halaman 1dari 5

JAWABAN TUGAS TUTON

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
(PDGK4104)

Oleh:
WAHYU IKA YUNITASARI
858850138

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ UT MALANG
POKJAR BANDUNG TULUNGAGUNG
2023.2
Tugas 3
1. Bahan ajar yang digunakan di SD dapat berupa buku teks dan LKS. Berkenaan dengan
buku teks yang digunakan di SD, pusat perbukuan masih menemukan kelemahan. Uraikan
kelemahan penggunaan buku teks di SD!
Jawab:
Pusat perbukuan mengidentifikasi beberapa kelemahan buku teks dan LKS, yaitu:
1) adanya materi yang tidak sesuai dengan kurikulum atau tidak adanya kesesuaian antara
materi yang disajikan dalam buku teks dengan tujuan pendidikan,
2) kebenaran materi yang disajikan sulit dipertaggungjawabkan,
3) adanya materi yang tidak sesuai dengan perkembangan kognitif siswa,
4) adanya penyajian materi yang rancu dan tidak menarik perhatian siswa,
5) ilustrasi yang kurang tepat,
6) penggunaan bahasa yang tidak sesuai dengan perkembangan bahasa siswa.

2. Uraikan potret pembelajaran di SD!


Jawab:
1) Sarana-Prasarana dan Keterjangkauan Daerah
Selain terbatasnya guru, kendala proses belajar mengajar yang selama ini ditemukan
adalah kurang memadainya sarana dan prasarana penunjang yang ada. Beberapa
indikator yang menjadi sumber terbatasnya sarana dan prasarana bagi suatu sekolah,
antara lain:
a. Letak geografis yang jauh sehingga untuk menjangkaunya diperlukan waktu dan
alat transportasi yang memadai.
b. Kurang sinkronan informasi antarintansi yang terkait.
c. Peristiwa bencana alam.
d. Sarana yang ada tidak mampu menampung banyaknya jumlah siswa.
e. Kurangnya motivasi usia produktif untuk bersekolah karena kombinasi
keterbatasan sarana, dukungan keluarga dan keramahan alam.
2) Metode Pembelajaran
Ada beberapa alasan banyak guru belum kompeten, antara lain: guru belum menguasai
bahan ketika belajar atau kuliah dan guru mengajarkan yang bukan bidangnya. Selain
kurang menguasai bidangnya, masih banyak guru yang dalam mengajar hanya
menggunakan model yang sama. Mereka kurang menguasai berbagai model
pembelajaran yang sesuai perkembangan anak didik dan sesuai teori pendidikan yang
baru.
3) Ketidakmerataan Jumlah Guru
Salah satu persoalan guru, selain kesejahteraan adalah ketidakmerataan jumlah
mereka. Perbandingan antara guru yang mengajar di daerah terpencil dengan guru yang
mengajar di kota sangat jauh. Dari segi kuantitas, jumlah guru sebetulnya telah
memadai, tetapi sisi pemerataan dan kualitasnya belum sesuai.

3. Apa program tindak lanjut yang dapat dilakukan oleh sekolah dalam memperbaiki evaluasi
program pembelajaran?
Jawab:
Evaluasi program yang dilakukan oleh sekolah mengikuti langkah-langkah berikut:
1) mengembangkan desain evaluasi program,
2) mengembangkan instrument,
3) melaksanakan penilaian atau pengumpulan data,
4) menganalisis data,
5) menulis laporan.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan perlu ditindaklanjuti oleh sekolah sesuai dengan hakikat
temuan. Misalnya, seperti pada kasus SD Sekarmulya (Wardani dalam modul Perspektif
Pendidikan SD, 2023:11.31):
1) pemahaman guru tentang KTSP,
2) kemampuan guru mengembangkan rencana pembelajaran,
3) kemampuan guru melaksanakan pembelajaran.

4. Uraikan peran dan fungsi SDM yang ada di SD (Kepala Sekolah, guru, tenaga
kependidikan, OPS, tenaga perpus, penjaga sekolah, dan komite)!
Jawab:
1) Kepala Sekolah. Fungsi manajerial dalam manajemen sumberdaya manusia di
pendidikan memiliki keterkaitan yang erat dengan beberapa kegiatan seperti
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian. Fungsi Manajerial
harus bisa dijalankan oleh kepala sekolah’
2) Guru. Guru memilki satu kesatuan peran dan fungsi yang tak terpisahkan, antara
kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih. Keempat kemampuan
tersebut merupakan kemampuan integrativ, yang satu sama lain tak dapat dipisahkan
dengan yang lain. Secara terminologis akademis, pengertian mendidik, membimbing,
mengajar, dan melatih.
3) Tenaga kependidikan. Dalam Undang . Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 1 dan 2 dinyatakan bahwa Tenaga
pendidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
4) OPS atau operator sekolah merupakan istilah umum yang disandang oelh pengelola
data di tingkat satuan pendidikan. Tugas pokok OPS yaitu mengelola Aplikasi
Dapodik, Mengelola Aplikasi PMP, Mengelola Aplikasi SPM, Pengajuan KIP untuk
melaksanakan Program PIP, Pelayanan Administrasi Tata Usaha, Verivikasi dan
Validasi Peserta Didik, Mengelola Aplikasi BIOUN, Mengelola Inventaris Sarana dan
Prasarana dan Mengelola Aplikasi Sekolah Kita
5) Tenaga perpustakaan. Adalah orang yang bertugas menyelenggarakan dengan
mengelola dan menjalankan fungsi perpustakaan sekolah sesuai aspek dan kaidah yang
berlaku sehingga perpustakaan sekolah dapat berfungsi dengan baik. Seorang
pustakawan sekolah harus mempunyai dasar bekerja cerdas dan kreatif, serta harus
dapat menciptakan suasana yang berbeda untuk menarik agar siswa senang berkunjung
ke perpustakaan.
6) Penjaga sekolah. Penjaga sekolah bertugas menjaga keamanan sekolah dan lingkungan
agar tercipta suasana aman, tertib, nyaman, dan berwibawa.
7) Komite komite sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat
dalam rangka peningkatan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di
satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra-sekolah, jalur pendidikan sekolah,
maupun jalur pendidikan luar sekolah.
Peran Komite Sekolah:
a. Pemberi pertimbangan (advisory agency). Komite sekolah memiliki peran untuk
memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan
pendidikan di satuan pendidikan.
b. Pendukung (supporting agency). Dalam hal ini, komite sekolah dapat berperan
sebagai pendukung, baik yang secara finansial, pemikiran maupun tenaga yang
diberikan dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c. Pengontrol (controlling agency). Komite sekolah juga memiliki peran mengontrol
dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran
pendidikan di satuan pendidikan
d. Mediator. Komite sekolah menjadi perantara antara pemerintah (eksekutif) dengan
masyarakat di satuan pendidikan.
Fungsi Komite Sekolah
a. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
b. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia
usaha/dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
c. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan
pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
d. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
mengenai hal-hal terkait pendidikan.
e. Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.
f. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan.
g. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,
penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai