Tugas Individu
Oleh:
Liya Winarsih
NIM: 828829235
Semester 2
Komite sekolah merupakan pihak yang ikut terlibat dalam penyusunan kurikulum. Dalam
PP. No. 19 disebutkan bahwa pengambilan keputusan pada sekolah dasar dan menengah
di bidang non akademik dilakukan oleh komite sekolah yang di hadiri kepala sekolah.
Sumber Rujukan
Modul 4 4.5 dan 4.7 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di
SD
2. Kerangka kurikulum memuat landasan, fungsi, tujuan dan prinsip, struktur kurikulum,
pelaksanaan kurikulum, serta penilaian dan pengembangan kurikulum selanjutnya.
Sedangkan substansi struktur kurikulum 2004 yaitu :
Kurikulum SD dan MI
Kelas I dan II:
a) Alokasi waktu total 27 jam pelajaran per minggu. Sekolah dapat menambah sesuai
kebutuhan muatan lokal maksimal 4 jam.
b) 1 jam pelajaran tatap muka dilaksanakan sebanyak 35 menit.
c) Minggu efektif dalam 1 tahun adalah 34 -40 minggu . jumlah tatap muka per minggu
945 menit (16 jam). Jumlah tatap muka per tahun adalah 918 sampai dengan 1.080 jam
jam (32.130 – 37.800 menit)
d) Alokasi waktu 27 jam pelajaran diatur dengan komposisi: (a) 15% Agama; (b) 50%
Menulis, Membaca serta Menghitung; dan (c) 35% Sains, pendidikan kewarganegaraan
dan Pengetahuan Sosial, Kerajinan Tangan dan Seni serta Pendidikan Jasmani.
e) Pendekatan tematik, pemilihan tema-tema dilakukan bervariasi.
f) Sekolah dapat mengenalkan teknologi informasi dan komunikasi.
g) pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar
pembiasaam tematik sepenuhnya oleh sekolah.
Bahan kajian merupakan penjabaran dari standar isiyang mencakup kajian yang
dibakukan dalam bentuk kompetensi. Mata pelajaran merupakan seperangkat kompetensi
dasar yang dibakukan dan substansi mata pelajaran tertentu di SD per kelas selama masa
persekolahan. Pedoman merupakan acuan bagi pengembangan, pemasyarakatan,
pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian kurikulum. Pedoman meliputi pedoman
pembelajaran, pedoman penilaian kelas, pedoman penyusunan silabus, pedoman
penggunaan sarana belajar, pedoman pengelolaan kurikulum, dan pedoman bimbingan
karier. Silabus merupakan penjabaran kompetensi dan tujuan ke dalam rincian kegiatan
dan strategi pembelajaran, kegiatan dan strategi penilaian, serta alokasi waktu per mata
pelajaran dan per kelas. Bahan ajar merupakan bahan pembelajaran yang sesuai dengan
petumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional,
dan kejiwaan peserta didik.
Sumber Rujukan
Modul 5 5.29, 5.32, dan 5.33 BMP PDGK4502 Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran di SD
3. Melihat fenomena tersebut, prinsip pengembangan kurikulum yang sesuai adalah prinsip
relevansi. Kurikulum memiliki kesesuaian dengan dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat. Adanya konsistensi atau kesesuaian antarkomponen
kurikulum, yaitu antara komponen tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian. Dalam
membuat kurikulum harus memperhatikan tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan
masyarakat. Kemudian disesuaikan dengan tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian
untuk mendapatkan mutu pendidikan yang optimal. Namun, dalam kasus tersebut
kurikulum juga harus memperhatikan perkembangan dan kemampuan teknologi sumber
daya manusia.
Sumber Rujukan
4. Dalam pengembangan KTSP pada tingkat sekolah, salah satu langkah harus dilakukan
adalah melakukan analisis konteks. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran
nyata tentang kondisi dan situasi sekolah. Pelaksanaannya dilakukan secara bersama –
sama oleh warga sekolah dengan koordinasi kepala sekolah.
Pendekatan yang digunakan untuk melakukan analisis konteks adalah pendekatan SWOT.
Pendekatan dilakukan pengkajian tentang lingkungan internal sekolah untuk memahami
streghts sekolah untuk mengidentifikasi opportunities dan threats. Hasil SWOT adalah
peta/kondisi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman.
1) Analisis peserta didik : kekuatan dan kelemahan peserta didik antara lain
dilihat dari input awal dan saat pembelajaran, dan hasil kemampuan
akademik, minat dan bakat peserta didik.
1) Komite sekolah dan Dewan pendidikan : pihak yang terlibat dalam penyusunn
KTSP disamping narasumber lainnya.
4) Sumber daya alam dan sosial budaya : memperhatikan keragaman potensi dan
kondisi lingkungan, baik alam maupun sosial budaya masyarakat, kesetaraan
gender, sehingga setiap daerah memerlukan pendidikan sesuai karakteristik
daerah dan pengalaman hidup sehari – hari .
Sumber Rujukan