Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Rasional
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan wujud dari
penyempurnaan kurikulum terdahulu, hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
mutu pendidikan secara nasional. Pendidikan yang bermutu tinggi sangat
dibutuhkan demi terciptanya kehidupan yang cerdas, demokratis, terbuka, damai
dan mampu bersaing di era globalisasi sehingga mampu meningkatkan
kesejahteraan.
Untuk itu diperlukan upaya-upaya inovatif dan layanan pendidikan secara
maksimal agar potensi yang ada pada peserta didik dapat berkembang secara
optimal dan sekaligus dapat memacu terhadap peningkatan mutu pendidikan.
Perubahan–perubahan yang ada pada KTSP merupakan penyempurnaan dari
Kurikulum terdahulu, sehingga percepatan peningkatan kualitas sumber daya
manusia (SDM) tepat sasaran dan tepat guna, dan diharapkan masyarakat Indonesia
cepat keluar dari ketertinggalan di bidang teknologi maupun informasi.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberi ruang gerak pada
sekolah untuk mengatur kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan daerah maupun
nasional, sehingga kurikulum ini nantinya dapat meningkatkan peran daerah untuk
berkembang lebih pesat lagi. Ini dimungkinkan dengan berbagai kepentingan
daerah yang dapat dimasukkan dalam KTSP, seperti Muatan Lokal,
Pengembangan Diri maupun Keterampilan yang dapat dikembangkan sesuai
dengan keunggulan masing – masing daerah.

a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.

1
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah
penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak
produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas).
Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-
2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang
dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia
produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri
dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization
(WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-
Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in
International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan
bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali
laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain
banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia

1.1.2 Kondisi nyata Berdasarkan hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP)


Berdasarkan hasil Pemetaan Mutu Pendidikan (PMP) dengan menggunakan
analisa Strengths, Weakness, Opportunety, Threats (SWOT) di SMK Nu Media
Gama dapat dijabarkan sebagai berikut :

2
a. KURIKULUM / PROSES BELAJAR MENGAJAR
 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Sekolah memiliki dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
2013 Revisi 2018 dan diberlakukan pada tahun pelajaran
2020/2021).
2) Sekolah memiliki Kalender Pendidikan, Perangkat Pembelajaran,
Program Kerja dan Kegiatan Ekstra Kurikuler.
3) Guru-guru mengembangkan dari KI, KD, atau SK, KD ke Silabus
dan RPP serta mengimplementasikan dalam pembelajaran.
4) Tersedianya media pembelajaran / alat-alat peraga dikelas, buku
pegangan guru dan siswa dan diberdayakan oleh guru dan siswa
dalam proses pembelajaran.
5) Tersedianya laboratorium yang sudah memadai untuk kegiatan
praktikum siswa
6) Adanya perubahan paradigma guru-guru dalam proses
pembelajaran dikelas, yaitu siswa sebagai subyek, sementara guru
sebagai fasilitator memberi kemudahan siswa untuk berkembang
sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Memiliki dokumen Kurikulum KTSP tetapi belum sempurna.
2) Sekolah memiliki Program Kerja dan Kelender Pendidikan tetapi
belum dilaksanakan secara konsisten.
3) Sekolah belum memiliki semua buku siswa dan buku pegangan
guru terkait dengan Kurikulum 2013
4) Belum semua guru mendapatkan pelatihan tentang pelaksanaan
Kurikulum 2013
5) Belum semua guru menyusun perangkat pembelajaran silabus dan
RPP yang sempurna
6) Kegiatan ekstra kurikuler sebagai sarana pengembangan diri belum
diberdayakan secara optimal.
7) Buku pegangan guru/siswa kurang lengkap, guru melaksanakan
proses pembelajaran tanpa menggunakan media pembelajaran dan
alat peraga yang sesuai.

3
8) Pola mengajar guru masih tradisional, kurang tanggap terhadap
perubahan, siswa sebagai obyek/konsumen gagasan tidak
kompeten, sementara guru sebagai subyek.
 Peluang (Opportunity)
1) Potensi Guru, Karyawan, Kepala Sekolah, Komite serta Stake
Holder yang lain masih memungkinkan untuk menyusun KTSP
yang lebih Sempurna dalam implementasinya.
2) Adanya kemampuan sekolah untuk menyusun Program Kerja dan
Kalender Pendidikan sesuai dengan tuntutan kurikulum.
3) Kemauan dan kemampuan guru-guru untuk mengubah proses
pembelajaran dari paradigma lama ke paradigma baru.
4) Adanya potensi sekolah untuk lebih melengkapi bahan ajar,
pegangan guru serta media pembelajaran
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Belum terpahaminya cara penyusunan KTSP dan pelaksanaannya.
2) Sulitnya merubah kinerja sebagian pendidik pada pola paradigma
yang baru.
3) Teknologi dan Informasi (IT) masih asing bagi sebagian guru
untuk dimanfaatkan sebagai media dalam pembelajaran.

b. ADMINISTRASI DAN MENEJEMEN SEKOLAH


 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Sekolah memiliki program jangka panjang, menengah, tahunan,
untuk mewujudkan Visi Sekolah
2) Administrasi dan menejemen sekolah diimplementasikan dengan
baik.
3) Pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi Kepala Sekolah.
4) Adanya program supervisi Kepala Sekolah.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Program jangka panjang, menengah dan tahunan belum
tersosialisasi keseluruh warga sekolah
2) Administrasi dan menejemen belum diimplementasikan dengan
baik.

4
3) Belum semua komponen EMASLIM (Edukator, Manager,
Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator)
terlaksana.
4) Lemahnya supervisi Kepala Sekolah terhadap Proses Belajar
Mengajar.
5) Hanya memiliki tiga tenaga administrasi
 Peluang (Opportunity)
1) Penyusunan Program Sekolah perlu melibatkan komponen
sekolah.
2) Adanya kemampuan dan kemauan untuk meningkatkan
administrasi sekolah.
3) Adanya kemauan untuk melaksanakan EMASLIM.
4) Adanya kemampuan untuk mengadakan Supervisi.
 Tantangan/Ancaman (Threats)
1) Perlu Menambah tenaga administrasi dari tiga menjadi enam
2) Belum adanya kesadaran dalam pelaksanaan semua program.
3) Belum memahami alur pengarsipan petugas administrasi.

c. ORGANISASI/ KELEMBAGAAN
 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Sekolah memiliki struktur organisasi yang jelas.
2) Sekolah memiliki tata tertib guru, keryawan dan siswa dengan
baik.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Struktur organisasi belum dilaksanakan dengan baik.
2) Peraturan tata tertib belum dilaksanakan dengan baik
 Peluang (Opportunity)
1) Adanya kemungkinan penyempurnaan struktur organisasi dan
pembagian kerja dengan baik.
2) Perlunya penyempurnaan dan penyusunan kembali tentang tata
tertib dan peraturan sekolah.
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Pemahaman tentang struktur organisasi belum optimal.
2) Perlunya secara teratur pembinaan tentang struktur organisasi.

5
3) Tidak semua komponen sekolah memahami peraturan-peraturan
sekolah.

d. SARANA PRASARANA
 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Sekolah memiliki lahan sendiri, gedung serta ruang kelas sendiri,
memiliki ruang Kepala Sekolah, ruang guru, TU, laboratorium
komputer, laboratorium farmasi, perpustakaan, lapangan, ruang
Kopsis, mushola, ruang OSIS, ruang serbaguna, ruang BK dan
tempat sepeda Guru dan siswa.
2) Adanya jaringan internet, listrik dan telepon.
3) Sekolah memiliki perpustakaan yang standar dengan koleksi buku
yang lengkap dan diberdayakan sebagai sumber belajar siswa dan
guru.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Sekolah mempunyai lokal gedung sendiri, tetapi bangunan kurang
maksimal.
2) Sekolah belum memiliki secara lengkap fasilitas olah raga.
3) Sekolah belum memiliki ruang media, ruang keterampilan.
 Peluang (Opportunity)
1) Menambah luas lahan.
2) Mengembangkan ruang yang ada agar memenuhi standar.
3) Melengkapi sarana yang dibutuhkan ruangan agar memenuhi
standar.
4) Sekolah perlu memiliki ruang media, ruang Lab Fisika, Lab Kimia,
dan ruang serbaguna.
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Dana pengembangan gedung kurang mencukupi.
2) Ruang yang dimiliki belum standar/ belum cukup.
3) Perpustakaan perlu penanganan yang optimal.

e. KETENAGAAN/ TENAGA KEPENDIDIKAN


 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Tersedianya guru semua mata pelajaran.

6
2) Guru-guru memiliki kompetensi, kelayakan, disiplin yang tinggi,
memiliki jiwa semangat pengabdian dan pelayanan yang tinggi.
3) Tenaga TU, pesuruh, satpam, pustakawan dan laboran terpenuhi
dan semuanya memiliki semangat kerja yang tinggi.
4) Pengelola sekolah melaksanakan tugas dan fungsinya.
5) Tenaga kependidikan menguasai materi, pelayanan, memiliki
perhatian, kepedulian yang tinggi, memfasilitasi/ memberi
kemudahan pada siswa.
6) Semua tenaga kependidikan selalu berusaha untuk meningkatkan
prestasi kerja, meningkatkan kwalitas kerja dan berbudaya
mengarah pada mutu.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Jumlah guru/karyawan tetap kurang, belum memenuhi Standar
Nasional.
2) Ada sebagian guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang
keahliannya, sehingga kemampuan dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM) lemah.
3) Ada sebagian guru yang belum tanggap terhadap inovasi dalam
bidang pendidikan.
 Peluang (Opportunity)
1) Perlunya penambahan jumlah guru mata pelajaran tertentu untuk
memenuhi Standart Nasional.
2) Perlu peningkatan profesionalisme guru / tenaga kependidikan
pada SMK NU MEDIA GAMA
3) Perlunya mengikut sertakan guru dalam seminar, loka karya,
penataran dan lain-lain.
4) Adanya kesempatan untuk mengikuti studi kelayakan bagi guru
yang belum S1.
5) Perlu penambahan tenaga kependidikan, TU, pustakawan, laboran,
yang berkompeten mampu menguasai teknologi informatika.
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Jika Guru –guru tidak merubah paradigma maka KKM tidak bisa
terwujud.

7
2) Pembinaan terhadap tenaga kependidikan harus ditingkatkan, baik
pembinaan profesionalisme, disiplin dedikasi dan etos kerja.
3) Merekrut tenaga yang profesional.
4) Kesejahteraan tenaga kependidikan harus ditingkatkan

f. PEMBIAYAAN/ PENDANAAN
 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Sekolah memiliki sumber dana dari yayasan.
2) Wali murid siap memberikan dana pendampingan program.
3) Sekolah menyusun RAPBS yang cukup transparan.
4) Sumber dana tersebut dialokasikan untuk Kegiatan Operasional
Sekolah.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Sumber dana utama masih tergantung dari siswa
2) Sumber dana sekolah belum tergali secara optimal.
3) Dana operasional sekolah sangat minim.
4) Kondisi ekonomi orang tua sangat bervariasi.
5) Alokasi dana di RAPBS tidak mencukupi dengan kebutuhan real.
6) Pembiayaan kegiatan diluar Rencana Angaran Sekolah.
 Peluang (Opportunity)
1) Ada kesempatan menggali dana dari masyarakat secara suka rela.
2) Ada subsidi dana dari pemerintah, baik BOS maupun BKM atau
BPOPP.
3) Adanya upaya peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan
sesuai dengan tingkat pengabdiannya.
4) Adanya upaya pengalokasian dana untuk kesejahteraan karyawan.
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Penggalian dana dari masyarakat kurang lancar, karena status
ekonomi / sosial dari wali murid menengah ke bawah.
2) Bantuan pemerintah belum memenuhi kebutuhan operasional
sekolah.
3) Mekanisme pencairan dana APBD yang sering terlambat

8
g. SISWA/ PESERTA DIDIK
 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Siswa SMK NU MEDIA GAMA sangat heterogen.
2) Prestasi non akademik Pernah meraih peringkat 1 Kabupaten,
Propinsi dan Nasional
3) Pembinaan kesiswaan dilaksanakan terus menerus.
4) Pelaksanaan ekstra kurikuler semakin ditingkatkan.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
Jumlah siswa yang masuk SMK Nu Media Gama masih jauh dari
target
1) Kemampuan siswa berbeda-beda.
2) Prestasi lulusan belum sesuai dengan harapan.
3) Siswa berprestasi pada bidang nonakademik belum tertangani
dengan baik.
4) Pelaksanaan ekstra kurikuler belum semua berjalan dengan baik.
 Peluang (Opportunity)
1) Adanya promosi keberhasilan sekolah, baik akademik maupun non
akademik.
2) Adanya kemungkinan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri
dan Swasta yang bermutu tinggi.
3) Banyaknya siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri
(PTN).
4) Pembinaan kesiswaan secara terus menerus baik bidang akademik/
nonakademik.
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Target siswa baru harus diimbangi dengan prestasi baru.
2) Siswa baru bebas memilih sekolah yang menjadi pilihan utamanya.
3) Persaingan antara sekolah semakin terbuka.
4) Belum adanya sarana promosi sekolah.
5) Perlunya program perlakuan khusus pada siswa yang berprestasi
agar dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

9
h. PERAN SERTA MASYARAKAT
 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Orang tua berperan mendukung program-program sekolah.
2) Adanya Komite Sekolah guna mendukung program sekolah.
3) Masyarakat lingkungan sekolah mendukung keberadaan sekolah.
4) Masyarakat lingkungan ikut menjaga dan mengamankan sekolah.
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Sebagian wali murid kurang berdaya untuk memberikan dukungan
terhadap program sekolah.
2) Komite sekolah belum memberdayakan diri secara optimal.
3) Masyarakat sekitar sekolah belum semua mengerti program-
program sekolah.
4) Dukungan masyarakat terhadap sekolah belum maksimal.
 Peluang (Opportunity)
1) Peran orang tua siswa perlu lebih diberdayakan untuk memberi
dukungan terhadap program sekolah.
2) Komite Sekolah perlu diberdayakan secara optimal untuk
pengembangan program sekolah.
3) Perlu membangun hubungan harmonis antara sekolah dengan
masyarakat.
4) Adanya kesempatan pemberdayakan masyarakat untuk terlibat
dengan program pendidikan sekolah.
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Status sosial ekonomi orang tua siswa kurang mendukung.
2) Adanya paradigma lama tentang Komite Sekolah.
3) Hubungan sekolah dengan masyarakat kurang harmonis.

i. LINGKUNGAN SEKITAR/ KULTUR SEKOLAH


 Kekuatan-Kekuatan (Strengths)
1) Suasana lingkungan sekolah bersih, aman, damai, kondusif,
suasana kerja dan belajar kondusif.
2) Sekolah SMK Nu Media Gama memiliki ciri khas kultur sekolah
yang menghormati yang lebih tua.

10
 Kelemahan-Kelemahan (Weakness)
1) Kebersihan dan keamanan kurang mendapatkan perhatian dari wali
kelas dan siswa.
2) Sekolah belum memiliki kultur yang menjadi kebanggaan sekolah.
 Peluang (Opportunity)
1) Adanya upaya sekolah menciptakan suasana lingkungan dan kerja
yang kondusif.
2) Adanya upaya sekolah untuk memiliki kultur sekolah yang khas.
 Tantangan/ Ancaman (Threats)
1) Keamanan belum optimal, kebersihan , keindahan sekolah perlu
ditingkatkan.
2) Sekolah belum punya ciri khusus yang menjadi kebanggaan semua
warga sekolah.
3) Kondisi lingkungan yang kurang kondusif terhadap dunia
pendidikan.

1.1.3 Kondisi Ideal


Berdasarkan pada hasil analisis dengan metode SWOT yang menunjukkan
hasil dari Pemetaan Mutu Pendidikan di SMK Nu Media Gama menunjukkan
masih belum mememnuhi kondisi ideal yang tercantum dalam Permendikbud
Nomor 34 Tahun 2018 Lampiran VI tentang Sarpras SMK/MAK. Seusai sengan
SWOT pada bagian Sarpras SMK masih belum memiliki laboratorium penunjang
pembelajaran berupa Laboratorium Fisika, Kimia, Biologi. SMK Nu Media Gama
berusaha tetap memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didik dengan
melengkapi laboratorium yang berkaitan dengan kompetensi keahlian siswa baik
komputer, Bengkel, Akuntansi, maupun Farmasi, meskipun masih belum
memenuhi standar yang ditentukan.
1.1.4 Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
Potensi SMK Nu Media Gama di Kabupaten Banyuwangi masih terbilang
besar, karena lapangan pekerjaan dan peluang untuk bekerja sama dengan DU/DI
di kabupaten Banyuwangi masih terbilang luas. Kesempatan tersebut didasari oleh
adanya beberapa program keahlian yang ada di SMK Nu Media Gama dan adanya
program keahlian unggulan yaitu Farmasi, mengingat masih sedikitnya jumlah
SMK dengan jurusan Kesehatan di Kabupaten Banyuwangi.

11
SMK Nu Media Gama merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Kejuruan
Kesehatan dengan kompetensi keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas di
Kabupaten Banyuwangi. Dengan karakter yang sudah terbentuk yaitu mencetak
lulusan tenaga kesehatan yang ahli dibidangnya. Terbukti dengan banyak
terserapnya lulusan SMK Nu Media Gama di dunia kerja yang sesuai dengan
jurusan masing-masing lulusan.

1.2 Prinsip Pengembangan Kurikulum


1.2.1 Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan pengembangan KTSP di SMK Nu Media Gama Cluring yaitu untuk
meningkatkan Prestasi Akademik dan Non akademik yang sesuai dengan karakter
sekolah dan lingkungan sekitar sekolah. Meningkatkan segala potensi sekolah yang
ada dan memaksimalkan segala sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah.

1.2.2 Prinsip Pengembangan Kurikulum


Terkait dengan tujuan pengembangan Kurikulum, Prinsip pengembangan
kurikulum yang dilaksanakan, berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
dan kepentingan peserta didik pada masa kini dan masa mendatang, serta
mendorong semangat untuk belajar sepanjang hayat, menyeluruh dan
berkesinambungan. KTSP SMK NU MEDIA GAMA Tahun Pelajaran 2020 – 2021
ini disusun dengan memperhatikan dan melihat situasi dan kondisi SMK NU
MEDIA GAMA Tahun Pelajaran 2020 – 2021. Dengan segala perkembangan dan
perubahan yang mungkin terjadi, maka KURIKULUM ini diberi nama
KURIKULUM SMK NU MEDIA GAMA TAHUN PELAJARAN 2020 - 2021.
Dalam menyusun dan mengembangkan KTSP perlu memperhatikan prinsip
sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman, Taqwa, dan Akhlak Mulia
2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
6. Tuntutan Dunia Kerja
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, teknologi, dan Seni

12
8. Dinamika Perkembangan Global
9. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan
10.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat
11.Kesetaraan gender
12.Karakteristik gender

Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Nu Media


Gama mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan dengan penekanan
atau bercirikan IPTEK dan IMTAQ serta memiliki keterampilan sesuai dengan
Program keahlian yang ditekuni untuk tahun ini Program Keahlian yang digarap
yaitu : Akuntansi.
i. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Hal ini didasarkan pada letak geografis sekolah
yang berada di daerah agraris dan mempunyai potensi seni yang tinggi.
ii. Beragam dan terpadu.
Pembuatan KTSP SMK Nu Media Gama, Cluring disusun oleh Kepala
sekolah, dewan guru, komite sekolah dan dunia usaha/dunia industri. Ini
memberi arti bahwa berbagai kepentingan dan perubahan yang ada di
masyarakat telah terserap menjadi satu tujuan, yaitu meningkatkan prestasi
akademik dan non akademik, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab
berdasarkan nilai Imtaq dan Kepribadian Bangsa. Proses pembelajaran di
tingkat satuan pendidikan dapat berjalan dengan baik apabila ada dukungan
dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak yang terkait.
iii. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Pembuatan KTSP ini dirancang pada penekanan sekolah berbasis IPTEK
dan IMTAQ serta muatan lokal koperasi pada Program Keahlian Akuntansi
selain itu peserta didik diharapkan memiliki wawasan luas dan berbudi
pekerti luhur serta memiliki ketrampilan di bidang seni, seiring dengan
potensi Kabupaten Banyuwangi yang memiliki macam-macam seni budaya
daerah. Disamping itu untuk mempersiapkan peserta didik mempunyai
kompetensi yang mampu berkompetisi sesama siswa sekolah menengah
kejuruan juga mempersiapkan peserta didik bisa mengikuti pendidikan
lebih lanjut.
iv. Relevan dengan kebutuhan kehidupan

13
KTSP ini dirancang untuk mempersiapkan siswa yang mandiri, mampu
menguasai keterampilan hidup (life skill) yang mendorong siswa untuk lebih
kreatif dan inovatif. Diterapkannya pembelajaran Keterampilan dipandang
perlu di sekolah ini karena merupakan sarana untuk mengimbangi
perkembangan teknologi yang bergerak cepat dan posisi Banyuwangi yang
merupakan daerah sedang membangun maka sangat tepat kalau SMK bisa
membantu mempersiapkan SDM yang handal. Dalam masa pandemi Covid-
19 ini, siswa SMK Nu Media Gama diajarkan bagaimana cara memproduksi
dan memasarkan Hand Sanitizer, terutama untuk program keahlian Farmasi.
v. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Dengan penguasaan antara Ilmu pengetahuan dan teknologi, Imtaq serta
penguasaan keterampilan hidup (life skill), maka diharapkan siswa menjadi
insan yang mandiri penuh kreasi dan inovasi serta dapat beradaptasi dengan
lingkungan dimana mereka berada.
vi. Belajar sepanjang hayat (long life education)
Kurikulum SMK Nu Media Gama diarahkan pada pengembangan pendidikan
seumur hidup dan berkesinambungan sehingga nantinya dapat bermanfaat
bagi peserta didik dan menjadi bekal hidup kelak di masyarakat.

1.3Dasar Hukum
1.3.1 Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu
tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas
sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman. Kurikulum
SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung perkembangan
kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK harus
memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
1) Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
2) Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3) Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan
bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.

14
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik
manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai
wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna
menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa depan
yang selalu berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk
menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan
sosial budaya masyarakat.

1.3.2 Landasan Sosiologis


Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan keluarga
(informal), yang diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang diperoleh dari
sekolah (formal) akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi satu kesatuan
yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling memperkaya secara positif.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan masyarakat
yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda. Pendidikan
kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala upaya yang
dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan hubungan antar
individu dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak dan budi pekerti
yang luhur, serta keharmonisan antarsistem pendidikan dengan sistem-sistem yang
lain (ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral). Secara sosial-budaya, Kurikulum
SMK edisi 2004 dikembangkan dengan memperhatikan berbagai dinamika,
kebutuhan masyarakat, dan tidak meninggalkan akar budaya Indonesia.
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini sosiologis
masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip diversifikasi
dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah, maupun
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, berbagai
jenis program keahlian pada pendidikan menengah kejuruan semestinya dapat

15
diterima dan diapresiasi secara positif oleh berbagai kelompok masyarakat
Indonesia.

1.3.3 Landasan Psikopedagogis


Secara umum, manusia mengalami perkembangan psikologis sesuai dengan
pertambahan usia dan berbagai faktor lainnya yaitulatar belakang pendidikan,
ekonomi keluarga, dan lingkungan pergaulan, yang mengakibatkan perbedaan
dalam dimensi fisik, intelektual, emosional, dan spiritual. Pada kurun usia peserta
didik di SMK, mereka memiliki kecenderungan untuk mencari identitas atau jati
diri.
Fondasi kejiwaan yang kuat diperlukan oleh peserta didik agar berani
menghadapi, mampu beradaptasi dan mengatasi berbagai masalah kehidupan, baik
kehidupan profesional maupun kehidupan keseharian, yang selalu berubah bentuk
dan jenisnya serta mampu meningkatkan diri dengan mengikuti pendidikan yang
lebih tinggi.

1.3.4 Landasan Teoritis


Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan
peserta didik menjadi manusia yang produktif yang dapat langsung bekerja di
bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi. Dengan
demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap perubahan
pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti menganggap manusia
semata-mata sebagai faktor produksi karena pembangunan ekonomi memerlukan
kesadaran sebagai warganegara yang baik dan bertanggung jawab, sekaligus
sebagai warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip investasi
SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitaspendidikan dan pelatihan
yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang tersebut. Akibatnya selain
meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan pula daya saing tenaga kerja
di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di pasar global, sekolah menengah
kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang diterapkan dalam melaksanakan
pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan efisien.

16
1.3.5 Landasan Yuridis
1. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
pasal 38 ayat 2, yang menyatakan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok
atau satuan pendidikan dan komite sekolah /madrasah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Depatemen Agama
Kabupaten/.Kota untuk pendidikan dan propinsi untuk pendidikan menengah;
pasal 51 ayat 1 yang menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan anak
usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan
berdasarkan standart pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah/madrasah.
2. Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Sekolah pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
79 tahun 2014 Tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
111 tahun 2014 Tentang tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
8. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
sebagai dasar pengembangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
34 tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 4 tahun 2018 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Sekolah dan Penilaian Hasil belajar oleh Pemerintah.

17
11. Peraturan Dirjen Dikdasmen. Nomor 06/D.D5/ KK/2018 tanggal 7 Juni 2018.
tentang Spektrum Keahlian
12. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
13. Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan
(B), Dasar Bidang Keahlian (C1), Dasar Program Keahlian (C2) dan Kompetensi
Keahlian (C3).
14. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 tahun 2012 tentang Muatan Lokal Bahasa
Daerah
15. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 19 tahun 2014 tentang mata Pelajaran
Bahasa Daerah sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
16. Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020;
Nomor 516 Tahun 2020; Nomor HK.03.01/Menkes/363/2020; Nomor 440-882
Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun ajaran
2020/2021 dan tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corono Virus Disease
2019 (Covid – 19).
17. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Nomor 02 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Vokasi dalam Masa Pandemi Corona Virus
Disease (Covid – 19)

1.4 Visi SMK Nu Media Gama


“Menjadi SMK yang mengutamakan kreatifitas dan ketrampilan yang berlandaskan
Iptek dan Imtaq di era global“

1.5 Misi SMK Nu Media Gama


1. Mengantarkan peserta didik yang bermartabat, berbudaya dan menjunjung tinggi
kecerdasan spiritual dan intelektual.
2. Menumbuhkembangkan semangat kemandirian dan tindakan yang mencerminkan
akhlaqul karimah kepada seluruh civitas akademik sekolah.
3. Membina dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya sehingga
dapat mengembangkan dirinya secara optimal.

18
4. Melaksanakan sistem pembelajaran dan membimbing secara efektif dan efisien
sehingga kemampuan dan skill siswa bisa berkembang secara optimal sesuai potensi
yang dimilikinya.
5. Membangun komunikasi yang baik antar guru, siswa, wali murid, masyarakat dan
instansi terkait
6. Mewujudkan sistem dan iklim pendidikan yang demokratis dan bermutu, guna
memperteguh akhlak mulia, kreatif, berdisiplin dan bertanggungjawab,
berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka
meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya.
7. Mewujudkan kehidupan sosial dan budaya yang berkepribadian, dinamis, kreatif
dan berdaya tahan terhadap pengaruh globalisasi pada seluruh civitas akademik
sekolah.

1.6 Tujuan SMK Nu Media Gama


1.6.1 Tujuan Umum
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang
Maha Esa;
2) Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab;
3) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
4) Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap
lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan
lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan
efisien.
1.6.2 Tujuan Khusus
1) Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja
mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia
industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam
program keahlian yang dipilihnya;
2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam
berkompetisi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya;

19
3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar
mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun
melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
4) Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilih.

1.6.3 Tujuan Program Keahlian


Tujuan Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak secara umum
mengacu pada isi Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3
mengenai Tujuan Pendidikan Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan
bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara
khusus tujuan Program Keahlian Akuntansi Dan Keuangan adalah :
1. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap
kompeten
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki budi pekerti yang luhur
3. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi tinggi sesuai
bidangnya
4. Mewujudkan lulusan yang memiliki kemandirian dalam berwirausaha sesuai
dengan keahlian pada masing-masing bidangnya
5. Menyiapkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar global

1.7 SKL Kompetensi Keahlian


Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumuskan SKL PMK
dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut :
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara
berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan
sesuai dengan kebutuhan pembangunan
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk
bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan

20
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif
menghadapi pasar global

Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar Kompetensi


Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu
dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK/MAK program pendidikan
3 tahun dan SMK/MAK program pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi
sikap sebagaimana pada di bawah ini

SKL PMK DIMENSI SIKAP


Kompetensi Lulusan Program Pendidikan Kompetensi Lulusan Program Pendidikan
3 Tahun 4 Tahun
Berperilaku yang mencerminkan sikap: Berperilaku yang mencerminkansikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME; YME;
2. jujur, disiplin, empati, dan pembelajar 2. jujur, disiplin, empati, dan
sejati sepanjang hayat pembelajar sejati sepanjang hayat;
3. bangga dan cinta tanah air, bangga 3. bangga dan cinta tanah air, bangga pada
pada profesinya, dan berbudaya profesinya, dan berbudaya nasional;
nasional; 4. memelihara kesehatan jasmani, rohani,
4. memelihara kesehatan jasmani, dan lingkungan
rohani, dan lingkungan; 5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja,
5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama, berkomunikasi, dan
bekerja sama, berkomunikasi, bertanggungjjawab pada pekerjaan
bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
sendiri dan dapat diberi tanggung atas kuantitas dan kualitas hasil kerja
jawab membimbing orang lain sesuai orang lain sesuai bidang dan lingkup
bidang dan lingkup kerja dalam kerja dalam konteks diri sendiri,
konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa,
keluarga,sekolah, masyarakat, negara, industrilingkup lokal nasional,
bangsa, negara, dan industri lingkup regional, dan internasional.
lokal, nasional, regional, dan
internasional.

SKL PMK DIMENSI PENGETAHUAN


Kompetensi Lulusan Program Pendidikan 3 Kompetensi Lulusan Program Pendidikan
Tahun 4 Tahun
Berfikir secara faktual, konseptual, operasional Berfikir secara faktual, konseptual, operasional lanjut,
dasar, prinsip, dan metakognitif sesuai dengan prinsip, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai
bidang dan lingkup kerjapada tingkat teknis, dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan: spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan:

21
Kompetensi Lulusan Program Pendidikan 3 Kompetensi Lulusan Program Pendidikan
Tahun 4 Tahun
1. ilmu pengetahuan, 1. Ilmu pengetahuan,
2. teknologi, 2. teknologi,
3. seni,
3. seni,
4. budaya, dan
4. budaya, dan 5. humaniora
5. humaniora dalamkonteks pengembangan potensi diri sebagai
dalamkonteks pengembangan potensi diri bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.
kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional,
dan internasional.

SKL PMK DIMENSI KETERAMPILAN


Kompetensi Lulusan Program Pendidikan 3 Kompetensi Lulusan Program Pendidikan
Tahun 4 Tahun
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif dalam: komunikatif dalam:
1. melaksanakan tugas dengan 1. melaksanakan tugas dengan menggunakan
menggunakan alat, informasi, dan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
prosedur kerja yang lazim dilakukan lazim dilakukan serta menyelesaikan
serta menyelesaikan masalah masalah kompleks sesuai dengan bidang
sederhana sesuai dengan bidang kerja, kerja, dan
dan 2. menampilkan kinerja mandiri dengan
2. menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan
pengawasan langsung atasan berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur
berdasarkan kuantitas dan kualitas sesuai standar kompetensi kerja, serta
terukur sesuai standar kompetensi bertanggung jawab atas hasil kerja orang
kerja, dan dapat diberi tugas lain.
membimbing orang lain

Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik


mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah
menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan
pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek
spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional.
Dengan demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat
yaitu kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut
KI-2, kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan
disebut KI-4.

22
1.8 Profil Lulusan
Sebagai salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Banyuwangi, profil lulusan
yang akan dihasilkan oleh SMK Nu Media Gama adalah sebagai berikut :
1. Beriman, bertakwa dan berbudi pekerti luhur
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan
4. Memiliki kemampuan profesional sesuai dengan Kompetensi Keahlian
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.

1.9 Deskripsi Kompetensi sesuai Kompetensi Keahlian

1.9.1 Deskripsi KKNI


Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi
sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia
pada setiap level kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun
karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan
tugasnya
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta
mendukung perdamaian dunia
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang
tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama
serta pendapat/temuan original orang lain
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk
mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas
1.9.2 Sesuai dengan spektrum Kurikulum yang dilaksanakan di Nu Media Gama yang
melaksanakan program pendidikan 3 (tiga) tahun, maka SMK Nu Media Gama
mengambil jenjang Kualifikasi 2 KKNI yang dideskripsikan seperti di bawah ini :
a. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan alat, dan
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan

23
kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung
atasannya.
b. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang
kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia
terhadap masalah yang lazim timbul.
c. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain.
1.9.3 Deskripsi Kompetensi berdasarkan Kompetensi Inti
Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada
SMK/MAK disajikan dalam Tabel di bawah ini.
DESKRIPSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
3 Tahun 4 Tahun
Sikap Spritual (KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial (KI-2) Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-
jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian
nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan (KI-3) Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
menganalisis, dan menganalisis, dan
mengevaluasi tentang mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, konseptual, operasional lanjut,
dan metakognitif sesuai dengan dan metakognitif secara
bidang dan lingkup kerja pada multidisiplin sesuai dengan
tingkat teknis, spesifik, detil, bidang dan lingkup kerja pada
dan kompleks, berkenaan tingkat teknis, spesifik, detil,
dengan ilmu pengetahuan, dan kompleks, berkenaan
teknologi, seni, budaya, dan denganilmu pengetahuan,
humaniora dalam konteks teknologi, seni, budaya, dan
pengembangan potensi diri humaniora dalam konteks
sebagai bagian dari keluarga, pengembangan potensi diri
sekolah, dunia kerja, warga sebagai bagian dari keluarga,

24
DESKRIPSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
3 Tahun 4 Tahun
masyarakat nasional, regional, sekolah, dunia kerja, warga
dan internasional. masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
Keterampilan (KI-4) Melaksanakan tugas spesifik, Melaksanakan tugas spesifik,
dengan menggunakan alat, dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta yang lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan bidang kompleks sesuai dengan bidang
kerja. Menampilkan kinerja di kerja. Menampilkan kinerja
bawah bimbingan dengan mutu mandiri dengan mutu dan
dan kuantitas yang terukur kuantitas yang terukur sesuai
sesuai dengan standar dengan standar
kompetensi kerja. kompetensi kerja.
Menunjukkanketerampilan Menunjukkanketerampilan
menalar, mengolah, dan menyaji menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, andiri, kolaboratif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan spesifik secara mandiri.
langsung. Menunjukkan Menunjukkan keterampilan
keterampilan mempersepsi, mempersepsi, kesiapan, meniru,
kesiapan, meniru, membiasakan, membiasakan, gerak mahir,
gerak mahir, menjadikan gerak menjadikan gerak alami, sampai
alami, dalam ranah konkret dengan tindakan orisinal dalam
terkait dengan pengembangan ranah konkret terkait dengan
dari yang dipelajarinya di pengembangan dari yang
sekolah, serta mampu dipelajarinya di sekolah, serta
melaksanakan tugas pesifik di mampu melaksanakan tugas
bawah pengawasan langsung. spesifik secara mandiri.

25

Anda mungkin juga menyukai