Anda di halaman 1dari 4

2.

3 Interferometer Pembelah Amplitudo

Interferometer yang paling terkenal dalam kategori ini adalah inerferometer yang
dikembangkanoleh A.A. Michelson pada tahun 1831selain yerkenal perananna dalam
eksperimen Michelson – Morley yang menghasilkan kesimpulan “negatif” tentang kehadiran
“ether”, interferometer ini juga sangat berguna dalam pengukuran indeks bias dan jarak.
Prinsip kerjanya telahmenghasilkan beberapa variasi konfigurasi yang snagat berguna dalam
berbagai tujuan.

A. Interferometer Michelson
Konfigurasi dasar Interferometer Michelson dapat dilihat pada gambar. Dalam
eksperimen ini, intensitas cahaya dari sumber S yang tidak dipusatkan (broad source) itu
dibagi dua oleh cermin paruh B, sehinga terjadi dua berkas cahaya yang menempuh lintasan
rambat terpisah. Kedua berkas cahaya tersebut dipertemukan kembali dnegan pemantulan
cermin M1 dan M2. Gelas kompensasi C yang diletakkan pada salah satu lintasan cahaya
berfungsi menyamakan lintasan optik kedua berkas cahaya bila kedudukan M1 dan M2
berjarak sama dari B. Andaikan intensitas cahaya dari S terbagi rata oleh HM B (I1 = I2 = I0)
dan selisih lintasan efektif antara kedua berkas itu sama dengan “d” seperti ditunjukkan
dalam gambar. Maka berdasarkan analogi dengan interferensi antara berkas cahaya pantulan
dari sebuah pelat berisi sejajar dengan ketebalan d dan indeks bias n = 1 akandiperoleh rumus
berupa persamaan 2.17 dengan perubahan d → 2d, sin θ → cos θ (2.17)

4 πd
∆(kr) = cos θ +- π (2.28)
λ
2 πd cos θ ]
I (θ) = 4 I0 sin2 [
λ
(2.28a)
Dalam persamaan (2.28) telah diperhitungkan perbedaan pengaruh pemantulan eksternal
dan internal oleh HM yang dapat menimbulkan perbedaan fase sebesar π untuk θ kecil.
Berdasarkan dua persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa pusat pola interferensi
berupa piringan gelap dan dikelilingi cincin – cincin gelap menurut ketentuan rumus:
2d cos θ = mλ, m=0,1,2,... (6.29)
Dan cincin – cincin terang pada θ yang ditentukan oleh rumus :
λ
2d cos θ = (2m+1)
2
Pehatikan bahwa faktor 2 dalam persamaan (2.28), (2.29) tidak terdapat dalam
persamaan (2.17), (2.18)

B. Susunan dnegan Variasi Lain


Sejak adanya interferometer Michelson telah berkembang pula beraneka ragam
variasinya yang mempunyai ciri khas tersendiri. Contoh yang terkenal diantaranya
interferometermTwyman-Green, interferometer Mach-Zelunder dan interferometer Sagnac,
yang masing-masing diperlihatkan oleh gambar 2.6, 2.7, dan 2.8

Gambar 2.6 susunan optik interferometer Twyman-Green dengan sumber cahaya yang
terkolimasi
Seperti terlihat dalam gambar 1.6, perbedaan pokok interferometer Twyman-Green dari
interferometer Michelson terletak pada penggunaan sumber cahaya yang terkolimasi. Karena
itu rumus (1.28) akan berlaku dengan θ = 0 dalam interferometer ini dan pola interferensi
yang dihasilkan tidak lagi berbentuk cincin konsentris, melainkan berupa spot yang dapat
dipusatkan dengan sebuah lensa. Interferensi ini,bila dilengkapi dengan sumber laser,
merupakan alat yang sangat berguna untuk menguji mutu elemen-elemen optik.
Interferometer Mach-Zehnder menggunakan sumber tak terkolimasi. Sebuah cermin paruh
(HM) B1 membelah intensitas cahaya dari sumber dan sebuah HM lain B2 mempertemukan
kembali kedua berkas terpisah tersebut. Walaupun sulit penyusunannya (optical aligment),
pemisahan lintasan optik dalam i terferometer ini memungkinkan apliksi yang luas, dari
pengujian elemen optik variasi kerapatan aliran gas dalam terowongan angin (wind tunnel)
sampai ke pengukuran kontur densitas plasma dalam reaktor termonuklir. Interferometer
Sagnac merupakan variasi lain yang tersendiri, karena kedua berkas yang berinterferensi
menempuh lintasan sama tetapi dalam arah berlawanan. Pembatasan lintasan yang ketat ini
memudahkan pengaturan suusnan optiknya dengan akibat aplikasi yang agak terbatas.
Namun yang perlu mendapat perhatian adalah aplikasi prinsip kerjanya pada giroskop optik,
khususnya giroskop laser yang berperan penting dalam sistem avionik modern.

Anda mungkin juga menyukai