Anda di halaman 1dari 4

Worksheet 03

Sifat Magnetik Senyawa Kompleks

Referensi:
1. Effendy. 2007. Perspektif Baru Kimia Koordinasi. Malang: Bayumedia
(Halaman 123-126).
2. Dasna, I Wayan. 2001. Complexes Polymerique de Metaux de Transition a
Ligands Nitronyl Nitroxide et polyctanure: Synthese, Structure et
Magnetisme. These (Disertasi). Rennes: Universite de Rennes 1, France
(Halaman 9-21)

Pengantar

Bahan-bahan yang tersusun atas senyawa-senyawa yang memiliki elektron tidak


berpasangan pada suhu kamar bersifat paramagnetik. Sedangkan elektron-
elektron yang berpasangan dalam suatu unsur memberikan tolakan sifat
kemagnetan yang disebut dengan diamagnetik. Bila suatu senyawa yang bersifat
paramagnetik dilewatkan dalam medan magnet maka elektron-elektron bebas
(tidak berpasangan) pada senyawa tersebut akan mengalami orientasi. Orientasi
elektron-elektron secara tegak lurus disebut dengan ferromagnetik, sedangkan
bila orientasinya saling meniadakan sifat kemagnetan senyawa tersebut
antiferromagnetik. Dalam kehidupan sehari-hari, bila kita memiliki suatu
senyawa kompleks, bagaimanakah cara menentukan sifat magnetiknya?

Untuk bisa menganalisis sifat magnetik suatu senyawa, diskusikanlah pertanyaan-


pertanyaan berikut!

A. Pengaruh ligan kuat dan ligan lemah terhadap sifat kemagnetikan suatu
senyawa kompleks
1. Bila H2O sebagai ligan lemah dan CN- sebagai ligan kuat, jelaskanlah
perbedaan hibridisasi dari ion kompleks: [Fe(H2O)6]2+ dan [Fe(CN)6]4-

2. Analisis juga untuk ion kompleks: [Cr(H2O)6]2+ dan [Cr(CN)6]4-

3. Tentukanlah berapa jumlah elektron tidak berpasangan pada ion


kompleks (1) dan (2)

4. Bila momen magnetik diperoleh hanya dari spin elektron tidak


berpasangan maka  = (n(n+2))1/2 BM (BM = Bohr magneton). Hitunglah
masing-masing momen magnetik dari ion kompleks pada (1) dan (2).

5. The magnetic moment is the measure of the strength of the magnet and is
the ability to produce (and be affected by) a magnetic field.
Apa maksudnya?
6. Bila Anda mempunyai senyawa kompleks, bagaimana Anda tahu jumlah
elektron tidak berpasangan pada senyawa tersebut? (Buatlah prediksi
Anda!)

B. Kerentanan Magnetik berdasarkan teori Curie

Hukum Curie tentang kerentanan magnetik() adalah  = C/T (c = konstanta dan T =


Temperatur(K). C dikenal sebagai tetapan Curie.
Hubungan antara momen magnetik dan kerentanan magnetik sebagai berikut:

= 2,83 (.T)1/2


Dengan menggunakan formula ini jumlah elektron tidak berpasangan dalam suatu
senyawa yang diakibatkan oleh spin saja dapat ditentukan. Alat yang digunakan adalah
timbangan kerentanan magnetik (magnetic supceptibility balance/MSB).

1. Jelaskanlah bagaimana cara menggunakan timbangan kerentanan


magnetik tersebut?
2. Bila suatu senyawa bersifat paramagnetik apakah dalam timbangan
semakin berat atau sebaliknya, mengapa?
3. Jelaskan maksud dari pernyataan berikut:
For chemical applications the molar magnetic susceptibility (χmol) is the preferred
quantity.

C. Praktik Pengukuran Kerentanan magnetik

Berikut disajikan data hasil pengurukan kerentanan magnetik suatu senyawa


kompleks pada suhu kamar.

Senyawa 1: [Ni(C9H7NO)2(H2O)2](NO3)2 Mr = 509


Senyawa 2 : [Ni(C9H7NO)2(H2O)2]Cl2 Mr = 456

Hasil pengukuran:
Senyawa m(g) Ro R H(cm) T(K) eff(BM)
1 (a) 0,1191 -34 345 2 299 ?
1 (b) 0,1238 -34 348 2 299 ?
2(a) 0,0979 -34 228 2 299 ?
2(b) 0,0985 -34 229 2 299 ?
Pengukuran dilakukan 2 kali (a) dan (b)
Keterangan:

m = massa sampel senyawa komplek


Ro = kemagnetan tabung kosong
R = kemagnetan tabung yang berisi sampel
H = Tinggi sampel dalam tabung
C bal = tetapan kalibrasi alat
T = temperatur (K)

Diberikan petunjuk:
1. Kerentanan massa, g = (C bal. H. (R-Ro))/(109)
2. Kerentanan magnetik molar (m) = g. (Mr/m)
3. Kerentanan terkoreksi = A = m - D (D = diamagnetik atom)

harga koreksi diamagnetik (cgs)

Ni2+ -12 x 10-6


H2O -13 x 10-6
NO3- -18,8 x 10-6
Oxina (C9H7NO) -82,29 x 10-6

Dengan menggunakan data dan informasi tersebut di atas, hitunglah masing-


masing eff(BM) dari semua hasil pengukuran!

D. Kerentanan magnetik sebagai pengaruh temperatur

Prinsip pengukuran menggunakan hukum Curie-Weis dimana:

 = C/(T – Tf) dimana Tf adalah penurunan temperatur.

Dari hasil pengukuran kerentanan magnetik suatu senyawa kompleks


diperoleh data sebagai berikut.

1.2

1.0

0.80

0.60

0.40

0.20
0 50 100 150 200 250 300

T/
T/K
1. Jelaskan berapakah  senyawa tersebut pada suhu kamar?
2. Jelaskan apa yang terjadi pada  jika temperatiur diturunkan!
3. Jelaskan pula data magnetik senyawa berikut!
6.5

-1
6

MT/ cm .K.mol
3 5.5

4.5

4
0 50 100 150 200 250 300

T/K

Selamat Bekerja

Anda mungkin juga menyukai