Modul 4
LABORATORIUM HIDRO-ELEKTROMETALURGI
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2017
1. Tujuan
2.1 Alat
1. Gelas kimia
2. Thermometer
3. Labu ukur
4. Statif
5. Lakban
6. Timbangan
7. Hot plate
8. Magnetic stirrer
9. Voltmeter
2.2 Bahan
1. Elektroda Grafit
2. Elektroda Pb
3. MnSO4
4. H2SO4
5. Aquades
3. Prosedur Percobaan
Luas anoda dan katoda yang yang tercelup dalam larutan ditentukan dengan
cara diisolasi permukaan elektrodanya menggunakan lakban
500 mL larutan yang mengandung 60 g/L Mn2+ dan 100 g/L H2SO4 disiapkan
Anoda dan katoda lalu dibersihkan dari larutan tersisa yang menempel pada air
suling ketika percobaan selesai
Dengan cara yang sama, data yang didapat pada temperatur 90 0C dan 950C juga
diolah dan hasilnya ditunjukkan oleh Tabel 2.
5. Pembahasan
6. Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan
1. Efisiensi arus pengendapan MnO2 pada temperatur 850C, 900C, dan 950C
berturut-turut adalah 419.0294%, 95.8564%, dan 164.3252%.
2. Pada praktikum ini didapatkan hubungan bahwa semakin tinggi temperatur,
maka akan semakin tinggi efisiensi arusnya. Walaupun demikian, terdapat
penyimpangan pada suhu 85 oC yang mungkin disebabkan oleh adanya
pengotor ataupun luas permukaan elektroda yang tidak tercelup
sepenuhnya.
3. Konsumsi energi pengendapan MnO2 pada temperatur 850C, 900C, dan
950C berturut-turut adalah 4,2923kWh/kg, 1,5576kWh/kg, 1,1318 kWh/kg.
Sedangkan efisiensi energi pengendapan MnO 2 pada temperatur 850C,
900C, dan 950C berturut-turut adalah 230.1739%, 48.4896%dan
82.3131%.
6.2 Saran
7. Daftar Pustaka
1. Ortmer, K., 1967, Encyclopedia of Chemical Technology, 2nd Edition, Vol. 13,
New York : John Wiley and Sons Inc.
2. Pourbaix, M., Atlas of Electrochemical Equilibria.
3. Djaja, S. dan Efendi, E.H., 1981, Pilot plant pembuagan mangan dioksida
elektrolitik, Metalurgi, Jilid 1, no.2.
8. Lampiran