Anda di halaman 1dari 38

Coulometri dan

Elektrogravimetri
Coulometri merupakan suatu metoda
analisis yang didasarkan pada pengukuran
jumlah listrik yang diperlukan untuk
merobah analit secara kuantitatif ke tingkat
oksidasi yang berbeda.
Kelebihan metoda kulometri :
1. Selektif
2. Sensitif
3. Cepat
Jumlah listrik atau muatan diukur dalam satuan
coulomb (C) dan Faraday (F).
Coulomb (C) adalah jumlah muatan yang dipindahkan
dalam satu detik pada arus konstan sebesar 1 A (satu
amper).
Q = I.t
Faraday (F) adalah jumlah listrik yang akan
menghasilkan satu ekivalen perobahan kimia pada satu
elektroda.
1 F = 1 mol e = 6,02 x 1023 e
= 96487 C = 96500 C
Tipe Coulometri ada 3 :

1. Coulometri potensial konstan (potentiostatic coulometry)


2. Coulometri arus konstan/titrasi kulometri (amperostatic
coulometry)
3. Elektrogravimetri

Syarat utama Coulometri :


Spesies yang ditentukan berinteraksi dengan efisiensi arus 100 % artinya
semua arus yang digunakan untuk merubah analit yang ditentukan ke
tingkat oksidasi yang berbeda, tidak boleh ada arus yang digunakan
oleh matrik. Caranya adalah dengan menjaga agar potensial konstan
pada nilai potensial yang dibutuhkan untuk merubah analit
Coulometri Potensial Konstan
Potensial elektroda kerja dijaga konstan pada
level dimana oksidasi atau reduksi analit
terjadi secara kuantitatif tanpa melibatkan
spesies lain yang ada dalam sampel atau
pelarut. Arus pada awal elektrolisis cukup
tinggi namun menurun dengan cepat dan
mencapai nol pada saat analit habis. Jumlah
listrik yang dibutuhkan diukur dengan
menggunakan integrator elektronik atau alat
pengukur muatan listrik lainnya.
lanjutan
Memilih potensial yg digunakan untuk
elektrolisis,mis : untuk analisis Cu2+
Reaksi : Cu2+ + 2e → Cu
Misalkan konsentrasi analit sekitar 10-4 M
dan efesiensi elektrolisis dianggap 99,99%
Untuk memperkirakan potensial minimum yg
diperlukan dengan pers Nernst
0,0592
EE  0
log Q
n
lanjutan….
SKEMA PERALATAN

Variable
DC Voltage

Aux. Coulometer
Electrode

Working
Electrode

Ref. Electrode
Potential
Sensing
and Control
Device
lanjutan….
Peralatan :
1. Sel elektrolisis
2. Potensiostat
3. Kulometer atau alat pengukur
kuantitas listrik
Aplikasi :
- penentuan ± 55 unsur dalam senyawa
anorganik
- penentuan dan sintesa senyawa organik
Coulometri Arus Konstan (Titrasi Coulometri)
Titrasi Coulometri tidak membutuhkan larutan
standar tapi menggunakan titran yang dihasilkan
secara elektrolitik pada arus konstan. Generator
elektroda digunakan untuk menghasilkan titran yg
stabil, mis : merubah Ag+ menjadi Ag2+ dengan
indikator visual. Arus dijaga konstan dengan
menggunakan amperostat.
Titik akhir dapat ditentukan ; dg menggunakan
indikator visual,secara potensiometri,secara
amperometri, pengukuran hantaran
SKEMA PERALATAN

Generator Electrode

S
Clock

Constant R
Current
Source
Potentiometer
Electroanalytical – Coulometry and
Conductivity
Ch 24, 7th e, WMDS)

Apparatus for Electrically generating


OH
lanjutan….
Keuntungan titrasi Coulometri dibandingkan
dengan titrasi biasa :
1. Tidak membutuhkan larutan standar
(pembuatan, standarisasi,
penyimpanan). Standar dihasilkan
langsung dari elektroda generator
2. bisa digunakan untuk reagen2 yg
tidak stabil seperti Cl2, Br2 dan Ti3+
3. Bisa untuk analisis dalam satuan mikro
Electroanalytical – Coulometry and
Conductivity
Ch 24, 7th e, WMDS)
Selected Coulometric Reagents – Hargis, p 365
Reagent Generator Reaction Subs. Determined
H+ 2H2O  4H+ + O2 + 4e bases
OH- 2H2O + 2e  2OH- + H2 acids
Ag+ Ag  Ag+ + e X-, CN-, SCN-, S-2
Hedta-3 HgNH3edta + NH4+ + 2e Ca+2, Cu+2, Pb+2, Zn+2, etc
 Hg + 2 NH3 + Hedta-3
Br2 2Br-  Br2 + 2e Phenols, anilines, alkene,
mercaptans, As+3, Sb+3, U+4
Fe+2 Fe+3 + e  Fe+2 Ce+4, MnO4-, Cr2O7-2, VO3-
Penggunaan
210 mg sampel mengandung nitrobenzena
dielektrolisis pada potensial konstan – 0,96 V
vs EKJ dan katoda Hg. Diperlukan listrik 26,74
C. Berapa persen nitrobenzena dalam sampel.

C6H5NO2 + 4 H+ + 4 e  C6H5NHOH + H2O


Indirect Coulometric Titration at Constant
Current

• Titrant is generated at
generator electrode
• Endpoint is detected by
another method, e.g.,
potentiometry or
voltammetry
• Analyte quantified by
charge consumed
Schematic of a coulometric cell
Example of Coulometric Titration Cell
Coulometric Titrants
Determination of As(III) with I2
• Analyte added to solution of buffered NaI
• Generator electrode (Pt): 2 I–  I2 + 2 e–
• Titration Reaction: I2 + As(III)  2 I– + As(V)
• Endpoint can be detected colorimetrically with
starch (I2-starch complex is blue)
Elektrogravimetri
Merupakan suatu metoda analisis yg berdasarkan pada
pengukuran masa endapan yg terbentuk pada
elektroda dari suatu proses elektrolisis spesies tertentu
yg terkandung dalam suatu sampel dimana masa ini
sebanding dengan konsentrasi spesies tersebut.
Spesies yg dapat ditentukan dengan metoda ini adalah
spesies yg dapat menghasilkan senyawa murni stabil yg
dapat ditimbang dg teliti.
Pengendapan dapat terjadi pada katoda jika prosesnya
adalah reduksi dan pada anoda jika prosesnya adalah
oksidasi.
PERALATAN ELEKTROGRAVIMETRI
lanjutan….
Persyaratan :
1. Zat yg dihasilkan dari elektrolisis
harus berupa endapan yg dapat
menempel pada elektroda
2. Efisiensi arus tidak perlu 100 % tapi
efisiensi pengendapan harus 100 %
3. Potensial elektrolisis yg digunakan
harus sesuai dengan spesies yg akan
dielektrolisis
Contoh soal :

Arus konstan sebesar 0,800 A


digunakan untuk mengendapkan Cu pada
katoda dan oksigen pada anoda dalam
suatu sel elektrolisis. Tentukan jumlah zat
(g) yang dihasilkan pada katoda dan anoda
selama 15,2 menit elektrolisis.
Reaksi
Katoda : Cu2+ + 2e → Cu
Anoda : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e

Q = I.t
= 0,800 A . 15,2 menit. 60 detik/menit
= 729,6 A detik = 729,6 C
F = 729,6 C . 1 F/96487 C = 7,56 x 10-3 eq

g Cu = 7,56 x 10-3 eq x 1mol Cu/2 eq Cu x 63,5 g Cu/mol


= 0,240 g
g O2 = 7,56 x 10-3 eq x 1mol O2 /4 eq O2 x 32 g O2/mol
= 0,0605 g
Contoh Soal :

Sampel nitrobenzena sebanyak 210 mg direduksi


menjadi fenilhidroksilamin pada potensial konstan
sebesar - 0,96 V (vs SCE) yang diaplikasikan pada
katoda raksa. Reaksinya :
C6H5NO2 + 4 H+ + 4e- ↔ C6H5NHOH + H2O
Sampel dilarutkan dalam 100 mL methanol, setelah
elektrolisis selama 30 menit, reaksi dianggap
sempurna. Peralatan kulometer menunjukkan
bahwa reaksi reduksi ini membutuhkan 26,74 C,
Tentukan persentase C6H5NO2 dalam sampel
tersebut.

(Jawab : 4,06 % nitrobenzena)


Reaksi
Katoda : C6H5NO2 + 4 H+ + 4e- ↔ C6H5NHOH + H2O
Anoda : 2H2O → O2 + 4H+ + 4e

F = 26,74 C x 1 F/96487 C = 2,77x 10-4 eq


g C6H5NO2 = 2,77 x 10-4 eq x1mol C6H5NO2 /4 eq C6H5NO2
x 123 g C6H5NO2/mol
= 0,00852 g x 1000 mg/1 g = 8,52 mg
% C6H5NO2 = 8,52 mg/210 mg x 100 % = 4,06 %
Larutan KBr sebanyak 250 mL, dielektrolisis dengan menggunakan arus sebesar 0,5 A
selama 10 menit. Tentukan:
a. Volum gas yang terbentuk pada kondisi STP
b. Tentukan pH larutan setelah dielektrolisis.
Katoda : 2H2O + 2e- → 2 OH- + H2
Anoda : 2 Br - → Br2 + 2e
Redoks : 2H2O + 2 Br - → 2 OH- + Br2 + H2
WBr2= e x I x t/96500 C = 159,8/2 x 0,5 A x 600 s : 96500 C
WBr2= 0,248 g
VBr2 = 0,248 g Br2 x 1 mol Br2/159,8 g Br2 x 22,4 L Br2/1 mol Br2
VBr2 = 0,0348 L
b. Redoks : 2H2O + 2 Br - → 2 OH- + Br2 + H2
mol OH- = 2 mol Br2 = 2 x 15,52 x 10-4 = 3,1 x 10-3
Molaritas = 3,1 x 10-3 mol x 1000 mL/250 mL = 1,24 x 10-2 M=
[OH-] = 1,24 x 10-2 M
pOH = - log [OH-] = -log 1,24 x 10-2M = 2 – log 1,24 = 2-0,09
= 1,01
pH = 14 -1,01 = 12,99
Kandungan perak dalam suatu sampel ditentukan secara
elektrogravimetri. Sebanyak 100 mL larutan sampel ditempatkan
dalam sel dan dilakukan elektrolisis selama 5 menit. Jika selisih berat
katoda Pt sebelum dan setelah elektrolisis adalah sebesar 0,54 g.
Tentukan :
a.Berapa arus yang dibutuhkan (mA) (J : 1,6083 A)
b. Konsentrasi perak dalam larutan sampel (Ar Ag = 108) (J : 0,05 M)
a. Ag+  + e → Ag
Q = 0,54 g Ag x 1 mol Ag x 1 mol e x 1 Faraday x 96500 C
108 g Ag 1 mol Ag 1 mol e 1F

Q = 482,5 C. Q = I x t → I = 482,5 C/300 s = 1,6 A

b. mol Ag = 0,54 g Ag x 1 mol Ag = 0,005 mol MAg = 0,005 mol = 0.05 M


108 g Ag 0,1 L
Sebanyak 50 mL sampel air yang mengandung H2S
dititrasi secara kulometri dengan menggunakan I2 yang
dihasilkan dari elektroda generator. Titrasi ini
membutuhkan arus sebesar 17,63 mA selama 5 menit
10 detik. Tentukan [H2S] dalam mg/L
Reaksinya : H2S + I2 ↔ S(s) + 2 H+ + 2 I-
Q = I x t = 17,63 x 10-3 A x 310 s = 5,4653 C

mol H2S =5,4653 C x 1F/96500 C x 1 mol e-/1Fx1 mol H2S/2 mol e-


mol H2S = 2,83 x 10-5
[mol H2S] = 2,83 x10-5 mol H2S/0,05 L x 34 g H2S/1mol H2S
x 1000 mg H2S / 1 g H2S = 19,244 mg/L
Untuk menentukan kemurnian Na2S2O3 dalam sampel dititrasi secara kulometri
menggunakan I- sebagai mediator dan I3- sebagai titran. Sampel sebanyak 0,1342 g
dilarutkan dalam labu ukur 100 mL. 10 mL larutan sampel dititrasi dengan 25 mL KI 1,0
M, 75 mL larutan buffer posfat pH 7. Elektrolisis dengan arus konstan 36,45 mA dan
membutuhkan waktu 221,8 s. Tentukan kemurnian Na 2S2O3 dalam sampel.
Reaksinya :
2S2O32- → S4O62- + 2e
I2 + 2e → 2 I-
Q = I x t = 36,45 x 10-3 A x 221,8 s = 8,084 C
mol S2O32=8,084C x1F/96500 C x1 mol e-/1Fx2mol S2O32/2 mol e-
mol S2O32 = 8,4 x 10-5
Na2S2O3 → 2 Na+ + S2O32
masa Na2S2O3 = 8,4 x10-5 mol S2O32-x 1 mol Na2S2O3 /1 mol S2O32- x
158 g Na2S2O3/1mol Na2S2O3= 0,0133 g Na2S2O3 (10 mL
masa Na2S2O3 (100 mL)= 100/10 x 0,0133 g = 0,133 g
Kemurnian Na2S2O3 = dalam sampel = 0,133/0,1342 x 100 % = 98,9 %
Example 2

• Suppose that a solution containing 0.20 M Cu2+ and


1.0 M H+ is electrolyzed to deposit Cu(s) on a Pt
cathode and to liberate O2 at a Pt anode. Calculate
the voltage needed for electrolysis. If the resistance
of this cell is 0.44 ohm. Estimate the voltage needed
to maintain a current of 2.0 A. Assume that the
anode overpotential is 1.28 V and there is no
concentration polarization.
Contoh
Misalkan larutan yang mengandung 0,20 M Cu2+ dan
1,0 M H+ dielektrolisis untuk mengendapkan Cu (s)
pada katoda Pt dan untuk membebaskan O2 pada
anoda Pt. Hitung tegangan yang dibutuhkan untuk
elektrolisis. Jika tahanan sel ini adalah 0,44 ohm.
Perkirakan tegangan yang dibutuhkan untuk
mempertahankan arus 2,0 A. Asumsikan bahwa
kelebihan potensial anoda adalah 1,28 V dan tidak
ada polarisasi konsentrasi.
Example 2

• A solution containing 0.1M Cu2+ and 0.1 M Sn2+


calculate:
– the potential at which Cu2+ starts deposition.
– The potential ate which Cu2+ is completely deposited
(99.99% deposition).
– The potential at which Sn2+ starts deposition.
• Would Sn2+ be reduced before the copper is
completely deposited?
• From the standard potentials given below we
expect that Cu2+ be reduced more easily than Sn2+
Soal
Suatu larutan yang mengandung 0,1M Cu2+ dan 0,1 M
Sn2+. Hitung:
- Potensial di mana Cu2+ memulai pengendapan.
- Potensial dimana Cu2+ (mengendap 99,99%).
- Potensial di mana Sn2+ memulai pengendapan.
Apakah Sn2+ akan berkurang sebelum tembaga
mengendap sempurna?
Dari potensial standar yang diberikan di bawah ini,
berharap bahwa Cu2+ dapat dikurangi lebih mudah
daripada Sn2+.
Cu2+ + 2e-  Cu (s); Eo = 0.339 V
Example 3

Anda mungkin juga menyukai