Anda di halaman 1dari 77

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rasional
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan
dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8
(delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi,
standar proses, standar Kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan
penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15- 64
tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia
0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah
penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun
2021-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu
tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat
ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban.

b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan
berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan

1
budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi
masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat
terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific
Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan
ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu,
investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan
Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga
menunjukkan bahwa capaian anak- anak Indonesia tidak
menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan
TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi
uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam
kurikulum Indonesia.

2. Kondisi Nyata
SMP Negeri 2 Kota Sukabumi telah melaksanakan Kurikulum
2013/Kurikulum Nasional secara menyeluruh, sejak Tahun Ajaran
2013/2014 sampai dengan sekarang sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah,
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Menengah, Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016. Tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar Dan Menengah, dan Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun. 2016 Tentang Standar

2
Penilaian Pendidikan Republik Indonesia (Permendikbud  No 004 Tahun
2018 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Satuan Pendidikan Dan
Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah, Dan Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 tahun. 2016 Tentang Kompetensi
Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran. Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah. Pengembangan Kurikulum
2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada Tahun 2004 dan KTSP 2006 yang
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.

3. Kondisi ideal sesuai Permendikbud


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta
didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style)
untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi serta diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan
pembelajaran saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan
tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik;

3
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak
(multidisciplines); dan penguatan pola pembelajaran kritis.

4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan


Untuk mengetahui Potensi dan Karakteristik SMP Negeri 2 Kota
Sukabumi maka, diperlukan suatu proses Analisis Lingkungan Internal
maupun Analisis Lingkungan Eksternal dangan mempergunakan suatu
pendekatan Analisis SWOT.
Analisis SWOT ( Strength / kekuatan, Weaknesses / kelemahan,
Opportunities / peluang, dan Threats / ancaman ) yang berupa faktor
internal (SW) dan eksternal (OT) merupakan suatu hal yang harus
dilakukan agar sekolah benar-benar memiliki acuan seberapa besar
keberadaan sekolah itu. Hasil Analisis SWOT tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Faktor Internal:
 Strength ( Kekuatan )
 Visi, misi, sasaran dan tujuan telah mengacu pada
perkembangan metode, konsep dan teknologi sistem
informasi.
 Memiliki tenaga pendidik / kependidikan yang memadai dan
mempunyai semangat, pengabdian,dedikasi, loyalitas,
tanggung jawab dan komitmen yang tinggi.
 Rasio Pendidik berkualifikasi S2 akan semakin besar
dibandingkan dengan kualifikasi S1.
 Kurikulum disesuaikan dengan situasi lingkungan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi
terutama pada mata pelajaran baik pengadaan bahan ajar
maupun sumber belajar lainnya.
 Fleksibilitas kurikulum.
 Peningkatan sarana dan prasarana masih dapat ditingkatkan.
 Tingkat kompetisi calon peserta didik.

4
 Nilai lulusan rata-rata di atas 7,50
 Internet dapat diakses dengan baik.
 Perkembangan seni tradisional dan modern dapat diandalkan
 Weaknesses ( Kelemahan ) :
 Masih banyak tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan
peserta didik yang belum memahami visi, misi dan tujuan
sekolah secara jelas.
 Pengetahuan calon peserta didik terhadap kurikulum SMP
Negeri 2 Kota Sukabumi masih kurang.
 Peserta didik belum memanfaatkan fasilitas secara maksimal.
 Pengembangan tenaga pendidik sudah terprogram, namun
belum merata.
 Pemanfaatan sarana dan prasarana belum digunakan secara
maksimal.
 Pemanfaatan hasil evaluasi belum digunakan secara optimal.
 Kepedulian pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik
belum merata.
 Kemauan pendidik melakukan penelitian masih rendah.
b. Faktor Eksternal :
 Opportunities ( Peluang ) :
 Terbukanya akses kerjasama dengan stakeholder, sehingga
tujuan dapat tercapaisesuai dengan tujuan yang diharapkan.
 Pengembangan Pendidik ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi masih sangat terbuka.
 Dukungan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
memadai.
 Kesempatan memperoleh dana di luar BOS dari pihak
eksternal.
 Tumbuhnya kepercayaan masyarakat.

5
 Berpeluang untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta
didik terutama bimbingan mengakses informasi melalui
internet.
 Threats ( Ancaman ) :
 Banyak sekolah pesaing.
 Fasilitas pesaing lebih bagus.
 Tingkat daya beli masyarakat yang rendah.akibat Krisis
ekonomi global
 Lembaga lain telah melakukan evaluasi dan pengelolaan
program secara baik dan optimal.
 Kondisi yang tidak stabil dapat mengancam keberlangsungan
Pendidikan.
 Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasaingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan
apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan
berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang
dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan

6
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya
(enriched) antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).

B. Prinsip Pengembangan KTSP


1) Berpusat pada potensi perkembangan kebutuhan dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pada setiap awal
tahun pelajaran dilakukan beberapa kegiatan antara lain:
a) Melakukan tes awal sebagai upaya untuk mengukur intake peserta
didik
b) Perhitungan KKM
c) Tes penelusuran bakat dan minat
d) Angket sosial ekonomi orang tua
e) Analisis strategi pembelajaran sesuai perkembangan peserta didik.
Untuk menunjang hal tersebut peran guru BK, Wali Kelas, dan Staf
dimaksimalkan.
2) Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang danmenghargai serta
tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender. Pada sebagian besar
pembelajaran dilakukan secara berkelompok dengan memperhatikan
keragaman dan kelompok selalu berubah-ubah untuk melatih kecerdasan

7
interpersonal. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib
kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antar substansi. Muatan wajib sesuai dengan aturan Nasional, sedangkan
untuk muatan lokal terdapat 2 materi sebagai implementasi dari
peraturan gubernur Jawa Barat yaitu Bahasa Sunda dan Pendidikan
Lingkungan Hidup yang mengembangkan pendidikan karakter dan
budaya sebagai perwujudan dari pengembangan nilai-nilai pelestarian
lingkungan serta budaya daerah
3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu,
semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta
didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Fasilitas WIFI selama waktu tertentu
selalu ada, Studi Wisata menuju tempat berteknologi, alamiah, dan
bernuansa seni senantiasa menjadi kewajiban bagi semua peserta didik.
Semua itu merupan pengembangan nilai kecerdasan, cinta ilmu, dan
keingintahuan.

4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir,
keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan
vokasional merupakan keniscayaan. Pembelajaran baik di kelas maupun
diluar kelas senantiasa mengembangkan strategi Kontekstual,

8
kebermaknaan bagi peserta didik sesuai dengan budaya di
masyarakatnya. Pada pertengahan semester dilakukan pembelajaran
aplikatif disekitar sekolah sambil melihat potensi daerah setempat
sehingga ada kerja sama dengan home industri dan lembaga tertentu.
Kegiatan dilakukan untuk mengembangkan nilai ekonomi kreatif,
kemandirian dan kewirausahaan.
5) Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
Pengembangan kompetensi dilakukan meliputi aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek Psikomotor yang seimbang. Implikasinya kriteria
kelulusan maupun kenaikan kelas tidak hanya unsur akademik tetapi juga
afektif (kepribadian, kelakuan, ketertiban). Penerapan poin reward dan
punishmen yang meliputi unsur kedisiplinan, kejujuran, ketaatan
beragama, cinta tanah air dilakukan setiap saat oleh semua warga
sekolah.
6) Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya. Setiap peserta didik membuat jurnal belajar yang
intinya merefleksi belajar setiap hari, program wajib baca kitab (Islam Al
Quran, Kristen Al Kitab, dll) sebagai perwujudan penanaman nilai
religius dilingkungan sekolah, program kebersihan lingkungan pada jam
ke-00 setiap hari. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan terus menerus
dengan keteladanan dari guru dan bersifat pembiasaan.

7) Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah

9
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional
dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah
harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto
Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Sesuai dengan Standar Isi dikembangakan Kelompok
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia, Pendidikan
Kewarganegaraan dan Kepribadian, dan Kelompok Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi sebagai pengembangan nilai-nilai kebangsaan
(nasionalisme). Struktur kurikulum terdapat muatan lokal disamping
mata pelajaran dan yang bersifat nasional. Muatan lokal di SMP Negeri 2
Sukabumi meliputi Bahasa Sunda dikembangkan untuk melestarikan
budaya Sunda dan kesopanan para peserta didik. Hal ini untuk
mewujudkan nilai kepatuhan terhadap aturan-aturan sosial, menghargai
keberagaman, dan kesantunan, sedangkan Pencak Silat adalah tradisi
dan budaya daerah yang semakin hari semakin jarang generasi muda
mengikuti kegiatan tersebut.
Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.

C. Dasar Hukum
1) Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2) P P Republik Indonesia No 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan

10
3) Permendiknas No 16 tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan
kompetensi Guru
4) Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan
5) Permendiknas No. 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
Pendidikan
6) Permendikbud R I. No. 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
7) Permendikbud R I. No. 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar Dan Menengah
8) Permendikbud R I. No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar Dan Menengah
9) Permendikbud R I. No. 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan Dasar Dan Menengah
10) Permendikbud R I. No. 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
11) Permendikbud R I No 58 Thn 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
12) Permendikbud No. 61 th 2014 ttg Pedoman Pengembangan KTSP
13) Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
14) Permendikbud R I No 63 Thn 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan
Sebagai Ekstrakurikuler Wajib
15) Permendikbud R I No 74 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013
16) Pengganti Permendikbud No. 81A thn 2014 Lampiran 1 ttg Pedoman
Pengembangan KTSP
17) dengan Permendikbud R I No. 103 Thn. 2014 Tentang Pembelajaran
Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengahdiganti
18) Permendikbud R I No 104 Thn 2014 Tentang Penilaian Hasil Belajar
Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

11
19) Permendikbud R I No 111 Tahun 2014 Tentang Bimbingan Dan
Konseling Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
20) Permendikbud No. 45 tahun 2015 tentang Peran Guru TIK dan Guru
Keterampilan
21) Permendikbud R I No 23 Tahun 2015, ttg Penumbuhan Minat Baca
Melalui kgiatan 15 Menit Membaca
22) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Di Lingkungan
Sekolah Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia
23) Permendikbud R I. No. 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah
24) Permendikbud R I. No. 21 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi isi
Pendidikan Dasar Dan Menengah
25) Permendikbud R I. No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi
proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
26) Permendikbud R I. No. 23 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi
penilaian Pendidikan Dasar Dan Menengah
27) Perubahan Atas Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI dan KD
Pelajaran Pada K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
28) Permendikbud No 37 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah
29) Permendikbud  No 04 Tahun 2018 Tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Satuan Pendidikan Dan Penilaian Hasil Belajar Oleh Pemerintah
30) Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2018 Tentang Penguatan Pendidikan Karakter Pada
Satuan Pendidikan Formal
25) Permendikbud R I No 35 Thn 2018 ttg Pedoman Pengembangan KTSP
26) Permendikbud 37 Tahun 2018 tentang KI dan KD Pelajaran Pada K13
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

12
27) Permendikbudristek Nomor 17 Tahun 2021 Tentang Asesmen Nasional (AN)
28) Surat Keputusan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 2986.1/D3/KP/2016 tentang SMPN 2 Menjadi Piloting
Program Penguatan Pendidikan Karakter
29) Surat Edaran Nomor 14 Tahun 2019 Tentang
Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
30) Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 4 Tahun 2020
Tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Covid-19
31) Peraturan Gubernur Jawa Barat, No : 69 Tahun 2013 Tentang
Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Dan Sastra DaerahPada Jenjang
Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah
32) Perda Kota Sukabumi No 3 Thn 2007 Tentang Pendalaman Materi
Keagaman di Sekolah
33) Perwal NO. 133/2009 Tentang Pelajaran Mulok Pencak Silat di SD/MI.
SMP/MTs, SMA/MA/SMK
34) SK Kepala Sekolah SMPN2 No 800/215-SMPN.2/Kep/VII/2021, Tanggal,
19 Juli 2021 Ttg Pembagian Tugas Tambahan Guru dan TU

13
BAB II

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar


kecerdasan,pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. Visi SMP Negeri 2 Kota Sukabumi


Visi SMP Negeri 2 Kota sukabumi:
MEWUJUDKAN WARGA SEKOLAH YANG SHOLEH/SHOLEHA,
MANDIRI, AMANAH, RELIGIUS DAN TERUNGGUL DALAM BIDANG
AKADEMIKMAUPUN NON-AKADEMIK DI JAWA BARAT

Indikator VISI :           
1. Terwujudnya warga sekolah yang Sholeh dan Sholeha.
2. Terwujudnya  pengembangan  prakarsa, kreatifitas dan kemandirian yang
sesuai dengan  bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.
3. Terwujudnya lulusan yang berakhlaq mulia, cerdas, kreatif, kompetetitif ,
mandiri, bertanggung jawab.
4. Terwujudnya lulusan yang Hafal dan fasih bacaan sholat, gerakan sholat, dan
keserasian gerakan dan bacaan, Hafal dan fasih do’a setelah sholat, Hafal dan
fasih do’a-do’a harian muslim, Tertib menjalankan sholat fardhu, Tertib
menjalankan sholat sunah rowatib
5. Terwujudnya pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
sesuai dengan potensi, karakteristik dan budaya Mutu Sekolah.
6. Terwujudnya  proses pembelajaran  secara  interaktif, inspiratif,
menyenangkan, dan menantang.
7. Terwujudnya sumber daya pendidik dan tenaga pendidik  yang kompetetif.

14
8. Tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang memadai dan terkini.
9. Terwujudnya manajemen berbasis  sekolah yang mandiri, terbuka dan
akuntabilitas.
10. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan dari peran serta masyarakat
yang memadai dan legal.
11. Terlaksananya  penilaian pendidikan yang  sesuai dengan BSNP.
12. Terwujudnya Budaya Baca dan Lietrasi Sekolah.
13. Terwujudnya Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
14. Terunggul dalam Bidang Akademik :
a. Unggul dalam pencapaian nilai UAS/UN di atas rata-rata Sekolah
b. Unggul dalam berbagai lomba mapel
c. Unggul dalam lomba KIR
d. Unggul dalam OSN
e. Unggul dalam berbagai Lomba Mata pelajaran
f. Unggul dalam Lomba Bidang Teknologi
15. Terunggul Dalam Bidang Non Akademik
a. Unggul dalam O2SN
b. Unggul dalam berbagai Lomba Olahraga
c. Unggul dalam FL2SN
d. Unggul dalam berbagai lomba seni
e. Unggul dalam lomba keagamaan
f. Unggul dalam lomba pidato
g. Unggul dalam lomba menulis kreatif (sastra)

C. MISI SMP Negeri 2 Kota Sukabumi


Misi SMP Negeri 2 Kota Sukabumi:
MEWUJUDKAN WARGA SEKOLAH YANG SHOLEH/SHOLEHA,
MANDIRI, AMANAH, RELIGIUS DAN TERUNGGUL DALAM
BIDANG AKADEMIK MAUPUN NON-AKADEMIK
DI JAWA BARAT

15
Indikator Misi :
1. Mewujudkan warga sekolah yang Sholeh dan Sholeha.
2. Mewujudkan  pengembangan  prakarsa, kreatifitas dan kemandirian yang
sesuai dengan  bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
siswa.
3. Mewujudkan lulusan yang berakhlaq mulia, cerdas, kreatif, kompetetitif ,
mandiri, bertanggung jawab.
4. Mewujudkan lulusan yang Hafal dan fasih bacaan sholat, gerakan sholat,
dan keserasian gerakan dan bacaan, Hafal dan fasih do’a setelah sholat,
Hafal dan fasih do’a-do’a harian muslim, Tertib menjalankan sholat
fardhu, Tertib menjalankan sholat sunah rowatib
5. Mewujudkan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
sesuai dengan potensi, karakteristik dan budaya Mutu Sekolah.
6. Mewujudkan  proses pembelajaran  secara  interaktif, inspiratif,
menyenangkan, dan menantang.
7. Mewujudkan sumber daya pendidik dan tenaga pendidik  yang kompetetif.
8. Tersedianya sarana dan prasarana sekolah yang memadai dan terkini.
9. Mewujudkan manajemen berbasis  sekolah yang mandiri, terbuka dan
akuntabilitas.
10. Mewujudkan penggalangan biaya pendidikan dari peran serta masyarakat
yang memadai dan legal.
11. Terlaksananya  penilaian pendidikan yang  sesuai dengan BSNP.
12. Mewujudkan Budaya Baca dan Lietrasi Sekolah.
13. Mewujudkan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
14. Mewujudkan Sekolah yang Berprestasi dalam Berbagai Bidang, Baik
Akademik maupun Non-Akademik.

D. Tujuan Satuan Pendidikan


Disusun sebagai acuan pelaksanaan pendidikan, pembelajaran dan
penilaian di SMPN2 Kota Sukabumi ada 2 yaitu yang ditujukan pada peserta didik
dan seluruh tenaga kependidikan sekolah. Lulusan SMP Negeri 2 Kota Sukabumi

16
memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Table 1.1 Lulusan SMP Negeri 2 Kota Sukabumi memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

Dimensi
Dimensi Sikap Dimensi Pengetahuan
Keterampilan
No 1 2 3
Memiliki perilaku Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan Memiliki
yang metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana keterampilan
mencerminkan berkenaan dengan: berpikir dan
sikap: 1. Ilmu pengetahuan, bertindak:
1. Beriman dan 2. Teknologi, 1. Kreatif,
bertakwa 3. Seni, dan 2. Produktif,
kepada Tuhan 4. Budaya. 3. Kritis,
YME, Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri 4. Mandiri,
2. Berkarakter, sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam 5. Kolaboratif, dan
jujur, dan sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. 6. Komunikatif
peduli, melalui
3. Bertanggung- Faktual, Konseptual, Prosedural, Metakognitif pendekatan
jawab, Pengetahuan Terminologi/ Pengetahuan Pengetahuan ilmiah sebagai
4. Pembelajar teknis dan istilah dan tentang cara tentang pengembangan
sejati sepanjangspesifik klasifikasi, melakukan kekuatan dari yang
hayat, dan tingkat kategori, sesuatu atau dan kelemahan dipelajari di
5. Sehat jasmani sederhana prinsip, kegiatan yang diri sendiri dan satuan
dan rohani berkenaan generalisasi terkait dengan mengguna- pendidikan dan
sesuai dengan dengan dan teori, yang pengetahuan kannya sumber lain
perkembangan ilmu digunakan teknis, dalam secara mandiri
anak pengetahuan, terkait spesifik, mempelajari
dilingkungan teknologi, dengan algoritma, pengetahuan
keluarga, seni, dan pengetahuan metode teknis dan
sekolah, budaya teknis dan tingkat spesifik tingkat
masyarakat dan terkait dengan spesifik tingkat sederhana sederhana
lingkungan masyarakat sederhana berkenaan berkenaan
alam sekitar, dan berkenaan dengan dengan
bangsa, negara, lingkungan dengan ilmu ilmu
dan kawasan alam sekitar, ilmu pengetahuan, pengetahuan,
regional. bangsa, pengetahuan, teknologi, teknologi, seni,
negara, dan teknologi, seni, seni, dan dan bu
kawasan dan budaya budaya daya
regional terkait dengan terkait dengan terkait dengan
masyarakat masyarakat masyarakat dan
dan dan lingkungan
lingkungan lingkungan alam
alam sekitar, alam sekitar, bangsa,
bangsa, sekitar, negara, dan
negara, dan bangsa, kawasan
kawasan negara, dan regional
regional kawasan
regional.

17
Tenaga kependidikan warga sekolah diharapkan:
1. Sekolah mampu memenuhi/ menghasilkan pemetaan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan aspek untuk kelas VII - IX semua mata
pelajaran dan untuk Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Indikator dan
Aspek untuk Kelas VII – IX semua mata pelajaran pada tahun 2021
2. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan RPP yang berkarakter untuk
kelas VII - IX semua mata pelajaran pada tahun 2021
3. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar isi (kurikulum satuan
pendidikan/Kurikulum 2013, meliputi: tercapai/ telah dibuat kurikulum
satuan, silabus lengkap, model/sistem penilaian lengkap, RPP lengkap.
4. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar proses pembelajaran
meliputi: tercapai/telah dibuat/ditetapkan melaksanakan pembelajaran
dengan strategi/metode CTL, pendekatan belajar tuntas, pendekatan
pembelajaran individual.
5. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar pendidik dan tenaga
kependidikan meliputi semua guru berkualifikasi minimal S1, telah
mengikuti PTK, semua mengajar sesuai bidangnya.
6. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar sarpras/fasilitas sekolah
meliputi: semua srapras, fasilitas, peralatan, dan perawatan memenuhi
SPM
7. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar pengelolaan sekolah
meliputi: pencapaian standar pengelolaan : pembelajaran, kurikulum,
sarpras, SDM, kesiswaan, administrasi.
8. Sekolah mampu memenuhi/menghasilkan standar penilaian pendidikan
yang relevan.
9. Sekolah mampu memenuhi pembiayaan pendidikan yang memadai.
10. Sekolah mampu menjadi basis pelaksanaan PPK di Sukabumi

18
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN

A. Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan


Struktur Kurikulum SMP Negeri 2 Sukabumi meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai dari
kelas VII sampai dengan kelas IX.
Tabel 2.1. Struktur kurikulum SMP/MTs Tahun 2013 adalah sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGU
MATA PELAJARAN
IX
VII VIII

Kelompok A    

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3

3 Bahasa Indonesia 6 6 6

4 Matematika 5 5 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4

7 Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B  

1 Seni Budaya (Termasuk Muatan Lokal) 3 3 3

2 Pendidikan jasmani, Olah raga, dan Kesehatan 3 3 3

3 Prakarya (Mulok) 2 2 2

   Jumlah Alokasi waktu per minggu 38 38 38

Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi kompetensi


lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok B adalah mata

19
pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan psikomotor. Seni
Budaya dan Prakarya menjadi dua mata pelajaran yang terpisah. Untuk seni
budaya didalamnya terdapat pilihan yang disesuaikan dengan minat siswa dan
kesiapan satuan pendidik dalam melaksanakannya. IPA dan IPS dikembangkan
sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies, bukan
sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin
tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan sosial dan alam.Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan
pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme, serta
aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah
NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per
minggu dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing
kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di
SMP/MTs tetap yaitu 40 menit. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan
pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu
untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif
belajar. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang
dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu
latihan untuk melakukan pengamatan, menanya, asosiasi, dan komunikasi.
Proses pembelajaran yang dikembangkan guru menghendaki kesabaran dalam
menunggu respon peserta didik karena mereka belum terbiasa. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan
hasil belajar.
Sumber belajar dan bahan belajar menggunakan: 1. Buku Paket, 2. Buku
Penunjang, 3. Lembar Kerja Siswa, 4. Internet, 5. Aplikasi-aplikasi Pembelajarn
yang sesuai. Tapi pada kondisi sekarang masa covid 19 dimana tatap muka, dan
bentuk pembelajaran harus sesuai dengan masa covid 19.

20
B. Muatan KTSP
a) Kompetensi Mata Pelajaran
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik
pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai
kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Table 2.1 Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual(KI-1) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
Sikap Sosial(KI-2) 2. Menghargai dan menghayati perilaku:
a. Jujur, b, Disiplin, c. Santun, d, Percaya diri, e.
Peduli, dan f. Bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan,
keluarga,sekolah, masyarakat dan lingkungan alam
sekitar,bangsa,negara, dan kawasan regional.

Pengetahuan(KI-3) 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang:
a. Ilmu pengetahuan,
b. Teknologi,
c. Seni,
d. Budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
Keterampilan(KI-4) 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah,
dan menyaji secara:
a. Kreatif
b. Produktif,
c. Kritis,
d. Mandiri,
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif, dalam rana
g. Konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori

21
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3) kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4) kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Pengelompokkan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai
berikut.
1. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
1.1. Muatan Pendidikan Agama Islam pada SD/MI/SDLB/PAKET A,
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan
SMK/MAK.

Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup


Kompetensi Materi
Tingkat  Menghayati dan memahami  Alquran dan Hadis Ayat-
Pendidikan kandungan ayat-ayat Alquran ayat Alquran pilihan dan
Dasar (Kelas pilihan dan hadis yang hadis terkait
VII-IX) terkait.  Bacaan ayat-ayat Alquran
 Memahami dan pilihan Q.S. Al-Mujadilah
mencontohkan sikap (58): 11 dan Q.S. Ar-
 sikap terpuji yang berkaitan Rahman (55): 33, Q.S.An-
dengan akhlakul karimah Nisa (4): 8, Q.S.An-
 Meneladani dan memahami Nisa(4):146, Q.S. Al-
perjuangan Nabi Muhammad Baqarah (2):153,dan Q.S.
saw. periode Mekah dan Ali Imran (3):134, Q.S.Al
Madinah, sikap terpuji Anfal (8): 27, Q.S. Al-
khulafaurrasyidin, semangat Ahqaf(46): 13, Q.S. Al-
ilmuwan muslim dalam Furqan (25):63;Q.S. Al
menumbuhkembangkan ilmu Isra’(17): 27; Q.S. An
pengetahuan dalam kehidupan Nahl(16):114; Q.S. Al-
sehari-hari Maidah (5): 90-91 dan 32

22
 Memahami makna rukun  Hafalan ayat-ayat Alquran
iman, Asmaul-Husna dan pilihan
surat dan ayat pilihan serta  Kandungan ayat-ayat
hadis terkait. Alquran pilihan dan hadis
 Memahami hikmah puasa terkait.
wajib dan sunnah, penetapan  Perilaku yang
makanan dan minuman yang mencerminkan pemahaman
halal dan haram berdasarkan terhadap ayat-ayat Alquran
Alquran dan Hadis. pilihan dan hadis terkait.
 Membaca dan Menunjukkan Aqidah
hafalan surah dan ayat pilihan  Allah SWT.
serta hadis terkait dengan  Asmaul Husna: : Al-Alim,
tartil dan lancar. al-Khabir, as-Sami’, dan al-
 Mencontohkan perilaku Bashir.
sesuai dengan akhlakul  Malaikat Allah SWT.
karimah  Kitab suci Alquran.
 Memahami dan  Nabi Muhammad saw.
Mempraktikkan tata cara  Rasul Allah SWT.
bersuci, shalat wajib dan  Dalil-dalil tentang
shalat sunnah, shalat jamak keimanan.
dan qashar, shalat berjamaah  Perilaku yangmencerminkan
dan munfarid, sujud syukur, keimanan.Akhlak dan Budi
sujud sahwi, dan sujud Pekerti
tilawah.  Amanah dan perilaku yang
 Merekonstruksi sejarah mencerminkan sifat amanah.
pertumbuhan ilmu  Istiqamah dan perilaku yang
pengetahuan sampai masa mencerminkan sifat
Umayyah dan masa istiqamah.
Abbasiyah untuk kehidupan  Perilaku rendah hati dan
sehari-hari hemat.
 Gemar beramal dan berbaik
sangka.
 Sikap sabar, ikhlas dan
pemaaf.
 Jujur dan perilaku yang
mencerminkan sifat jujur.
 Hormat dan patuh kepada
orangtua dan guru serta
perilaku yang
mencerminkan sifat hormat
dan patuh.
 Empati dan perilaku yang
mencerminkan sifat empati.
Fiqih
 Bersuci dari hadas kecil dan
hadas besar.
 Shalat wajib dan shalat
sunnah, shalat berjamaah,
shalat munfarid.
 Shalat Jumat.

23
 Shalat jamak dan shalat
qasar.
 Sujud syukur, sujud sahwi,
sujud tilawah.Sejarah
Peradaban Islam
 Dakwah Rasulullah saw
Periode Mekah dan
Madinah.
 Sikap dan perilaku terpuji
khulafaurrasyidin.
 Pertumbuhan ilmu
pengetahuan pada masa
Umayyah dan Abbasiyah.
 Semangat ilmuwan muslim
dalam menumbuh
kembangkan ilmu
pengetahuan dalam
kehidupan sehari-Hari
 Menghayati dan memahami Alquran dan Hadis
surat dan ayat Alquran pilihan  Ayat-ayat Alquran pilihan
dan hadis terkait. dan hadis terkait Q.S. Az-
 Meyakini dan memahami Zumar (39):53; Q.S. An-
rukun iman berdasarkan Najm (53): 39-42,dan Q.S.
pengamatan terhadap dirinya, Ali Imran (3): 159 dan QS.
alam sekitar dan makhluk Al Hujurat (49) : 13.
ciptaan -Nya.  Bacaan ayat-ayat Alquran
 Memahami hikmah dan pilihan.
menerapkan ketentuan syariat  Hafalan ayat-ayat Alquran
Islam dalam pelaksanaan pilihan.
penyembelihan hewan, ibadah  Kandungan ayat-ayat
qurban dan aqiqah Alquran pilihan dan hadis
 Menghargai perilaku sesuai terkait.
dengan akhlakul karimah.  Perilaku yang
 Membaca dan menunjukkan mencerminkan pemahaman
hafalan surat dan ayat terhadap ayat-ayat Alquran
Alquran pilihan sesuai dengan pilihan dan hadis terkait.
kaidah tajwid dan makhrajul Aqidah
huruf.  Hari Akhir, makna beriman
 Mencontohkan perilaku yang kepada Hari Akhir, dan
mencerminkan akhlakul sikap mawas diri sebagai
karimah. cermin beriman kepada Hari
 Memahami ketentuan haji dan akhir.
umrah, dan mempraktikkan  Qadha dan Qadar, Makna
manasik haji, ibadah qurban beriman kepada Qadha dan
dan aqiqah. Qadar serta sikap tawakal
 Melakukan rekonstruksi sebagai cermin beriman
sejarah perkembangan dan kepada Qadha dan Qadar.
tradisi Islam di Nusantara Akhlak dan Budi Pekerti
 Jujur dan perilaku
yangmencerminkan sifat

24
jujur.
 Sikap optimis, ikhtiar dan
tawakal.
 Perilaku toleran dan
menghargai perbedaan.
 Sikap mawas diri.
 Hormat dan patuh kepada
orangtua dan guru serta
perilaku yang
mencerminkan sifat hormat
dan patuh.
 Tata krama, sopan-santun,
dan rasa malu serta perilaku
yang mencerminkan sifat-
sifat tersebut.
Fiqih
 Penyembelihan hewan.
 Ibadah Qurban dan aqiqah
serta hikmahnya.
 Sikap empati, peduli, dan
gemar menolong kaum
dhuafa sebagai
implementasi dari
pemahaman makna ibadah
qurban dan aqiqah.
 Haji dan umrah Sejarah
Peradaban Islam
 Perkembangan Islam Di
Nusantara.
 Tradisi Islam Nusantara

1.2. Muatan Pendidikan Agama Kristen pada SD/MI/SDLB/PAKET A,


SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan
SMK/MAK

Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup


Kompetensi Materi
Tingkat  Menjelaskan Allah sebagai  Allah Tritunggal dan karya-Nya
Pendidikan penyelamat.  Allah terus berkarya.
Dasar (Kelas  Mempraktikkan kehidupan  Allah mengampuni dan
VII-IX beriman dan berpengharapan menyelamatkan manusia melalui
dalam kaitannya dengan Allah Yesus Kristus.
Tritunggal.  Peran Roh Kudus dalam hidup
 Mendemonstrasika perilaku orang berimanNilai
yang menunjukkan nilai  Nilai Kristiani
 nilai kristiani  Solidaritas sosial.
 Hidup bersyukur.
 Iman dan pengharapan

25
 Menjelaskan karya  Allah Tritunggal dan karya-Nya
AllahTritunggalmelalui gereja.  Gereja dan masyarakat.
 Mempraktikkan peran sebagai  Gereja yang bertumbuh.
anggota gereja dan masyarakat  Gerejamembawaperubahan
sesuai dengan nilai-nilai baru.Nilai-Nilai Kristiani
kristiani  Membangun toleransi mengacu
pada teladan Yesus.
 Gereja yang melayani.
 Tanggungjawab sosial orang
Kristen

1.3. Muatan Pendidikan Agama Katolik pada SD/SDLB/PAKET A,


SMP/SMPLB/PAKETB, SMA/SMALB/PAKET C, dan SMK

Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup


Kompetensi Materi
Tingkat Pendidikan  Menyadari dirinya, laki Pribadi Peserta Didik
Menengah(Kelas  laki atau perempuan,  Citra Allah.
VII-IX sebagai citra Allah yang  Kesederajatan antara laki-laki
baik. dan perempuan.
 Menyadari dirinya  Seksualitas sebagai
memiliki bermacam- anugerahTuhan
macam kemampuan dan  Peran keluarga sekolah dan
keterbatasan. masyarakat bagi
 Menghargai kesederajatan perkembangan diri.
laki-laki dan perempuan Yesus Kristus
sebagai anugerah Tuhan.  Pewartaan Yesus Kristus
 Menyadari peran keluarga, tentangKerajaan Allah
sekolah, teman dan  Panggilan dan perutusan
masyarakat dalam murid-murid Yesus.
perkembangan dirinya Gereja
 Mensyukuri dengan doa  Gereja sebagai paguyuban
peran keluarga, sekolah, umatberiman.
teman dan masyarakat  Gereja sebaga sakramen
dalam perkembangan keselamatan.
dirinya  Pelayanan kerja.
 Memahami karya  Roh Kudus daya hidup
keselamatan Allah dalam gereja.
peristiwa Yesus Kristus  Sakramen inisiasi, sakramen
seperti dikisahkan dalam tobat, sakramen pengurapan
Kitab Suci, terutama orang sakit.
pewartaan-Nya tentang Masyarakat
Kerajaan Allah dan  Panggilan gereja mewartakan
sengsara, wafat serta dan menjadi saksi kerajaan
kebangkitan-Nya. Allah ditengah masyarakat
 Menghargai pewartaan  Pribadi Peserta Didik
Yesus tentang Kerajaan  Cita-cita sebagai pendorong
Allah. perkembangan diri.
 Bersyukur atas Yesus Kristus

26
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
keselamatan yang  Iman sebagai tanggapan
diperoleh melalui terhadap rencana keselamatan
sengsara, wafat dan Allah dalam Yesus Kristus.
kebangkitan Kristus. Gereja
 Memahami Gereja sebagai  Sakramen perkawinan,
paguyuban orang beriman sakramen Tahbisan.
yang memiliki berbagai  Hak dan kewajiban anggota
macam bentuk pelayanan gereja Masyarakat.
 Memahami Gereja sebagai  Perwujudan iman dalam
sakramen keselamatan hidup bermasyarakat.
yang antara lain terungkap  Pelayanan dan perjuangan
dalam sakramen inisiasi, gereja di tengah masyrakat
sakramen tobat dan (kejujuran, keadilan,
sakramen persaudaraan, martabat
pengurapanorang sakit. manusia, dan keutuhan
 Menghayati hidup sesuai ciptaan)
dengan kedudukannya
sebagai anggota Gereja
yang merupakan sakramen
keselamatan.
 Menyadari bahwa Gereja
sebagai murid-murid
Kristus, yang tak lepas
dari peran Roh Kudus,
dipanggil dan diutus untuk
mewartakan dan menjadi
saksi atas nilai-nilai
Kerajaan Allah di tengah
masyarakat zaman
sekarang.
 Mampu hidup di tengah
masyarakat
denganberpegang pada
nilai-nilai Kerajaan Allah.
 Menyadari pentingnya
memilikicita-cita bagi
dirinya.
 Mensyukuri cita-cita
hidupnya.
 Memahami iman sebagai
tanggapan terhadap
rencana keselamatan
Allah.
 Mampu menghayati iman
dalam hidup sehari-hari.
 Memahami ajaran Yesus
tentang perkawinan dan
imamat.

27
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
 Menghargai hidup
perkawinan dan imamat.
 Memahami dan
menghormati ajaran
Gereja tentang Sakramen
Perkawinan dan Sakramen
Tahbisan sebagai
panggilan hidup.
 Memahami hak dan
kewajiban dirinya sebagai
anggota jemaat beriman
kristiani.
 Mampu melaksanakan hak
dan kewajiban dirinya
sebagai anggota jemaat
beriman kristiani.
 Menyadari pentingnya
perwujudan iman dalam
hidup bermasyarakat.
 Menyadari pentingnya
pelayanan dan perjuangan
Gereja ditengah
masyarakat demi
tercapainya nilai-nilai
Kerajaan Allah, seperti
kejujuran, keadilan,
persaudaraan,
penghormatan terhadap
martabat manusia, dan
keutuhan ciptaan.
 Ikut terlibat dalam
perjuanganGereja di
tengah masyarakat.

2. Muatan Pendidikan Kewarganegaraan pada SD/MI/SDLB/PAKET A,


SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan
SMK/MAK

Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup


Kompetensi Materi
Tingkat Pendidikan  Menjelaskan komitmen  Komitmen para pendiri
Dasar (Kelas VII- para pendiri Negara dalam Negara dalam merumuskan
IX) merumuskan dan danmenetapkan Pancasila.
Menetapkan Pancasila  Proses perumusan dan
 Menganalisis proses pengesahan Undang-Undang
pengesahan Undang- Dasar Negara Republik
Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Indonesia Tahun 1945.  Norma hukum dan kepatutan

28
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
 Menunjukkan sikap yang berlaku dalam
toleransi dalam makna kehidupan bermasyarakat dan
keberagaman dalam bingkai bernegara.
Bhinneka Tunggal Ika.  Harmoni keutuhan wilayah
 Menjelaskan karakteristik dan kehidupan dalam konteks
daerah tempat tinggalnya NKRI.
dalam kerangka NKRI.  Makna keberagaman suku,
 Menunjukkan perilaku agama, ras, budaya, dan
menghargai dengan dasar: gender dalam bingkai
moral, norma, prinsip dan Bhinneka Tunggal Ika
spirit kewarganegaraan

 Menunjukkan sikap  Dinamika perwujudan nilai


dalamdinamika perwujudan dan moral Pancasila dalam
Pancasila dalam kehidupan kehidupan sehari-hari
sehari-harisecara individual  Esensi nilai dan moral
dan kolektif. Pancasila dalam Pembukaan
 Menganalisis nilai dan Undang-Undang Dasar
moral yang terkandung Negara Republik Indonesia
dalam Pembukaan Undang- Tahun 1945
Undang Dasar Negara  Makna ketentuan hukum
Republik IndonesiaTahun yang berlaku dalam
1945. perwujudan kedamaian dan
 Menjelaskan masalah yang keadilan
muncul terkait  Semangat persatuan dan
Keberagaman masyarakat kesatuan dalam keberagaman
dan cara pemecahannya masyarakat
 Menerapkan perilaku  Aspek-aspek pengokohan
kewarganegaraan NKRI
berdasarkan prinsip saling
menghormati, dan
menghargai dalam rangka
pengokohan NKRI
 Menghargai dan
menghayati dengan dasar:
kesadaran nilai,moral,
norma, prinsip dan spirit
keseluruhan entitas
kehidupan kebangsaan

3. Muatan Bahasa Indonesia


Muatan Bahasa Indonesia pada SD/MI/SDLB/PAKET A,
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan
SMK/MAK

29
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
Tingkat  Memiliki perilaku jujur,  Struktur teks genre cerita
Pendidikan Dasar percaya diri, tanggung (teks cerita pendek, teks
(Kelas VII-IX) jawab, kreatif, peduli, cerita moral, teks cerita
santun dalam merespons biografi, teks cerita
berbagai hal secara prosedur), genre faktual
pribadi (hasil observasi, teks
 Mengenal konteks eksplanasi), genre
budaya dan konteks tanggapan (teks tanggapan
sosial, satuan deskriptif, teks eksposisi,
kebahasaan, serta unsur teks diskusi, teks ulasan)
paralinguistik dalam  Konteks budaya, norma,
penyajian teks. serta konteks sosial yang
 Mengenal bentuk dan melatarbelakangi lahirnya
ciri teks dalam genre jenis teks Satuan bahasa
cerita, faktual, dan pembentuk teks: bunyi
tanggapan bahasa, fonem, morfem,
 Memahami teks dalam kata, kelas kata, frasa,
genre cerita, faktual, dan klausa
tanggapan  Penanda kebahasaan dalam
 Mengklasifikasi teks teks
dalam genre cerita,  Paralinguistik (lafal,
faktual, dan tanggapan kelantangan, intonasi,
 Menemukan makna teks tempo, gestur, dan mimik)
dalam genre cerita,
faktual, dan tanggapan
 Menyajikan teks dalam
genre cerita, faktual, dan
tanggapan secara lisan
dan tulis
 Memiliki perilaku jujur,  Struktur teks genre cerita
percaya diri, tanggung (teks eksemplum), genre
jawab, kreatif, peduli faktual (teks rekaman
serta santun dalam percobaan), dan genre
menangani dan tanggapan (teks
memberikan berbagai tantangan,tanggapan kritis)
hal  Konteks budaya, norma,
 Mengenal konteks serta konteks sosial yang
budaya dan konteks melatarbelakangi lahirnya
sosial, satuan jenis teks
kebahasaan, serta unsur  Satuan bahasa pembentuk
paralinguistik dalam teks: klausa, kalimat inti,
penyajian teks Mengenal kalimat tunggal, kalimat
bentuk dan ciri teks majemuk
dalam genre faktual,  Penanda kebahasaan dalam

30
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
tanggapan, dan cerita teks
 Memahami teks dalam  Paralinguistik (lafal,
genre faktual, kelantangan, intonasi,
tanggapan, dan cerita tempo, gestur, dan mimik)
 Mengklasifikasi teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita
 Menemukan makna teks
dalam genre faktual,
tanggapan, dan cerita
 Menyajikan teks dalam
genre faktual,
tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis

4. Muatan Matematika
Muatan Matematika pada SD/MI/SDLB/PAKET A,
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B, SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan
SMK/MAK.

Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup


Kompetensi Materi
Tingkat  Menunjukkan sikap  Bilangan Rasional
Pendidikan Dasar logis, kritis, analitis,  Aljabar (pengenalan)
(Kelas VII-IX) cermat dan  Geometri (termasuk
teliti,bertanggung jawab, transformasi)
responsif, dan tidak  Statistika dan Peluang
mudah menyerah dalam  Himpunan
memecahkan masalah .
 Memiliki rasa ingin
tahu, semangat belajar
yang kontinu, rasa
percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika
 Memiliki rasa percaya
pada daya dan kegunaan
matematika, yang
terbentuk melalui
pengalaman belajar
 Memiliki sikap terbuka,
objektif dalam interaksi
kelompok maupun
aktivitas sehari-hari

31
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
 Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan
gagasan matematika
dengan jelas
 Mengidentifikasi pola
dan menggunakannya
untuk menduga
perumuman/aturan
umum dan memberikan
prediksi
 Memahami konsep
bilangan rasional
dilengkapi operasi dan
urutan
 Mengenal bentuk aljabar
sederhana (linear,
kuadrat)
 Memanfaatkan
interpretasi geometri
fungsi kuadrat dalam
menyelesaikan
persamaan
 Memahami konsep
himpunan dan
operasinya serta fungsi
dan menyajikan
(diagram, tabel, grafik)
 Memahami bangun datar
berdasarkan sifat-sifat
atau fitur-fitur (banyak
sisi, keteraturan, ukuran)
dan transformasi yang
menghubungkannya
 Memberi estimasi
penyelesaian masalah
dan membandingkannya
dengan hasil
perhitungan
 Menjelaskan dan
memvisualisasikan
pecahan yang ekuivalen
 Membandingkan,
memberi interpretasi
berbagai metoda

32
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
penyajiandata
 Memahami konsep
peluang empiric
 Menggunakan simbol
dalam pemodelan,
mengidentifikasi
informasi, menggunakan
strategi lain bila tidak
berhasil
 Menunjukkan sikap,  Aljabar
logis, kritis, analitis,  Geometri (termasuk
kreatif, cermat dan bangun tidak beraturan)
teliti,bertanggung  Statistika dan Peluang
jawab, responsif,dan (termasuk metode statistik
tidak mudah menyerah sederhana)
dalam memecahkan
masalah
 Memiliki rasa ingin
tahu, semangat belajar
yang kontinu, rasa
percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika
 Memiliki rasa percaya
pada daya dan
kegunaan matematika,
yang terbentuk melalui
pengalaman belajar
 Memiliki sikap terbuka,
objektif dalam interaksi
kelompok maupun
aktivitas sehari-hari
 Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan
gagasan matematika
dengan jelas
 Mengidentifikasi
kecenderungan dan
menyajikannya dalam
aturan bilangan (barisan
dan deret) atau relasi
lainnya
 Memahami operasi
pangkat, akar, bilangan

33
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Materi
dan kaitannya dengan
konsep urutan
 Mengenal dan berbagai
manipulasi/transformasi
aljabar (mengkuadratkan
dan memfaktorkan) dan
menggunakannya dalam
penyelesaian masalah
seperti persamaan dan
pertidaksamaan
 Menggunakan konsep
diskriminan dalam
mengidentifikasi
eksistensi solusi dan
interpretasi
geometrisnya
 Mengelompokkan
bangun datar menurut
kesebangunan dan/atau
kekongruenan
 Memberi estimasi
dengan menggunakan
perhitungan mental dan
sifat-sifat aljabar
 Visualisasi dan
deskripsi proporsi
persentase, rasio, dan
laju
 Membandingkan,
memberi interpretasi
berbagai metoda
penyajian termasuk
penyajian data yang
disertai statistik
deskriptif
 Memahami konsep
peluang empirik dan
teoritik
 Menggunakan simbol
dalam pemodelan,
mengidentifikasi
informasi, memilih
strategi yang paling
efektif

34
5. Muatan Ilmu Pengetahuan Alam
Muatan Ilmu Pengetahuan Alam pada SD/MI/SDLB/PAKET A dan
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

Tingkat Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup


Materi
Tingkat Pendidikan  Memiliki sikap ilmiah:  Ciri-ciri dan klasifikasi
Dasar (Kelas VII-IX) rasa ingin tahu, logis, makhluk hidup, sistem
kritis, analitis, jujur, dan organisasi kehidupan
tanggung jawab melalui  Sistem pernafasan,
IPA pencernaan, peredaran
 Mengajukan pertanyaan darah, struktur rangka, otot,
tentang fenomena IPA, struktur dan fungsi sistem
melaksanakan percobaan, ekskresi pada manusia
mencata dan menyajikan  Fotosintesis, respirasi, dan
hasil penyelidikan dalam struktur jaringan tumbuhan
bentuk tabel dan grafik,  Perubahan fisika dan kimia,
menyimpulkan, serta karakteristik zat, sifat bahan
melaporkan hasil dan pemanfaatannya
penyelidikan secara lisan  Pengukuran, gerak, gaya,
maupun tertulis untuk tekanan, energi, dan usaha
menjawab pertanyaan  Getaran, gelombang, bunyi,
tersebut cahaya, dan alat optic
 Memahami konsep dan  Suhu dan kalor
prinsip IPA serta saling  Zat aditif makanan, zat
keterkaitannya dan adiktif dan psikotropika
diterapkan dalam  Struktur bumi dan tata surya
menyelesaikan masalah  Interaksi antar makhluk
. hidup dan lingkungan,
pencemaran dan pemanasan
global
 Memiliki sikap ilmiah:  Sistem reproduksi manusia,
rasa ingin tahu, logis, tumbuhan, dan hewan
kritis, analitis, jujur, dan  Pewarisan sifat
tanggung jawab melalui  Tanah dan organism yang
IPA hidup di dalamnya
 Mengajukan pertanyaan  Kelistrikan, kemagnetan,
tentang fenomena IPA, dan induksi elektromagnetik
merumuskan hipotesis,  Partikel penyusun atom dan
mendesain dan molekul
melaksanakan percobaan,  Pertumbuhan penduduk dan
mencatat dan menyajikan dampaknya bagi lingkungan
hasil penyelidikan dalam  Produk bioteknologi dan
bentuk tabel dan grafik, penerapannya dalam
menyimpulkan, serta produksi pangan

35
melaporkan hasil  Produk teknologi yang
penyelidikan secara lisan merusak dan ramah
maupun tertulis untuk lingkungan
menjawab pertanyaan
tersebut
 Memahami konsep dan
prinsip IPA serta saling
keterkaitannya dan
diterapkan dalam
menyelesaikan masalah
dalam kehidupan

6. Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial


Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial padaSD/MI/SDLB/PAKET A dan
SMP/MTs/SMPLB/PAKET B

Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup


Kompetensi Materi
Tingkat Pendidikan  Memahami aspek Manusia, tempat, dan
Menengah (Keels keruangan dan lingkungan
VII-IX) konektivitas antar ruang  Keruangan dan konektivitas
dan waktu dalam lingkup antarruang dan waktu dalam
regional dan nasional lingkup regional keruangan
pada perubahan dan dan konektivitas antar ruang
keberlanjutan kehidupan dan waktu dalam lingkup
masyarakat Indonesia nasionalKeberlanjutan,
pada zaman praaksara perubahan dan waktu
sampai zaman pergerakan  Aspek geografis, ekonomi,
kebangsaan budaya, pendidikan dan politik
 Memahami jenis, fungsi,  Zaman praaksara, zaman
danperan kelembagaan Hindu-Buddha dan zaman
dinamika interaksi sosial Islam
dalam mendukung  Zaman penjajahan dan zaman
keberlanjutan kehidupan pergerakan kebangsaan
masyarakat Sistem sosial dan budaya
 Mengemukakan pendapat  Jenis, fungsi dan peran
mengenai masalah social kelembagaan sosial, budaya
masyarakat Indonesia ekonomi, dan politik
dalam lingkup regional  Dinamika interaksi manusia
dan nasional, serta dengan lingkungan alam,
mampu memecahkan sosial, budaya, dan ekonomi
masalah sosial sederhana
melalui dinamika
interaksi sosial
dilingkungan sekitarnya
 Memahami aspek Manusia, tempat, dan
keruangan dan lingkungan
konektivitas antar ruang  Keruangan dan konektivitas
dan waktu dalam antar ruang dan waktu

36
mewujudkan kesatuan dalam mewujudkan
wilayah Nusantarayang kesatuan wilayahNusantara
mencakup perubahan  Keberlanjutan, perubahan,
dankeberlanjutan dan waktu
kehidupan masyarakat  Aspek geografis, ekonomi,
Indonesia pada zaman budaya, pendidikan dan
pergerakan politik.
kemerdekaansampai  Zaman pergerakan
masa kini kemerdekaan dan masa kini
 Memahami manfaat Sistem sosial dan budaya
kelembagaan dan  Manfaat kelembagaan
landasan dinamika sosial,budaya, ekonomi, dan
interaksi sosial dalam politik
mendukung  Landasan dinamika
keberlanjutan interaksi manusia dengan
kehidupan masyarakat lingkungan alam, sosial,
 Mengemukakan budaya, dan ekonomi
pendapat mengenai
masalah sosial
masyarakat Indonesia
dalam mewujudkan
kesatuan wilayah
Nusantara, serta mampu
mengatasi masalah
sosial di lingkungan
sekitarnya melalui
alternatif tindakan nyata
sebagai bentuk
partisipasi dalam
kehidupan berbangsa
dan bernegara

7. Muatan Bahasa Inggris


Muatan Bahasa Inggris pada SMP/MTs/SMPLB/PAKET B dan
SMA/MA/SMALB/PAKET C

Tingkat Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup


Materi
Tingkat Pendidikan  Mengidentifikasi fungsi  Teks-teks:
Dasar (Kelas VII-IX) sosial, struktur teks dan  label nama, daftar barang,
unsur kebahasaan dari instruksi, rambu, tanda
teks sangat pendek dan peringatan, undangan
sederhana pribadi,ucapan selamat,
 Berkomunikasi secara recount, pengumuman,
interpersonal, naratif, deskriptif,dan lagu,
transaksional, dan dalam wacanainterpersonal,
fungsional tentang diri transaksional, dan

37
sendiri, keluarga, orang fungsional pada tataran
lain, dan objek yang literasi fungsional
kongkrit dan imajinatif,  Struktur teks interpersonal,
yang terdekat dengan transaksional, dan
kehidupan dan kegiatan fungsional
siswa sehari-hari di  Keterampilan
rumah, sekolah, dan mendengarkan, berbicara,
masyarakat membaca, dan menulis teks
 Menyusun teks lisan interpersonal, transaksional,
dan tulis, sangat pendek dan fungsional yang
dan sederhana, dengan tercakup
menggunakan struktur Unsur-unsur kebahasaan
teks secara urut dan  Frasa sangat pendek dan
runtut serta unsur sederhana
kebahasaan secara  Modalitas: dengan batasan
akurat dan berterima makna yang jelas

 Mengidentifikasi fungsi Teks-teks:


sosial, struktur teks dan  Factual report,
unsur kebahasaan dari ilmiah,prosedur, naratif, dan
teks pendek dan iklan, dalam wacana
sederhana interpersonal,transaksional,
 Berkomunikasi secara dan fungsionalpada tataran
interpersonal, literasi fungsional
transaksional, dan  Struktur teks interpersonal,
ungsional tentang diri transaksional, dan
sendiri, keluarga, orang fungsional
lain, dan objek kongkrit  Keterampilan
dan imajinatif, yang mendengarkan, berbicara,
terdekat dengan membaca, dan menulis teks
kehidupan dan kegiatan interpersonal, transaksional,
siswa sehari-hari di dan fungsional yang
rumah, sekolah, dan tercakup unsur-unsur
masyarakat kebahasaan
 Menyusun teks lisan  Frasa pendek dan sederhana
dan tulis, pendek dan  Modalitas: dengan batasan
sederhana dengan makna yang jela
menggunakan struktur
teks secara urut dan
runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat, berterima, dan
lancer
 Mengidentifikasi fungsi  Teks-teks:
sosial, struktur teks dan pemberitahuan, recount,
unsur kebahasaan dari naratif, deskriptif, lagu,teks-
teks pendek dalam teks : factual report, ilmiah
kehidupan dan kegiatan prosedur, undangan, surat
siswa sehari-hari pribadi, factual report,
 Berkomunikasi secara eksposisi analitis, ilmiah, dan

38
interpersonal, biografi,dalam wacana
transaksional, dan interpersonal,transaksional,
fungsional tentang diri dan fungsional pada tataran
sendiri, keluarga, orang literasi informasional
lain, dan objek kongkrit  Struktur teks interpersonal,
dan imajinatif, yang transaksional, dan fungsional
terdekat dengan  Keterampilan mendengarkan,
kehidupan dan kegiatan berbicara, membaca, dan
siswa sehari-hari di menulis teks interpersonal,
rumah, sekolah, dan transaksional, dan fungsional
masyarakat, serta yang tercakup
terkait dengan mata  Unsur-unsur kebahasaan
pelajaran lain  Frasa pendek
 Menyusun teks lisan  Modalitas: dengan batasan
dan tulis pendek, makna yang jelas
dengan menggunakan
struktur teks secara urut
dan runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat, berterima, dan
lancer
 Menyunting teks tulis,
pendek, dengan
menggunakan struktur
teks secara urut dan
runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat, berterima, dan
lancer
 Mengidentifikasi fungsi Teks-teks:
sosial, struktur teks dan  lagu, caption, factual report,
unsur kebahasaan dari ilmiah, newsitem, dan
teks pendek dalam prosedur, dalam wacana
kehidupan dan kegiatan interpersonal, transaksional,
siswa sehari-hari dan fungsional pada tataran
 Berkomunikasi secara, literasi informasional
transaksional, dan  Struktur teks interpersonal,
fungsional tentang diri transaksional, dan fungsional
sendiri, keluarga,orang  Keterampilan mendengarkan
lain, dan objek berbicara, membaca, dan
kongkritdan imajinatif, menulis teks interpersonal,
yang terdekat dengan transaksional, dan fungsional
kehidupan dan kegiatan yang tercakup.
siswa sehari-hari di  Unsur-unsur kebahasaan
rumah,sekolah, dan  Frasa pendek
masyarakat, serta  Modalitas: dengan batasan
terkait dengan mata makna yang jelas
pelajaranlain dan dunia
kerja
 Menyusun teks lisan

39
dan tulis,pendek,
dengan menggunakan
struktur teks secara urut
dan runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat, berterima, dan
lancer
 Menyunting teks tulis,
pendek, dengan
menggunakan struktur
teks secara urut dan
runtut serta unsur
kebahasaan secara
akurat,berterima, dan
lancer

1. Muatan Seni Budaya


Muatan Seni Budaya pada SMP/MTs/SMPLB/PAKET B Muatan
Seni Budaya dan Prakarya pada SD/MI/SDLB/PAKET A

Tingkat Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup


Materi
Tingkat Pendidikan  Menunjukkan perilaku  Apresiasi dan kreasi karya
Dasar (Kelas VII-IX) rasa ingin tahu, peduli senirupa (ragam hias pada
lingkungan, kerjasama, tekstil dan kayu, gambar
jujur, percaya diri, dan model, gambarilustrasi)
mandiri dalam berkarya  Apresiasi dan
seni budaya. kreasi/rekreasi (cipta-ulang)
 Memahami keberagaman seni musik (Teknik vokal
karya dan nilai seni secara perseorangan dan
budaya kelompok, instrumen musik
 Membandingkan masing- dan ansambel sederhana,
masing karya seni dan lagu nusantara daerah
nilai seni budaya untuk setempat dan daerah lain,
menemukenali/merasakan instrumen musik
keunikan/keindahan tradisional)
 Menghargai, memiliki  Apresiasi dan kreasi karya
kepekaan dan rasa bangga seni tari (gerak tari dalam
terhadap karya dan nilai kaitannya dengan ruang,
seni budaya waktu, tenaga, iringan,
 Memahami teknik dasar level, dan pola lantai serta
karya seni budaya tari nusantara daerah
 Menerapkan teknik dalam setempat dan daerah lain)
penciptaan karya seni  Apresiasi dan kreasi karya
budaya teater (olah tubuh, olah
suara, olah rasa, konsep dan
naskah drama, teknik
pementasan, serta teater
nusantara daerah setempat

40
Tingkat Kompetensi Kompetensi Ruang Lingkup
Materi
dan daerah lain)
 Menunjukkan perilaku  Apresiasi dan kreasi karya
rasa ingin tahu, peduli senirupa (seni lukis, seni
lingkungan, kerjasama, patung,seni grafis dalam
jujur, percaya diri, dan berbagai media,teknik, dan
mandiri dalam berkarya corak, serta pameran seni
seni budaya rupa)
 Memahami keberagaman  Apresiasi dan kreasi karya
karya dan nilai seni seni musik (musik modern,
budaya musik ansambel, dan
 Membandingkan masing- pertunjukan musik)
masing karya nilai dan  Apresiasi dan kreasi karya
nilai seni budaya untuk seni tari (komposisi tari
menemukenali/merasakan modern/kontemporer)
keunikan/keindahan  Apresiasi dan kreasi karya
 Menghargai, memiliki seni teater (olah tubuh, olah
kepekaan dan rasa bangga suara, dan olah rasa teater
terhadap karyadan nilai modern, konsep manajemen
seni budaya produksiteater)
 Memahami konsep,  Pameran/pertunjukan seni
prosedur penciptaan karya rupa, seni musik, seni tari,
seni budaya dan seni teater
 Menerapkan konsep dan
prosedur dalam
penciptaan karya seni
budaya

1. Muatan Pendidikan Jasmani,


Olahraga, dan Kesehatan pada SD/MI/SDLB/PAKET
A,SMP/MTs/SMPLB/PAKET B,SMA/MA/SMALB/PAKET C, dan
SMK/MAK
Tingkat Ruang Lingkup
Kompetensi
Kompetensi Materi
Tingkat Pendidikan  Memahami konsep dan  Aktivitas fisik dan berbagai
Dasar (Kelas VII-IX) mempraktikkan gerakan dasar Olahraga
keterampilan gerak Teknik dasar Permainan bola
fundamental, variasi dan besar:-sepak bola, bola voli,
kombinasi keterampilan dan bola basket.
182 -permainan bola kecil:
 Tingkat Kompetensi bulutangkis, kasti/softball,
Kompetensi Ruang dan tenis.-aktivitas fisik
Lingkup melalui atletik: jalan cepat,
 Materi gerak permainan lari cepat, lompat jauh, dan
bola besar, bola kecil, tolak peluru
dan atletik  Aktivitas fisik teknik dasar
 Memahami konsep dan beladiri: pencak silat, karate,
mempraktikkan dan taekwondo

41
Tingkat Ruang Lingkup
Kompetensi
Kompetensi Materi
keterampilan gerak  Aktivitas fisik dan komponen
fundamental, variasi dan kebugaran terkait kesehatan:
kombinasi keterampilan kekuatan, daya tahan,
gerak olahraga beladiri kelenturan, dan komposisi
 Memahami konsep dan tubuh, dan terkait
mempraktikkan keterampilan:kecepatan,
mengukur komponen ketepatan kelincahan,
kebugaran jasmani keseimbangan,dan koordinasi
terkait kesehatan dan  Aktivitas fisik Senam: head
keterampilan stand, hand stand –melenting
 Memahami konsep dan kedepan
mempraktikkan  Rangkaian aktivitas ritmik
gabungan pola gerak senam dengan musik dan
dominan menuju teknik aerobik terkoordinasi dengan
dasar senam lantai baik
sederhana  Aktivitas fisik melalui
 Memahami konsep dan rangkaian renang gaya bebas,
mempraktikkan variasi gaya punggung, dan gaya
rangkaian aktivitas gerak dada
ritmik variasi dalam  Kesehatan- P3K, pencegahan
bentuk rangkaian berbagai penyakit dan bahaya
sederhana dari seks bebas, NAPZA dan
 Memahami dan obat berbahaya lainnya, dan
mempraktikkan gerak makan bergizi.
dasar tiga gaya renang Aktivitas fisik dan Olahraga
yang berbeda permainan
 Memahami dan  Permainan bola besar, sepak
menyajikan manfaat bola, bola voli, bola basket
jangka panjang  Permainan bola kecil,
daripartisipasi dalam bulutangkis,
aktivitas fisik secara softball/rounders, tenis meja
teratur, pola makan  Aktivitas atletik jalan cepat,
sehat, bergizi dan lari, lompat, dan lempar, serta
seimbang, bahaya seks olahraga permainan
bebas, NAPZA, dan obat tradisional
berbahaya, serta  Aktivitas fisik melalui
mempraktikkan tindakan beladiri Pencak
P3K pada cidera ringan silat/karate/taekwondo/beladi
 Menunjukkan perilaku ri tradisional
sportif, bertanggung  Aktivitas fisik latihan
jawab, menghargai kekuatan, daya tahan
perbedaan, toleransi, kecepatan, dan kelenturan
bekerja sama, dan  Aktivitas fisik senam: guling
disiplin lenting, roll -sikap kayang,
 Menguasai konsep rool –neck spring
danmempraktikkan  Aktivitas fisik ritmik: senam
variasi dan kombinasi aerobik, dan SKJ secara

42
Tingkat Ruang Lingkup
Kompetensi
Kompetensi Materi
permainan dan olahraga harmonis
 Menguasai konsep dan  Aktivitas fisik melalui gerak
mempraktikkan variasi dasar renang gaya bebas,
dankombinasi olahraga gaya punggung, dan dada.
beladiri Kesehatan-Peran dan fungsi
 Menguasai konsep dan aktivitas fisik,dan makanan
mempraktikkan berbagai bergizi dalam mengontrolberat
bentuk latihan badan dan pencegahan
pengembangan
kebugaran jasmani
 Menguasai konsep
variasi dan kombinasi
dan mempraktikkannya
ke dalam rangkaian
gerak dasar senam
 Menguasai konsep
variasi dan kombinasi
dan mempraktikkannya
ke dalam rangkaian
aktivitas gerak ritmik
yang lebih kompleks
 Menguasai dan
mempraktikkan gerak
dasar tiga gaya renang
 Menguasai peran dan
fungsi aktivitas fisik, dan
makanan bergizi dalam
mengontrol berat badan
dan pencegahan penyakit
 Mengamalkan perilaku
sportif, bertanggung
jawab, menghargai
perbedaan, toleransi,
bekerja sama,disiplin,
dan menerima kekalahan
dengan sikap positif dan
mengekspresikan
kemenangan dengan
wajah

10 Muatan Prakarya
Muatan Prakarya pada SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
Tingkat Pendidikan  Menunjukkan perilaku  Apresiasi dan kreasi
Dasar (Kelas VII- rasa ingin tahu, peduli Prakarya(kerajinan)-

43
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
IX lingkungan, kerjasama, Kerajinan bahan alam dan
jujur, percaya diri, dan buatan, dan
mandiri dalam modifikasinya, serta
berkarya prakarya pengemasannya
 Memahami dan  Kerajinan dan
membandingkan pengemasan dari bahan
desain karya limbah organik dan
 Mengidentifikasi dan anorganik bahan lunak
mendeskripsikan atau keras dan
proses pembuatan modifikasinya
karya membuat dan  Apresiasi dan kreasi
memodifikasi karya Prakarya(Rekayasa)
 Menunjukkan perilaku  Alat penjernih air dari
rasa ingin tahu, peduli bahan alami dan buatan
lingkungan, kerjasama,  Produk sederhana dan
jujur, percaya diri, dan mainan menggunakan
mandiri dalam teknologi mekanik
berkarya prakarya  Produk sederhana
 Memahami prinsip dan menggunakan teknologi
proses desain dalam elektronika.
pembuatan karya Apresiasi dan kreasi
 Menerapkan prinsip prakarya (Budidaya
dan proses desain Budidaya tanaman sayuran
dalam pembuatan, dan obat,
perangkaian, dan serta memodifikasi media
modifikasi karya. tanamnya
 Wadah budidaya dan
pemeliharaan ikan
konsumsi dan ikan hias.
Apresiasi dan
kreasiprakarya(pengolaha
n)
 Olahan pangan buah dan
sayuran menjadi minuman
segar, minuman
kesehatan,
menjadimakanan cepat
saji
 Olahan non pangan dari
hasil samping bahan
pangan nabati menjadi
bahan dasar kerajinan
 Olahan bahan pangan

44
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
serealia dan umbi menjadi
makanan dan bahan
pangan setengah jadi
 Olahan dari hasil samping
serealia dan umbi menjadi
produk non pangan.
Apresiasi dan kreasi
prakarya(Kerajinan)
 Kerajinan dan
pengemasan fungsi hias,
dan modifikasinya
 Kerajinan dan
pengemasan fungsi pakai
dan modifikasinya.
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Rekayasa)
 Produk
rakitanberteknologi listrik
 Model bangunan dan
instalasi dengan teknologi
konstruksi
 Model sederhana
rangkaian
instalasi listrik.
Apresiasi dan kreasi
prakarya(Budidaya)
 Budidaya ternak hias dan
satwa harapan
 Apresiasi dan kreasi
prakarya(Pengolahan)
 Olahan pangan daribahan
ikan dan daging putih atau
merah menjadi makanan,
produkpangan setengah
jadi
 Olahan dari hasil samping
pangan hewani menjadi
produk non pangan

Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang


sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan

45
alokasi waktu untuk SekolahPertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana
tabel berikut, Struktur kurikulum yang diimplementasikan di SMP Negeri 2
adalah Kurikulum 2013.
Tabel 3: MataPelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

ALOKASI WAKTU PER


MATA PELAJARAN MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
4. Bahasa Sunda 2 2 2
JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 40 40 40

Keterangan:
a. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib),
Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja.
b. Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan
Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik,
terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat
dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis
pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi

46
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra
kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
c. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang
terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran
yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
d. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi
dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan
pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
e. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per
minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat
menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian
kompetensi yang diharapkan.
f. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
g. Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah
Tsanawiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang
ditetapkan oleh Kementerian Agama.

b) Program Muatan Lokal


Muatan lokal yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sukabumi merupakan
muatan lokal wajib bagi propinsi Jawa Barat yaitu Bahasa dan Sastra
Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar mengacu pada kurikulum Bahasa dan Sastra Sunda
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat. Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar Pendidikan Lingkungan Hidup mengacu pada Peraturan

47
Gubernur Jawa Barat No 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup.
Pelaksanaan Muatan Lokal Bahasa Sunda ini diberikan pada semua
jenjang kelas, sedangkan untuk Pendidikan Lingkungan Hidup diberikan
pada jenjang kelas tertentu dan alokasi waktu sesuai dengan struktur
kurikulum SMP Negeri 2 Sukabumi
Keseluruhan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dari setiap
Muatan Lokal terlampir dalam Dokumen II.
SMP Negeri 2 Kota Sukabumi menyelenggarakan muatan lokal:
a. Bahasa Sunda (diajarkan pada kelas VII, VIII,dan IX semester 1 dan 2 )
b. Pencak Silat ( diajarkan pada ekskul )
c. PLH ( terintregasi pada mapel PAI dan IPS )

c) BIMBINGAN KONSELING
1. Profil kelas dari hasil analisa Angket Kebutuhan Peserta Didik

Butir Jumlah Persentase Prioritas


Responden
28. Saya malu jika membicarakan masalah 216 80,30 Tinggi
seks dan pacar kepada orang tua
26. Saya merasa masih sedikit pemahaman 195 72,49 Tinggi
tentang kesehatan reproduksi remaja
32. Saya belum mengetahui banyak tentang 194 72,12 Tinggi
jenis obat-obatan terlarang serta
dampaknya
49. Saya belum tahu tentang prospek karir 193 71,75 Tinggi
untuk setiap mata pelajaran
15. Saya sering lupa waktu ketika 187 69,52 Tinggi
bermain/membuka media sosial (fb, wa,
instagram, youtube, dll)
44. Saya belum mengenal macam-macam 187 69,52 Tinggi
kecerdasan
8. Saya masih merasa belum memiliki rasa 184 68,40 Tinggi
percaya diri
27. Saya belum banyak tahu tentang 184 68,40 Tinggi
dampak dari pacarana
43. Saya belum bisa membuat peta pikiran 183 68,03 Tinggi
(mind mapping)
45. Saya belum paham cara kerja otak kiri 177 65,80 Tinggi
dan otak kanan
50. Saya belum banyak tahu tentang jenis- 172 63,94 Tinggi

48
jenis profesi di masyarakat dan
prospeknya
14. Saya merasa belum bisa menjadi pribadi 165 61,34 Tinggi
yang mandiri
1. Saya kadang lupa bersyukur atas nikmat 162 60,22 Tinggi
dan karunia dari Tuhan YME
21. Saya merasa khawatir/takut belajar di 162 60,22 Tinggi
sekolah setelah munculnya covid-19
39. Saya merasa belum menemukan cara 162 60,22 Tinggi
belajar yang efektif
33. Saya belum tahu cara memilih lembaga 158 58,74 Sedang
bimbingan belajar
48. Saya kurang dapat menyalurkan bakat 157 58,36 Sedang
dan minat di sekolah
16. Saya merasa sulit mengendalikan 153 56,88 Sedang
ketergantungan dengan handphone
36. Saya belum paham tentang gaya belajar 153 56,88 Sedang
dan strategi yang sesuai dengannya
5. Kadang-kadang saya masih suka 150 55,76 Sedang
menyontek pada waktu ulangan
9. Saya belum tahu cara mengendalikan 149 55,39 Sedang
emosi
20. Saya belum tahu tentang bentuk-bentuk 147 54,65 Sedang
kenakalan remaja saat ini dan cara
menyikapinya
2. Saya kadang lupa untuk berperilaku 141 52,42 Sedang
sopan dan santun dalam kehidupan
37. Saya merasa kesulitan dalam memahami 131 48,70 Sedang
pelajaran
30. Saya merasa takut bertanya atau 118 43,87 Sedang
menjawab di kelas
23. Saya belum tahu cara untuk menjaga 115 42,75 Sedang
persahabatan agar tetap langgeng
4. Saya belum memahami era new normal 113 42,01 Sedang
yang dicanangkan pemerintah
29. Saya merasa malu jika bergaul dengan 113 42,01 Sedang
teman yang berbeda jenis kelamin
31. Saya belum paham tentang pemanasan 113 42,01 Sedang
global dan apa yang harus dilakukan
terhadap dampaknya
40. Saya selalu malas untuk belajar di 111 41,26 Sedang
rumah
3. Saya merasa belum paham etika yang 107 39,78 Rendah
baik dan benar dalam pergaulan teman
sebaya
35. Saya belum tahu cara meraih prestasi di 105 39,03 Rendah
sekolah
6. Saya banyak menghabiskan waktu 103 38,29 Rendah
dengan main game atau games online

49
selama belajar di rumah karena dampak
covid-19
24. Saya belum paham tentang bullying dan 99 36,80 Rendah
cara menyikapinya
46. Saya sering dimarahi orang tua karena 98 36,43 Rendah
boros
47. Saya tidak terbiasa menabung 91 33,83 Rendah
10. Saya jenuh dan enggan masuk sekolah 87 32,34 Rendah
setelah libur panjang karena covid-19
( Corona )
41. Saya hanya belajar jika ada ulangan atau 85 31,60 Rendah
ujian
19. Ktata maaf, tolong, dan terima kasih 69 25,65 Rendah
kadang lupa saya ucapkan dalam
pergaulan
17. Saya merasa tidak betah tinggal di 68 25,28 Rendah
rumah sendiri
11. Saya merasa sulit dalam melakukan 63 23,42 Rendah
kebiasaan yang diharuskan dalam era
new normal ( cuci tangan, memakai
masker, menjaga jarak, dll )
7. Saya sulit meminta maaf jika melakukan 60 22,30 Rendah
kesalahan terhadap orang lain
25. Saya susah bergaul dengan teman-teman 52 19,33 Rendah
di sekolah
38. Saya belum terbiasa belajar bersama 39 14,50 Rendah
atau kelompok
34. Saya merasa tidak memiliki semangat 35 13,01 Rendah
belajar
12. Kondisi keluarga saya sedang tidak 27 10,04 Rendah
harmonis
42. Orang tua kurang peduli dengan 23 8,55 Rendah
kegiatan belajar saya
13. Saya sedang mempunyai masalah 20 7,43 Rendah
dengan anggota keluarga di rumah
18. Saya merasa tidak pernah diperhatikan 17 6,32 Rendah
orang tua
22. Saya sedang mempunyai masalah 11 4,09 Rendah
dengan teman di sekolah

2. Deskripsi Kebutuhan dari Hasil Asesmen


Bidang
Layanan Assesmen Kebutuhan Rumusan Kebutuhan

PRIBADI 28. Saya malu jika membicarakan Memiliki keterbukaan dalam


masalah seks dan pacar kepada membicarakan masalah seks secara
orang tua positif
26. Saya merasa masih sedikit Memiliki pemahaman terhadap

50
pemahaman tentang kesehatan
kesehatan reproduksi
reproduksi remaja
15. Saya sering lupa waktu ketika
Mengatur waktu penggunaan pada
bermain/membuka media sosial (fb,
media sosial (medsos)
wa, instagram, youtube, dll)
8. Saya masih merasa belum memiliki
Memiliki rasa percaya diri
rasa percaya diri
14. Saya merasa belum bisa menjadi
Dapat menjadi pribadi yang mandiri
pribadi yang mandiri
1. Saya kadang lupa bersyukur atas Memiliki Kesadaran untuk selalu
nikmat dan karunia dari Tuhan YME bersyukur pada Tuhan YME
21. Saya merasa khawatir/takut belajar Memiliki pemahaman dan mampu
di sekolah setelah munculnya covid- menerapkan protocol kesehatan saat
19 Adaptasi Kebiasaan Baru
16. Saya merasa sulit mengendalikan Mengendalikan ketergantungan pada
ketergantungan dengan handphone handphone
9. Saya belum tahu cara mengendalikan
Dapat mengendalikan emosi
emosi
4. Saya belum memahami era new
Memperoleh pengertian tentang new
normal yang dicanangkan
normal
pemerintah
31. Saya belum paham tentang
pemanasan global dan apa yang Memiliki pemahaman terhadap
harus dilakukan terhadap pemanasan global dan mensikapinya
dampaknya
32. Saya belum mengetahui banyak Memiliki pemahaman tentang obat-
tentang jenis obat-obatan terlarang obat terlarang dan dapat
serta dampaknya menjauhinya
27. Saya belum banyak tahu tentang Memahami dampak positif dan
dampak dari pacaran negatif dari pacaran
20. Saya belum tahu tentang bentuk- Memiliki pemahaman tentang
SOSIAL
bentuk kenakalan remaja saat ini dan kenakalan remaja dan dapat
cara menyikapinya menjauhinya
2. Saya kadang lupa untuk berperilaku Memiliki berprilaku sopan dan
sopan dan santun dalam kehidupan santun dalam kehidupan
30. Saya merasa takut bertanya atau Memiliki keberanian bertanya dan
menjawab di kelas menjawab di kelas
23. Saya belum tahu cara untuk menjaga Mampu menjaga persahabatan
persahabatan agar tetap langgeng dengan baik
29. Saya merasa malu jika bergaul
Memiliki rasa percaya diri bergaul
dengan teman yang berbeda jenis
dengan lawan jenis
kelamin
BELAJAR Mampu membuat peta pikiran (mind
43. Saya belum bisa membuat peta mapping) untuk meningkatkan
pikiran (mind mapping) prestasi
45. Saya belum paham cara kerja otak Memahami cara kerja otak kiri dan
kiri dan otak kanan otak kanan
39. Saya merasa belum menemukan Menemukan cara belajar yang baik
cara belajar yang efektif dan efektif

51
33. Saya belum tahu cara memilih Mengetahui cara memilih lembaga
lembaga bimbingan belajar bimbingan belajar yang baik
36. Saya belum paham tentang gaya
Memahami gaya belajar dan strategi
belajar dan strategi yang sesuai
yang sesuai dengannya
dengannya
5. Kadang-kadang saya masih suka Memiliki kesadaran untuk menjauhi
menyontek pada waktu ulangan perbuatan menyontek
37. Saya merasa kesulitan dalam Kemudahan dalam memahami
memahami pelajaran pelajaran
40. Saya selalu malas untuk belajar di Memiliki semangat belajar di rumah
rumah sendiri
49. Saya belum tahu tentang prospek Mengetahui prospek karir setiap
karir untuk setiap mata pelajaran mata pelajaran
44. Saya belum mengenal macam- Mengenal macam-macam
macam kecerdasan kecerdasan dalam belajar
KARIR 50. Saya belum banyak tahu tentang
Mengetahui jenis-jenis profesi yang
jenis-jenis profesi di masyarakat dan
ada di masyarakat
prospeknya
48. Saya kurang dapat menyalurkan
Dapat menyalurkan bakat dan minat
bakat dan minat di sekolah

52
. RENCANA KEGIATAN (ACTION PLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING
BIDANG KOMPONEN STRATEGI EKUI
TUJUAN LAYANAN KLS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN PROGRAM LAYANAN VALENSI
PRIBADI Siswa memiliki keterbukaan Dasar Bimbingan VIII Sex Education: Diskusi Video Proses dan 1 Jam
dalam membicarakan Klasikal Why? Hasil
masalah seks secara positif
Siswa memiliki pemahaman Dasar Bimbingan VIII Kesehatan Ceramah, PPT, Video Proses dan 1 Jam
terhadap kesehatan Klasikal reproduksi Diskusi Hasil
reproduksi remaja
Siswa mampu mengatur Dasar Bimbingan VIII Kiat mengatur Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
waktu penggunaan pada Klasikal waktu Diskusi Point Hasil
media social menggunakan
medsos
Siswa memiliki rasa percaya Dasar Bimbingan VIII Percaya diri Permainan Kotak Proses dan 2 Jam
diri Klasikal simulasi tantangan, Hasil
bola, lagu

Siswa dapat menjadi pribadi Dasar Bimbingan VIII Menjadi pribadi Permainan Quiz, PPT Proses dan 1 Jam
yang mandiri Klasikal yang mandiri simulasi, Hasil
Diskusi
Siswa memiliki kesadaran Dasar Bimbingan VIII Dahsyatnya Diskusi PPT, Video Proses dan 1 Jam
untuk selalu bersyukur pada Klasikal bersyukur Hasil
Tuhan YME
Siswa memiliki pemahaman Dasar Bimbingan VIII Sehat di kala Diskusi PPT, Video Proses dan 1 Jam
dan mampu menerapkan Klasikal pandemi Hasil
protocol kesetahan saat
Adaptasi Kebiasaan Baru
Siswa mampu Dasar Bimbingan VIII Kecanduan Diskusi PPT, Video Proses dan 1 Jam
mengendalikan Klasikal gadget Hasil
ketergantungan pada
handphone
Siswa dapat mengendalikan Dasar Bimbingan VIII Tips mengelola Permainan PPT, Kartu Proses dan 1 Jam
emosi Klasikal emosi simulasi emosi Hasil

48
BIDANG KOMPONEN STRATEGI EKUI
TUJUAN LAYANAN KLS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN PROGRAM LAYANAN VALENSI
Siswa memahami tentang Dasar Bimbingan VIII New normal, apa Diskusi PPT, Video Proses dan 1 Jam
new normal Klasikal itu? Hasil
Siswa memiliki Dasar Bimbingan VIII Pemanasan Diskusi PPT, Video Proses dan 2 Jam
pemahamahan terhadap Kelompok global dan Hasil
pemanasan global dampaknya
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Indahnya saling Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
mampu memberi maaf kelompok memaafkan Hasil
terhadap orang lain
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Menjaga Insidental Insidental Proses dan 1 Jam
memiliki keluarga yang Individual keharmonisan Hasil
harmonis keluarga
Peserta didik/konseli dapat Responsif Konseling VIII Menyelesaikan Insidental Insidental Proses dan 1 Jam
menyelesaikan masalah Individual masalah dalm Hasil
dengan kekeluargaan keluarga
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Mengendalikan Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
mampu mengendalikan Kelompok ketergantungan Hasil
ketergantungan pada pada handhone
handhone
SOSIAL Siswa memiliki pemahaman Dasar Bimbingan VIII Bahaya narkoba Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
tentang obat-obat terlarang Klasikal Diskusi Point Hasil
dan dapat menjauhinya
Siswa memahami dampak Dasar Bimbingan VIII Dampak pacaran Diskusi Video Proses dan 1 Jam
positif dan negatif dari Kelompok bagi remaja Hasil
pacaran
Siswa memiliki pemahaman Dasar Bimbingan VIII Kenakalan Sosiodrama Naskah Proses dan 2 Jam
tentang kenakalan remaja Klasikal remaja drama, Hasil
dan dapat menjauhinya properti
Siswa memiliki berprilaku Dasar Bimbingan VIII Tata krama Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
sopan dan santun dalam Klasikal Diskusi Point Hasil
kehidupan
Siswa memiliki Dasar Bimbingan VIII Tips berani Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
keberanian bertanya dan Klasikal berpendapat Diskusi Point Hasil
menjawab di kelas
Siswa mampu menjaga Dasar Bimbingan VIII Cara menjadi Sosiodrama Naskah Proses dan 2 Jam
persahabatan dengan baik Klasikal sahabat yang drama, Hasil
baik properti
49
BIDANG KOMPONEN STRATEGI EKUI
TUJUAN LAYANAN KLS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN PROGRAM LAYANAN VALENSI
Siswa memiliki rasa Dasar Bimbingan VIII PD bergaul Ceramah, Slide Power Proses dan 2 Jam
percaya diri bergaul dengan Kelompok dengan lawan Diskusi Point Hasil
lawan jenis jenis
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Merasa Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
memiliki rasa nyaman,aman Individu nyaman,aman Hasil
tinggal di rumah sendiri tinggal di rumah
sendiri
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Memperoleh Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
memperoleh perhatian orang Individu perhatian orang Hasil
tua yang cukup tua yang cukup
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Melakukan 3 Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
mampu melakukan 3 kata Individu kata penting Hasil
penting dalam pergaulan dalam pergaulan

Siswa mampu membuat Dasar Bimbingan VIII Mind mapping Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
peta pikiran (mind mapping) Klasikal Diskusi Point Hasil
untuk meningkatkan prestasi
Siswa memahami cara Dasar Bimbingan VIII Cara kerja otak Disesuaikan Disesuaikan Proses dan 1 Jam
kerja otak kiri dan otak Klasikal kiri dan otak dengan dengan Hasil
BELAJAR
kanan kanan pendekatan pendekatan
yang yang
digunakan digunakan
Siswa menemukan cara Dasar Bimbingan VIII Cara belajar Disesuaikan Disesuaikan Proses dan 1 Jam
belajar yang baik dan efektif Klasikal efektif dan dengan dengan Hasil
efisien pendekatan pendekatan
yang yang
digunakan digunakan
Siswa mengetahui cara Dasar Bimbingan VIII Tips memilih Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
memilih lembaga bimbingan Kelompok Lembaga Diskusi Point Hasil
belajar yang baik bimbingan
belajar
Siswa memahami gaya Dasar Bimbingan VIII Gaya belajar Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
belajar dan strategi yang Klasikal Diskusi Point Hasil
sesuai dengannya
Siswa memiliki kesadaran Dasar Bimbingan VIII Say no to Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam

50
BIDANG KOMPONEN STRATEGI EKUI
TUJUAN LAYANAN KLS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN PROGRAM LAYANAN VALENSI
untuk menjauhi perbuatan Klasikal cheating Diskusi Point Hasil
menyontek
Siswa memiliki kemudahan Dasar Bimbingan VIII Kiat mudah Disesuaikan Disesuaikan Proses dan 1 Jam
dalam memahami pelajaran Klasikal memahami dengan dengan Hasil
pelajaran pendekatan pendekatan
yang yang
digunakan digunakan
Siswa memiliki semangat Dasar Bimbingan VIII Menumbuhkan Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
belajar di rumah sendiri Kelompok semangat belajar Diskusi Point Hasil
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Cara mudah Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
memiliki Kemudahan dalam kelompok memahami Hasil
memahami pelajaran pelajaran
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Menumbuhkan Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
memiliki semangat belajar individu semangat belajar Hasil
di rumah sendiri di rumah sendiri
Peserta didik/konseli Responsif Konswling VIII Menumbuhkan Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
memiliki kesadaran untuk individu kesadaran untuk Hasil
belajar dengan disiplin belajar dengan
disiplin
Peserta didik/konseli Responsif Konseling VIII Masalah orang Insidental Insidental Proses dan 2 Jam
memiliki orang tua yang individu tua untuk peduli Hasil
peduli pada kegiatan belajar pada kegiatan
anaknya belajar anaknya
Siswa mengetahui prospek Pem&Perenc Bimbingan VIII Prospek karir Ceramah, Slide Power Proses dan 2 Jam
karir setiap mata pelajaran Indv Klasikal tiap mata Diskusi Point Hasil
pelajaran

KARIR Siswa mengenal macam- Pem&Perenc Konseling VIII Multiple Disesuaikan Disesuaikan Proses dan 1 Jam
macam kecerdasan dalam Indv Individual intelligence dengan dengan Hasil
belajar pendekatan pendekatan
yang yang
digunakan digunakan
Siswa mengetahui jenis- Pem&Perenc Bimbingan VIII Mengenal profesi Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
jenis profesi yang ada di Indv Klasikal di masyarakat Diskusi Point Hasil
masyarakat

51
BIDANG KOMPONEN STRATEGI EKUI
TUJUAN LAYANAN KLS MATERI METODE MEDIA EVALUASI
LAYANAN PROGRAM LAYANAN VALENSI
Siswa dapat menyalurkan Pem&Perenc Bimbingan VIII Bakat dan minat Ceramah, Slide Power Proses dan 1 Jam
bakat dan minat Indv Klasikal Diskusi Point Hasil

Siswa dapat mengetahui Pem&Perenc Bimbingan VIII Gaya belajar Diskusi Slide Power Proses dan 1 Jam
gaya belajarnya Indv Klasikal Point, Hasil
Angket gaya
belajar

52
d) Kegiatan Pengembangan Diri
Kegiatan Pengembangan Diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat setiap peserta didik. Kegiatan Pengembangan Diri di SMP Negeri 2
Sukabumi diwujudkan dengan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk
lebih mengembangkan potensi diri mereka dengan diberikannya fasilitas dan sarana
pengembangan diri dengan penelusuran minat dan bakat setiap siswa berdasarkan
hasil test potensi. Test potensi dilaksanakan untuk kelas VII. Setiap siswa yang
mampu menemukan potensi dan bakat dirinya difasilitasi sekolah dengan adanya
kegiatan pembinaan. Selain itu untuk kelas IX diberikan Program Care Group yang
mempunyai tujuan yang sama dengan kelas VII dan VIII yaitu untuk mengembangkan
potensi dan bakat siswa serta untuk menentukan pilihan pendidikan lanjutan yang
akan mereka tempuh setelah lepas SMP.Program ini tidak secara khusus dibuat dalam
program namun terintegrasi dalam Bimbingan konseling yang diberikan guru BK
didalam kelas secara klasikal. Namun apabila memerlukan treatment khusus bagi
peserta didik yang membutuhkan konseling di luar kelas maka guru BK membuka
pintu khusus.
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di SMP Negeri 2 seperti terurai pada
Tabel 4. Kegiatan Pengembangan Diri dan Nilai-Nilai karakter yang ditanamkan
Nilai-Nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
1. Bimbingan Konseling  Kemandirian a. Bimbingan Pribadi
(Care Group)  Percaya Diri b.Bimbingan Sosial
 Kerjasama c. Bimbingan Belajar
 Demokratis d.Bimbingan Karir
 Peduli sosial
 Komunikatif
 Jujur
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Pramuka  Demokratis Latihan Terprogram
 Disiplin (kepemimpinan, penegakan
 Kerjasama disiplin dan tata tertib
 Rasa Kebangsaan berorganisasi
 Toleransi
 Peduli sosial &
lingkungan
 Cinta damai
 Kerja keras
2) UKS dan PMR  Peduli sosial Latihan Terprogram (PHBS,

48
Nilai-Nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Toleransi P3K, TOGA,Kespro )
 Disiplin
 Komunikatif
 Kebersihan
 Kesehatan
 Tanggung jawab
 Rasa ingin tagu
3) KIR  Komunikatif Latihan dan Pembinaan
 Rasa Ingin Tahu Terprogram
 Kerja Keras Publikasi Ilmiah secara
 Senang membaca internal melalui kegiatan
 Menghargai Jurnalis remaja
prestasi
 Jujur
4) Olah Raga  Sportifitas Latihan rutin dan terpogram
 Menghargai (Futsal, sepakbola, volly,
prestasi basket, atletik)
 Kerja keras Pertandingan persahabatan
 Cinta damai Pertandingan prestasi
 Disiplin
 Jujur
5) Kerohanian  Religius Peringatan hari Besar
 Rasa Kebangsaan keagamaan
 Cinta tanah air Kegiatan rutin Remaja
Masjid
Keputrian setiap hari Jum’at
Shalat dhuha, shalat jum’at
dan shalat dhuhur
berjama’ah
6) Seni Budaya  Disiplin Latihan rutin dan
 Jujur terprogram ( seni tari, seni
 Peduli Budaya lukis, karawitan, angklung,
 Peduli Sosial paguyuban bahasa sunda,
 Cinta Tanah Air pencak silat, English Club)
 Semangat Lomba tingkat kota dan
Kebangsaan provinsi
Pagelaran seni dan pameran
Leader Reading Challenge
7) Kepemimpinan  Tanggung jawab Kegiatan OSIS
 Keberanian Kegiatan Pramuka
 Tekun Kegiatan KKR
 Sportivitas Kegiatan Remaja Masjid
 Disiplin Kegiatan PMR
 Mandiri Kegiatan Pasus
 Demokratis
 Cinta damai

49
Nilai-Nilai yang
Jenis Pengembangan Diri Strategi
ditanamkan
 Cinta tanah air
 Peduli sosial
 Keteladanan
 Sabar
 Toleransi
 Kerja Keras
 Pantang Menyerah
 Kerjasama
 Komunikatif
8) Kreativitas Siswa  Kreativitas Pagelaran seni
 Etos kerja Pameran
 Tanggung Jawab Bazaar
 Kepemimpinan Market Day
 Kerja sama Peringatan Hari Besar
Keagamaan dan Hari Besar
Nasional
Pekan Kreativitas siswa
9) Pecinta Lingkungan  Peduli Sampah
Hidup  Peduli lingkungan
sekolah
 Peduli lingkungan
tempat tinggal

Selain itu untuk membentuk karakter siswa, SMP Negeri 2 menerapkan:


a. Pembiasaan Rutin
Pembiasaan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara regular baik di kelas
maupun di sekolah. Bertujuan untuk membiasakan peserta didik mengerjakan
sesuatu dengan baik.
1) Upacara bendera setiap hari Senin
2) Upacara bendera setiap tanggal 17 Agustus
3) Shalat Dhuha
4) Pembiasaan yang dilakukan pada jam ke-0 berupa pembacaan
AlQur’an,Asmaul Husna, dan shalawat.
5) Berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran
6) Menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum pembelajaran dimulai
7) Menyanyikan Lagu daerah setelah pembelajaran usai
8) Budaya dan minat membaca di perpustakaan melalui jadwal wajib kunjungan
ke perpustakaan
9) Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar

50
10) Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
b. Pembiasaan Terprogram
Pembiasaan terprogram adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik
pada tingkat kelas maupun sekolah yang bertujuan untuk memberikan wawasan
tambahan pada siswa tentang unsur-unsur baru dalam kehidupan bermasyarakat
yang penting untuk pengembangan siswa.
1) Kegiatan keagamaan (Pesantren Kilat) bagi yang beragama Islam
2) Pekan kreativitas dan lomba olahraga serta lomba kebersihan antar kelas
3) Peringatan hari-hari besar keagamaan dan hari besar nasional
4) Study tour dan tadabur alam
5) Penghijauan dan perindangan di lingkungan sekolah
6) Bakti sosial terhadap masyarakat sekitar sekolah
7) Berpakaian bersih dan rapi
8) Leader Reading Challenge
c. Pembiasaan Spontan
Pembiasaan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kepan saja, dimana saja,
tanpa dibatasi ruang. Bertujuan untuk memberikan pendidikan pada saat itu juga
terutama dalam disiplin dan sopan santun dan kebiasaan baik lainnya
1) Membuang sampah pada tempatnya sesuai kategori (organik, anorganik dan B3)
2) Tepat waktu dalam setiap kegiatan
3) Mematikan kran air bila sudah tidak diperlukan
4) Mematikan lampu di siang hari
5) Menjaga dan memelihara tanaman
6) Memberi salam
7) Berpakaian bersih dan rapi
8) Santun dalam berbahasa
9) Penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
d. Pembiasaan Keteladanan
Pembiasaan keteladan adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan
dimana saja yang lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola
pendidikan yang lain kepada muridnya. Bertujuan memberikan contoh tentang
kebiasaan yang baik.
1) Tepat waktu dalam segala hal
2) Penampilan tidak berlebihan (sederhana)

51
3) Berpakaian rapi dan bersih
4) Santun dalam berbahasa
5) Tidak merokok di lingkungan maupun di luar sekolah
6) Tidak minum minuman keras (beralkohol) dan tidak menggunakan NAZA
(Narkotika dan zat aditif) baik di lingkungan maupun di luar sekolah
7) Tidak berbuat asusila dan kriminal di lingkungan maupun di luar sekolah

d) Pengaturan Beban Kerja, Beban Belajar dan Pola Belajar


Beban kerja guru berkisar 24 jam s.d. 40 jam pelajaran per minggu, ditambah dengan
tugas tambahan lainnya.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah dinyatakan
dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII,
dan IX adalah 40 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah
40 menit.
b. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
c. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
d. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
e. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.

C. Pengaturan Akademik, terdiri dari :


1) Mekanisme Penilaian
1. Jenis Penilaian
a. Penilaian Tengah Semester
Penilaian Tengah Semester dilakukan sebanyak dua kali yaitu tengan semester
ganjil yaitu tanggal 20 - 24 September 2021 dan tengah semester genap tanggal
7 - 14 Maret 2022 diikuti oleh kelas 7, 8 dan 9

52
b. Penilaian Akhir Semester (PAS)
Penilaian Akhir Semester dilakukan sebanyak satu kali yaitu tanggal 6 - 13
Desember 2021 diikuti oleh kelas 7,8 dan 9
c. Penilaian Akhir Tahun (PAT)
Penilaian Akhir Tahun dilakukan sebanyak satu kali yaitu tanggal 6 - 13 April
2022 diikuti oleh kelas 7 dan 8
d. Ujian Sekolah (US)
Ujian Sekolah dilakukan sebanyak satu kali yaitu tanggal 4 - 11 April 2022
dikuti oleh siswa kelas 9, Naskah US disiapkan oleh Satuan
Pendidikan.Penggandaan naskah US dilakukan oleh satuan pendidikan
e. Ujian Nasional
Ujian Nasional Kisi-kisi ujian merupakan acuan dalam pengembangan dan
perakitan naskah soal ujian yang disusun berdasarkan kriteria
pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang
berlaku.
Kisi-kisi USBN dan UN ditetapkan oleh BSNP.
Naskah ujian untuk mata pelajaran Penghayat Kepercayaan disusun
oleh satuan pendidikan. berkoordinasi dengan majelis penghayat
yang bersangkutan.
Naskah US disiapkan oleh Satuan Pendidikan.
Penggandaan naskah US dilakukan oleh satuan pendidikan.
Penggandaan dan distribusi bahan UN berbasis kertas dilakukan oleh
Pemerintah.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penggandaan dan pendistribusian bahan
UN berbasis kertas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Tapi berdasasarkan Surat Edaran 4 TAHUN 2020 UN Tahun 2020
dibatalkan, termasuk Uji Kompetensi Keahlian 2020 bagi
Sekolah Menengah Kejuruan;
Dengan dibatalkannya UN Tahun 2020 maka keikutsertaan UN
tidak menjadi syarat kelulusan atau seleksi masuk jenjang
pendidikan yang lebih tinggi;

53
Dengan dibatalkannya UN Tahun 2020 maka proses penyetaraan
bagi lulusan program Paket A, program Paket 8, dan program
Paket C akan ditentukan kemudian.

2) Pengolahan Nilai
Pengolahan hasil nilai untuk rapor adalah sebagai berikut:
( Rata−rata tgs ) 1+2 Ulhar +UTS +UAS
x 100
5
3) Ketuntasan Belajar
Dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, dan
kompleksitas kompetensi dasar, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan, SMPN 2 Sukabumi menetapkan ketuntasan belajar minimal yang
berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran dan setiap tingkat kelas, sesuai dengan
pertimbangan guru mata pelajaran masing-masing.
Kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan belajar diberi layanan
pengayaan dan bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar diberi
layanan perbaikan (remidial). SMPN 2 Sukabumi berupaya untuk selalu
meningkatkan ketuntasan belajar minimal agar dapat mencapai ketuntasan
maksimal. (Nilai kriteria ketuntasan belajar minimal setiap mata pelajaran
terlampir)
Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) setiap mata pelajaran di SMP Negeri 2
Sukabumi dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini :

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


DI SMP NEGERI 2 KOTA SUKABUMI
TAHUN AJARAN 2021/ 2022
KKM TUNGGAL
KELAS 7 KELAS 8 KELAS 9
KKM 75 76 77

54
Adapun KKM tunggal didapat dari:
KELAS KELAS KELAS
NO MATA PELAJARAN
7 8 9
1 Pend Agama Islam 79 80 81
2 PPKN 75 79 81
3 B Indonesia 75 76 83
4 B Inggris 75 76 77
5 Matematika 77 78 79
6 IPA 79 80 81
7 IPS 75 76 78
8 Penjas 80 82 83
9 SBK 77 84 85
10 Prakarya 75 76 78
11 B Sunda 81 82 85

b) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran ditentukan dari hasil
belajar peserta didik selama dua semester, sesuai dengan kriteria dan ditetapkan
dalam rapat pleno dewan pendidik.
Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dilakukan penilaian yang menyeluruh
dan berkelanjutan. Bentuk penilaian di SMPN 2 Sukabumi adalah tes dan non tes
yang berupa tes tertulis (pilihan ganda, menjodohkan, dan uraian), tes praktek, tes
lisan, fortofolio, penugasan proyek, dan produk.
Sesuai dengan ketentuan Peraturan-Pemerintah No 19 Tahun 2005 dan Tentang
Standar Nasional Pendidikan. BSNP Model Penilaian Kelas dan SK Dirjen
Mendikdasmen No 12/C/Kep/TU/2008. SMP Negeri 2 Kota Sukabumi
mempertimbangkan beberapa ketentuan mengenai kriteria kenaikan kelas. Peserta
didik dinyatakan naik kelas satu tingkat lebih tinggi apabila memenuhi kriteria di
bawah ini:
1) Berkelakuan baik sesuai dengan standar penilaian sekolah;
2) Prosentase kehadiran dalam kegiatan belajar sekurang-kurangnya 75% kecuali
dengan alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
3) Memiliki nilai rapor semua aspek pada semua mata pelajaran sampai dengan
semester 2 kelas yang bersangkutan;
4) Telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang ditetapkan oleh sekolah pada
semua mata pelajaran dengan mencakup seluruh standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pada masing-masing mata pelajaran;

55
5) Nilai yang dipertimbangkan untuk kenaikan kelas adalah nilai raport pada
semester 2;
6) Siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal, baik seluruh
maupun sebagian aspek pada masing-masing mata pelajaran tersebut dapat
dinyatakan naik kelas setelah mencapai ketuntasan belajar minimal melalui
pembelajaran dan penilaian remedial (perbaikan) untuk mata pelajaran, aspek,
kompetensi dasar, atau indikator yang nilainya belum mencapai standar
ketuntasan belajar minimal. Pembelajaran dan penilaian remedial dilakukan oleh
guru mata pelajaran yang bersangkutan dan harus selesai sebelum pengumuman
kenaikan kelas;
7) Siswa yang belum mencapai standar ketuntasan belajar minimal pada lebih dari
4 mata pelajaran sampai batas waktu yang telah ditentukan, baik seluruh
maupun sebagian aspek pada masing-masing mata pelajaran tersebut,
dinyatakan tidak naik kelas dan harus mengulang seluruh program pembelajaran
di kelas semula

c) Kriteria Kelulusan
a. Kriteria Kelulusan
Penentuan kelulusan disesuaikan dengan ketentuan dalam Permendikbud no 3
tahun 2017 pasal 18 yaitu peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan
dasar dan menengah sebagai berikut:
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan/program pendidikan
setelah memenuhi kriteria:
a. berbunyi:
i. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
ii. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan c. lulus ujian Satuan
Pendidikan/program pendidikan.
b. Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh Satuan Pendidikan yang bersangkutan
b. Lulus Ujian Nasional dengan nilai tertinggi di Kota Sukabumi
c. Target kelulusan yang akan dicapai oleh SMPN Negeri 2 Kota Sukabumi adalah
100 %
d. Kreteria kategori tingkat kompetensi lulusan:

56
i. Sangat baik 85 ≤ ≥ 100
ii. Baik 70 ≤ ≥ 85
iii. Cukup 55 ≤ ≥ 70
iv. Kurang ≤ 55
e. Program dalam meningkatkan kualitas kelulusan
Program yang diberlakukan di SMP Negeri 2 Sukabumi dalam upaya
peningkatan kualitas lulusan adalah dengan diadakannya pengayaan atau
pemantapan. Program pengayaan atau pemantapan dilaksanakan pada jam ke – 0
yaitu pada pukul 06.00 sampai 07.00 WIB. Dari hari Senin sampai hari Kamis,
dengan empat mata pelajaran yang ada dalam Ujian Nasional
d. Program dalam mengantisipasi siswa yang belum lulus Ujian Nasional
Program ini dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya siswa yang belum lulus
dalam Ujian Nasional. Program tersebut adalah sebagai berikut :
1) Siswa yang belum lulus Ujian Nasional diberikan kesempatan untuk
disalurkan melaluiSekolah Paket B.
2) Sekolah mengadakan pengayaan secara terjadwal bagi siswa yang masih
maumengikuti kegiatan di sekolah.
3) Duduk kembali sebagai peserta didik di kelas tiga pada tahun pelajaran
berjalan.

e) Mutasi Peserta Didik : MUTASI KELUAR


1. Persyaratan
a. Surat permohonan pindah dari orangtua atau wali peserta didik
b. Surat keterangan diterima dari Kepala Sekolah yang dituju
c. Diketahui oleh Dinas Pendidikan setempat
d. Photo Copy Raport
e. Mengisi Biodata Mutasi
f. Surat keterangan mutasi keluar
g. Photo Copy KTP Orangtua
h. Daftar Nilai terakhir dari walikelas jika siswa tersebut keluar saat
pertengahan semester
2. Waktu Pelayanan : Pukul 07.00 s.d. 15.00 WIB

57
3. Durasi Waktu Pelayanan : 20 menit jika Kepala Sekolah sedang ada
ditempat dan menyesuaikan dengan banyak yang dilayani

4. Prosedur
a. Orangtua konsultasi dengan wali kelas
b. Orangtua siswa membuat Surat Permohonan Pindah ditandatangani diatas
Materai 6000
c. Tata Usaha Bagian Kesiswaan membuatkan Surat Pindah dengan alamat
Sekolah yang baru
d. Kepala Tata Usaha memberi paraf Surat Pindah
e. Kepala Sekolah menandatangani Surat Pindah
f. Operator Sekolah memutasikan siswa tersebut di Sistem Dapodik
g. Tata Usaha bagian Kesiswaan menyerahkan Surat Pindah dan Rapor Asli ke
Orangtua siswa
5. Produk Layanan : Mutasi Siswa Keluar
6. Biaya : Gratis
7. Pengelolaan Pengaduan :  (0266) 6244891 Email :
yesspanda@yahoo.co.id

f) MUTASI MASUK
1. Persyaratan
a. Orangtua siswa mengajukan mutasi masuk dengan membawa raport beserta
photo copy dilegalisir dari sekolah asal sebagai bahan pertimbangan
b. Surat Keterangan diterima di SMPN 2 Kota Sukabumi
c. Surat Keterangan Pindah dari sekolah asal
d. Mengisi formulir biodata DAPODIK
e. Photo Copy Ijazah SD
f. Photo Copy Akte Lahir
g. Photo Copy Kartu Keluarga
h. Daftar Nilai dari sekolah asal
i. Pas Photo 3x4 sebanyak 2 lembar
j. Surat Rekomendasi dari Dinas setempat
k. Photo Copy Kartu Keluarga
l. Photo Copy KTP orangtua

58
m. Print Out data NISN
2. Waktu Pelayanan : Pukul 07.00 s.d. 15.00 WIB
3. Durasi Waktu Pelayanan : 20 menit jika Kepala Sekolah sedang ada
ditempat dan menyesuaikan dengan banyak yang dilayani
4. Prosedur
a. Orangtua datang ke sekolah dan mengajukan permohonan pindah ke SMP
Negeri 2 Kota Sukabumi
b. Wakasek bagian kurikulum mengecek raport yang sesuai dengan kurikulum
yang diterapkan di SMP Negeri 2 Kota Sukabumi dan menginterview siswa
dan orangtua siswa
c. Wakasek bagian kurikulum menyampaikan kepada Kepala Sekolah tentang
keadaan raport siswa dan kecakapan siswa
d. Kepala Sekolah memerintahkan kepada Tata Usaha untuk dibuatkan Surat
Diterima
e. Kepala Tata Usaha memerintahkan kepada staff Tata Usaha Bagian
Kesiswaan untuk membuat Surat Keterangan Diterima
f. Surat Keterangan Diterima diparaf oleh Kepala Tata Usaha
g. Surat Keterangan Diterima ditandatangani oleh Kepala Sekolah
h. Surat Keterangan Diterima diserahkan kepada orangtua siswa dan dikirimkan
kepada sekolah asal selanjutnya membuat administrasi Surat Pindah
i. Orangtua menyerahkan Surat Pindah, Raport dan persyaratan lainnya kepada
Tata Usaha bagian Kesiswaan
j. Staff Tata Usaha bagian kesiswaan menyerahkan data yang dibutuhkan oleh
Operator untuk diinput kedalam aplikasi Dapodik
5. Produk Layanan : Mutasi Masuk SMP Negeri 2 Kota Sukabumi
6. Biaya : Gratis
7. Pengelolaan Pengaduan :  (0266) 6244891, Email :
yesspanda@yahoo.co.id

g) Pendidikan Penguatan Karakter


Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan
potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha masyarakat dan bangsa
dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan
masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan.

59
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari
hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai
landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Atas dasar pengertian di atas, pengembangan pendidikan karakter sangat strategis bagi
keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang. Pengembangan itu
harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai, dan metode
belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu nilai, pendidikan
karakter bangsa adalah usaha bersama sekolah; oleh karenanya harus dilakukan secara
bersama oleh semua guru dan pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya sekolah.

Table 5, Implementasi Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan adalah sebagai


berikut;

NILAI DESKRIPSI INDIKATOR INDIKATOR


SEKOLAH KELAS

1. Religius  Ajaran agama dan  Toleransi, tolong  Berdoa sebelum dan


kepercayaan yang menolong, rukun, sesudah pelajaran.
diwujudkan dalam damai, menghormati  Memberikan
cara berelasi dengan perbedaan agama dan kesempatan kepada
sesame kepercayaan, semua peserta didik
persahabatan, membela, untuk melaksanakan
dan melindungi yang ibadah.
lemah
 Bersih, menjaga
 Harmoni dengan lingkungan  Melaksakan piket
alam, menjaga kelas harian
keutuhan ciptaan

2. Nasionalis  Sikap untuk mampu  Berprestasi, rela  Bekerja sama dengan


mengapresiasi, berkorban, teman sekelas yang
menjaga, mengutamakan berbeda suku, etnis,
mengembangkan kepentingan bangsa, status sosial-
kekayaan budaya cinta tanah air, ekonomi.
bangsa sendiri mengutamakan Mendiskusikan hari-
(kebijaksanaan, produk Indonesia, taat hari besar nasional
keutamaan, tradisi, hukum, disiplin  Memajangkan: foto
nilai-nilai, pola pikir, presiden dan wakil
mentalitas, karya presiden, bendera
budaya) dan mampu negara, lambang
mengapresiasi negara, peta
kekayaan budaya Indonesia, gambar
bangsa lain sehingga kehidupan
semakin memperkuat masyarakat
jati diri bangsa Indonesia.

60
Indonesia. Menggunakan produk
buatan dalam negeri.

3. Mandiri  Sikap percaya pada  Profesional, kreatif, Menciptakan suasana


kemampuan, sehat, tahan banting, kelas yang
kekuatan, bakat semangat kerja, berani, memberikan
dalam diri sendiri, teguh dalam prinsip, kesempatan kepada
tidak tergantung pada pembelajar sepanjang peserta didik untuk
orang lain hayat bekerja mandiri.

4. Gotong  Kemampuan  Kerjasama, solidaritas,  Melaksanakan jumsih


Royong bekerjasama satu terlibat dalam  Mensukseskan acara
sama lain dalam komunitas, berorientasi bersama disekolah
rangka pada kemaslahatan
memperjuangkan bersama
kebaikan bersama
bagi masyarakat luas,
terutama bagi mereka
yang sangat
membutuhkan
perhatian karena
miskin, tersingkir,
dan terabaikan di
dalam masyarakat.

5. Integritas  Mampu  Keteladanan, sopan,  Tegur, salam dan sapa


menyelaraskan kejujuran, cinta pada
pemikiran, perkataan kebenaran, setia,
dan perbuatan yang komitmen moral,
merepresentasikan sportif, tanggungjawab,
perilaku bermoral antikorupsi.
yang kebenarannya
dapatdipertanggung-
jawabkan secara
rasional.

g) Gerakan Literasi Sekolah


Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi
pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis
sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.
Gerakan literasi merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan
melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan,
pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi,
penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan
keteladanan, dunia usaha, dll) dan pemangku kepentingan. Gerakan Literasi Sekolah
merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah

61
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui
pelibatan publik (Kemendikbud, 2016)

Tujuan Literasi
Setelah mengerti Pengertian Literasi tersebut, pasti sudah tergambar apa sih tujuan
dari literasi ini, namun untuk memperjelas dibawah ini akan dijelaskan tujuan literasi,
diantaranya sebagai berikut:
1) Menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik.
2) Menumbuhkan dan mengembangkan juga budaya literasi di sekolah maupun
masyarakat.
3) Dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki dengan cara membaca segala
macam informasi yang bermanfaat.
4) Dapat  juga meningkatkan kepahaman seseorang didalam mengambil inti sari dari
suatu bacaan.
5) Mengisi waktu dengan literasi agar lebih berguna.
6) Memberikan penilaian kritis pada karya tulis seseorang.
7) Memperkuat nilai kepribadian dengan membaca dan menulis.
Menurut Kemendikbud (2016), gerakan literasi sekolah terdiri dari tiga tahapan, yaitu
sebagai berikut:
a. Tahap ke-1 (Pembiasaan) 
Pembiasaan bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap
kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan
hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi siswa. Kegiatan literasi
di tahap pembiasaan meliputi dua jenis kegiatan membaca untuk kesenangan,
yakni membaca dalam hati dan membacakan nyaring oleh guru. Secara umum,
kedua kegiatan membaca memiliki tujuan, antara lain; meningkatkan rasa cinta
baca di luar jam pelajaran, meningkatkan kemampuan memahami bacaan dan
meningkatkan rasa percaya diri sebagai pembaca yang baik dan menumbuh
kembangkan penggunaan berbagai sumber bacaan
Prinsip-prinsip pada tahap pembiasaan membaca adalah sebagai berikut:
 Guru menetapkan waktu 15 menit membaca setiap hari. 
 Buku yang dibaca/dibacakan adalah buku nonpelajaran. 
 Peserta didik dapat diminta membawa bukunya sendiri dari rumah.

62
 Buku yang dibaca/dibacakan merupakan pilihan dari peserta didik sesuai minat
dan kesenangannya. 
 Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini tidak diikuti oleh tugas-
tugas yang bersifat tagihan/penilaian. 
 Kegiatan membaca/membacakan buku di tahap ini dapat diikuti oleh diskusi
informal tentang buku yang dibaca. 
 Kegiatan membaca dalam suasana santai, tenang dan menyenangkan. 
 Dalam kegiatan membaca dalam hati, guru sebagai pendidik juga ikut
membaca buku selama 15 menit
b. Tahap ke-2 (Pengembangan) 
Tahap pengembangan bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan
dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah
kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan
pengayaan. Kegiatan literasi pada tahap pengembangan sama dengan kegiatan
pada tahap pembiasaan, yang membedakan adalah bahwa kegiatan 15 menit
membaca (membaca dalam hati dan membacakan nyaring) diikuti oleh kegiatan
tindak lanjut pada tahap pengembangan. Dalam tahap pengembangan, peserta
didik didorong untuk menunjukkan keterlibatan pikiran dan emosinya dengan
proses membaca melalui kegiatan produktif secara lisan maupun tulisan. Perlu
dipahami bahwa kegiatan produktif ini tidak dinilai secara akademik.
Prinsip-prinsip pada tahap pengembangan membaca adalah sebagai berikut:
 Buku yang dibaca adalah buku selain buku teks pelajaran. 
 Kegiatan membaca buku pada tahap ini dapat diikuti oleh tugas-tugas
presentasi singkat, menulis sederhana, presentasi sederhana, kriya, atau seni
peran untuk menanggapi bacaan yang sesuai dengan jenjang kemampuan
peserta didik.
 Tugas-tugas presentasi, menulis, kriya dinilai secara non akademik dengan
fokus pada sikap peserta didik selama kegiatan. 
 Kegiatan membaca buku berlangsung dalam suasana yang menyenangkan. 
 Terbentuknya Tim Literasi sekolah (TLS).
c. Tahap ke-3 (Pembelajaran) 
Tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan
mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah
kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku

63
bacaan pengayaan dan buku pelajaran. Kegiatan membaca pada tahap ini
mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks yang dapat berupa buku
tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, teks multimodal. Buku
laporan kegiatan membaca pada tahap pembelajaran ini disediakan oleh wali
kelas.
Prinsip-prinsip pada tahap pembelajaran adalah sebagai berikut:
 Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan
membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama,
dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non akademik
atau akademik. 
 Mmelaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata
pelajaran.
 Menggunakan lingkungan fisik, sosial dan afektif, akademik disertai beragam
bacaan cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks
pelajaran.

64
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta
didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun
kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran
yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran
efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di sekolah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta
didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut:
1. Permulaan Waktu Pelajaran
a. Hari-hari pertama masuk sekolah bagi peserta didik kelas VII SMP, berlangsung
mulai tanggal 19 Juli 2021 yang dilakukan dengan daring, bertepatan dengan tahun
Ajaran baru 2021/2022. kemudian Selama 5 (lima) hari diisi dengan Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah ( MPLS) juga dilaksanakan dengan online.
Pekan berikutnya tepat pada tanggal 26 Juli 2021 peserta didik melaksanakan KBM
dengan daring.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah/madrasah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
3. Pengaturan Waktu Libur
a. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal. Hari libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan

65
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang
terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota,
dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
b. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.
c. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
d. Sekolah/madrasah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

B. Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi


Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan SMPN 2 Sukabumi mengacu pada kalender pendidikan yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Kota
Sukabumi dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan kegiatan khusus di
SMPN 2 Sukabumi, namun tetap memperhatikan kalender pendidikan yang terdapat
pada standar isi.
Adapun rincian kalender tersebut adalah sebagai berikut:

66
67

Anda mungkin juga menyukai