Nama Mahasiswa : Agnes Theresia Dwitasari Sitompul
Nim : 5183311007
Dosen Pengampu : Dr. Nathanael Sitanggang, S.T.,M.Pd.,IPM
Mata Kuliah : Manajemen Sekolah
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN OKTOBER 2021 UJIAN :
1. Deskripsikan dengan jelas perbedaan antara Kepala Sekolah sebagai
pemimpin dan Kepala Sekolah sebagai Manajer. 2. Gambarkanlah dengan jelas bahwa sekolah sebagai satuan pendidikan merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pendidikan. 3. Tuliskan dengan jelas uraian manajemen sekolah di bidang Kesiswaan. 4. Tuliskan dengan jelas uraian Manajemen Sekolah di bidang Kurukulum 5. Tuliskan minimum 6 permasalahan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdasarkan 8 Standar Nasional Pendidikan.
PENYELESAIAN :
1. Kepala Sekolah sebagai pemimpin artinya :
Kepala sekolah harus mampu berperan sebagai innovator, yaitu orang yang terus-menerus membangun dan mengembangkan berbagai inovasi untuk memajukan lembaga pendidikan. Salah satu yang menandai pergerakan dan kemajuan lembaga pendidikan adalah sebesar dan sebanyak apa inovasi yang dilakukan lembaga pendidikan tersebut setiap tahunnya. Jika banyak inovasi dan pembaruan yang dilakukan, maka berarti terdapat kemajuan yang cukup signifikan. Tetapi sebaiknya, jika tidak banyak inovasi yang dilakukan, maka lembaga pendidikan itu lebih banyak jalan di tempat dan tidak mengalami banyak kemajuan. Kepala Sekolah sebagai Manajer artinya : Kepala sekolah harus mempunyai empat kompetensi dan ketrampilan utama dalam menajerial organisasi, yaitu ketrampilan membuat perencanaan, keterampilan mengorganisasi sumberdaya, keterampilan melaksanakan kegiatan, dan keterampilan melakukan pengendalian dan evaluasi. 2. Gambaran sekolah sebagai satuan pendidikan merupakan bagian dari sistem penyelenggaraan pendidikan : Sistem Penyelenggaraan Pendidikan adalah keseluruhan komponen penyelenggaraan pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk memberikan jaminan keberlangsungan proses pendidikan. Dimana penyelenggaraan pendidikan menggunakan prinsip manajemen pendidikan berbasis sekolah dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya lokal, membaca, menulis, dan berhitung bagi semua warga masyarakat. Maka penyelenggaraan pendidikan berwawasan keunggulan menjadi tanggung jawab penyelenggara pendidikan dengan memperhatikan potensi satuan pendidikan. Oleh sebab itu penyelenggara pendidikan wajib melakukan pembinaan terhadap satuan pendidikan yang diselenggarakannya. Sehingga satuan pendidikan bertanggung jawab kepada Penyelenggara Pendidikan. 3. Uraian manajemen sekolah di bidang Kesiswaan : a. Penerimaan Siswa Baru 1) Penetapan persyartan siswa yang akan diterima 2) Pembentukan Panitia penerimaan siswa baru 3) Masa Orientasi Siswa Baru b. Pendataan Kemajuan Belajar Siswa c. Bimbingan dan Pembinaan Disiplin Siswa 1) Bimbingan 2) Pembinaan disiplin siswa d. Monitoring 4. Uraian Manajemen Sekolah di bidang Kurukulum : a. Organisasi Kurikulum 1) Separated Subject Cirriculum 2) Correlated Curriculum 3) Integrated Curriculum b. Struktur Program Kurikulum 1) GBPP ( Garis Besar Program Pengajaran ) 2) Jam Pelajaran 3) Semester 4) Program Pendidikan Umum 5) Program Pendidikan Akademis 6) Program Pendidikan Keterampilan 7) Program Pendidikan Kejuruan c. Kegiatan – kegiatan Kurikulum 1) Kegiatan yang berhubungan dengan guru 2) Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar – mengajar 3) Kegiatan Monitoring
5. Permasalahan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berdasarkan 8
Standar Nasional Pendidikan : a. Standar Isi 1) Belum sepenuhnya mengedepankan kepentingan peserta didik 2) Belum memperhatikan karakteristik peserta didik, status sosial, ekonomi dan gender. 3) Pengembangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalam nya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja 4) Dalam membuat RPP dan Silabus guru masih mengadopsi dari internet/sekolah lain 5) RPP guru belum memuat strategi PBM yang bervariasi 6) Kurangnya referensi tentang pengembangan kurikulum b. Standar Proses 1) Dalam pengembangan silabus masih banyak guru yang belum melakukan analisisi SK-KD. 2) Dalam penyusunan silabus masih banyak guru melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada. 3) Masih banyak guru menyusun RPP tidak melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak merepresentasikan tujuan pada RPP. 4) Guru belum mampu mengembangkan Silabus ditingkat MGMP sekolah. 5) Prosentase guru yang mampu mengembangkan RPP masih rendah Silabus dan RPP belum disyahkan Dinas Pendidikan Kab/ Kota c. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 1) Nilai Kelulusan Siswa Masih Rendah 2) Ketidakpercayaan guru terhadap kemampuan siswa membuat nilai di katrol 3) Minimnya lomba-lomba yang diselenggarakan oleh Dinas Kabupaten/Kota 4) Belum meraih kejuaraan di bidang akademik dan non akademik ke tingkat propinsi/nasional 5) Nilai UN masih rendah 6) Akhlak dan kepribadian siswa rendah 7) Siswa kurang tanggung jawab dalam melaksanakan tugas 8) Ekstra kulikuler kurang d. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan 1) Masih ada Guru BK yang kurang familiar dengan TIK 2) Masih terdapat guru yang membuat RPP dengan copy paste 3) Masih ada guru yg kurang memanfaatkan waktu efektif dalam PBM 4) Latar belakang pendidikan tenaga Perpustakaan dan Lab belum memiliki sertifikat 5) Guru masih ada yang belum memiliki sertifikat kompetensi 6) Belum tersedianya tenaga yg memadai/profesional utk tenaga pustakawan dan lab e. Standar Sarana dan Prasarana 1) Dalam pengoperasian internet masih sering terjadi kemacetan 2) Laboratorium fisika belum memenuhi syarat laboroatorium yang baik 3) Kesulitan dalam pencatatan pengelolaan aset sekolah 4) Kelengkapan Laboratorium IPA dan Laboratorium TIK masih kurang 5) WC siswa kurang, tidak sesuai dengan rasio jumlah siswa 6) Pagar sekolah rusak/tidak ada, sehingga berdampak pada tingkat keamanan sekolah yang agak terganggu, kurang terjamin f. Standar Pengelolaan 1) Tidak adanya rencana kerja jangka menengah untuk mendukung pencapai an tujuan jangka empat tahunan 2) Belum adanya kemitraan 3) Belum optimal pendayagunaan PTK dalam pengelolaan 4) Visi dan Misi dalam RKS belum optimal 5) Kurang peran masyarakat tehadap sekolah 6) Belum mampu memenuhi sarana pembelajaran yang memadai, laptop, LCD, dll 7) Dalam menyusun RKS belum optimal melibatkan semua pemangku kepentingan g. Standar Pembiayaan Pendidikan 1) Kemampuan orangtua peserta didik terbatas karena sebagian besar dari ekonomi menengah kebawah dan miskin 2) Sebagian Program terkend ala karena kekurangan biaya 3) Pembayaran Gaji Guru Tidak Tetap tidak tepat waktu 4) Tidak ada sumbangan dari orang tua/wali peserta didik 5) Sumber dana yang dimiliki sekolah tidak mencukupi untuk memenuhi biaya operasional yang harus dikeluarkan sekolah 6) Sumber dana datangnya sering terlambat, sering sekali dananya cair setelah kegiatan berakhir, ditambah lagi birokrasi yang bertele-tele h. Standar Penilaian Pendidikan 1) Belum semua guru melakukan hasil penilaian pembelajaran untuk analisis sebagai bahan acuan dalam program perbaikan proses pembelajaran. 2) Belum semua guru mengerti Mekanisme dan Prosedur penilaian 3) Sebagian guru belum menguasai penilaian sesuai dengan standar 4) Guru belum banyak yang melakukan pemanfaatan hasil belajar untuk perbaikan PBM 5) Remedial teaching dan pengayaan belum berjalan dengan baik 6) Prestasi UN masih dibawah rata-rata Nasional 7) Guru nasih banyak yang belum mampu menyusun instrumen penilaian yang baik