Anda di halaman 1dari 6

TR 2

MK. Hidrolika
Prodi : S1 PTB - FT

Skor Nilai :

TUGAS RUTIN 2

NAMA MAHASISWA : AGNES THERESIA DWITASARI SITOMPUL

NIM : 5183311007

DOSEN PENGAMPU : 1. Dr.Ir. Rumilla Harahap,M.T

2. Sarra Rahmadani, S.T.,M.Eng

MATA KULIAH : HIDROLIKA

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena dengan rahmat-
Nya sehingga Tugas Rutin 2 ini dapat saya selesaikan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa tugas Tugas Rutin 2 ini tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan TR 2 ini.

Tarutung, Oktober 2020

Agnes Theresia Dwitasari Sitompul


SOAL:

1. Jelaskan perbedaan antara Aliran Laminer, Turbulen dan Transisi. Buat


Sketsanya,keterangan dan penjelasan !

PENJELASAN

Seperti yang telah kita ketahui, fluida adalah zat yang dapat mengalir. Aliran fluida itu
sendiri dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya, yaitu:

1. Aliran Laminar, aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau lamina
– lamina dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Terjadi apabila aliran fluida dalam pipa
sejajar dengan dinding pipa tanpa adanya komponen radial. Fluida bergerak dengan kecepatan
yang sama dan dengan lintasan partikel yang tidak memotong atau menyilang, tidak terdapat
fluktuasi. Dalam aliran laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya
gerakan relatif antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton,

du
yaitu : τ = µ
dy
2. Aliran Transisi, terjadi apabila aliran fluida dalam pipa mulai tidak sejajar dengan
dinding pipa. Hal ini terjadi bila fluida tersebut mencapai kecepatan kritis; berada pada daerah
antara aliran laminar dan turbulen.
3. Aliran Turbulen, terjadi bila aliran fluida dalam pipa tidak beraturan / tidak sejajar
dengan pipa. Dalam turbulen tidak semua partikel dari zat cair bergerak tidak searah, namun
pada permukaan dinding pipa terjadi lapisan yang sangat tipis, di mana aliran tersebut masih
tetap laminer yang disebabkan oleh viskositas (kekentalan) dari zat cair tersebut. Lapisan tipis
yang terjadi tersebut dinamakan lapisan pemisah (boundary layer) dan tebalnya tergantung pada
kecepatan rata–rata aliran serta akan berkurang bila kecepatannya naik.
SKETSA DAN PENJELASAN

Aliran laminer dan turbulen (laminar and turbulent flows)

Fenomena aliran jenis ini dapat dijumpai  dalam kehidupan sehari hari, aliran air pada
keran mungkin yang paling sering kita jumpai. Gambar diatas menunjukkan:
 Gambar(a) adalah keran air yang dibuka saat awal (bukaan kecil) sehingga air yang
mengalir kecepatannya kecil, pada kondisi ini terjadi aliran laminer.
 Gambar(b) Kecepatan air meningkat dan
 Gambar(c) Sehingga aliran air berubah menjadi turbulen.
Dari sudut pandang hidraulik, hal yang paling mudah untuk membedakannya
adalah gerak partikel/distribusi kecepatannya seragam, lurus, dan sejajar untuk aliran
laminer dan sebaliknya untuk aliran turbulen. Perubahan dari laminer menuju turbulen
atau zona transisi terjadi pada jarak tertentu dan zona transisi akan berakhir hingga terjadi
kondisi ‘fully developed turbulence’.
Gambar dibawah ini mendeskripsikan perubahan distribusi kecepatan pada
saluran terbuka Gambar (a) dan saluran tertutup, Gambar (b)

(a)

(b)

Angka Reynolds biasanya digunakan untuk mempermudah dalam membedakan jenis


aliran pada klasifikasi ini. Persamaan Reynolds untuk mendapatkan Angka Reynolds
dinyatakan dalam persamaan dibawah ini :
U     : kecepatan rerata tampang
R      : jari jari hidraulik (saluran terbuka); digunakan diameter (D) untuk aliran dalam
pipa (saluran tertutup)
u      : kekentalan fluida (viskositas kinematik)

Setelah mendapatkan Angka Reynolds, jenis aliran dapat diketahui melalui rentang
berikut :

Aliran terbuka
Re < 2000, laminer
Re > 12500, turbulen

Aliran tertutup
Re < 500, laminer
Re > 4000, turbulen

Diantara rentang diatas merupakan kondisi transisi. Pada kondisi aliran laminer, pengaruh
viskositas lebih besar daripada inersia dan kondisi sebaliknya untuk aliran turbulen.

Anda mungkin juga menyukai