Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

MEKANIKA FLUIDA
Diserahkan kepada Dosen :
AHMAD NORHADI, ST,MT

Oleh :
Annisa Farah Nabillah (A010318033)

2B Teknik Sipil

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PRODI DII TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Mekanika Fluida dengan judul “Aliran
Fluida”

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam kerampungan
makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


Aliran Fluida
Macam - macam aliran Fluida

Aliran dari fluida dapat digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu

1. Aliran Steady. Suatu aliran fluida disebut steady jika aliran yang mana kondisi alirannya (kecepatan,
tekanan, densitas, dsb) tidak berubah dengan waktu. sebagai contoh : pada saat kita membuka kran
dengan bukaan kran yang tetap maka aliranya adalah steady flow.

2. Airan Unsteady jika terdapat perubahan kecepatan terhadap waktu dalam aliran tersebut.Sebagai
contoh, pada saat kita memutar penutup kran maka air yang mengalir adalah unsteady flow.

perbedaan gambarntara a) steady laminar


b) non steady laminar c) steady turbulent
3. Aliran Laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan (lanima-lamina)
membentuk garis-garis alir yang tidak berpotongan satu sama lain. Hal tersebut d tunjukkan oleh
percobaan Osborne Reynold. Pada laju aliran rendah, aliran laminer tergambar sebagai filamen panjang
yang mengalir sepanjang aliran. Aliran ini mempunyai Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300.

4. Aliran Turbulen Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara
acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari hal tersebut garis
alir antar partikel fluidanya saling berpotongan. Oleh Osborne Reynold digambarkan sebagai bentuk
yang tidak stabil yang bercampur dalam wamtu yang cepat yang selanjutnya memecah dan menjadi

takterlihat. Aliran turbulen mempunyai bilangan reynold yang lebih besar dari 3000.

 Faktor yang mempengaruhi aliran laminar dan turbulen adalah bilangan Reynolds. Dalam mekanika
fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia terhadap gaya viskos yang
mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan
ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar dan turbulen.
Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, Untuk
memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara
geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan
tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut
memiliki kemiripan dinamis.

 dengan:
vs - kecepatan fluida,
L - panjang karakteristik,
μ - viskositas absolut fluda dinamis,
ν - viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,
ρ - kerapatan (densitas) fluid
 Compressible jika ada perubahan besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida compressible adalah: udara, gas alam, dll
 Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan
(Compressible) adalah sebagai berikut:

 Incompressible jika tidak berubahan besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contoh fluida incompressible adalah: air, berbagai jenis minyak, emulsi, dll
 Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak termampatkan(Incompressible) adalah sebagai berikut:

dengan :
v = kecepatan fluida
g = percepatan gravitasi bumi
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
p = tekanan fluida
ρ = densitas fluida
Bilangan Reynolds (Reynolds Number)
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vsρ) terhadap gaya
viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran
tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar ,
turbulen atau transisi. Namanya diambil dari Osborne Reynolds (1842–1912) yang mengusulkannya
pada tahun 1883.

Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam
mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan
kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris,
mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak
berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.

Rumus bilangan Reynolds umumnya adalah sebagai berikut:

Dimana:

· Re–bilangan renolds

· U – kecepatan fluida,

· d – diameter pipa,

· μ – viskositas absolut fluida dinamis,

· ν – viskositas kinematik fluida: ν = μ / ρ,

· ρ – kerapatan (densitas) fluida.

Misalnya pada aliran dalam pipa, panjang karakteristik adalah diameter pipa, jika penampang pipa bulat,
atau diameter hidraulik, untuk penampang tak bulat.

Dilihat dari kecepatan aliran, dapat diasumsikan/dikategorikan sbb:

o Aliran laminar bila aliran tersebut mempunyai bilangan Re kurang dari 2000,
o Aliran transisi berada pada pada bilangan Re (2000 - 4000 )biasa juga disebut sebagai bilangan
Reynolds kritis, sedangkan

o Aliran turbulen mempunyai bilangan Re lebih dari 4000.

Misalnya

Diketahui diameter pipanya adalah 40 cm,dan alirannya turbulen, maka kecepatan nya adalah:

Kesimpulannya adalah bahwa hanya dengan diameter pipa sebesar 40 cm dengan kecepatan
alirannya sebesar 8,7 mm /s ,maka alirannya sudah turbulen. Maka kita akan sering menjumpai aliaran
turbulen.
Debit dan Alat Pengukurannya

Pengertian Debit Aliran Zat Cair


Yang dimaksud debit aliran suatu zat cair adalah banyaknya volume zat cair yang melewati suatu
penampang tiap satuan waktu.

Satuan Debit
Berdasarkan definisi debit yaitu volume zat cair yang mengalir per satuan waktu, maka satuan
debit adalah “satuan volume per satuan waktu”. Contoh satuan debit adalah m3/detik, m3/jam,
liter/detik, liter/jam, ml/detik, dan lain sebagainya.

Rumus Menghitung Debit


Berdasarkan definisi debit di atas maka rumus untuk menghitung debit suatu cairan yang
mengalir adalah sebagai berikut.

Rumus Menghitung Waktu Aliran


Jika diketahui volume aliran dan debit, maka kita dapat menghitung waktu aliran dengan
menggunakan persamaan berikut.

Rumus Menghitung Volume Aliran


Jika diketahui debit dan waktu aliran, maka kita dapat menghitung volume aliran dengan
persamaan berikut.
Alat Pengukur Debit :

Water Flow sensor adalah sensor yang mempunyai fungsi sebagai penghitung debit air yang
mengalir yang dimana terjadi pergerakan motor yang akan dikonversi kedalam nilai satuan Liter.
Sensor ini terdiri dari beberapa bagian yaitu katup plastik, rotor air, dan sensor hall efek.

Motor yang ada di module akan bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah sesuai dengan
kecepatan aliran air yang mengalir. Sedangkan pada sensor hall efek yang terdapat pada sensor
ini akan membaca sinyal yang berupa tegangan yang diubah menjadi pulsa dan dikirim ke
mikrokontroler dalam hal ini Arduino Uno dan diolah sebagai data laju akan debit air yang
mengalir.

Prinsip Kerja dari Water flow sensor

Air yang mengalir akan melewati katup dan akan membuat rotor magnet berputar dengan
kecepatan tertentu sesuai dengan tingkat aliran yang mengalir. Medan magnet yang terdapat pada
rotor akan memberikan efek pada sensor efek hall dan itu akan menghasilkan sebuah sinyal pulsa
yang berupa tegangan (Pulse Width Modulator).

Output dari pulsa tegangan memiliki tingkat tegangan yang sama dengan input dengan frekuensi
laju aliran air. Sinyal tersebut dapat diolah menjadi data digital melalui pengendali atau
mikrokontroler.

Anda mungkin juga menyukai