Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam mekanika fluida, Bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersi
terhadapa gaya viskos yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut
dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk
mengidentifikasikan jenis aliran turbulen.namanya diambil dari Osborne Reynolds
(1842-1912) yang mengusulkannya tahun 1883. Bilangan Reynold merupakan
salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam mekanika fluida dan
digunakan seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lainnya. Untuk aliran
laminar memiliki nilai nre <2100. Aliran turbulen memiliki nilai nre >4000. Untuk
transisi bilangan reynold antara 2100-4000

Alat percobaan terdiri dari sebuah pipa gelas vertical yang dilengkapi dengan
pipa jarum untuk aliran zat cair berwarna. Selain itu juga disediakan 2 tangki
penampung umpan masing masing untuk air dan zat cair berwarna, dan suhu
tangki penampung aliran keluar dari pipa vertical. Laju alir dan cairan berwarna
diatur melalui masing masing kran yang berada diatas kolom. Kemudian alirkan
air kedalam T2 pada laju tertentu dengan kran V2 dan tunggu V1 dan atur laju zat
warna hingga tidak menganggu pola aliran air ( laju aliran zatwarna lebih rendah
atau maksimal sama dengan laju aliran air ). Lalu, catat kecepatan volumetric air.
Amati pola aliran yang diindikasikan oleh pola aliran zat warna ( laminar atau
turbulensi ). Dan ulangi percobaan dengan variasi laju volumetric air.

Dalam percobaan bilangan reynold ini dilakukan agar praktikan dapat


memahami arti dari bilangan reynold itu sendiri. Untuk dapat menentukan NRe kritis
untuk air yang mengalir secara vertical berdasarkan pengamatan langsung dan
pengukuran laju alir. Serta agar praktikan dapat mengetahui dan memahami jenis

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 1


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

aliran dalam fluida, dan memahami cara kerja dari alat untuk percobaan bilangan
reynold ini. Dan praktikan dapat menghitung factor friksi pada percobaan.

II.2 Tujuan

1. Untuk dapat menentukan bilangan reynold kritis untuk fluida yang


mengalir secara vertical berdasarkan ;pengamatan langsung dan
pengukuran laju alir
2. Untuk dapat mengetahui jenis aliran pada fluida
3. Untuk dapat menghitung factor friksi pada setiap run percobaan

II.3 Manfaat

1. Agar praktikan dapat memahami perbedaan aliran laminar dan turbulen


2. Agar praktikan dapat mengetahui hubungan antara friction loss dan nre
3. Agar praktikan dapat membandingkan bilangan reynold secara
pengamatan dan literatur

BAB II

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 2


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

Perilaku zat cair yang mengalir sangat tergantung pada kenyataan


apakah fluida itu berada dibawah pengaruh bidang batas atau tidak. Daerah
dimana pengaruh dinding itu kecil, tegangan geser mungkin dapat diabaikan dan
perilaku fluida itu mendekati fluida ideal, yaitu tidak mampu mampat dan
mempunyai viskositas = 0 . Aliran fluida demikian itu disebutaliran
potensial.Fluida didefinisikan sebagai zat yang tidak dapat menahan perubahan
bentuk (distorsi) secara permanen. Bila kita coba mengubah bentuk massa
fluida, maka didalam fluida itu terbentuk lapisan-lapisan dimana satu lapisan
meluncur diatas lapisan yang lain, hingga mencapai bentuk baru.Tekanan dikenal
sebagai sifat dasar dari fluida statik, tekanan dikenal sebagai gaya permukaan
yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana.Tekanan terdapat pada
suatu titik didalam volume fluida.Tekanan pada setiap penampang yang sejajar
dengan permukaan bumi Keturbulenan

Fluida dapat mengalir di dalam pipa atau saluran menurut dua cara
yang berlainan. Pada laju aliran rendah, penurunan tekanan didalam fluida
itu bertambah secara langsung menurut kecepatan fluida, pada laju
tinggi, pertambahan itu jauh lebih cepat lagi. Perbedaan antara kedua jenis
aliran pertama kali ditunjukkan dalam percobaan klasik Osborne Reynolds, tahun
1883. Sebuah tabung gelas dibenamkan didalam tangki berdinding gelas yang
penuh dengan air. Aliran air yang terkendali kemudian dilarutkan dalam tabung
itu dengan membuka suatu katup. Pintu masuk ke dalam tabung dilebarkan
dan disediakan pula suatu fasilitas untuk memasukkan suatu filamen air
berwarna dari suatu labu, yang ditempatkan diatas. Ke dalam arus pada lubang
masuk tabung, pada laju aliran rendah, air berwarna mengalir tanpa gangguan
bersama dengan aliran umum dan tidak terlihat adanya campur silang. Perilaku pita
Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 3
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

warna ini menunjukkan dengan jelas bahwa air itu mengalir menurut garis-
garis lurus yang sejajar dan bahwa aliran itu laminar. Bila laju aliran
ditingkatkan akan dicapai suatu kecepatan yang disebut kecepatan kritis dimana
benang merah itu menjadi bergelombang dan berangsur-angsur hilang karena
zat warna itutersebar dan berada didalam keseluruhan penampang alairan air.
Perilaku air berwarna itu menunjukkan bahwa air itu tidak lagi mengalir
menurut gerakan laminar, tetapi bergerak kemana-mana dalam bentuk aliran
silang dan pusaran. Gerakan jenis ini dinamakan aliran turbulen.

(Tim dosen, 2017)

II. 1.1 Mekanisme Aliran

Saat fluida bergerak pada suatu tempat tertutup dengan mengalir pada
suatu sisi dua maca alirn dapat terjadi pada kondisi seperti ini

Gambar 2.1

Reynolr merupakan dalam percobaaan oleh alat pada gamb2-4 pada


kecepatan ai yang kecil kecil dapat secara parerl dilihat pada garis lurus. Saat
kecepatan tersebut dinaikkan ditemukan pada ecepatan tertentu massa dari liquida
tersebut telah berubah enjadi bewarna secara tida berartura. Degan kaa lain.
Walaupu fluida tersebut mengalir secra paral maupun secara garis axis sekarang
telah mengalir dengan prilaku erratic dan secara mnyeluruh bercampur gerakan 2
betuk fluida tersebut disebut aliran viskos dengan ata lai aliran turbulen kecepatan
Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 4
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

maka dimana lairan berubah dari satu bentuk ke bentuk lain di kenl sebagai
kecepatan kritis

II.1.2 Bilangan Reynold

Reynolds adalah rasio antara gaya inersia (vs) terhadap gaya viskos (/L)
yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi
aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, misalnya laminar dan turbulen. Namanya diambil dari Osborne Reynolds
(18421912) yang mengusulkannya pada tahun 1883. Bilangan Reynold
merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang paling penting dalam mekanika
fluida dan digunakan, seperti halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk
memberikan kriteria untuk menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran
yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang
berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya
disebut memiliki kemiripan dinamis Fluida merupakan suatu zat/bahan yang dalam
keadaaiun setimbang tak dapat menahan gaya atau tegangan geser (shear force).
Dapat pula didefinisikan sebagai zat yang dapat mengalir bila ada perbedaan
tekanan dan atau tinggi. Suatu sifat dasar fluida nyata, yaitu tahanan terhadap aliran
yang diukur sebagai tegangan geser yang terjadi pada bidang geser yang dikenai
tegangan tersebut adalah viskositas atau kekentalan/kerapatan zat fluida tersebut

Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap


deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh 5aminar5ure,
tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat cair
cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan 5aminar5ure hal ini
disebabkan gaya gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami
penurunan dengan semakin bertambahnya 5aminar5ure pada zat cair yang
menyebabkan berturunya viskositas dari zat cair tersebut. Dalam aliran laminar,
partikel-partikel fluidanya bergerak di sepanjang lintasan-lintasan lurus, sejajar
dalam lapisan-lapisan atau laminae. Besarnya kecepatan-kecepatan dari laminaer
yang berdekatan tidak sama. Aliran laminar diatur oleh 5amin yang
Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 5
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

menghubungkan tegangan geser ke laju perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali
kekentalan fluida dan gradient kecepatan atau t = dv/dy. Kekentalan fluida
tersebut dominant dan karenanya mencegah setiap kecenderungan menuju kondisi-
kondisi turbulen. Aliran 6aminar dimana pergerakan dari partikel-partikel fluida
sangat tidak menentu karena mengalami percampuran serta putaran partikel
antarlapisan, yang mengakibatkan saling tukar momentum dari satu bagian fluida
kebagian fluida yang lain dalam skala yang besar

(Badge, 1957)

Faktor faktor yang menentukan titik diaman turbulensi muncul dlam lapisan batas
laminar kodinasi oleh bilanagan yang tidak berdimensidengana pesamaan

D.v . D.v
NRe = = ........................(1)
v

Dimana, D = Diameter tabung


v = Kecepatan rata-rata zat cair
= Viskositas zat - cair
= Densitas zat - cair
v = Viskositas - kinematika zat cair.
Dari pengamatan-pengamatan selanjutnya menunjukkan bahwa transisi dari
aliran laminar menjadi aliran turbulen dapat berlangsung pada suatu kisaran angka
Reynold yang cukup luas. Aliran laminar selalu ditentukan pada angka Reynolds
dibawah 2100, tetapi bias terdapat pada angka Reynolds sampai beberapa ribu yaitu
dalam kondisi khusus dimana luban masuk tabung sanat baik kebundarannya dan
zat cair di dalam tanki sangat tenang.

Pada kondisi aliran biasa, aliran itu turbulen pada angka Reynolds diatas
kira-kira 4000. Antara 2100 dan 4000 terdapat suatu daerah transisi, diaman jenis
aliran itu mungkin laminar dan mungkin pula turbulen, bergantung pada kondisi di
lubang masuk tabung dan jaraknya dari luban masuk itu.

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 6


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

( McCae,1983)

Reynold mempelajari kondisi dimana satu jenis aliran berubah menjadi


aliran jenis lain, dan menemukan bahwa kecepatan kritis, dimana aliran
laminer berubah menjadi aliran turbulen, bergantung pada empat variable
yaitu ; diameter tabung / pipa (D), viskositas fluida (), densitas fluida
() dan kecepatan linear fluida (V). Lebih jauh ia menemukan bahwa empat
faktor itu dapat digabungkan menjadi satu gugus, dan bahwa perubahan macam
aliran berlangsung pada suatu nilai tertentu gugus itu. Pengelompokan
variabel menurut penemuannya itu adalah


NRe = . (2)

dimana : D = Diameter tabung


V = kecepatan linier fluida
= Densitas zat cair
= Viskositas zat cair
(Tim dosen, 2017)

II. 1.4 Bilangan Reynold kritis

Semaki tinggi bilanaga reynold kritis maka alira semakin tak menentu dan
dalam hal tersebut bergantung pada bagian cara yang diambil mencegah gangguan
gangguan dari apapu yang dapat mempengaruhi aliran harga NRe baianya 4000.
Namun aliran laminar dalam pipa melingkar telah di pertahankan hingga nilai N
setinggi 50000. Namun dalam keadaan seperti sedikit tekanan maka alian segera
dan secara llangsung mengarah ke arus turbulen didsis lai. Secara praktis tidak
mungkin aliran turbulen

( Daugherty, 1997)

II.1.5 Aliran Laminar dalam Pipa

Hubungan umum aliran fluida ditunjukkan bahwa langkah yang


menentukan dalam penurunan hubungan-hubungan itu adalah berkaitan antara
kecepatan lokal u dengan posisi didalam tabung arus, persamaan yang dipakai :
Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 7
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

.
= 2. (w2 r2 )(3)

Diman = u : kecepatan lojal (ft/s)


gc: grtavitasi (ft2/s)
: viskositas (lb/ft.s)
w : jari jari tabung arus (ft)
Hubungan antara bilangan Reynolds dengan factor geseka adalah

1 1
= = .(4)

Diamana F : faktor gesekan


Nre : bilanagan Reynold
: Viskositas (lbm/ft.s)
:densitas (lbm/ft3)

II.1.6 Aliran Turbulen dalam Pipa


Distribusi kecepatan di dalam aliran turbulrn biaasanya tidak dinyatakan
sebagai kecepatan vs jaratetapi malah dengan parameter tanpa dimensi yang di
definisian pada persamaan

: .(5)
2

....(6)


= .(7)

Dimana = u* = kecepatan gesek (ft/s)


u + : koefisien kecepatan
Y+ : jarak tak berdimensi
Y : jarak dari dinding tabung (ft)
(Tim dosen, 2017)

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 8


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

II.2. Sifat bahan


1. Air
a. Nama sistematis : air
b. Nama alternatif : aqua , hidrogen monoksida
c. Rumus molekul :H2O
d. Massa molar : 18,0153 g/mol
e. Densitas dan fase : 0,998 g/cm3 (pada cairan 20 C)
0,92 g/cm3 (padatan)
Fungsi : sebagai pelarut bahan bahan lain
(Perry, 1934)

2. Kalium permanganat
a. Rumus molekul : KMnO4
b. Massa molar : 158,034 g/mol
c. Penampilan : kristal berwarna ungu
d. Densitas : 2,703 g/cm3
e. Titik lebur : 240 C (463 F , 513 K)
f. Kelarutan dalam air : 6,4 g/100ml (20C)
250 g/l (65 C)
Fungsi : bahan kimia regenerasi untuk menghilangkan besi da hidrogen
sulfida pada air sumur
(Perry, 1934)

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 9


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

II.3 Hipotesa

Pengukuran laju air dapat di gunakan untuk mengetahui pada suatu aliran
pada aliran tersebut di ketahui denngan mengetahui harga bilangan Reynold. Aliran
laminar terjadi pada NRe kurang 2000 friksi 2100 kurang NRe kurang 4000 dan
aliran turbulen NRe lebih dari 4000

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 10


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

II.4 Bagan Alir Bilangan Reynold

Alirkan air ke tangki


penampung

Tunggu aliran hingga


konstan

Kemudian, buka kran dan atur zat


warna supaya tidak mengganggu
pola aliran air

Catat kecepatan
volumetrik air

Tentukan pola aliran


(Laminer atau Turbulen)

Ulangi percobaan dengan laju volumetric


yang berbeda

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 11


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

III.1. Bahan yang Digunakan

1. Air
2. Larutan KMnO 4

III.2. Alat

1. Gelas Ukur
2. Stopwatch
3. Piknometer
4. Labu ukur
5. Beaker glass
6. Kaca Arloji
7. Neraca Analitik
8. Spatula
9. 1 set alat percobaan bilangan Reynold

III.3 Gambar dan Susunan Alat

Gelas Ukur Stopwatch Picnometer

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 12


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

Labu Ukur Beaker Glass kaca Arloji spatula

Neraca Analitik

Gambar 1 rangkaian alat bilangan reynold


Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 13
Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

KeteranganGambar :

1. Tangkipenampung air

2. Tabung kaca

3. Tangki pembuangan

4. Tangki zat warna

5. Kran

6. Air masukdari kran

7. Pipa pembuangan air

8. Pipa zat warna

III.4Prosedur

1. Alirkan air kedalam tangka penampung air hingga overflow pada tangki 3
lalu matikan pompa.
2. Lakukan percobaan dengan membuka kran yang sama (misal : 1/3)
dandalam waktu yang ditentukan (3, 8, 15, 23, dan 23 detik). Ulangi
percobaan sebanyak 5 kali untukdapat volume rata-rata.
3. Catat kecepatan volumetric dan amati jenis aliran yang terjadi pada zat
warna. Laminar atau turbulen.
4. Ulangi percobaan dengan variasi putaran kran/laju volumetric yang berbeda
(1/3, 3/7, 1/2, dan 1 ).

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 14


Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Bilangan Reynolds ( NRe )

DAFTAR PUSTAKA
Badger, Walter L. 1957.INTRODUCTION TO CHEMICAL ENGINEERING
singapura: mc Graw-hill

Daugherty, Robert L. 1997. FLUID MECHANICS WITH ENGINEERING


PPLICATIONS. New York : Graw Hill

McCabe, 1993. Operasi Teknik Kimia . Jakarta : Erlangga

Perry, Robert H.1997. Perrys Chemical engineers Handbook.America: Mc


Graw Hills,inc

Tim Dosen. 2107. BILANGAN REYNOLD. Surabaya, UPNVeteranjatim

Teknik Kimia UPN Veteran Jawa Timur 15

Anda mungkin juga menyukai