Anda di halaman 1dari 9

MEKANIKA FLUIDA

Jenis Jenis Aliran Fluida

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr.SIMAN, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

RIZKI OKTORA SITEPU 5182122009


ILHAM HANDRIANSYAH PULUNGAN 5181122002
MUHAMMAD REZA SAPUTRA NASUTION 5183122013
PRIMA HAPRI DANIEL SURBAKTI 5182122007

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Hidayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga  penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang aliran aliran fluida
dalam mata kuliah mekanika fluida.

Kami mengakui bahwa makalah ini  masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
membangun sehingga kedepannya makalah kami bisa menjadi lebih baik lagi.     

Kami mengucapkan terima kasih kepada  semua pihak yang sudah terlibat langsung
dalam penyusunan makalah ini sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan
merangkul kita dalam dekapan mulianya dan juga meridhoi segala usaha kita. Amin ya
robbalalamin

Medan,03 Maret 2020

( Penulis )

2
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Defenisi Tentang Fluida

Dalam konsep mekanika fluida  semua bahan nampak berada dalam dua keadaan, yaitu
sebagai zat padat dan cair (fluida). Kebanyakan bahan bisa disebut entah sebagai zat padat, zat
cair, atau gas. Walaupun sebahagian diantaranya mempunyai sifat-sifat yang memungkinkan
diperolehnya sebutan  ganda. Sebuah zat padat umumnya mempunyai bentuk yang tertentu,
sedangkan zat cair dan gas mempunyai bentuk yang ditetapkan oleh wadahnya sendiri (masing-
masing). Perbedaan dasar antara zat cair dan gas (keduanya digolongkan sebagai fluida) adalah
bahwa gas akan menyebar dan mengisi  seluruh wadah yang ditempatinya. Defenisi yang lebih
tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida adalah dari krateristik deformasi bahan
tersebut. Zat padat dianggap sebagai bahan yang menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas
ketika menerima suatu gaya geser (shear). Fluida dapat didefenisikan sebagai suatu zat yang
terus menerus berubah bentuk apabila mengalami tegangan gesar fluida tidak mampu menahan
tegangan geser tanpa berubah bentuk. Kendatipun demikian ada bahan-bahan seperti oli, cat, ter
dan larutan polimer yang menunjukkan karakteristik entah zat padat atau fluida tergantung dari
tegangan geser yang dialami. Umumnya makin besar laju deformasi fluida, makin besar pula
tegangan geser untuk fluida tersebut. Viskositas atau kekentalan adalah ukuran untuk
menyatakan hambatan atau kekentalan fluida terhadap deformasi.

Defenisi tentang fluida ini mengingatkan bahwa tegangan geser ada bila sebuah fluida
sedang mengalami deformasi. Air dalam ssebuah wadah yang digerakkan atau dirotasikan
dengan kecepatan atau percepatan konstan tidak akan menunjukkan deformasi sehingga tidak
mengalami tegangan geser. Namun agar tegangan geser itu ada, fluida harus viskos sebagai mana
karateristik yang ditunjukkan oleh semua fluida sejati. Fluida ideal boleh didefenisikan sebagai
fluida yang tidak viskos. Jadi tegangan geser pada fluida ideal tidak ada, bahkan meskipun fluida
itu mengalami deformasi.Walaupun fluida yang tidak viskos tidak pernah ada studi tentang
fluida seperti ini penting sekali untuk  rekayasa karena perilaku fluida viskos sering ideal dapat
dijabarkan analisis terhadap gerak fluida yang ideal tersebut.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. MEKANIKA FLUIDA

a. Aliran Fluida

Ditinjau dari jenis aliran,dapat diklasifikasikan menjadi aliran laminar dan aliran
turbulen. Aliran fliuida dikatakan laminar jika lapisan fluida bergerak dengan kecepatan yang
sama dan dengan lintasan partikel yang tidak memotong atau menyilang, atau dapat dikatakan
bahwa aliran laminar di tandai dengan tidak adanya ketidak beraturan atau fluktuasi di dalam
aliran fluida. Karena aliran fluida pada aliran laminar bergerak dalam lintasan yang sama tetap
maka aliran laminar dapat diamati. Partikel fluida pada aliran laminar jarang dijumpai dalam
praktek hidrolika. Sedangkan aliran dikatakan turbulen, jika gerakan fluida tidak lagi tenang dan
tunak (berlapis atau laminar) melainkan menjadi bergolak dan bergejolak (bergolak atau
turbulen). Pada aliran turbulen partikel fluida tidak membuat fluktuasi tertentu dan tidak
memperlihatkan pola gerakan yang dapat diamati. Aliran turbulen hampir dapat dijumpai pada
praktek hidrolika. Dan diantara aliran laminar dan turbulen terdapat daerah yang dikenal dengan
daerah transisi.

jenis-jenis aliran fluida

Gambar 1. Skema Aliran Dalam Pipa

Untuk menganalisa kedua jenis aliran ini diberikan parameter tak berdimensi yang
dikenal dengan nama bilangan Reynolds (Giles. V, 1984) sebagai berikut:

Re = ρ . D . v / μ

4
Dimana :             

Re        =  Bilangan Reynolds

r          =  massa jenis (kg/m3)

m          =  viskositas dinamis (N.s/m2)

D         =  Diameter (m)

v          =  kecepatan aliran (m/s)

Transisi dari aliran laminar dan aliran turbulen karena diatas bilangan Reynolds yang
tertentu aliran laminar menjadi tidak stabil, jika suatu gangguan kecil diberikan pada aliran,
pengaruh aliran ini semakin besar dengan bertambahnya waktu. Suatu aliran dikatakan stabil bila
gangguan–gangguan diredam. Ternyata bahwa dibawah bilangan Reynolds yang tertentu aliran
pipa yang laminar bersifat stabil untuk tiap gangguan yang kecil.

Karena transisi terganting pada gangguan-gangguan yang dapat berasal dari luar atau karena
kekasaran permukaan pipa,transisi tersebut dapat terjadi dalam selang bilangan Reynolds. Dan
telah diketahui bahwa aliran laminar pada kondisi dimana bilangan Reynolds lebih kecil dari
2000 (>2000) dan turbulen jika bilangan Reynolds lebih besar 4000 (>4000). Dan jika bilangan
Reynolds berada diantara 2000 dan 4000 adalah merupakan daerah transisi.

b. Macam macam aliran fluida


1. Aliran Laminer

aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan yang
membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama lain. Alirannya relatief mempunyai
kecepatan rendah dan fluidanya bergerak sejajar (laminae) & mempunyai batasan-batasan yang
berisi aliran fluida. Aliran laminar adalah aliran fluida tanpa arus turbulent ( pusaran air ).
Partikel fluida mengalir atau bergerak dengan bentuk garis lurus dan sejajar. Laminar adalah ciri
dari arus yang berkecepatan rendah, dan partikel sedimen dalam zona aliran berpindah dengan

5
menggelinding (rolling) ataupun terangkat (saltation). Pada laju aliran rendah, aliran laminer
tergambar sebagai filamen panjang yang mengalir sepanjang aliran. Aliran laminer mempunyai
Bilangan Reynold lebih kecil dari 2300.

Aliran fluida pada pipa, diawali dengan aliran laminer kemudian pada fase berikutnya
aliran berubah menjadi aliran turbulen. Fase antara laminer menjadi turbulen disebut aliran
transisi. Aliran laminar mengikuti hukum Newton tentang viskositas yang menghubungkan
tegangan geser dengan laju perubahan bentuk sudut. Tetapi pada

kecepatan yang tinggi aliran laminar tidak stabil dan berubah menjadi aliran turbulen.
Bisa diambil kesimpulan mengenai ciri- ciri aliran laminar yaitu: fluida bergerak mengikuti garis
lurus, kecepatan fluidanya rendah, viskositasnya tinggi dan lintasan gerak fluida teratur antara
satu dengan yang lain.

6
2. Aliran Turbulen

Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak secara acak dan
tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi. Akibat dari hal tersebut garis
alir antar partikel fluidanya saling berpotongan. Turbulen mentransport partikel-partikel dengan
dua cara; dengan penambahan gaya fluida dan penurunuan tekanan lokal ketika pusaran turbulen
bekerja padanya. Keduanya adalah penyebab terjadinya transportasi pasir sepanjang bawah
permukaan. Di alam hampir semua mekanisme transport pasir terjadi secara turbulen. Turbulen
terutama terjadi di sungai akibat penggerusan sepanjang batas arus air, dan meningkat akibat
kekasaran bawah permukaan; sepanjang garis pantai dan laut penyebabnya adalah ombak,
tekanan angin permukaan, dan penggerusan arus. Di udara turbulen yang membawa bekas
ledakan volkanis ditransport angin. Besarnya gerakan turbulen bervariasi dari mikro hingga
makro, yang terakhir tadi sangat mudah dilihat di sungai dengan penampakkan pusaran yang
kompleks atau dengan boil yang berbenturan dengan permukaan sungai, secara terus menerus.
Aliran turbulen mempunyai bilangan reynold yang lebih besar dari 4000.

Turbulen merupakan kecepatan aliran yang relatif besar akan menghasilakan aliran yang
tidak laminar melainkan komplek, lintasan gerak partikel saling tidak teratur antara satu dengan
yang lain. Sehingga didapatkan Ciri dari lairan turbulen: tidak adanya keteraturan dalam lintasan
fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan fluida tinggi, panjang skala aliran besar dan
viskositasnya rendah. Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya pusaran-
pusaran dalam aliran, yang menghasilkan percampuran terus menerus antara partikel partikel
cairan di seluruh penampang aliran.

7
Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat suatu angka tidak
bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds Number). Angka ini dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:

Re = (4 v R)/ϑ

Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R = Jari-jari hydraulik (ft atau m)
ϑ = Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel sifat-sifat cairan (ft2/s atau m2/s)

Menurut hasil percobaan oleh Reynold, apabila angka Reynold kurang daripada 2000,
aliran biasanya merupakan aliran laminer. Apabila angka Reynold lebih besar daripada 4000,
aliran biasanya adalah turbulen. Sedang antara 2000 dan 4000 aliran dapat laminer atau turbulen
tergantung pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

3. Aliran Transisi

Aliran transisi terjadi ketika aliran memiliki bilangan Reynolds sebesar antara 2300
hingga 4000; aliran ini tidak laminer dan juga tidak turbulen. Nilai dari faktor gesekan Darcy
bervariasi dan menimbulkan ketidakpastian yang cukup besar dalam menentukannya. Aliran
TransisiAliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen,nilai
bilangan Reynoldssnya antara2300 sampai dengan 4000 (2300<Re<4000).

Gambar Aliran Transisi

8
DAFTAR PUSTAKA

ANGGER.(2012).ALIRAN TURBULEN DAN ALIRAN LAMINER.(internet)


https://anggerdumas.wordpress.com/2012/05/27/aliran-laminer-dan-turbulen/

MUH NABIL.(2012).Definisi Fluida dan Jenis-Jenis Aliran Fluida.(internet)


https://muhnabil.wordpress.com/2012/06/26/definisi-fluida-dan-jenis-jenis-aliran-fluida/

https://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_faktor_gesekan_Darcy

Anda mungkin juga menyukai