Anda di halaman 1dari 29

TUGAS MATA KULIAH CHASIS OTOMOTIF

“ SISTEM SUSPENSI OTOMOTIF ”

Disusun Oleh:

1. Sutrisno Hadi (5183122025)


2. Zulfakhri Sitanggang (5183122014)
3. Wisnu Pramujaya (5183122018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Materi Suspensi Otomotif” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Chasis Otomotif di Universitas Negeri Medan.

Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Khoiri,M.Pd. dan
Bapak Dwiki Muda Yulanto,S.Pd,M.Pd. sebagai dosen pengampu kami mata kuliah Chasis
Otomotif di Universitas Negeri Medan, atas bimbingan dan segala kesempatan yang telah
diberikan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Semua sahabat dan teristimewa kepada orangtua yang telah memberikan dorongan
dan doa serta memberikan bantuan kepada kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lepas dari kekurangan, kami sadar bahwa pengerjaan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Saran dan kritik yang membangun diiharapkan demi karya yang lebih baik
dimasa mendatang. Semoga makalah ini membawa manfaat bagi pembaca dan bagi penulis
khususnya.

Medan, 22 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................................ ii

Daftar Gambar .............................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1

C. Tujuan Tugas Rutin ............................................................................................ 2

D. Manfaat Tugas Rutin ......................................................................................... 2

BAB II Pembahasan

A.Pengertian Suspensi ............................................................................................ 3

B.Fungsi Sistem Suspensi ....................................................................................... 4

C. Jenis-Jenis Suspensi Pada Mobil......................................................................... 5

D. Jenis-Jenis Kerusakan Pada Sistem Suspensi...................................................... 19

E.Perawatan Pada Sistem Suspensi ...................................................................... 21

BAB III Penutup

A.Kesimpulan ............................................................................................................. 24
B.Saran ...................................................................................................................... 25

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 25

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Suspensi Mobil........................................................................................................ 3
Gambar 2. Bagian Suspensi ...................................................................................................... 4
Gambar 3. Suspensi Rigid......................................................................................................... 5
Gambar 4. Front Dead Axle ...................................................................................................... 7
Gambar 5. Suspensi Independen ............................................................................................... 8
Gambar 6. Swing Axle ............................................................................................................ 11
Gambar 7. Sliding Pillar ......................................................................................................... 12
Gambar 8. Suspensi MacPherson ........................................................................................... 13
Gambar 9. Suspensi Double Wishbone .................................................................................. 13
Gambar 10. Multi Link ........................................................................................................... 14
Gambar 11. Trailing Arm Suspension .................................................................................... 15
Gambar 12. Suspensi Pegas Daun .......................................................................................... 16
Gambar 13 . Tipe 4 Link .......................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 14. Semi Trailing - Arm .......................................... Error! Bookmark not defined.7
Gambar 15. Tipe Double Wishbone ....................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 16. Tipe Strut Dual Link .......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 17. Tipe Arm dengan Twist Beam ............................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 18. Suspensi Bengkok ............................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 19. Suspensi Bocor .................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 20. Karet Per Rusak .................................................................................................. 20
Gambar 21. Ball Join Rusak ................................................................................................... 20
Gambar 22. Controll Arm Bengkok........................................................................................ 21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas pendidikan sangat erat kaitannya dengan mutu mahasiswa karena mahasiswa
merupakan titik pusat (subjek) proses belajar mengajar. Oleh karena itu dalam meningkatkan
mutu pendidikan, prestasi belajar merupakan indikator langsung terhadap mutu pendidikan.
Dimana upaya peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan usaha meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa. Semakin tinggi prestasi belajar yang dicapai mahasiswa maka
semakin berhasil proses pembelajaran dan sebaliknya.

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah adanya pemberian
tugas rutin. Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk
diselesaikan. Tugas rutin adalah tugas yang diberikan oleh dosen dalam setiap pembelajaran.
Bentuknya dapat berbentuk pertanyaan yang harus dijawab secara mandiri maupun
kelompok, pengamatan/observasi atau membuat rangkuman berkaitan dengan materi yang
sedang diajarkan. Tugas rutin adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk
diselesaikan berkaitan dengan materi yang diajarkan pada suatu pembelajaran.

Dan pada penulisan tugas rutin kali ini penulis akan membahas mengenai materi
sistem suspensi otomotif yang akan disampaikan melalui pemaparan materi dan beberapa
tabel serta rujukan dari berbagai sumber baik online maupun cetak.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis dapat menentukan beberapa
rumusan masalah seperti:
1.Apa Pengertian dari suspensi otomotif?
2.Apa saja komponen dari sistem suspensi otomotif?
3.Bagaimana cara kerja dari sistem suspensi otomotif?
1
C. Tujuan Penulisan Tugas Rutin
Tujuan dari penulisan tugas rutin ini adalah:

a. Meningkatkan pemahan dan pengetahuan mahasiswa.


b. Menguatkan dan memperkuat topik-topik yang diajarkan di dalam kelas.
c. Menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen sesuai materi pembahasan.
d. Mengambangkan keterampilan belajar mandiri.
e. Mengembangkan disiplin diri.

D. Manfaat Penulisan Tugas Rutin


Manfaat dari penulisan tugas rutin ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetahui informasi yang dimuat dalam makalah yang telah dikerjakan
b. Mampu menganalisis apa saja materi yang dibahas didalam makalah
c. Mampu memberikan kesimpulan dari materi yang telah dibahas
d. Melalui tugas rutin mahasiswa jadi aktif dalam mencari materi dari berbagai sumber
e. Mahasiswa mampu mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan yang dibuatnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Suspensi

Gambar 1. Suspensi mobil

Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam


kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang
dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi
kendaraan terletak di antara bodi (kerangka) dengan roda.

Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur
arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem system
berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya.
Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan
mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir.

3
B.Fungsi Sistem Suspensi

Gambar 2. Bagian Suspensi

Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri
dari pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya.
Fungsi pegas pada sistem suspensi adalah untuk menyerap kejutan dari permukaan
jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruska ke body kendaraan. Sedangkan fungsi shock
absorber adalah meredam oskilasi naik turun yang diakibatkan oleh pegas. Jika suspensi
tanpa shock absorber dan hanya menggunakan pegas saja maka kendaraan akan mentul
mentul dan tidak nyaman untuk di kendarai.

Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle
suspension) dan tipe bebas (independent suspension). Suspensi menghubungkan body
kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :

1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi
penumpangnya..

2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan
dengan roda-roda.

3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.

4
C.Jenis-jenis Suspensi Pada Mobil

Secara umum, ada tiga jenis suspensi pada mobil. Yakni ;

1. Suspensi independent (bebas), dimana roda kiri dan kanan tidak terpaut dalam satu
garis kaku.
2. Suspensi dependent (rigid), dimana roda kiri dan kanan terletak dalam satu poros
yang kaku.
3. Suspensi semi-independent, merupakan kombinasi dari rigid axle dengan suspensi
independent.

a.Suspensi Dependent(Rigid)

1.Pengertian Suspensi Dependent(Rigid)

Gambar 3.Suspensi Rigid

Suspensi rigid atau disebut juga sebagai suspensi axle beam adalah salah satu jenis
sistem peredam goncangan pada kendaraan dengan tipikal dua roda terhubung dalam satu
lateral rod (poros atau axle yang solid. Ini akan membuat kedua roda tidak saling bebas
(dependent) maksud dari tidak bebas disini, saat roda kiri menerima beban guncangan maka
roda kanan akan terpengaruh (bergerak) meskipun tidak ada beban guncangan.

5
2.Cara Kerja Suspensi Dependent(Rigid)

Sistem suspensi ini bekerja menggunakan serangkaian pegas untuk menyerap gerakan
naik atau turun roda karena mengenai hambatan di permukaan jalan. Misal, saat roda
melewati tanggul secara otomatis roda akan terangkat Karena roda terangkat, maka beban
disisi roda yang melewati tanggul akan bertambah. Dalam hal ini, pegas yang terhubung ke
rigid axle akan menyerap penambahan beban yang terjadi secara tiba-tiba tersebut.

Alurnya, seperti ini : Roda terangkat karena tanggul – wheel bearing – beam axle –
pegas – chasis.

Dari alur tersebut, gerak naik dari roda akan terpotong pada bagian pegas karena
pegas ini memiliki kemampuan yang elastis.

3.Komponen Suspensi Dependent(Rigid)

Seperti yang diutarakan diatas, sistem suspensi rigid hanya memiliki sedikit komponen
karena memang konstruksinya sangat simple. Komponen utamanya, antara lain ;

• Beam axle, merupakan batang solid yang menghubungkan roda kanan dan kiri.
• Serangkaian pegas, pegas yang digunakan pada sistem suspensi rigid axle ini
umumnya pegas daun untuk menyerap goncangan.
• U bolt, merupakan baut berbentuk “U” yang digunakan untuk mengikat antara pegas
dan beam axle.
• Wheel bearing, fungsi wheel bearing adalah sebagai tumpuan body mobil terhadap
roda kendaraan.
• Shock absorber, fungsi shock absorber adalah untuk menyerap guncangan yang
terjadi secara tiba-tiba agar mobil tidak rolling.

6
4.Jenis-jenis Suspensi Dependent(Rigid)
Ada dua jenis suspensi rigid yakni front dead axle suspension dan rear life axle suspension.

a. Front dead axle suspension

Gambar 4. Front Dead Axle

Front dead axle merupakan axle yang menyangga beban kendaraan atau unit bagian
depan. Berdasarkan jenis konstruksi dari suspensi yang digunakan front dead axle dibagi
menjadi dua tipe yaitu rigid axle suspensi dan independent axle suspensi. Rigid axle suspensi
digunakan pada truk dan bis untuk membawa beban besar, dimana ketika salah satu roda naik
karena kondisi permukaan jalan maka body atau frame dari unit akan miring tetapi hanya
dapat untuk kemiringan dengan sudut kecil. Keuntungan tipe ini mudah dalam perawatannya
karena strukturnya sederhana. Sedangkan independent axle suspensi dipakai untuk mobil
penumpang, beberapa off-road heavy-duty dump truk serta truk kecil dan sedang. Tipe ini
lebih memberikan kenyamanan pada operator atau penumpangnya dan akan mengurangi efek
dari jalan yang bergelombang karena ketika salah satu roda naik akibat kondisi permukaan
jalan maka unit tidak akan miring.

b. Rear life axle suspension

Untuk tipe yang kedua, harusnya anda bisa menebaknya. Suspensi ini memilii
karakteristik dimana beam axle memiliki dua fungsi, selain sebagai penghubung antara roda
kiri dan kanan, beam axle ini juga berfungsi mendistribusikan tenaga dari poros propeller.
Oleh sebab itu pada kendaraan bus atau truk yang umumnya berpenggerak roda
belakang menggunakan jenis suspensi ini sebagai suspensi bagian belakannya. Anda bisa
melihat suspensi ini dengan ciri khas komponen gardan yang cukup besar dibagian tengah
batang yang melintang diantara roda kanan dan kiri belakang.

7
b.Suspensi Independent(Bebas)

1.Pengertian Suspensi Independent(Bebas)

Gambar 5. Suspensi Independen

Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang memungkinkan
setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap
gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan bahwa
“independen” mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda / suspensi. Adalah umum
untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau
mekanisme seperti lainnya.

2.Cara Kerja Suspensi Independent(Bebas)

Suspensi independen secara umum bekerja seperti sistem suspensi lainnya, dalam hal
ini suspensi akan bekerja ketika ada perubahan beban pada mobil.Contoh perubahan beban
tersebut, ada saat mobil melewati tanggul. Saat mobil melewati tanggul, harusnya mobil ikut
terangkat, gerakan mobil yang terangkat ini menambah beban mobil sehingga saat seperti ini
suspensibekerja.
Suspensi independen akan menyerap gerakan yang seharusnya mengangkat mobil.
Caranya dengan memanfaatkan pegas yang mampu memanjang dan memendek apabila
diberikan beban bervariasi. Saat mobil melewati tanggul, maka gerakan keatas dari roda akan
membuat panjang pegas menjadi lebih pendek. Sehingga, mobil pun tidak ikut terangkat
keatas.
Tapi ada yang spesial pada suspensi independen,pada suspensi independen, gerakan
naik antara roda kiri dan kanan dapat berbeda. Sehingga posisi body mobil dapat tetap lurus.

8
3.Komponen-Komponen Suspensi Independent(bebas)

a.Pegas (spring)

Pegas Salah satu komponen yang cukup penting di dalam sistem suspensi adalah
pegas. Fungsi dari pegas ini adalah agar dapat menyerap kejutan-kejutan/getaran yang berasal
dari gesekan antara jalanan dengan roda-roda mobil agar jangan diteruskan pada bodi mobil.

Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi:

• Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan
adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
• Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga
dengan sistem suspensi dependen.
• Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),
umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.

b.Strut Bar

Strut Bar Merupakan komponen di dalam sistem suspensi yang memiliki fungsi untuk
menahan lower arm agar kemiringan pada roda depan dapat terjaga dengan baik. Pada sistem
kemudi, setir dapat berbalik sendiri pada saat posisi kendaraan lurus setelah berbelok. Hal ini
dikarenakan roda depan mobil yang didesain miring atau yang sering disebut FWA (Front
Wheel Alignment). Penyetelan roda depan ini sering dikenal dengan nama proses spooring.
Pada saat spooring, dilakukan penyetelan yang ada pada mur strut bar. Strut bar ini berfungsi
untuk menjaga agar lower arm tidak dapat bergerak ke arah depan maupun belakang.

c. Upper dan Lower Arm

Merupakan bagian sistem suspensi yang menghubungkan antara bodi mobil dengan
knuckel arm, yang mana pada roda yang terpasang di knuckel arm. Namun tidak semua
sistem suspensi depan mobil memiliki upper arm, namun mereka tetap menggunakan lower
arm. Dapat diibaratkan jika arm ini bekerja seperti tangan pada manusia, yang mana dapat
bergerak naik dan turun pada sistem suspensi kendaraan mobil.

9
d.Lateral Control Rod

Laterol control rod adalah salah satu komponen yang terdapat pada suspensi mobil.
Komponen ini pasti ada di setiap kendaraan mobil dan lateral control rod ini memiliki tempat
pemasangan tersendiri yaitu berada di antara axle kendaraan dan dengan body kendaraan.
Komponen sistem suspensi ini memiliki fungsi untuk menahan axle pada saat posisinya
terhadap beban yang berasal dari arah samping. Komponen ini terpasang diantara bodi mobil
dan axle.

e.Bumper

Komponen lainnya yang ada di dalam sistem suspensi adalah bumper. Komponen ini
terdiri dari beberapa komponen lainnya yaitu bounding serta rebounding bumper yang
dipasang untuk melindungi frame, shock absorber, axle, dan lainnya pada saat pegas dalam
kondisi mengerut dan mengembang di luar dari batas maksimumnya. Sehingga nantinya tidak
ada kerusakan yang terjadi pada komponen-komponen tersebut. Bounding bumper bertugas
ketika kendaraan sedang mengerut sedangkan rebounding bumper bertugas ketika kendaraan
sedang mengembang.

f.Knuckle Arm

Merupakan salah satu komponen suspensi yang ada pada roda depan mobil. Roda
mobil berputar terus menerus pada poros spindel yang berasal dari knuckle arm. Komponen
ini dihubungkan juga dengan lower arm dengan melalui ball joint.

g.Shock Absorber (Peredam Kejut)

Fungsi dari komponen ini adalah untuk meredamkan oksilasi (gerakan naik turun)
yang diakibatkan oleh pegas ketika sedang menyerap kejutan-kejutan yang berasal dari
permukaan jalan. Di dalam shock absorber terdapat cairan yang disebut sebagai minyak
shock absorber. Cairan inilah yang bekerja untuk menyerap oskilasi yang dihasilkan oleh
pegas melalui tahanan aliran minyak pada lubang kecil (orifice) ketika piston bergerak di
dalam silinder yang ada pada shock absorber.

10
h.Ball Joint

Komponen sistem suspensi ini memiliki fungsi untuk menerima beban lateral maupun
horizontal, yang juga berfungsi sebagai sumbu putaran ketika kendaraan tersebut sedang
berbelok. Ball join terdiri dari dua jenis, yaitu lower ball joint dan upper ball joint. Di dalam
ball joint, terdapat minyak yang berfungsi untuk melumasi bagian-bagian yang bergesekan
satu sama lainnya.

i.Stabilizer Bar

Merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan bodi mobil
ketika akan berbelok. Pada saat mobil berbelok, terjadi gaya sentrifugal yang mana
merupakan gaya dari benda berputar untuk dapat terlempar ke luar dari lintasan. Pada saat
mobil melaju dengan kecepatan tinggi dan membelok secara tiba-tiba, maka gaya sentrifugal
yang terjadi akan lebih besar dibandingkan ketika berkecepatan rendah. Gaya inilah yang
membuat mobil dapat terbalik jika membelok pada kecepatan yang tinggi.

4.Jenis-jenis suspensi Independent(Bebas)

Ada banyak tehnologi suspensi yang digunakan diantaranya adalah:


▪ Swing axle
▪ Sliding pillar
▪ MacPherson strut
▪ Upper and lower A-arm (double wishbone)
▪ Multi-link suspension
▪ Trailing arm suspension

a.Swing Axle

Gambar 6. Swing Axle


11
Swing axleadalah tipe sederhana suspensi independen yang dirancang dan dipatenkan
oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini adalah penemuan revolusioner di industri
otomotif, yang memungkinkan roda untuk bereaksi terhadap penyimpangan dari permukaan
jalan, Aplikasi Kendaraan pertama digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian
ditiru oleh Mercedes 170), Superior Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis inipada
awalnya digunakan pegas daun dan peredam kejut (shock absorber). Selain itu juga juga
digunakan dalam pesawat generasi awal ( th 1910 atau sebelumnya), seperti Sopwith dan
Fokker.
b.Sliding Pillar

Gambar 7. Sliding Pillar


Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil ringan. Dimana
poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau yang bisa bergeser keatas dan ke
bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas dan kebawah juga diberi gerakan memutar.
Suspensi Sliding pilar independen pertama kali digunakan oleh Decauville pada tahun 1898,
tercatat pertama contoh suspensi depan independen pada kendaraan bermotor.
suspensi sliding pilar juga telah digunakan oleh beberapa produsen cyclecar, pembuat Tracta
Perancis, dan beberapa kendaraan prototipe

12
c.Suspensi MacPherson

Gambar 8. Suspensi MacPherson

Suspensi MacPherson strut menggabungkan shock absorber dan coil spring menjadi
satu kesatuan. Hal ini akan mengakibatkan sistem suspensi yang lebih kompak dan ringan
yang dapat digunakan untuk kendaraan front-wheel drive. karena desain lebih sederhana
maka suspensi ini ongkos produksi/ pembuatannya murah. dibandingkan dengan suspensi
model double wishbone atau multi link, Selain itu karena sederhana maka membuat
kendaraan lebih kompak karena tidak terlalu banyak makan tempat. Sehingga banyak
digunakan untuk kendaraan berpenggerak front wheel drive. Sedangkan Kelemahannya
karena hanya ditopong langsung oleh shockabsorber maka handling dan getaran akan
langsung tersa di pengemudi, walau dewasa ini pihak perancang dari pabrikan sudah
berusaha memperbaiki kekurangan tersebut.

d.Suspensi Double Wishbone

Gambar 9. Suspensi Double Wishbone

13
Suspensi Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan, adalah jenis
umum lain suspensi independen depan. Meskipun ada beberapa kemungkinan konfigurasi
yang berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua lengan berbentuk wishbone untuk
memegangi roda. Setiap wishbone, yang memiliki dua posisi mounting frame dan satu di
roda, shock absorber dan coil spring digunakan untuk menyerap getaran. Suspensi double
wishbone memungkinkan kontrol yang lebih besar atas sudut camber roda, Suspensi ini lebih
stabil, dan sedikit efek goyang yang akhirnya memberikan kemudi lebih konsisten (pure
handling). Dengan karakteristik ini, Suspensi double-wishbone sekarang secara umum telah
dipergunakan pada mobil-mobil terutama mobil yang berdimensi lebih besar.

e.Multi Link

Gambar 10. Multi Link

Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih lengan lateral,
dan satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih luas menganggap setiap suspensi
independen memiliki 3 kelompok kontrol atau lebih multi suspensi-link. Lengan ini tidak
harus dengan panjang yang sama, dan dapat berbentuk asimetris.
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing karet pada setiap
ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang menggunakan lengan wishbone,
yang memiliki dua ring di salah satu ujungnya. Pada suspensi depan salah satu lengan lateral
digantikan oleh tie-rod, yang menghubungkan kemudi dengan hub roda.

14
f.Trailing Arm Suspension

Gambar 11. Trailing Arm Suspension

Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah desain
suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau “link”) menghubungkan as roda dan sasis.
Suspensi ini biasanya digunakan pada as roda belakang. Seperti yang digunakan pada Citroën
2CV, memiliki lengan menghubungkan as roda dan sasis.

Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya menggunakan dua
atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda lateral. Setiap hub roda terletak, lengan
sekitar segitiga yang berporos pada satu titik, di depan kemudi. Trailing Arm juga dibagi lagi
menjadi beberapa diantaranya semi trailing. Sebuah lengan suspensi semi-trailing adalah
suspensi independen di mana setiap hub roda terletak yang berporos pada dua titik. Trailing
arm suspensi biasanya digunakan untuk roda belakang kendaraan.

c.Suspensi Menurut Konstruksinya

Menurut konstruksinya suspensi ada 2 macam :

1. Sistem supensi depan

Ada beberapa macam suspensi roda depan :

a.Tipe Mac Pherson Strut c.Tipe double wisbone dengan pegas koil

b.Tipe Mac Pherson dengan lower arm L d.Tipe double wisbone dengan batang torsi

15
2. Sistem suspensi belakang

Ada beberapa macam suspensi belakang :

a.tipe pegas daun paralel d.tipe double wisbone

b.tipe 4 link e.tipe strut dual-link

c.tipe semi- trailing arm f. tipe arm dengan twist beam

Ada beberapa suspensi roda belakang :

a. Tipe Pegas daun paralel

Gambar 12.Pegas Daun

Setiap ujung axle yang menggabungkan kedua roda dipasang pada pegas daun. Pegas
daun yang paralel satu sama lain, didudukkan membujur pada bodi kendaraan.

b. Tipe 4 Link

Gambar 13. Tipe 4 Link

Control arm atas dan bawah dipasang membujur pada bodi kendaraan pada setiap
ujung axle, dan lengan yang satu lagi dipasang secara melintang dari satu ujung axle ke bodi.

16
c. Tipe Semi-Trailing Arm

Gambar 14. Semi-Trailing Arm

Lengan suspensi belakang dipasang pada sudut yang telah ditentukan pada member
suspensi belakang guna menahan gaya lateral yang lebih besar.

d. Tipe Doble Wisbone

Gambar 15. Tipe Double Wishbone

Suspensi jenis ini mempunyai tiga suspensi arm (satu upper dan dua lower arm) yang
diposisikan tegak lurus dengan garis tengah kendaraan dan sebuah strut rod yang sejajar
dengan garis tengah kendaraan.

17
e.Tipe Stut Dual-link

Gambar 16. Tipe Strut Dual-link

Suspensi jenis ini banyak digunakan di mobil mesin depan penggerak depan. Roda-
roda ditopang oleh dua suspension arm dan stud rod. Suspension arm terletak hampir tegak
lurus dengan garis tengah kendaraan, sedangkan strut rod sejajar dengan garis tengah
kendaraan.

f. Tipe Arm dengan twist beam

Gambar 17. Tipe Arm dengan Twist Beam

Suspensi jenis ini banyak digunakan untuk mobil kecil dengan penggerak roda
depan.Bagian belakang arm dihubungkan dengan jalan di las pada axle beam

18
D.Jenis-Jenis Kerusakan Pada Sistem Suspensi

1.Suspensi tidak Lurus

Gambar 18. Suspensi Bengkok

Ketika Anda sering menghajar jalan berlubang pada kecepatan tinggi akan membuat
sistem suspensi tidak lurus. Cirinya adalah setir terasa bergetar atau cenderung berbelok ke
arah tertentu saat berkendara di jalan lurus. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya rutin lakukan
spooring balancing pada keempat roda mobil Anda.

2.Shock Breaker Bocor

Gambar 19. Suspensi Bocor

19
Kerusakan suspensi mobil yang sering dialami lainnya adalah shockbreaker bocor.
Keluhan ini biasanya menimpa pemilik mobil yang masih menggunakan shock tipe oli. Jika
oli merembes ke luar, maka suspensi akan terasa lebih keras dari biasanya. Atau bisa juga
ketika melintas di jalan berlubang atau polisi tidur, suspensi mengayun lebih dari satu kali.
Penyebabnya bisa karena mobil sering mengangkut beban berlebih, atau bisa juga karena
kualitas produk tersebut yang kurang baik.

3.Karet Per Rusak

Gambar 20. Karet Pegas Rusak

Ketika suspensi mobil timbul bunyi-bunyian saat melintas di jalan berlubang,


mungkin penyebabnya ada pada kerusakan karet per. Bisa karena karet sudah menipis atau
akibat karet robek. Beberapa komponen pada per mobil memang menggunakan bahan karet,
seperti anting-anting per atau stopper per. Karena usia pakai, karet ini bisa menipis, getas,
atau bahkan robek.

4.Ball join rusak

Gambar 21. Ball Join Rusak

20
Ball joint merupakan komponen penghubung antara suspensi dengan ban. Kalau saat
setir dibelokkan muncul bunyi seperti besi beradu, maka itu pertanda ada kerusakan
suspensi mobilpada bagian ball joint.

5.Control arm bengkok

Gambar 22. Control Arm Bengkok

Kalau terdengar bunyi aneh pada bagain suspensi saat mobil di rem atau
berakselerasi, mungkin akibat control arm yang bengkok. Jika kerusakan suspensi mobil
pada bagian ini dibiarkan, maka pengendalian juga tidak akan presisi lagi. Selain itu tapak
ban juga bisa mudah aus. Penyebabnya bisa karena Anda menghajar lubang terlalu dalam
pada kecepatan tinggi. Atau bagian control arm membentur benda keras saat mobil melaju.

E.Perawatan Sistem Suspensi

Salah satu komponen yang pastinya ada di dalam sebuah kendaraan yang mampu
membuat si penumpangnya merasa nyaman selama berkendara adalah suspensi mobil. Tanpa
komponen yang satu ini tentu saja getaran yang diterima oleh mobil sewaktu melaju dijalanan
akan langsung terasa ke tubuh kita sehingga rasa nyaman dalam berkendara pun tidak akan
anda dapatkan.Sistem suspensi pun perlu dilakukan yang namanya pengecekan berkala dan
perawatan sehingga membuat suspensi tetap nyaman,Berikut adalah cara untuk merawat
suspensi diantaranya:

21
a. Tidak mengangkut beban berlebih

Cara paling sederhana pertama adalah jangan sekali kali memaksakan mobil anda untuk
dipakai mengangkut beban yang melebihi kapasitas maksimalnya. Tiap jenis kendaraan
memiliki tonase atau daya angkut maksimalnya masing masing, jika anda memaksakan mobil
untuk mengangkut muatan yang terlampau banyak, maka sudah bisa dipastikan selain
suspensi gampang sekali bocor, juga akan sangat berbahaya, mobil bisa oleng atau terbalik
gara gara ngeyel mengangkut barang terlalu banyak.

b. Atur tekanan udara ban sesuai kebutuhan

Selanjutnya agar suspensi mobil anda menjadi lebih awet, selain memperhatikan seberapa
berat muatan yang kita bawa, pastikan juga anda mengatur atau menyesuaikan seberapa
tinggi tekanan udara yang ada pada ban, ingat bahwa salah satu fungsi dari ban ialah sebagai
peredam getaran yang diterima sewaktu kendaraan melaju di jalanan, sebelum nantinya
getaran yang telah teredam ini dieruskan untuk diredam kembali dengan shock absorber.

Menggunakan tekanan udara pada ban yang kurang sesuai, selain dapat mempercepat
proses kerusakan suspensi mobil, juga dapat menyebabkan kerusakan pada ban mobil itu
sendiri, misalnya jika tekanan angin terlalu rendah akan membuat ban menjadi makan sisi
luar sekaligus sisi dalam, bila tekanan pada angin ban terlalu keras bisa mengakibatkan ban
menjadi mudah benjol saat menghantam lubang / gundukan di jalanan dan bahkan tekanan
angin yang terlalu tinggi bisa mempercepat kerusakan shockbreaker.

c. Perlambat laju mobil ketika lewat jalanan kurang bagus

Cara sederhana untuk merawat suspensi mobil agar tidak gampang rusak selanjutnya
adalah kurangi kecepatan mobil ketika melewati jalanan yang tidak bagus atau rintangan lain
seperti ketika melewati banyak polisi tidur, melewati rel kereta api. Dengan anda
memperlambat laju mobil ketika melewati jalanan yang tidak bagus maka anda sudah
melakukan upaya untuk merawat suspensi mobil agar awet.

22
d. Parkirkan kendaraan di jalanan yang rata
Memarkirkan mobil di lokasi yang posisinya tidak rata alias miring, tentu akan
membuat berat body mobil akan menuju ke sisi dimana mobil tersebut miring, sehingga salah
satu suspensi akan menopang lebih berat beban ketimbang suspensi lainnya. Hal ini tentunya
akan membuat umur suspensi tersebut menjadi lebih singkat.

e. Perbaiki segera kerusakan sistem suspensi sekecil mungkin

Jika ada salah satu komponen yang termasuk kedalam sistem suspensi mobil yang
mengalami kerusakan, segera mungkin lakukan penggantian komponen tersebut agar
nantinya tidak merembet dan merusak komponen lainnya.

23
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Setelah menyusun makalah ini maka penulis dapat menyimpulkan bahwa


Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang
terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan
kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak di
antara bodi (kerangka) dengan roda.

Sistem suspensi terdiri dari beberapa komponen utama diantaranya Pegas (spring),
Strut Bar, Upper dan Lower Arm, Lateral Control Rod, Bumper , Knuckle Arm, Shock
Absorber (Peredam Kejut), Ball Joint,dan Stabilizer Bar.

Sistem suspensi jensi rigid bekerja menggunakan serangkaian pegas untuk menyerap
gerakan naik atau turun roda karena mengenai hambatan di permukaan jalan. Misal, saat roda
melewati tanggul secara otomatis roda akan terangkat Karena roda terangkat, maka beban
disisi roda yang melewati tanggul akan bertambah. Dalam hal ini, pegas yang terhubung ke
rigid axle akan menyerap penambahan beban yang terjadi secara tiba-tiba tersebut.Sedangkan
Suspensi independen secara umum bekerja seperti sistem suspensi lainnya, dalam hal ini
suspensi akan bekerja ketika ada perubahan beban pada mobil.Contoh perubahan beban
tersebut, ada saat mobil melewati tanggul. Saat mobil melewati tanggul, harusnya mobil ikut
terangkat, gerakan mobil yang terangkat ini menambah beban mobil sehingga saat seperti ini
suspensibekerja

24
B.Saran

Setelah menyusun makalah ini dengan penulis dapat menyimpulkan seperti yang telah
dijelaskan diatas dan kemudian penulis juga memberikan sedikti saran agar kita sebagai
mahasiswa khususnya mahasiswa prodi teknik otomotif agar lebih giat lagi mencari
pengetahuan dan informasi serta mempraktekkan materi yang telah dikaji pada bab
pembahsan mengenai sistem suspensi ini mengingat diera jaman sekarang sistem suspensi
sudah semakin canggih dan semakin modern baik dari macam-macam komponennya maupun
cara kerjanya yang sudah berhubungan dengan teknologi terbaru.

DAFTAR PUSTAKA

• Farid,M .2013.Pemeliharaan sasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan Ringan Jilid


2.Jakarta:Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

• “Sistem Suspensi Mobil”.Web.Diakses Pada: 23 Februari 2020.

<https://auto2000.co.id/pentingnya-sistem-suspensi-pada-mobil/>.

• “Suspensi Rigid”.Web.Diakses Pada: 23 Februari 2020.

<https://www.autoexpose.org/2018/03/suspensi-rigid.html/>.

• “Fungsi Komponen Suspensi Mobil”.Web.Diakses Pada: 23 Februari 2020.

<http://otojoky.blogspot.com/2018/11/fungsi-komponen-komponen-suspensi-
mobil.html>.

• “Suspensi Independen” .Web.Diakses Pada: 23 Februari 2020.

<https://saenalabidin.wordpress.com/power-steering/suspensi/suspensi-independen/>.

• “Jenis-jenis Suspensi” .Web.Diakses Pada: 23 Februari 2020.


<http://bagusdmwn.blogspot.com/2015/01/jenis-jenis-suspensi.html>.

• “Suspensi depan dan suspensi belakang”.Web.Diakses Pada: 23 Februari 2020.


<http://belajar-otomotif-1.blogspot.com/2013/10/suspensi-depan-dan-suspensi-
belakang.html/>.

• “Cara merawat suspensi” Web.Diakses Pada: 23 Februari 2020.


<https://automotivexist.blogspot.com/2017/03/cara-sederhana-merawat-suspensi-
mobil.html/>.

25

Anda mungkin juga menyukai