Anda di halaman 1dari 13

Series HEV

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif – Jurusan Pendidikan Teknik Mesin


Fakultas Teknik – Universitas Negeri Medan

Dwiki Muda Yulanto, M.Pd.


• Berdasarkan konstruksinya:
Series HEV
Parallel HEV
Series-Parallel HEV
S-HEV
• S-HEV menggabungkan dua mesin listrik dan ICE
• Mesin listrik pertama berperan menjadi
generator
Attached with ICE
During starting of the IC engine, it acts as
an electric motor
• Mesin listrik kedua berperan menjadi motor
Integrated with the transmission system
• ICE tidak terhubung dengan transimisi

1. Internal-combustion engine
2. Tank
3. Generator
4. Electric motor
5. Inverter
6. Battery
Konfigurasi
Mode Pengoperasian
• Mesin listrik menjadi penggerak utama
• ICE memasok kebutuhan tenaga
• ICE & mesin listrik memasok kebutuhan tenaga
• Regenerative braking mode
• ICE memasok kebutuhan tenaga, jika ada kelebihan tenaga akan
disalurkan/disimpan ke baterai
• ICE mengisi baterai
Kelebihan
1. ICE dapat dipilih bebas selama dapat menghasilkan listrik sesuai kebutuhan
2. ICE dapat dalam kondisi efesiensi maksimum
3. Memungkinkan bekerja dalam kecepatan tinggi karena menggunakan
electrical coupling
4. Control pemindah daya lebih sederhana dibanding yang lain
5. Generator memiliki kemampuan tinggi, karena harus bisa memasok dan
menerima kekuatan ICE
Kekurangan
1. Konversi energy bertingkat berakibat pada kerugian efisiensi (mechanical to
electrical in the generator and electrical to mechanical in the traction motor)
2. Biaya tinggi
3. Ukuran komponen besar dan berat (Generator)
4. Karena motor traksi adalah satu-satunya pembangkit tenaga yang
menggerakkannya kendaraan, harus dapat menghasilkan daya yang cukup
untuk kendaraan yang optimal (akselerasi dan menanjak)

Oleh karena itu tipe ini jarang digunakan untuk kendaraan kecil/penumpang.
Tipe ini digunakan untuk kendaraan besar seperti,
penggerak diesel-listrik di lokomotif, dan di bus perkotaan dengan operasi stop-
and-go tingkat tinggi
MATUR NUWUN

Anda mungkin juga menyukai