Anda di halaman 1dari 47

Pengantar

Sistem Penggerak Elektrik


(Electrical Drive System)

Oleh. Fauzun Atabiq, S.T


Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam
Outline
• Apa itu sistem penggerak elektrik (electrical
drive system)?
• Komponen dasar sistem penggerak elektrik.
• Klasifikasi sistem penggerak elektrik.
• Kelebihan sistem penggerak elektrik.
• Aplikasi-aplikasi sistem penggerak elektrik
di industri.
Apa itu ?
Sistem Penggerak (Drive System)
1. Prime mover
2. Transmiting energy device
3. Actual device
Drive System

• Mesin Bensin -> mesin yang


dijalankan/dioperasikan menggunakan tenaga
hasil pembakaran bahan bakar bensin.
Drive System

Genset Diesel
Tracktor

• Mesin Diesel -> mesin yang


dijalankan/dioperasikan menggunakan tenaga
hasil pembakaran bahan bakar solar.
Drive System

• Mesin Uap -> mesin yang


dijalankan/digerakkan menggunakan tenaga
uap.
Drive System

DirectIndustry

• Mesin listrik -> mesin yang dijalankan/digerakkan


menggunakan (untuk menghasilkan) tenaga listrik.
Drive System
• Sistem penggerak (drive systems):
- Sistem yang digunakan untuk
mengendalikan suatu proses putaran
atau pergerakan untuk melakukan
tugas tertentu.
Sistem Penggerak elektrik
(Electrical Drives System)

• Proses-proses produksi di industri modern,


peralatan yang digunakan dapat dibedakan ke
dalam tiga kelompok komponen:
1. Prime mover (Komponen penggerak mula).
2. Transmiting energy device (Kelompok
peralatan penyalur/pengkonversi energi).
3. Actual device (Kelompok peralatan akhir/aktual
yang digunakan untuk melakukan tugas yang
diinginkan).
Sistem Penggerak elektrik
(Electrical Drives System)

• Mesin listrik -> mesin yang


dijalankan/dioperasikan menggunkaan (untuk
menghasilkan) tenaga listrik.

• Pada mesin-mesin/peralatan listrik, satu/lebih


motor listrik pada umumnya digunakan
sebagai penggerak mula (prime mover) pada
mesin-mesin listrik tersebut.
Sistem Penggerak elektrik
(Electrical Drives System)

• Motor-motor listrik pada industri ada kalanya


disambungkan langsung pada saluran listrik jala-jala
(on-line) dengan karakteristrik torsi dan kecepatan
yang dimiliki.
kondisi operasinya akan sangat erat dipengaruhi oleh beban mekanis yang
dihubungkannya.
• Selain itu di beberapa banyak aplikasi lainnya,
penggerak motor listrik juga sering kali dilengkapi
dengan perlengkapan kontrol.
Perlengkapan kontrol digunakan untuk mengatur kondisi operasi motor akibat
karakteristik beban mekanis yang berubah-ubah sehingga dapat disesuaikan
sesuai dengan karakteristik kebutuhannya
Sistem Penggerak elektrik
(Electrical Drives System)

• Gabungan dari unit penggerak motor listrik,


peralatan kontrol, perlengkapan transmisi
energi (gear box, belting, rantai, dll), dam
bersama-sama untuk menjalankan/
mengoperasikan suatu unit peralatan.

 Sistem penggerak elektrik (electrical drives


system).
Komponen Dasar
(Electrical Drives System)

Gambar Diagram blok sebuah sistem


penggerak elektrik (El Sharkawi, 2000)
Komponen Dasar
(Electrical Drives System)

1. Power source (Sumber energi elektrik) 4. Mechanical load (Beban mekanis)


2. Electronic Converter (Unit konverter) 5. Controller (Unit kontroller)
3. Electrical Motor (Penggerak motor
elektrik)
Mechanical Loads

• Dalam merancang sebuah sistem drive, para desainer


teknik tidak merancang komponen beban mekaniknya
ataupun sumber elektriknya.
• Dalam merancang sebuah sistem drive, pada sarjana
teknik biasanya hanya dihadapkan pada pilihan tiga
komponen dari sistem drive (pemilihan motor elektrik,
konverter, dan kontroler).
• Beban-beban mekanis sistem drive cukup ditentukan
berdasarkan karakteristik proses operasi di industri
• Power source cukup ditentukan berdasarkan jenis
sumber energi elektrik yang tersedia dilokasi.
Mechanical Loads

• Beban-beban mekanis memiliki variasi karakteristik


kecepatan dan torsi dalam rentang yang luas.

Dengan
C adalah sebuah konstanta, T adalah torsi beban
pada kecepatan nominal nr, n adalah kecepatan
kerja, dan k adalah koefisien eksponensial yang
merepresentasikan torsi tergantung pada
kecepatan.
Mechanical Loads

• Beban-beban mekanis memiliki variasi karakteristik


kecepatan dan torsi dalam rentang yang luas.

Dengan
C adalah sebuah konstanta, T adalah torsi beban
pada kecepatan nominal nr, n adalah kecepatan
kerja, dan k adalah koefisien eksponensial yang
merepresentasikan torsi tergantung pada
kecepatan.
Mechanical Loads

• Trosi beban independen terhadap kecepatan. Karakteristik beban


mekanis jenis ini adalah direpersentasikan dengan Persamaan 1.1 ketika k
= 0, dan C=1. Karena torsi bebas terhadap kecepatan, daya yang beban
konsumsi adalah linier bergantung terhadap kecepatan drive. Beberapa
contoh dari jenis beban ini adalah seperti katrol (hoist), pompa air atau
gas dengan tekanan konstan.
• Torsi beban linier terhadap kecepatannya. Karakteristik beban mekanis
dengan torsi proporsional linier terhadap kecepatan putarnya adalah k=1,
sehingga daya mekanis beban juga proposional terhadap kuadrat
kecepatannya. Beban mekanis dengan karakteristik jenis ini adalah jarang
ditemukan, atau biasanya dijumpai dalam bentuk beban kompleks.
Sebagai contoh beban mekanis jenis ini adalah sebuah motor elektrik
digunakan untuk memutar generator dc dengan beban resistif tetap dan
eksitasi generator konstan.
Mechanical Loads

• Torsi beban proposional terhadap kuadrat kecepatannya. Bentuk


karakteristik torsi-speed untuk jenis beban ini adalah parabolik atau k = 2.
Sebagai contoh beban mekanis jenis ini adalah kipas angin, pompa
centrifugal, dan propeler. Kebutuhan daya beban adalah proposional
terhadap kecepatan putaran pangkat tiga dan dapat menjadi sangat tinggi
ketika
• Torsi beban proposional terbalik terhadap kecepatannya. Dalam kasus ini
k = -1. Sebagai contoh dari jenis beban ini adalah beban mekanis pada
mesin-mesin bubut dan mesin bor. Beban jenis ini pada umumnya
memerlukan torsi besar pada saat starting dan kecepatan putaran
rendah. Total konsumsi daya beban jenis ini adalah tergantung pada
kecepatan. Oleh karena itu ini mengapa sebuah gergaji elektrik biasanya
tidak bebahaya ketika pisau gergajinya block atau macet.
Power Source
• Bagian power source atau sumber energi listrik
berfungsi untuk memberikan atau menyuplai
kebutuhan daya listrik yang diperlukan oleh sistem
drive.
• Dua jenis sumber listrik yang digunakan dalam aplikasi
industri;
• Sumber listrik arus bolak-balik (AC) dan sumber arus
elektrik searah (DC).
• Sumber listrik ac fase tunggal banyak digunakan di instalasi-
instalasi perumahan untuk memenuhi kebutuhan listrik yang
terbatas, dan sumber listrik ac tiga fase digunakan pada
aplikasi-apalikasi pengguna listrik tenaga besar.
Power Source
• Frekuensi elektrik yang digunakan adalah tergantung dari
kebijakan masing-masing negara. Di Eropa, timur tengah,
afrika, asia kebanyakan adalah menggunakan listrik dengan
frekuensi 50Hz sedangkan Amerika umumnya adalah 60Hz.

• Pada instalasi-instalasi industri khusus biasanya memiliki


lebih dari satu jenis power source dengan berbeda
tegangan dan frekuensi. Seperti halnya dalam pesawat
komersial memiliki sumber tegangan dc 270 Volt dan
sumber tegangan AC dengan frekuensi 400Hz.
Motor listrik
• Dalam aplikasi-aplikasi penggerak elektrik, motor
listrik harus dipilih untuk menyesuaikan performa
yang diinginkan oleh beban.
• Selain memilih jenis/karakteristiknya, kriteria
dasar dalam pemilihan motor untuk sistem
penggerak elektrik adalah;
- Kapasitas Dayanya.
- Faktor lingkungan.
- Faktor biaya/harganya.
Motor listrik
• Terkait Karakteristiknya
Motor listrik
• Sebagai contohnya: Untuk aplikasi kecepatan
konstan,. motor sinkron adalah menjadi pilihan
terbaiknya
• Motor-motor lain seperti motor induksi atau
motor dc dapat juga digunakan pada aplikasi-
aplikasi kecepatan konstan, asalkan saja
digunakan suatu rangkaian umpan balik (feedback
controller) untuk menkompensasi perubahan
kecepatan yang terjadi ketika torsi beban berubah.
Konverter
• Bagian konverter merupakan antar muka antara
motor dengan power source.
• Menyediakan sumber tegangan, arus, atau
frekuensi yang dapat diatur-atur (adjustable) yang
diperlukan oleh motor.
• Fungsi utamanya; untuk mengubah (transformasi)
bentuk gelombang dari power source ke bentuk
yang diperlukan oleh motor listrik untuk
mendapatkan performa yang diinginkan.
Konverter
1. Konverter DC ke AC
2. Konverter DC ke DC
3. Konverter AC ke DC
4. Konverter AC ke AC
Konverter

Konverter DC ke AC.
• Bentuk gelombang DC dari power source diubah ke bentuk
gelombang AC satu fase atau multi fase.
• Frekuensi, arus, dan teganngan output konverter dapat
diatur-atur (adjustable) sesuai dengan aplikasinya.
• Untuk aplikasi penggerak motor-motor AC, seperti motor
induksi dan motor sinkron.
Konverter

Konverter DC ke DC.
• Disebut juga dengan istilah DC chopper.
• Bentuk gelombang input DC yang konstan diubah ke bentuk
gelombang DC output dengan magnitude yang berbeda
atau dapat diatu-atur.
• Aplikasi khusus untuk penggerak elektrik motor DC.
Konverter

Konverter AC ke DC
• Bentuk gelombang AC diubah ke dalam bentuk gelombang
DC dengan magnitude yang dapat diatur-atur.
• Input dapat berupa sumber listrik satu fase ataupun tiga
fase.
• Digunakan untuk penggerak listrik motor DC.
Konverter

Konverter AC ke AC.
• Input konverter adalah bentuk gelombang AC dengan tegangan dan
frekuensi tertentu (konstan).
• Output dari konverter adalah juga bentuk gelombang AC hanya saja
tegangan atau frekuensinya, ataupun keduanya diubah pada nilai
tertentu atau dapat diatur-atur sesuai dengan yang diinginkan.
Konverter

Konverter AC ke AC.
• Aplikasi-aplikasi adalah untuk motor-motor AC.
• Proses konversi dapat dilakukan secara langsung atau melalui
sebuah DC link.
• Sistem DC link terdiri atas dua konverter yang terhubung secara
cascade; pertama adalah konverter AC/DC, dan selanjutnya adalah
konverter DC/AC.
Konverter

DC Link pada sistem UPS


Ketika terjadi gangguan, sumber listrik mati (padam), arus input Iin dan
arus Idc1 masing-masing adalah 0. Dalam karus ini energi yang disimpan di
dalam baterai digunakan untuk menyuplai beban. Arus baterai IB menjadi
arus input untuk dc/ac konverter sehingga kebutuhan daya beban tidak
terganggu. Kapasitas dari baterai dan besaran arus beban menentukan
waktu yang sistem dapat gunakan untuk menyuplai beban selama terjadi
gangguan.
Jenis-jenis/Klasifikasi
Sistem Penggerak elektrik (SPL)

1. Grup drive atau line shaft drive.


2. Individual drive
3. Multimotor drive.
1. Grup drive atau line shaft drive.
• SPL yang terdiri atas sebuah penggerak motor listrik
(single motor) yang menggerakkan beberapa mekanisme
atau mesin-mesin menggunakan satu atau lebih as
silinder (line safts) yang didukung dengan beberapa
penggunaan bearing.

• Line shaft drive dipasang dengan beberapa katrol dan


sabuknya (multistepped pulleys and belts) yang
menghubungkan beberapa pulley tersebut dengan shaft
mesin penggerak guna memfasilitasi kebutuhan
kecepatan yang berbeda-beda.
1. Grup drive atau line shaft drive.
1. Grup drive atau line shaft drive.

Shaft, belts, pulley

single motor
1. Grup drive atau line shaft drive.

• Kelebihan -> Ekonomis.


• Kekurangan -> Fleksibilitas dan
efisien kurang.
• Saat ini sudah mulai jarang
digunakan.

---------
Fleksibilitas yang kurang karena untuk pengaturan kecepatan pada salah satu beban atau sebagian beban
yang digerakkan tidak dapat dilakukan. Selain itu kekuarangan lainnya adalah line shaft akan berputar secara
terus-menerus tanpa menghiraukan jumlah beban/peralatan yang bekerja sehingga menjadi kurang efisien.

Oleh karena itu, di era sekarang ini, penggunaan SPL jenis line shaft mulai jarang digunakan. Pertimbangan
lain untuk tidak menggunakan SPL jenis line shaft adalah rugi-rugi tenaga atau daya yang hilang karena
proses mekanis besar. Fleksibilitas tata letak (layout) mesin yang menjadi berkurang karena harus
menyesuaikan line shaft nya.
2. Individual Drive
• Disebut juga dengan istilah SPL single-motor, single-load drive.
• Menggunakan sebuah motor listrik untuk menggerakkan sebuah
peralatan/mesin tunggal melalui beberapa bagian mekanis yang
dimilikinya.
• Di banyak aplikasi, SPL individual drive sebuah penggerak motor
listrik didesain dalam bentuk yang kompak menyatu pada
peralatan yang digerakkan.
• Paling umum digunakan.
• Beberapa aplikasi dari SPL jenis ini meliputi peralatan rumah
tangga hingga mesin-mesin industri, seperti: hard disk, mesin bor
listrik, gergaji listrik, golf cart, mobil listrik, kipas angin, mesin
cuci, dll.
2. Individual Drive

Contoh individual drive; mesin Bubut


----------
Dalam beberapa aplikasi SPL individual drive, untuk menyalurkan energi mekanisnya
juga digunakan beberapa komponen mekanis lainnya seperti gear, pulley, dsb, oleh
karenanya ada juga rugi-rugi yang hilang sehingga tidak sepenuhnya tersalurkan.
Untuk mengetasi tersebut maka dapat digunakan SPL jenis multi motor drives.
3. Multimotor Drive
• Beberapa penggerak motor listrik digunakan
untuk menggerakkan/menjalankan sebuah beban
mekanis tunggal.
• Masing-masing motor digunakan sebagai
aktuator untuk menggerakkan/menjalankan
proses mekanis yang berbeda.
• Penggunaan SPL jenis ini biasanya digunakan
dalam sistem penggerak untuk fungsi-fungsi yang
kompleks, seperti; SPL untuk robotik, pesawat
tempur, mesin-mesin di industri (pabrik kertas,
peleburan baja, pabrik semen, dll).
3. Multimotor Drive

Contoh aplikasi Multimotor


Drive; a). Mars rover, b) Lengan
Robot, c). Sistem penggerak
pada pesawat (El Sharkawi,
2000)
3. Multimotor Drive

Tower crane
Kelebihan
Sistem Penggerak elektrik (SPL)
1. Starting dan braking yang mudah dan sederhana.
2. Dapat dijalankan (start) dan dilakukan percepatan (akselerasi) dalam
waktu yang singkat.
3. Karakteristik pengaturan SPL yang fleksibel.
4. Baik penggerak listrik dc dan ac keduanya memiliki jangkauan
pengaturan torsi dan speed yang lebar.
5. Banyak tersedia untuk beragam ukuran kebutuhan daya.
6. Dapat bekerja hampir untuk semua jenis/kondisi lingkungan.
7. Tidak menghasilkan gas buang/polusi.
8. Dapat beroperasi pada ke empat kuadran bidang torsi-kecepatan.
SPL dalam Aplikasi Industri

• SPL di Industri Peleburan Baja (Steel Mills).


• SPL pada Pabrik Kertas (Pulp Paper).
• SPL pada Pabrik Semen (Cemen Mills).
• SPL pada Pabrik Tekstil (Textile Mills).
• SPL pada Pabrik Gula (Sugar Mills).
• SPL pada Kereta listrik (Electric Traction).
• SPL pada Tambang Batu Bara (Coal Mining).
• SPL pada Pabrik Petrokima (Petrochemical
Industries)
SPL dalam Aplikasi Industri

• KRL
(Electric Traction)

http://www.electric-traction.co.uk

https://www.elprocus.com
SPL dalam Aplikasi Industri

• Sistem otomasi industri


SPL dalam Aplikasi Industri

• Pabrik Gula
(Sugar Mills)

https://www.youtube.com/watch?v=e79ovqI6g9Y
https://www.youtube.com/watch?v=I7VN_I8Zt0s

Anda mungkin juga menyukai