Genset Diesel
Tracktor
DirectIndustry
Dengan
C adalah sebuah konstanta, T adalah torsi beban
pada kecepatan nominal nr, n adalah kecepatan
kerja, dan k adalah koefisien eksponensial yang
merepresentasikan torsi tergantung pada
kecepatan.
Mechanical Loads
Dengan
C adalah sebuah konstanta, T adalah torsi beban
pada kecepatan nominal nr, n adalah kecepatan
kerja, dan k adalah koefisien eksponensial yang
merepresentasikan torsi tergantung pada
kecepatan.
Mechanical Loads
Konverter DC ke AC.
• Bentuk gelombang DC dari power source diubah ke bentuk
gelombang AC satu fase atau multi fase.
• Frekuensi, arus, dan teganngan output konverter dapat
diatur-atur (adjustable) sesuai dengan aplikasinya.
• Untuk aplikasi penggerak motor-motor AC, seperti motor
induksi dan motor sinkron.
Konverter
Konverter DC ke DC.
• Disebut juga dengan istilah DC chopper.
• Bentuk gelombang input DC yang konstan diubah ke bentuk
gelombang DC output dengan magnitude yang berbeda
atau dapat diatu-atur.
• Aplikasi khusus untuk penggerak elektrik motor DC.
Konverter
Konverter AC ke DC
• Bentuk gelombang AC diubah ke dalam bentuk gelombang
DC dengan magnitude yang dapat diatur-atur.
• Input dapat berupa sumber listrik satu fase ataupun tiga
fase.
• Digunakan untuk penggerak listrik motor DC.
Konverter
Konverter AC ke AC.
• Input konverter adalah bentuk gelombang AC dengan tegangan dan
frekuensi tertentu (konstan).
• Output dari konverter adalah juga bentuk gelombang AC hanya saja
tegangan atau frekuensinya, ataupun keduanya diubah pada nilai
tertentu atau dapat diatur-atur sesuai dengan yang diinginkan.
Konverter
Konverter AC ke AC.
• Aplikasi-aplikasi adalah untuk motor-motor AC.
• Proses konversi dapat dilakukan secara langsung atau melalui
sebuah DC link.
• Sistem DC link terdiri atas dua konverter yang terhubung secara
cascade; pertama adalah konverter AC/DC, dan selanjutnya adalah
konverter DC/AC.
Konverter
single motor
1. Grup drive atau line shaft drive.
---------
Fleksibilitas yang kurang karena untuk pengaturan kecepatan pada salah satu beban atau sebagian beban
yang digerakkan tidak dapat dilakukan. Selain itu kekuarangan lainnya adalah line shaft akan berputar secara
terus-menerus tanpa menghiraukan jumlah beban/peralatan yang bekerja sehingga menjadi kurang efisien.
Oleh karena itu, di era sekarang ini, penggunaan SPL jenis line shaft mulai jarang digunakan. Pertimbangan
lain untuk tidak menggunakan SPL jenis line shaft adalah rugi-rugi tenaga atau daya yang hilang karena
proses mekanis besar. Fleksibilitas tata letak (layout) mesin yang menjadi berkurang karena harus
menyesuaikan line shaft nya.
2. Individual Drive
• Disebut juga dengan istilah SPL single-motor, single-load drive.
• Menggunakan sebuah motor listrik untuk menggerakkan sebuah
peralatan/mesin tunggal melalui beberapa bagian mekanis yang
dimilikinya.
• Di banyak aplikasi, SPL individual drive sebuah penggerak motor
listrik didesain dalam bentuk yang kompak menyatu pada
peralatan yang digerakkan.
• Paling umum digunakan.
• Beberapa aplikasi dari SPL jenis ini meliputi peralatan rumah
tangga hingga mesin-mesin industri, seperti: hard disk, mesin bor
listrik, gergaji listrik, golf cart, mobil listrik, kipas angin, mesin
cuci, dll.
2. Individual Drive
Tower crane
Kelebihan
Sistem Penggerak elektrik (SPL)
1. Starting dan braking yang mudah dan sederhana.
2. Dapat dijalankan (start) dan dilakukan percepatan (akselerasi) dalam
waktu yang singkat.
3. Karakteristik pengaturan SPL yang fleksibel.
4. Baik penggerak listrik dc dan ac keduanya memiliki jangkauan
pengaturan torsi dan speed yang lebar.
5. Banyak tersedia untuk beragam ukuran kebutuhan daya.
6. Dapat bekerja hampir untuk semua jenis/kondisi lingkungan.
7. Tidak menghasilkan gas buang/polusi.
8. Dapat beroperasi pada ke empat kuadran bidang torsi-kecepatan.
SPL dalam Aplikasi Industri
• KRL
(Electric Traction)
http://www.electric-traction.co.uk
https://www.elprocus.com
SPL dalam Aplikasi Industri
• Pabrik Gula
(Sugar Mills)
https://www.youtube.com/watch?v=e79ovqI6g9Y
https://www.youtube.com/watch?v=I7VN_I8Zt0s