Teknisi bertugas:
a) Mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety) yang akan digunakan
pada pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah
dikalibrasi;
b) Memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran;
c) Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik berdasarkan Lembar
Isian Sistem Kelistrikan (Lampiran L 1-3);
d) Mengembalikan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety) yang telah digunakan
pada pengukuran sistem kelistrikan.
e) Membantu Koordinator dalam melakukan analisis dan menyusun/menulis laporan;
f) Apabila audit energi pada sistem kelistrikan ini merupakan audit energi hanya pada sistem kelistrikan saja,
maka perekayasa mendampingi Koordinator pada presentasi hasil akhir audit energi kepada pihak pemilik atau
pengelola industri.
Teknisi bertugas:
a) Mempersiapkan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety) yang akan digunakan pada
pengukuran sistem kelistrikan. Alat-alat ukur yang akan digunakan adalah alat-alat ukur yang sudah dikalibrasi;
b) Memasang dan mengoperasikan alat-alat ukur dan pendukung pada saat pengukuran;
c) Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder atau pengukuran di pabrik berdasarkan Lembar Isian
Sistem Kelistrikan (Lampiran L 1-3);
d) Mengembalikan alat-alat ukur, pendukung, dan pelindung keselamatan (safety) yang telah digunakan pada
pengukuran sistem kelistrikan.
Persiapan Administrasi dan Teknis
3.2.2.2 PERSIAPAN ADMINISTRASI
Persiapan administrasi dilakukan oleh Koordinator atau Lead Auditor untuk beberapa hal seperti
diuraikan pada butir 3.2.1. Selain itu Koordinator juga berkoordinasi dengan pihak industri
menyangkut tanggal kedatangan Tim di lokasi/industri. Selain itu, biaya sewa peralatan, bahan habis
terpakai, biaya perjalanan, akomodasi, dan segala yang berhubungan kegiatan, juga perlu dipersiapkan
untuk memudahkan dan mendukung selama berada di lokasi.
Hal-hal yang perlu dilaksanakan oleh setiap personil atau anggota tim audit energi yang
akan beraktivitas di industri atau pabrik dan lingkungannya, terkait dengan ketentuan K-3
setidaknya adalah:
(1) melaksanakan prosedur K-3,
(2) menangani situasi darurat, dan
(3) menyesuaikan perilaku kerja.
3.2.4. Mobilisasi Personil dan Peralatan Koordinator berkoordinasi dengan personil d
industri yang akan diaudit mengenai tanggal dan jam keberangkatan Tim menuju Industr
yang akan diaudit. Setelah mendapat konfirmasi dari personil di industri yang akan diaudi
serta kelengkapan administasi telah dipenuhi maka Koordinator segera memberangkatkan
Tim beserta kelengkapan peralatannya menuju Industri yang akan diaudit dengan
menggunakan sarana transportasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan lokasinya.
3.3. PENGUMPULAN DATA PRIMER DAN SEKUNDER
Pada tahap pengumpulan data primer dan sekunder ini pengalaman atau “jam terbang” para
auditor energi sangat menentukan. Tahap pengumpulan data primer dan sekunder sering
pula disebut dengan tahap pengukuran. Hal ini dikarenakan pada tahap ini dilakukan
pengukuran untuk mendapatkan data primer. Misalnya, untuk mendapatkan data konsumsi
energi listrik selama 3 x 24 jam, auditor perlu melakukan pengukuran secara langsung.
Pengukuran dilaksanakan tanpa mengganggu aktivitas pabrik. Artinya, selama dilakukan
pengukuran, sistem kelistrikan di pabrik tetap beroperasi sebagaimana mestinya.
3.3.3.3.1. Pemaparan Tahapan dan Proses Pelaksanaan Audit Energi
Dalam pengenalan tim, ketua tim survei harus memperkenalkan nama anggota tim, posisi
serta tugasnya di dalam survei. Jika diperlukan, dapat ditambahkan latar belakang dan
kompetensi anggota tim, supaya komunikasi dengan pihak auditee/obyek survei dapat lebih
mudah. Dari pihak auditee, harus diperkenalkan juga siapa yang bertanggungjawab dan
mendampingi dalam pengumpulan data sistem kelistrikan.
A. Data yang Dibutuhkan Untuk sistem kelistrikan, data-data yang dibutuhkan adalah data total penggunaan daya
listrik yang masuk pabrik, baik yang disuplai oleh PLN maupun daya listrik yang disuplai dari pembangkit sendiri.
Data penggunaan energi listrik tentunya ditujukan pada peralatan?peralatan yang menggunakan listrik cukup besar
dan kemungkinan potensi penghematan energinya.
B. Periode Pengukuran Periode pengukuran dan pengambilan data ini juga sangat penting untuk diketahui.
Umumnya untuk mengetahui profil penggunaan energi listrik total yang masuk ke dalam pabrik, pengukuran pada
main incoming power dapat dilakukan setidaknya selama 3 – 7 hari dengan scanning rate 1 menit. Hal ini penting
untuk mengetahui kurva beban harian dan mingguan.
C. PENENTUAN TITIK PENGUKURAN