Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTEK UJI

SERTIFIKASI

BIDANG : PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK


SUB-BIDANG : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
ENERGI BARU TERBARUKAN , UNIT
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)
PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN

YUDA ZAKARYIA

14-16 FEBRUARI 2022


LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka uji kompetensi Mengkoordinir Pembangunan dan Pemasangan
Pembangkit Listrik PLTS dengan :
UNIT KOMPETENSI : F.43.112.01.KUALIFIKASI.4.KITEBT
KODE UNIT KOMPETENSI : KITEBTAnalis Muda pembangunan dan Pemasangan

PLT EBT
Okupasi INTI 1 : Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan
Pembangkit Tenaga Listrik Bagi Analis Muda
Kode Okupasi INTI 1 : F.43.142.00.119.1

Okupasi PILIHAN 1 : Memasang Transformator bagi Analis Muda


Kode Okupasi PILIHAN 1 : F.43.142.00.119.1

Dalam hal ini pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan PLTS terdiri dari
susunan tim sebagai berikut :
Ketua : Yuis Eko Wijayanto
Angota : Yuda Zakariya
Angota : Ahmad Arifin

II. PERSIAPAN PEKERJAAN


Sebelum melakukan pembangunan dan pemasangan PLTS, kondisi dan kesiapan
operasi semua komponen sistem harus diperiksa terlebih dahulu. Namun sebelum
melakukan pemeriksaan diharuskan telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
dengan tepat, baik dan benar. Untuk pemeriksaan dan pengoperasian yang lebih rinci,
gunakan dan pelajari buku Operasi dan Manual perangkat yang telah ada di masing-
masing lokasi PLTS secara detail, baik dan benar. Adapun persiapan pekerjaan
pembangunan dan pemasangan adalah sebagai berikut :
• Menyiapkan dokumentasi sesuai Intruksi Kerja, Form Uji dan Ceklist
Pembangunan PLTS

• Setelah mendapatkan perintah kerja (SPK) untuk pemasangan PLTS, kemudian

2
menyusun Tim Kerja Tenaga Teknik sebagai pelaksana kerja pemasangan PLTS
• Memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai
• Persiapkan peralatan komumikasi HT_Handy Talky dan/atau HP_HandPhone.
• SOP/IK sesuai pekerjaan
• Peralatan dan Perlengkapan (Tools and Equipment) sesuai pekerjaan.
• Komponen pendukung (Aksesoris) sesuai pekerjaan bila diperkukan.
• Koordinasi dengan Pemilik(Owner) dan pihak yang terkait, termasuk Tim Kerja.
• Membuat JSA (Job Safety Analyst) sebelum pemasangan PLTS.
• Mensurvey lokasi / area yang akan dipasang dan diberi tanda peringatan atau
rambu – rambu ( Safety Line ) bila diperlukan.
• Yakinkan bahwa peralatan listrik, perlengkapan aksesoris dan komponen
komponen PLTS yang akan dipasang handal , aman, dan perlengkapan (tools and
equipment) dalam kondisi siap siaga (standby).

III. PROSES PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK


PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Proses terdiri dari pembangunan dan pemasangan, Adapun proses pemasangan


adalah sebagai berikut :

• Proses Pemasangan Panel Surya (PV) di luar rumah (atap, genteng, atau dengan
bikin tower sendiri, dll..) langsung menghadap cahaya matahari sesuaikan dengan
keadaan/tempat/situasi aman.
• Tarik kabel dari Panel Surya, lalu Koneksikan (masukkan) socket/stekernya ke
EBS (Electric Box System) IN DC ( Ada DC IN ada DC OUT) Plus ON-OFF bila
anda pakai (jangan lupa Tombol ON-OFF anda perhatikan Jika dipakai ON jika
tidak dipakai OFF kan). Untuk kabel bila kurang panjang dapat disesuikan baik
ditambah ataupun disambung sendiri. Atur instalasi kabel & EBS rapi dan aman
dari jangkauan anak-anak dan lain-lain.

• Saat Panel Surya bekerja, pada EBS ada lampu indicator warna merah jika proses
pengisian energy dari Panel Surya ke EBS akan penuh lampu indikator merah
akan menyala berkedip kedip, jika sudah penuh akan mati. Lampu Indicator warna

3
hijau menyala menandai adanya arus yg sedang bekerja .
• Pada EBS (Electric Box System) ada stop kontak Out AC yang berguna untuk
menyalakan peralatan elektronik sesuai watt dan energy yang tersimpan. Selalu
gunakan stop kontak yang sudah berstandar SNI.
• Usahakan agar tidak dipakai langsung, berikan jarak waktu 1 hari(apabila cuaca
cerah dengan matahari bersinar) agar baterai terisi penuh Sebelum digunakan
• Siap digunakan untuk menyalakan lampu penerangan dan lain-lain sesuai
kebutuhan.

Berikut ini adalah contoh system PLTS sebagaimana terlihat pada Gambar 1
dan Gambar 2 menunjukan contoh single line PLTS Portable

Gambar 1 Contoh Sistem PLTS

4
Gambar 2 Contoh Single Line PLTS Mini Portable

Gambar 3 Single Line PLTS Mini Portable

5
Berikut ini adalah komponen-kompenen utama Sistem PLTS Portable yang
akan dipasang sesuai wiring diagram Gambar 3 diatas.

Tabel 1 Komponen Utama Yang dipasang untuk Sistem PLTS Portable

No Nama Komponen Merk Foto


1. PV Modul Smart Solar
Jenis Monocrytalin
20 Wp

2 Solar charger SCC


controller

6
No Nama Komponen Merk Foto

3 Inverter Visero
Kapasitas 500 watt

4 Baterai Panasonic
12 Volt 7,5 Ah

7
No Nama Komponen Merk Foto

Komponen tersebut selanjutkan dilanjutkan dengan pemasangan instalasi


PLTS sesuai wiring diagram yang telah direncanakan pada PLTS Portable, proses
pemasangan seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4 Pelaksanaan Pemasangan Instalasi PLTS Portable

8
IV. HASIL PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN INSTALASI PLTS
Hasil pemasangan instalasi PLTS Portable adalah sebagai berikut :

Gambar 5 Hasil Pemasangan PLTS Portable

Dibawah ini merupakan tabel alat ukur apa saja yang digunakan dalam melakukan
pengujian, yaitu, sebagai berikut :

No Nama Alat Merk Fungsi Foto


Ukur
1. Tang ampere 266 Clam Mengukur arus pada
Meter keluaran PV modul ,
Inverter, baterai dan beban

9
No Nama Alat Merk Fungsi Foto
Ukur
2. Multimeter Muxindo Mengukur tegangan pada
Analog keluaran PV modul ,
Inverter, baterai dan beban

Hasil pembangunan dan pemasangan Instalasi PLTS adalah sebagai berikut :


1. Pemeriksaan Grounding
• Pastikan grounding peralatan dan grounding petir sesuai dengan desain
awal
• Pastikan seluruh koneksi kabel grounding terpasang dengan baik/tidak
terputus/longgar.
• Pastikan jalur kabel grounding di Solar Charge Controller/Inverter sudah
melewati perangkat ground fault detection pada inverter dan terminal
grounding inverter terhubung ke sistem grounding peralatan PLTS off-
grid
• Pastikan sensor telah terpasang dengan baik
• Pastikan terminal komunikasi terhubung secara benar
• Pastikan semua gateway terhubung ke komputer di ruang operator
2. Array Modul Surya
Sebelum menghidupkan inverter, periksa kondisi array sebagai berikut:
• Pastikan kondisi arrester baik dan koneksi terpasang dalam keadaan baik
di dalam combiner box
• Pastikan grounding terpasang sesuai dengan desain
• Ukur tegangan arus searah (VDC) masing-masing blok/grup
• Periksa kondisi lingkungan (temperatur/suhu, irradiasi matahari)

10

3. Solar Charge Controller atau Inverter Grid-tied
• Periksa peletakan Solar Charge Controller/Inverter Grid-tied pada tempat
yang telah ditentukan sesuai dengan desain
• Periksa integrasi pengkabelan combiner box
• Periksa koneksi kabel keluaran combiner box ke koneksi arus searah (DC)
Solar Charge Controller atau Inverter Grid-tied
• Pemeriksaan hasil instalasi
4. Sistem Baterai
Poin pemeriksaan sistem baterai dengan prosedur yang diberikan oleh vendor,
secara garis besar adalah sebagai berikut :
• Periksa apakah prosedur instalasi mekanikal sudah dipenuhi
• Periksa konektor pada baterai apakah sudah terpasang dengan benar
• Pastikan tidak ada kebocoran elektrolit
• Pastikan posisi breaker DC dan AC dalam posisi “OFF”
• Pastikan tombol emergency stop berfungsi dan posisi release
5. Inverter Baterai / Bidiretional Inverter
Poin pemeriksaan inverter baterai sebagai berikut :
• Periksa apakah prosedur instalasi mekanikal sudah dipenuhi
• Periksa pengkabelan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC)
• Pastikan posisi breaker DC dan AC dalam posisi “OFF”

Testing dan Commissioning Test PLTS


Komisioning Pusat Listrik Sebelum Pusat-pusat Listrik dioperasikan masuk ke dalam
Jaringan Sistem Tenaga Listrik, peralatan pengaman yang dipasang perlu di uji untuk
membuktikan telah sesuai dengan perencanaannya.Pada masa-masa pengujian peralatan
pengaman Unit Pembangkit Listrik yang baru, dilakukan juga uji unjuk kerja Unit
Pembangkit Listrik dan uji unjuk kerja alat-alat bantunya.Serangkaian uji-uji dari uji
peralatan pengaman Pusat Listrik sampai uji unjuk kerja Unit Pembangkit Tenaga Listrik

11
biasa disebut Komisioning.Jadi jelas bahwa Komisioning Pusat Listrik merupakan inti
daripada Keamanan Peralatan Ketenagalistrikan.
Tahapan Komisioning-Komisioning Unit Pembangkit Listrik baru dilaksanakan
melalui tahapan sebagai berikut :
a) Pengujian individual peralatan, yaitu tahap pengujian karakteristik untuk kerja dari
masing-masing peralatan yang dapat dirujuk dari SPLN, IEC, ASME, ISO atau standar
lain yang sesuai dengan pengalaman.
b) Pengujian subsistem, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui fungsi kerja dari subsistem
yang dapat dirujuk dari SPLN,IEC,ASME,ISO tentang komisioning atau uji siap guna
atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap sesuai dengan pengalaman.
c) Pengujian sistem, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui fungsi kerja sistem-sistem di
pembangkit, yang prosedurnya dapat dirujuk dari SPLN,IEC,ASME,ISO tentang
komisioning atau uji siap guna atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap
sesuai dengan pengalaman.
d) Pengujian unit, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui unjuk kerja Pusat Listrik secara
keseluruhan, yang prosedurnya dapat dirujuk dari SPLN,IEC, ASME, ISO tentang
komisioning atau uji siap guna atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap
sesuai dengan pengalaman.
Pengujian – pengujian pada PLTS dibagi menjadi dua kondisi yaitu berbeban dan
tidak berbeban, dimana meliputi hal sebagai berikut :
1. Pengujian tanpa beban untuk memperoleh data tentang arah terbaik agar sel surya
menghasilkan arus pengisian tertinggi, perubahan intensitas sinar matahari pada
waktu tertentu, nilai tegangan, temperatur sel surya serta lama waktu pengisian per
hari.
2. pengujian berbeban untuk memperoleh data tentang kemampuan PLTS memasok
daya ke beban, impedansi baterai dan kontinuitas pelayanan beban.

12
Testing dan Commisioning modul / panel surya (PV).
1. Untuk mengukur intensitas matahari pada modul/panel surya digunakan alat ukur
luxmeter. semakin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih
besar. Selain luxmeter juga digunakan thermometer untuk mengukur suhu sel surya

2. selanjutnya diukur tegangan pada sel surya dengan menggunakan alat ukur yang
disebut voltmeter DC
3. kemudian pada sel surya juga diukur besarnya arus DC yang dihasilkan dengan
menggunakan alat ukur amperemeter DC.
4. Terakhir yang diuji pengukuran daya yang dihasilkan oleh sel surya dengan
menggunakan alat ukur wattmeter DC.

Testing dan commissioning test pada baterai :


1. Untuk mengecek besarnya kapasitas baterai digunakan alat ukur yang disebut battery
test.

13
2. Selanjutnya diukur tegangan pada baterai yang memiliki arus searah dengan
menggunakan voltmeter.
3. Pengukiran arus searah pada baterai maka digunakan alat amperemeter arus searah.
4. Pengukuran besarnya daya yang ada dan atau tersimpan pada baterai digunakan alat
ukur wattmeter.

Testing dan commissioning test pada inverter.


1. Selanjutnya diukur tegangan pada inverter yang memiliki listrik bolak balik dengan
menggunakan voltmeter Arus Bolak Balik.
2. Untuk mengukur arus bolak balik pada inverter sebagai media atau alat yang
mengkonversikan energi listrik searah menjadi energi listrik bolak balik maka
digunakan alat amperemeter arus bolak balik.
3. Dan dengan alat yang disebut osiloskop maka dapat dilihat bentuk gelombang
daripada inverter, yang mana inverter berperan mengubah energy listrik DC menjadi
listrik AC.

Pengujian Model Jaringan Listrik Mikro Arus Searah


Pengujian model jaringan listrik mikro dilakukan pada kondisi tanpa beban dan
berbeban. Pada pengujian tanpa beban PLTS mengisi arus ke baterai dengan arus pengisian
PLTS bervariasi tergantung intensitas cahaya matahari. Tegangan baterai disalurkan ke
jaringan yang terhubung dengan invertor dan beban.Pada beban dipasang sakelar dengan
posisi OFF, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke beban (tanpa beban). Pengujian ini
dimaksudkan untuk melihat arah arus dan nilai arus pengisian Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS).

14
Hasil Pengukuran komponen PLTS (mini PLTS portable)
Beban : 3 W (Lampu LED)
No Hasil Output PV Modul Output Baterai
Pengukuran Inverter
1 I (Amper) 1.05 Amper 0,1 Amper 0.15 Amper
2 E (Volt) 11 Volt 225 Volt 11 Volt

Gambar 6 Hasil pengukuran tegangan

15
Gambar Hasil Pengujian Beban PLTS Mini Portable
V. PEMBUATAN LAPORAN
Setelah proses pembangunan dan pemasangan yang diakhiri dengan pengujian,
tahapan selanjutnya yaitu pembuatan laporan kepada pemilik (owner) atau team mutu bahwa
pekerjaan pemasangan sudah selesai dilaksanakan.
• Laporkan ke Pemilik (Owner) atau team mutu bahwa pembangunan dan
pemasangan sudah selesai.
• Koordinasikan dengan team yang lain atau bidang yang lain bahwa peralatan
sudah terpasang sesuai SOP.
• Lakukan pencatan operasi sesuai dengan data yang diambil pada LogBook bila
ada kelainan agar segera di laporkan ke Supervisor atau tim mutu.
• Pembangunan dan pemasangan sudah selesai dan membuat laporan serta laporan
ini di tanda tangan oleh supervisor atau atau atasan langsung.
• Penyerahan peralatan sudah selesai ke atasan langsung atau ke pemilik (Owner).
.

16
VI. KESIMPULAN
Pembangunan dan pemasangan instalasi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya
(PLTS) yang dilaksanakan sesuai dengan SPK dan SOP.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SPK
2. JSA
3. SOP
4. Foto Dokumentasi

17
Foto Dokumentasi Kegiatan

No Kegiatan Foto Kegiatan


1 Persiapan
Pekerjaan
Pemasangan
Pembangkit
Listrik Tenaga
Surya (PLTS)

2 Proses
Pemasangan
komponen-
komponen
Pembangkit
Listrik Tenaga
Surya (PLTS)

18
No Kegiatan Foto Kegiatan
3 Pengukuran hasil
Pemasangan
Kelistrikan,
Kontrol dan
Instrumen pada
PLTS

19
No Kegiatan Foto Kegiatan
4 Pengujian sistem
PLTS

TERIMA KASIH

20

Anda mungkin juga menyukai