Rudi Anggoro S.
Pusat Penelitian Kalibrasi, Instrumentasi dan Metrologi – LIPI
Kawasan Puspiptek Gedung 420, Serpong, Tangerang 15314
Email : anggarov@kim.lipi.go.id
INTISARI
Dilakukan pengukuran massa efektif piston standar tekanan pressure balance dari hasil
kalibrasi dengan menggunakan permodelan matematis yang sesuai. Dikatakan massa
efektif piston karena tidak murni hanya dari massa piston saja akan tetapimasih
dipengaruhi oleh efek buoyansi dan tegangan permukaan fluida yang digunakan.
Percobaan dilakukan pada pressure balance bermedium oli, SI instrument pada dua
rentang tekanan rendah sampai dengan 800 Psi dan rentang tekanan tinggi 16000 Psi.
Terdapat perbedaan hasil pengukuran yang dibandingkan dengan sertifikat massa hasil
penimbanga, pada piston rentang tekanan rendah terdapat perbedaan relatif sebesar
0.09% sedangkan pada piston rentang tekanan tinggi sebesar 0.05%.
ABSTRACT
2 DASAR TEORI
Silinder
Stopper
dengan F merupakan gaya yang dihasilkan oleh massa yang bekerja pada medan
gravitasi lokal dan A adalah luasan efektif yang direpresentasikan oleh luasan P/C [3].
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran dengan menggunakan
pressure balance, sehingga secara detail, persamaan yang menggambarkan besarnya
tekanan yang dihasilkan pressure balance p adalah sebagai berikut:
M 1 a
hA
a g c
f a f
mref
P
A0 (1 (t 20))(1 b Pn ) …(2)
dengan M adalah massa total beban termasuk piston dan carrier, (1- ρa/ρm) adalah efek
buoyancy udara dengan ρa merupakan densitas udara dan ρm adalah densitas beban.
Gravitasi lokal dimana pengukuran dilakukan yang dinotasikan dengan g. V merupakan
notasi untuk volume buoyancy piston yang diakibatkan oleh adanya bentuk piston yang
tidak biasa, dengan ρf adalah densitas dari pressure medium. Perbedaan ketinggian
bagian dasar piston terhadap titik referensi piston dilambangkan dengan h, sedangkan 𝜎
dan c merupakan tegangan permukaan dari fluida dan keliling dari piston. Pada suku
suku penyebut terdiri dari; A0,20 yang merupakan luasan P/C pada tekanan 0 dan suhu
20oC, b dan α adalah koefisien distorsi dan koefisien termal P/C, dan T merupakan suhu
P/C saat beroperasi [2].
Metode yang paling umum digunakan untuk melakukan kalibrasi alat ukur
tekanan dengan standar pressure balance adalah metode direct comparisson. Metode ini
dilakukan dengan menghubungkan pressure balance standar dan alat ukur tekanan yang
3 METODE
Pada saat terjadi kesetimbangan tekanan antara dua pressure balance dalam
proses kalibrasi, maka dapat direpresentasikan kedalam persamaan sebagai berikut:
PSTD PUUT
…(3)
Dan menurut persamaan (2) dan (3),
M UUT 1 a
VUUT f a g UUT cUUT
mtest
PSTD PUUT
A0, 20UUT (1 bUUT Pn )(1 UUT (t 20))
…(4)
Persamaan (4) diatas sedikit berbeda dengan persamaan (2) dengan tidakadanya
gaya berat yang diakibatkan oleh beda ketinggian, hAn(ρf-ρa)g yang sudah terkoreksi
langsung kedalam tekanan yang dibangkitkan standar pressure balance.
Kemudian dari persamaan (4) diatas akan didapatkan hubungan antara A(p,20)UUT
yaitu luasan P/C pada tekanan P pada suhu referensi 20oC, terhadap tekanan standar
PSTD, yang diekspresikan oleh persamaan dibawah:
M UUT 1 a
VUUT f a g UUT cUUT
mtest
A p ,20UUT
PSTD (1 UUT (t 20)) …(5)
dengan,
sehingga dengan menggunakan persamaan (5) dan (6) dapat diperoleh parameter dari
pressure balance test yaitu A0,20 dan b dengan menggunakan regresi linier yang didapat
dari dependensi A(p,20)UUT terhadap P. Hal tersebut tentu saja hanya bisa didapatkan
dengan terlebih dahulu mengetahui seluruh parameter UUT lainnya, baik dari hasil
pengukuran misal M, (1- ρa/ρm), g, V, ρf dan c ataupun dari refrensi seperti 𝜎 dan α.
Pada suatu kondisi tertentu dimana P/C tidak bisa dilepas sehingga tidak
memungkinkan untuk melakukan penimbangan langsung massa piston. Dengan
demikian informasi mengenai M yang merupakan massa total beban termasuk piston
dan carrier tidak bisa didapatkan selain itu nilai V yang merupakan volume buoyansi
piston yang berasal dari bentuk piston yang tidak biasa dan juga c yang merupakan
keliling dari piston, maka perlu didefinisikan suku hipotesis alternative lain, yang di
sebut me ,
a
me m ptest (1 ) UUT ( f a ) UUT cUUT
m g
test
...(7)
me merupakan massa effektif dari piston berikut dengan volume buoyansinya dan gaya
berat yang diakibatkan tegangan permukaan fluida yang bekerja pada sekeliling piston.
Untuk itu persamaan (4) disederhanakan menjadi:
M UUT 1 a me g
mtest
P
A0, 20UUT (1 bUUT P)(1 UUT (t 20))
…(8)
dengan definisi MUUT yang baru adalah massa total hanya dari beban pressure balance.
M Bg m g A TP A b TP 2
UUT e 0,20 0,20 UUT
UUT UUT …(10)
dengan
B 1 a
a dan T (1 UUT (t 20))
Y = a0 + a1 X1 + a2 X2 …(11)
dengan
- me g = a0, A0,20 = a1, A0,20 b = a2
T P = X1, T P2 = X2, ΣM B g = Y
Dari n titik kalibrasi, dengan persamaan linier orde dua, akan dapat nilai dari
dan
a0 a
me , A 0,20 a1 dan b 2
g A 0,20
Dengan demikian me , yang merupakan nilai dari massa efektif piston dapat ditentukan
tanpa melakukan penimbangan secara langsung.
Tabel 2. Parameter P/C UUT pada rentang tekanan tinggi sampai dengan 100 MPa
Parameter Symbol Unit Nilai Ketidakpastian
Luasan Efektif area P/C A0,20 m2 4.026249 x 10-6 7.05 x 10-10
Koefisien Distorsi b Pa-1 1.2259 x 10-12 1.47389 x 10-12
Massa Efektif Piston me kg 0.283081 0.001746
(hasil ketidakpastian diatas ditampilkan dengan k=1)
Hasil pengukuran massa efektif piston kemudian dibandingkan dengan sertifikat pabrik
bawaan dari pressure balance tes yang tetelusur ke UKAS dengan mempunyai nilai
yang ditunjukkan pada tabel (3) dan (4), berikut;
Dari hasil perbandingan nilai massa piston antara metode penimbangan langsung
dengan metode tidak langsung, ditunjukkan pada tabel (5) dan (6), seperti berikut;
Perbedaan mendasar yang dihasilkan dari 2 metode diatas adalah bahwa pada
penimbangan langsung yang ditunjukkan dari hasil sertifikat, merupakan murni massa
sebenarnya, sedangkan pada metode tidak langsung yang diperoleh hasil kalibrasi,
5 KESIMPULAN
[4] Rudi A. S. dan N. T. Eka D., 2008, Karakterisasi Suseptibilitas Magnet pada
Massa Pembeban Standrad Tekanan Pressure Balance, Seminar Material
Metalurgi, Tangerang
[5] Gingin G. Dan Rudi A. S. 2007, Verifikasi Koreksi Volume Buoyansi Terhadap
Nilai Tekanan pada Pressure Balance Antara Teori dan Hasil Eksperimen, PPI-
KIM, Tangerang