Anda di halaman 1dari 11

#4

Cara Menentukan Akurasi Timbangan


Dan Minimum Penimbangan
ENGINEERING PATHS
ENGINEERING PATHS

Berdasarkan Ketelitiannya Kelas Timbangan Dibedakan


Menjadi
Timbangan Timbangan Timbangan Timbangan
Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IIII

Adalah timbangan Adalah timbangan Adalah timbangan Adalah timbangan


dengan ketelitian dengan ketelitian dengan ketelitian dengan ketelitian
khusus halus sedang biasa
(Special accuracy ) (High accuracy) (Medium accuracy) (Ordinary accuracy)

Faktor ketelitian timbangan : Ketelitian dan minimum penimbangan


1. interval skala verifikasi (e=d) sangat penting diperhatikan untuk
2. jumlah interval skala verifikasi (n) memastikan penimbangan benar dan
3. kapasitas minimum timbangan tepat / akurat
ENGINEERING PATHS

Interval skala verifikasi (e) adalah nilai yang dinyatakan dalam satuan
massa, digunakan untuk pengklasifikasian timbangan dan untuk pengujian
timbangan.

Interval skala terkecil (d) adalah nilai yang dinyatakan dalam satuan
massa yang menunjukkan perbedaan antara dua nilai dari 2 tanda skala
yang berurutan (untuk penunjukan analog) atau perbedaan antara dua nilai
yang berurutan (untuk penunjukan digital)
Besarnya interval skala verifikasi (e) ditentukan sebagai berikut :
Tabel. 1
Jenis timbangan Interval skala verifikasi

Berskala, tanpa alat penunjuk tambahan e=d

Berskala, dengan alat penunjuk e ditentukan oleh pabrik sesuai dengan ketentuan 1 (table 2 dan 3)
tambahan serta ketentuan dari table 4
e ditentukan oleh pabrik sesuai dengan ketentuan 1 (table 2 dan 3)
Tidak berskala
ENGINEERING PATHS

Timbangan analitik umumnya mencantumkan nilai e disekitar display pembacaan.


Di manual timbangan juga seharusnya menyebutkan. Namun begitu bila hal ini
tidak ditemukan dimana-mana, nilai e timbangan bisa ditentukan dengan:

1. Nilai e sesuai dengan nilai e dinyatakan dalam timbangan, jika nilai e


dinyatakan dalam timbangan.
2. Jika nilai e tidak disebutkan, maka nilai e adalah 2 sampai dengan 10 kali
resolusi (skala terkecil timbangan [d] ), atau nilai e > d
(lihat table. 2 dan table. 3)

Mengapa harus 2 s.d 10 kali ?


Contoh bila skala terkecil timbangan 0,001 gram, maka e=0,01 gram (10 kali).
Bila skala terkecil 0,002 gram maka e=0,01 gram (5 kali).

Bila skala terkecil 0,05 gram, maka e=0,1 gram (2 kali).


Jadi nilai e itu harus merupakan bilangan 0,01; 0,1; 1; 10; dst.
Semoga ilustrasi ini menjelaskan.
Jika skala terkecil kurang dari 1 mg, maka e harus 1 mg.
ENGINEERING PATHS

Ketentuan 1 :

d < e ≤ 10 d, lihat table di bawah :


Tabel. 2 Perhitungan nilai e ( d = skala terkecil timbangan )

Tabel. 3 Perhitungan nilai e ( jika nilai d < 1 mg )

Sumber :

1. OIML R76-1,
2. Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Nomor 131 / PDN /KEP /2010 Tentang Syarat Teknis Timbangan Bukan Otomatis,
3. Keputusan Director Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Nomor 131/SPK/KEB/10.2015
ENGINEERING PATHS

Hubungan antara kelas kesaksamaan timbangan dengan interval skala


verifikasi, jumlah interval skala verifikasi dan kapasitas minimum timbangan,
adalah sebagamana tabel di bawah ini :
Tabel .4
Sumber :

1. OIML R76-1,
2. Keputusan Direktur Jenderal
Perdagangan Dalam Negeri
Nomor 131 / PDN /KEP /2010
Tentang Syarat Teknis
Timbangan Bukan Otomatis,
3. Keputusan Director Jenderal
Standarisasi dan Perlindungan
Konsumen Nomor
131/SPK/KEB/10.2015
ENGINEERING PATHS

Rekomendasi untuk menentukan akurasi timbangan dan minimum penimbangan antara


lain :
1. OIML R76-1,
2. Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri
Nomor 131 / PDN /KEP /2010 Tentang Syarat Teknis Timbangan Bukan Otomatis,
3. Keputusan Director Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen
Nomor 131/SPK/KEB/10.2015

Dalam hal ini cakupannya adalah timbangan non-otomatis :

- Bukan bagian dari sebuah sistem otomasi dimana input dan output timbangan
terhubung dengan perangkat lain dalam sebuah sistem kerja proses otomatis.
- Timbangan yang berdiri sendiri, baik itu dengan pembacaan digital maupun analog.
- Timbangan analitik digital untuk laboratorium termasuk dalam cakupan ini. Timbangan
ingsut untuk menimbang beras juga masuk dalam cakupan rekomendasi ini.

Hal yang penting dalam menentukan kelas akurasi timbangan bisa dari brosur, manual,
atau keterangan dari supplier adalah besaran yang dinamakan e (interval skala verifikasi)
dan kapasitas maksimum penimbangan (Kap. max) atau N max
ENGINEERING PATHS
ENGINEERING PATHS
ENGINEERING PATHS

RESUME :

Dalam aplikasinya, kelas akurasi I (Special), umumnya tidak untuk menimbang,


tapi digunakan sebagai perantara kalibrasi anak timbang untuk kelas E.

Kelas Akurasi II (High) juga dipakai sebagai perantara kalibrasi anak timbang
kelas F. Kelas Akurasi II juga terkadang dipakai operasional untuk timbangan
akurat, misal analitik dibawah 100 mg.

Kelas III (Medium) adalah syarat minimal timbangan analitik di laboratorium.

Kelas Akurasi IV (Ordinary) hanya boleh dipakai untuk penimbangan di luar


keharusan pemakaian kelas akurasi timbangan di atas.
ENGINEERING PATHS

Anda mungkin juga menyukai