Anda di halaman 1dari 42

KETIDAKPASTIAN

PENGUKURAN

By : JOKO SUHARNO, ST
BPFK SURABAYA
DOKUMEN ACUAN
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

• KAN GUIDE-01, GUIDE ON THE EVALUATION


AND EXPRESSION OF UNCERTAINTY IN
MEASUREMENT, KAN, 2016

• BIPM-JCGM-100-2008-E-GUM-EVALUATION-
OF-MEASUREMENT-DATA-GUIDE-TO-THE-
EXPRESSION-OF-UNCERTAINTY-IN-
MEASUREMENT
ISO/IEC 17025 – 2017
PERSYARATAN UMUM UNTUK KOMPETENSI
PENGUJIAN DAN KALIBRASI
LABORATORIUM
7.6 Evaluasi ketidakpastian pengukuran

7.6.1 Laboratorium harus mengidentifikasi kontribusi terhadap


ketidakpastian pengukuran. Saat mengevaluasi ketidakpastian
pengukuran, semua kontribusi yang penting, termasuk yang
timbul dari pengambilan sampel, harus diperhitungkan dengan
menggunakan metode analisis yang sesuai.

7.6.2 Laboratorium yang melakukan kalibrasi, termasuk


peralatannya sendiri, harus mengevaluasi ketidakpastian
pengukuran untuk semua kalibrasi.

7.6.3 Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan harus


mengevaluasi ketidakpastian pengukuran.
KONSEP DASAR
Ilustrasi

AB = 101 cm
CD = 100 cm

EF = 102 cm
BERAPAKAH
PANJANG MEJA ??

TIDAK SAMA!!

A B
C SEMUA PENGUKURAN
D TIDAK PASTI
E F
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
• PARAMETER (ESTIMASI) YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL
PENGUKURAN YANG BERISIKAN RENTANG NILAI DIMANA NILAI
SEBENARNYA TERLETAK DIANTARA RENTANG TERSEBUT
-U +U

XS
X- X X+U
U

Keterangan :
U = Ketidakpastian Pengukuran
xS = Perkiraan Letak Nilai Sebenarnya Dari Besaran Ukur
x = Hasil Pengukuran (Rata-Rata Hasil Pengukuran)

Diharapkan nilai xS berada dalam rentang x + U dan seberapa yakin bahwa


nilai xS tersebut berada pada daerah tersebut, inilah yang dinamakan dengan
tingkat kepercayaan , bisa 68%, 90%, 95% atau 99%.
BAGAIMANA MENENTUKAN KRITERIA ALKES
TERSEBUT MASIH SESUAI SPESIFIKASI?
IN TOLERANCE OUT OF
TOLERANCE
TOLERANSI
(+)

U+K U+K

NILAI
U+K
U+K

TOLERANSI (-)
TITIK UKUR

KETERANGAN:
U = KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
K = Kesalahan atau Koreksi
SUMBER-SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI
PENGUKURAN
1. ALAT STANDAR YANG DIGUNAKAN UNTUK
KALIBRASI
2. BENDA UKUR / ALAT YANG DIKALIBRASI
3. PERALATAN BANTU
4. METODE KALIBRASI / PENGUKURAN
5. KONDISI LINGKUNGAN
6. PERSONIL PELAKU PENGUKURAN

Kesalahan pemakaian alat ukur, kesalahan program


komputer, kesalahan pemindahan data bukan
merupakan sumber ketidakpastian melainkan penyebab
pengukuran yang salah
DIAGRAM ALIR EVALUASI KETIDAKPASTIAN

PENGUKURAN
MULAI PEMODELAN
BESARAN
PERSAMAAN
MATEMATIS KETIDAKPASTIAN
MASUKAN

SELESAI
EVALUASI TIPE A
TIPE B KETIDAKPASTIAN
BAKU

PELAPORAN
APAKAH EVALUASI
KETIDAKPASTIAN
YA KETIDAKPASTIAN TIDAK
BAKU SELESAI ?
HITUNG KETIDAKPASTIAN
BENTANGAN

HITUNG KETIDAKPASTIAN
BAKU GABUNGAN
BAGAN URUTAN PEPENYAJIAN NILAI KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

Pembuatan Model
Matematik

Sumber-Sumber
Ketidakpastian

Faktor-faktor Tipe A :
Hitung U(xi) Faktor-faktor Tipe B :
-Pengukuran Berulang
Tipe A Tipe B
-Reliability (R%)
-Mean
- Semi range
-ESDM/SBRE
Hitung Ketidakpastian
-Spesifikasi pabrik
-Derajat Kebebasan Kombinasi UC(y)
-Sertifikat Kalibrasi

Hitung Derajat Tentukan


Kebebasan Efektif Faktor Cakupan
Veff k

Hitung
Ketidakpastian Expanded
U = k x UC
Ketidakpastian pengukuran terdiri dari beberapa komponen yang dapat
diklasifikasikan menurut metode yang digunakan untuk menaksir nilai
numeriknya:

1. Tipe A : yang dievaluasi dengan cara analisis statistik dari serangkaian


pengamatan.
Ketidakpastian tipe A dikarakteristikan oleh data primer, yaitu
ketidakseragaman data kalibrasi yang dilakukan berulang-ulang pada
suatu titik ukur tertentu, jadi tipe A dievaluasi dengan menggunakan
metode statistik baku.

2. Tipe B : yang dievaluasi dengan cara selain analisis statistik dari


serangkaian pengamatan.
Ketidakpastian tipe B dikarakteristikan oleh data sekunder yang
dihasilkan selama proses kalibrasi berlangsung, tetapi bukan proses
kalibrasi itu sendiri, misalnya data suhu ruang sebelum dan sesudah
kalibrasi .
Sementara data tersier adalah data yang diperlukan untuk analisis proses
kalibrasi yang tadinya sudah ada sebelum proses kalibrasi berlangsung,
misalnya data yang diambil dari sertifikat kalibrasi.
EVALUASI KETIDAKPASTAN PENGUKURAN TIPE A
Bila pengukuran diulangi beberapa kali, nilai rata-rata dan
simpangan baku-nya dapat dihitung. Simpangan baku menggambarkan
sebaran nilai yang dapat digunakan untuk mewakili seluruh populasi nilai
terukur.
Dalam sebagian besar kasus, taksiran terbaik yang tersedia dari
harapan atau nilai harapan terhadap suatu besaran yang bervariasi
Secara acak, yang diperoleh dari n pengamatan berulang yang saling
bebas dalam kondisi pengukuran yang sama adalah nilai rata-rata dari
hasil n pengamatan:
n
1
x
n
 xi
i 1
Simpangan baku adalah suatu taksiran sebaran populasi dimana n nilai
tersebut diambil, yaitu:
n

 ( xi  x ) 2

S ( xi)  i 1
n 1
Setelah melakukan satu kali n pengamatan berulang, kemudian
dilakukan pengamatan kedua dari n pengamatan berulang maka nilai
rata-rata dapat dihitung lagi.
Kemungkinan akan terjadi sedikit perbedaan antara rata-rata dari n
pengamatan kedua dari rata-rata pertama. Taksiran sebaran dari rata-
rata populasi dapat dihitung dari simpangan baku rata-rata
eksperimental (SBRE) / Experimental Standard Deviation of The Mean
(ESDM):
S ( xi )
S ( x) 
n
Ketidakpastian baku tipe A, u (xi) dari suatu besaran yang ditentukan
dari n
pengamatan berulang yang saling bebas adalah nilai ESDM:
U ( xi ) S ( x )
Dalam beberapa kasus perlu untuk mengetahui jumlah derajat
kebebasan tipe A (ν,) untuk satu set n pengukuran dimana diperoleh
nilai rata-rata tersebut, derajat kebebasan dari n pengamatan
berulang dapat dihitung dengan:
vi n  1
DIAGRAM ALIR EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE A

MULAI
Nilai rata-rata
1 n
x   xi Dengan simpangan baku
n i 1
eksperimental pooled ,
TENTUKAN regresi linier, atau metode
Simpangan baku METODE statistik lainnya yang
s ( xi ) 
1 n
 ( xi  x) 2
STATISTIK diterima
n  1 i 1

Simpangan baku
Simpangan baku eksperimental pooled:
eksperimental M

s ( xi ) v s i
2
i
s( x)  sp  i 1
n M

v i 1
i

Ketidakpastian baku
derajat kebebasan:
u ( xi ) s ( x) M
v p  vi
i 1

Derajat Kebebasan ketidakpastian baku tipe A:


sp
u ( xi ) 
 in  1
SELESAI n
EVALUASI KETIDAKPASTAN PENGUKURAN TIPE B

Evaluasi ketidakpastian baku tipe B diperoleh dengan cara selain


analisis statistik dari serangkaian pengamatan yang biasanya
didasarkan pada justifikasi ilmiah menggunakan semua informasi
relevan yang tersedia, yang dapat meliputi:
1.Data pengukuran sebelumnya;
2.Pengalaman dengan, atau pengetahuan umum tentang tingkah
laku dan
3.sifat instrumen dan bahan yang relevan;
4.Spesifikasi pabrik;
5.Data yang diberikan dalam sertifikat atau laporan lainnya;
6.Ketidakpastian yang diberikan untuk data acuan yang diambil dari
data book.
Contoh paling sederhana dari evaluasi tipe B adalah penggunaan
ketidakpastian yang dilaporkan dalam sertifikat standar. Untuk
memperoleh ketidakpastian baku, ketidakpastian bentangan dibagi
dengan faktor cakupan yang diberikan dalam sertifikat tersebut.
Tanpa adanya nilai faktor cakupan, maka faktor cakupan sama
dengan 2 dapat digunakan jika ketidakpastian bentangan mempunyai
tingkat kepercayaan 95%.
DISTRIBUSI (SEBARAN)
KEBOLEHJADIAN NILAI PENGUKURAN
Dalam kasus lain, dimana ketidakpastian diberikan dalam batas
tertentu + a, distribusi kemungkinan dapat diestimasi dari informasi
yang tersedia, yang kemungkinan dapat berbentuk distribusi sebagai
beriukut :
DISTRIBUSI SEGI EMPAT (RECTANGULAR)
adalah distibusi nilai-nilai yang kebolehjadiannya merata di antara dua
nilai batas
tertentu.
Hal ini digunakan bila batas dapat ditentukan namun nilai besaran ukur
tampak berada di semua tempat dalam rentang tersebut.
Ketidakpastian baku diperoleh dengan membagi semi-range ‘a’
dengan akar 3 , yaitu :

u a / 3
EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE B

Distribusi Segiempat

Resolusi timbangan yang digunakan untuk menimbang


sampel obat adalah 1 mg

1 mg

0.5 1 1.5
-a +a
a = + (1 mg)/ 2 = + 0.5 mg
u = a / (30.5) = + 0.29 mg
CONTOH PENGUNAAN
DISTRIBUSI RECTANGULAR
1. Diketahui nilai akurasi dari Alat ukur Termometer adalah + 0,001%,
berapa nilai ketidakpastiannya ?
Jawab :
nilai dari akurasi suatu alat memiliki distribusi (sebaran) rectangular,
jadi : a 0,00001
U  0,00000577 5,77 ppm
3 3

2. Resolusi dari termometer analog adalah 2 oC, berapa nilai


ketidakpastian daya baca operatornya nya ?
Jawab :
nilai dari resolusi suatu alat memiliki1distribusi (sebaran) rectangular,
jadi : 1 1 2
dbo  x 1  oC , maka : U  0,289 oC
2 2 3
DISTRIBUSI SEGI TIGA (TRIANGULAR)
Adalah distribusi nilai-nillai yang keboleh jadian tertingginya berada
ditengah-
tengah antara dua batas tertentu
Hal ini digunakan bila terdapat bukti bahwa nilai yang paling mungkin
adalah
nilai yang dekat dengan nilai rata-rata, lebih dekat dengan batas
rentangnya,
kemungkinannya berkurang menuju “nol”. Ketidakpastian baku dapat
u a / ‘a’6 dengan akar 6 , yaitu :
diperoleh dengan membagi semi-range
CONTOH PENGUNAAN
DISTRIBUSI TRIANGULAR
Kondisi suhu dalam suatu ruangan yang selalu
terkontrol, sehingga suhunya dapat bergerak pada
range 20 + 0,1 oC berapa nilai ketidakpastiannya ?
Jawab :

a 0,1 o
U  0,04 C
6 6
DISTRIBUSI BENTUK U
Distribusi ini terjadi di beberapa bidang metrologi. Sebagai contoh
adalah
distribusi kemungkinan untuk ketidakpastian yang timbul dari refleksi
konektor
frekuensi radio dan pengukuran power microwave frekuensi. Power
pada frekuensi tinggi dikirim dari sumber ke beban (load) dan akan
terjadi refleks jka impendasi perangkat (Power Source) tidak macth
dengan impedansi beban.
u a / 2
Ketidakpastian diperoleh dengan membagi semi-range ‘a’ dengan
Akar 2 yaitu
Missmatch 2: .s.L
s dan L adalah koefisien dari sumber beban
2.s.L
U
2
CONTOH PENGUNAAN
DISTRIBUSI BENTUK U
Output dari suatu signal generator diukur oleh power
meter. Besarnya koefisien refleksi dari signal
genrator dan power meter masing-masing adalah
0,2 dan 0,0091, berapa nilai ketidakpastiannya ?
Jawab :
2 x 0,2 x 0,091
U
2
DISTRIBUSI GAUSSIAN ATAU NORMAL
Distribusi ini dapat digunakan bila diasumsikan untuk
ketidakpastian yang menyatakan tingkat kepercayaan tertentu,
95% atau 99%. Ketidakpastian baku diperoleh dengan membagi
ketidakpastian tersebut dengan faktor cakupan yang tepat
berdasarkan tabel distribusi-t, yaitu : u = U / k; dimana U
adalah ketidakpastian bentangan untuk tingkat kepercayaan
tertentu dan k adalah faktor cakupan,
Contoh :

Dari hasil pengukuran suatu tegangan DC, telah


diperoleh 20 data sbb :

5.3 5.2 5.7 5.5 5.2 5.4 5.3 5.2 5.4 5.3
5.1 5.4 5.5 5.2 5.1 5.4 5.3 5.2 5.5 5.0

Hitung nilai rata-rata ( X ) dan simpangan bakunya.


Jawab :
Frekuensi Simpangan Deviasi Jumlah
Kwadrat frekuensi
Deviasi
Kwadrat

X F f.X (x-x
X )

(x-x’)2 f.(x-x’)2
5.0 1 5.0 -0.31 0.0961 0.0961
5.1 2 10.2 -0.21 0.0441 0.0882
5.2 5 26.0 -0.11 0.0121 0.0605
5.3 4 21.2 -0.01 0.0001 0.0004
5.4 4 21.6 0.09 0.0081 0.0324
5.5 3 16.5 0.19 0.0361 0.1083
5.7 1 5.7 0.39 0.1521 0.1521

Jumlah : n = 20 106.2 - - 0.538


n
xi
• Nilai rata-rata = x 
i 1 n= 106 . 2 / 20 = 5.31
2

• Simpangan baku s( Xi ) = (X i

 n  1
 X
=) 0.=
538
0.0283
• 19
• = 0.168

• Simpangan baku s(xi) = 0.168

• Jadi hasil pengukuran = 5.31  0.168


Dari semua data (x) dan hasil perhitungan diatas, maka dapat dibuat
gambar (diagram) penyebarannya sebagaimana dalam gambar
dibawah ini.

-3S -2S -S +S +2S +3S

6-

5-
frek. sample

4-

3-

2-

1-

0
5.0 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6

Histogram Sample
Gambar 5. Histogram hasil pengukuran dan Kurve Gauss nya
Analisa Grafik :
Daerah dibawah kurve Gauss menggambarkan banyaknya hasil
pengukuran yang diharapkan

Pendekatan umum :
68% dari sebaran akan berada antara x’- S dan x’ +S
95% dari sebaran akan berada antara x’ - 2S dan x’ +2S
99% dari sebaran akan berada antara x’ - 3S dan x’ +3S

Range I = x’  S = 5.142 - 5.478  Tingkat kepercayaan =68%


Range II = x’  2S = 4.974 - 5.646  Tingkat kepercayaan =95%
Range III = x’  3S = 4.806 - 5.814  Tingkat kepercayaan =99%

Jumlah data pada : Range I = 13


Range II = 19
Range III = 20
CONTOH PENGUNAAN
DISTRIBUSI GAUSSIAN ATAU NORMAL

Pada sertifikat kalibrasi alat ukur ukur


sphygmomanometer mencantumkan nilai
ketidakpastian + 0,2 mmHg dengan faktor cakupan
(k) = 2,2 berapa nilai ketidakpastiannya ?
Jawab :
u 0,2
U  0,09 mmHg
k 2,2
DERAJAT KEBEBASAN
TIPE B
Sebagaimana ketidakpastian tipe A, maka ketidakpastian tipe B pun
harus dilengkapi dengan analisis derajat kebebasannya yang
didasarkan pada Reliability.
Reliability adalah nilai yang menyatakan persentasi melesetnya
ketidakpastian tipe B. Dalam suatu hal, mungkin ditentukan suatu
nilai reliability yang dilambangkan dengan R%, nilainya dapat berbeda
tergantung dari operator yang melakukan perhitungan ketidakpastian.
Maka untuk menghitung derajat kebebasan Tipe B (vB) dapat
menggunakan rumus sebagai berikut : 2
1  100 
vB   
2 R 

Dimana : vB = derajat kebebesan Tipe B


R = Reliiability dalam satuan %
Korelasi antara Reliability (R%) dengan
degrees of freedom (v) dapat dilihat pada
tabel berikut :

Reliability Estimate Degrees of freedom

R% Fractional v = (1/2) x (100/R)2

10% 1/10 50

20% 1/5 12,5

25% 1/4 8

33% 1/3 4,5

50% 1/2 2

Semakin besar nilai R% maka semakin kecil nilai derajat


kebebesannya (v)
DIAGRAM ALIR EVALUASI KETIDAKPASTIAN BAKU TIPE B
Tetapkan atau Taksir
ketidakpastian U atau setengah
MULAI rentang batas, dan distribusi Hitung ketidakpastian
kemungkinan tipe B dari besaran baku tipe B berdasarkan
masukan distribusi kemungkinan:
Normal : u ( x ) U
i
k
Persegi : u ( x )  a
i
Apakah 3
derajat Bentuk U : a
YA TIDAK u ( xi ) 
kebebasan 2
diberikan ?
Catat derajat Segitiga : u ( xi ) 
a
kebebasan 6
Atau yang lainnya
vi
Kemungkinan
YA besaran masukan TIDAK
terletak diluar
TAKSIR DERAJAT batas sangat TAKSIR DERAJAT
kecil ? KEBEBASAN
KEBEBASAN
vi  1  u ( xi ) 
2

vi   
2  u ( xi ) 
SELESAI
KOEFISIEN SENSITIVITAS
Koefisien sensitifitas merupakan salah saru aspek dalam evaluasi
ketidakpastian pengukuran yang menimbulkan kesulitan. Koefisien
sensitifitas mengkonversikan semua komponen ketidakpastian ke
dalam satuan yang sama dengan satuan besaran ukur.

Hal ini merupakan kondisi yang harus dipenuhi untuk


menggabungkan
ketidakpastian baku yang mempunyai satuan berbeda.

Koefisien sensitifitas juga memberikan skala fungsi pembobot untuk


setiap komponen ketidakpastian; yang menjelaskan bagaimana
taksiran keluaran bervariasi dengan perubahan nilai taksiran
masukan.

Evaluasi koefisien sensitifitas dapat dilakukan berdasarkan turunan


f
parsial dari fungsi yang mewakili model matematis pengukuran,
yaitu: c  i
x i
CONTOH PERHITUNGAN
KOEFISIEN SENSITIFITAS
Suatu plat besi mempunyai panjang (P) 5 meter dan Lebar (L) 2 meter
dengan ketidakpastian masing-masing 0,2 meter dan 0,1 meter.
Berapakah nilai ketidakpastiannya ?
Jawab :
Luas (A) = Panjang (P) x Lebar (L)

A A
cP  dan cL 
P L
2 2
2  A  2  A  2 2 2
UA   U P    U L L2U P  P 2U L
 P   L 
U A 2 2  0,2  52 (0,1) 2 0,41
2 2

U A  0,41 0,64 m 2
KETIDAKPASTIAN BAKU GABUNGAN
Ketidakpastian baku gabungan dari suatu pengukuran,
dinotasikan dengan uc(y), diambil untuk mewakili taksiran
simpangan baku (estimated standard deviation) dari hasil
pengukuran, yang diperoleh dengan menggabungkan
ketidakpastian baku dari setiap taksiran masukan berdasarkan
pendekatan deret Taylor orde satu dari model pengukuran.
Metode penggabungan ketidakpastian baku ini sering disebut
dengan hukum propagasi ketidakpastian. Untuk besaran
masukan yang tidak berkorelasi, ketidakpastian baku gabungan
dari taksiran keluaran y dapat dinyatakan dengan:
n 2 n 2

uc   ci u ( xi )   ui ( y ) 
i 1 i 1
dimana :

f
ci  dan ci u ( xi ) ui ( y )
xi
DIAGRAM ALIR EVALUASI KETIDAKPASTIAN GABUNGAN
MULAI

Apakah besaran
Tidak besaran masukan Ya
berkorelasi ? Hitung koefisien sensitifitas
Hitung koefisien sensitifitas
untuk setiap besaran untuk setiap besaran masukan
masukan f f
ci  ci 
xi xi

Hitung/atau koefisien korelasi


Hitung ketidakpastian baku s( X i , X j )
gabungan untuk besaran r ( xi , x j ) 
s( X i )s( X j )
input yang tidak berkorelasi
N
uc ( y )   [c u ( x )]
i 1
i i
2
Hitung ketidakpastian baku gabungan untuk besaran input
N
yang berkorelasi N N1 N
  [u ( y )]
i
2
uc ( y )   [c u ( x )]
i 1
i i
2
 2  c c u ( x )u ( x
i 1 j i 1
i j i j )r ( xi , x j )
i 1

SELESAI
DERAJAT KEBEBASAN EFEKTIF
Perlunya perhitungan derajat kebebasan efektif terkait dengan
komponen ketidakpastian adalah untuk memperoleh pemIlihan nilai
faktor pengali yang tepat untuk distribusi Student’s t dan juga
memberikan indikasi kehandalan penaksiran ketidakpastian.

Derajat kebebasan efektif yang tinggi mewakili jumlah pengukuran


yang besar,
sebaran yang sempit, dan keyakinan yang tinggi terhadap nilai
tersebut, sebaliknya, derajat kebebasan efektif yang rendah terkait
dengan sebaran yang lebar atau keyakinan yang lebih rendah
terhadap nilai tersebut.

Jika semua komponen ketidakpastian telah digabungkan, derajat


kebebasan dari ketidakpastian baku 4 gabungan perlu untuk
u
diestimasi, yaitu derajat kebebasan efektif
c dari ketidakpastian baku
v
gabungan yang dapat dihitung 
eff dengan
n 4rumus Welch-Satterthwaite :
u ( y)
i u i

i
RUMUS INTERPOLASI
Y1 = 0,713 X1 = 109
Y2 X2 = 110
Y2 = 0,720
Y = 0,715 X =?
Y

Y1
109 0,713
X 0,715
110 0,720
X1 X X2
X - X1 = Y – Y1
X2 - X1 Y2 – Y1

X = X1 + (X2 - X1) . {(Y –Y1) / (Y2 – Y1)}


X = 109 + (110-109) . {(0,715 – 0,713) / (0,720 – 0,713)
X = 109,29
KETIDAKPASTIAN BENTANGAN
(EXPANDED UNCERTAINTY)
Ukuran ketidakpastian perlu untuk memenuhi kemungkinan yang
memadai yang diistilahkan dengan ketidakpastian bentangan, yang
dinyatakan dengan simbol U, dan diperoleh dari mengalikan uc(y)
dengan caktor cakupan, yang dinyatakan dengan simbol t atau k.

Praktek internasional yang biasa diterapkan adalah memberikan


tingkat kepercayaan sekitar 95% (95.45%). Untuk tingkat
kepercayaan tertentu, nilai faktor cakupan bervariasi terhadap derajat
kebebasan efektif.

Dalam banyak kasus, nilai k sama dengan 2 dapat digunakan bila


derajat kebebasan cukup besar, yaitu lebih besar atau sama dengan
30. Jika derajat kebebasan efektif relatif kecil, nilai k dapat diperoleh
dari tabel distribusi-t

U = k . Uc (y)
DIAGRAM ALIR EVALUASI KETIDAKPASTIAN BENTANGAN

Tentukan Hitung derajat kebebasan


tingkat kepercayaan yang efektif dari ketidakpastian
diperlukan gabungan uc4 ( y )
 eff 
MULAI untuk ketidakpastian bentangan N
[ci u ( xi )]
Secara internasional diterima 
i 1 i
pelaporan ketidakpastian  N
uc4 ( y )
pada tingkat kepercayaan 95% ui4 ( y )

i 1 i

Tentukan faktor cakupan k


Hitung dari tabel distribusi t
Ketidakpastian Bentangan untuk derajat kebebasan
SELESAI dan tingkat kepercayaan
U kuc ( y ) yang sesuai
Apabila diasumsikan
mempunyai distribusi
normal maka k=2
RINGKASAN PENENTUAN
KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN
1.Tentukan model matematis proses pengukuran.
2.Tentukan taksiran nilai besaran masukan.
3.Lakukan identifikasi semua sumber ketidakpastian.
4.Evaluasi ketidakpastian baku tipe A untuk besaran ukur yang
diperoleh dari pengamatan berulang.
5.Evaluasi ketidakpastian baku tipe B berdasarkan informasi yang
tersedia.
6.Evaluasi koefisien sensitifitas untuk setiap besaran masukan.
7.Hitung ketidakpastian baku gabungan.
8.Evaluasi derajat kebebasan efektif.
9.Hitung ketidakpastian bentangan dari hasil pengukuran.
10.Laporkan hasil pengukuran dan ketidakpastian bentangan
terkait beserta faktor cakupan dalam laporan/sertifikat
pengujian/kalibrasi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai