Anda di halaman 1dari 36

LOGO

Teori Timbangan

Reni Sri Marliani


Diklat Penera Ahli B 2017
Persyaratan Timbangan

Wajib ditera
Timbangan dan ditera Timbangan
yang wajib ulang tetapi yang
Metrologi ditera dan selanjutnya dibebaskan
Legal ditera dapat dari tera dan
ulang dibebaskan tera ulang
dari tera
ulang

semua timbangan
yang timbangan
timbangan utk
digunakan untuk rumah
perdagangan dalam suatu tangga.
produksi
Jenis timbangan :

1 Berdasar cara pengoperasiannya

2 Berdasar konstruksinya

3 Berdasar Penamaannya

4 Berdasar tingkat /ketelitiannya


Cara
Pengoperasiannya

Timbangan non Timbangan


otomatis otomatis Yaitu
timbangan yang proses timbangan yang proses
penimbangannya dilakukan penimbangannya tidak
oleh operator secara dilakukan oleh operator
langsung secara langsung
Timbangan non otomatis

Neraca
Dacin

dst. operator

TBI

T.Elektronik
Neraca & Dacin
Timbangan Elektronik
Timbangan Meja (Beranger)

Piring Anak
Timbangan

Piring Muatan
(tembor)
Timb. Sentisimal & Cepat
Timbangan Jembatan
Timbangan
Non
Otomatis

Penunjukkan
Otomatis Semi
Otomatis
Penunjukkan
Non
Otomatis
Timbangan non otomatis berdasarkan penunjukannya :

a. Timbangan dengan penunjukkan otomatis/semi otomatis yaitu:


1. Timbangan dengan penunjukan otomatis
yaitu timbangan yang penunjukan kedudukan kesetimbangannya
diperoleh secara langsung tanpa bantuan operator.
2. Timbangan dengan penunjukan semi otomatis
yaitu timbangan dengan sebagian daerah penimbangan yang penunjukannya otomatis,
dan sebagian daerah penimbangan lainnya penunjukannya tidak otomatis.

b. Timbangan dengan penunjukan tidak otomatis, yaitu timbangan yang penunjukan


kesetimbangannya sepenuhnya diperoleh dengan bantuan operator.
Timbangan otomatis

timbangan ban berjalan

operator

timbangan pengisian otomatis

Dst.
Timbangan Ban Berjalan
Timbangan Pengisian Otomatis
Timbangan Pengecek Otomatis (CatchWeighing/CheckWeighing)
Timbangan dilihat dari kontruksinya/komponen

❖ Timbangan mekanik, yaitu timbangan yang dilengkapi dengan skala kontinyu atau
tidak dilengkapi dengan skala yang seluruh komponennya tersusun dan bekerja
secara mekanik.

❖ Timbangan mekanik terdiri dari :


▪ Timbangan Tunggal , berupa susunan satu tuas seperti neraca dan dacin.
▪ Timbangan majemuk, berupa susunan beberapa tuas seperti timbangan
sentisimal, timbangan desimal , timbangan meja dsb.
▪ Timbangan pegas
▪ Timbangan kuadran
▪ Timbangan gabungan antara timbangan majemuk dengan konstruksi pegas atau
kuadran.
❖Timbangan Elektronik, yaitu timbangan yang
dilengkapi dengan perlengkapan elektronik.
Timbangan Berdasar Penamaannya :

TBB, Pengisian
Elektronik
T.Meja, TBI,
Sentisimal

DLL
Neraca,
Dacin,
Pegas T.Jembatan
Berdasar ketelitiannya

I II III IIII

Timbangan Kelas Timbangan Kelas Timbangan Kelas Timbangan Kelas


Satu atau Dua atau Tiga atau Empat atau
timbangan timbangan timbangan timbangan
dengan dengan dengan dengan
kesaksamaan kesaksamaan kesaksamaan kesaksamaan
(ketelitian) halus sedang biasa
khusus
Faktor untuk ketelitian timbangan

besarnya interval skala verifikasi


(e=d)

jumlah interval skala verifikasi Ketelitian


(n)
Timbangan

kapasitas maksimum timbangan


Dimana interval skala verifikasi (e) :

❖ Interval skala verifikasi (e) adalah nilai yang dinyatakan


dalam satuan massa, digunakan untuk pengklasifikasian
timbangan dan untuk pengujian timbangan.

❖ Interval skala terkecil (d) adalah nilai yang dinyatakan


dalam satuan massa yang menunjukkan perbedaan antara
dua nilai dari 2 tanda skala yang berurutan (untuk
penunjukan analog) atau perbedaan antara dua nilai yang
berurutan (untuk penunjukan digital).
100g 200g

kg

Z T F
Besarnya interval skala verifikasi (e) ditentukan sebagai berikut :
(Berdasarkan SK DJPDN No 131 Tahun 2015)

Jenis Timbangan Interval Skala Verifikasi (e)

Berskala, tanpa alat penunjuk


e=d
tambahan

Berskala, dengan alat e ditentukan oleh pabrik sesuai


penunjuk tambahan dengan kelas timbangan.

e ditentukan oleh pabrik atas


Tidak berskala persetujuan Direktorat
Metrologi
Interval Skala Verifikasi Timbangan Penunjukan
Bukan Otomatis

Jenis Timbangan Neraca Obat Neraca Emas


Dacin
Timbangan Meja (Kelas II) (Kelas II)

Interval
Skala
Verifikasi
(e)
❖Jumlah interval skala verifikasi (n) adalah
perbandingan antara kapasitas maksimum
timbangan dengan interval skala verifikasinya,
yang besarnya ditentukan dengan rumus :

Kap. Max
n=
e
Contoh penandaan e atau d
Hubungan antara kelas kesaksamaan timbangan dengan interval
skala verifikasi, jumlah interval skala verifikasi dan kapasitas
minimum timbangan :

Jumlah interval skala Verifikasi

Interval Skala Verifikasi Kap. Max Kapasitas


n=
Kelas e
(e) Minimum
Minimum Maksimum
Khusus (I)
0,001 g  e *) 50.000 **) - 100 e

0,001 g  e  0,05 g 100 100.000 20 e


Halus (II)
0,1 g  e 5.000 100.000 50e

0,1 g  e  2g 100 10.000 20 e


Sedang(III)
5ge 500 10.000 20 e
Biasa(IIII)
5g  e 100 1.000 10 e
Contoh :

❖ Sebuah timbangan jembatan cepat kekuatan 40.000


kg (40 ton) dan mempunyai e = 20 kg kelas berapa
timbangan tersebut dan kapasitas minimumnya ?

❖ Jawab :
n = 40.000 kg/20 kg = 2.000 sehingga termasuk
timbangan kelas III.
kapasitas minimum menimbangnya
= 20 e = 20 . 20kg = 400 kg
Persyaratan Teknis Umum timbangan

Timbangan
harus dibuat Sifat-sifat
dari bahan Menggunakan
Mempunyai
timbang yang
yang Satuan batas
terdiri dari
kualitasnya Sistem penimbangan
tahan aus,
kebenaran,
Internasional maksimum
tahan kepekaan dan
(SI) dan minimum
perubahan ketidaktetapan
bentuk, tahan
pengaruh
cuaca
Tahapan Pengujian Timbangan

Pemeriksaan
1 -Administrasi (Surat permohonan,ijin,dll.)
-Teknis (Bahan, Label, SSTK).

Pengujian
-Kebenaran
2 -Ketidaktetapan (repeatibility)
-Kepekaan, dll.

Hasil pengujian
3 - Surat Hasil pengujian
- Keterangan, dll.

Anda mungkin juga menyukai