Blok ukur dalam bahasa inggris dikenal dengan berbagai nama yaitu :
gauge block, end gauge, slip gauge, jo gauge atau johannsen gauge adalah
alat ukur standar. Gauge dalam bahasa Inggris Amerika ditulis gage. Blok
ukur berbentuk balok mempunyai penampang dua permukaan sebagai muka
ukur yang dibuat sangat halus, rata, sejajar, dan mempunyai ukuran tertentu.
Karena kehalusan dan kerataan muka ukurannya maka dua blok ukur dapat
disusun sedemikian rupa sehingga dapat bersatu dengan kuat. Blok ukur
dapat juga digunakan sebagai ukuran standar untuk proses kalibarasi alat
ukur.
Blok ukur dibuat dari bahan baja karbon tinggi, baja paduan atau
karbida logam yang dikeraskan, dan proses pngerjaan akhir dengan proses
gosok halus (lapping) dengan tujuan untuk memenuhi sifat-sifat penting
sebagai alat ukur standar, yaitu :
Contoh ukuran blok dari suatu set yang terdiri 112 buah dengan tebal
dasarnya 1 mm, yang ditunjukkan pada tabel 1-1, sebagai berikut :
Selang/jarak antara
1,001 s.d 1,009
1,010 s.d 1,490
0,50 s.d 24,50
25 s.d 100
1,0005
Kenaikan
0,001
0,010
0,50
25
-
Jumlah blok
9
49
49
4
1
Contoh ukuran blok dari suatu set yang terdiri 112 buah dengan tebal
dasarnya 2 mm, yang ditunjukkan pada tabel 1-2, sebagai berikut :
Selang/jarak antara
2,001 s.d ,009
2,010 s.d 2,490
0,50 s.d 24,50
25 s.d 100
2,0005
Kenaikan
0,001
0,010
0,50
25
-
Jumlah blok
9
49
49
4
1
Masing-masing set dari blok ukur dibuat menurut kualitas tertentu yang sesuai
dengan kualitas toleransi pembuatannya (ISO) dan tingkatan kecermatan
pengukuran, Kelas 01, Kelas 0, Kelas 1, Kelas 2, dan Kelas 3, yang
ditunjukkan pada tabel 1-3.
Kelas 1
Kelas 0
(sebagai master gauge,
untuk kalibrasi blok ukur
kualitas yang lebih
rendah dan alat ukur
peka)
Kelas 01
(sebagai standar
nasional)
Pemeriksaan kualitas
dilakukan dengan :
Komparator,
dibandingkan blok ukur
kelas 1
Komparator peka,,
dibandingkan dengan
blok ukur untuk kelas 0
Komparator peka,
dibandingkan dengan
blok ukur untuk kelas 0
Digunakan ssebagai
ukuran standar pada :
Bagian produksi
Kamar ukur bagian
produksi
Kamar ukur atau
laboratorium metrologi
geometrik
Komparator peka,
dibandingkan dengan
blok ukur untuk kelas 01
Laboratorium metrologi
geometrik
Interferometer
Laboratorium metrologi
geometrik Nasional
4. Blok ukur yang tipis jangan disusun dengan blok ukur tipis yang lain,
karena secara tak sengaja susunan blok ukur tersebut dapat
terdeformasi secara permanen atau melengkung.
5. Urutan menyusun blok ukur, sebaiknya blok ukur yang tipis atau ukuran
yang lebih kecil diletakkan ditengah.
6. Hindari muka ukur terhadap gesekan yang berlebihan dan hindari
benturan yang keras.
7. Setelah digunakan proses pengukuran atau kalibrasi, pisahkan susunan
blok ukur dengan menggeserkan satu-persatu dengan hati-hati.
8. Sebelum disimpan didalam kotak penyimpanannya, blok ukur
dibersihkan dengan lap lembut yang bersih dengan bensin dan sedikit
diolesi dengan vaseline.
Apabila muka ukur terdapat banyak goresan atau berkarat, maka harus
dilakukan proses gosok halus dan harus dikalibrasi atau dikembalikan ke
pabrik pembuat.
KELOMPOK 6
JENDERAL : M. IKBAL ARFANI
ANGGOTA : DINDA SAVITRI
IKLIMA MURDANINGRUM
ASEP MAMAN SUKMANA
DANI WARDANI
EDWARD SEPTIAN R
FIRMANSYAH
IMAM MALIK
LEO KRISTY
MUHAMMAD RIZAL FATHURAHMAN
PRISTIAN DWI CAHYO
RIDWAN W K
SEPTIAN NURPRATAMA