(1 .1)
Energi akhir sistem adalah :
E2 = Ua2 + Ub2 (1.2)
Ma Va12 + Mb Vb2
U2 – U1 = (Ua2 – Ua1) + ( Ub2 – Ub1) = _____________________________
2 gc
(1.4)
Dimana :
U = energi dalam
M = massa
V = kecepatan
gc = konstanta gravitasi
Sedang kekekalan energi yang melibatkan proses tak
bereaksi kerja aliran stedi dan aliran tak stedi, maka
persamaannya adalah :
U1 + ∑ E1 + Q = U2 + ∑ E2 + ∑ W
∑ E adalah energi yang terjadi pada proses di
dalam sistem tersebut, yakni energi kinetik dan
potensial sehingga persamaannya adalah :
V1 2 g1 V2 2 g2
U1 + ________ + z1 _______ + Q = U2 + _______ + z2 ______ + ∑ W
2 gc gc 2gc gc
(1.5)
∑ W adalah kerja aliran.
Kerja ada berbagai macam yakni :
Kerja yang dilakukan pada sistem berbentuk segi
empat
2 2 a
W12 = ∫ F dx = ∫ a x 3 dx = ____ ( x24 – x24)
1 1 4
(1.6)
F adalah gaya, x posisi.
Kerja pada engkol yang dilengkapi roda
dW = - Fc (r – R) dΦ = Fc (R – r) dΦ
(1.7)
= 0,1288 kkal/kg K
r
Sifat dan tingkat keadaan merupakan
sesuatu yang penting dalam memahami
termodinamika.
Sifat adalah sesuatu yang dimiliki oleh fluida yakni
karakteristik yang dapat ditentukan secara
kuantitatif. Sifat – sifat tersebut adalah volume,
massa, energi, temperatur, tekanan, magnetisasi,
polarisasi dan warna.
Tingkat keadaan adalah kondisi yang
digambarkan oleh sederetan harga sifatnya,
misalnya kecepatan dan ketinggian merupakan
berbagai sifat dari tingkat keadaan kinetiknya.
Temperatur dan kelembaban merupakan berbagai
sifat dari tingkat keadaan termodinamiknya.
Pabsolut = Pgauge + Patm (2.2)
Hubungan temperatur dengan tekanan
adalah :
P V = f (T) (2.3)
P = tekanan, N/m2
V = Volume, m3
R = konstanta gas, 1,986 kkal/kg
mole K
Tabel 2.1 Konstanta Van der Waals dan temperatur serta tekanan
kritis
___________________________________________________________________________________________
____
Gas Pc, atm Tc, R a, atm ft6/(lb mole)2 b, ft3/lb
mole
___________________________________________________________________________________________
____
O2 50,1 278,6 349 0,510
N2 33,5 227,1 346 0,618
H2O 218,3 1165,3 1400 0,486
CO 34,5 240 374 0,630
CO2 72,9 547,5 924 0,685
CH4 45,8 343,9 579 0,684
C2H6 48,2 549,8 1410 1,04
C4H8 42 665,9 2370 1,45
C6H10 37,5 765,2 3670 1,94
NH3 111,3 729,8 1080 0,598
H2 12,8 59,9 63 0,427
___________________________________________________________________________________________
b. Persamaan Redlich – Kwong
RT a
P = ___________ - __________________ (2.20)
V–b T1/2 V ( v + b )
a = 0,42748 R2 Tc5/2 / PC
(2.21)
b = 0,08664 R Tc / PC (2.22)
Contoh soal :
Satu kg CO2 mempunyai volume 0,004
m3 dan tekanan 100 atm. Hitung temperature
dengan :
a. Persamaan gas ideal
b. Persamaan Van der Waals’
Jawab :
a. PV = n RT
m
= ____ RT
BM
3,695
[ 100 + ________ ] (0,176 – 0,04275) = 0,082 x T
0,176
T = 196,6 K
2.6 Sifat Kritis
Dapat tidaknya suatu subtansi dalam keadaan
cair tergantung pada temperaturnya. Jika
temperaturnya tinggi sekali sehingga lintasan
energi kinetik dari molekul-molekul melebihi
energi potensial maximum dari tarik menarik
diantara mereka tidak mungkin terbentuk keadaan
cair, keadaan dimana energi kinetik sama dengan
energi potensial disebut keadaan kritis.
-Temperatur kritis (Tc)
-Temperatur yang berada pada energi kinetik
sama dengan energi potensial maximum.
-Tekanan kritis (Pc)
-Tekanan yang dibutuhkan untuk mencairkan suatu
gas pada temperatur kritisnya.
Volume kritis (Vc)
Volume pada keadaan kritis
Reduksi temperatur (Tr)
Perbandingan temperatur suatu zat terhadap temperatur
kritisnya.
Tr = T/Tc (2.23)
Reduksi tekanan (Pr)
Perbandingan tekanan suatu zat terhadap tekanan kritisnya.
Pr = P/Pc (2.24)
Reduksi volume (Vr)
Perbandingan volume suatu zat terhadap volume kritisnya.
Vr = V/Vc (2.25)
r
Sistem – sistem konversi energi, kebanyakan
melibatkan suatu fluida kerja seperti air atau udara
yang disirkulasikan melalui sistem dalam suatu
siklus.
Siklus ini ada yang tertutup dan ada yang terbuka,
dalam pelaksanaan analisa termodinamika
menerapkan berbagai batasan.
Jika zat mengalami proses siklus, tidak terdapat
perubahan energi netto, jadi perpindahan energi
netto ke satu satuan massa zat sebagai panas
selama siklus berlangsung harus sama dengan
perpindahan energi netto sebagai kerja, dan
keduanya sama dengan luas yang terkurung oleh
lintasan yang reversibel dalam bidang T – S .
Berbagai siklus akan dibahas dalam bab ini.
3.1 Siklus Carnot
Siklus Carnot adalah siklus yang
berlangsung secara reversible yang
didefinisikan sebagai dua proses
isothermal dan dua proses isentropik
(gambar 3.1).
Siklus ini merupakan suatu mesin 2T reversibel,
jadi perbandingan diantara berbagai perpindahan
energi sebagai panas adalah sebagai berikut :
QH TH
______ = ______
QC TC
QH
QL
= 1 - ________
QH
Siklus Brayton
Dalam siklus ini diidealisasikan, proses pada
kompresor dan turbin adalah isentropik dan
kerugian tekanan di dalam berbagai penukar
panas diabaikan. Efisiensi konversi panas
dengan fluida kerja gas ideal adalah sebagai
berikut :
1 T4
η = 1 – (__________ ) = 1 – (____ )
P* (k-1)/k T1
Dimana : P2 P1
P* = nisbah tekanan = _____ = _____
P3 P4
Proses 1-4 adalah isentropik:
dan
Contoh soal
Udara masuk ke kompresor system
turbin gas pada tekanan 0,7 kgf/cm2 dan
temperatur -7oC dan keluar dari kompresor
pada tekanan 2,7 kgf/cm2. Efisiensi
kompresor adalah 83 %, tentukan
•kerja kompresor per kg udara pada kondisi
reversibel
•kerja actual kompresor per kg udara
•kerja actual kompresor per kg pada kondisi
irreversible
Jawab :
Kerja reversible
V42 – V12 g
- w = (h4 – h1) + ____________ + ____ (Z4 – Z1) – To (s4 – s1)
2 gc gc
Dengan mengabaikan energi kinetik dan energi
potensial, maka persamaan menjadi :
- w = (h4 – h1) – To(s4 – s1)
Untuk proses adiabatik reversible dari tekanan 0,7 kgf/cm2,
-7oC (kondisi 4) menjadi tekanan 2,7 kgf/cm2 (kondisi 1s)
T1s P1s
________ = [_____](k - 1)/k
T4 P4
2,7
T1s = (273 – 7)[ _____ ](1,4 – 1)/1,4 = 391 K
0,7
Pada kondisi 2:
h1s – h4
Efisiensi = 0,83 = ___________
h1 – h4
Cp (T1s – T4) 1,00726 (T1s –
T 4)
= ______________ = ______________________
Cv (T1 – T4) 0,1719 (T1 –
T 4)
T1s – T4
T1 = ___________ (1,4018) + T4
0.83
391 – 266
= ____________ (1,4018) + 266
0,83
= 477 K
Kerja reversibel :
-w = Cp (T4 – T1) – To (s4 – s1)
T1 P1
=1,00726(266 – 477) – (273 + 27)[ - Cp ln (____) + R ln (____)
T4 P4
477
2,7
=[1,00726(-211)] – {300[- 1,00726 ln (______ ) + 0,0848 ln
(____) ]}
266
0,7
= - 70,392 kJ/kg
a. Kerja kompresor minimum = kerja reversible
untuk kompresor = - 70,392 kJ/kg
b. Kerja actual kompresor :
V2 g
Q – wx = ∆ (h + ______ + ____ Z )
2 gc gc
Assumsi proses adiabatik :
- wx = ∆h
= Cp (T1 – T4)
= 1,00726(477 – 266) =
212,53kJ/kg
Kerja kompresor pada proses iireversibel per
kg udara :