Anda di halaman 1dari 3

Penjelasan Timbangan Berjalan

Timbangan adalah alat yang dipakai melakukan pengukuran massa suatu benda.
Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan juga elektronik /Digital. Salah
satu contoh timbangan adalah timbangan berjalan.
Timbangan Ban berjalan adalah ban atau sabuk yang terhubung ke dua atau lebih
katrol yang berputar yang digunakan untuk mengangkut material. Satu atau lebih katrol
terhubung ke generator sehingga akan menggerakkan rangkaian ban atau sabuk tersebut.
Berdasarkan cara pengoprasiannya Timbangan berjalan merupakan salah satu contoh
dari timbangan otomatis yaitu timbangan yang proses penimbangannya tidak dilakukan oleh
operator secara langsung, artinya muatan yang ditimbang dinaikkan dan diturunkan secara
otomatis.
Timbangan otomatis ban berjalan (Conveyor Belt Scale) yang banyak dipakai dalam
serah terima hasil tambang batu bara dan penyerahan pupuk/ semen curah di pelabuhan
pelabuhan. Dengan timbangan otomatis peranan operator untuk mengoperasikannya dapat
diminimalisir, sehingga lebih efisien dan efektif.
Prinsip kerja Pada umumnya timbangan ban berjalan terdiri dari satu atau lebih load
cell (LC), satu atau lebih silinder penimbang, alat pengukur kecepatan (T) yang mengukur
kecepatan ban, bagian timbangan (BW) yang memproses sinyal listrik dari load cell dan dari
alat pengukur kecepatan ban sehingga kecepatan alir (FR) material yang ditimbang dapat
ditunjuk pada alat penunjuk (dial instrument) atau pada tampilan digital (digital display) dan
jumlah total material yang lewat di atas unit timbangan secara keseluruhan yang dapat
ditunjukkan pada alat penghitung digital (Digital Counter ).

Gambar 1. Prinsip Kerja Timbangan Berjalan


Dapat dijelaskan bahwa berat material persatuan Panjang ban (q), berjalan dengan
kecepatan ban (v), seluruhnya terukur sebagai muatan yang lewat diatas silinder penimbang
yang ditempatkan pada load cell. Maka debitnya adalah Q = qv, dan jumlah material yang
diangkut selama waktu tertentu adalah:
Q = qv
Q = qv = kg/m.m/s = kg/s
Jika q = 50 kg/m dan v = 2 m/s
Q = 50 kg/m.2 m/s = 100 kg/s kalau 1 jam = 100 kg/s . 3600 = 360 ton.

Gambar 2. Bagian Utama dari Timbangan Berjalan


Berikut merupakan contoh timbangan berjalan yang dibuat oleh kelompok:

Gambar 3. Timbangan Berjalan


Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa timbangan akan menimbang benda yang
diletakan atau dilewatkan diatas papan atau conveyor, kemudian besarnya berat akan terukur
dan terdeteksi oleh alat dibawah papan/conveyor, selanjutnya dihubungkan dengan sebuah
alat yang akan menampilkan besarnya berat benda secara otomatis dalam bentuk digit angka.
Penggunaan timbangan berjalan sangat efisien dan praktis karena bekerja secara otomatis dan
tidak manual sehingga tidak memerlukan tenaga operator yang terlalu banyak.
Timbangan berjalan yang digunakan umumnya harus ditera dan diuji adapun
pengujian timbangan erjalan dapat digunakan menggunakan metode:
1. Metode Langsung
Timbanganyang digunakan untuk menimbang material yang akan dipakai untuk
pengujian harus berada dekat dengan timbangan ban berjalan yang akan diuji. Timbangan
yang digunakan untuk menimbang material yang akan dipakai untuk pengujian, kesalahannya
tidak boleh melebihi 1/3 kesalahan maksimum yang diijinkan bagi timbangan penguji.
2. Metode Pengujian dengan Rantai Uji
Pengujian dengan menggunakan rantai uji adalah bentuk pengujian simulasi. Biasanya
rantai ujinya telah tersedia di lokasi TBB terpasang, disimpan dan dipelihara sedemikian rupa
sehingga terlindung dari debu. Dan dapat dipasang merentang diluar silinder pengangkut,
yang bebas berputar pada porosnya.
3. Metode Pengujian Statis
Perlu diketahui bahwa pengertian statis disini bukan berarti timbangannya tidak
dioperasikan tapi standarnya yang statis (tidak bergerak). Untuk mempersiapkan standar uji
terlebih dahulu harus mengetahui data Q maks (diambil dari spesifikasi TBB), data daerah
penimbangan “L” (bisa diambil dari spesifikasi atau melalui pengukuran).

Anda mungkin juga menyukai