Laboratorium Kalibrasi
dede.erawan.2019@gmail.com
15 Juni 2023
JAMINAN MUTU INTERNAL LABORATORIUM KALIBRASI
Versi ISO/IEC 17025 sebelumnya menggunakan terminologi yang berbeda tapi konsepnya tetap ada.
Dalam versi 2017, istilah "mutu" telah
diganti dengan "keabsahan” (“validity”).
→ nilai terukur dan hasil kalibrasi diperoleh Personel, metode, dan
Kompetensi peralatan yang tepat
dengan ketidakpastian pengukuran dan, teknis
jika benar, hasilnya valid.
ISO/IEC 17025:2005
5.9 Assuring the quality of Hasil yang
test and calibration results valid dapat dibuktikan
dalam praktik
ISO/IEC 17025:2017
7.7. Ensuring the validity of results
7.7.1 Lab. harus memiliki prosedur untuk memantau keabsahan hasilnya. Data yang dihasilkan harus direkam sedemikian
hingga kecenderungan dapat dideteksi dan, bila memungkinkan, teknik statistik diterapkan untuk melakukan tinjauan
hasilnya. Pemantauan ini harus direncanakan dan ditinjau dan mencakup, jika sesuai, namun tidak terbatas pada:
b penggunaan instrumentasi alternatif yang telah dikalibrasi untuk memberikan hasil yang tertelusur
d penggunaan standar cek atau standar kerja dengan diagram kendali, jika ada
f replikasi pengujian atau kalibrasi dengan menggunakan metode yang sama atau berbeda
i kaji ulang hasil yang dilaporkan ▪ Tidak semua lab. dapat melakukan semua kegiatan ini.
▪ Lab. harus memilih teknik yang relevan dan yang akan membawa
j perbandingan intralaboratorium informasi paling berguna untuk masing-masing.
pengujian blind sample ▪ Beberapa teknik tsb. tumpang tindih dalam penerapan dan kegunaannya.
k
Personel Fasilitas Prosedur
Hasil pengukuran
Peta kendali untuk Riwayat kalibrasi Interval kalibrasi
memantau stabilitas Interval pemeliharaan
yang sesuai yang sesuai
Perawatan dan
Perbandingan Pemeriksaan penanganan
Standar cek
keterulangan fungsional yang tepat
Peralatan Standar
7.7.3 Data dari kegiatan pemantauan harus dianalisis,
digunakan untuk mengendalikan dan, jika dapat
diterapkan, meningkatkan kegiatan laboratorium.
Jika hasil analisis data dari kegiatan pemantauan
ditemukan berada di luar kriteria yang ditetapkan
sebelumnya, tindakan yang tepat harus diambil
untuk mencegah hasil yang salah dilaporkan.
Mulai
ya CHECK
DO
tidak
PLAN
tidak
Analisis
penyebab
ACT
Tindakan
perbaikan
tidak
Tindakan ya
perbaikan
efektif?
CHECK
a penggunaan bahan acuan atau bahan kendali mutu
• Penggunaan item yang stabil, serupa dengan item yang akan diuji.
• Tidak akan menunjukkan komponen sistematis dari ketidakpastian
yang timbul dari sumber eksternal, kecuali jika bahan tsb. bersertifikat
(dengan nilai yang diketahui).
• Teknik yang serupa dengan g. pengujian ulang barang yang masih ada
• Untuk lab. kalibrasi: d. penggunaan standar cek atau standar kerja
dengan diagram kendali
b penggunaan instrumentasi alternatif yang telah dikalibrasi
• Jika tersedia instrumen alternatif dan setara yang keduanya memiliki kalibrasi
eksternal, teknik ini sangat baik karena akan menunjukkan peralatan yang salah.
• Lebih baik jika kalibrasi berasal dari sumber yang berbeda.
• Kadang-kadang dimungkinkan untuk memperpanjang dan mengatur kalibrasi eksternal
dengan melakukan perbandingan internal antara instrumen duplikat.
• Juga membantu menghilangkan waktu henti (downtime) untuk kalibrasi.
Kalibrasi awal
Penetapan batas kendali:
Pemantauan keabsahan standar cek Kalibrasi standar cek
• peringatan (UWL, LWL); 2s
hasil dengan standar cek 1x/hari, 10 hari; 3 bulan berikutnya
• tindakan (UAL, LAL); 3s
simpangan baku s
Proses
terkendali
ya
2σ UWL
Hasil pengukuran
1σ
-1σ
-2σ LWL
-3σ LAL
Kecenderungan yang mungkin
(dapat) dideteksi: Waktu
• Degradasi proses
• Pergeseran nilai standar Peta kendali untuk memastikan keabsahan hasil
• Drift nilai standar
dengan menggunakan standar cek (sebuah contoh)
• Penyimpangan standar dari acuan
• Pencilan (outlier) Ref.: KAN Pd-02.05 Revisi: 02 January 2019
KAN Guide on Measurement Assurance
e pemeriksaan antara pada alat ukur
Beberapa cara:
1. Tentukan kesalahan dan bandingkan dengan spesifikasi
pabriknya untuk akurasi dan toleransi.
2. Tentukan drift dan gunakan batas pada diagram kendali
s.d. 3 simpangan baku.
3. Gunakan pedoman lain yang memberikan batas toleransi
untuk peralatan tertentu, mis. panduan dari OIML atau
ISO atau KAN K-02 Rev.1, E6.
f replikasi pengujian/kalibrasi dengan metode yang sama atau berbeda
𝑧𝑒𝑡𝑎 < 2
Mulai
untuk
Pemantauan keabsahan Pelaksanaan zeta score:
Evaluasi uji banding:
hasil dengan uji banding uji banding Kriteria: En number, 𝑃1 − 𝑃2
antarpersonel antarpersonel 𝑧𝑒𝑡𝑎 =
zeta score, uji t 𝑢12 + 𝑢22
?
𝑧𝑒𝑡𝑎 ≥ 3
2 𝑧𝑒𝑡𝑎 < 3
Tindakan Analisis
perbaikan penyebab
7.7.2 Laboratorium harus memantau kinerjanya dengan membandingkannya dengan hasil
laboratorium lain, jika tersedia dan sesuai. Pemantauan ini harus direncanakan dan dikaji
ulang dan harus mencakup, namun tidak terbatas pada, salah satu atau kedua hal berikut:
a) partisipasi dalam uji profisiensi;
CATATAN ISO/IEC 17043 berisi informasi tambahan tentang uji profisiensi dan penyelenggara uji profisiensi.
Penyelenggara uji profisiensi yang memenuhi persyaratan ISO/IEC 17043 dinilai kompeten.
7.7.3 Data dari kegiatan pemantauan harus dianalisis, digunakan untuk mengendalikan
dan, jika dapat diterapkan, meningkatkan kegiatan laboratorium. Jika hasil analisis data
dari kegiatan pemantauan ditemukan berada di luar kriteria yang ditetapkan sebelumnya,
tindakan yang tepat harus diambil untuk mencegah hasil yang salah dilaporkan.