Anda di halaman 1dari 44

PERSYARATAN TAMBAHAN

AKREDITASI LABORATORIUM
PENGUJIAN PARAMETER
KUALITAS LINGKUNGAN
SUSY LAHTIANI
20 JANUARI 2022
DISAMPAIKAN DALAM RANGKA DISKUSI IMPLEMENTASI KAN K-01.10
DLH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

1
MUATAN DAN SUBSTANSI
3 Ruang Lingkup

4 Persyaratan Umum

✔ 5.1 Lingkup Kegiatan

5 Persyaratan Struktur ✔ 5.2 Ruang lingkup Akreditasi


✔ 5.3 Penulisan parameter

✔ 6.1 Personel
6 Persyaratan Sumber daya
✔ 6.2 Fasilitas dan Kondisi Lingkungan
✔ 7.1 Metode uji
✔ 7.2 Pengambilan Contoh Uji

7 Persyaratan Proses ✔ 7.3 Evaluasi Ketidakpastian pengukuran


✔ 7.4 Pemastian keabsahan hasil
✔ 7.5 Pelaporan Hasil

8 Persyaratan Sistem Manajemen ✔



8.1 Pengelolaan Limbah Laboratorium
8.2 K3 di Laboratorium

2
DOKUMEN KAN K-01.10

 SEBAGAI PERSYARATAN TAMBAHAN UNTUK LABORATORIUM LINGKUNGAN:


o DIAKREDITASI OLEH KAN BERDASAR SNI ISO/IEC 17025:2017 DAN
o DIREGISTRASI KLHK BERDASARKAN PERMEN LHK 23 TH 2020

 MENGGANTIKAN DOKUMEN KAN K PERSYARATAN TAMBAHAN:


o KAN K-01.06 PERSYARATAN TAMBAHAN AKREDITASI LABORATORIUM
PENGUJIAN UDARA (TANGGAL TERBIT 22 FEBRUARI 2019)
o KAN K-01.08 PERSYARATAN TAMBAHAN AKREDITASI LABORATORIUM
PENGUJIAN AIR (TANGGAL TERBIT 2 SEPTEMBER 2019)

3
KAN K-01.10
ACUAN NORMATIF

Undang Undang
No. 32
Peraturan Menteri KAN-U-01 Syarat
Tahun 2009
Negara Lingkungan SNI ISO/IEC 17025 dan Aturan
Tentang Regulasi Teknis
Hidup dan Persyaratan Umum Akreditasi LPK;
Perlindungan dan terkait dengan baku Kebijakan dan
Kehutanan No. 23 Kompetensi KAN K-01
Pengelolaan mutu parameter Pedoman KAN
Tahun 2020 kualitas lingkungan Laboratorium Persyarata n
Lingkungan Hidup lainnya
Tentang yang berlaku Pengujian dan Tambahan
dan Undang-undang
Laboratorium Kalibrasi Laboratorium
No. 11 tahun 2020
Lingkungan Penguji
tentang Cipta
Kerja

4
KETERKAITAN PERMENLHK NO. P.23 TAHUN 2020
DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA

UU RI NO. 11 TAHUN 2020 PP RI NO. 22 TAHUN 2021


TENTANG CIPTA KERJA TENTANG PENYELENGGARAAN
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

PermenLHK No. P.23 Tahun 2020 sangat mendukung dengan terbitnya UU dan PP yang baru

5
PERSYARATAN UMUM
 Sesuai SNI ISO/IEC 17025:2017 butir 4.1 dan 4.2
 Lampiran II Permen LHK No. P-23 Tahun 2020 Persyaratan Tambahan Laboratorium
Lingkungan Butir A

PERSYARATAN ST RUKT URAL


 Sesuai SNI ISO/IEC 17025:2017 butir 5
 Lampiran II Permen LHK No. P-23 Tahun 2020 Persyaratan Tambahan Laboratorium
Lingkungan Butir B

6
L I N G K U P K E G I ATA N L A B O R ATO R I U M
1) Pengambilan contoh uji menggunakan metode standar atau non
standar yang tervalidasi yang digunakan sebagai acuan dalam
regulasi di bidang Lingkungan Hidup.
2) Pengujian parameter kualitas lingkungan dengan metode pengujian
yang relevan dengan peraturan perundangan di bidang Lingkungan
Hidup.
3) Evaluasi kesesuaian hasil pengujian parameter kualitas lingkungan
terhadap baku mutu kualitas lingkungan hidup
4) Bila relevan, opini dan interpretasi terkait dengan regulasi di bidang
Lingkungan Hidup
5) Untuk menjadi lab lingkungan harus memenuhi 1-3, jika
diperlukan s/d 4
6) Jika tidak, maka tidak sebagai laboratorium lingkungan, akan tetapi 7

dapat sebagai laboratorium penguji parameter kualitas lingkungan


PENULI SAN RUANG LINGKUP/ PAR AM E T E R
 Menuliskan rentang kemampuan pengukuran laboratorium
dan metode yang diacu (akan dicantumkan dalam
Lampiran sertifikat)
 Laboratorium harus mengidentifikasi parameter sesuai
dengan regulasi
 Jumlah minimum parameter sesuai lampiran III Permen LHK
23 th 2020
 Jumlah minimum parameter yang diakreditasi
berdasarkan kriteria media yang akan dianalisis
8
BAGIAN AIR

9
RUANG LINGKUP DAN REGULASI TERKAIT PENGUJIAN AIR
SEBAGAI RUANG LINGKUP AKREDITASI
PRODUK REGULASI KETERANGAN
AIR LIMBAH Lihat Lampiran A1 Air proses dituliskan
sebagai air limbah,
sesuai PerMen LH Nomor
05 tahun 2014
Air sungai dan sejenisnya; Air Lihat Lampiran A2
danau dan sejenisnya; Air PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang tentang
tanah; Air lindi; Air payau; Air
hujan Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lampiran VI -BM Air Nasional
AIR LAUT PP Nomor 22 tahun 2021 tentang tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lampiran VIII -BM Air Laut

Catatan: Peraturan yang berlaku baik peraturan di tingkat nasional maupun regional pusat dan/ atau daerah akan 10
dipastikan kesesuaiannya oleh tim asesmen jika ada perubahan / pencabutan regulasi, maka laboratorium harus
menyesuaikannya dan dipastikan kesesuaiannya oleh tim asesmen
RUANG LINGKUP DAN REGULASI TERKAIT PENGUJIAN AIR
SEBAGAI RUANG LINGKUP AKREDITASI
PRODUK REGULASI KETERANGAN
Limbah B3 (cair, semi Lihat Lampiran C1 Uji karakteristik, uji beracun (TCLP),
padat, slurry, padat, sludge) uji toksisitas (LC50 dan LD50)
B3 Lihat Lampiran A2

Tanah PP Nomor 22 tahun 2021 tentang


tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lampiran XIII -
TCLP Tanah Terkontaminasi.
PP No. 150 Tahun 2000 –
Pengendalian kerusakan tanah
untuk produksi Biomass
Catatan: Peraturan yang berlaku baik peraturan di tingkat nasional maupun regional pusat dan/ atau daerah akan 11
dipastikan kesesuaiannya oleh tim asesmen jika ada perubahan / pencabutan regulasi, maka laboratorium harus
menyesuaikannya dan dipastikan kesesuaiannya oleh tim asesmen
LAMPIRAN III
JUMLAH MINIMUM PARAMETER YANG DIAKREDITASI

▸ PEMENUHAN PASAL 8 AYAT 5 PERMEN LHK P-23


TAHUN 2020
▸ BERDASARKAN KRITERIA MEDIA YANG AKAN
DIANALISIS
▸ DISESUAIKAN DENGAN BISNIS PROSES DI
LABORATORIUM

12
PENULISAN RUANG LINGKUP

Produk Parameter Penulisan Ruang lingkup


Air Limbah Logam Sebagai logam TOTAL, kecuali regulasi mensyaratkan
lain; misal: Fe dan Mn sebagai logam terlarut (Permen
LH No. 5/2014)
Air sungai, air danau, Sebagai logam TERLARUT, kecuali regulasi mensyaratkan
air laut lain

13
LAMPIRAN III
JUMLAH MINIMUM PARAMETER YANG DIAKREDITASI
BERDASARKAN KRITERIA MEDIA YANG AKAN DIANALISIS

MEDIA AIR (AIR SUNGAI/ AIR DANAU/ AIR 3 parameter lapangan dan 7 parameter
laboratorium
TANAH)
3 parameter lapangan dan 3 parameter
MEDIA AIR LAUT laboratoriumt

1 parameter pengujian partikulat dan 2


MEDIA UDARA AMBIEN parameter pengujian gas

MEDIA UDARA EMISI SUMBER 3 parameter pengujian dan/atau disesuaikan


TIDAK BERGERAK jenis dan kondisi kegiatan

MEDIA UDARA EMISI 3 parameter pengujian dan/atau disesuaikan


SUMBER BERGERAK jenis dan kondisi kegiatan

KEBISINGAN DAN 1 parameter pengujian


GETARAN

14
LAMPIRAN III (LANJUTAN)
JUMLAH MINIMUM PARAMETER YANG DIAKREDITASI
BERDASARKAN KRITERIA MEDIA YANG AKAN DIANALISIS

7 parameter pengujian disesuaikan dengan


KARAKTERISTIK LIMBAH B3 peraturan LH

MEDIA TANAH (untuk pengujian 5 parameter pengujian disesuaikan dengan


peraturan LH
kerusakan tanah)
2 parameter pengujian disesuaikan dengan
BIOLOGI peraturan LH

15
SESUAI
LAMPIRAN II
PERMEN LHK NO.
P-23/ 2020. C.1:
Personel dan C.2
Fasilitas& Kondisi
Lingkungan
SESUAI LAMPIRAN II
PERMEN LHK 23 TH
2020
PERSYARATAN
SUMBERDAYA

DISESUAIKAN
DENGAN
PERSYARATAN
UJI

16
METODE PENGUJIAN KUALITAS AIR
No. Parameter Metode Acuan Range Metode Baku Mutu Keterangan
1. Minyak dan SNI 6989.10-2011 > 5 mg/L 1 mg/L (berdasarkan PP 22 tahun SNI 6989.10-2011 tidak dapat
Lemak 2021 untuk air sungai kelas 1, 2, 3) digunakan untuk air sungai/air danau dan
sejenisnya kelas 1, 2, dan 3

10 mg/L (Berdasarkan PP SNI 6989.10-2011 dapat digunakan untuk


22 tahun 2021untuk air sungai air sungai/air danau dan sejenisnya kelas
kelas 4) 4
2. Minyak dan SNI 6989.10-2011 > 5 mg/L 5 mg/L (berdasarkan Permen LH No SNI 6989.10-2011 tidak dapat digunakan
Lemak 5 Tahun 2014 untuk air limbah pada untuk air limbah dengan baku mutu <5
beberapa jenis industry tertentu) mg/L (tergantung dari jenis industri)

3. COD SNI 6989.73:2019 40-400 mg/L Kelas 1: 10 mg/L SNI 6989.73:2019 tidak dapat
digunakan untuk air sungai/air danau dan
Kelas 2: 25 mg/L sejenisnya kelas 1 dan 2, hanya dapat
Kelas 3: 40 mg/L digunakan untuk air sungai/air danau dan
sejenisnya kelas 3 dan 4
Kelas 4: 80 mg/L
(Berdasarkan PP 22 untuk air
sungai/air danau dan sejenisnya)

Contoh pem ilihan m etode pengujian dan bak u m utu untuk pengujian air
17
SNI6989.15:2019 50-900 Kelas 1: 10 mg/L SNI 6989.15:2019 tidak
mg/L dapat digunakan untuk air sungai/air
Kelas 2: 25 mg/L
danau dan sejenisnya kelas 1, 2, 3,
Kelas 3: 40 mg/L hanya dapat digunakan untuk air
sungai/air danau dan sejenisnyakelas 4
Kelas 4: 80 mg/L
(Berdasarkan PP 22 untuk
air sungai/air danau dan
sejenisnya)

4. Krom SNI 6989.71:2009 0,1– 1 mg/L Kelas 1-3: 0,05 mg/L SNI 6989.71:2009 tidak dapat digunakan
Heksavalen untuk air sungai kelas 1,2, 3
Kelas 4: 1 mg/L

5. Fenol SNI 06-6989.21- 0,005-0,1 Kelas 1: 0,002 mg/L SNI 06-6989.21-2004 tidak
2004 mg/L dapat digunakan untuk air sungai /air
Kelas 2: 0,005 mg/L
danau dan sejenisnya kelas2, 3 dan 4
Kelas 3: 0,01 mg/L
Kelas 4: 0,02 mg/L
6. Cd SNI 6989.16:2009 0,05-2 mg/L 0.01 mg/L SNI 6989.16:2009 tidak
dapat digunakan untuk air sungai /air
danau dan sejenisnya

7. Pb SNI 6989.8:2009 1-20 mg/L Air sungai/air danau: SNI 6989.8:2009 tidak dapat
digunakan untuk air sungai
Kelas 1-3: 0,03 mg/L /air danau dan sejenisnya
Kelas 4: 0,5 mg/L

18
METODE PENGUJIAN KUALITAS AIR

METODE STANDAR Verifikasi metode


METODE NON STANDAR Validasi metode
AKREDITASI BOD Harus akreditasi DO
AKREDITASI AMONIA BEBAS Harus akreditasi pH dan temperatur
AKREDITASI H2S Harus akreditasi pH, temperatur dan
DHL/ TDS
Jika menggunakan teknik perhitungan dari parameter lainnya, keduanya harus diajukan
akreditasi (H2S dan S2-) 19
P E N G AM B I L A N C O N TO H U J I AI R
 Laboratorium lingkungan melakukan pengambilan contoh uji

 Metode pengambilan contoh uji ditulis terpisah dalam ruang lingkup

 Memastikan metode pengambilan contoh uji sesuai ruang lingkup yang diacu

 Parameter lapangan (in situ) yang harus diuji pH, suhu, DHL, DO dan Debit air
sungai sesuai metode pengambilan contoh uji yang diacu dan kebutuhan
interpretasi hasil uji, direkam pada rekaman pengambilan contoh uji.

No. Produk Metode sampling


1 Air permukaan Metode sampling parameter air permukaan mengikuti masing-masing
parameter sesuai SNI 6989.57:2008
2 Air tanah Metode sampling parameter air tanah mengikuti masing-masing
parameter sesuai SNI 6989.58:2008
3 Air limbah Metode sampling parameter air limbah mengikuti masing-masing
parameter sesuai SNI 6989.59:2008
4 Air laut Metode sampling parameter air laut mengikuti masing-masing 20
parameter sesuai SNI 6964.8:2015
E va l ua s i K e t i d a k p a s t i a n Ai r
• Laboratorium harus mengevaluasi, berdasarkan:

1. Hasil identifikasi sumber ketidakpastian yang signifikan

2. Unjuk kerja metode pada saat dioperasikan oleh laboratorium yang didapatkan
dari hasil validasi/ verifikasi metode
• Laboratorium menghitung ulang saat terjadi perubahan sumberdaya
• Batas keberterimaan, jika relevan ditetapkan sesuai dengan dokumen KAN Pd-01.01 (tentang
Decision Rule).

21
PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL UJI AIR
 Harus menerapkan sesuai parameter

 Uji Profisiensi dan/atau uji banding dilaksanakan sesuai KAN U-08 Policy on Proficiency
Testing

 dilakukan sesuai persyaratan dalam metode yang diacu seperti uji kontaminasi, uji presisi
dan uji akurasi

 Uji akurasi pada pengujian matriks air limbah dan air laut, harus dilakukan dengan
spike matriks

22
PEL APORAN H A S I L
 Sesuai dengan persyaratan di ISO/IEC 17025:2017 dan butir D.8 Permen
lampiran II PERMEN LHK No. P-23 Tahun 2020;

 Laboratorium memastikan regulasi yang digunakan masih berlaku;

 Saat “sampel diuji dalam kondisi abnormal”, hasil uji tidak boleh dibandingkan dengan
baku mutu lingkungan hidup; cantumkan pada laporan hasil uji (pengujian in situ, wadah
sampel, titik sampling, dan lain-lain)

23
CONTOH BEBERAPA PARAMETER DALAM PENGUJIAN KUALITAS AIR
DAN PADATAN HARUS DIPASTIKAN DALAM PELAPORAN HASIL UJI
Parameter P e l a p o r a n H a s i l Uji Keterangan
Khrom - Terlarut
- Total
- K r o m Heksavalen

Logam - Total
- Terlarut
Nitrat NO3-atau NO 3- N
Nitrit NO2- atau NO2-N
Fosfat -Total Fosfat SNI 06.6989.31-2005 dan S M
A P H A 23rd4500 P.E,
- Orthofosfat/Fosfat
2017 untuk pengujian
orthofosfat sebagai P

Amonia - Amonia Bebas


- Am oni a Total/Amonia
Belerang/Sulfida S2- a t a u H 2 S
Nitrogen - N Total
- N Organik/TotalKjeldahl Ni t rogen ( T K N )

Sianida - Si anida (CN-) total


- Sianida (CN-) b eb a s

E. Coli, total col i form, f ecal - Total coliform dilaporkandalamsatuan M P N / C F U


coli
- E. Coli
- Fec al coliform

Pelaporan hasil uji untuk sampel padatan: pastikan apakah diuji dalam berat kering atau
24
berat basah, dan perhatikan metode uji dan regulasi yg diacu.
PERSYARATAN SISTEM
 Sesuai dengan persyaratan di ISO/IEC 17025:2017

MANAJEMEN
Lampiran II Persyaratan Tambahan Laboratorium Lingkungan Butir E Permen LHK No. 23
Tahun 2020

Pengelolaan Limbah Laboratorium Lingkungan


• memenuhi persyaratan sesuai Lampiran II Persyaratan Tambahan Laboratorium
Lingkungan Butir F Permen LHK No. 23 Tahun 2020
• Penyimpanan limbah laboratorium (limbah B3) memenuhi persyaratan peraturan perundangan
yang berlaku (Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 tentang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun).

K3 Laboratorium Lingkungan
• Memenuhi persyaratan sesuai Permen Lampiran II Persyaratan Tambahan Laboratorium 25
Lingkungan Butir G Permen LHK No. 23 Tahun 2020.
BAGIAN UDARA

26
RUANG LINGKUP PENGUJIAN UDARA
NO. PRODUK PERATURAN KETERANGAN
1 Udara ambien Lampiran B1
2 Udara emisi sumber bergerak Lampiran B2
3 Udara Emisi sumber tidak Lampiran B3
bergerak
4 Kebisingan KepMen LH Nomor 48 Tahun Parameter : Tingkat
1996 kebisingan lingkungan
PerMen LHK Nomor 56 Tahun
2019
5 Getaran KepMen LH No 49 Tahun Parameter getaran
1996 lingkungan
PENULISAN PARAMETER UJI PADA
RUANG LINGKUP AKREDITASI
Mencantumkan : Jumlah minimum parameter yang
di akreditasi
 Metode
Udara ambien : 1 partikulat dan
rentang kemampuan 2 gas
pengukuran laboratorium ESTB : 3 parameter atau sesuai
peraturan
regulasi yang memuat
ESB : 3 parameter atau sesuai
baku mutu sesuai peraturan
lingkupnya Kebisingan dan getaran : 1
parameter atau sesuai peraturan
PERALATAN
dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang telah diakreditasi

alat kebisingan gas analyzer


dikalibrasi pada level 94 dB dilakukan minimal pada titik 0 dan
dan/atau 114 dB (sesuai IEC
2 titik lainnya dimana pengukuran
61672 part 3) dengan respon
frekuensi tergantung dari class berada di dalamnya
sound level meter yang ada.
 class 1 : frekuensi 63 Hz -16 KHz alat ukur getaran
dengan Sembilan nilai nominal
dalam pita oktaf, di kalibrasi pada rentang 4 Hz s/d
 class 2 : frekuensi 63 Hz sampai 63 Hz yang dilakukan pada tiap
dengan 8 KHz dengan delapan nilai frekuensi yang di atur dalam
nominal dalam pita oktaf. KepMen LH Nomor 49 tahun 1996
sampling partikulat udara ambien
(HVAS) PERALATAN
jika alat yang digunakan tidak
memiliki pencatat laju alir dengan
ketelitian 0,03 m3/menit (1,0 sampling gas-gas udara ambien,
ft3/menit), Laboratorium dapat  kecepatan alir diukur secara
reguler setiap 10 atau 15 menit,
mencatat laju alir tiap jam. perhitungan volume
jika alat yang digunakan manometer menggunakan rata-rata
bukan flowmeter maka dapat kecepatan alir. J
melakukan konversi menggunakan  jika alat menggunakan pengukur
volume otomatis, volume tersebut
kurva korelasi hasil kalibrasi. bisa langsung dikonversi ke
volume standar.
METODE UJI
Laboratorium dapat menggunakan SNI, metode standar
lainnya maupun inhouse method yang telah divalidasi
Apabila laboratorium menggunakan metode SNI, lampiran
informatif pada seluruh metode SNI hanya merupakan contoh.
Untuk pelaksanaan verifikasi di laboratorium disesuaikan
dengan lingkup pengukuran laboratorium.
METODE UJI 1. Lab sudah terakreditasi
APABILA TIDAK 24 JAM MAKA :  Proses asesmen : kategori 1
dengan rekomendasi dicabut
dari lingkup akreditasi
pengambilan sampel harus 24 jam untuk  Berdasarkan laporan atau
pengujian : temuan di luar asesmen :
1. parameter debu (TSP) sesuai PP No. 22 survailen tidak terjadwal untuk
tahun 2021 investigasi, jika terbukti akan
dicabut.
2. particulate matter (PM) 10 sesuai PP No.
2. Akreditasi awal/PRL
22 tahun 2021
 Proses asesmen : kategori 1
3. PM 2,5 sesuai PP No. 22 tahun 2021
diberi kesempatan verifikasi
4. Pb udara ambien sesuai PP No. 22 tahun lapangan jika alat sesuai
2021 persyaratan
5. Kebisingan lingkungan sesuai dengan
KepMen LH Nomor 48 tahun 1996
METODE UJI  Pengukuran opasitas secara
manual (yang dilakukan dengan
cara mengambil sampel langsung
dari cerobong) tidak dapat
diajukan untuk diakreditasi.
o Parameter Pb di udara ambien belum
dapat diakreditasi jika parameter  Pengukuran opasitas sesuai SNI
debu belum diakreditasi 19.7117.11-2005 menggunakan
skala ringlemann (berbentuk
o pengajuan pengujian partikulat emisi
lingkaran), jika laboratorium
sumber tidak bergerak harus disertai
menggunakan skala berbentuk
juga pengajuan akreditasi parameter
batang masih dapat
penentuan titik lintas, penentuan
menggunakan SNI (tidak ada
kadar air, komposisi gas dan
perbedaan prinsip kerja).
kecepatan linier, dengan metode
masing-masing parameternya.
METODE UJI  Metode pengambilan sampel dan
preparasi untuk pengujian logam
dalam emisi sumber tidak bergerak
harus memenuhi persyaratan SNI
 Akreditasi pengujian logam emisi
7117.20:2009, USEPA Method 29 atau
sumber tidak bergerak tidak dapat
metode yang setara.
diberikan apabila pengujian partikulat
tidak diakreditasi.  Untuk pengukuran parameter logam
berat (instack filter) harus
 Pengujian logam dalam udara emisi
menggunakan metode pengukuran
sumber tidak bergerak yang
logam untuk masing-masing
dilakukan secara multielemen, maka
parameter yang tidak sama antara satu
pengukuran partikulat harus
logam dengan logam lainnya.
dilakukan teknik pengumpulan
Pengukuran ini tidak dapat
menggunakan filter di luar cerobong
menggunakan metode SNI
seperti metode SNI 7117.17-2009
7117.20:2009.
atau metode lain yang setara
METODE UJI

Untuk pengajuan akreditasi Pengukuran udara ambien 1 jam


parameter NO x pada udara emisi secara aktif kontinyu dilakukan
sumber tidak bergerak dengan cara pengambilan sampel
menggunakan Gas Analyzer, selama 1 jam (bukan sesaat), data
laboratorium minimal harus yang dilaporkan merupakan rerata
menggunakan sensor No. geometric.
PENGAMBILAN CONTOH UJI

Metode pengambilan contoh uji  Meskipun tidak diminta oleh


dalam pengujian udara pelanggan, pada pengambilan
merupakan satu kesatuan dengan contoh uji udara ambien
metode pengujian. Untuk pengukuran meteorologi harus
penentuan lokasi pengambilan dilakukan, dan harus dituliskan
contoh uji ambien dan penentuan pada rekaman data pengambilan
titik lintas parameter partikulat contoh uji.
emsi STB dapat dituliskan terpisah
dan akan dicantumkan dalam
lampiran sertifikat akreditasi.
PENGAMBILAN CONTOH UJI

Metode pengambilan contoh uji


dalam pengujian udara harus
 Laboratorium harus memiliki
memperhatikan factor-factor yang
prosedur terkait pelaksanaan
harus dikendalikan sejak
yang tidak sesuai
perencanaan untuk memastikan
persyaratan, apabila kondisi
keabsahan hasil uji mencakup :
dan fasilitas sampling di
kesesuaian persyaratan lokasi lubang
lokasi pelanggan tidak sesuai
sampling parameter partikulat emisi
persyaratan (ISO 17025 butir
STB dan persyaratan lainnya yang
7.10.1).
dipersyaratkan oleh Kepdal 205
tahun 1996 dan/atau SNI terkait (ISO
17025 butir 7.3.1)
PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL
1. Uji banding udara ambien 2. Uji banding udara ambien dapat juga
hanya bisa dilakukan dilakukan apabila tersedia sistem
apabila menggunakan atau fasilitas permeation tube lengkap
suatu chamber yang dengan permeater/heater untuk
dikontrol kondisi suhu, menghasilkan gas tertentu dengan
tekanan, kelembaban, arah konsentrasi tertentu, atau dengan
angin dan kecepatan angin. cara pengenceran gas standar (yang
umumnya konsentrasi tinggi) yang
menggunakan fasilitas dilution yang
mampu telusur

 Selain kedua cara tersebut tidak direkomendasikan.


PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL

 Uji banding pengujian udara


emisi menggunakan gas
analyzer bisa dilakukan  Salah satu pemastian keabsahan
menggunakan gas standar hasil yang harus dilakukan dalam
tertelusur ke Sistem Satuan pengukuran udara adalah uji
International. kontaminasi menggunakan blanko
yang diperlakukan sama dengan
sampel.
PELAPORAN HASIL
Parameter Pelaporan Hasil Uji Keterangan
Nitrogen Oksida untuk udara emisi NOx Hasil akhirnya merupakan gabungan dari
sumber tidak bergerak oksida oksida nitrogen (NO dan NO2)
Total Reduce Sulfur untuk udara emisi TRS Hasil akhirnya merupakan gabungan dari
sumber tidak bergerak hydrogen sulfida, metyl merkaptan, dimethyl
disulfide, dimethyl sulfide.
Tidak bisa melaporkan TRS menggunakan
parameter H2S.
Total Hidro Karbon untuk udara emisi Total Hidro Karbon Hasil akhirnya merupakan gabungan dari
sumber tidak bergerak seluruh hidrokarbon dalam fase gas.
Tidak bisa melaporkan Total Hidrokarbon
menggunakan parameter metana (CH4).
Sulfur dioksida untuk udara emisi SO2 Pengukuran Sulfur dioksida di ESTB (dengan
sumber tidak bergerak penambahan larutan isopropyl alkohol)
mengacu ke SNI SNI 7117.18-2009 tidak sama
dengan sulfur oksida mengacu ke SNI 19-
7117.3.2-2005 (tanpa penambahan larutan
isopropyl alkohol)
PELAPORAN HASIL

Pengujian emisi sumber tidak  Jika laboratorium melakukan


bergerak harus melaporkan pengujian dalam kondisi sampel
data hasil pengujian yang yang tidak memenuhi persyaratan
sudah dikoreksi terhadap sebagaimana disebutkan dalam
Oksigen sesuai dengan metode yang diacu maka
peraturan bidang LH. abnormalitas harus dicantumkan
dalam laporan, misalnya sampling
partikulat hanya diambil pada satu
lintasan.
Pengaturan baru
Persyaratan
Umum Pengaturan lama yang
disempurnakan
Pakta
Integritas Persyaratan
(Ketidakberpihakan Struktur
& Kerahasiaan)

Persyaratan LAMPIRAN II
Keselamatan PERSYARATAN Persyaratan
dan Kesehatan TAMBAHAN
Kerja Sumber Daya
Laboratorium LABORATORIUM
LINGKUNGAN

Persyaratan Persyaratan
Pengelolaan Proses
Limbah • Pengambilan
Laboratorium Contoh
Lingkungan Uji/Sampling
Persyaratan
Sistem
Manajemen
Lingkungan

42
DISKUSI DAN TANYA JAWAB

KENDALA BELUM BERMINAT MENJADI


LABORATORIUM LINGKUNGAN YANG
TEREGISTRASI?

Ada 37 laboratorium pengujian parameter kualitas


lingkungan DLH Provinsi/Kota/Kabupaten yang belum
mengajukan akreditasi sebagai laboratorium
lingkungan? (Sumber data Pustanlinghut April 2021)
43

Anda mungkin juga menyukai