Anda di halaman 1dari 38

19 AGUSTUS 2022

Persyaratan Tambahan
Akreditasi Laboratorium
Lingkungan
(Refreshment-KAN K.01.10)

Siti Rohmah
Ruang Lingkup
─ Laboratorium pengujian dengan ruang
lingkup pengujian parameter kualitas
lingkungan yang diregistrasi oleh
L A B O R AT O R I U M L I N G K U N G A N Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan sebagai Laboratorium
Lingkungan sesuai PerMen LHK No. P-23
Tahun 2020.
─ Laboratorium pengujian dengan ruang
lingkup pengujian parameter kualitas
lingkungan yang diakreditasi oleh KAN
L A B O R AT O R I U M P E N G U J I
berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017
K U A L I TA S L I N G K U N G A N
dan/atau

2
Lingkup 1. Pengambilan Contoh Uji

Kegiatan
Lab 2. Pengujian Parameter
Kualitas Lingkungan

3. Evaluasi Kesesuaian
LAB TEREGISTRASI KLHK
Lingkup 1-4 (Lab. Lingkungan)

LAB TERAKREDITASI OLEH KAN


1 atau lebih dari 1-4 (Lab. Penguji 4. Opini dan Interpretasi,
Parameter Kualitas Lingkungan) jika relevan

3
Ruang Lingkup Minimal
No Kriteria Media Jumlah parameter minimal
1 Air sungai/air 10 parameter, dengan rincian:
danau/air tanah - 3 parameter lapangan
- 7 parameter laboratorium yang berbeda
2 Air laut - 3 parameter lapangan
- 3 parameter laboratorium
3 Udara ambien - 1 parameter pengujian partikulat
- 2 parameter pengujian gas
Yang disesuaikan dengan jenis dan kondisi
kegiatan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait lingkungan
hidup

4
Ruang Lingkup Minimal
No Kriteria Media Jumlah parameter minimal
4 Udara (emisi sumber 3 parameter pengujian dan/atau
tidak bergerak) disesuaikan dengan jenis dan kondisi
kegiatan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait lingkungan
hidup
5 Udara (emisi sumber 3 parameter pengujian dan/atau
bergerak) disesuaikan dengan jenis dan kondisi
kegiatan dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait lingkungan
hidup
6 Kebisingan dan 1 parameter pengujian dan/atau
getaran disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait lingkungan
hidup 5
Ruang Lingkup Minimal
No Kriteria Media Jumlah parameter minimal
7 Karakteristik limbah7 parameter pengujian dan/atau
B3 disesuaikan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan terkait lingkungan
hidup
8 Tanah untuk 5 parameter pengujian dan/atau
pengujian kerusakan disesuaikan dengan ketentuan peraturan
tanah/lahan perundang-undangan terkait lingkungan
hidup
9 Biologi 2 parameter pengujian yang dipersyaratkan
dan/atau disesuaikan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan terkait
Lingkungan Hidup
6
Ruang Lingkup Akreditasi
Produk Regulasi Keterangan
Air limbah Lihat Lampiran A1 LAMPIRAN KAN K-10.docx Air proses dituliskan sebagai air limbah,
sesuai PerMen LH Nomor 05 tahun 2014
Air sungai dan sejenisnya; air Lihat Lampiran A2 LAMPIRAN KAN K-10.docx

danau dan sejenisnya; air


tanah; air lindi; air payau; air
hujan
Air laut PP Nomor 22 tahun 2021 tentang
tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Regulasi yang berlaku baik peraturan di tingkat nasional maupun regional (peraturan pusat
maupun daerah) akan dipastikan kesesuaiannya oleh tim asesmen, jika ada
perubahan/pencabutan regulasi, maka laboratorium harus menyesuaikannya dan dipastikan
kesesuaiannya oleh tim asesmen.

7
Ruang Lingkup Akreditasi
Produk Regulasi Keterangan
Limbah B3 (cair, semi padat, Lihat Lampiran C1 KAN K_LINGKUNGAN AKHIR/LAMPIRAN KAN K-10.docx Uji Karakteristik, uji beracun (TCLP), uji
slurry, padat, sludge) toksisitas (LC 50 dan LD 50)*
B3 PP Nomor 74 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya
Beracun
Tanah PP 22 tahun 2021 tentang tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
PP No. 150 tahun 2000 tentang
Pengendalian Kerusakan Tanah
Untuk Produksi Biomass

8
Ruang Lingkup Akreditasi
Produk Regulasi Keterangan
Udara ambien Lampiran B1

Udara emisi sumber bergerak Lampiran B2

Udara Emisi sumber tidak Lampiran B3


bergerak
Kebisingan KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 Parameter : Tingkat kebisingan
PerMen LHK Nomor 56 Tahun 2019 lingkungan
Getaran KepMen LH No 49 Tahun 1996 Parameter getaran lingkungan

9
PENGUJIAN LINGKUNGAN
─ Menuliskan rentang kemampuan pengukuran
laboratorium
─ Metode pengujian

Penulisan L A B O R AT O R I U M L I N G K U N G A N

Ruang Lingkup ─ Menuliskan rentang kemampuan pengukuran


laboratorium**
─ Metode pengujian
─ Identifikasi parameter yang dicakup oleh
regulasi
─ Regulasi yang diacu untuk lingkupnya**

**: akan dicantumkan dalam lampiran sertifikat akreditasi

10
Peralatan
Sesuai dengan persyaratan metode pengujian yang diacu;
Sesuai dengan yang diatur dalam regulasi yang berlaku;
Dikalibrasi oleh laboratorium kalibrasi yang telah diakreditasi

S A M P L I N G PA R T I K U L AT U D A R A SAMPLING GAS-GAS UDARA


A M B I E N ( H VA S ) AMBIEN

• Jika alat yang digunakan tidak memiliki


pencatat laju alir dengan ketelitian • Kecepatan alir diukur secara reguler
0,03 m3/menit (1,0 ft3/menit), setiap 10 atau 15 menit, perhitungan
Laboratorium dapat mencatat laju alir volume menggunakan rata-rata
tiap jam. kecepatan alir. J
• Jika alat yang digunakan manometer • Jika alat menggunakan pengukur
bukan flowmeter maka dapat volume otomatis, volume tersebut
melakukan konversi menggunakan bisa langsung dikonversi ke volume
kurva korelasi hasil kalibrasi. standar.
11
Peralatan
A L AT K E B I S I N G A N G A S A N A LY Z E R
Dikalibrasi pada level 94 dB dan/atau 114 Dilakukan minimal pada titik 0 dan 2 titik
dB (sesuai IEC 61672 part 3) dengan lainnya dimana pengukuran berada di
respon frekuensi tergantung dari class dalamnya.
sound level meter yang ada.
• Class 1 : frekuensi 63 Hz -16 KHz A L AT U K U R G E TA R A N
dengan Sembilan nilai nominal dalam
pita oktaf, Dikalibrasi pada rentang 4 Hz s/d 63 Hz
• Class 2 : frekuensi 63 Hz sampai yang dilakukan pada tiap frekuensi yang di
dengan 8 KHz dengan delapan nilai atur dalam KepMen LH Nomor 49 tahun
nominal dalam pita oktaf. 1996.

12
Persyaratan METODE UJI

Proses
PENGAMBILAN CONTOH UJI

E V A L U A S I K E T I D A K PA S T I A N
PENGUKURAN

PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL

PELAPORAN HASIL

13
Persyaratan Proses
M E T O D E U J I - Memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan regulasi
Range
No. Parameter Metode Acuan Baku Mutu Keterangan
Metode
1. Minyak dan SNI 6989.10-2011 > 5 mg/L 1 mg/L (berdasarkan PP 22 SNI 6989.10-2011 tidak dapat
Lemak tahun 2021 untuk air sungai digunakan untuk air sungai/air
kelas 1, 2, 3) danau dan sejenisnya kelas 1, 2,
dan 3
10 mg/L (Berdasarkan PP 22 SNI 6989.10-2011 dapat
tahun 2021 untuk air sungai digunakan untuk air sungai/air
kelas 4) danau dan sejenisnya kelas 4
2. Minyak dan SNI 6989.10-2011 > 5 mg/L 5 mg/L (berdasarkan Permen SNI 6989.10-2011 tidak dapat
Lemak LH No 5 Tahun 2014 untuk air digunakan untuk air limbah
limbah pada beberapa jenis dengan baku mutu <5 mg/L
industri tertentu) (tergantung dari jenis industri)

14
Persyaratan Proses
M E T O D E U J I - Memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan regulasi
Range
No. Parameter Metode Acuan Baku Mutu Keterangan
Metode
3. COD SNI 6989.73:2019 40-400 Kelas 1: 10 mg/L SNI 6989.73:2019 tidak dapat
mg/L Kelas 2: 25 mg/L digunakan untuk air sungai/air
Kelas 3: 40 mg/L danau dan sejenisnya kelas 1
Kelas 4: 80 mg/L dan 2, hanya dapat digunakan
untuk air sungai/air danau dan
(Berdasarkan PP 22 untuk air
sejenisnya kelas 3 dan 4
sungai/air danau dan
sejenisnya)
SNI 6989.15:2019 50-900 Kelas 1: 10 mg/L SNI 6989.15:2019 tidak dapat
mg/L Kelas 2: 25 mg/L digunakan untuk air sungai/air
Kelas 3: 40 mg/L danau dan sejenisnya kelas 1, 2,
3, hanya dapat digunakan untuk
Kelas 4: 80 mg/L air sungai/air danau dan
(Berdasarkan PP 22 untuk air sejenisnya kelas 4
sungai/air danau dan
sejenisnya) 15
Persyaratan Proses
M E T O D E U J I - Memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan regulasi
No. Parameter Metode Acuan Range Metode Baku Mutu Keterangan
4. Krom SNI 6989.71:2009 0,1 – 1 mg/L Kelas 1-3: 0,05 mg/L SNI 6989.71:2009 tidak dapat
Heksavalen Kelas 4: 1 mg/L digunakan untuk air sungai kelas
1,2, 3
5. Fenol SNI 06-6989.21- 0,005-0,1 mg/L Kelas 1: 0,002 mg/L SNI 06-6989.21-2004 tidak
2004 Kelas 2: 0,005 mg/L dapat digunakan untuk air
Kelas 3: 0,01 mg/L sungai /air danau dan sejenisnya
kelas 2, 3 dan 4
Kelas 4: 0,02 mg/L
6. Cd SNI 6989.16:2009 0,05-2 mg/L 0.01 mg/L SNI 6989.16:2009 tidak dapat
digunakan untuk air sungai /air
danau dan sejenisnya
7. Pb SNI 6989.8:2009 1-20 mg/L Air sungai/air danau: SNI 6989.8:2009 tidak dapat
Kelas 1-3: 0,03 mg/L digunakan untuk air sungai /air
Kelas 4: 0,5 mg/L danau dan sejenisnya

16
METODE UJI (AIR)
1. Verifikasi metode dilakukan mewakili matriks air yang sesuai RL
2. Validasi metode non standar: uji akurasi terhadap CRM dengan
matriks yang sesuai, jika relevan
3. RL parameter yang tidak bisa terpisahkan dari parameter
lainnya maka parameter-parameter tsb harus terakreditasi

Persyaratan
§ BOD dan DO,
§ Amonia Bebas dan Amonia (perhitungan)
§ H2S dan temperature, DHL dan/atau TDS (perhitungan)
Proses § Metode preparasi untuk pengujian tertentu
4. Perhatikan titik kritis metode yang digunakan (mis metode
pengujian Fenol dengan SM APHA 23rd Ed., 5530.C
2017/chloroform extraction method, lab dapat menggunakan
cell/kuvet berukuran 1 -10 cm
5. Pengujian yang menggabungkan 2 atau lebih metode harus
mencakup keseluruhan metode (mis MPN Coliform dengan SM
APHA 23rd Ed., 9221-B, 2017 dan SM APHA 23rd Ed., 9221-C,
2017
17
M E TO D E UJ I ( U DA R A )

Laboratorium dapat menggunakan SNI,


metode standar lainnya maupun inhouse

Persyaratan
method yang telah divalidasi

Proses Apabila laboratorium menggunakan metode


SNI, lampiran informatif pada seluruh metode
SNI hanya merupakan contoh. Untuk
pelaksanaan verifikasi di laboratorium
disesuaikan dengan lingkup pengukuran
laboratorium.

18
M E TO D E UJ I ( U D A R A )
Pengambilan sampel harus 24 jam untuk pengujian :
1.Parameter debu (TSP) sesuai PP No. 22 tahun 2021
2.Particulate matter (PM) 10 sesuai PP No. 22 tahun 2021
3.PM 2,5 sesuai PP No. 22 tahun 2021

Persyaratan 4.Pb udara ambien sesuai PP No. 22 tahun 2021


5.Kebisingan lingkungan sesuai KepMen LH Nomor 48

Proses
tahun 1996

Apabila tidak 24 jam maka :


1.Lab sudah terakreditasi
üProses asesmen : kategori 1 dengan rekomendasi
dicabut dari lingkup akreditasi
üBerdasarkan laporan atau temuan di luar asesmen:
survailen tidak terjadwal untuk investigasi, jika
terbukti akan dicabut.
2.Akreditasi awal/PRL
üProses asesmen : kategori 1 diberi kesempatan
verifikasi lapangan jika alat sesuai persyaratan 19
M E TO D E UJ I ( U DA R A )
• Parameter Pb di udara ambien belum dapat
diakreditasi jika parameter debu belum diakreditasi
• pengajuan pengujian partikulat emisi sumber tidak
bergerak harus disertai juga pengajuan akreditasi

Persyaratan
parameter penentuan titik lintas, penentuan kadar
air, komposisi gas dan kecepatan linier, dengan

Proses
metode masing-masing parameternya.
• Pengukuran opasitas secara manual (yang dilakukan
dengan cara mengambil sampel langsung dari
cerobong) tidak dapat diajukan untuk diakreditasi.
• Pengukuran opasitas sesuai SNI 19.7117.11-2005
menggunakan skala ringlemann (berbentuk
lingkaran), jika laboratorium menggunakan skala
berbentuk batang masih dapat menggunakan SNI
(tidak ada perbedaan prinsip kerja).
20
METODE UJI (UDARA)
• Akreditasi pengujian logam emisi sumber tidak bergerak
tidak dapat diberikan apabila pengujian partikulat tidak
diakreditasi.

Persyaratan
• Pengujian logam dalam udara emisi sumber tidak bergerak
yang dilakukan secara multielemen, maka pengukuran
partikulat harus dilakukan teknik pengumpulan

Proses
menggunakan filter di luar cerobong seperti metode SNI
7117.17-2009 atau metode lain yang setara
• Metode pengambilan sampel dan preparasi untuk pengujian
logam dalam emisi sumber tidak bergerak harus memenuhi
persyaratan SNI 7117.20:2009, USEPA Method 29 atau
metode yang setara.
• Untuk pengukuran parameter logam berat (instack filter)
harus menggunakan metode pengukuran logam untuk
masing-masing parameter yang tidak sama antara satu
logam dengan logam lainnya. Pengukuran ini tidak dapat
menggunakan metode SNI 7117.20:2009.
21
METODE UJI (UDARA)
• Untuk pengajuan akreditasi parameter NOx pada udara emisi
sumber tidak bergerak menggunakan Gas Analyzer,
laboratorium minimal harus menggunakan sensor No.

Persyaratan
• Pengukuran udara ambien 1 jam secara aktif kontinyu
dilakukan dengan cara pengambilan sampel selama 1 jam
(bukan sesaat), data yang dilaporkan merupakan rerata

Proses
geometric.

22
PENGAMBILAN SAMPEL (AIR)
1. Laboratorium lingkungan mengambil sampel sendiri

Persyaratan
2. Metode pengambilan sampel harus diajukan terpisah dari
pengujian
3. Memastikan metode yang digunakan (SNI 6989.57:2008

Proses
adalah metode pengambilan sampel fisika/kimia air
permukaan, tidak mencakup sampel biologi)
4. Pengukuran parameter in situ harus dilakukan pada saat
pengambilan sampel sesuai metode yang diacu dan
kebutuhan interpretasi hasil uji, dan dituliskan dalam
rekaman pengambilan sampel

23
PENGAMBILAN SAMPEL (UDARA)
1. Metode pengambilan contoh uji dalam pengujian udara

Persyaratan
merupakan satu kesatuan dengan metode pengujian.
Untuk penentuan lokasi pengambilan contoh uji
ambien dan penentuan titik lintas parameter partikulat
Proses emsi STB dapat dituliskan terpisah dan akan
dicantumkan dalam lampiran sertifikat akreditasi.
2. Meskipun tidak diminta oleh pelanggan, pada
pengambilan contoh uji udara ambien pengukuran
meteorologi harus dilakukan, dan harus dituliskan pada
rekaman data pengambilan contoh uji.

24
PENGAMBILAN SAMPEL (UDARA)
3. Metode pengambilan contoh uji dalam pengujian udara

Persyaratan
harus memperhatikan factor-factor yang harus
dikendalikan sejak perencanaan untuk memastikan
keabsahan hasil uji mencakup : kesesuaian persyaratan
Proses lokasi lubang sampling parameter partikulat emisi STB
dan persyaratan lainnya yang dipersyaratkan oleh
Kepdal 205 tahun 1996 dan/atau SNI terkait (ISO 17025
butir 7.3.1)
4. Laboratorium harus memiliki prosedur terkait
pelaksanaan yang tidak sesuai persyaratan, apabila
kondisi dan fasilitas sampling di lokasi pelanggan tidak
sesuai persyaratan (ISO 17025 butir 7.10.1).
25
E V A L U A S I K E T I D A K PA S T I A N P E N G U K U R A N
1. Laboratorium harus mengevaluasi ketidakpastian pengukuran
sesuai dengan prinsip-prinsip yang diberikan oleh ISO Guide
to the expression of uncertainty and measurement (ISO
GUM). Dapat menggunakan ISO 21748, EURACHEM Guide,
CITAC, ISO/TS 21749, dan lain-lain

Persyaratan 2. Laboratorium harus melakukan evaluasi dan/atau estimasi


berdasarkan:
• hasil identifikasi sumber ketidakpastian yang signifikan

Proses • unjuk kerja metode pada saat dioperasikan oleh


Laboratorium, yang diperolah dari hasil validasi dan/atau
verifikasi metode
3. Evaluasi ulang terhadap estimasi ketidakpastian dilakukan jika
terjadi perubahan pada sumber daya laboratorium yang
berpengaruh terhadap komponen ketidakpastian yang
signifikan.
4. Batas keberterimaan terhadap hasil evaluasi dan/atau
estimasi ketidakpastian hasil pengujian di laboratorium, jika
relevan ditetapkan sesuai dengan dokumen KAN Pd-01.01
(tentang Decision Rule). 26
PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL (AIR)
1. Menerapkannya sesuai metode yang diacu seperti uji
kontaminasi, uji presisi dan uji akurasi

Persyaratan 2. Selain butir 1, uji akurasi pada pengujian matriks air


limbah dan air laut, harus dilakukan dengan spike

Proses
matriks.
3. Pemastian Keabsahan hasil secara eksternal
menggunakan provider UP yang terakreditasi (jika
relevan), atau uji banding) harus dilakukan oleh
laboratorium, dan mengacu pada aturan KAN U-08
Policy on Proficiency Testing.

27
PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL (UDARA)
1. Uji banding udara ambien hanya bisa dilakukan apabila
menggunakan suatu chamber yang dikontrol kondisi

Persyaratan suhu, tekanan, kelembaban, arah angin dan kecepatan


angin.

Proses
2. Uji banding udara ambien dapat juga dilakukan apabila
tersedia sistem atau fasilitas permeation tube lengkap
dengan permeater/heater untuk menghasilkan gas
tertentu dengan konsentrasi tertentu, atau dengan cara
pengenceran gas standar (yang umumnya konsentrasi
tinggi) yang menggunakan fasilitas dilution yang mampu
telusur

Selain kedua cara tersebut tidak direkomendasikan.

28
PEMASTIAN KEABSAHAN HASIL (UDARA)
• Uji banding pengujian udara emisi menggunakan

Persyaratan
gas analyzer bisa dilakukan menggunakan gas
standar tertelusur ke Sistem Satuan
International.
Proses • Salah satu pemastian keabsahan hasil yang
harus dilakukan dalam pengukuran udara adalah
uji kontaminasi menggunakan blanko yang
diperlakukan sama dengan sampel.

29
Persyaratan Proses
PELAPORAN HASIL

1. Memenuhi ISO/IEC 17025:2017 butir 7.8 dan khusus


laboratorium yang mengajukan registrasi sebagai laboratorium
lingkungan sesuai dengan Lampiran II butir D.8 Permen LHK
No. 23 Tahun 2020
2. Menggunakan regulasi yang masih berlaku;
3. Kesesuaian metode dan/atau teknik pengujian yang dilakukan
dalam penulisan laporan hasil uji;
4. Parameter yang dipersyaratkan oleh baku mutu Lingkungan
Hidup yang digunakan;
5. Jika melakukan pengujian sampel dalam kondisi abnormal,
cantumkan dalam LHU (holding time, pengujian in situ, wadah
sampel, titik sampling, dll)
6. LHU sampel padatan, pastikan dalam satuan berat kering atau
berat basah, perhatikan regulasi yang berlaku
30
Persyaratan Proses
PELAPORAN HASIL (AIR)
Parameter Pelaporan Hasil Uji Keterangan
Khrom - Terlarut
- Total
- Krom Heksavalen
Logam - Total
- Terlarut
Nitrat NO3 - atau NO3-N

Nitrit NO2 - atau NO2-N

Fosfat - Total Fosfat SNI 06.6989.31-2005 dan SM APHA 23rd 4500 P.E,
- Orthofosfat/Fosfat 2017untuk pengujian orthofosfat sebagai P

31
Persyaratan Proses
PELAPORAN HASIL (AIR)
Parameter Pelaporan Hasil Uji Keterangan
Amonia - Amonia Bebas
- Amonia Total/Amonia
Belerang/Sulfida S2- atau H2S
Nitrogen - N Total
- N Organik/Total Kjeldahl Nitrogen
(TKN)
Sianida - Sianida (CN-) total
- Sianida (CN-) bebas
E. Coli, total - Total coliform dilaporkan dalam satuan MPN / CFU
coliform, fecal coli - E. Coli
- Fecal coliform

Catatan:

32
Persyaratan Proses
PELAPORAN HASIL (UDARA)
Pelaporan
Parameter Keterangan
Hasil Uji
Nitrogen Oksida untuk udara emisi NOx Hasil akhirnya merupakan gabungan dari oksida oksida
sumber tidak bergerak nitrogen (NO dan NO2)
Total Reduce Sulfur untuk udara emisi TRS Hasil akhirnya merupakan gabungan dari hydrogen sulfida,
sumber tidak bergerak metyl merkaptan, dimethyl disulfide, dimethyl sulfide.
Tidak bisa melaporkan TRS menggunakan parameter H2S.
Total Hidro Karbon untuk udara emisi Total Hidro Hasil akhirnya merupakan gabungan dari seluruh
sumber tidak bergerak Karbon hidrokarbon dalam fase gas.
Tidak bisa melaporkan Total Hidrokarbon menggunakan
parameter metana (CH4).
Sulfur dioksida untuk udara emisi SO2 Pengukuran Sulfur dioksida di ESTB (dengan penambahan
sumber tidak bergerak larutan isopropyl alkohol) mengacu ke SNI SNI 7117.18-
2009 tidak sama dengan sulfur oksida mengacu ke SNI 19-
7117.3.2-2005 (tanpa penambahan larutan isopropyl
alkohol)
33
PELAPORAN HASIL (UDARA)
• Pengujian emisi sumber tidak bergerak harus
melaporkan data hasil pengujian yang sudah

Persyaratan
dikoreksi terhadap Oksigen sesuai dengan
peraturan bidang LH.
• Jika laboratorium melakukan pengujian dalam
Proses kondisi sampel yang tidak memenuhi
persyaratan sebagaimana disebutkan dalam
metode yang diacu maka abnormalitas harus
dicantumkan dalam laporan, misalnya sampling
partikulat hanya diambil pada satu lintasan.

34
Persyaratan
Sistem
Manajemen P E N G E L O L A A N L I M B A H L A B O R AT O R I U M
LINGKUNGAN

K E S E L A M ATA N D A N K E S E H ATA N K E R J A
L A B O R AT O R I U M

35
PENGELOLAAN LIMBAH
Laboratorium lingkungan:
─ Memenuhi Lampiran II Persyaratan Tambahan
Laboratorium Lingkungan Butir F Permen LHK No. 23

Persyaratan
Tahun 2020.
─ Penyimpanan limbah laboratorium (limbah B3) harus
dilakukan dalam tempat penyimpanan sementara
Sistem (TPS) yang memenuhi persyaratan peraturan
perundangan yang berlaku (Peraturan Menteri

Manajemen
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 06 tahun
2021 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan
LB3).
─ Pemenuhan persyaratan TPS Limbah B3 merupakan
bagian tidak terpisahkan dari izin usaha.

36
K 3 L A B O R AT O R I U M
Persyaratan Laboratorium Lingkungan:

Sistem
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Laboratorium harus memenuhi persyaratan
sesuai Permen Lampiran II Persyaratan

Manajemen
Tambahan Laboratorium Lingkungan Butir G
LHK No. 23 Tahun 2020.

37
Terima Kasih

rohmah68@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai