Anda di halaman 1dari 8

HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN

PROPER 2013 – 2014

Nama Perusahaan : PT. XXX

Jenis Industri : LOGAM DAN MESIN (PERAKITAN MOTOR DIESEL)

Lokasi Kegiatan : KOTA DEPOK, PROVINSI JAWA BARAT

Peringkat :
Sementara

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP


2014
HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATAN
Periode 1 Juli 2013 – 30 Juni 2014

Nama Perusahaan : PT. XXX


Jenis Industri : Mesin dan Logam (Perakitan Motor Diesel)
Lokasi Kegiatan : Kota Depok, Provinsi Jawa barat

I. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN


No. Kewajiban penanggung jawab usaha sesuai Penaatan Keterangan
PP 27/2012
1. Memiliki dokumen lingkungan/Izin Taat Memiliki Dokumen UKL-UPL dengan
Lingkungan. Surat IZin Lingkungan Nomor : 660.
1/71/V/BLH disetujui tgl 9 Mei 2012
oleh Walikota Depok
2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumen Tidak Taat Belum melaksanakan ketentuan
lingkungan/izin lingkungan: didalam matrik ringkasan UKL-UPL.
A. Deskripsi kegiatan (luas area dan
kapasitas produksi)
B. Pengelolaan lingkungan terutama
terutama aspek pengendalian
pencemaran air, pengendalian
pencemaran udara, dan Pengelolaan
LB3.
3. Melaporkan pelaksanaan dokumen Tidak Taat Belum melaporkan pengendalian
lingkungan/izin lingkungan (terutama aspek pencemaran air dan udara secara
pengendalian pencemaran air, pengendalian rutin karena belum dilakukan
pencemaran udara, dan Pengelolaan LB3) pengujian saluran outlet air limbah dan
pada semua cerobong emisi.
Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan
1. Perusahaan wajib melaksanakan ketentuan didalam matrik ringkasan UKL-UPL.
2. Perusahaan wajib melaporkan pelaksanaan dokumen UKL-UPL kepada pihak terkait.

II. . PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR


A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air
No. PengelolaanLimbah Cair Penaatan Keterangan
1. Ketaatan terhadap Izin Taat Perusahaan sudah mengajukan
perpanjangan IPLC yang berakhir pada tgl 1
Agustus 2011 ke BLH Kota Depok.
2. Ketaatan terhadap titik penaatan 100% Memiliki satu buah outlet air limbah dan
pemantauan sudah dilakukan pemantauan
3. Ketaatan terhadap parameter 100% Semua parameter sudah dilakukan pengujian
Baku Mutu sesuai dengan SK Gub Jabar No 06 tahun
1999 Golongan I
4. Ketaatan terhadap pelaporan 17% Selama periode penilaian parameter yang
dilaporkan hanya pada bulan Desember 2012
dan Mei 2013
5. a. Ketaatan terhadap pemenuhan 100% Hasil swapantau perusahaan tidak ada yang
Baku Mutu melebihi baku mutu
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014
PT. XXX 1
No. PengelolaanLimbah Cair Penaatan Keterangan
1. Konsentrasi (mg/L)
2. Beban
b. Pemenuhan Baku Mutu Tidak Taat Parameter NO2N melebihi Baku Mutu
berdasarkan Pemantauan Tim
PROPER
6. Ketaatan terhadap Ketentuan Tidak Taat Belum melakukan pencatatan secara rutin pH
Teknis dan debit harian
B. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/Periode)
No Parameter Beban Inlet Beban Outlet
1 BOD5 -
2 COD -
3 TSS -
4 Total N -
5 Total Fenol -
Keterangan : Data beban bulan Juli 2012 s.d Desember 2012
C. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Air
Berdasarkan hasil evaluasi pengendalian pencemaran air, perusahaan Tidak Taat terhadap
pelaporan dan ketentuan teknis namun perusahaan sudah Taat terhadap izin, titik penaatan,
dan parameter baku mutu, sesuai dengan peraturan perundangan lingkungan yang berlaku

D. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan


1. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulannya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
2. Perusahaan wajib menindaklanjuti surat izin pembuangan air limbah (IPLC) ke BLH Kota
Depok.
3. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah untuk semua parameter sebagaimana
dalam peraturan setiap bulan dan memeriksakannya kepada laboratorium terakreditasi.
4. Perusahaan wajib membuat papan titik penaatan pada saluran outlet limbah serta titik
koordinatnya.
5. Perusahaan wajib melakukan pencatatan debit dan pH harian
6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah
harian, kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-
kurangnya tiga bulan sekali kepada BLH Kota Depok dan tembusan BPLHD Provinsi Jawa
Barat dan Kementerian Lingkungan Hidup (Asdep Pengendalian Pencemaran Manufaktur,
Prasarana dan Jasa, Jl. DI Panjaitan Kav 24 Gedung B lantai V, Telp/Fax 021-85906677,
email: asdepmanufaktur@yahoo.co.id).

III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA


A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara
No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Keterangan
1. Ketaatan terhadap titik penaatan 33%  Sumber emisi:
pemantauan  Kegiatan produksi: 2 (dua) crb Painting, 1
crb oven,
 Kegiatan utilitas: 1 (satu) crb boiler, 2
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014
PT. XXX 2
(dua) crb Genset@750 KVA, 1(satu) crb
Genset@250KVA.
 Cerobong oven painting shop belum dilakukan
pengukuran
2. Ketaatan terhadap pelaporan 50% Belum melaporkan hasil pengujian parameter
emisi untuk sumber emisi cerobong oven area
painting shop.
3. Ketaatan terhadap parameter 100% Parameter yang dipantau dari semua sumber
Baku Mutu Emisi emisi sudah sesuai peraturan
4. Ketaatan terhadap pemenuhan 100% Hasil pemantauan emisi cerobong seluruh
Baku Mutu Emisi sumber emisi telah memenuhi baku mutu emisi
5. Ketaatan terhadap ketentuan Tidak - Belum dilengkapi sarana lubang sampling
Teknis yang dipersyaratkan Taat pada cerobong painting, oven painting, engine
test dan genset,
- Belum terdapat sarana pengambilan sampling
- Belum ada pengkodean pada masing – masing
cerobong
B. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)
No Parameter Beban Outlet
1 NOx
2 SOx
3 Partikulat
C. Ringkasan Penaatan Pengendalian Pencemaran Udara
Selama periode penilaian dalam pengendalian pencemaran udara, perusahaan Tidak Taat
terhadap pemenuhan titik penaatan pemantauan, pelaporan dan ketentuan teknis, namun
perusahaan Taat terhadap parameter baku mutu dan pemenuhan baku mutu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan


1. Perusahaan wajib membuat lubang sampling dan sarana teknis sesuai dengan
Kepdal 205/1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Pencemaran Sumber Tidak
Bergerak, serta memberi kode pada masing-masing cerobong dan memasang titik koordinat
2. Perusahaan wajib melakukan pengujian pada masing – masing emisi cerobong
dari kegiatan proses secara periodik setiap 6 bulan sekali dengan baku mutu yang diacu
Kepmen LH 13/1995 lamp. VB.
3. Perusahaan wajib melakukan pengukuran kecepatan laju alir cerobong untuk
mengukur beban emisi perusahaan.
4. Perusahaan tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-
kurangnya 6 bulan sekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari
semua sumber emisi, dan pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam
bulan sekali kepada BLH Kota Depok, dengan tembusan BPLHD Provinsi Jawa Barat dan
Kementerian Lingkungan Hidup (Asdep. Pengendalian Pencemaran Manufaktur,
Prasarana dan Jasa) Telp./Fax 021-85906677, email : asdepmanufaktur@yahoo.com)

IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)


EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014
PT. XXX 3
I. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pengelolaan Status Masa
No. SK / No. Surat Keterangan
Limbah B3 Perizinan Berlaku
Penyimpanan -- Kep.Ka. BLH Kota 5 (lima) Limbah B3 yang disimpan: oli
Sementara Depok: tahun bekas, coolant bekas, lumpur IPAL,
No.658.31/278/Kpts/BLH kemasan bekas, limbah
/Huk/2013, tanggal 26 terkontaminasi B3, lampu TL bekas,
Juli 2013 limbah elektronik, baterai kering&
baterai basah, limbah cartridge

II. Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun


(Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 2013 sampai dengan 30 Juni 2014)
Limbah
Limbah Limbah
Jenis Limbah Satuan Belum Perlakuan
Dihasilkan Dikelola
Dikelola
A. Sumber Dari Proses Produksi
Water Coolant bekas Ton 46.3 46.3 0 - Pengolah:
a. PT. Tenang Jaya Sejahtera
b. PT. Triguna Pratama Abadi
- Transporter:
PT. Prima Karya Ayumandiri
(kode manifest FQ)
Sludge IPAL Ton 12.2 12.2 0 - Pengolah:
PT. Tenang Jaya Sejahtera
- Transporter:
PT. Prima Karya Ayumandiri
(kode manifest FQ)
B. Sumber Dari Luar Proses Produksi
Thiner bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkan selama periode
penilaian
Oli bekas/minyak kotor Ton 0 0 0 Belum dihasilkan selama periode
penilaian
Paint sludge Ton 14 14 0 - Pengolah:
PT. Tenang Jaya Sejahtera
- Transporter:
PT. Prima Karya Ayumandiri
(kode manifest FQ)
Gram besi dan Ton 0 0 0 Belum dihasilkan selama periode
alumunium penilaian
terkontaminasi
Bekas kemasan Ton 0 0 0 Belum dihasilkan selama periode
(kaleng cat, thiner, penilaian
kardus terkontaminasi,
plastic, majun)
Cartridge bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkan selama periode
penilaian
Lampu TL bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkan selama periode
penilaian
Aki bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkan selama periode
penilaian

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014


PT. XXX 4
TOTAL Ton 72.5 72.5 0
Persentase % 100
Ket: 100% limbah B3 dikirim ke pihak ketiga yang berizin. Secara umum 100% limbah B3 dikelola
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

III. Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pelaksanaan Penanganan Lahan / Tanah Terkontaminasi Limbah
Keterangan
B3
Jenis dan jumlah limbah B3 yang di open dumping -
Rencana pengelolaan lahan terkontaminasi limbah B3 -
Kesesuaian rencana dengan pelaksanaan pengelolaan lahan -
terkontaminasi limbah B3
Jumlah total limbah B3 dan tanah terkontaminasi yang telah -
dilakukan pengelolaan
Perlakuan pengelolaan terhadap limbah B3 dan tanah -
terkontaminasi yang telah diangkat sesuai perencanaan
SSPLT (Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi) -
Ketentuan dalam SSPLT -

IV. Penaatan terhadap Izin Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pelaksanaan ketentuan % Sudah Belum
Keterangan
pengelolaan limbah B3 penaatan taat taat
Penyimpanan 96 √ - Housekeeping kurang terjaga
Sementara
Penaatan terhadap izin
96
pengelolaan limbah B3
Ket : Penilaian penaatan terhadap izin pengelolaan limbah B3 dilakukan berdasarkan % penaatan
terendah pelaksanaan ketentuan Pengelolaan Limbah B3.

V. Penyerahan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun kepada Pihak Ketiga
Kriteria Taat Tidak Keterangan
Taat
Pihak ketiga penerima limbah B3 - √ PT. Yanmar Diesel Indonesia belum memiliki
memiliki izin yang sesuai ketentuan kontrak kerjasama dengan pihak ketiga (PT.
Tenang Jaya Sejahtera selaku
pengolah/pemanfaat limbah B3)
Pengangkutan limbah B3 memenuhi √ - Menggunakan manifest yang sesuai,
ketentuan yang berlaku pengangkutan sesuai dengan rekomendasi
pengangkutan dari KLH, memiliki kontrak
kerjasama dengan pengolah atau penimbun
limbah B3
Manifest dan pengelolaan manifest √ - Menyampaikan manifest salinan #2, memiliki
sesuai dengan ketentuan manifest salinan, #3 dan #7

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014


PT. XXX 5
VI. Resume Penaatan
Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Belum
No. Taat Keterangan
B3 Taat
1. a. Pendataan jenis dan volume limbah B3 √ - -
yang dihasilkan
b. Pelaporan √ -
2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 √ - -
3. Pelaksanaan ketentuan dalam izin
a. Pemenuhan Ketentuan Teknis √ - 96% (housekeeping kurang terjaga)
b. Pemenuhan Baku Mutu Emis -
-
c. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah - - -
d. Pemenuhan Pemanfaatan - - -
4. Penanganan open dumping, pengelolaan
tumpahan, dan penanganan media/tanah
terkontaminasi limbah B3
a. Rencana pengelolaan - - -
b. Pelaksanaan pengelolaan - - -
c. Jumlah limbah B3 dan tanah - - -
terkontaminasi yang dikelola
d. Pelaksanaan ketentuan SSPLT - - -
5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai √ - 100%
dengan peraturan
6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 - √ PT. Yanmar Diesel Indonesia belum
dan pengangkutan limbah B3 memiliki kontrak kerjasama dengan
pihak ketiga (PT. Tenang Jaya
Sejahtera selaku pengolah/pemanfaat
limbah B3)
7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara - - -
tertentu (antara lain : Dumping, Re-
injeksi, dll)
Kesimpulan Penaatan Pengelolaan - √ -
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

VII. Kesimpulan
Perusahaan merupakan peserta PROPER baru 2013, belum melakukan penaatan pengelolaan
limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.

VIII. Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan


1. Perusahaan wajib memiliki kontrak kerjasama dengan pihak ketiga (pengumpul, pengolah,
pemanfaat dan penimbun).
2. Tetap menjaga pemenuhan teknis TPS Limbah B3 sesuai dengan Kep-01/BAPEDAL/09/1995.
3. Tetap memastikan pengelolaan limbah B3 ke pihak ketiga yang memiliki izin dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
4. Tetap melakukan pencatatan (log book dan neraca) terhadap seluruh limbah B3 yang
dihasilkan.
5. Tetap melakukan pengelolaan lanjut limbah B3 yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan
peraturan dalam pengelolaan limbah B3 dan persyaratan dalam izin.
6. Tetap melaporkan/menembuskan kegiatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan
pengelolaan limbah B3 atau izin-izin yang dimiliki. Pelaporan atau tembusan laporan meliputi
EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014
PT. XXX 6
data log book, neraca limbah B3, dan manifest salinan #2 yang disampaikan secara periodik
kepada Deputi IV MENLH Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun, Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dan Sampah; d/a. : Gd. C Lt. 2, Jln. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon
Nanas, Jakarta Timur- 13410, dengan tembusan kepada BPLHD Provinsi Jawa Barat dan BLH
Kota Depok

EVALUASI KINERJA PENAATAN PROPER - PERIODE JULI 2013 – JUNI 2014


PT. XXX 7

Anda mungkin juga menyukai