Anda di halaman 1dari 34

Implementasi Pengelolaan Limbah Medis

di Jawa Timur

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur


2020
Definisi :
• Limbah adalah Sisa hasil usaha dan atau kegiatan.
• Limbah infeksius adalah limbah yang terkontaminasi
organisme patogen yang tidak secara rutin ada di
lingkungan dan organisme tsb dlm jumlah dan virulensi
yang cukup utk menularkan penyakit pada manusia yang
rentan
Prinsip Pengelolaan Limbah B3
Prioritas

• Mulai Dihasilkan hingga


MENGHIND
ARKAN

PENGURAN
GAN
ditimbun
MENGGUNA
KAN ULANG

MENDAUR
ULANG

MERECOVE
R

MENGOLA
H
Polluter pays
MENIMBU
N
(Pencemar Membayar)
Hirarki Pengelolaan Limbah B3 3
Latar Belakang
•Adanya penumpukan limbah B3 medis di TPS limbah B3
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) sebagai
dampak terbatasnya pengolah akhir limbah B3 medis.

•Terbatasnya Fasyankes yang memiliki Incinerator dan


Autoclave sendiri yang berizin.

•Terjadinya Pandemi Covid-19 yang menghasilkan limbah


infeksius
Landasan Hukum pengelolaan limbah Infeksius:
• Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
• PP. No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3
• PP No. 27/2012 tentang Izin Lingkungan.
• PermenLH No 18 tahun 2009 tentang Tata Cara Perizinan Pengelolaan
Limbah B3.
• PermenLH No. 05 tahun 2012 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yg
wajib memiliki AMDAL.
• Permen LHK No. 56 tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes.
• Permen LHK no. 12 Tahun 2020 tentang Penyimpanan Limbah B3.
JENIS LIMBAH FASYANKES
LIMBAH MEDIS
• Adalah limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
pengobatan / tindakan lain di rumah sakit
atau pelayanan kesehatan lainnya
• Mengandung mikroorganisme / bibit penyakit.
• Bila pengolahan tidak benar, dapat
menularkan penyakit kepada pasien lain,
masyarakat atau tenaga kesehatan

LIMBAH NON MEDIS


• Limbah yang dihasilkan dari kegiatan non
medis seperti kegiatan dapur, toilet
kantor dll.
Jenis limbah B3 Fasyankes
 Limbah dengan karakteristik infeksius
 Benda tajam
 Patologis
 Bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan atau sisa
kemasan
 Radioaktif
 Farmasi
 Sitotoksik
 Peralatan medis yang memiliki kandungan logam berat
tinggi
 Tabung gas atau kontainer bertekanan
Pengelolaan limbah B3 Fasyankes

• Pengurangan dan pemilahan limbah B3


• Penyimpanan limbah B3
• Pengangkutan limbah B3
• Pengolahan limbah B3
• Penguburan limbah B3
• Penimbunan limbah B3
Pengurangan dan Pemilahan limbah B3
• Menghindari penggunaan material B3
• Tata kelola yg baik thd bahan yang berpotensi
menimbulkan gangguan kesehatan/lingkungan.
• Tata kelola yang baik dlm pengadaan bahan kimia
dan farmasi untuk menghindari penumpukan dan
kadaluwarsa.
• Perawatan berkala pada peralatan
• Pemilahan sesuai jenis, kelompok, karakteristik LB3
• Mewadahi sesuai kelompok LB3
Penyimpanan limbah B3
 Penyimpanan limbah B3 dilakukan
penghasil dalam TPS Limbah B3;
 Warna kemasan/wadah sesuai
dgn limbahnya
– Merah utk limbah radioaktif
– Kuning utk limbah infectius dan
patologis
– Ungu utk limbah sitotoksik
– Coklat utk bahan kimia
kadaluwarsa, tumpahan atau
sisa kemasan
 Kemasan diberikan simbol dan
label
Waktu Penyimpanan limbah B3
 Infeksius, tajam dan patologis;
• 2 hari (penyimpanan dg temperatur > 0 C)
• 90 hari (penyimpanan dg temperatur ≤ 0 C)
 Bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan, sisa kemasan,
radioaktif, farmasi, sitotoksik, peralatan medis yang
memiliki logam berat tinggi, tabung gas
• 90 hari (utk limbah B3 dihasilkan ≥ 50 kg/hari )
• 180 hari (utk limbah B3 dihasilkan ≤ 50 kg/hari) utk
kategori 1
 Apabila penghasil tdk melakukan penyimpanan LB3,
Waktu penyimpanannya 2 hari
Pengangkutan limbah B3
 Pengangkutan limbah B3 dilakukan oleh penghasil yang memiliki Ijin
pengangkutan;
 Pengangkutan limbah B3 dilakukan oleh transporter yang memiliki ijin
pengangkutan;

Kendaraan Pengangkutan limbah B3


 Kendaraan bermotor roda 4;
• Sesuai peraturan perundang2an ttg LLAJ
 Kendaraan bermotor roda 3;
• Milik sendiri atau milik negara
• Memenuhi spesifikasi teknis (lebar ≤ 120 Cm tinggi ≤ 90 Cm)
• Bak kendaraan dan wadah dilengkapi dengan simbol yang sesuai.
• Kapasitas daya angkut sesuai peraturan perundang2an ttg LLAJ
Pengangkutan LB3 Kend bermotor roda 3
 Mendapat persetujuan pengangkutan LB3 yang diterbitkan oleh
Kepala Instansi lingkungan
– Provinsi jika pengangkutan dilakukan lintas Kabupaten / Kota
– Kabupaten / Kota jika pengangkutan dilakukan dalam wilayah
Kabupaten / Kota

 Syarat permohonan ijin pengangkutan LB3 kendaraan


bermotor roda 3
– Permohonan tertulis;
– Identitas pemohon;
– Nama, karakteristik dan jumlah LB3 yg akan diangkut;
– Personel yang telah mengikuti pelatihan LB3;
– Dokumen alat angkut
– Kerjasama dengan pengolah
Ijin Pengangkutan LB3 Kendaraan bermotor roda 3
memuat:
 Identitas pemohon yang melakukan pengangkutan LB3;
 No registrasi, Noka dan Nosin alat pengangkut;
 Nama, sumber, karakteristik, dan jumlah LB3 yang akan
diangkut;
 Tujuan pengangkutan LB3;
 Kode Manifest LB3;
– K(3)-N-A-0000001
– P(3)-L-A-0000001
 Masa berlaku ijin (5 tahun)
Pengolahan limbah B3
 Pengolahan limbah B3 secara thermal;
– Oleh penghasil yang memiliki ijin pengelolaan LB3
– Oleh pengolah LB3 yang memiliki ijin pengelolaan LB3
(hanya dengan incinerator)
 Pengolahan secara thermal meliputi:
– Autoklaf type alir grafitasi / type vacuum
– Gelombang mikro
– Iradiasi frekuensi radio
– Insinerator
 Pengolah limbah B3 yang melakukan pengolahan secara
thermal wajib memiliki kerjasama dg penghasil
Syarat Pengolahan Thermal dengan Autoclaf

 Autoclaf Type alir grafitasi:


– 121 C tekanan 15 psi selama 60 menit
– 135 C tekanan 31 psi selama 45 menit
– 149C tekanan 52 psi selama 30 menit
 Autoclaf Type vakum:
– 121 C tekanan 15 psi selama 45 menit
– 135 C tekanan 31 psi selama 30menit
Autoclaf dilarang dipergunakan untuk LB3:

 Patologis
 Bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan
atau sisa kemasan
 Radioaktif
 Farmasi
 Sitotoksik
Gelombang mikro dilarang dipergunakan untuk LB3:
 Patologis
 Bahan kimia kadaluwarsa, tumpahan
atau sisa kemasan
 Radioaktif
 Farmasi
 Sitotoksik
 Peralatan medis yang memiliki
kandungan logam berat tinggi.
Syarat Pengolahan Thermal dengan Insinerator oleh penghasil

 Effisiensi pembakaran 99,95%


 Temperatur pada ruang bakar utama minimal 800 C
 Temperatur pada ruang bakar kedua minimal 1.000 C
 Memiliki alat pengendali limbah udara
 Ketinggian cerobong 14 m dari permukaan tanah/1.5 kali
bangunan tertinggi.
 Sampling hole pada range 8 De – 2 De dan fasilitasnya
Syarat Pengolahan Thermal dengan Insinerator oleh pengolah

 Effisiensi pembakaran 99,99%


 Effisiensi penghancuran POHCs 99,99%
 Effisiensi penghancuran PCB, senyawa furan dan senyawa dioksin
99,9999%
 Temperatur pada ruang bakar utama minimal 800 C
 Temperatur pada ruang bakar utama minimal 1.000 C
 Memiliki alat pengendali limbah udara
 Ketinggian cerobong 24 m dari permukaan tanah/1.5 kali bangunan
tertinggi.
 Sampling hole pada range 8 De – 2 De dan fasilitasnya
Insinerator dilarang dipergunakan untuk LB3:

LB3 LB3 dengan


karakteristik
radioaktif mudah meledak

LB3
merkuri
Penguburan limbah B3
 Penguburan limbah B3 oleh penghasil untuk;
– LB3 Patologis
– Tajam
Penimbunan limbah B3
Penimbunan dilakukan oleh penghasil LB3 berupa;
• Fly ash incinerator
• Bottom Ash incinerator
 Sebelum dilakukan Penimbunan wajib dilakukan upaya berupa;
• Enkapsulasi
• Inertisasi
 Penjaminan Perlindungan Personel Meliputi Penyediaan antara lain:

• alat pelindung diri;


• fasilitas higiene perorangan;
• imunisasi;
• prosedur operasional standar pengolahan Limbah B3;
• pemeriksaan medis khusus secara rutin;
• pemberian makanan tambahan.
Penanganan Limbah B3 Infeksius Berkaitan dengan
Covid-19
•Surat Edaran Menteri No. SE.02/MenLH/PSLB3/PLB.3/ 3/2020. Tentang
Pengelolaan Limbah B3 Infeksius (LB3) dan Sampah Rumah Tangga Dari
Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) tanggal 24 Maret 2020.
•Surat Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan Limbah B3
No.S194/PSLB3/PKPLB3/PLB.2/4/2020. Tentang Pelaksanaan Pengelolaan Limbah
B3 Medis dari Kegiatan Penangan Covid-19 tanggal 20 April.
•Surat Edaran Gubernur Jatim No. 660/13262/111.3/2020 Pengelolaan Limbah
Infeksius Dari Fasyankes Dan Sampah Masker Bekas Dari Rumah Tangga Untuk
Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19
•Surat Kepala Dinas LH Jatim kepada RS yang menangani Covid-19
No.660/9695/111.3/2020 Tentang Permintaan Data pengelolaan limbah Medis
Penanganan Covid-19
•Di Jawa Timur telah ada 26 unit incinerator yang telah berizin yang dimiliki oleh RS
Timbulan Limbah B3
Provinsi Jawa Timur

Nama Timbulan (ton) Dikelola (ton)


Limbah B3 14.867.650 9.217.943
Limbah B3 Medis 5.699,06 2.075,01
Data Siraja LimbahTahun 2019

Penghasil Limbah B3 yang telah melakukan pelaporan online :


Sektor Manufaktur : 532 Kegiatan usaha
Sektor Agroindustri : 293 Kegiatan usaha
Sektor Pertambangan Energi dan Migas : 72 Kegiatan usaha
Sektor Prasarana dan Jasa : 551 Kegiatan usaha
Total : 1.448 Kegiatan usaha
Timbulan Limbah B3 COVID-19
Provinsi Jawa Timur

TIMBULAN LIMBAH INFEKSIUS COVID 19 (KG)


140000
126738.23
120000
107772.39
100000 95120.64

80000

60000 55482.08

40000
19365.62
20000

0
Maret April Mei Juni Juli
Total Timbulan Limbah B3 Medis khusus penanganan COVID-19 dari Maret hingga Juli
sebesar 404.478,96 Kg. Data dihimpun langsung dari 100 Rumah Sakit rujukan COVID-19
di Jawa Timur. Sebanyak 25 RS yang mengolah limbah COVID-19 sendiri dengan fasilitas
Insenerator dan sisanya bekerja sama dengan pihak Pengolah Limbah B3 berizin dari
KLHK.
Pengelolaan Limbah B3
Provinsi Jawa Timur

• Pemerintah Provinsi Jawa Timur memiliki kewenangan untuk mengeluarkan Izin


Pengumpulan Limbah B3 Skala Provinsi dan Rekomendasi Teknis Izin
Pengumpulan Limbah B3 Skala Nasional;
No 2017 2018 2019 2020

1 Izin Skala Provinsi 11 13 8 11

2 Rekomtek Izin Skala 3 7 5 4


Nasional
Pengelolaan Limbah B3
Provinsi Jawa Timur

• Pengelolaan limbah B3 di Jawa Timur oleh Perusahaan


pengelolaan limbah B3 yang telah memiliki izin dari KLHK.
Berdasarkan aplikasi pelaporan online SIRAJA Limbah KLHK,
berikut jumlah perusahaan yang telah memiliki izin Pengelolaan
Limbah B3 yang ada di Jawa Timur :
• Izin Pengolahan Limbah B3 (Insinerator) : 38
• Izin Pengangkutan Limbah B3 : 161
• Izin Pemanfaatan Limbah B3 : 70

• Telah dilakukan inventarisasi data timbulan dan pengelolaan


limbah B3 dan limbah B3 COVID-19 di Jawa Timur.
Penanganan LB3 Infeksius dari Fasyankes
a. Melakukan penyimpanan limbah infeksius dalam kemasan
tertutup paling lama 2 hari sejak dihasilkan

b. Mengangkut dan/atau memushankan pada pengolahan


lB3
Fasilitas insinerator dengan suhu minimal 800 C
Autoclave yang dilengkapi dengan pencacahan (Shredder)

c. Residu dari hasil pembakaran atau pencacahan hasil


autoclave dikemas dan dilekati simbol beracun dan label
limbah B3 yang selanjutnya disimpan di TPSLB3 untuk
selanjutnya diserahkan kepada pengelola limbah B3
Penanganan LB3 Infeksius dari ODP Rumah Tangga

a. Mengumpulkan limbah infeksius berupa limbah APD antara lain berupa


masker, sarung tangan dan baju pelindung diri.
b. Mengemas sendiri dengan wadah tertutup.
c. Mengangkut dan memusnahkan pada pengolahan limbah B3
d. Menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang pengelolaan
limbah infeksius yang bersumber dari masyarakat
Limbah APD dikemas tersendiri dengan menggunakan wadah tertutup
yang bertuliskan Limbah infeksius

Petugas dari Dinas yang bertanggungjawab di bidang lingkungan


hidup, kebersihan dan kesehatan melakukan pengambilan dari setiap
sumber untuk diangkut ke lokasi pengumpulan yang telah ditentukan
sebelum diserahkan ke pengolah limbah B3
Penanganan Limbah B3 medis selama masa
pandemi COVID-19 di Jawa Timur

• Limbah medis covid-19 dimusnahkan di insinerator (RS yang


memiliki izin Insinerator dan pihak pengolah limbah B3 yang
memiliki izin insinerator dan Pengumpulan)

• Untuk RS yang tidak memiliki insinerator telah bekerja sama


mengirimkan limbah medis covid-19 dengan pihak pengolah
limbah B3 berizin dari KLHK
Permasalahan Pengelolaan Limbah B3 medis selama masa
pandemi COVID-19 di Jawa Timur

● Beberapa RS telah memiliki ● Limbah medis dari rumah tangga


insinerator tetapi belum berizin (pasien odp dan pdp yang
dan masih dalam proses isolasi mandiri) tercampur
perizininan/perpanjangan dengan sampah rumah tangga
biasa karena belum ada fasilitas
● Terdapat RS yang limbah medis khusus tempat pembuangan
khusus covid-19 masih tercampur Limbah medis covid-19 dari
dengan limbah medis biasa rumah tangga
● Transporter sering melakukan
● Pengolah dan pengumpul limbah pengambilan limbah medis tidak
medis di Jawa Timur jumlah tepat waktu karena timbulan
terbatas yang dihasilkan belum
memenuhi jumlah ekonomis
untuk diambil
Rekomendasi Perbaikan Kebijakan untuk
Pengelolaan Limbah B3 di Jatim

Penyusunan Perda Meningkatkan


01 Pengelolaan LB3
Perda akan mengatur Pengelolaan
02 Pembinaan
Pembinaan secara
berkesinambungan guna
LB3 dari sektor Institusi, kegiatan mengingkatkan kenerja
usaha dan domestik
.
pengelolaan LB3 oleh
penghasil

Pemantauan dan Percepatan Pembangunan


03 Pengawasan
Meningkatkan Pemantauan
dan pengawasan terhadap
04 PPSLI
Mempercepat
pembangunan PPSLI di
pelaksanaan pengelolaan Mojokerto yang akan
LB3 di Daerah menangani pengelolaan
LB3 secara Holistik
.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai