Anda di halaman 1dari 28

BPLHD

PROVINSI
JAWA BARAT

PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN


BERACUN DI PERKANTORAN

DAFTAR ISI
1.

Apakah Limbah Bahan Berbahaya dan

7.

dan Beracun dari Perkantoran

Beracun itu ?
2.

Bahaya Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun

3.

Jenis Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun

BPLHD
PROVINSI
JAWA BARAT

4.

Berdasarkan Kategori

5.

Berdasarkan Sumber

6.

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya


dan Beracun

Potensi Limbah Bahan Berbahaya

8.

Bagaimana Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Perkantoran.

LIMBAH B3

Recycle

Reduce

Hampir

semua

Re Use

kegiatan

manusia

akan

menghasilkan limbah seperti dari kegiatan


rumah tangga maupun perkantoran. Limbah
tersebut apabila tidak dikelola dengan baik

maka dapat menimbulkan dampak negatif bagi


manusia maupun lingkungan.

Salah satu limbah yang harus dikelola


dengan baik dan sesuai dengan ketentuan
adalah

Limbah

beracun (B3).

Bahan

berbahaya

dan

2
Peraturan

Pemerintah No.
101 Tahun 2014,
Pasal 3 :
Setiap penghasil

limbah Bahan
berbahaya dan
beracun (B3)
wajib mengelola

Apakah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) itu ?

limbah B3 yang

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengan-

dihasilkannya

dung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lain.

Bahaya Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)

Limbah B3 apabila tidak

maksudkan agar limbah B3

dikelola sesuai dengan ke-

yang dihasilkan oleh setiap

tentuan atau dibuang lang-

kegiatan/usaha

sung ke lingkungan dapat

mungkin bahkan diusahakan

menimbulkan bahaya ter-

sampai

hadap

dan

mengupayakan reduksi pa-

kesehatan manusia serta

da sumber dengan pen-

makhluk

lainnya.

golahan bahan, substitusi

Mengingat resiko tersebut,

bahan, pengaturan operasi

maka perlu diupayakan agar

kegiatan

setiap kegiatan usaha dapat

teknologi bersih.

lingkungan
hidup

menghasilkan
seminimal
perlunya
limbah

limbah

mungkin

nol,

dan

sesedikit
dengan

penerapan

B3
dan

pengelolaan
B3

secara

baik.

Pengelolaan limbah B3 di-

Luka bakar akibat Abu batu bara yang


dibuang sembarang (a), Luka akibat
asam dari aki bekas (b) dan luka akibat
arsen

Jenis Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, pembagian limbah B3 dibagi atas :

Berdasarkan Kategori

Limbah B3 kategori I merupakan Limbah B3 yang berdampak akut dan langsung, contoh : obat-obatan
kadaluarsa, accu bekas, debu asbes, limbah laboratorium, pestisida/DDT, jarum suntik bekas dan lainlain.

Limbah B3 kategori II merupakan Limbah B3 yang memiliki efek tunda & berdampak tidak langsung,

Berdasarkan Sumber
1)

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik adalah limbah B3 yang pada umumnya berasal bukan dari proses utamanya,
tetapi berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pencuciaan, pengemasan dan lain-lain contohnya: Debu dan fiber
asbes asbes putih, Lead scrap, Kemasan bekas B3, Minyak pelumas bekas, Limbah elektronik termasuk lampu TL,
Sludge IPAL, Kain majun bekas (used rags) dan lain-lain.

2)

Limbah B3 dari sumber spesifik adalah Limbah B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara spesifik
dapat ditentukan.

3)

Limbah B3 dari B3 kadaluwarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi spesifikasi produk yang akan dibuang,
dan bekas kemasan B3

Limbah B3 dari bekas kemasan B3

Sand Foundry dari Industri peleburan baja

Oli bekas dari sumber tidak spesifik

6
identifikasi & pencatatan

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)


Pengelolaan limbah B3 adalah rangkaian kegiatan
yang

mencakup

pengurangan,

Pelaporan

Penyimpanan

penyimpanan,

pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3. Pengelolaan


limbah B3 bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah B3 serta

Pengangkutan

melakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah tercemar sehingga sesuai fungsinya kembali.

Pengelolaan

Limbah bahan berbahaya dan beracun yang dihasilkan dari kegiatan perkantoran pada umumnya sedikit sehingga pengelolaannya sering terabaikan dan pengelolaanya disatukan dengan sampah domestik padahal berdasarkan Undang
-Undang 32 Tahun 2009, setiap penghasil limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) wajib mengelola limbah B3 yang
dihasilkannya sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

Potensi Timbulan Limbah Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3) di Perkantoran
Potensi timbulan limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3) dari kegiatan perkantoran berasal dari :

1.

Ruangan kerja;

2.

Pool/Garasi kendaraan;

3.

Genset;

4.

Dapur;

5.

Kamar mandi;

6.

Kantin.

8
Bagaimana pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) di Perkantoran ?
Pengelolaan limbah B3 dari kegiatan perkantoran sama dengan dari kegiatan lainnya yaitu meliputi :
1.

Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi terhadap sumber
yang berpotensi menghasilkan limbah B3. Kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah
B3 adalah :

NO

2.

SUMBER

LIMBAH B3 YANG DIHASILKAN

1.

Pemakaian dari aktivitas kantor

Catridge printer bekas, Toner bekas, Electronic


Waste (Printer bekas, PC bekas dan alat-alat
elektronik bekas lainnya)

2.

Genset, kendaraan operasional

Oli Bekas, Accu Bekas

3.

Penerangan

Lampu TL Bekas

4.

Pemakaian dari aktivitas Pemeliharaan kebersihan

Bekas kemasan bahan kimia (disinfektan, aerosol, pembersih lantai/kaca dan lain-lain)

Melakukan pencatatan terhadap jenis limbah B3 yang dihasilkan (jenis limbah B3 sesuai

dengan hasil identifikasi) ke dalam log book.

9
CONTOH LIMBAH B3 DARI KEGIATAN DOMESTIK (RUMAH TANGGA & PERKANTORAN )

10
3.

Menyimpan limbah B3 di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 (TPS


Limbah B3) dalam kemasan yang sesuai dengan karakteristik limbah B3 dan
dilengkapi dengan simbol dan label serta disimpan dengan masa simpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (PP 101
Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun).
Ketentuan masa simpan adalah sebagai berikut :

a.

90 (sembilan puluh) hari sejak Limbah B3


dihasilkan, untuk Limbah B3 yang dihasilkan sebesar 50 kg (lima puluh kilogram) per hari atau lebih;

b.

180 (seratus delapan puluh) hari sejak Limbah B3


dihasilkan, untuk Limbah B3 yang dihasilkan kurang
dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk
Limbah B3 kategori 1;

c.

365 (tiga ratus enam puluh lima) hari sejak Limbah B3 dihasilkan, untuk Limbah B3
yang dihasilkan kurang dari 50 kg (lima puluh kilogram) per hari untuk Limbah B3

11

TPS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Ketentuan teknis
Tempat
Penyimpanan
Sementara limbah

B3 mengacu
kepada Kepdal No.
01/1995 tentang
Tata cara
penyimpanan dan
pengumpulan
limbah B3.
Tentang Simbol
dan Label Limbah
B3.

KETENTUAN TEKNIS TPS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

12

Bagian luar bangunan diberi papan nama dan diberi simbol limbah B3 sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang disimpan;
Limbah B3 terlindung dari hujan dan sinar matahari;
Bangunan memiliki sistem ventilasi;
Bangunan dilengkapi dengan saluran dan bak penampung tumpahan (jika menyimpan limbah B3 cair);
Sistem penyimpanan menggunakan sistem blok / sel yang dipisahkan masing-masing blok/sel dipisahkan gang/tanggul;
Lokasi Penyimpanan Limbah B3 bebas banjir dan tidak rawan bencana (dapat direkayasa dengan teknologi untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
lokasi Penyimpanan Limbah B3 berada di dalam penguasaan Setiap Orang yang menghasilkan limbah B3 tersebut/Tanah hal
milik;
kemasan/limbah limbah B3 diberi alas/pallet;
Pengemasan limbah B3 dilakukan sesuai dengan bentuk dan karakteristik limbah B3 dan mampu mengungkung limbah B3
untuk tetap berada dalam kemasan;
Pengemasan limbah B3 dilengkapi dengan simbol label limbah B3 dengan Label paling sedikit memuat keterangan mengenai
nama limbah B3, identitas penghasil limbah B3, tanggal dihasilkan limbah B3 dan tanggal pengemasan limbah B3;
kondisi kemasan limbah B3 bebas karat, tidak bocor dan tidak meluber;
Memiliki logbook/catatan untuk mendata/mencatat keluar masuk limbah limbah B3 yang memuat sumber, nama, jumlah
dan karakteristik limbah B3, pelaksanaan penyimpanan dan pengelolaan lanjutan;
Dilengkapi dengan SOP tanggap darurat dan SOP Penyimpanan ;
Dilengkapi dengan alat pemadam api dan penanggulangan keadaan darurat lain yang sesuai ;
Serta tersedia fasilitas P3K yang mudah dijangkau.

13

KETENTUAN TEKNIS TPS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Papan nama, symbol limbah B3

APAR, Shower

Saluran ceceran, system sel, dan tanggul

SOP Penyimpanan dan Tanggap Darurat

Pallet dan symbol dan label pada kemasan

P3K, Alaram

14
SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Simbol dan label


limbah B3
mengacu kepada
Peraturan
Menteri
Lingkungan Hidup
Nomor 14 Tahun

2013 Tentang
Simbol dan Label
Limbah B3.

15

SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN PADA KEMASAN


A.

Pengemasan Limbah B3 dilakukan dengan menggunakan kemasan yang :

1.

Terbuat dari bahan yang dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3 yang akan
disimpan;

2.

Mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;

3.

Memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan penyimpanan, pemindahan
atau pengangkutan; dan

4.

Berada dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak berkarat, atau tidak rusak.

B.

Kemasan Limbah B3 wajib dilekati Label Limbah B3 dan Simbol Limbah B3.

C.

Label Limbah B3 paling sedikit meliputi keterangan mengenai :

1.

Nama Limbah B3;

2.

Identitas Penghasil Limbah B3;

3.

Tanggal dihasilkannya Limbah B3; dan Tanggal Pengemasan Limbah B3.

4.

Jika limbah B3 yang disimpan di TPS limbah B3 sudah mencukupi atau akan habis masa sim-

16

pannya maka segera menyerahkan limbah B3 yang disimpan ke pihak ketiga yang berizin.

PIHAK KETIGA PENERIMA LIMBAH B3 MEMILIKI IZIN


YANG SESUAI KETENTUAN

Pihak ke-3 memiliki izin sebagai Pengelola limbah B3


(pengumpul/pengolah/pemanfaat/penimbun)

Izin pengelolaan Limbah B3 pihak ke-3 belum habis


masa berlaku

Pihak ke-3 memenuhi ketentuan izin yang berlaku /


sesuai dengan izin yang dimiliki

Pihak ketiga pemanfaat limbah B3

Limbah B3 yang dikelola oleh pihak ke-3 sesuai dengan


yang tertera dalam izin yang dimiliki

Penghasil memiliki kontrak kerjasama dengan pengumpul/pemanfaat/pengolah/penimbun

Pihak ketiga penimbun limbah B3

Apabila penghasil memiliki kontrak kerjasama dengan


pengumpul maka penghasil wajib memiliki salinan kontrak kerjasama antara pengumpul dengan pemanfaat/
pengolah/penimbun

17

PENGANGKUTAN LIMBAH B3 MEMENUHI KETENTUAN YANG BERLAKU

Perpindahan / pergerakan limbah B3 yang dilakukan oleh pihak ke-3 dilengkapi dengan dokumen manifest limbah
B3

Pihak yang melakukan pengelola limbah B3 memperoleh salinan dokumen manifest limbah B3 sesuai dipersyaratkan

Untuk pengangkut limbah B3, kendaraan yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari KLH

Pengangkutan limbah B3 telah mendapatkan rekomendasi pengangkutan limbah B3 dari KLHK dan izin

pengangkutan limbah B3 dari Kementerian Perhubungan

Jenis limbah B3 yang diangkut sesuai dengan rekomendasi dan izin pengangkutan limbah B3 yang dimiliki

Rekomendasi dan izin pengangkutan limbah B3 belum habis masa berlakunya

Rute dan wilayah pengangkutan limbah B3 sesuai dengan rekomendasi dan izin pengangkutan limbah B3

5.

Menyimpan bukti penyerahan limbah B3 yang telah diangkut atau diserahkan kepada pihak keti-

18

ga. Bukti tersebut berupa Manifest salinan #2, salinan #3 dan salinan #7.

Ketentuan manifest limbah B3 :


manifest nomor #2 dan #3 hanya kolom 1
(informasi penghasil) dan kolom 2 (informasi
pengangkut) yang terisi penuh dan ada cap
penghasil dan pengangkut. Kolom 3 (informasi
penerima limbah akhir) boleh terisi hanya
menyampaikan informasi akan dibawa kemana
selanjutnya limbah tersebut tanpa ada tanggal
dan cap penerima akhir limbah.

1.
Satu berkas manifes (7 rangkap atau 11
rangkap) berlaku hanya
untuk satu jenis limbah
2.
Semu a k olo m
dalam lembar manifes
harus terisi sesuai peruntukannya (tidak boleh
ada yang kosong).

3.
Saat pengangkutan
pertama oleh pengangkut
dari penghasil limbah B3,
maka penghasil limbah
menerima salinan manifes
nomor #2 (kuning) dan
#3 (hijau).
Dokumen Manifest limbah B3

4.

Dalam salinan

5.

Perusahaan akan menerima salinan manifes


nomor #7 (ungu) dari pengangkut yang sudah
di tandatangani dan dicap oleh pengumpul/ pengolah/pemanfaat/penimbun.

6.

Salinan manifes nomor #7 harus diterima oleh


penghasil limbah selambat-lambatnya 120 hari
setelah limbah diangkut oleh pengangkut untuk
dibawa ke pengumpul/ pengolah/ pemanfaat/
penimbun limbah B3.

19

Cara Pengisian Dokumen Manifest Limbah B3

Dokumen No 1 (putih)
Dokumen No 2 (kuning)
Dokumen No 3 (hijau)
Dokumen No 4 (merah muda)
Dokumen No 5 (biru)
Dokumen No 6 (krem)
Dokumen No 7 (ungu)

: Pengangkut
: Bapedal/KLH
: Penghasil
: pengumpul/pengolah
: Bapedal/KLH
: Provinsi
: Penghasil

20

21

6.

Melaporkan pengelolaan limbah B3 yang dilakukan secara triwulanan kepada Instansi lingkungan

hidup kabupaten/kota setempat.

Laporan Penyimpanan Limbah B3 paling sedikit memuat :


Sumber, nama, jumlah, dan karakteristik Limbah B3;
Pelaksanaan Penyimpanan Limbah B3; dan

Pemanfaatan Limbah B3, Pengolahan Limbah B3, dan/atau Penimbunan Limbah B3 yang dilakukan
sendiri oleh pemegang izin dan/atau penyerahan Limbah B3 kepada Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat
Limbah B3, Pengolah Limbah B3,dan/atau Penimbun Limbah B3.

Contoh Neraca Limbah B3

22

23

Contoh Log Book Limbah B3

SURAT IZIN TPS LIMBAH B3


Nomor
Tanggal

: 660.9/054/PPKL/BPLH/2012
: 06 Juni 2012

LEMBAR KEGIATAN PEMANFAATAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


PT. HARAPAN JAYA
PERIODE : Bulan Jan s/d Maret 2014
MASUKNYA /PENERIMAAN LIMBAH

No.

(A)

PEMANFAATAN LIMBAH

Jenis Limbah B3 Masuk

Tanggal Masuk
Limbah B3

Sumber Limbah B3

Jumlah
Limbah B3
Masuk

Maksimal
Penyimpanan s/d
tanggal (t=0+90hr,
180+90hr,180hr)

Tanggal Keluar
Limbah

Jumlah Limbah
B3

Tujuan Penyerahan

(B)

(C)

(D)

(E)

(F)

(G)

(H)

(I)

4-Apr-14

Total

Stok per 01 Jan 2014


1
2

Aki Bekas

4-Jan-14

PT Harapan Jaya

Total

24

PERATURAN-PERATURAN TERKAIT PENGELOLAAN LIMBAH B3


PERATURAN

TENTANG

UU 32/2009 (Pasal 58 61)

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU 23/2014

Pemerintahan Daerah

PP 38/2007

Pembagian Urusan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan


Pemerintahan Daerah Kab/Kota

PP 27/2012

Izin Lingkungan

PP 101/2014

Pengelolaan Limbah B3

PermenLH
02/2008
PermenLH
05/2009
PermenLH
18/2009

Pemanfaatan Limbah B3

Pengelolaan Limbah di Pelabuhan

Tata Cara Perizinan Pengelolaan Limbah B3

25

PERATURAN
Contoh Log Book
Limbah B3

PermenLH
30/2009
PermenLH
33/2009

PermenLH
14/2013

TENTANG
NSPK (Norma, Standar, Prosedur, Kriteria) Pengelolaan Limbah B3

Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3

Simbol dan Label Limbah B3

Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 01/


BAPEDAL/09/1995

Tata Cara & Persyaratan Teknis Penyimpanan & Pengumpulan Limbah


B3

Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 02/


BAPEDAL/09/1995

Dokumen Limbah B3

Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 03/


BAPEDAL/09/1995

Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3

Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep- 04/


BAPEDAL/09/1995

Tata Cara Penimbunan Hasil Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas


Pengolahan dan Lokasi Penimbunan Limbah B3

Kep. Ka. Bapedal Nomor : Kep-02/


BAPEDAL/01/98

Tata Laksana Pengawasan Pengelolaan Limbah B3

BPLHD PROVINSI JAWA BARAT


JL. NARIPAN NO. 25 BANDUNG 40111 KOTAK POS 1117
TELP. (022) 4231570, 4204871 FAX. (022) 4231570
WEBSITE : www.bplhdjabar.go.id
EMAIL : bplhd@bplhdjabar.go.id

Anda mungkin juga menyukai