B
ELUM ada yang bisa mewarisi
bakat kenegaraan Bung Karno.
Cucu-cucunya, Puan Maharani,
Prananda Prabowo atau Puti
Guntur, Rizki Pratama, se-
karang belum ada yang
terlihat punya bakat itu.
Kita lihat Bung Karno kan
sejak muda sudah hebat
banget. Dan pesonanya
sampai akhir hayat kan? Itu yang
sekarang ini saya belum lihat dari
cucunya. Keturunannya sekarang
biasa, belum kelihatan. Belum
ada yang berani melawan
arus.
Bisa jadi nanti ke cicit-
nya. Tapi kalau munculnya
sekarang (generasi ketiga)
tidak akan sehebat Sukarno.
Ki Kusumo:
Kata Peramal
Sebagian besar massa PDIP masih memercayai simbol dan ramalan. Tidak sedikit dari kader
yang sengaja ziarah ke makam Bung Karno demi mencari wangsit siapa titisan selanjutnya.
Berikut 'pandangan' sejumlah peramal tentang cucu Sukarno:
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
FOKUS
SATRIA PININGIT MEGA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
P
UAN Maharani belum kalau
saya lihat. Ia harus melewati
berbagai macam hal. Mungkin be-
lum cukup matang untuk menjadi
capres, ia butuh waktu.Prananda
Prabowo kansnya lebih besar.
Ada sesuatu yang besar.
Kalau disejajarkan deng-
an Puan, ada nilai yang
cukup kuat bahwa Mas
Nanda ini sosok yang
sebenarnya bisa lebih
menonjol. Ideologinya dia
lebih dapat. Dia Sukarno banget.
Mas Prananda ini bisa punya nama
yang cukup besar, tapi dia belum
mau muncul, mungkin karena me-
rasa belum cukup matang. Walau-
pun punya kemampuan.Mas Nanda
ini seperti air mengalir, kalau
sudah waktunya atas izin
Allah akan muncul dengan
sendirinya tanpa harus di-
support atau punya ambisi.
Itu nanti dengan sendiri-
nya alam akan bersaksi.
S
AYA belum tahu siapa dari
cucu-cucunya yang akan men-
jadi titisan Sukarno. Saya hanya
melihat gambaran-gambaran itu
tidak jelas, kita sering malam hari
datang ke sini, tetapi terkait wang-
sit atau apa-apa itu sifatnya masih
samar. (DEN/IYE)
P
UTI Guntur (putri Guntur Soe-
karno) itu sangat pandai orang-
nya, cantik, cukup ramah terhadap
orang lain. Dan auranya kuat untuk
jadi penerus Bung Karno. Tapi
selama ini aura Puti selalu ditutup
oleh Puan Maharani, sepupunya.
Sekalipun sama-sama anggota
DPR, peran Puti di partai maupun
di publik, terkunci oleh Puan.
Di antara cucu-cucu Sukarno, yang
paling mewarisi pemikiran Bung
Karno adalah Puti. Sementara Puan
hanya karena anak Megawati dan
Taufiq Kiemas. Sedangkan Pranan-
da Prabowo dan Mohammad Rizki
Pratama tidak punya darah politik.
Kan suami pertama Megawati bukan
orang politik. Jadi kurang kuat darah
politik Sukarno mengalir.
Baby Djenar:
Juru Kunci Makam Bung Karno, Kahfi Annezar:
Ki Cakrabumi:
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA
RINJANI,
Surga Para Pendaki
Reporter: Ida Ayu Rostini | Foto-foto: Ida Ayu Rostini & thinkstock
SALAH SATU GUNUNG YANG DIIMPIKAN UNTUK DIDAKI.
RINJANI MEMANG MENYIMPAN BANYAK MISTERI.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA GAYA HIDUP WISATA
tahun 1997, pemerintah menetapkan
kawasan ini sebagai taman nasional, dengan
nama Taman Nasional Gunung Rinjani. Tak
cuma dikagumi para pendaki lokal, Gunung
Rinjani juga menjadi impian pendaki internasional.
Bahkan, pada waktu tertentu, jumlah pendaki asing
bisa lebih banyak dibandingkan dengan pendaki lo-
kal.
Rinjani merupakan gunung api tertinggi kedua di
Indonesia. Ketinggiannya mencapai 3.726 meter dari
permukaan laut (mdpl). Secara administratif, terle-
tak di tiga kabupaten, yaitu Lombok Timur, Lombok
Tengah, dan Lombok Barat.
Wisatawan penyuka kegiatan ekstrem seperti
pendakian, pasti tidak akan melewatkan Rinjani. Ada
beberapa alternatif transportasi yang bisa ditempuh
untuk sampai di sini. Jika Anda petualang berbujet
tipis, Anda bisa menempuh jalan darat dengan bus
atau kereta.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menyeberang ke
Pulau Bali dan Lombok. Alternatif ini dipilih jika Anda
GAYA HIDUP WISATA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA
memiliki waktu luang dan ingin santai menikmati
panorama Pulau Bali dan Lombok. Seru!
Kalau ingin cepat tapi murah, cobalah hunting
tiket promo pesawat tujuan Bali, kemudian lanjut
menyeberang ke Lombok. Atau langsung menuju
Bandara Internasional Lombok.
Kalaupun harus bermahal-mahal, dijamin,
semua akan terbayar setelah Anda melihat
keindahan Rinjani dengan mata kepala sen-
diri. Menakjubkan!
Ada tiga jalur yang biasa dijadikan alternatif
pendakian, yakni melalui Desa Sembalun La-
wang, Torean, dan Senaru. Biasanya, para
pendaki lebih memilih naik dari jalur Semba-
lun dan turun ke Senaru.
Tipikal jalur Sembalun dengan sabana
yang berbukit-bukit dan jarang pepo-
honan cukup membuat panas. Orang
menyebut sebagai bukit penyiksaan
GAYA HIDUP WISATA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA
karena tanjakan terjal yang tiada habisnya.
Lelah memang, namun itu semua terbayar dengan
lanskap padang sabana nan eksotis bak hutan Afri-
ka. Lewat jalur ini, diperlukan waktu sekitar sepuluh
jam untuk sampai ke puncak.
Tentu ini waktu ideal ya. Tapi Anda juga wajib
mengukur kondisi sendiri. Jangan terlalu dipaksa-
kan sampai ke puncak dengan cepat. Kalau terlalu
capai, Anda bisa beristirahat di pos terakhir.
Dari pos ini, Anda bisa melihat lanskap Danau
Segara Anak dengan Gunung Barujari serta puncak
Rinjani dari kejauhan. Indah!
MISTERIUS
Gunung Rinjani disakralkan oleh masyarakat
setempat, karena dianggap sebagai tempat tinggal
para dewa. Seperti halnya Gunung Agung di Bali dan
Gunung Semeru di Jawa Timur.
Masyarakat Hindu Bali dan suku Sasak percaya,
BICARA MENGENAI
RINJANI, GUNUNG
INI DISAKRALKAN
OLEH MASYARAKAT
SETEMPAT, KARENA
DIANGGAP SEBAGAI
TEMPAT TINGGAL PARA
DEWA. SEPERTI HALNYA
GUNUNG AGUNG DAN
GUNUNG SEMERU.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA GAYA HIDUP WISATA
di puncak Rinjani bersemayam Dewi Anjani, ratu jin
dan penguasa Rinjani.
Itulah mengapa masyarakat biasa menamakan
puncak Rinjani dengan sebutan Anjani. Dari Plawang-
an Sembalun menuju puncak Anjani dapat ditempuh
selama 4-5 jam perjalanan.
Biasanya para pendaki memulai pendakian (sum-
mit attack) setelah tengah malam atau dini hari. Jika
malam cerah, Anda akan menikmati indahnya tabur-
an bintang dan sinar bulan.
Melihatnya, terasa dekat sekali. Dan tidak lama
kemudian, matahari akan mulai menampakkan diri.
Ya, sunrise yang menakjubkan!
Perjalanan mendaki trek berpasir dan bebatuan
menuju puncak tidaklah mudah. Maka berhati-hati-
lah, salah pijakan, Anda bisa jatuh ke jurang.
Tapi jangan takut. Menikmati sensasi negeri di atas
awan, sungguh luar biasa! Anda akan merasakan
GAYA HIDUP WISATA
Tap pada
gambar untuk
melihat foto
lainnya
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA
kecilnya diri dibandingkan dengan
mahakarya Tuhan Sang Mahapen-
cipta.
Saat turun dari puncak, nikmati
sekeliling. Bunga edelweiss ber-
baris rapi, jika sedang mekar,
sungguh cantik!
Setelah puas menikmati pano-
rama dari puncak dan Plawang-
an Sembalun, turunlah ke Danau
Segara Anak melalui Plawangan
Senaru. Berkamping di sini bagai-
kan tinggal di surga.
Ada kolam air panas jika ingin
merelaksasi kaki sejenak. Me-
mancing juga menjadi salah satu
kegiatan favorit para pendaki di
sini.
Siapkanlah air sebanyak-ba-
nyaknya sebelum turun gunung.
Sebab sering kali sumber air se-
panjang pos menipis. Kontur jalur
ini cukup terjal, namun rimbun
dan teduh karena rapat dikelilingi
hutan.
Begitu tiba di bawah, jangan buru-buru pulang.
Istirahatlah dulu sejenak. Jangan lupa menikmati
air terjun Sendang Gile. Cukup dengan me-
lewati ratusan anak tangga selama 15
menit, Anda akan sampai di kawas-
an wisata ini. Satu kuliner yang
jangan sampai Anda lewat-
kan di Lombok, yakni ayam
taliwang dan plecing
kangkung. Hmm pedas
tapi nikmat!
GAYA HIDUP WISATA GAYA HIDUP WISATA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP WISATA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
Pakailah trekking
pole atau tongkat,
ini membantu
Anda sepanjang
pendakian, terutama
di jalur berpasir
menuju puncak.
(KEN/YOG)
Bawalah
perlengkapan wajib
mendaki, seperti
sarung tangan,
sleeping bag, matras,
dan jaket tebal.
Suhu udara bisa
mencapai di bawah
10.
Jangan mendaki
pada musim hujan,
Mei-Agustus adalah
waktu terbaik.
Sewalah portir untuk
meringankan bawaan
Anda.
GAYA HIDUP WISATA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
MAKAN SIANG
Reporter: Ida Ayu Rostini | Foto-foto: Rengga
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
M
AU mencoba makanan
lezat dengan nuansa yang
berbeda? Sempatkanlah
berkunjung ke restoran
Taman Sejuk. Letaknya tak jauh dari
Jakarta, tapi dijamin, Anda akan jauh
dari yang namanya kebisingan.
Begitu masuk ke restoran Taman
Sejuk, Anda akan berasa masuk ke
dalam hutan. Kanan kirinya penuh pe-
pohonan rindang. Ada kolam ikan kecil
di sekelilingnya.
Terletak di bilangan Rawa Buntu,
Serpong, Tangerang. Luas lahannya
diperkirakan sekitar 5 ribu meter per-
segi. Seperti namanya, restoran ini
menawarkan konsep alam yang dipa-
dukan dengan sentuhan budaya.
Ada sentuhan Jawa, Sunda, dan
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP GAYA HIDUP
Bali. Saat pengunjung tiba, si peneri-
ma tamu akan memukulkan gong satu
kali. Kerasnya bukan main. Sampai
kadang beberapa pengunjung tertawa
sambil menutup kuping.
Samar-samar terdengar alunan.
Saung-saungnya khas nuansa restor-
an Sunda. Jangan lupa berjalan-jalan
berkeliling sambil menunggu pesanan
datang.
Ada galeri yang menjual barang-ba-
rang etnik dari Bali. Ada juga kebun
binatang mini. Ada beberapa ular ber-
ukuran besar yang bisa dilihat, salah
satunya sanca albino.
Harmoni dekorasi dan tata ruang-
nya pun menarik dilihat. Bangunannya
terbuat dari kayu kelapa (nira) dan or-
namen tradisional, seperti bilik-bilik
yang terbuat dari bambu dan atap dari
rumbia.
Letak tiap saung disesuaikan deng-
an pepohonan yang sudah ada. Itulah
mengapa, restoran ini apik dalam me-
nyuguhkan nuansa alam yang sejuk,
natural, namun tetap membudaya.
Pada malam hari, suasana restoran
ini berubah menjadi romantis. Banyak
lampu di sana-sini. Kalau ingin meng-
ajak pasangan dinner di sini, rasanya
bukan ide buruk.
Restoran ini pun dilengkapi deng-
an satu ruangan yang menampung
20-100 pengunjung. Terdapat meeting
room dengan kapasitas 60 orang. Ada
wedding hall berkonsep alam terbuka
dengan kapasitas 500 orang.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 13 - 19 MEI 2013
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
THE MENU
Taman Sejuk menawarkan aneka
seafood dan makanan khas Indonesia.
Mulai dari tahu kipas, tempe mendo-
an, tahu mendoan, tempe penyet, tahu
dan tempe goreng.
Boleh juga mencoba aneka sop ja-
gung ayam, sop bakso ikan, sop aspa-
ragus kepiting. Kalau mau yang lebih
tradisional, cobalah karedok dan ken-
tang goreng.
Aneka seafood seperti cumi goreng
mentega, cumi saos tiram, udang ma-
yones, udang galah saos padang, ke-
rang ijo tauco pedas boleh dicoba. Pa-
ling favorit adalah menu kepitingnya.
Rasa makanan di Taman Sejuk se-
benarnya tidak terlalu luar biasa, tapi
juga tidak bisa dibilang tidak enak.
Lumayanlah. Sesuai dengan harganya
yang tak mahal-mahal amat.
FAVORIT
Kangkung Hot Plate
Kangkung ditumis bersama telur puyuh ini sungguh
menggugah selera. Disajikan hot plate membuat kangkung
panas-panas pedas. Nikmati bersama sepiring nasi. Harga per
porsi Rp37.500 untuk empat orang.
Gurame Telur Asin
Buat pencinta gurame, jangan lupa mencicipi menu yang
satu ini. Gurame sudah dibuat fillet, dibumbui dan digoreng
dengan telur asin membuat rasa ikan tawar ini gurih-gurih
nikmat. Harga per porsi Rp78.000 bisa dinikmati empat orang.
Jus Merah Putih
Kombinasi semangka, stroberi dan susu menjadikan
minuman ini menyegarkan. Segelas jus merah putih dihargai
cukup mahal yakni Rp22.500. (KEN)
Tahu Kipas
Tahu kipas berbeda dengan tahu goreng lainnya yang
biasanya hanya diisi sayuran. Tahu kipas ini memakai tahu
sumedang dengan isi berupa udang dan ayam yang dicincang
dan dibumbui. Tak ketinggalan cincangan aneka sayuran dan
jamur sebagai pelengkapnya. Harga per porsi Rp25.000 untuk
empat orang.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
SOAL MEMPERCANTIK WAJAH, TERNYATA TAK CUMA MENJADI DOMAIN
PEREMPUAN. PARA PRIA PUN MULAI MENYUKAINYA. SALAH SATUNYA SULAM ALIS.
Reporter: Ken Yunita, Arina Yulistara
Foto: thinkstock
PRIA-PRIA
PENYULAM ALIS
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP GAYA HIDUP
A
LIS tebal bagai sayap elang benar-benar
digandrungi. Tak cuma para gadis, alis
dengan bulu tebal berwarna hitam juga di-
minati kaum adam.
Katanya, para pria senang menyulam alisnya men-
jadi lebih tebal agar terlihat lebih laki dan macho.
Tentu saja, bentuk alisnya berbeda dengan alis-alis
perempuan ya.
Rendy misalnya. Pria 28 tahun ini melakukan su-
lam alis setahun lalu di salah satu klinik sulam di
Jakarta. Dia tertarik setelah melihat pacarnya, Silvi
melakukan sulam alis.
Dua tahun lalu, Rendy mengantarkan Silvi menyu-
lam alisnya. Saat itu, Rendy sama sekali tidak ber-
minat. Padahal saat di klinik, Rendy sempat bertemu
dengan beberapa pria yang menyulam alisnya.
Dulu sih saya mikirnya ngapain pakai disulam-su-
lam segala. Asli saja deh, kata Rendy saat berbin-
cang dengan majalah detik.
Namun lama-lama, Rendy berubah pikiran. Apa-
lagi saat melihat alis pacarnya jadi lebih rapi dan
pastinya lebih tebal. Dia pun mulai banyak bertanya
Brow Studio
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
dan akhirnya melakukan sulam alis.
Selain Rendy, pria lain yang pernah melakukan
sulam alis adalah Fikri. Sehari-hari, Fikri bekerja
sebagai sales marketing di salah satu pusat kebu-
garan di Jakarta.
Dari dulu, Fikri memang sudah merasa tak nyam-
an dengan alisnya yang tebal tapi berantakan. Na-
mun dia tak tahu apa yang bisa dilakukannya.
Dari dulu bingung mau diapain, kalau dirapiin
takutnya nanti jadi kayak cewek. Jadi ya dibiarin
aja, katanya.
Akhirnya setahun lalu, Fikri mengenal sulam alis.
Awalnya memang takut, tapi setelah mendapat pen-
jelasan panjang lebar, Fikri pun melakukansulam
alis. Hasilnya, alis Fikri lebih rapi.
Pemilik Ali Tattoo Sulam, Koh Ali, mengakui saat
ini banyak pria menyukai sulam alis. Koh Ali memi-
liki banyak pasien pria yang ingin menyulam alisnya.
Alasannya pun beragam. Mulai dari ingin rapi
saja, ikut-ikutan pacar atau istri, sampai ingin
terlihat lebih macho dan berwibawa. Cewek
sama cowok beda, cowok mesti gede su-
paya kelihatan lebih macho sama fresh,
ujar pria ahli menyulam sejak tahun
1996 itu.
Tes Alergi
Berpraktik sejak tahun 2008, Anggie belum per-
Brow Studio
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
nah mendapatkan komplain dari pelanggannya.
Perempuan berambut panjang itu juga tidak per-
nah menemui kliennya yang bermasalah dengan
sulam alis.
Menurutnya, risiko sulam alis ini sebenarnya
nyaris tidak ada. Karena prosedurnya dilakukan
dengan steril alis satu kali pakai langsung dibuang.
Anggie memang pernah menemukan sedikit
masalah dari pelanggannya setelah sulam alis.
Jadi kayak ada bentol merah gitu, tapi satu jam
sudah hilang, katanya.
Karena itu Anggie akan merekomendasikan pe-
langgannya untuk tes alergi terlebih dulu sebelum
melakukan sulam alis. Ini untuk menghindari risi-
ko alergi yang mungkin timbul karena tinta sulam.
Kita akan lihat reaksinya, kalau nggak ada reak-
si apa-apa ya berarti aman. Ini untuk mereka yang
punya kulit sensitif saja sih, kata Anggie.
Anggie mengaku memiliki pelanggan yang kulit-
nya sangat sensitif. Kini, klien itu telah melakukan
sulam alis sebanyak dua kali. Dan hingga kini am-
an-aman-saja.
Hal senada juga diungkapkan Koh Ali. Menurut-
nya, selama berpraktik sejak tahun 1996, tidak ada
kliennya yang mengeluh kulitnya bermasalah se-
telah disulam.
Mesinnya kan kita ganti dan sekali pakai, tinta-
nya herbal dari tumbuh-tumbuhan, jadi nggak me-
nimbulkan efek samping, ujar pria 33 tahun ini.
(KEN/YOG)
MAJALAH DETIK 13 - 19 MEI 2013 MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
GAYA HIDUP
6. Re-touch
Disarankan kembali ke ter-
apis untuk melakukan re-touch
sebagai penyempurnaan. Re-
touch untuk memperbaiki serat
alis yang saat proses pengelu-
pasan kurang sempurna.
(KEN/YOG)
5. Hindari makanan yang da-
pat merangsang kulit
alergi dan minuman
beralkohol selama
masa penyembuhan.
4. Jauhi Makanan Penyebab
Alergi
3. Jangan Dikopek
Biarkan pengelupasan terjadi
secara alami. Jika dikelupas
dengan tangan akan membuat
warna alis menjadi tidak rata.
2. Pengelupasan
Hari keempat se-
telah alis disulam,
biasanya alis akan
terasa gatal. Jang-
an panik atau khawatir karena
ini sebenarnya adalah tanda
awal dari proses pengelupasan.
1. Hindari Sabun Muka
Alis tidak boleh
dicuci dengan sa-
bun muka sela-
ma 10 hari. Sabun
muka memungkinkan terjadi
iritasi, tapi kalau kena air saja
masih dibolehkan.
SETELAH SULAM ALIS
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERVIEW INTERVIEW
Reporter: Isfari Hikmat
FOTO: RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
JOKOWI HARUS BELAJAR
BANYAK SAMA GUA.
GUA KASIHAN JUGA
SAMA DIA. BANYAK
ORANG DI SAMPING
DIA ITU MEMUJA,
MENGELU-NGELUKAN.
TAPI TIDAK MEMBANTU
MENCARI SOLUSI.
SI PITUNG KALI
PESANGGRAHAN:
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
JOKOWI
HARUS
BELAJAR
SAMA
GUA
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERVIEW
H
AJI Chaerudin, inilah Si Pitung Kali Pesang-
grahan. Bapak yang suka bicara ceplas-ce-
plos khas Betawi ini mendapat penghargaan
Kalpataru 2013 sebagai perintis lingkungan
hidup.
Bang Idin, sapaannya, terinspirasi tokoh legenda Si
Pitung. Bukan hanya gaya pakaiannya, tapi filosofi Si
Pitung juga dia ikuti. Keras terhadap pemerintah na-
mun tetap hidup bersahaja membantu yang susah dan
membangun lingkungan.
Dia pun beberapa kali menolak penghargaan kalpa-
taru, baru kali ini menerimanya. Pengakuan gua ti-
dak begitu perlu. Yang penting bagaimana suatu karya
bermanfaat, kata Bang Idin.
Si Pitung modern ini memang layak diganjar kalpa-
taru. Ia sudah 17 tahun meng abdikan hidupnya untuk
mengembalikan lingkungan di Kali Pesanggrahan,
mulai dari titik pembuangan sampah di kawasan Ci-
nere, Lebak Bulus. Kini tempat itu menjadi hutan kota
Sangga Buana.
Jokowi sebetulnya harus belajar banyak sama gua,
kata Bang Idin.
Mengapa Jokowi harus belajar pada Si Pitung ini?
Reporter Isfari Hikmat dan fotografer Rengga Sancaya
dari majalah detik menyambangi Chaerudin dihutan
kota Sangga Buana, Selasa 11 Juni 2013 pagi. Suara
burung, ayam, serta leng kingan babung saling ber-
sahutan ketika Bang Idin bercerita tentang sepak ter-
jangnya. Berikut petikannya:
Anda mendapat penghargaan kalpataru atas peng-
abdian terhadap lingkungan. Ada tanggapan?
Harusnya negara bayar utang sama pendekar-
pendekar itu, mereka itu pendekar. Negara harus bayar,
bukan sekadar piagam kalpataru. Gua yakin mereka be-
gitu bukan karena uang, tetapi semangat. Pengakuan
gua tidak begitu perlu. Yang penting bagaimana suatu
Bang Idin,
sapaannya,
terinspirasi
tokoh legenda
Si Pitung.
Bukan
hanya gaya
pakaiannya,
tapi filosofi Si
Pitung juga dia
ikuti.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERVIEW
karya bermanfaat, tidak ada batasan waktu, makanya
alam ini bukannya warisan melainkan titipan ke anak
cucu.
Anda yakin usaha terhadap lingkungan akan berha-
sil?
Mental gua jawara, gua tetap yakin. Kali Pesanggra-
han yang rusak 17 tahun lalu, kini orang sudah bisa
memancing lagi di sungai, petik buah lagi di hutan gua
yang begitu rimbun. Lu datang ke tempat gua itu, pasti
kagak percaya kalau itu dulu tempat sampah. Apalagi
gua bukan siapa-siapa.
SK gua dari langit. Ada atau tidak gua tetap mena-
nam. Di gunung, pindah ke Kali Bekasi, pindah ke
Kalimalang, tidak mengharapkan apa-apa apalagi ja-
batan, apalagi ikut organisasi politik atau ormas.
Apa yang dirasakan dalam memperjuangkan ling-
kungan di tengah pem bang unan Jakarta yang eks-
trem?
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERVIEW
Di sini benturannya memang lebih keras, karena gua
di Jakarta. Mentalitasnya harus seperti si Pitung. Tapi
sahabat gua yang di Waropen (Papua) menyelamatkan
penyu segala macam, seharusnya dikasih jaminan
juga kepada mereka. Tapi baguslah pemerintah sudah
ada perhatian. Harusnya gaji mereka lebih besar dari-
pada anggota DPR.
Filosofi si Pitung itu filosofi perjuangan. Pitu itu
kan tujuh, Pitung itu tujuh kelompok tukang nulung
(menolong). Pitung itu tidak ingin jadi gubernur, atau
siapa-siapa. Dia memprotes kebijakan VOC kala itu.
Boleh dong ada si Pitung lain di zaman sekarang. Gua
nggak mau jadi siapa-siapa, diangkat apa-apa, gua
cuma mau bersahaja saja.
Kenapa tertarik dengan kegiatan meng urusi ling-
kungan?
Ini bukan kegiatan, memang kerjaan gua, Tong, bu-
kan karena ada menteri atau presiden. Bukan. Ker-
jaan belasan tahun, motivasi gua nggak ada apa-apa.
Gua berjuang untuk kampung gua, buat Jakarta. Ya
gitu saja. Nggak ada motivasi apa-apa.
Anda sudah beberapa kali menolak penghargaan,
kenapa kali ini mau menerima?
Sebetulnya gua dicolong nih, nggak tahu dimasukin.
Teman-teman Kehati diam- diam daftarin. Tahu-tahu
tiga hari lalu gua diundang, katanya dipanggil Presiden.
Nggak tahu untuk itu. Lagian bukan itu tujuannya.
Bagaimana saya memberdayakan anak-anak yang
menganggur, konservasi harus punya nilai kehidupan
peternakan, ikan kelinci, dan gunung, sebenarnya itu
yang penting.
Anda pernah mengarungi Kali Pesanggrahan lima
hari enam malam, untuk apa?
Lagi itu gua kesal, kesal sama cara pandang orang
membangun itu hanya fisik. Peradabannya tidak per-
nah dibangun. Peradaban kehidupan tentang sungai.
Ini bukan
kegiatan,
memang kerjaan
gua, Tong,
bukan karena
ada menteri
atau presiden.
Bukan.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERVIEW
Kalau banjir saja, sungai yang disalahkan. Bukan
salah air dong, lah jalanan dia dibikin rumah. Itu yang
gua nggak setuju. Pada waktu itu gua jalan kaki dari
Pangrango survei selama lima hari enam malam
dengan kedebong pisang.Itu pada 1989.
Anda juga pernah berurusan dengan aparat karena
masalah sampah. Bagaimana ceritanya?
Dulu, ada beberapa instansi, rumah penggede di
kompleks bandel banget karena merasa pejabat di
pemerintahan. Terpaksa 20 karung sampahnya gua
gantung-gantungin di pagar rumahnya. Itu bahasa gua.
Gua bukan ajak orang itu sadar, tapi paham. Sering
dulu, tahun 1997, gua digiring-giring kayak Joko Sem-
bung. Tapi jawara nggak boleh dendam. Itu bagian se-
jarah.
Bagaimana kita menghadapi suatu sistem, sebena-
rnya orang itu bukan tidak mau, hanya belum paham.
Makanya gua cerita ke anak muda soal sejarah Cili-
wung, Cisadane, gua dongengin. Itu namanya
peradaban.
Sebagai warga asli Betawi, bagaima-
na Anda melihat perkembangan
Jakarta yang sudah ber usia 486
tahun ini?
Ada yang hilang, yakni perada-
bannya, soal kemanusiaannya.
Ada kerinduan gua tentang sun-
gainya dan makanannya, tata kra-
ma orang Jakarta yang san-
tun. Makanya gua kepingin
Jakarta itu dibangun bu-
kan hanya sisi fisiknya,
tapijuga makanannya dan
alamnya supaya ada ruh,
siapa pun pimpinan atau
gubernurnya.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERVIEW
Di tengah gemerlap kota Jakarta ini ada jati diri
kebanggaan gua sebagai warga Jakarta. Itulah yang
harus dipertahan kan setiap negara besar. Misal-
nya kalau Amerika dengan filosofi koboinya, Jepang
dengan ninja dan samurainya, kenapa nggak di sini
sang Jawara?
Apa yang masih tersisa dari kenangan Anda terha-
dap kota Jakarta?
Hampir hilang. Bagaimana sungai, kan gua action-
nya di sungai, itu diturap dengan beton, tidak lagi
dengan kearifan berwawasan lingkungan dengan
menanam bambu atau pohon. Bambu itu fungsinya
banyak sebagai resapan air, sebagai penawar racun,
plasmanya ikan. Punya fungsi ekonomi bagi masyara-
kat.
Sekarang kita tidak lagi menemukan tanaman asli
Jakarta seperti kecapi, jamblang, gowok, itu sudah
kagak ada lagi karena ada kepentingan bisnis.
Ada pesan apa untuk pemimpin Jakarta saat ini?
Jokowi sebetulnya harus belajar banyak sama gua.
Gua pemulung kagak gua gusur, kehidupan di ban-
taran kali yang sudah terjadi di situ kagak gua usir,
tapi bagaimana gua tata, kan begitu. Beda lo, diusir itu
bukan menata. Secara fisik memang iya, tapi manu-
sianya tidak tertata. Mereka kehidupannya di pinggir
kali bagaimana menatanya?
Gua bikin tempat, arahnya yang bagus, menghadap
ke sungai. Setiap sampah yang ada, lihat bagaimana
gua ambil setiap hari dari gerobak sampah dari kali. Itu
namanya ikut menata kali kan? Tanpa dia, gua nggak
bisa juga, mengusir begitu saja. Hunian yang ada di
situ harus ikut bertanggung jawab tentang bantaran
kali.
Jokowi harus belajar banyak sama gua. Kasih
tahu saja sana. Gua kasihan juga sama dia. Banyak
orang di samping dia itu memuja, mengelu-ngelukan.
Gua pemulung
kagak gua
gusur,
kehidupan di
bantaran kali
yang sudah
terjadi di situ
kagak gua usir,
tapi bagaimana
gua tata, kan
begitu.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERVIEW
Tapi tidak membantu mencari solusi dan menjadi ba-
gian nyata. Itu yang gua mau sebenar nya. Bukan ha-
rus kita elu-elukan, bukan gitu caranya. Gua takut dia
kepeleset.
Harusnya tetap bermitra kayak gua, apa yang bisa
gua buat untuk kampung gua. Itulah cara memban-
tu. Nggak harus gua dekat-dekat, nggak usah. Yang
penting gua sebagai masyarakat, dia sebagai penge-
lola lembaga harus nyambung. (SIL/YOG)
Prestasi yang pernah diraih dan kegiatan yang pernah dilakukan Chaerudin dan
Kelompok Tani Lingkungan Hidup Sangga Buana.
PENYELAMATAN AIR SEKTOR MASYARAKAT pada Apresiasi Hari Sedunia 2003 dari
Departemen KIMPRASWIL.
PIAGAM PENGHARGAAN sebagai peserta pelatihan kelompok pemuda produktif Dae-
rah Khusus Ibu kota Jakarta dengan tema Meningkatkan Partisipasi Aktif Pemuda
Menuju Kemandirian di Era AFTA 2003 di Cibubur tanggal 19 s.d. 21 Juli 2002 dari
Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi DKI Jakarta.
PENGHARGAAN INTERNASIONAL DUBAI untuk kategori Best Practise pada Februari
2000.
PEMENANG I Puncak Penghijauan dan Konservasi Alam Nasional (PPKAN) ke-41
Tingkat Provinsi DKI Jakarta pada Desember 2001.
PIAGAM PENGHARGAAN KALPATARU 2000 Tingkat Provinsi DKI Jakarta sebagai Pe-
nyelamat Lingkungan pada Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2000 di Provinsi DKI
Jakarta.
PIAGAM PENGAKUAN KELAS PEMULA, sebagai pendorong bagi kelompok Tani Nelayan
untuk mengembangkan kemampuan lebih lanjut dan sebagai syarat untuk mengikuti
penilaian kemampuan kelompok Tani Nelayan KELAS LANJUT dari Kepala Kelurahan
Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada tanggal 10 September 1998.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERNASIONAL
PAHLAWAN ANTIAPARTHEID, NELSON MANDELA KINI BERJUANG
MELAWAN INFEKSI YANG MENGGEROGOTI PARU-PARUNYA. RAKYAT
AFRIKA SELATAN PUN BERSIAP MELEPAS KEPERGIAN SANG PEJUANG.
Reporter: Monique Shintami
SEMANGAT YANG
TAK PERNAH MATI
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERNASIONAL
D
I penjara, kamu berhitung dengan waktu. Tak
ada hal lain kecuali teror. Itu kesaksian Nel-
son Mandela tentang pengalamannya selama
27 tahun menghuni penjara rezim apartheid
(politik pembedaan warna kulit) Afrika Selatan.
Di penjara itulah, bakteri tuberkulosis mulai meng-
gerogoti tubuh pejuang antiapartheid itu.Penyakit ini
memaksa peraih Nobel Perdamaian 1993 ini harus
bolak-balik ke rumah sakit. Akhir 2012, ia bahkan
sempat dirawat sebulan lebih.
Sepanjang 2013, sudah empat kali Mandela men-
jalani perawatan. Sabtu pagi ia kembali dilarikan ke
Rumah Sakit Jantung Mediclinic di Pretoria. Infeksi
paru-paru yang dideritanya kambuh. Mandela dalam
kondisi kritis, tetapi stabil.
Rakyat Afrika Selatan pun waswas menunggu.
Sebagian berdoa untuk kesembuhannya. Namun ada
juga yang berpendapat, mungkin ini saatnya merela-
kan kepergian pria yang bulan depan akan berusia 95
tahun ini.
Ini saatnya merelakan Nelson Mandela. Ia telah
berbuat banyak untuk negeri ini. Biarkan ia pergi dalam
kebesaran. Peninggalannya tak akan mati, demikian
tweet Ketha Msane, seorang warga Afsel.
Saat menjenguk Mandela akhir April lalu, Presiden
Jacob Zuma mengatakan Mandela dalam kondisi baik.
Namun dalam rekaman yang disiarkan televisi pe-
merintah, Mandela terlihat sangat lemah. Kepalanya
lunglai bersandar bantal. Tak ada senyum di wajahnya.
Mandela terakhir tampil saat penutupan Piala Dunia
di Johannesburg pada 2010. Dengan balutan pakaian
musim dingin, Mandela tersenyum dan melambaikan
tangan kepada sekitar 85.000 penonton sebelum ber-
sama-sama menyaksikan pertandingan final. Mandela
memang bukan hanya milik rakyat Afrika Selatan, ia
telah menjadi milik dunia. Mandela tak hanya merun-
Ini saatnya
merelakan Nelson
Mandela. Ia telah
berbuat banyak
untuk negeri ini.
Biarkan ia pergi
dalam kebesaran.
Peninggalannya
tak akan mati.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERNASIONAL
tuhkan apartheid dan membawa demokrasi di Afsel,
tapi juga aktif memperjuangkan terciptanya damai di
bumi.
Mandela terlahir sebagai Rolihlahla Dalibhunga
pada 18 Juli 1918, di sebuah desa di pantai timur Se-
menanjung Afrika Selatan. Nama Nelson diberikan
oleh gurunya. Sang ayah yang seorang konselor un-
tuk keluarga Raja Thembu meninggal, saat Mandela
berusia sembilan tahun. Sejak itu Mandela tumbuh
di bawah bimbingan seorang ketua suku, Jongintaba
Dalindyebo.
Mandela meninggalkan desanya pada 1941. Ia hijrah
ke Johannesburg karena menolak dinikahkan deng-
an perempuan pilihan keluarga. Ia kemudian belajar
hukum di Afrikaner Witwatersrand University. Per-
temuan dengan banyak kalangan dari beragam latar
belakang, mengeramkan semangat pluralitas di jiwa
Mandela. Penentangan Mandela terhadap rasisme
dan diskriminasi yang diterapkan pemerintah minori-
REUTERS/MUZAFFAR SALMAN
Mediclinic Heart Hospital,
Pretoria, tempat Nelson
Mandela dirawat sejak 8 Juni
2013.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERNASIONAL
tas kulit putih, menetas di tempat ini.
Pada 1943, ia bergabung dengan African National
Congress (ANC). Mandela mulai membuka praktik
pengacara di Johannesburg bersama Oliver Tambo
pada 1952. Dua sekawan ini kemudian bahu-membahu
berjuang menentang apartheid. Tahun 1956, Mandela
bersama ratusan aktivis lainnya dituduh memberon-
tak. Namun tuduhan ini batal setelah proses peng-
adilan selama empat tahun.
Terbitnya Pass Laws yang membatasi aktivitas
warga kulit hitam menyuburkan semangat anti-
apartheid. Sebagai jawaban, penguasa melarang ANC
pada 1960. Mandela pun melanjutkan perjuangannya
di bawah tanah.
Gerakan bawah tanah ini kian subur akibat tragedi
Sharpville yang menewaskan 69 warga kulit hitam.
Mandela yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presi-
den ANC menyerukan boikot ekonomi.
Perjuangan ini membuahkan tuduhan melawan pe-
merintah bagi Mandela. Namun ia tak mau mundur.
Dalam pembelaannya, Mandela malah memaparkan
mimpinya tentang sebuah masyarakat yang demokra-
tis, di mana semua orang hidup bersama dalam har-
moni dan berkesempatan yang sama. Itu masyarakat
ideal yang untuk itu saya hidup. Jika untuk itu saya
harus mati, saya siap untuk mati, ujarnya.
Musim dingin 1964, Mandela mulai menjalani hu-
kuman seumur hidup di penjara Pulau Robben. Sela-
ma 18 tahun Mandela menghabiskan waktu di penjara
di lepas pantai Cape Town itu. Mandela harus bekerja
keras sebagai penambang batu. Di tempat inilah, tu-
berkulosis mulai menginfeksi tubuhnya. Ia dipindah-
kan ke Pollsmoor Prison pada 1982. Saat Mandela
dan pemimpin ANC lainnya meringkuk di penjara,
warga kulit hitam terus berjuang melawan apartheid.
Perjuangan yang mengorbankan ribuan nyawa.
Musim dingin
1964, Mandela
mulai menjalani
hukuman seumur
hidup di penjara
Pulau Robben.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERNASIONAL
Pada 1980, ANC di bawah pimpinan Tambo mulai
melancarkan kampanye internasional melawan apar-
theid. Fokus mereka, membebaskan Mandela. Per-
juangan ini memuncak di sebuah konser di Stadion
Wembley, London, Inggris (1988), yang disaksikan
langsung 72.000 orang. Jutaan pasang mata lainnya
menyaksikan lewat televisi saat lagu Free Nelson
Mandela dinyanyikan.
Dukungan bagi perjuangan rakyat Afsel menguat.
Sanksi terhadap Pretoria diperberat. Hasilnya, pada
1990, Presiden FW de Klerk mencabut larangan ter-
hadap ANC. Mandela dibebaskan.
Pembicaraan mengenai negara baru yang demok-
ratis pun menyemi di Afrika Selatan. Transisi damai
ini membuahkan penghargaan Nobel Perdamaian
1993 bagi Mandela dan FW de Klerk.
Tahun berikutnya, untuk pertama kalinya Afrika
Selatan menggelar pemilu demokratis. Hasilnya,
lahir pemimpin kulit hitam pertama bernama Nelson
Mandela. Setelah memimpin satu periode, pada 1999
REUTERS
Oliver Tambo dan
Nelson Mandela
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
INTERNASIONAL
Mandela memutuskan pensiun. Namun perhatiannya
terhadap perdamaian tak berhenti. Ia terlibat dalam
perundingan damai untuk sejumlah negara Afrika. Ia
juga ikut aktif mengampanyekan perang terhadap HIV/
AIDS.
Pada 2004, di usianya yang ke-85 tahun Mandela
memilih masa refleksi sunyi bersama keluarganya.
Jangan menghubungi saya, saya yang akan menghu-
bungi kalian, ujarnya saat itu. Namun saat usianya
menginjak 89 tahun, Mandela malah menggagas The
Elders. Ia ingin menyumbang keahliannya membantu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dunia.
Semangatnya tak pernah mati. (AFP/Reuters/NIQ/AMI)
K
EHIDUPAN cinta Nelson Man-
dela seterjal perjuangannya.
Pria yang bulan depan genap
berumur 95 tahun ini tercatat tiga
kali menikah. Total Mandela dikaru-
niai lima orang anak. Salah satu di
antaranya Makgatho Mandela, yang
meninggal karena HIV/Aids.
Pernikahan pertamanya, berlang-
sung pada 1944 saat Mandela ber-
usia 26 tahun. Pilihan Mandela yang
saat itu sedang merintis karier seba-
gai anggota ANC jatuh pada Evelyn
Mase. Namun pernikahan itu kandas
pada 1958. Pasangan ini dikaruniai
empat anak.
Tahun 1958, Mandela menikah
untuk yang kedua kalinya dengan
Winnie Madikizela. Namun pada 1996
Mandela berpisah dengan Winnie.
Winnie yang aktif mengampanyekan
pembebasan suaminya, mengakui
telah mengkhianati sang suami. Pa-
sangan ini dikaruniai seorang anak.
Mandela menikahi Graca Machel,
janda mantan Presiden Mozambik, di
ulang tahunnya yang ke-80, pada Juli
1998. Graca Machel inilah yang kini
setia mendampingi Mandela di masa
tuanya.
Tiga Cinta Mandela
Evelyn Mase Winnie Madikizela Graca Machel
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
EKONOMI
Reporter: Hans Henricus
FOTO: TRIONO/DETIKFOTO
D
UA setengah bulan menjelang Lebaran, per-
baikan jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) kian
intensif. Jalur sepanjang 1.341 kilometer (km)
ini memang tak pernah bebas dari kerusakan.
Tengok saja salah satu titik di sekitar perlintasan kereta
PEMBOROSAN
DI JALUR MUDIK
MENJELANG HARI RAYA IDULFITRI, MENJADI MASA SIBUK BAGI
DIRJEN BINA MARGA. PERBAIKAN JALAN BIASANYA DIKEBUT
SEBELUM PUNCAK MUDIK TIBA. DINILAI PEMBOROSAN.
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
EKONOMI
api Pejagan, Brebes, Jawa Tengah. Sejumlah lubang
berdiameter 50 sentimeter sampai 1 meter bertebar-
an di lokasi ini.
Sekitar 1 sampai 2 km dari lokasi tersebut, tepatnya
di Jalan Raya Klampok, Brebes juga masih ditemui
lubang cukup besar. Kerusakan serupa juga ditemui
di beberapa lokasi, seperti di Sumberejo Kaliwungu
Kendal, Ketapang, pertigaan Sriagung Cepiring, Pan-
tura Ungup-ungup atau jalur lingkar Weleri.
Cuma, Kementerian Pekerjaan Umum menilai ke-
rusakan ini bukan masalah besar. Karena jalan yang
rusak hanya sekitar 28 km dari total 1.341 km jalan
yang ada.
Alhasil, cukup dilakukan perbaikan atau pemeliha-
raan seperti penambalan jalan yang memang rutin
dilakukan setiap tahun. Sedangkan rekonstruksi jalan
dengan membongkar jalan biasanya dilakukan setiap
empat tahun sekali.
Tahun ini kerusakan-kerusakan memang banyak,
tapi tidak besar sehingga pengerjaannya bisa cepat
selesai, ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kemente-
rian PU, Djoko Murjanto.
Perbaikan jalur Pantura ini ditargetkan rampung
sebelum memasuki bulan Ramadan. Dana yang dialo-
kasikan mencapai Rp1,28 triliun. Dana itu merupakan
alokasi rutin yang digelontorkan dari APBN setiap
tahun yang besarnya bervariasi antara Rp1,1 hingga
Rp1,4 triliun.
Uang yang dialokasikan tidak sedikit, tetapi tetap
saja, saban tahun masih ada kerusakan. Atas hal ini,
Djoko beralasan, jalur Pantura merupakan jalan ne-
gara yang sangat sibuk. Jalur yang dibangun di masa
Daendels ini kerap dilalui berbagai jenis kendaraan,
termasuk truk-truk kontainer. Sehingga gampang
rusak.
Intensitas kendaraan yang lewat makin meningkat
Tahun ini kerusakan-
kerusakan memang
banyak, tapi tidak
besar sehingga
pengerjaannya bisa
cepat selesai.
Menteri PU, Djoko Kirmanto.
DIKHY/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
EKONOMI
menjelang Ramadan dan Idulfitri. Oleh sebab itu pe-
meliharaan rutin dan perbaikan kecil dilakukan men-
jelang beban puncak ini. Titik perbaikannya pun juga
berbeda-beda, bukan pada lokasi yang sama. Jadi
bukan perbaikan yang mengada-ada, selama jalur itu
dipakai harus tetap dipelihara, direkonstruksi, tegas
Djoko.
Selain jalur Pantura, Kemen PU juga sedang mem-
perbaiki dan memperlebar jalur selatan Pulau Jawa
yang melalui kawasan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Jawa Timur. Total dana yang digelontorkan untuk per-
baikan jalur sepanjang 1.800 km ini mencapai Rp3 tri-
liun. Targetnya, jalan itu bisa digunakan tahun depan.
Perbaikan juga dilakukan di jalur mudik di lintas
Sumatera, baik di timur, tengah, maupun barat.
Perbaikan dilakukan di beberapa titik di Lampung,
Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat yang meng-
alami kerusakan.
Tahun ini total dana yang digelontorkan pemerintah
untuk perbaikan dan pemeliharaan jalur lintas Suma-
tera ini mencapai Rp4,6 triliun. Jumlah ini terdiri dari
Pemudik dengan sepeda motor
melintasi jalur mudik yang
rusak.
RENGGA SANCAYA/DETIKFOTO
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
EKONOMI
Rp1,93 triliun untuk 2.733
km lintas timur, Rp1,44
triliun untuk pemeli-
haraan 2.550 km lintas
barat, dan Rp1,23 triliun
untuk lintas tengah.
Koordinator Advokasi
Investigasi Forum Indo-
nesia untuk Transparansi
Anggaran (FITRA) Ucok
Sky Khadafi menilai per-
baikan tahunan di jalur mudik ini sebagai pemboros-
an. Pasalnya, perbaikan yang dilakukan hanya ber-
sifat temporer. Bahkan terkesan dikondisikan untuk
bertahan selama setahun menjelang mudik. Seha-
rusnya dengan dana besar misalnya seperti di jalur
Pantura sampai Rp1,2 triliun, jalan-jalan itu minimal
harus bisa bertahan empat tahun, ujarnya.
Danang Parikesit, Ketua Masyarakat Transportasi
Indonesia sependapat. Dia meminta pemerintah dan
DPR mengganti pola anggaran pengadaan jalan yang
rutin setiap tahun menjadi pola PBC atau performance
based contract. Artinya, ada jaminan perbaikan jalan
itu bisa bertahan sekurang-kurangnya dalam kurun
waktu hingga tiga tahun. Pola ini jangan hanya pada
tingkat uji coba, tapi harus masuk ke program, kata-
nya.
Danang mengakui jalur-jalur mudik yang menjadi
tanggung jawab pusat ini merupakan jalur sibuk. Jalur
ini tak hanya dilalui angkutan umum tetapi juga angku-
tan barang. Tak heran jika kerap rusak lantaran harus
menanggung beban yang cukup besar. Jalur Pantura
misalnya, dilalui hampir 90% angkutan barang. Ini ter-
jadi karena double track kereta api dan tol trans-Jawa
belum rampung, terangnya. (HANS/AMI)
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
Jalur Pantura yang rusak.
RIFKI/DETIKFOTO
TAP/KLIK UNTUK BERKOMENTAR
BISNIS
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
Reporter: Hans Henricus, Ray Jordan
FOTO: AGUNG/DETIKFOTO
BERTAHUN-TAHUN BEKERJA SAMA DENGAN JIEXPO MENYELENGGARAKAN
PEKAN RAYA JAKARTA (PRJ), BARU SEKALI PEMERINTAH PROVINSI
DKI JAKARTA MENDAPAT PEMBAGIAN KEUNTUNGAN. BETULKAH PESTA
TAHUNAN INI SELALU MERUGI?
BISNIS
BEREBUT UANG DARI
PASAR RAKYAT
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
BISNIS
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
Pak Poo setuju untuk tahun
ini (bagi dividen), tahun depan
nggak jelas tuh. Kenapa?
Karena dia berkuasa kan? Dia
mempunyai tempat yang besar.
Nah tempat itu dulu pernah kita
permasalahkan waktu saya di
Komisi II DPR
S
ETELAH lima tahun absen, Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) PT Jakarta Inter-
national EXPO (JIExpo) kembali digelar Ka-
mis 28 Maret 2013. Komisaris Utama JIExpo
Murdaya W. Poo memimpin langsung rapat itu. Pem-
prov DKI Jakarta yang memiliki 13,125% saham JIEx-
po diwakili Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama
(Ahok). Ia didampingi Asisten Sekretaris Daerah DKI
bidang Perekonomian dan Administrasi Hasan Basri
Saleh, Kepala Biro Perekonomian
Adi Ariantara, serta Kepala Badan
Penanaman Modal dan Promosi
(BPMP) Catur Laswanto.
Rapat itu akhirnya memutus
membagikan dividen (bagian dari
keuntungan) untuk Pemprov DKI
Jakarta. Dari total keuntungan
sebesar Rp10 miliar Pemprov DKI
Jakarta kebagian Rp1,7 miliar.
Akhirnya keuntungan dari PRJ
mengalir ke kas Pemprov DKI
Jakarta. Ahok semringah dan berharap uang itu bisa
cair dalam sebulan.
Pak Poo setuju untuk tahun ini (bagi dividen), tahun
depan nggak jelas tuh. Kenapa? Karena dia berkuasa
kan? Dia mempunyai tempat yang besar. Nah tempat
itu dulu pernah kita permasalahkan waktu saya di
Komisi II DPR, paparnya.
Selama ini JIExpo memang terkesan tak transparan
terkait pendapatan dari Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Pemprov DKI tidak pernah mendapat dividen dari
penyelenggaraan pesta yang menjadi ulang tahun ibu
kota ini.
Ini membuat DPRD DKI Jakarta mendesak agar
kerja sama dengan JIExpo diputus. Gelaran ini dinilai
hanya menguntungkan JIExpo dan tidak menyumbang
BISNIS
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jakarta. Penyeleng-
garaan PRJ diminta dilelang secara terbuka, agar
memberi manfaat bagi Jakarta.
Namun saat kekuasaan berada dalam genggaman
Fauzi Bowo, protes ini seperti angin lalu. Baru setelah
pemerintahan beralih ke Jokowi-Ahok, Pemprov DKI
menagih hak itu.
Tak hanya dividen, Jokowi-Ahok juga ingin pedagang
kecil dilibatkan. Jokowi bahkan berniat memindahkan
PRJ ke Silang Monas. Penyelenggaraan PRJ akan di-
ambil alih Pemprov DKI demi menghidupkan kembali
semangat pesta rakyat.
Namun Poo menepis isu itu. Konsep yang digagas
Jokowi, menurutnya sangat berbeda dengan PRJ saat
ini. Poo malah mengingatkan luas Monas hanya tujuh
hektare, sehingga tak akan cukup untuk menampung
ribuan peserta. Jadi PRJ akan terus. Sejak tahun 1968
kita ingin punya PRJ, sekarang ingin maju kok mau
dihapus, ya enggak mungkin toh? ujarnya kepada
DETIKFOTO
Keramaian PRJ 2013
BISNIS
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
majalah detik.
Soal absennya dividen bagi Pemprov DKI, Poo ber-
alasan, hanya sebagian kecil keuntungan dari PRJ
yang dibagikan. Sedangkan sebagian besar dipakai
untuk membangun dan mengembangkan JIExpo Ke-
mayoran. Uang itu kini tertanam di Hall A, Hall D JIEx-
po Kemayoran yang sebelumnya tak ada. Keputusan
ini menurut Poo telah disetujui Pemprov DKI selaku
pemegang saham. Jadi uang pendapatan JIExpo itu
sedikit sekali dan itu perlu untuk bangun, ujar Poo.
Namun alasan Poo ini dibantah. Saya belum pernah
mendengar pernyataan seperti itu. Di mana itu ada
pernyataan itu? Di mana itu? Harus jelas dulu, ujar
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah DKI Jakarta,
Catur Laswanto. Walau diakuinya Pemprov DKI tetap
menangguk pemasukan dari PRJ, yakni dari pajak dan
tiket masuk. Tapi dividen sebesar Rp1,7 miliar rasanya
tak sebanding dengan besarnya uang yang berputar di
gelaran tahunan ini.
DETIKFOTO
Pasangan Jokowi-Ahok
BISNIS
MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013 MAJALAH DETIK 17 - 23 JUNI 2013
Dari tahun ke tahun transaksi yang dibukukan terus
meningkat. Meski harga tiket tidak murah, pengun-
jung tetap berjibun. Tahun lalu, jumlah pengunjung
mencapai 4,6 juta orang. Dengan harga tiket sebesar
Rp25.000 di hari kerja dan Rp 30.000 di hari libur, maka
diperoleh pemasukan hingga Rp115 miliar.
Jika ditambah sewa stan dandari tran saksi, maka
angka ini kian menakjubkan. Simak pengakuan Djiaw
Erick dari PT Mega Utama Snack. Untuk mengikuti
PRJ tahun ini, ia menyewa kios berukuran 4x4 meter
persegi. Besarnya uang sewa dipatok Rp55 juta sela-
ma 32 hari penyelenggaraan PRJ. Padahal tahun ini
ada 1.280 stan yang disewakan.
Maka dari sewa stan saja ada pemasukan Rp70,400
miliar. Angka ini memang belum dipotong biaya ope-
rasional. Sayang Poo tak mau menyebut secara rinci
berapa fulus yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan
PRJ. Yang pasti untuk mendatangkan artis dan mem-
bayar ratusan ribu pekerja, Poo mengaku menghabis-
kan ratusan juta tiap malam. Tapi tetap menyisakan
untung kan, Pak?(AMI)
Tahun Transaksi Pengunjung
2010 Rp3,1 triliun 3,5 juta orang
2011 Rp3,7 triliun 4,1 juta orang
2012 Rp4,1 triliun 4,5 juta orang
2013* Rp4,5 triliun 4,5 juta orang
PRJ dari Tahun ke Tahun
*PERKIRAAN
Tahun lalu, jumlah
pengunjung
mencapai 4,6 juta
orang. Dengan
harga tiket
sebesar Rp25.000,
maka diperoleh
pemasukan
sebesar Rp115
miliar.