Anda di halaman 1dari 11

The New Kemukus Yang Kini Menjadi Sasaran Wisata Bagi Masyarakat Kabupaten

Sragen di Masa Pandemi

Fauziah Umi Latifah

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Email : fauziahumilatifah1610@gmail.com

Abstrak

Indonesia kaya akan budaya, adat istiadat, dan tradisi yang dijadikan sebagai objek wisata .
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menyatakan
bahwa: Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami peran yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan objek
wisata di Gunung Kemukus.

Kata kunci : Wisata, Kebudayaan, Daya Tarik

Abstract

Indonesia is rich in culture, customs, and traditions which are used as tourist attractions. Law of
the Republic of Indonesia Number 10 of 2009 concerning Tourism states that: Tourism is a
travel activity carried out by a person or group of people by visiting certain places for
recreational purposes, personal development, or studying the uniqueness of tourist attractions
visited for a temporary period. This study aims to determine the role of the government to
develop tourism objects on Mount Kemukus.

Keywords: Tourism, Culture, Attraction


PENDAHULUAN

Pariwisata memainkan peran penting terhadap kehidupan manusia, terutama dalam dua
dekade terakhir, dunia mengalami kemajuan di berbagai aspek hingga memposisikan
pariwisata sebagai bagian dari kebutuhan maupun adat (Poerwanto & Shambodo, 2020).
Individu yang terlibat dalam kepariwisataan pada akhirnya turut menggerakkan mata
rantai kehidupan, baik dalam aspek ekonomi, sosial, budaya maupunaspek
lainnya(Huda, 2020). Pariwisata telah menjadi instrumen krusialdalam meningkatkan taraf
kehidupandi tingkat individual, komunal, nasional hingga global(Ratnaningtyas, 2021).

Pariwisata memiliki kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan suatu negara.


Dalam dimensi ekonomi, pariwisata menjadi instrumen yang menjanjikan untuk mencapai
peningkatantaraf ekonomi negara (Yakup, 2019).

Penghasilan negara bukan pajak (PNBP) dan banyak jenis nilai ekonomi lainnyadapat
diperoleh dari pariwisata. Selain itu, pariwisata juga memberikan peningkatan terhadap
kualitas hidup masyarakat dalamdimensi sosial, budaya,psikologisdan spiritual(Social, Cultural,
Psychology and Religius/SCPR) (Abdillah et al, 2015).

Kearifan lokal, semangat gotong royong, toleransi dalam beragama merupakan sedikit dari
banyak nilai SCPR yang dapat diperoleh dari pariwisata.Akhirnya,baik nilai yang diperoleh
dari dimensi ekonomi maupun SCPR akan menghantarkan manusia padakesejahteraanyang
merupakan esensi utamapembangunan nasional(Adikampana, 2017).

Gunung Kemukus terletak di Desa Soko, Kebayanan II, Pendem, Kec. Sumberlawang,
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah 57276 yang sebelumnya terkenal sebagai tempat ritual dan
praktik seksual terselumbung. Akan tetapi, stigma itu seolah sudah ditiadakan sejak tahun2022.
Itu karena Gunung Kemukus semakin dipercantik sehingga banyak dikunjungi oleh pengunjung.

Destinasi wisata andalan Kabupaten Sragen ini bakal di-branding dengan nama The New
Kemukus kemudian dikemas menjadi wisata keluarga dan religi. Perubahan dilakukan agar
wisata Gunung Kemukus menjadi bersih dari maksiat, merupakan revitalisasi serta akumulasi
sebagian sarana pengunjung. Proyek Pembangunan dan pembaharuannya memakan waktu dua
tahun sejak 2020. Perombakan bangunan dengan desain baru untuk wisata religi dan keluarga,
kini telah mengubah wajah Kemukus menjadi New Kemukus nan menawan. Setelah selesai
direnovasi, wajah kumuh khas kompleks esek-esek kini berubah menjadi jauh berbeda.
Pemandangan asri dan keindahan panorama membuat New Kemukus mulai ramai dipadati
pengunjung. Tak hanya lokal Sragen, sejumlah pengunjung dari luar kota mulai tertarik dan
penasaran dengan wajah baru Gunung Kemukus.

METODE PENELITIAN

Metode ini menggunakan penelitian kulitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada
suatu proses, fenomena dilapangan selanjutnya ditarik suatu kesimpulan. Tujuannya yang
diperoleh dan jenis data yang dibutuhkan maka penelitian ini menggunakan bentuk penelitian
kualitatif. Penelitian ini memakai penelitian deskriptif kualitatif, karena hasil penelitian ini
menguraikan suatu objek yang diteliti berupa orang, lembaga atau lainya berdasarkan fakta.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini tentunya yang berkaitan dengan
kegiatan wisata yang ada di Gunung Kemukus. Dalam memperoleh informasi peneliti
mengamati aktivitas kegiatan wisata di Gunung Kemukus . Data diperoleh melalui beberapa
teknik untuk memperoleh lebih dalam kegiatan wisata. Setelah memperoleh satu data, kemudian
peneliti melakukan analisis dan pengolahan data. Dengan cara mereduksi data sesuai dengan
ketentuan penelitian. Data yang diperoleh kemudian disajikan dan ditarik kesimpulan. Kebenaran
data dilakukan dengan menguji melalui 4 (empat) kriteria, yaitu:

1. Kepercayaan
2. Keanekaragaman
3. Ketergantungan
4. Keindahan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dana yang dikeluarkan untuk pembangunan The New Kemukus

Salah satu daya tarik Objek Wisata Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan
Sumberlawang, Sragen yaitu gemerlap pancaran cahaya lampu Gunung Kemukus pada malam
hari. Supaya cahaya lampu itu tetap menghiasi malam di Gunung Kemukus, pengelola harus
merogoh dana sekitar Rp10 juta per bulan untuk pengeluaran listriknya.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah
mengalokasikan anggaran Rp88 miliar untuk membangun The New Kemukus pada tahun ini.
Datangnya pandemi Covid-19 membuat Kemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
mengurangi anggaran proyek penataan objek wisata religi itu menjadi Rp62,8 miliar. Dana
Rp25,2 miliar hasil pemangkasan digunakan pemerintah pusat untuk penanggulangan Covid-19.
Tetapi, efisiensi anggaran belum berhenti. Dana Rp62,8 miliar itu kembali turun menjadi Rp48,4
miliar. Sisa Rp14,4 miliar dikembalikan ke kas negara. Penurunan nilai proyek The New
Kemukus itu terjadi dalam proses lelang pekerjaan kepada rekanan

Dari 10 rekanan yang mengajukan penawaran, Kemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
akhirnya menjatuhkan pilihan kepada PT Aset Prima Tama sebagai pemenang lelang.
Perusahaan konstruksi dari Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, itu mengajukan
penawaran Rp48,4 miliar dari pagu anggaran senilai Rp62,8 miliar. Dalam konsep dan
perencanaan, proyek The New Kemukus meliputi sejumlah pekerjaan fisik seperti pembaharuan
dermaga, waterfront park, dan penataan jalan. Selanjutnya ada pembangunan panggung budaya,
lanskap taman, jalur pejalan kaki dan pesepeda, wisata perahu, kios souvenir, area parkir hingga
shuttle service. The New Kemukus juga akan dilengkapi gerbang Barong, Plaza Penerima, klinik
kesehatan dan lain-lain. Sendang Ontrowulan dan Makam Pangeran Samodro juga akan ditata
kembali menyesuaikan dengan konsep pekerjaan tersebut

Fasilitas wisata The New Kemukus

The New Kemukus punya fasilitas yang lengkap. Antara lain bangku-bangku serta lampu di
setiap sisi dan sudut. Panjang taman ini sekitar 150 meter. Ada pula taman bunga mini, menara
selfi yang estetik, musala, toilet umum, restoran, streetfood, serta tempat parkir yang luas. Plus
jalur khusus untuk tunanetra agar mereka juga bisa menikmati jalan-jalan di sepanjang taman.

Di kantor pengelola The New Kemukus dilengkapi ruang aula, ruang pertemuan, ruang tunggu,
serta hiasan relief. Bicara mengenai restoran dan streetfood, ada banyak pilihan. Dari masakan
Jawa, olahan ikan segar hingga menu nusantara.
Bersama dengan itu, fasilitas The New Gunung Kemukus dilengkapi dengan akumulasi
penyusunan pada beberapa areal. Seperti zona parkir yang cukup luas, area kuliner, arena main,
tempat beribadah (Masjid), sampai gapura masuk Dusun Barong.

Penanggung Jawab objek wisata The New Kemukus Dispora Kabupaten Sragen Marcellus
Suparno mengatakan, saat baru selesai dibangun pada 2021 lalu, wisatawan banyak yang
mengunjungi tempat ini.

”Pada saat viral itu banyak sekali yang datang. Apalagi kalau malam Minggu atau hari Minggu
bisa sampai ribuan. Kalau sekarang kan pas sama musim hujan jadi rata-rata pengunjung harian
hanya sekitar 100-200 orang,” jelasnya.

Lokasi dan akses wisata The New Kemukus

Objek wisata The New Kemukus ini berada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang,
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Berada 34 km di sebelah barat laut Kota Sragen. Jaraknya
kurang-lebih sekitar 29 km dari Kota Solo yang ada di sebelah selatan.

Pengunjung dapat menggapai zona pegunungan ini dengan alat transportasi individu ataupun alat
transportasi umum. Dari arah Sragen, rute yang dilalui yaitu Jalan Sragen-Pungkruk menuju arah
Sumberlawang. Dari arah Sumberlawang, belok kiri sampai Jl. Barong. Pengunjung hanya
mengikuti jalan hingga melintasi jembatan Waduk Kedung Ombo.

Harga Tiket Masuk The New Kemukus

Tiket The New Kemukus sebesar Rp 5.000 untuk weekday, Rp6.000 untuk weekend, dan untuk
Jumat Pon dan Kliwon Rp10.000. Biaya untuk parkir juga tergolong murah. Sepeda motor hanya
Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000.

Tiket Masuk
Tiket hari biasa Rp 5.000,00
Tiket hari libur Rp 6.000,00
Tarno pedagang streetfood mengaku senang dengan pembukaan tempat wisata ini.
”Dibangunnya wisata ini mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Beda dengan dulu yang
kumuh, Semoga dengan ini, pariwisata di Sragen dapat berkembang dan dikenal luas oleh turis
lokal maupun luar daerah. Serta memperbaiki image Gunung Kemukus menjadi lebih positif,”
ujarnya.

Pengelolaan The New Kemukus yang belum optimal

The New Kemukus, Sumberlawang, Sragen ternyata tidak milik Pemerintah Kabupaten Sragen
sepenuhnya. Ada dua instansi lainnya yang juga memiliki Kemukus. Bupati Sragen, Kusdinar
Untung Yuni Sukowati mengatakan pihaknya masih menunggu surat pemanfaatan aset Gunung
Kemukus serta berita acara serah terima aset.

"Gunung Kemukus kita masih menunggu surat pemanfaatan karena ada tiga kepemilikan aset,
Balai Besar Wilayah Sungai, Pemkab, dan Kemen Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Harus ada berita acara serah terima aset dulu," kata Yuni.

Perihal surat pemanfaatan aset tersebut, Bu Yuni mengaku sudah bersurat Kemen PUPR untuk
pemanfaatan aset tersebut. Serah terima aset itu ada dua, yakni serah terima Kemen PUPR
kepada Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dan kepada Pemkab Sragen. Setelah
pemanfaatan aset itu rampung, Yuni mengaku pihaknya baru akan mengoptimalkan pengelolaan
The New Kemukus di Kecamatan Sumberlawang itu. Meskipun The New Kemukus sudah ramai
sekarang, pengelolaannya masih mengacu pada peraturan daerah . Untuk pengelolaan kedepan,
Yuni mengatakan ada tiga opsi. Ketiganya antara lain The New Kemukus akan dikelola Badan
Layanan Umum Daerah, swasta atau Badan Usaha Milik Daerah.

Dari ketiga pilihan itu, Bupati Yuni lebih cenderung ke Balai Layanan Umum Daerah. Seperti
yang sudah dirasakan pengelolaannya di puskesmas dan RSUD di Sragen. "Kita cenderung ke
Balai Layanan Umum Daerah, kalau dikelola di dinas pariwisata saya yakin tidak optimal.
Pekerjaan rutin mereka sudah banyak, saya tidak mau nanti jadi keteteran mengingat asetnya
(kemukus) besar," katanya. Meskipun demikian, Yuni mengatakan yang terpenting saat ini ialah
serah terima aset terlebih dahulu. Baru pihaknya bisa menentukan kelangsungan The New
Kemukus

Ramai pengunjung pada malam minggu

Hari biasa dibandingan dengan malam minggu sangatlah berbeda, pengunjung biasanya memilih
pada hari weekend dibanding dengan hari lainnya. Macet pun langsung menyambut ketika
malam minggu di Gunung Kemukus. Tampak pengunjung datang rombongan dengan bus.
Bahkan, beberapa datang dengan kereta kelinci. Kemacetan paling terlihat di Jembatan Kemukus
yang menjadi akses utama dari Jalan Solo-Purwodadi menuju Gunung Kemukus. Itu karena jalan
di jembatan yang cukup sempit.

Kondisi ini cukup padat di gerbang masuk. Beberapa kendaraan bahkan parkir di luar gerbang,
yakni di area parkir yang disediakan warga setempat. Ramainya Gunung Kemukus untuk
menghabiskan waktu malam minggu masyarakat bukan tanpa alasan. Harga tiket masuknya
murah, yaitu hanya sekitar Rp 5.000 per orang. Setelah pembaharuan, Gunung Kemukus
memiliki area semacam dek di tepi sungai yang bersumber dari Waduk Kedung Ombo. Dek ini
khusus untuk pejalan kaki dan dihias dengan lampu-lampu taman. Cahaya lampu taman pada
malam hari terlihat romantis dan Instagramable. Air sungai yang memantulkan cahaya lampu
tersebut menambah keindahan Gunung Kemukus pada malam hari.

Berikut beberapa gambaran yang dapat saya ambil saat berkunjung di gunung kemukus pada
siang hari :
Gambar 1. Area bermain

Gambar 2. Tampak dari atas

Gambar 3. Gazebo bersantai


Gambar 4. Akses Jalan

Gambar 5. Gapura masuk Gunung Kemukus

Gambar 6. Akses Jalan tampak atas


Gambar 7. Pendopo

Simpulan

Hasil pembahasan diatas disimpulkan bahwa destinasi wisata andalan Pemerintah Kabupaten
Sragen kini yaitu The New Gunung Kemukus. Kemukus populer selaku tempat ritual pesugihan.
Apalagi, rumor mengenai Gunung Kemukus ini membuat reporter tv Australia, Special
Broadcasting Service, Patrick Abboud, menghasilkan berita yang disiarkan di One bertajuk“ Sex
Mountain” yang menguak praktek ritual di Gunung Kemukus yang berbaur dengan pelacuran.

Tetapi, wajah area Gunung Kemukus saat ini telah berganti 180 bagian jadi The New Kemukus.
Area Gunung Kemukus yang terletak di Dusun Pangkal Lawang, Kecamatan Sumberlawang,
Sragen, Jawa Tengah ini pada tahun 2020 dibenahi oleh Penguasa Sragen.
Daftar Pustaka

Ratnaningtyas, H., Nurbaeti., Swantari, A. (2021) : Pengaruh Pendapatan Rumah Tangga


dan Pengeluaran Rumah Tangga Terhadap Stabilitas Keuangan Rumah Tangga Pada
Pelaku Wirausaha di Obyek Wisata Danau Cipondoh. Jurnal Ekonomi Pembangunan
STIE Muhammadiyah Palopo, 7(1): 35-45.
http://jurnalpariwisata.stptrisakti.ac.id/index.php/JIP/article/view/1458/272

Yakup, A. P. (2019).Pengaruh Sektor Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di


Indonesia. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga, Surabaya.
http://jurnalpariwisata.stptrisakti.ac.id/index.php/JIP/article/view/1458/272

Adikampana, I. M. (2017). Pariwisata Berbasis Masyarakat. Denpasar: Cakra Press


http://jurnalpariwisata.stptrisakti.ac.id/index.php/JIP/article/view/1458/272

https://travel.kompas.com/read/2022/02/07/070700327/gunung-kemukus-kini-tempat-wisata-
instagramable-yang-ramai-pengunjung?page=all
https://www.solopos.com/jadi-wisata-keluarga-dan-religi-ini-foto-foto-the-new-kemukus-sragen-
1259014
https://travel.tribunnews.com/2022/02/10/harga-tiket-masuk-gunung-kemukus-2022-tempat-
wisata-di-sragen-untuk-liburan-akhir-pekan

Anda mungkin juga menyukai