DASAR HUKUM
Peraturan Menteri LHK Nomor
P.87/Menlhk/Setjen/Kum.1/11/2016 tanggal 11
November 2016 Tentang Sistem Pelaporan
Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup Bagi
Usaha dan/atau Kegiatan
DASAR
Psl 68 huruf a UU No 32-2009, Setiap orang yang melakukan
usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi
yang terkait dengan PPLH secara benar, akurat, terbuka, dan
tepat waktu;
Periode
Pelaporan
Jenis Pelaporan
Periksa keaslian terintegrasi
TTE dengan SIMPEL
scan QR-Code
Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pengendalian Pencemaran Air
2
5 KETAATAN TERHADAP
KETAATAN TERHADAP TITIK PENAATAN
PEMENUHAN BAKU MUTU
3
4 KETAATAN TERHADAP
KETAATAN TERHADAP PARAMETER BAKU MUTU
PELAPORAN DATA PER AIR LIMBAH
PARAMETER
1 KRITERIA KETAATAN TERHADAP IZIN
Catatan :
Bagi Industri yang pengelolaan air limbahnya diserahkan ke
kawasan industri pengolah air limbah maka tanggung jawab
pemenuhan baku mutu oleh Kawasan Industri.
Bagi industri yang menggunakan kembali (reuse/recycle)
100% air limbahnya maka sudah taat terhadap pengendalian
pencemaran air.
5 KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU
CATATAN :
Pemenuhan terhadap ketentuan teknis (TPS LIMBAH B3 DLL) selain Baku Mutu
Lingkungan seperti : Emisi, Effluent dan Standard Mutu
Contoh Matrik Penaatan Parameter, Pelaporan dan Baku
Mutu (1) PELAPORAN PARAMETER PEMENUHAN BAKU MUTU
Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah data
Paramete Jumlah data yang
data Jumlah yang tidak
Tingkat r yang Paramater Tingkat tidak
pemantaua data yang memenuhi Tingkat Keteranga
Parameter Ketaata dipantau Pemantaua Ketaata memenuh
n sesuai dilaporka baku mutu Ketaatan n
n sesuai n (sesuai n i baku
peraturan / n (100 % < x < =
peraturan Ketentuan) mutu ( x >
izin 500%)
/ izin 500%)
No.
4 4 100% 0
1
1 pH 12 12 100% 92% -
1
2 BOD 12 12 100% 92% -
3 COD 12 11 92% 1 91%
4 TSS 12 11 92% 1 91%
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan
Tingkat Ketaatan Pelaporan 92% Parameter 100% Pemenuhan Baku 91%
Mutu 0
6 KRITERIA KETAATAN THD KETENTUAN TEKNIS PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
1.
Persyaratan Teknis Pengendalian Pencemaran Air :
Titik Penaatan
(cerobong emisi)
Pemenuhan
Pedoman Teknis BMEU
Pengendalian
Pencemaran
Udara
Kepdal No. 205/1996 Pelaporan
Manual / CEM
KRITERIA KETAATAN TERHADAP SUMBER EMISI
CATATAN
Industri Manufaktur Prasarana Jasa (MPJ) dan Agro Industri:
Sumber emisi dari proses non pembakaran dari unit produksi, pemantauan udara emisi dapat dilakukan secara bergantian yang diwakili satu cerobong
dari tiap unit produksi sehingga semua sumber emisi dapat dipantau
Agroindustri
1. Pengering (dryer) di industri agro wajib dipantau
2. Tungku bakar indsutri sawit wajib pantau serta memenuhi BMUE Lampiran VB Kepmen LH Nomor 13 Tahun 1995
Melaporkan data secara periodik: Melaporkan Secara Periodik : Melaporkan data palsu
Pemantauan manual : Pemantauan Manual :
1) a. Melaporkan pengukuran secara manual paling sedikit 1. Data pelaporan tidak dipantau 100% selama
dilakukan 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan, periode penilaian.
b. Untuk proses pembakaran (genset) dengan: 2. Melaporkan perhitungan beban emisi udara
i. kapasitas desain < 570 KW pemantauan dilakukan #kriteria baru
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun; 3. Melaporkan data pemantauan emisi melalui
SIMPEL (Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan
ii. kapasitas desain 570 KW < n < 3 MW pemantauan
Bidang Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/atau
dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
Kegiatan) #kriteria baru
tahun;
iii.kapasitas desain > 3 MW pemantauan dilakukan paling
sedikit 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan;
c. Pelaporan unit Ketel uap yang beroperasi < 6 bulan
pengujian paling sedikit 1 kali dalam 1 tahun.
2) Melaporkan perhitungan beban emisi udara #kriteria baru
3) Melaporkan data pemantauan emisi melalui SIMPEL (Sistem
Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan Hidup
Bagi Usaha dan/atau Kegiatan) #kriteria baru
24
Kriteria PROPER 2019 - Direktorat Pengendalian Pencemaran Udara KLHK
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMENUHAN BAKU MUTU
Ketentuan yang tidak wajib CEMS: Ketentuan yang tidak wajib CEMS:
1. Menaati semua persyaratan teknis cerobong 1. Tidak menaati semua persyaratan teknis
2. Menggunakan jasa laboratorium yang cerobong.
terakreditasi atau yang ditunjuk oleh gubernur 2. Tidak melakukan koreksi oksigen bagi
sumber emisi yang wajib dilakukan
#kriteria baru
koreksi oksigen #kriteria baru
3. Pengukuran emisi dilakukan sesuai dengan
Kepdal 205 tahun 1996 tentang pedoman Lain-lain :
teknis pengendalian pencemaran udara 1. Tidak melaporkan perhitungan gas rumah
sumber tidak bergerak, Permen 06 tahun kaca bagi industri sesuai dengan
2009 tentang laboratorium lingkungan peraturan yang berlaku #kriteria baru
(metoda pengujian SNI, atau metode 2. Tidak memiliki personel pengendalian
pengujian lain yang setara seperti US-EPA, pencemaran udara yang tersertifikasi
pengukuran secara isokinetik) #kriteria baru
4. Bagi sumber emisi yang baku mutunya terdapat 3. Tidak mencatat penggunaan genset
koreksi oksigen, hasil pengukuran emisi wajib jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan
(back up) #kriteria baru
terkoreksi dengan oksigen #kriteria baru
4. Tidak mencatat penggunaan boiler jam/bulan
5. Memiliki personel pengendalian pencemaran yang berfungsi sebagai cadangan #kriteria
udara yang tersertifikasi #kriteria baru baru
6. melakukan pencatatan penggunaan genset 5. Tidak melakukan audit energi #kriteria baru
jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan
(back up) #kriteria baru CATATAN
7. Melakukan pencatatan penggunaan boiler 1. Sumber emisi yang mengukur parameter partikulat wajib memenuhi kaidah
jam/bulan yang berfungsi sebagai cadangan 2D dan 8D
#kriteria baru 2. Cerobong unit genset dengan diameter cerobong < 10 cm tidak diwajibkan
8. Memenuhi sanksi administrasi sampai batas memiliki lubang sampling
waktu yang ditentukan 3. Untuk kawasan industri wajib menghitung gas rumah kaca yang dihasilkan
oleh kawasan dan tenan dalam kawasan #kriteria baru
4. Laboratorium rujukan Gubernur mampu menunjukkan akreditasi sebagai
laboratorium pengujian parameter lingkungan #kriteria baru 26
KRITERIA KETAATAN TERHADAP PEMANTAUAN AMBIEN
KETAATAN TERHADAP LOKASI
Catatan :
1.Untuk pengukuran partikulat (TSP, PM10, PM2,5) dilakukan 24 jam sesuai
dengan PP 41 tahun 1999
2.Untuk oksidan (O3) dilakukan pengukuran pada waktu maksimum yaitu jam
11.00-14.00 waktu setempat
41
PERINGATAN !
LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
PENGHASIL : PT. Praboby
ALAMAT : Ds. Srondol, Kec. Banyumanik,Semarang
TELP/FAX : 024 320802 / 024 320802
NO. PENGHASIL :
NAMA LIMBAH : Sludge IPAL
JENIS LIMBAH : Padat
TGL. DIHASILKAN : 15 Maret 2015
TGL. DIKEMAS : 20 Maret 2015
KODE LIMBAH : B322-3
JUMLAH LIMBAH : 50 kg
SIFAT LIMBAH : Kronis NOMOR : 3
CONTOH PEMASANGAN SIMBOL DAN
LABEL LIMBAH B3
8A. KRITERIA PENGELOLAAN LIMBAH B3 OLEH PIHAK PENGHASIL
KEPADA PIHAK KETIGA/ PIHAK LAINNYA PENGELOLA LANJUT (PENGUMPUL)
(
PENJELASAN :