Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PENGHEMATAN ENERGI RSUD H ABDURRAHMAN SAYOETI

Periode tahun 2021

RSUD H Abdurrahman Sayoeti adalah RS tipe D yang sudah beroperasional sejak Februari 2018,
dengan adanya pelayanan kesehatan tentunya akan berdampak pada tingkat pemakaian energi
listrik.. Sumber energi untuk memenuhi kebutuhan operasional rumah sakit memanfaatkan
daya dari PLN dan untuk mengantisipasi kelancaran pasokan energi listrik rumah sakit
menyediakan sumber listrik yang berasal dari mesin pembangkit (generator). Tingkat
pemakaian energy listrik RSUD H Abdurrahman Sayoeti diperuntukan terutama untuk :

a. Pengoperasian AC, komputer, printer


b. Peralatan medis
c. Lampu
d. Elektronik dll

Dalam hal ini konservasi energi yang dilakukan difokuskan pada AC dan lampu karena hal
tersebut memungkinkan untuk dilakukan pengontrolan pemakaian, penggantian peralatan dan
tidak termasuk kategori peralatan vital seperti halnya peralatan medis. Dari tahapan audit
energi diperoleh data bahwa nilai IKE (Intensitas Konsumsi Energi) adalah : 395
kwh/m2/tahun. (standar IKE pada bangunan rumah sakit Indonesia berdasarkan SEAN-USAID,
1982 disebutkan sebesar 380 kwh/m2/tahun). Indikasi ini menunjukkan konsumsi energi
elektrik pada RSUD H Abdurrahman Sayoeti termasuk boros energi.

Salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan tersebut adalah upaya penerapan
pengelolaan energi atau manajemen energi. Berdasarkan laporan Departemen Energi Sumber
Daya Mineral, diidentifikasikan bahwa potensi melakukan konservasi energi di semua sektor
akan mempunyai peluang penghematan yang sangat besar yaitu antara 10% sampai dengan
30%. Penghematan ini dapat direalisasikan dengan cara yang mudah dengan sedikit atau tanpa
biaya. Oleh karena itu RSUD H Abdurrahman Sayoeti mengadakan analisa penggunaan energi
sehingga hasilnya dapat dijadikan acuan dalam perencanaan penghematan energi di masa yang
akan datang. Berikut Hasil analisis pengelolaan energi beserta rencana tindak lanjutnya.

Tabel 1. Analisis dan Rencana Tindak Lanjut Pengelolaan Energi RSUD H Abdurrahman Sayoeti

No Kondisi saat ini Solusi Rencana Tindak Lanjut


1 Petugas belum seluruhnya paham Meningkatkan 1. Sosialisasi untuk seluruh
tentang perlunya pengelolaan energi dan pemahaman petugas petugas RS tentang perlunya
air yang efektif dan efisien tentang perlunya pengelolaan energi dan air
pengelolaan energi dan yang efektif dan efisien.
air yang efektif dan
2. Pemasangan poster,spanduk,
efisien
slogan, sticker tema hemat
listrik, hemat air dll di
lingkungan rumah sakit
2 pada tiap ruangan pada sisi luar jendela kaca dapat Design Bangunan baru diupayakan
bangunan gedung pada semua lantai difungsikan untuk agar jendela kaca berfungsi
terdapat jendela kaca pada sisi luar memanfaatkan maksimal agar :
dindingnya. Namun untuk menerangi penerangan yang a. siang hari antara pukul 08.00
ruangan terutama pada siang hari masih bersumber dari sampai 16.00 waktu
tetap menggunakan lampu pencahayaan alami setempat, terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan,
b. Distribusi cahaya dan udara di
dalam ruangan cukup merata
dan tidak menimbulkan
kontras yang mengganggu
3 sistem pengkondisian udara, dalam tiap Perlunya regulasi internal Dibuat regulasi (SPO) terkait
ruangan rumah sakit telah memiliki RS dalam hal pengelolaan AC Split yang
sistem pendingin ruangan berupa AC pengelolaan AC Split, dan mencakup:
Split. dalam pengoperasiannya belum reward bagi ruangan yang a. Memilih AC dengan daya
memenuhi ketentuan pemakaian mengimplementasikan yang disesuaikan dengan
ruangan, seperti terlihat pada beberapa dengan baik ukuran dan kondisi ruangan
ruangan yang pintunya dibiarkan terbuka b. Pengaturan suhu AC (paling
sedangkan AC dioperasikan dalam
rendah 25⁰C)
keadaan hidup dengan putaran kipas AC
yang besar dan distel pada suhu 16oC, c. Menggunakan AC seperlunya
sehingga mengakibatkan terjadinya d. Matikan AC bila ruangan tidak
pemborosan energi listriknya dipakai
e. Tutup ruangan bila AC sedang
hidup
f. Dilakukan penilaian dan
menyediakan reward tiap 3
bulan bagi ruangan yang
patuh pada SPO
4 Tingkat pencahayaan belum sesuai Perlunya sistem Dibuat sistem pencahayaan yang
dengan pedoman pencahayaan rumah pencahayaan pada tiap disesuaikan dengan fungsi ruangan
sakit dan ruangan yang disesuaikan dan jenis kegiatan dengan
Daya listrik untuk pencahayaan yang dengan fungsi ruangan mengatur daya tidak lebih dari Daya
belum sesuai dengan konservasi energi dan jenis kegiatan yang Listrik Maksimum Pencahayaan RS
pada bangunan Gedung dilakukan yang direkomendasikan yaitu:
a. Ruang kantor 15 ( W/m2 )
b. Ruang pasien 15 ( W/m2 )
Gudang 5 ( W/m2 )
c. Lobi 10 ( W/m2 )
d. Tangga 10 ( W/m2 )
e. Ruang parkir 5 ( W/m2 )
f. Aula 20 ( W/m2 )

5 Pemilihan alat kesehatan dan alat Pemilihan alkes dan Pemilihan alkes dan elektronik yang
elektronik masih belum seluruhnya elektronik yang berprinsip berdaya rendah
mempertimbangkan hemat energi hemat energi Pencahaayaan dengan
menggunakan Lampu LED
6 Penggeloaan air yang belum tepat Perlu pengelolaan air 1. Menggunakan air secara
(sumber air dari PDAM dan masih yang efektif dan efisien efektif dan efisien sesuai
menggunakan pompa air dengan kebutuhan seperti
frekuensi sering) sehingga boros listrik mematikan air sehabis
dipakai
2. Menjatah pemakaian
/penggunaan air secara
konvensional seperti
penjadwalan pemakaian,
pemasangan water saving
dual flushing system di
toilet/kamar mandi
3. Mengembangkan dan
menerapkan inovasi teknologi
hemat air seperti: mendaur
ulang (menggunakan
kembali) air, menggunakan
meter pembatas air tanah,
menggunakan water saving
taps, menggunakan water
saving shower
7 Rumah sakit belum memiliki sistem Perlunya monitoring 1. Dibuat regulasi (SPO)
monitoring penggunaan energi listrik, penggunaan energi listrik monitoring pengelolaan
baik berupa pencatatan maupun di rs energi dan air RS
pengontrolan pemakaian energi listrik 2. Pembentukan tim audit
sehingga manajemen tidak mengetahui
pengelolaan energi listrik dan
bagian mana dalam rumah sakit sebagai
pengguna energi listrik terbesar. air RS yang ditetapkan
dengan SK Direktur

Anda mungkin juga menyukai