Anda di halaman 1dari 33

TATA CARA PENGECUALIAN LIMBAH B3

DARI PENGELOLAAN LIMBAH B3

Disampaikan oleh :
Upik Sitti Aslia
Kepala Subdirektorat Penetapan dan Notifikasi Limbah B3
dan Limbah Non B3

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan


2018
OUTLINE
1. Dasar Hukum
2. Definisi Limbah
3. Pengecualian Limbah B3 dari Pengelolaan Limbah B3
4. Uji Karakteristik Limbah
5. Metode Sampling dan Uji Karakteristik
6. Kerangka Acuan
DASAR HUKUM…. (1)
1. Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 ttg Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 ttg Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun
Pengecualian :
- Pasal 191 : Limbah B3 dari sumber spesifik dapat dikecualikan dari
pengelolaan limbah B3 berdasarkan PP ini.
- Pasal 195 ayat (1) huruf a : Menteri berdasarkan rekomendasi Tim Ahli
limbah B3 menetapkan pengecualian dari Pengelolaan limbah B3
terhadap Limbah B3 dari sumber spesifik.
DASAR HUKUM…. (2)

3. Keppres Nomor : 61 tahun 1993 ttg Ratifikasi Konvensi Basel


4. Peraturan MenLHK Nomor : P.55/Setjen.MenLHK/2015 ttg Tata Cara Uji
Karakteristik Limbah B3
5. Peraturan MenLHK Nomor P.54/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2017 ttg
Tata Kerja Tim Ahli Limbah B3
6. Keputusan MenLHK Nomor : SK.683/Menlhk/Setjen/PLB.3/12/2017 ttg
Tim Ahli Limbah B3
Definisi Limbah

 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah zat, energi, dan/atau


komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan
makhluk hidup lain (Pasal 1 angka 1)
 Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan (Pasal 1 angka 2)
 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) adalah sisa suatu
usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3 (Pasal 1 angka 3)
Limbah B3 berdasarkan sumbernya
(sesuai Lampiran I PP 101/2014)
 Limbah B3 dari sumber tidak spesifik
 Limbah B3 dari bahan kimia kedaluwarsa, tumpahan,
bekas kemasan, dan buangan produk yang tidak
memenuhi spesifikasi
 Limbah B3 dari sumber spesifik:
 Sumber spesifik umum
 Sumber spesifik khusus
Penetapan Limbah B3
terhadap limbah yang terindikasi memiliki karakteristik limbah B3

Definisi :
Limbah – limbah di luar daftar limbah B3 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I PP 101/2014 yang
terindikasi memiliki karakteristik limbah B3, Menteri
Wajib melakukan uji karakteristik untuk
mengidentifikasi limbah sebagai limbah B3 atau
limbah Non B3.
Prosedur Penetapan Limbah B3
Penentuan Jenis limbah yang terindikasi memiliki karakteristik limbah B3
Verifikasi lapangan dan pengambilan sample limbah
Uji karakteristik untuk identifikasi limbah B3
Menteri menugaskan Tim Ahli limbah B3 untuk melakukan evaluasi terhadap hasil uji
karakteristik
Evaluasi oleh Tim Ahli Limbah B3
Rekomendasi dari Tim Ahli Limbah B3 terhadap hasil evaluasi kepada Menteri
Bila Tim Ahli merekomendasikan penetapan sebagai limbah B3, maka Menteri
melakukan rapat koordinasi dengan kementerian atau lembaga pemerintah non
kementerian untuk membahas rekomendasi Tim Ahli Limbah B3
Berdasarkan hasil rapat koordinasi, Menteri menetapkan limbah sebagai : limbah B3
kategori 1 atau kategori 2.
TATA CARA UJI KARAKTERISTIK UNTUK PENETAPAN LIMBAH B3

(DILUAR LAMPIRAN I PP 101/2014) OLEH PEMERINTAH

LIMBAH B3
KATEGORI 1
Lamp III
YA TIDAK > TCLP Nilai LD50 < 50
kolom A mg/kg BB hewan uji
Apakah limbah
Nilai LD50 > 5000
eksplosif, mudah TCLP (toxicity < TCLP kolom mg/kg BB
menyala, reaktif, characteristic B LD50 (lethal hewan uji Beracun sub- Limbah
LIMBAH
infeksius, dan/atau leaching dose-50) kronis? nonB3
korosif? procedure)
Nilai LD50 > 50
< TCLP kolom mg/kg dan <
A dan > TCLP 5000 mg/kg BB
YA TIDAK
kolom B hewan uji

LIMBAH B3
KATEGORI 2
Pengecualian Limbah B3
dari Pengelolaan Limbah B3

Definisi :
Limbah – limbah dari daftar limbah sumber spesifik yang
tercantum didalam daftar limbah Lampiran I PP 101/2014 pada
Tabel 3 dan 4, dapat dikecualikan dari pengelolaan Limbah B3
setelah tim ahli mengevaluasi Kerangka Acuan dan laporan
hasil Uji Karakteristik Limbah B3 yang diajukan oleh penghasil
limbah B3 dan merekomendasikan kepada Menteri untuk
ditetapkan sebagai Limbah Non B3.
Persyaratan Pengajuan Pengecualian Limbah B3
 Limbah B3 yang diajukan pengecualian tercantum dalam Lampiran I
Tabel 3 dan/atau Tabel 4 PP 101 Tahun 2014.
 Limbah yang dihasilkan berasal dari proses produksi yang digunakan
bersifat tetap dan konsisten.
 Bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan bersifat tetap dan
konsisten.
 Limbah B3 yang dihasilkan bersifat tetap dan konsisten.
 Permohonan hanya dapat diajukan oleh penghasil limbah B3 dan bukan
oleh jasa pengelola limbah B3 atau pihak ketiga lainnya.
Prosedur Pengecualian Limbah B3

1. Penghasil Limbah B3 mengajukan permohonan pengecualian Limbah B3 kepada


menteri yang ditandatangani oleh Direktur atau Penanggung Jawab Perusahaan.

Lampiran :
 Lembar pernyataan
keabsahan dokumen
bermaterai  Akta Pendirian
usaha dan/ atau
kegiatan  Izin Lingkungan

 Kerangka Acuan
Prosedur Pengecualian Limbah B3
2. Sekretariat melakukan Validasi Kelengkapan Permohonan Pengecualian Limbah
B3 dari pengelolaan Limbah B3 yang disampaikan oleh pemohon.

Hasil Validasi :

 Permohonan Belum  Permohonan  Permohonan


lengkap lengkap, namun lengkap dan
Kerangka Acuan Kerangka Acuan
Belum Lengkap Lengkap
Akan ditanggapi Akan diundang Verifikasi oleh Tim
dengan Surat pertemuan / KLHK / diajukan
Verifikasi oleh Tim evaluasi oleh Tim
KLHK Ahli Limbah B3
Prosedur Pengecualian Limbah B3

3. Evaluasi Dokumen Kerangka Acuan (KA) oleh Tim Ahli Limbah B3

Hasil Evaluasi KA :

 Tim Ahli meminta


perbaikan dokumen  Tim Ahli
Kerangka Acuan, dan menyatakan  Tim Ahli
perusahaan diberikan penolakan terhadap menyatakan
kesempatan satu kali dokumen Kerangka menerima dokumen
untuk memperbaiki Acuan yang Kerangka Acuan,
diajukan dan
mempersilahkan
pemohon untuk
melakukan uji
karakteristik limbah
Prosedur Pengecualian Limbah B3

4. Melakukan Uji Karakteristik :


1) Karakteristik uji mudah meledak, mudah menyala, reaktif, infeksius dan/atau
korosif sesuai lampiran II PP 101/2014.
2) Karakteristik beracun melalui TCLP sesuai lampiran III PP 101/2014.
3) Karakteristik beracun melalui uji Toksisitas LD50 sesuai lampiran II PP 101/2014.
4) Karakteristik beracun melalui uji Toksisitas Sub-kronis sesuai lampiran II PP
101/2014.

Catatan :
1. Penentuan Paramater Uji diberikan oleh Tim Ahli
2. Tim Ahli dapat melakukan verifikasi lapangan dalam
rangka penyaksian pengambilan sampel limbah
Prosedur Pengecualian Limbah B3

5. Menyampaikan Laporan Hasil Uji Karakteristik Limbah B3 yang ditujukan kepada


Menteri, dan dilengkapi dengan permohonan pengecualian limbah B3.
6. Menteri menugaskan Tim Ahli Limbah B3 untuk melakukan evaluasi terhadap
laporan hasil uji karakteristik.
7. Tim Ahli menyampaikan rekomendasi hasil evaluasi kepada Menteri.
8. Menteri berdasarkan rekomendasi tim ahli menetapkan :
a. Pengecualian dari pengelolaan limbah B3 terhadap limbah B3 sumber spesifik.
b. Limbah B3 dari sumber spesifik tidak dikecualikan dari pengelolaan limbah B3.
Uji Karakteristik Limbah

Tujuan
pelaksanaan uji karakteristik dalam Pengecualian Limbah B3 :

Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik dapat


mengecualikan limbah B3 tersebut dari Pengelolaan Limbah B3 berdasarkan PP 101
Tahun 2014 tetapi wajib melaksanakan uji karakteristik Limbah B3 sebagaimana
tercantum pada Pasal 191 ayat (1) dan (2) PP 101 Tahun 2014
Uji Karakteristik Limbah

Laboratorium
uji karakteristik terkait Pengecualian Limbah B3 (PP 101/2014)

 Pasal 192 ayat (1) menyebutkan bahwa dalam melakukan uji karakteristik, setiap orang
yag menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik wajib menggunakan laboratorium
yang terakreditasi untuk masing-masing uji.
 Pasal 192 ayat (2) menyebutkan bahwa dalam hal belum terdapat laboratorium yang
terakreditasi, uji karakteristik dilakukan dengan menggunakan laboratorium yang
menerapkan prosedur yang telah memenuhi SNI mengenai tatacara berlaboratorium
yang baik.
Uji Karakteristik Limbah

Parameter
Uji Karakteristik (PP 101/ 2014)
Lampiran II:
a. Mudah Meledak
b. Mudah Menyala
c. Reaktif
d. Infeksius
e. Korosif
f. Beracun :
• Toxicity Characteristic Leaching Prosedur (TCLP) dengan parameter
tercantum pada Lampiran III PP 101 Tahun 2014
• Uji Toksisitas LD50
• Uji Toksisitas Sub Kronis
Metode Sampling dan Uji Karakteristik
(Permen 55/2015)

Sample Metoda Uji


untuk pengambilan Standar Nasional Indonesia Nomor: SNI 6989.59:2008,
contoh uji Air dan air Limbah - Bagian 59: Metoda Pengambilan
Limbah B3 cair Contoh Air Limbah.
untuk Resource Conservation and Recovery Act (RCRA) Waste
pengambilan contoh Sampling Draft Technical Guidance – Planning,
uji Limbah B3 padat Implementation, and Assesment (EPA 530-D-02-002,
August 2002) Office of Solid Waste, United States -
Environmental Protection Agency (US-EPA).
Metode Sampling dan Uji Karakteristik
(Permen 55/2015)
Uji Karakteristik Metoda Uji
Mudah Meledak Evaluating Explosive Reactivity of Explosive-Contaminated Solid Waste
Substances-Report of Investigations 9217, Bureau of Mines, United
States Department of The Interior
Mudah Menyala a. SNI 7184.3:2011. Karakteristik Limbah B3 – Bagian 3: Cara Uji Titik
Nyala Dalam Limbah Cair dan Semi Padat
b. Metode 1030 – US-EPA : Ignitability of Solids
Reaktif a. Metode 1040 – US-EPA : Test Method for Oxidizing solids
b. Metode 1050 – US-EPA : Test Method For Determine Substances
likely to Spontaneously Combust
Infeksius Examination of water and wastewater – American Public Health
Association – American Water Works Association (APHA-AWWA) 9260,
9510, atau 9610
Korosif a. SNI 06-6989.11:2004, untuk Limbah B3 cair
b. 9045D – US-EPA, untuk Limbah B3 padat
c. 404 : Organization for economic cooperation and development (OECD)
acute dermal irritation/ corrotion
Metode Sampling dan Uji Karakteristik
(Permen 55/2015)
Uji Karakteristik Metoda Uji
Beracun
- TCLP 1311 – US-EPA: Toxicity Characteristic Leaching Procedur
- LD50 425 : OECD Guideline for testing of chemicals, acute oral toxicity –
up and down procedure
- Sub Kronis Acuan normatif : OECD Guideline for testing of chemicals :
Repeated Dose 90-day Oral Toxicity Study in Rodent, Adopyted 21st
September 1998, France.
Tim Ahli LIMBAH B3
• Tim ahli dibentuk oleh Menteri, terdiri atas: ketua, sekretaris, dan anggota.
• Ketua dijabat oleh Direktur Jenderal yang membidangi Pengelolaan Limbah B3 di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
• Sekretaris dijabat oleh Direktur Verifikasi Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 pada Direktorat Jenderal yang membidangi pengelolaan Limbah B3 di
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
• Anggota paling sedikit terdiri atas pakar di bidang:
 toksikologi;
 kesehatan manusia;
 proses industri;
 kimia;
 biologi; dan
 pakar lain yang ditentukan oleh Menteri.
• Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Ahli dibantu oleh Sekretariat Tim Ahli yang selanjutnya disebut Sekretariat.
Struktur Elemen Terkait

Tim Ahli

Sekretariat

Forum Pertemuan
• Ketua Tenaga
• Sekretaris Ahli Adhoc
• Anggota tetap
Verifikasi administrasi
dan/atau Verlap
Tugas Utama Tim Ahli

a. Mengevaluasi kerangka acuan uji karakteristik Limbah B3 yang akan dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3

b. Mengevaluasi hasil uji karakteristik Limbah B3 terhadap:


1. Limbah yang terindikasi Limbah B3;
2. Limbah B3 yang akan dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3

c. Mengevaluasi permohonan penetapan Limbah B3 dari sumber spesilik sebagai produk samping; serta

d. Memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk menolak atau menetapkan hasil uji karakteristik LimbahB3 yang terindikasi Limbah B3, Limbah B3
yang akan dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3, dan penetapan Limbah 83 dari sumber spesifik sebagai produk samping.
Tugas Tambahan Tim Ahli
 Tugas tambahan yang bersifat wajib

Mengevaluasi
1) ketepatan metode pengumpulan contoh uji Limbah B3;
2) ketepatan metode uji karakteristik Limbah B3;
3) ketepatan penerapan metode pengumpulan contoh uji Limbah B3;
4) ketepatan penerapan metode uji karakteristik Limbah B3;
5) kesahihan hasil pengumpulan contoh uji karakteristik Limbah B3;
6) kesahihan hasil uji karakteristik Limbah B3;
7) kesesuaian proses produksi, bahan baku dan/atau bahan penolong dengan Limbah B3 yang diajukan proses pengecualian dari
Pengelolaan Limbah B3;
8) pertimbangan sesuai kaidah ilmu pengetahuan; dan
9) kelayakan Limbah B3 untuk dikecualikan dari Pengelolaan Limbah B3.
Tugas Tambahan Tim Ahli

 Tugas tambahan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Ahli Limbah B3 dapat:


a. melakukan verifikasi lapangan; dan/atau
b. mengundang pihak lain untuk dimintai pendapat.
Kerangka Acuan

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C.Limbah B3 yang diajukan permohonan pengecualian dari
Pengelolaan Limbah B3 (kode Limbah, jumlah dihasilkan per
satuan waktu, dan uraian asal proses Limbah B3).
Kerangka Acuan
BAB II DESKRIPSI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
A. Kegiatan utama usaha dan/atau kegiatan;
B. Kegiatan dan/atau proses produksi yang menghasilkan Limbah B3 yang diajukan
pengecualian, termasuk pernyataan yang menjelaskan proses yang menghasilkan
Limbah B3 bersifat tetap dan konsisten;
C. Bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi yang
menghasilkan Limbah B3 yang diajukan pengecualian, termasuk Lembaran Data
Keselamatan (LDK) untuk setiap bahan kimia yang digunakan, termasuk
pernyataan yang menjelaskan bahan baku dan/atau bahan penolong yang
digunakan bersifat tetap dan konsisten;
D. Pelaksanaan pengelolaan terhadap Limbah B3 yang diajukan pengecualian; dan
E. Rencana pengelolaan lebih lanjut terhadap Limbah B3 yang diajukan Pengecualian.
Kerangka Acuan
BAB III METODE STUDI
A. Metode Pengambilan Contoh Uji (sampling);
Dalam sub bab ini agar dijelaskan:
1. sketsa proses dan sumber Limbah B3 yang akan diambil sebagai contoh uji;
2. metode pengambilan contoh uji dan deskripsi mengenai metode pengambilan
contoh uji untuk setiap contoh uji
3. pelaksana pengambil contoh uji, termasuk sertifikat pelatihan pengambilan contoh
uji oleh pelaksana;
4. jumlah contoh uji yang diambil;
5. wadah atau kemasan penyimpanan contoh uji;
6. metode pengawetan contoh uji;
7. sistem kontrol mutu dan jaminan mutu dalam pengambilan contoh uji; dan
8. jadwal pelaksanaan pengambilan contoh uji.
Kerangka Acuan

BAB III METODE STUDI


B. Metode Uji karakteristik;
Dalam sub bab ini agar dijelaskan:
1. metode uji karakteristik untuk masing-masing karakteristik dan deskripsi metode
uji karakteristik untuk masing-masing karakteristik;
2. personil dan laboratorium pelaksana uji karakteristik, termasuk sertifikat
akreditasi untuk masing-masing parameter oleh laboratorium pelaksana;
3. sistem kontrol mutu dan jaminan mutu dalam pelaksanaan uji karakteristik; dan
4. jadwal pelaksanaan uji karakteristik.
Kerangka Acuan

BAB IV PELAKSANAAN STUDI


A. Identitas pemohon;
1. nama dan jabatan Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan;
2. alamat usaha dan/atau kegiatan;
3. nomor telepon dan faksimile; dan
4. jenis usaha dan/atau kegiatan.
B. Pelaksana pengambilan contoh uji dan uji karakteristik; dan
C. Waktu pelaksanaan pengambilan contoh uji dan uji karakteristik.

DAFTAR PUSTAKA
Penulisan daftar pustaka dilakukan sesuai dengan kaidah ilmiah.
SUBDIREKTORAT PENETAPAN DAN NOTIFIKASI
LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3
GEDUNG A, LANTAI 5

JL. D.I. PANJAITAN KAV. 24, KEBON NANAS,

JAKARTA TIMUR – 13410

TELP. / FAX. 021-85911115 / 021-8514736

DIREKTORAT VERIFIKASI PENGELOLAAN LIMBAH B3 DAN LIMBAH NON B3

DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN B3

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Anda mungkin juga menyukai