Anda di halaman 1dari 1

Operasional Pengelolaan Limbah B3 (OPLB3)

Setelah ditetapkannya PP 22 tahun 2021, maka perlu dilakukan beb erapa adaptasi untuk bisa memenuhin peraturan
tersebut berikut peraturan turunannya, khusunya mengenai pengelolaan limbah B3. Beberapa ketentuan peraturan yg
perlu dipahami misalnya, pengelolaan limbah B3 berdasarkan tingkat bahayanya. Terdapat ketentuan pengelolaan
kategori 1 dan kategori 2. Perbedaan pengelolaan kedua katego ri tersebut mulai dari penyimpanan hingga penimbunan
limbah B3. Pengurangan Limbah B3 merupakan hal yang wajib (mandatory) berdasarkan PP baru tersebut. Bahkan,
kegiatan pengurangan Limbah B3 harus dilaporkan secara berkala kepada pemerintah. Oleh karena itu diperlukan
upaya upaya pengurangan limbah B3 yang harus dilakukan oleh perusahaan. Pengurangan limbah B3 dapat dilakukan
-

melalaui manajemen produksi bersih, good housekeeping, subtitusi bahan baku, dan lain lain.-

Setelah pengurangan, limbah B3 dapat dim anfaatkan, diolah dan ditimbun. Mengingat pengolahan dan penimbunan
sesunguhnya adalah memindahkan material limbah B3 dalam bentuk lain (cair/gas), maka pemanfaatan limbah B3
merupakan alternatif yang seharusnya diutamakan. Pemanfaatan dapat dilakukan mela lui langkah daur pakai (reuse ),
daur ulang ( recycle), dan pengambilan unsul penting dari limbah (recovery). Hal ini bertujuan untuk memperpanjang
daur hidup (life cycle) pemakaian material/unsur kimia, sehingga dapat mengurangi beban pencemar di bumi.
Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mewajibkan setiap perusahaan mempunyai
personil dengan sertifikasi profesi Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah B3 dan Operasional Pengelolaan Limbah
B3, yang sertifikatnya dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang memiliki lisensi dan diakui oleh negara,
dalam hal ini oleh badan Nasional dan Sertifikasi Profesi RI (BNSP RI), sesuai amanat Undang Undang No. 13 Tahun
-

2003 tentang Ketenagakerjaan. Sert i fikasi personil perusahaan dibidang pengelolaan limbah akan dijadikan syarat
wajib dalam penilaian PROPER Perusahaan.

TUJUAN PELATIHAN

Pelatihan ini didesain untuk memenuhi kompetensi sebagai berikut:


 Memahami kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer pengelola limbah B3
 Mampu mengidentifikasi sumber limbah B3
 Mampu menentukan sumber dan kategori bahaya timbulnya limbah B3
 Mampu menilai tingkat pencemaran lingkungan sebagai dampak dari paparan/kontaminasi limbah B3
 Menganalisis, mengevaluasi hasil analisis, melakukan pengawasan analisis limbah B3
 Memiliki pemahaman dalam mengidentifikasi bahaya dan dapat melakukan tindakan keselamatan dan
kesehatan kerja terhadap bahaya dalam pengelolaan limbah B3

MATERI PELATIHAN

Mengidentifikasi Sumber Limbah Bahan Berbahaya


1 E.381200.001.01 SKKNI
dan Beracun (B3)
Menilai Tingkat Pencemaran Lingkungan Sebagai
SKKNI
2. E.381200.003.01 Dampak Dari Paparan/Kontaminasi Limbah B3
3. E.381200.005.01 Mengevaluasi Hasil Analisis Limbah B3 SKKNI
Mengidentifikasi Sistem Tanggap Darurat Dalam
4. E.382200.009.01 SKKNI
Pengelolaan Limbah B3
Melakukan Tindakan K3 Terhadap Bahaya Dalam
5. E.382200.010.01 SKKNI
Pengelolaan Limbah B3

METODE PELATIHAN
 Presentasi,Diskus i
PERSYARATAN

A. Tingkat Pendidikan
 Minimal D 3 Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun atau memiliki sertifikat
-

pelatihan bidang terkait, atau


 D 3 Selain Rumpun Ilmu Lingkungan, dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun atau memiliki sertifikat
-

pelatihan bidang terkait, atau


 SMA/SMK dengan pengalaman kerja minimal 4 tahun atau memiliki sertifikat pelatihan bidang terkait.
B. Mendapatkan rekomendasi dari pimpinan usaha dan/atau kegiatan
C. Mampu berbahasa Indonesia dengan baik dan benar lisan dan tulisan
D. Memenuhi kompetensi sebagaimana yang dipersyaratkan dalam standar kompetens i

BIAYA PELATIHAN
Rp 8.000.000/ Peserta PROMO Rp 7.000.000 / Peserta
Fasilitas : sertifikat pelatihan , softcopy materi, Sertifikat Kompetensi BNSP (apabila dinyatakan kompeten)

Anda mungkin juga menyukai