Anda di halaman 1dari 65

(1) Mengidentifikasi Sumber LB3

(2) Menentukan Sumber dan Kategori Bahaya Limbah B3


(3) Menilai Tingkat Pencemaran Lingkungan sebagai Dampak dari
Paparan/Kontaminasi LB3

1
1

2
3
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN PENANGGUNG JAWAB PENGELOLA LIMBAH B3

NO KOMPETENSI LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN

1. Menginventarisasi 1. Melakukan invenyarisasi Limbah B3.


sumber-sumber 2. Melakukan pengelompokan Limbah B3 berdasarkan sumber dan kategori
limbah B3 bahaya

2. Memetakan potensi 1. Melakukan identifikasi Proses produksi yang berpotensi terhadap


pencemaran limbah pencemaran limbah B3 sesuai bahan B3 yang digunakan.
B3 dari setiap 2. Melakukan identifikasi Potensi tingkat pencemaran limbah B3
kegiatan industri berdasarkan jenis bahaya yang ditimbulkan.
3. Membuat Flowchart proses produksi yang berpotensi menimbulkan
pencemaran limbah B3.

4
NO KOMPETENSI Yang Harus Dilakukan

3. Melaporkan hasil 1. Menyusun laporan hasil kegiatan


kegiatan identifikasi identifikasi sumber limbah.
sumber limbah B3
2. Mengkomunikasikan Laporan hasil
kegiatan identifikasi sumber limbah B3
sesuai prosedur.

Perlu Dilakukan Pengidentifikasian Proses Produksi yang


Berpotensi Menimbulkan Pencemaran Limbah B3
5
2

6
7
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN PENANGGUNG JAWAB PENGELOLA LIMBAH B3

NO KOMPETENSI LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN

1. Mengidentifikasi 1.1 Melakukan identifikasi Material Safety Data Sheets (MSDS)


limbah sesuai dengan bahan baku dan bahan penolong berdasarkan kategori bahaya.
sumber dan kategori
bahaya limbah B3 1.2 Melakukan Pengelompokan Limbah B3 berdasarkan bahan yang
digunakan dalam proses sesuai MSDS.

2. Memetakan kategori 2.1 Menyusun Peta resiko pencemaran setiap jenis kegiatan dalam
dan sumber bahaya proses produksi dan proses pendukungnya berdasarkan
dalam pengendalian sumber dan kategori bahaya limbah B3.
limbah B3 2.2 Menyusun Tanggap darurat penanganan limbah B3.

8
NO KOMPETENSI LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN

3. Melaporkan hasil 1. Menyusun Hasil kegiatan analisis sumber dan kategori


kegiatan analisis bahaya timbulan limbah B3.
sumber dan kategori 2. Mengkomunikasikan Laporan hasil kegiatan analisis sumber
bahaya timbulan dan kategori bahaya timbulan limbah B3 sesuai prosedur.
limbah B3

9
3

10
11
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PENANGGUNG JAWAB PENGELOLA LIMBAH
B3

NO ELEMEN KOMPETENSI Yang Harus Dilakukan

1. Menentukan tingkat 1. Melakukan inventarisasi data paparan/kontaminasi


pencemaran limbah limbah B3 terhadap lingkungan.
B3 terhadap
lingkungan 2. Menetapkan pencemaran limbah B3 sesuai Baku
mutu/NAB yang berlaku.

2. Menentukan dampak 1. Menentukan besarnya dampak pencemaran limbah B3


pencemaran limbah B3 terhadap lingkungan

2. Menentukan dampak limbah B3 terhadap kesehatan


manusia sesuai prosedur.

12
……. lanjutan

NO KOMPETENSI Langkah Yang Harus Dilakukan

3. Melaporkan hasil penilaian tingkat pencemaran 1. Menyusun hasil penilaian tingkat pencemaran
lingkungan sebagai lingkungan sebagai dampak dari limbah B3 sesuai
dampak dari limbah B3 prosedur.

2. Mengkomunikasikan Laporan hasil penilaian tingkat


pencemaran lingkungan sebagai dampak dari limbah B3
sesuai prosedur.

13
KONTEKS VARIABEL

14
15
PERATURAN

ASPEK KRITIS

16
Agar kita mempunyai
kompetensi di bidang
Bagaimana cara tersebut sesuai unit
melaksanakan kompetensi atau elemen
beberapa poin kompetensinya

tersebut di atas ?

17
TUJUAN IDENTIFIKAI JENIS DAN KARAKTERISTIK LIMBAH B3

1. Penetapan limbah B3 (pengklasifikasian/Pengkategorian Limbah B3)


2. Mengetahui sifat limbah B3
3. Menentukan sifat limbah B3
4. Mengetahui potensi dampak limbah B3
5. Pengecualian Limbah B3

18
INVENTARISASI LIMBAH B3 DI PABRIK

(DI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN)

19
INVENTARISASI LIMBAH B3
SUMBER LIMBAH DAN JENIS LIMBAH B3

Sumber Limbah B3 Berasal al. dari:


1. Proses Produksi (al. bahan kimia kedaluwarsa, wadah bekas B3, produk gagal/gagal
proses)
2. Pengelolaan air limbah (berupa sludge/flock/lumpur yang mengandung B3)
3. Bangunan/Gedung pabrik atau kantor : (lampu TL), sampah B3, kaleng cat, limbah
infectious jika diperusahaan juga ada klinik kesehatan.
4. Kegiatan Transportasi (al. Oli Bekas, Accu bekas)
5. Kegiatan Pengendalian Pencemaran Udara
6. Kecelakaan/tanggap darurat B3/Limbah B3 (sisa tumpahan bahan kimia, Minyak/oli
bekas)

20
Melakukan IDENTIFIKASI terhadap sumber-sumber yang berpotensi menghasilkan
limbah B3.

Menjelaskan asal/sumber limbah B3 dan potensi timbulan limbah B3 yang dihasilkan pada Periode
waktu tertentu serta kemasan yang digunakan untuk menyimpan limbah B3.

NO SUMBER LIMBAH B3 YANG DIHASILKAN


Catridge printer bekas, Toner bekas, Electronic Waste
1. Pemakaian dari aktivitas kantor (Printer bekas, PC bekas dan alat-alat elektronik bekas
lainnya)
2. Genset, kendaraan operasional Oli Bekas, Accu Bekas
3. Penerangan Lampu TL Bekas
4. boiler Fly Ash, Bottom Ash

21
Contoh Inventarisasi limbah B3 di Perusahaan

Kode Limbah JENIS LIMBAH B3 Jumlah/Volume


(kg/bulan)

A2010 Bahan kimia Kedaluwarsa berupa Asam Arsenat (H3 As 75 kg


O4)
Baterai bekas, baterai yang tidak
B327-1 memenuhi spesifikasi teknis, dan 150 kg
baterai kedaluwarsa

Dst.

22
PENGELOMPOKAN LIMBAH B3 BERDASARKAN SUMBER
DAN KATEGORI BAHAYANYA

23
Pengelompokan Limbah B3 Berdasarkan Sumber dan Kategori
Bahayanya

NO SUMBER LIMBAH KATEGORI BAHAYA


1. Sludge dari IPAL 2
Dst.

Limbah B3 kategori 1 merupakan Limbah B3 yang berdampak akut dan langsung


terhadap manusia dan dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap lingkungan
hidup.

Limbah B3 kategori 2 merupakan Limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek


tunda (delayed effect), dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan lingkungan
hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis.

24
Contoh sumber limbah dan kategori bahayanya

25
Contoh sumber limbah dan kategori bahayanya

26
Identifikasi Proses Produksi yang berpotensi terhadap
pencemaran Limbah B3 sesuai bahan yang digunakan

NO Proses Produksi Bahan Kimia Yang digunakan

1. Plating/Galvanis Nikel, Zn, Chrom valensi 6

 Buat flow chart proses produksi dan identifikasi limbah B3 nya


 Amati penggunaan B3 dalam proses produksi

27
PROSES COTTON

28
29
ACUAN LAMPIRAN PP 101 TAHUN 2014

1. Lampiran I
a. Tabel 1. Daftar Limbah B3 dari sumber tidak spesifik,
b. Tabel 2. Daftar Limbah B3 dari B3 kedaluarsa, B3 yang tumpah, B3 yang tidak memenuhi
spsesifikasi produk yang akan dibuang, dan bekas kemasan;
c. Tabel 3. Daftar limbah B3 dari sumber spsesifik umum
d. Tabel 4. Daftar limbah B3 dari sumber spsesifik khusus

2. Lampiran II, Parameter uji karakteristik limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

3. Lampiran III, Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP untuk penetapan Kategori
limbah B3

4. Lampiran IV, Baku Mutu Karakteristik Beracun Melalui TCLP Untuk Penetapan Standar
pengolahan Limbah B3 sebelaum ditempatkan di fasilitas penimbusan akhir.

5. Lampiran V. Nilai Baku Karakteristik Beracun melalui TCLP dan Total Konsentrasi
untuk penetapan pengelolaan Tanah terkontaminasi Limbah B3.
BEBERAPA PENGERTIAN

Limbah B3 dari sumber tidak spesifik merupakan Limbah


B3 yang pada umumnya bukan berasal dari proses
utamanya, tetapi berasal dari kegiatan antara lain
pemeliharaan alat, pencucian, pencegahan korosi atau
inhibitor korosi, pelarutan
kerak, dan pengemasan.

Limbah B3 dari sumber spesifik merupakan Limbah


B3 sisa proses suatu industri atau kegiatan yang secara
spesifik dapat ditentukan.

Yang dimaksud dengan “Limbah B3 dari sumber


spesifik khusus” adalah Limbah B3 yang memiliki
efek tunda (delayed effect), berdampak tidak langsung
terhadap manusia dan lingkungan hidup, memiliki
karakteristik beracun tidak akut, dan dihasilkan
dalam jumlah yang besar per satuan waktu.
31
Contoh

Lampiran I, PP 101/2014 ;
TABEL 1. DAFTAR LIMBAH B3
DARI SUMBER TIDAKSPESIFIK

Kode Limbah Zat Pencemar Kategori


Bahaya

B103d Lead scrap 2

B104d Kemasan bekas B3 2

B105d Minyak pelumas bekas antara lain minyak pelumas bekas hidrolik, mesin, gear, lubrikasi, 2
insulasi, heat transmission, grit chambers, separator dan/atau campurannya

B106d Limbah resin atau penukar ion 2

B107d Limbah elektronik termasuk cathode ray tube (CRT), lampu TL, printed circuit board (PCB), 2
karet kawat (wire rubber)

B108d Sludge instalasi pengolahan air Limbah (IPAL) dari fasilitas IPAL terpadu pada kawasan 2
industri

B109d Filter bekas dari fasilitas pengendalian pencemaran udara 2

B110d Kain majun bekas (used rags) dan yang sejenis 2


33
Contoh 1,
Lampiran I, PP 101/2014 ;
TABEL 2 . DAFTAR LIMBAH B3 DARI B3 KEDALUWARSA, B3 YANG TUMPAH, B3 YANG TIDAK MEMENUHI SPESIFIKASI PRODUK YANG
AKAN DIBUANG, DAN BEKAS KEMASAN B3.

KODE KATEGORI
NOMOR CAS1) ZAT PENCEMAR
LIMBAH BAHAYA

A2001 81–81–2 Warfarin atau 2H-1-Benzopiran-2on, 4-hidroksi-3-(3-okso-1fenilbutil)-, dan garamnya, 1


dengan konsentrasi lebih besar dari 0,3%
(nol koma tiga persen)

A2002 591–08–2 Asetamida, -(aminotioksometil)-, atau 1-Asetil-2-tiourea 1

A2003 107–02–8 Akrolin atau 2-Propenal 1

A2004 309–00–2 Aldrin atau 1,4,5,8- 1


Dimetanonaftalen, 1,2,3,4,10,10heksa-kloro-1,4,4a,5,8,8a,heksahidro-,
(1alfa,4alfa,4abeta,
5alfa,8alfa,8abeta)-

A2005 107–18–6 Alkil alkohol atau 2-Propen-1-ol 1

A2006 20859–73–8 Aluminum fosfida 1

CAS merupakan singkatan dari Chemical Abstract Service


Contoh 1 . Tabel 3. Limbah dari sumber Spesifik Umum Lampiran I, PP 101/2014 ;

Kode Jenis SumberLimbah Kode Uraian Limbah Kategori


Industri Industri/ Limbah Limbah
Kegiatan
07 Kilang 1. Proses pemurnian dan pengilangan A307-1 Sludge dari proses produksi dan fasilitas penyimpanan minyak bumi atau gas 1
minyak dan minyak bumimenghasilkan gas atau alam meliputi :
gas bumi LPG,naptha, avigas, avtur, 1. Sludge kilang minyak primerdari hasil pemisahan gravitasiminyak, air dan
gasoline,minyak tanah atau padatan selamapenyimpanan dan/ataupengolahan. Sludge
kerosin,minyak solar, minyak tersebuttermasuk yang dihasilkan dalampemisahan minyak, air,
diesel,minyak bakar atau danpadatan pada tangki danimpoundments, saluran air danalat angkut
bensin,residu, pelarut (solvent), lainnya, genanganair, dan unit stormwatermenerima aliran air hujan
wax,lubricant dan aspal atauair hasil proses pengolahan,pemeliharaan dan/atauproduksi
2. Proses pemurnian danpengolahan 2. Sludge kilang minyak sekunder (emulsi) hasil pemisahan fisik dan/atau
gas alam menjadiliquefied natural kimia minyak, air dan padatan
gas (LNG) danliquified petroleum gas
(LPG)
3. Proses pembuatan minyakpelumas,
oli dan gemuk yangberbahan dasar
minyak
4. Proses pengolahan minyak dan gas
A307-2 Residu dasar tanki 1
bumi
5. Unit dissolved air flotation (DAF)
6. Pembersihan heat exchanger A307-3 Slop padatan emulsi minyak dari industri penyulingan minyak bumi 1
7. Tanki penyimpanan minyak dan gas
bumi
B307-1 Katalis bekas 2

B307-2 Karbon aktif bekas selain Limbah karbon aktif dengan kode Limbah A110d 2

B307-3 Filter bekas termasuk lempung (clays) spent filte 2

B307-4 Debu dari fasilitas pengendalian pencemaran udara 2


36
Contoh 2. Tabel 3. Limbah dari sumber Spesifik Umum Lampiran I, PP 101/2014 ;

Kode Jenis Industri/ SumberLimbah Kode Uraian Limbah Kategori


Industri/ Kegiatan Limbah Limbah
Kegiatan
30 Eksplorasi dan 1. Kegiatan eksplorasi danproduksi A330-1 Residu dasar tangki minyak bumi 1
produksi minyak, 2. Kegiatan pemeliharaan
gas, dan panas fasilitasproduksi
bumi 3. Kegiatan pemeliharaan
A330-2 Residu proses produksi 1
fasilitaspenyimpanan
4.Tangki penyimpanan minyakdan gas B330-1 Limbah lumpur bor berbahan dasar oil base 2
dan/atau synthetic oil

B330-2 Limbah serbuk bor berbahan dasar oil base 2


dan/atau synthetic oil

B330-3 Limbah karbon aktif selain Limbah karbon aktif 2


dengan kode Limbah A110d

B330-4 Absorben dan/atau filter bekas 2


Contoh 3 :
TABEL 3. DAFTAR LIMBAH B3 DARI SUMBER SPESIFIK UMUM , Lampiran I PP 101/2014 .

KODE
JENIS INDUSTRI/ KATEGORI
INDUSTRI/ SUMBER LIMBAH KODE LIMBAH URAIAN LIMBAH
KEGIATAN BAHAYA
KEGIATAN

33 Pembangkit listrik 1. Fasilitas boiler B333-1 Debu dari fasilitas pengendalian 2


tenaga uap (PLTU, 2. Fasilitas kiln pencemaran udara selain kode
boiler, dan atau 3. Fasilitas pengendali pencemaran udara
industry yang 4. IPAL limbah B409 atau B410
menggunakan bahan B333-2 Pasir dari Fluidezed bed 2
bakar batubara B333-3 Sludge IPAL 2

37 Rumah sakit dan fasilitas 1. Seluruh rumah sakit dan laboratorium klinis A337-1 Limbah klinis memiliki karakteristik 1
pelayanan kesehatan 2. Fasilitas incinerator infeksius
3. IPAL yang mengolah effluent dari kegiatan rumah sakit A337-2 Prodk Farmasi kedaluarsa 1
dan laboratorium klinis A337-3 Bahan kimia kedaluarsa 1
A337-4 Peralatan laboratorium terkontaminasi B3

A337-5 Peralatamn medis mengandung logam berat, 1


termasuk merkuri (Hg), Kadmium (Cd), dan
sejenisnya
A337-1 Kemasan produk farmasi 2

Sludge IPAL Sludge IPAL 2


Contoh 1 a: ,
Lampiran I PP 101/2014
TABEL 4. DAFTAR LIMBAH B3 DARI SUMBER SPESIFIK KHUSUS

KODE LIMBAH JENIS LIMBAH B3 SUMBER LIMBAH KATEGORI BAHAYA


B401 Copper slag Proses peleburan bijih tembaga (smelter) dari proses primer dan sekunder. 2

B402 Steel slag Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF), blast furnace, basic oxygen furnace (BOF), induction
furnace, kupola, dan/atau submerge arc furnace

B403 Slag nikel Proses peleburan bijih nikel 2

B404 Slag timah putih Proses peleburan timah putih (Sn) 2


B405 Iron concentrate Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF)
B406 Mill scale Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF) dan/atau proses reheating furnace

B407 Debu EAF Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF)
B408 PS ball Proses peleburan bijih dan/atau logam besi dan baja dengan menggunakan teknologi 2
electric arc furnace (EAF)
B409 Fly ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkitan listrik tenaga uap PLTU, 2
boiler dan/atau tungku industri
B410 Bottom ash Proses pembakaran batubara pada fasilitas PLTU, boiler dan/atau tungku industri 2

B411 Sludge IPAL Proses Pengolahan Air Limbah dari industri pulp 2
Contoh 1. b,
Lampiran I PP 101/2014
TABEL 4. DAFTAR LIMBAH
B3 DARI SUMBER SPESIFIK
KHUSUS

KATEGORI
KODE LIMBAH JENIS LIMBAH B3 SUMBER LIMBAH
BAHAYA
B412 Dreg dan grits Proses recovery black liquor dari industri virgin pulp 2

B413 Spent bleaching earth Proses industri oleochemical dan/atau pengolahan minyak hewani atau 2
nabati

B414 Gipsum 1. Proses desulfurisasi pada PLTU; 2


2. Proses pembuatan pupuk fosfat dengan proses basah menggunakan asam sulfat
pada industri pupuk; dan/atau
3. Proses dekalsifikasi tetes tebu dengan asam sulfat pada industri mono sodium
glutamate
(MSG)

B415 Kapur Proses pembuatan pupuk amonium sulfat (zwavelzuur ammonia) pada industri pupuk 2
(CaCO3)

B416 Tailing Proses pengolahan bijih mineral logam pada industri pertambangan. 2

B417 Refraktori bekas yang Proses industri yang menggunakan fasilitas termal antara lain berupa tungku bakar, 2
dihasilkan boiler, pot lining, dan fasilitas sejenis
dari fasilitas termal
Contoh LAMPIRAN III
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

BAKU MUTU KARAKTERISTIK BERACUN MELALUI TCLP UNTUK PENETAPAN KATEGORI LIMBAH B3
ZAT PENCEMAR TCLP-A TCLP-B
Satuan (berat kering) (mg/L) (mg/L)
PARAMETER WAJIB
ANORGANIK
Antimoni, Sb 6 1
Arsen, As 3 0,5
Barium, Ba 210 35
Berilium, Be 4 0,5
Boron, B 150 25
Kadmium, Cd 0,9 0,15
Krom valensi enam, Cr6+ 15 2,5
Tembaga, Cu 60 10
Timbal, Pb 3 0,5
Merkuri, Hg 0,3 0,05
Molibdenum, Mo 21 3,5
Nikel, Ni 21 3,5
Selenium, Se 3 0,5
Perak, Ag 40 5
Tributyltin oxide 0,4 0,05
Seng, Zn 300 50
Contoh MSDS

1.1. Melakukan Identifikasi


MSDS Bahan Baku dan Bahan
Penolong Berdasarkan
Kategori Bahaya

42
43
Label Kemasan Bahan Beracun Dan Berbahaya (B3)

Mudah Meledak Mudah Oksidator


Menyala/Terba
kar

Korosif Beracun Mengganggu


Pernafasan,
Pemicu Kamker

Contoh Label Kemasan B3

GHS (Globally Harmonized System) – UN


(United Nations) Pemicu Iritasi Gas Bertekanan Pencemar 44
Lingkungan
45
Penyelenggaraan Pengelolaan
Limbah B3
Perizinan Pengelolaan Limbah B3
berdasarkan PP 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

Referensi Aspek Pengawasan Pengelolaan Limbah B3

Penimbunan dan Dumping Penyimpanan

Pengolahan PP 101/ Pengumpulan


2014

Pemanfaatan Pengangkutan
47
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK 48
1.1. Melakukan Identifikasi MSDS Bahan Baku dan Bahan Penolong Berdasarkan Kategori
Bahaya

NO Jenis Bahan Baku dan Bahan Penolong KATEGORI BAHAYA


1.

Limbah B3 kategori 1 merupakan Limbah B3 yang berdampak akut dan langsung


terhadap manusia dan dapat dipastikan akan berdampak negatif terhadap lingkungan
hidup.

Limbah B3 kategori 2 merupakan Limbah B3 yang mengandung B3, memiliki efek


tunda (delayed effect), dan berdampak tidak langsung terhadap manusia dan
lingkungan hidup serta memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis.

49
1Melakukan Pengelompokan Limbah B3 Berdasarkan Bahan yang Digunakan Dalam
Proses Sesuai MSDS

NO JENIS LIMBAH B3 KARAKTERISTIK SESUAI MSDS


1. Sludge dari IPAL Beracun

Dst.

NO JENIS LIMBAH B3 KARAKTERISTIK SESUAI MSDS

1. Oli Bekas dari Genset Beracun, Mudah Menyala

2. Oli Bekas dari Mesin Kendaraan Beracun, Mudah Menyala

Dst.

50
2.1. Menyusun Peta Resiko Pencemaran Setiap Jenis Kegiatan dalam Proses Produksi dan Proses Pendukungnya
Berdasarkan Sumber dan Kategori Bahaya Limbah B3

JENIS KEGIATAN DALAM PROSES PRODUKSI JENIS LIMBAH KATEGORI BAHAYA

1. Pengolahan Air Limbah di IPAL Sludge dari IPAL 2

dst.

2.2. Menyusun Tanggap Darurat Penanganan Limbah B3

- Menyusun Sistem Tanggap Darurat Penanganan Limbah B3


(termasuk membuat SOP penanganan Kecelakaan akibat tumpahan atau paparan limbah B3)

51
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK 52
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK

53
54
Sumber : Iyan Suwargana, KLHK
55
Pengecualian Limbah B3
Pasal 191 ayat (1) PP No. 101 tahun 2014

 Limbah B3 dari sumber spesifik dapat dikecualikan dari pengelolaan limbah


B3
 Untuk dapat dikecualikan dari pengelolaan limbah B3, setiap orang yang
menghasilkan limbah B3 dari sumber spesifik wajib melaksanakan uji
karakteristik limbah B3
 Tahapan uji karakteristik limbah B3 dilakukan secara berurutan

56
Uji Karakteristik Secara Berurutan
Pasal 191 ayat (4) PP No. 101 Tahun 2014

57
58
Melakukan inventarisasi data paparan/kontaminasi limbah B3 terhadap lingkungan.

Contoh Lingkungan (Lahan) yang Terpapar/Terkontaminasi Limbah B3

59
Contoh Lahan Terpapar/Terkontaminasi Limbah B3

Sebagai tanah urug 60


61
62
KANDUNGAN LOGAM BERAT PADA LAMPU CFL DAN LAMPU TL

Sumber: Iswanto, dkk., 2016

63
Sumber: Iswanto, dkk., 2016 64
Melaporkan hasil kegiatan analisis sumber dan kategori bahaya timbulan limbah B3

1. Menyusun laporan hasil kegiatan analisis sumber dan kategori bahaya timbulan
limbah B3.
misal: jika pihak pabrik telah punya format baku untuk pembuatan laporan, maka
ikuti sesuai dengan format yang telah ditentukan perusahaan.

2. Mengkomunikasikan laporan hasil kegiatan analisis sumber dan kategori bahaya


timbulan limbah B3 sesuai prosedur.
misal: pihak perusahaan mewajibkan laporan dipresentasikan kepada atasan,
maka harus dilakukan presentasi atau pemaparan kepada atasan

65

Anda mungkin juga menyukai