Anda di halaman 1dari 12

Karakteristik Air Limbah

Code : PPPA/00/1 | © 2018. EFFO

1
Jenis–Jenis Metode Analisa Parameter
Pencemar Limbah Cair

Titrimetri

Spektrofotometri Partikel Terlarut

Potensiometri
Metode
Analisa
Turbidimetri dan
Nefelometri
Partikel Kasar

Gravimetri

Most Probable
Number (MPN)
Mikroorganisme

Code : PPPA/00/2 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Parameter Suhu

 Standar 38o – 40o C


 Jenis Kegiatan spesifik:
◦ Pembangkit listrik tenaga uap
 Prinsip Analisa (SNI 06-6989.23-2005)
◦ Pengukuran langsung dari alat pengambil sampling
secara onsite (langsung di lokasi )
◦ Mengukur suhu dengan termometer

Code : PPPA/00/3 | © 2018. EFFO

Parameter padatan
Water Total Solid
Settleable Solid
Imhoff Cone Sample Evaporasi (TS)
(103-105 °C)

Residu Filtrat
Filter Fiber Glass
Evaporasi Evaporasi
(103-105 °C) (180 °C)
Total Suspended Total Dissolved
Solid (TSS) Solid (TDS)
Oven Oven
(500 °C) (500 °C)
Volatile Suspended Fixed Suspended Volatile Dissolved Fixed Dissolved
Solid (VSS) Solid (FSS) Solid (VDS) Solid (FDS)

Volatile : Indikator kandungan


Total Volatile Solid Total Fixed Solid
zat organik
(TVS) (TFS)

Total Solid (TS) Code : PPPA/00/4 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Prinsip Analisa
 TSS (SNI 06-6989.3-2004)
◦ residu dari padatan total yang tertahan oleh
saringan dengan ukuran partikel maksimal
2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid
◦ Contoh uji yang telah homogen disaring dengan
kertas saring yang telah ditimbang
◦ Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan
sampai mencapai berat konstan pada suhu 103ºC
sampai dengan 105ºC.
◦ Berat residu kering ditimbang
 Metode ini disebut gravimetry
Code : PPPA/00/5 | © 2018. EFFO

Ringkasan Metode Uji Padatan

Parameter Standar Metode Uji


TSS 30 mg/l Residu yang tertahan saringan ukuran 2 μm yang
sudah dikeringkan pada suhu 103-105 °C ditimbang
menggunakan timbangan analitis secara gravimetrik
TDS N/A Hasil saringan (filtrat) diuapkan pada suhu 180 °C
kemudian residu tertinggal ditimbang secara
gravimetrik
Total Solid N/A Gabungan TSS dan TDS

Code : PPPA/00/6 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Padatan Dalam Air

Flotable Solids
(jika ρsolid < ρcairan)

Suspended Solids
(jika ρsolid ≈ ρcairan )

Dissolved Solids
(Atau berupa kestabilan koloid)
Settleable Solids
(jika ρsolid > ρcairan)

Code : PPPA/00/7 | © 2018. EFFO

TSS dan Kekeruhan

Code : PPPA/00/8 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Parameter pH
Pengertian pH dan Makna Huruf “p”
 pH adalah derajat keasaman atau kebasaan suatu larutan yang
menunjukkan jumlah ion H+ dalam larutan tersebut
1 7 14

Asam Netral Basa


Parameter Metode Prinsip Analisa

Potensiometri
Derajat Potensiometri/ Mengukur aktifitas ion hidrogen (H+) secara
Keasaman Elektrometri potensiometri/elektrometri menggunakan pH meter
(pH)

 p memiliki arti “potenz” yang berasal dari bahasa Jerman yang


berarti beda potensial.

Code : PPPA/00/9 | © 2018. EFFO

Prameter Organik
 Organik Mudah terurai (biodegradable organic)
◦ Terdiri dari berbagai senyawa organik yang dapat
diuraikan oleh mikroba, seperti karbohidrat, protein,
sukrosa, glukosa, dan lemak.
◦ Indikator keberadaan zat ini adalah BOD
(Biochemical Oxygen Demand)
 Organik sulit terurai (Non biodegradable organic)
◦ Terdiri dari berbagai jenis senyawa organik yang
sangat sulit diuraikan oleh mikroba, seperti pestisida,
herbisida, deterjen, minyak, dan oli.
◦ Indikator keberadaan zat ini adalah COD
(Chemical Oxygen Demand)

Code : PPPA/00/10 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Jenis Paramater Organik

COD
Organik
Organik Non biodegradable
biodegradable

Minyak +
BOD Surfaktan Fenol
Lemak

Code : PPPA/00/11 | © 2018. EFFO

COD
 Chemical Oxygen Demand (Kebutuhan Oksigen Kimiawi – KOK) :
Jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengurai seluruh
bahan organik dalam air baik yang biodegradable maupun yang
non-biodegradable, menggunakan oksidator dikromat sebagai
pengurai

Oksidasi

Reduksi

Bahan
Cr2O72- Cr2O72- Cr3+ CO2 H 2O
Pencemar
berlebih sisa produk produk produk

Code : PPPA/00/12 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
BOD
 Biochemical Oxygen Demand (
Kebutuhan Oksigen Biokimia –
KOB) : Jumlah oksigen di dalam air
yang dibutuhkan mikroorganisme
(biasanya bakteri) untuk mengurai
bahan organik biodegradable
yang terkandung dalam air
Titrimetri

Bahan Organik + Oksigen  Air + Karbondioksida


+ Energi

Code : PPPA/00/13 | © 2018. EFFO

Prinsip Analisa Senyawa Organik


Parameter Metode Prinsip
COD Spektro- -Oksidasi senyawa organik dengan oksidator Cr2O72-
fotometri -Jumlah oksigen yang dibutuhkan equivalen dengan sisa dikromat atau
(Cr3+) yang terbentuk
-Sisa dikromat atau ion krom terbentuk diukur secara spektrofotometri
Titrimetri -Senyawa organic dan anorganik, terutama organik, dalam
contoh uji dioksidasi oleh dikromat berlebih dalam refluks
tertutup selama 2 jam, menghasilkan Cr3+
- Kelebihan dikromat yang tidak tereduksi dititrasi dengan
larutan Ferro Ammonium Sulfat (FAS) yang menggunakan
indikator ferroin
BOD Titrimetri - Pengenceran sample ke dengan larutan oksigen jenuh, larutan nitrit, dan
bibit mikroba
-Inkubasi kedalam ruang gelap pada suhu 20 oC selama 5 hari
-Nilai BOD dihitung berdasarkan selisih DO pada hari 0 dan hari 5

Code : PPPA/00/14 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Kaitan COD dan BOD
 Nilai BOD merupakan bagian dari nilai
COD
 Rasio BOD : COD = 0,3 – 0,8
 Semakin kecil rasio BOD5:COD (< 0,6),
semakin tidak tepat air limbah itu untuk
diolah secara biologis
 Air limbah dengan rasio BOD5:COD >
0,8 sangat tepat untuk diolah secara
biologis.
Code : PPPA/00/15 | © 2018. EFFO

Parameter Nutrient -- Nitrogen


Nitrogen (N)

Nitrogen Organik Nitrogen


Total Nitrogen
*) Anorganik

Ammonia Nitrat Nitrit Total Nitrogen


(NH4+, NH3) (NO3-) (NO2-) Anorganik

*) Contoh Nitrogen Organik : asam amino, protein, urea


Total Nitrogen
Kjeldahl (TKN)

Code : PPPA/00/16 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Mendapatkan Total Nitrogen
Parameter Metode Prinsip
Total Kjahdal Titrimetri -Digestion , akan merubah nitrogen organik menjadi amoniak
Nitrogen (TKN) (NH3) melalui proses digestion pemasakan sampel air
limbah di dalam larutan asam sulfat dan katalis khusus
-Pengukuran : mengukur konsentrasi amoniak (NH3), baik
secara titrimetri, kolorimetri (Nesslerization), maupun
potentiometri.
Nitrit (NO2-) Kolorimetri/ -Pada pH 2 – 2,5 Nitrit akan bereaksi dengan pereaksi khusus
Spektrofoto membentuk senyawa azo (merah keunguan)
metri -Warna yang terbentuk diukur absorbansinya
Nitrat Spektro- - Senyawa nitrat dalam contoh uji direduksi menjadi nitrit
fotometri oleh cadmium yang dilapisi tembaga pada suatu kolom
- Analisa spektrofotometri sperti pada Nitrit

Pembacaan aktifitas ion Nitrat dengan elektroda


Potensio-
metri

Code : PPPA/00/17 | © 2018. EFFO

Sumber dan Total Nitrogen


 Nitrogen Organik : penggunaan asam amino dan protein pada
proses produksi
 Amonia : Pembusukan oleh bakteri anaerobik pad senyawa
organik
 Nitrat : Penggunaan HNO3 pada netralisasi air ,
terdisosiasi :
HNO3 + H2O → H3O+ + NO3-
 Nitrit terbentuk dari oksidasi amonia (NH4+, NH3) oleh oksigen
dengan bantuan bakteri Nitrosomonas
2 NH4+ + 3 O2 -----> 2 NO2- + 4 H+ + 2 H2O
 Oksidasi Nitrit dengan bantuan bakteri akan menghasilkan Nitrat

Code : PPPA/00/18 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Parameter Nutrient – Total Fosfor
Fosfor (P)

Fosfat Organik Fosfat Anorganik Total Fosfat

 Fosfor berbentuk fosfat dalam air limbah (PO4-)


 Fosfat organik : daintaranya bersumber dari surfaktan
 Fosfat anorganik : Polifosfat + Ortofosfat
 Prinsip uji : metoda kolorimetri atau spektrofotometri.
◦ Sebelumnya seluruh senyawa fosfat yang ada dirubah dulu menjadi
Orto-P.
◦ Perubahan tersebut dilakukan melalui penambahan asam sulfat dan
senyawa potasium persulfat ke dalam sampel air limbah.

Code : PPPA/00/19 | © 2018. EFFO

10

Parameter Logam Berat


 Unsur-unsur logam yang memiliki berat jenis lebih dari 5 gram/cm3
 Logam berat diantaranya :

1) Arsen (As atau Arsenic),. 5) Tembaga (Cu atau 9) Timah (Sn atau Stannum
Copper), atau Tin),
2) Kadmium (Cd atau 6) Timbal (Pb atau Lead), 10) Selenium (Sn), dan
Cadmium),
3) Krom (Cr atau 7) Raksa (Hg atau Mercury), 11) Seng (Zn atau Zinc)
Chromium)
4) Kobalt (Co atau Cobalt), 8) Nikel (Ni atau Nickel),

 Metode Analisa : Spektrofotometer Serapan Atom (AAS atau


Atomic Absorption Spectrophotometry)
 Dampak Logam berat : biakumulasi dan biomagnifikasi

Code : PPPA/00/20 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Parameter anorganic Terlarut
 Diantaranya:
Parameter Metode Analisa
Daya hantar listrik atau electrical
DHL Konduktimetri
conductivity
Ca Calcium atau kalsium Titrimeteri
Mn Manganese atau mangan SSA – Ekstraksi
F Fluoride atau florida Spektrofotometri
Fe Iron atau besi SSA – Ekstraksi
CN Cyanide atau sianida Potensiometri
Titrasi – pereaksi perak
Cl2 Chlorine atau klorin
(Argentometri)
 Parameter Calsium dan Magensium sering disebut
juga sebagai kesadahan total
Code : PPPA/00/21 | © 2018. EFFO

11

Total dan Fecal Coliform


Total Coliform adalah indikator laboratoris adanya pencemaran akibat
bakteri patogen yang berasal dari hasil pembusukan, tanah, tinja, atau sumber
alamiah lainnya.

Fecal Coliform adalah indikator laboratoris adanya pencemaran akibat


bakteri patogen yang berasal hanya dari tinja (fecal)

Analisa Coliform dilakukan terhadap parameter kualitas air minum, air


bersih dan air permukaan

Code : PPPA/00/22 | © 2018. EFFO

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com
Mengapa Coliform?
 Kehadiran coliform berkorelasi positif
dengan kehadiran bakteri patogen lainnya

 Pengujian coliform jauh lebih murah, cepat,


dan sederhana dibanding dengan menguji
bakteri patogen lainnya

Code : PPPA/00/23 | © 2018. EFFO

12

P.II-01/PPPA © www.effo-consulting.com

Anda mungkin juga menyukai