Dokumen : BS-WI-SML-05
Revisi : 02
PENGONTROLAN POLUSI UDARA Tgl terbit : 10-08-2023
Halaman : 1 dari 5
5 Departemen HSE di ganti menjadi Departemen Mechanic 5.1 – 5.3 dan 7.1
1. Tujuan
No. Dokumen : BS-WI-SML-05
Revisi : 02
PENGONTROLAN POLUSI UDARA Tgl terbit : 10-08-2023
Halaman : 2 dari 5
1.1 Untuk meyakinkan bahwa gas buang dari hasil kegiatan produksi dan utilitas telah
memenuhi standar yang ditentukan dalam peraturan lingkungan.
1.2 Untuk mengurangi dan atau menghilangkan dampak dari gas buang ke udara.
2. Ruang Lingkup
2.1 Meliputi seluruh proses pengontrolan dan pengolahan gas buang dari kegiatan
produksi,dan kegiatan utilisasi.
2.2 Pemantauan kualitas udara indoor (area kerja/produksi) dan outdoor (udara ambient)
3. Tanggung Jawab
3.1 Departemen HSE bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa kualitas gas buang
dari hasil kegiatan produksi telah memenuhi peraturan / ketentuan hukum lingkungan
yang berlaku.
3.2 Departemen Mechanic bertanggung jawab untuk pengoperasian alat pengontrol
pencemaran udara
4. Sumber
Identifikasi sumber emisi/ pencemaran udara di PT Bhirawa Steel adalah:
Perhitunngan
Bar Handling
8 Otomatis Hasil Udara panas
Plant S. 07º 15’ 17.38”
Produksi
E. 112º 40’ 55.70”
Automatic
9 Pengemasan Udara panas
Packing
Inline labeling
10 Pemberian Label Udara panas
proses
Stockpile Area
11 Finished Good Udara panas
Gudang
S. 07º 15’ 21.00”
Lingkungan
Pengangkutan ke E. 112º 40’ 58.00”
12 sekitar dan Debu
Customer
Kendaraan
UTILITAS
Cerobong
1 Pembakaran Dalam I Genset 500 kVA
Genset (Asap) S. 07º 15’ 18.00” NOX, CO, SO2,
Cerobong E. 112º 40’ 59.00” Total Partikulat
2 Pembakaran Dalam II Genset 550 kVA
Genset (Asap)
Cerobong
Furnace
3 Sampling Billet Furnace Sample SO2, NO2
Sample (Uap
Gas)
Setiap cerobong diberi tanda identitas meliputi kode cerobong dan titk koordinat posisi
geografis GPS.
6. Prosedur
6.1 Pemakaian APD pada saat melakukan pengukuran dan pemantauan emisi di area.
Adapun APD yang digunakan yakni Safety Helm, Safety Shoes, Full Body Harness,
Masker, Sarung Tangan, Ear Plug/Muff, Kacamata, Baju kerja (Wearpack)
6.2 Pemantauan polusi udara dilakukan secara periodik minimal 2 kali dalam satu tahun
6.3 Lokasi titik pemantauan kualitas udara meliputi sumber emisi (Cerobong furnace),
dan outdoor (udara ambient) serta cerobong genset setiap 1000 jam pemakaian sesuai
Layout titik koordinat pengukuran/pemantauan lingkungan (BS-WI-SML-04-02)
6.4 Pemantauan polusi udara bisa bekerja sama dengan pihak ketiga dan pihak ketiga
harus bersertifikat atau terakreditasi.
No. Dokumen : BS-WI-SML-05
Revisi : 02
PENGONTROLAN POLUSI UDARA Tgl terbit : 10-08-2023
Halaman : 4 dari 5
8. Lampiran
8.1 BS-WI-SML-04-02 Layout Titik Koordinat Pengukuran.Pemantauan Lingkungan
8.2 Lampiran Pendukung 1 “PergubJatim No. 10 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Udara
Ambien Dan Emisi Sumber Tidak Bergerak Di Jawa Timur” Lampiran I S
8.3 Lampiran Pendukung 2 “ Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup” Lampiran VII
8.4 Lampiran Pendukung 3 “PermenLHK No. 11 Tahun 2021 Tentang Baku Mutu Emisi
Mesin Dengan Pembakaran Dalam” Lampiran 1
1. Lampiran Pendukung 1 “PergubJatim No. 10 Tahun 2009 Tentang Baku Mutu Udara Ambien Dan
Emisi Sumber Tidak Bergerak Di Jawa Timur” Lampiran I S
No. Dokumen : BS-WI-SML-05
Revisi : 02
PENGONTROLAN POLUSI UDARA Tgl terbit : 10-08-2023
Halaman : 5 dari 5
3. Lampiran Pendukung 3 “PermenLHK No. 11 Tahun 2021 Tentang Baku Mutu Emisi Mesin Dengan
Pembakaran Dalam” Lampiran 1