VENTILASI TBT
www.bdtbt.esdm.go.id
1
Daftar Bahasan
• Teori Ventilasi (08.00 -10.15)
1. Pendahuluan
2. Dasar Ventilasi Tambang
3. Elemen Sistem Ventilasi Tambang
2
1. PENDAHULUAN
3
Peraturan Perundangan Acuan
• Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/2018
tentang Pedoman pelaksanaan kaidah teknik
pertambangan yang baik (lampiran I Pedoman
Pengelolaan Teknis Pertambangan)
• Kep Dirjen Minerba No 185/K/37.04/DJB/2019
Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan,
Penilaian, dan Pelaporan Sistem Manajemen
Keselamatan Pertambangan Minerba
(lampiran I Juknis Pelaksanaan Keselamatan
Pertambangan dan Keselamatan PP Minerba)
• Permenkes Permenkes No 70 Tahun 2016
Standar dan Persyaratan Lingkungan Kerja
Industri
4
Sejarah Ventilasi
1. 4000-1000 sebelum
masehi penambang di
eropa menggali
terowongan untuk
mencari flint (batu api)
2. 600 SM, tambang perak
laurium di Yunani telah
memiliki layout tambang
yang menunjukkan
mereka telah sadar akan
pentingnya
menghubungkan jalur-
jalur terowongan
3. 1556 buku yang
membahas mengenai
tambang oleh Agricola
“De re Metalica”
Sejarah Ventilasi
7
Kontrol Risiko Oleh Ventilasi
Factor yang Metode kontrol
berkontribusi
terhadap bahaya
9
Prinsip Pengaliran Udara Tambang
• Aliran udara bergerak dari tekanan yang lebih tinggi ke
tekanan yang lebih rendah.
• Udara akan mengalir dari tempat yang bertemperatur
lebih rendah ke tempat yang bertemperatur lebih tinggi
• Udara akan lebih banyak mengalir melalui jalur-jalur
ventilasi yang memberikan tahanan yang lebih kecil
dibandingkan dengan jalur bertahanan yang lebih besar.
• Tekanan Ventilasi tetap memperhatikan tekanan atmosfir,
bisa positif (Blowing) atau negatif (Exhausting).
• Aliran udara mengikuti hukum kuadrat yaitu hubungan
antara quantity dan tekanan, bila quantity diperbesar dua
kali lipat maka dibutuhkan tekanan empat kali lipat.
• Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam
perhitungan pada ventilasi tambang
www.bdtbt.esdm.go.id
Anatomi Sistem Ventilasi
• Udara debu
Bersih
• Kelembapan Udara
permukaan
kotor
• Temperatur
permukaan
bau mangganggu,
peledakan, motor
warna
NO2 1,590 merah coklat, terasa
racun Bakar, pembakaran
tidak sempurna
0,0003 - 0,0005 -
pahit
bau mangganggu,
oksidasi sulfida,
SO2 1,191 tidak
berwarna, rasa asam
racun
motor bakar
0,0002 0,0005 - -
Kecepatan
CO ≤ Udara
0,005%
≥7m/min
Rata-rata 8 jam
15
Debu Tambang
• Partikel debu yang berukuran dibawah 5 m
diklasifikasikan sebagai debu yang dapat terhisap
oleh sistem pernafasan manusia atau respirable
dust.
• Partikel debu yang berukuran diatas 10 m
biasanya tidak mempunyai kemampuan suspensi
dalam aliran udara kecuali kecepatan aliran udara
tinggi.
• Debu industri dan penambangan mempunyai
kisaran ukuran diameter rata-rata 0,5 sampai
dengan 3 m.
• Partikel debu yang berukuran dibawah 10 m tidak
mempunyai berat jenis dan gaya inersia sendiri
sehingga semua pergerakan partikelnya karena
aliran udara yang membawanya.
16
Debu Tambang
17
Debu Tambang
Konsentrasi di tempat kerja TLV TWA 2mg/m3
(ACGIH)
19
LEDAKAN DEBU BATUBARA
(Sumber :Hartman 1997)
3. ELEMEN SISTEM
VENTILASI TAMBANG
22
ELEMEN SISTEM VENTILASI
23
Jaringan Ventilasi
a. Jalan masuk utama udara dan jalan keluar
utama udara dibuat dalam sumuran atau
terowongan yang berbeda. Apabila terjadi
ketidaksesuaian , KTT dapat membuat kajian
teknis dan laporan hasil kajian teknis
disampaikan kepada KaIT atau Kepala Dinas
atas nama KaiT sesuai kewenangannya.
b. Ventilasi pada satu sumuran hanya dapat
dilakukan dengan ketentuan
1. Penyalur udara boleh digunakan pada bukaan
yang sama pada waktu pembuatan sumuran
tegak atau miring; dan
2. Jalan masuk udara dan jalan keluar udara
pada sumuran tunggal dilengkapi dengan tirai
pemisah (curtain wall)
26
Kipas Angin Utama
Centrifugal
• Udara masuk di
dekat pusat roda,
berputar melalui
sudut kanan dan
bergerak secara
radial ke luar dengan
aksi sentrifugal di
antara bilah impeler
yang berputar.
Axial
• Udara melewati
kipas sepanjang
jalur aliran yang
pada dasarnya
selaras dengan
sumbu rotasi
impeller dan tanpa
mengubah arah.
27
Kinerja Kipas Angin
28
Kipas Angin Utama
(Lamp II.E.6.c.3).d))
Peraturan terkait kipas angin utama :
• Daya dukung lokasi penempatan kipas angin utama
(main fan) bisa menahan beban statis rumah kipas
angin;
• Kapasitas kipas angin utama mampu mengalirkan
udara ke seluruh area tambang bawah tanah sesuai
kebutuhan maksimum ditambah 15% (lima belas
persen);
• Kipas angin cadangan yang mampu mengalirkan udara
untuk kebutuhan udara minimal tambang bawah tanah
tersedia.
• Dalam hal kipas angin cadangan tidak terpenuhi maka
disediakan refuge chamber
• Jenis dan tipe kipas angin yang digunakan pada
tambang batubara bawah tanah jenis kipas angin isap
(auxiliary exhaust fan) dan/atau gabungan sistem isap
dan tekan
29
Daya Kipas Angin Utama
𝐻𝑄
𝑃𝑎 = 𝑘𝑊
1000
30
Kipas Angin Penguat
• Kipas penguat
(booster fan) yg
berfngsi
memperkuat &
menambah aliran
udara yg
ditempatkan pada
jalan udara utama
dan / pd cabang
jalan udara
• Harus memiliki
kapasitas lebih
rendah
dibandingkan
kipas angin utama
• Umumnya tipe
kipas angin axial
31
Kipas Angin Penguat
Peraturan terkait :
• Setiap kipas angin penguat diperiksa sewaktu beroperasi pada selang waktu yang tidak lebih
dari 4 (empat) jam.
• Setiap kipas angin penguat dirancang dan dipasang agar:
( 1) secara otomatis mencegah terjadinya aliran balik (recirculation) yang terjadi didalam
sistem ventilasi tambang; dan
(2) udara dapat mengalir melalui bagian dalam kipas angin penguat apabila kipas angin
tersebut tidak berfungsi,
• Konstruksi rumah kipas angin penguat agar dibuat tahan api dan dipasang dengan jarak
minimum 10 (sepuluh) meter pada jalan masuk udara ke kipas angin dan minimum 50 (lima
puluh) meter pada jalan keluar udara dari kipas angin.
• apabila kipas angin penguat dipasang, maka pedoman pengaturan ventilasi paling sedikit
meliputi:
( 1) sistem pengoperasian yang aman ;
(2) laporan kerusakan atau tidak berfungsinya alat atau kenaikan yang sangat berarti dari
kandungan gas metan;
(3) penghentian kipas angin dilakukan, hanya untuk pemeriksaan dan pemeliharaan pada
waktu yang telah ditetapkan ;
(4) penghentian kipas angin hanya boleh dilakukan oleh petugas yang telah ditunjuk;
( 5) tindakan yang diambil bila kipas angin berhenti tanpa direncanakan; dan
(6) cara memberitahu dari petugas yang bertanggung jawab kepada bagian lain di tambang
atau pimpinan tambang yang berhubungan, yang mungkin tempat kerjanya kena pengaruh
apabila kipas angin berhenti,
33
Kipas Angin Tambahan
Jenis sistem ventilasi tambahan / bantu
FORCING Overlap
Exhaust Brattice
34
Kipas Angin Tambahan
Jenis pipa ventilasi/pipa angin/duct :
35
Kipas Angin Tambahan
Peraturan terkait :
• kipas angin tambahan tipe hembus (auxiliary forcing fan) dipasang
pada jalan masuk udara dan kipas angin tambahan tipe isap
(auxiliary exhaust fan) dipasang pada jalan keluar udara, ditempat
yang ventilasinya dilayani oleh kipas angin tersebut.
• setiap lubang maju atau lubang buntu yang panjangnya lebih dari 7
(tujuh) meter dilengkapi dengan mesin ventilasi penguat untuk
mengalirkan udara sedekat mungkin ke permuka kerja dan jaraknya
dari ujung lubang atau permuka kerja tersebut tidak lebih dari 7
(tujuh) meter.
• apabila beberapa kipas angin penguat dipasang pada satu cabang
jalan udara masuk maka perhitungan lebih dahulu dibuat untuk
memastikan bahwa semua bagian di dalam tambang mendapat
aliran udara dalam jumlah yang cukup
• sakelar kendali pada setiap kipas angin penguat ditempatkan pada
bagianjalan masuk udara.
• apabila kipas angin penguat tidak berfungsi maka Pekerja tidak
boleh masuk ke tempat yan g ventilasinya bersumber dari kipas an
gin tambahan tersebut, sampai lokasi kerja dinyatakan aman
setelah diperiksa oleh pengawas operasional
41
Pengontrol Ventilasi
Jembatan
Angin/Saluran
Simpang/Air
Crossing
• Adalah saluran
penyekat yang dibuat
agar udara tidak
bercampur pada
suatu simpangQan
udara di lubang
bukaan tambang
bawah tanah
42
PETA VENTILASI
43
PETA VENTILASI
Peta terkini atau rangkaian peta dengan skala yang dapat
terbaca dan mencantumkan:
1. Arah dan penyebaran aliran udara;
2. Letak dari kipas angin utama, kipas angin penguat, dan
kipas angin tambahan;
3. Letak pintu pengatur udara, penyekat udara, penyekat
(stopping) dan pintu-pintu ventilasi;
4. Letak saluran simpang bawah (under casts) atau simpang
atas (over casts), dan saluran simpang lainnya;
5. Letak penyekat daerah tern pat kerja yang sudah
ditinggalkan;
6. Letak daerah-daerah yang tidak diberi ventilasi;
7. Letak bengkel permanen dibawah tanah, gudang
penyimpanan bahan bakar, ruang derek, kompressor, ruang
pengecasan baterai dan gudang bahan peledak; dan
8. Lokasi tetap pengukuran udara dan pengukuran kuantitas
udara yang terbaru,
(Berdasarkan Lamp I.E.10.j.11). Kepdirjen Minerba185 tahun 2019)
44
4. PEMANTAUAN
VENTILASI
45
PEMANTAUAN VENTILASI
Pemantauan
sistem ventilasi Untuk memastikan seluruh tempat
kerja mendapatkan udara sesuai
adalah kegiatan kebutuhan yang efisien dan efektif
terorganisir yang Pengukuran
dilakukan untuk Aliran Udara Perencanaan ventilasi selalu terpantau
mendapatkan
data terukur Memverifikasi arah, kuantitas dan
untuk mengetahui pembagian aliran udara pada seluruh
distribusi aliran, infrastruktur ventilasi
tekanan dan
kualitas udara Memastikan perbedaan tekanan akibat
pada seluruh jalur Pengukuran
instrumen ventilasi terjaga pada arah
Tekanan
sistim ventilasi dan batas yang diijinkan.
tambang
Q=VXA
Q = Kuantitas udara (m3/s)
V = Kecepatan aliran udara (m/s)
A = Luas Penampang (m2)
Alat Ukur Kecepatan Aliran Udara
48
Pengukuran Kuantitas Udara
Metode Ukur Kecepatan Udara Continous Traversing
49
18/12/2019 www.bdtbt.esdm.go.id 50
Pengukuran Kuantitas (lokasi)
• Setiap jalan masuk udara utama sedapat
mungkin dekat dengan jalan masuk utama
atau jalan keluar utama;
• Setiap tempat terbaginya udara sedapat
mungkin dekat dengan persimpangan;
• Di tempat kerja yang pertama 50 (lima puluh)
meter dari mulai masuknya udara dan di
tempat kerja yang terakhir 50 (lima puluh)
meter dari ujung keluarnya udara;
• Lokasi udara keluar sedapat mungkin dekat
dengan persimpangan jalan keluar udara
utama; dan
• Tempat lain berdasarkan hasil pengawasan
oleh IT.
Pengukuran Respirabel
Kelembapan)
260 C 80%
60
Pengukuran Kualitas Udara
(Temperatur dan Kelembapan)
Penentuan Nilai Temperatur Efektif
62
Terima Kasih
www.bdtbt.esd Balai Diklat
m.go.id Tambang Bawah
Tanah
@bdtbt_esdm
63