Anda di halaman 1dari 40

KULIA LAPANGAN

MIGAS DAN PABUM


KELOMNPOK 11 :
1. M. Faiz N
2. Immanuel
3. Andi Nurrochman
4. Skolastika
OUTLINE
PT GEO DIPA KESIMPULAN
DIENG

PT. PERTAMINA DAFTAR


ASSET 4 EP PUSTAKA
FIELD CEPU
PT GEO DIPA DIENG

Lapangan Panas Bumi di Dieng dikelola oleh PT. Geodipa Energi, didirikan
pada tanggal 5 Juli 2002. PT. Geodipa Energi memiliki proyek pembangkit
listrik di Dieng, Patuha, dan Candradimuka.
Saat ini mengelola dua lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) di Dieng, yaitu PLTP Dieng Unit 1 di Kecamatan Batur,
Banjarnegara; dan PLTP Dieng Unit 2 di Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Total energi listrik yang dihasilkan sebesar 60 MW, setara dengan
kebutuhan steam sebesar 400.000 kg/jam, dipasok oleh 27 sumur produksi.
Sumur PAD HCE-29 dan PAD
HCE-29A
Sumur PAD HCE-29 dan PAD HCE 29A.

- PAD HCE-29 merupakan sumur produksi, dengan


memiliki power output 5 MW
- PAD HCE-29A merupakan sumur injeksi

Konsumsi steam pada lapangan panas bumi Dieng


Unit I mempunyai kapasitas 400 ton/jam untuk 60
MW, Pin turbin: 8,5 bar
SIKLUS PROCESSING PLAN SUMUR-PLT GEODIPA
BRAINE
BRAINE

ROCK SAFETY SCRUBBER


CDP
HYPER VALVE
HCE-29A KOMPRESOR
DEMISTER
INJEKSI

TURBIN
HCE-29 SEPARATOR ATF POOL

PRODUKSI MAIN
VAPOR
CONDENSER

WELLHEAD INTER
07 CONDENSER

COOLING
TOWER
Power plant
PENGERTIAN
Power plant merupakan suatu instalasi yang
mengubah uap menjadi tenaga listrik sebelum
diparalelkan dengan pembangkit lain untuk memenuhi
kebutuhan listrik
Dimana terdiri dari beberapa peralatan yaitu :
scrubber, demister, turbin dan generator, condenser,
cooling tower, dan fire diesel pump.
1.SCRUBBER
Scrubber adalah saringan akhir yang
memisahkan uap dan air sebelum uap
memasuki turbin
2. DEMISTER
Demister terletak sebelum turbin dan
setelah scrubber.
Berfungsi untuk melakukan proses
‘pengkabutan’ yang akan memisahkan air
dalam steam tersebut agar steam yang
masuk ke turbin sudah merupakan uap
kering.
3. Turbin dan Generator
Turbin berfungsi untuk merubah energi gerak
dari energi uap menjadi energi listrik dengan
menggerakkan generator. Turbin yang
digunakan adalah turbin dengan tujuh tingkat
dan double turbin (kanan-kiri) sebagai
keseimbangan. Pada PLTP dieng Inlet steam
ke turbin adalah .... bar dengan temperatur ....
sebesar ... MW atau .... ton/jam dan outlet ....
bar.
4. Condenser
Condenser berfungsi untuk mendinginkan
steam. Untuk input tekanan yang masuk
kedalam condensor sebesar .... bar sama
dengan tekanan outlet dari turbin.
5. Cooling tower
Cooling tower digunakan untuk
menurunkan temperatur uap yang berasal
dari kondensor. Dimana penurunan
temperature adalah .... oC
6. Fire Diesel Pump
Fire diesel pump berfungsi untuk untuk
memompakan air untuk pemadam
kebakaran
SIKLUS POWER PLANT
FLOWLINE
SCRUBBER TURBIN GENERATOR TRAFO

SPRAY
COOLING CONDENSOR
Kondensor TOWER
SUMUR
INJEKSI
PT. Pertamina EP Asset 4 Lapangan Tapen
Sumur 1 Sumur 6

Manifold

Production gas Test


Separator Scrubber Separator
gas gas liquid
liquid
liquid
Flare

gas Scrubber gas


Tangki 2,3,4 Venting Tangki 1

liquid liquid

Pompa

SP-4
PT. Pertamina EP Asset 4 CPP Gundih
Central Processing plant (CPP) Area Gundih merupakan salah satu
lokasi Pusat Pengolahan Gas Alam. CPP mengolah gas alam dari
sumur yang masih kotor menjadi gas yang bersih dan bisa
digunakan oleh end-user (pengguna akhir). Khusus untuk CPP
Gundih, gas yang telah diolah akan dialirkan ke pengguna akhir :
PLN- Tambak Lorok.
PROCESSING AREA CPP GUNDIH
Gas Sales
CAUSTIC
Umpan GAS ACID GAS Gas
TREATER DEHYDRATIO
SEPARATION REMOVAL METERING
UNIT N UNIT (DHU)
UNIT (GSU) UNIT (AGRU)
(MEROX)

Kondensat Minyak
WELLHEA Disulfida
D,
PIPELINE,
MANIFOL
BIOLOGICAL SULFUR
D
SULFUR MELTER &
RECOVERY SOLIDIFICATIO Sulfur
Acid Gas
UNIT (BSRU) N UNIT Padat
(H2S & CO2 Tinggi)

Air THERMAL
AREA OXIDIZER Emisi Gas
UTILITAS (BSRU)

Air Kondensat ke
Limbah CONDENSATE Area Menggung
Terolah HANDLING
UNIT
PRODUCED Air Terproduksi
WATER Ke Sumur Injeksi
SYSTEM
GAS SEPARATION UNIT
 TUJUAN :
 Memisahkan sebagian besar air dan kondensat (Hidrokarbon Berat) dari gas
(disebut juga bulk removal)
 Mendinginkan gas sehingga sesuai dengan suhu yang optimal bagi proses
berikutnya (AGRU)
 Mengurangi kadar Ion Klorida (Cl-) dalam gas. Karena Klorida bersifat sangat
korosif.
 Memisahkan butiran halus fasa cair (baik air maupun kondensat) maupun
butiran padat sehingga gas bisa diolah di proses berikutnya (AGRU)
 Pemisahan tahap awal antara Air dan Kondensat
SKEMA BESAR GSU

Demin
Raw Bulk Pengurangan water
Gas Pendinginan
Removal Kadar Chlor

Pemisahan Pemrosesan Gas


butiran halus selanjutnya
cairan

Pemisahan
butiran halus
padatan
ACID GAS REMOVAL UNIT
 TUJUAN :
 Memisahkan CO2 dan H2S dari Gas. Senyawa CO2 dan H2S sering disebut juga
sebagai Acid Gas. Hal ini karena kedua gas tersebut akan menimbulkan suasana
asam (pH rendah) bila kontak dengan air

SKEMA BESAR AGRU


Gas Manis
Gas Asam
(Sweet Gas)
(Acid Gas)
(Rendah CO2 (CO2 & H2S Sangat
& H2S) Tinggi)

ABSORBSI
GAS ASAM DAUR
ULANG
(Dengan aMDEA
Gas Kecut
(Sour Gas)
aMDEA)
(Kaya CO2 &
H2S)
CAUSTIC TREATER UNIT
 TUJUAN :
 Memisahkan Mercaptan dari Gas

SKEMA BESAR CTU


Gas Manis Udara Sisa
(Sweet Gas)
(Rendah Merkaptan)

Udara Tekan
Sumber O2
DAUR ULANG
ABSORBSI NaOH &
MERKAPTAN OKSIDASI
MERKAPTAN
Gas Manis Minyak
(Swee Gas) Disulfida
(Kaya Merkaptan)
BIOLOGICAL SULFUR RECOVERY UNIT
 TUJUAN :
 Mengurangi Kadar H2S dalam Acid Gas keluaran AGRU sebelum dibakar.
Kenapa Dikurangi??
a) H2S bila dibakar akan menjadi SO2  Emisi SO2 harus dikurangi karena emisi

SO2 dalam jangka panjang akan menyebabkan masalah lingkungan. Misalnya


hujan asam.
b) Peraturan Pemerintah membatasi Emisi SO2 (Kep/MenLH/129/2003, SO2 Max
2600 mg/Nm3)
 Mengubah H2S yang semula terkandung dalam Acid Gas keluaran AGRU menjadi Sulfur

(Mengubah H2S  S8)


Mengapa??
a) Menghasilkan produk yang memiliki nilai jual (Sulfur) dari gas berbahaya (H 2S)
b) Peraturan Pemerintah menetapkan pengambilan sulfur (Sulfur Recovery) dari
Acid Gas (Kep/MenLH/129/2003  Untuk CPP Gundih, Sulfur Recovery
minimum 95%)
SKEMA BESAR BSRU

THERMAL
OXIDIZER Udara Sisa

Gas Terolah
(Rendah H2S)

REGENERASI
ABSORBSI NaOH & PEMEKATAN
H2S KONVERSI SULFUR
Gas Asam H2S
(Acid Gas)
(Tinggi CO2 & H2S)

Udara Sbg
Limbah Sulfur
Sumber O2
Make Up Air, (Bleed) Cake
NaOH, Nutrisi
DEHYDRATION UNIT
 TUJUAN :
 Mengurangi kadar air (H2O) dari dalam Gas
SKEMA BESAR DHU
Gas Jual
(Sales Gas) Udara Sisa
(Rendah Air)

Fuel Gas
ABSORBSI DAUR ULANG Sbg Bahan
Bakar &
AIR TEG Pelucut

Gas Manis
(Swee Gas)
(Jenuh dgn Air)
CONDENSATE HANDLING UNIT
 TUJUAN :
 Menurunkan kadar air (H2O) dan Senyawa Sulfur (H2S dan merkaptan) dari dalam
kondensat yang dihasilkan oleh sumur.
a) Kondensat masih mengandung sedikit air (H 2O) karena pemisahan di GSU tidak
memiliki efisiensi 100% (Tidak ada proses apapun di industri yang memiliki efisiensi
100%)
b) Kondensat masih memiliki kandungan Senyawa sulfur. Sebagian senyawa sulfur ini
lolos dari GSU karena senyawa sulfur tersebut memiliki ikatan yang cukup kuat dengan
hidrokarbon, baik hidrokarbon ringan maupun hidrokarbon berat (kondensat).
c) Sesudah pengolahan di unit ini, kondensat diharapkan sudah bebas air dan memiliki
kandungan senyawa sulfur yang rendah, yakni ≤ 10 ppm-berat.
 Menurunkan Tekanan Uap Reid (Reid Vapor Pressure, RVP).
a) RVP adalah tekanan uap hidrokarbon yang diukur pada suhu 37.78 oC (100 oF).
b) RVP menunjukkan volatilitas (kemudahan untuk menguap) suatu hidrokarbon. Semakin
tinggi RVP, maka semakin mudah hidrokarbon tersebut untuk menguap.
c) Untuk produk kondensat, nilai volatilitas harus rendah.
d) Untuk Kondensate CPP, produk kondensate diharapkan memilik RVP ≤ 12 psia (0.83
SULFUR MELTER & SOLIDIFICATION UNIT
 TUJUAN :
 Memurnikan sulfur
a) Sulfur dari BSRU masih mengandung sedikit air, kaustik, mikroba, H2S terlarut,
zat organik, dan berbagai pengotor lainnya
b) Sulfur yang akan dijual memiliki spesifikasi kemurnian yang tinggi, yaitu:
i. Kemurnian ≥ 99.8 %-berat
ii. Abu Anorganik ≤ 0.05 %-berat
iii. Kandungan Karbon ≤ 0.05 %-berat
iv. Kandungan H2S ≤ 10 ppm-berat

 Mengubah bentuk sulfur yang semula berupa lumpur  Padatan Pellet (Bentuk
setengah bola, bediameter ± 5 mm).
 Mengemas produk sulfur padat kedalam kemasan yang siap untuk dipasarkan
SKEMA BESAR SULFUR MELTER & SOLIDIFICATION

Air Demineral Emisi Gas


Sbg Pengencer (Mengandung Air & H2S
Sulfur Cake
Dr BSRU

SULFUR
SULFUR
SOLIDIFICATION
MELTER
& BAGGING
Sulfur Padat (Pellet)
Dalam Kemasan

Tanah Limbah
Diatomae Cair
PRODUCED WATER TREATMENT
 TUJUAN :
 Menurunkan kadar H2S dan minyak (Hidrokarbon) dari dalam air terproduksi yang
dihasilkan oleh sumur.
a) Air terproduksi masih mengandung sedikit minyak (Hidrokarbon) karena
pemisahan di GSU tidak memiliki efisiensi 100% (Tidak ada proses apapun di
industri yang memiliki efisiensi 100%)
b) Air terproduksi masih memiliki sedikit kandungan H 2S. Hal ini tidak bisa dihindari

karena H2S secara alami bisa dalam air, meskipun nilai kelarutannya cukup kecil.
c) Sesudah pengolahan di unit ini, air terproduksi diharapkan sudah memiliki
kandungan minyak (hidrokarbon) yang rendah, yakni ≤ 25 ppm-berat.
 Mempersiapkan fasilitas tahap awal bagi re-injeksi air terproduksi. (Air terproduksi ini
akan di-injeksikan ulang ke dalam perut bumi)
K U L I A H L A PA N G A N
M I G A S D A N PA B U M
Main Gathering Station (MGS) Menggung milik Pertamina
EP Asset 4 Field Cepu sebagai tempat menampung hasil
produksi dari operasi sumur pertamina serta dari
Kerjasama Operasi (KSO). Dengan total produksi rata-rata
Cepu dan KSO 2.850 barrel oil per day atau barel minyak
per hari (bopd).
SKEMA “PENYIMPANAN
MGS MENGGUNG”
Unloading
Sesuai Belum
Standart Sesuai
Bak/Tank Standart

Oil Catcher

Storage Treatment Sumbe


Boiler Dehydrator
Tank Tank r
Air

Kondensat Condensate
Tank
Sales
Point
ALAT-ALAT
1. BAK / TANK

Digunakan untuk menampung crude oil yang berasal


dari Koperasi Unit Desa dan sebagai tempat untuk
membantu pengendapan pasir pada crude oil dengan
cara settling gravity. Bak / Tank menjadi tempat
apakah crude oil tersebut akan dialirkan lebih lanjut
menuju storage tank atau dikembalikan ke Koperasi
Unit Desa. Untuk proses settling gravity dilakukan
selama 1-2 jam.
2. OIL CATCHER

Memisahkan minyak yang masih bercampur dengan


air dengan cara settling gravity karena densitas air
lebih besar daripada densitas minyak.
3. BOILER

Tempat untuk memanaskan air dan digunakan untuk


menurunkan densitas minyak agar nilai BS&W
terminimalkan.
4. TREATMENT TANK

Untuk memanaskan crude oil yang masih memiliki nilai


BS&W yang belum memenuhi standard.
5. CONDENSATE TANK

Untuk menampung kondensat dari crude oil hasil


dari pemanasan minyak.
6. DEHYDRATOR

Dehydrator bertujuan untuk menampung kondensat


minyak yang nantinya akan dicampur dengan air,
kemudian campuran ini akan disalurkan menuju
Treatment Tank guna memanaskan crude oil dan siklus
ini terus berulang.
7. STORAGE TANK

Tempat terakhir pengumpulan minyak yang sudah diuji


dan dioalh sebelum dijual ke sales point.

Anda mungkin juga menyukai