Anda di halaman 1dari 45

SNI 8995:2021

Standar Nasional Indonesia

Metode pengambilan contoh uji air


untuk pengujian fisika dan kimia

ICS 13.060.10; 13.060.45


SNI 8995:2021

Daftar isi

Daftar isi..................................................................................................................................... i
Prakata ..................................................................................................................................... iii
1 Ruang lingkup....................................................................................................................1
2 Acuan normatif...................................................................................................................1
3 Istilah dan definisi ..............................................................................................................1
4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ...........................................................................4
5 Perencanaan pengambilan contoh uji ...............................................................................4
6 Persiapan pengambilan contoh uji...................................................................................17
7 Bahan .............................................................................................................................. 19
8 Peralatan .........................................................................................................................19
9 Cara Pengambilan contoh uji...........................................................................................20
10 Pengukuran parameter lapangan ....................................................................................23
11 Perlakuan pendahuluan contoh uji ..................................................................................23
12 Pengendalian mutu..........................................................................................................23
13 Rangkaian pengamanan contoh uji (chain of custody)....................................................24
14 Pelaporan ........................................................................................................................24
Lampiran A (informatif) Contoh pengukuran debit air sungai, anak sungai, dan sejenisnya
untuk penentuan titik pengambilan contoh uji.........................................................................25
Lampiran B (normatif) Penanganan contoh uji berdasarkan parameter pengujian ................27
Lampiran C (informatif) Contoh dokumen analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja
pengambilan contoh uji dan formulir rekaman data lapangan ................................................33
Bibliografi ................................................................................................................................ 37

Tabel 1 – Lokasi pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai dan sejenisnya ..................6
Tabel 2 – Titik Pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya berdasarkan
debit air ..................................................................................................................................... 7
Tabel 3 – Titik Pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya berdasarkan kedalaman ....9
Tabel B.1 – Penanganan contoh uji berdasarkan parameter yang diuji .................................27
Tabel C.1 – Contoh data dan informasi badan air ..................................................................35

Gambar 1 – Langkah penyusunan dokumen perencanaan pengambilan contoh uji ...............5


Gambar 2 – Contoh lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer tertekan ..........................11
Gambar 3 – Contoh alat pengambil contoh uji sederhana ember yang dilengkapi tali ..........13
Gambar 4 – Contoh alat pengambil contoh uji sederhana gayung bertangkai panjang .........13

© BSN 2021 i
SNI 8995:2021

Gambar 5 – Contoh alat pengambil contoh uji berupa botol dengan pemberat .....................14
Gambar 6 – Contoh alat pengambil contoh air point sampler tipe horisontal .........................14
Gambar 7 – Contoh alat pengambil contoh air point sampler tipe vertikal .............................15
Gambar 8 – Contoh alat pengambil contoh air gabungan kedalaman ...................................15
Gambar 9 – Contoh Bailer ......................................................................................................16
Gambar 10 – Contoh alat pengambil contoh uji otomatis.......................................................16
Gambar 11 – Contoh pengukuran tinggi sumur, diameter sumur, muka air tanah, dan
kedalaman sumur ...................................................................................................................21
Gambar A.1 – Contoh pembagian penampang sungai untuk penentuan debit air.................25

© BSN 2021 ii
SNI 8995:2021

Prakata

Standar Nasional Indonesia SNI 8995:2021 Metode pengambilan contoh uji air untuk
pengujian fisika dan kimia yang dalam bahasa Inggris berjudul Water sampling method for
physical and chemical test merupakan revisi penggabungan dari 2 (dua) SNI, yaitu:
1. SNI 06-6989.57:2008, Air dan air limbah – Bagian 57: Metode pengambilan contoh air
permukaan;
2. SNI 06-6989.58:2008, Air dan air limbah – Bagian 58: Metode pengambilan contoh air
tanah.

Standar ini disusun dengan metode pengembangan sendiri dan ditetapkan oleh BSN Tahun
2021.

Perubahan dalam Standar ini meliputi:


- perubahan ruang lingkup dari semula mencakup air permukaan, diperluas menjadi
mencakup air yang berada dalam badan air meliputi air permukaan dan akuifer (lihat
Pasal 1);
- penambahan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja (lihat Pasal 4);
- penambahan pasal perencanaan pengambilan contoh uji (lihat Pasal 5);
- penambahan pasal rangkaian pengamanan contoh uji (chain of custody) (lihat Pasal 13);
- perubahan lampiran normatif pelaporan menjadi bagian pasal dalam SNI (lihat Pasal 14);
- penambahan lampiran informatif berupa contoh pengukuran debit air sungai, anak sungai,
dan sejenisnya untuk penentuan titik pengambilan contoh uji (lihat Lampiran A);
- pemutakhiran lampiran informatif penanganan contoh uji berdasarkan parameter pengujian
sesuai dengan acuan referensi termutakhir (lihat Lampiran B);
- penambahan lampiran informatif berupa contoh dokumen analisis risiko keselamatan dan
kesehatan kerja pengambilan contoh uji dan formulir rekaman data lapangan (lihat
Lampiran C);
- pemutakhiran dan penambahan penggunaan referensi, standar, dan peraturan yang diacu
dalam bibliografi (lihat Bibligrafi).

Standar ini disusun oleh Komite Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan. Standar ini telah dibahas
dan disetujui dalam rapat konsensus secara virtual pada tanggal 28 Juni 2021. Konsensus ini
dihadiri oleh para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait, yaitu: perwakilan dari
pemerintah, pelaku usaha, konsumen, dan pakar.

Standar ini telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 26 Juli 2021 sampai dengan 24
September 2021, dengan hasil akhir disetujui menjadi SNI.

Perlu diperhatikan bahwa kemungkinan beberapa unsur dari dokumen Standar ini dapat
berupa hak paten. Badan Standardisasi Nasional tidak bertanggung jawab untuk
pengidentifikasian salah satu atau seluruh hak paten yang ada.

© BSN 2021 iii


Metode pengambilan contoh uji air untuk pengujian fisika dan kimia

1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan metode pengambilan contoh uji air yang berada dalam badan air
meliputi badan air permukaan (sungai, anak sungai, dan sejenisnya; danau dan sejenisnya;
rawa dan lahan basah lainnya) dan akuifer untuk keperluan pengujian parameter fisika dan
kimia air.

2 Acuan normatif

Acuan berikut diperlukan untuk penerapan dokumen ini. Untuk acuan bertanggal, hanya
berlaku edisi yang dikutip. Untuk acuan tidak bertanggal, berlaku edisi terakhir dari dokumen
yang diacu (termasuk amandemen).

SNI 6989.11, Air dan air limbah – Bagian 11: Cara uji derajat keasaman (pH) dengan
menggunakan pH meter

SNI 6989.14, Air dan air limbah – Bagian 14: Cara uji oksigen terlarut secara yodometri
(modifikasi azida)

SNI 6989.23, Air dan air limbah – Bagian 23: Cara uji suhu dengan termometer

3 Istilah dan definisi

Untuk keperluan penggunaan Standar ini, berlaku istilah dan definisi sebagai berikut:

3.1
badan air
air yang terkumpul dalam suatu wadah baik alami maupun buatan yang mempunyai tabiat
hidrologikal, wujud fisik, kimiawi, dan hayati

3.2
sungai, anak sungai, dan sejenisnya.
alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di
dalamnya mulai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan.

3.3
danau dan sejenisnya
tempat limpasan air permukaan dan/atau pada aliran air tanah yang berkumpul pada suatu
titik yang nisbi lebih rendah daripada wilayah sekitarnya, baik secara alami maupun buatan

3.4
rawa dan lahan basah lainnya
wadah air beserta air dan daya air yang terkandung di dalamnya, tergenang secara terus
menerus atau musiman, terbentuk secara alami di lahan yang relatif datar atau cekung dengan
endapan mineral atau gambut, dan ditumbuhi vegetasi, yang merupakan suatu ekosistem

© BSN 2021 1 dari 37


SNI 8995:2021

3.5
akuifer
lapisan batuan/tanah jenuh air tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan air tanah dalam
jumlah cukup dan ekonomis

3.6
metalimnion atau termoklin
lapisan air danau dan sejenisnya yang mengalami penurunan suhu cukup besar (lebih dari 1
°C/m) yang berada di antara epilimnion dan hipolimnion

3.7
hipolimnion
lapisan bawah air danau dan sejenisnya yang mempunyai suhu relatif sama dan lebih dingin
dari lapisan di atasnya, biasanya lapisan ini mengandung kadar oksigen yang rendah dan
relatif stabil

3.8
epilimnion
lapisan atas air danau dan sejenisnya, letaknya di atas termoklin

3.9
akuifer tertekan (akuifer artesis)
akuifer yang dibatasi di bagian atas dan bawahnya oleh lapisan kedap air

3.10
akuifer tak tertekan
akuifer yang dibatasi di bagian atasnya oleh muka air tanah bertekanan sama dengan tekanan
udara luar (1 atmosfer) dan dibagian bawahnya oleh lapisan kedap air

3.11
sumur produksi
sumur air tanah dari kedalaman tertentu yang dibuat dengan mesin bor dan pengambilan
airnya dilakukan dengan pompa turbin atau pompa hisap, digunakan untuk keperluan tertentu
yang bermanfaat untuk kehidupan manusia dengan harus mempertimbangkan berbagai aspek
lingkungan hidup

3.12
contoh uji sesaat (grab sample)
contoh uji yang diambil sesaat pada satu lokasi tertentu

3.13
contoh uji gabungan waktu (composite sample)
campuran contoh uji yang diambil di satu titik, pada waktu yang berbeda, dengan volume yang
sama

3.14
contoh uji gabungan tempat (composite sample)
campuran contoh uji yang diambil di titik pengambilan contoh uji yang berbeda, pada waktu
yang sama dengan volume yang sama

3.15
contoh uji gabungan kedalaman (composite sample)
campuran contoh uji yang diambil di beberapa titik pengambilan contoh uji yang berbeda
kedalamannya pada waktu yang relatif sama dengan volume yang sama
© BSN 2021 2 dari 37
SNI 8995:2021

3.16
contoh uji gabungan waktu dan tempat (composite sample)
campuran contoh uji yang diambil di beberapa titik pengambilan contoh uji dalam satu lokasi
pada waktu yang berbeda dengan volume yang sama

3.17
air bebas mineral
air yang diperoleh dengan cara penyulingan ataupun proses demineralisasi sehingga
diperoleh air dengan konduktifitas lebih kecil dari 2 μS/cm

3.18
Biochemical Oxygen Demand (BOD)
jumlah miligram oksigen yang dibutuhkan oleh mikroba aerobik untuk menguraikan bahan
organik karbon dalam 1 L air selama 5 hari pada suhu 20 °C ± 1 °C

[SNI 6989.72:2009]

3.19
Chemical Oxygen Demand (COD)
jumlah oksidan ion dikromat (Cr2O72-) yang bereaksi dengan contoh uji dan dinyatakan sebagai
mg O2 untuk tiap 1.000 ml contoh uji

[SNI 6989.15:2019]

3.20
blanko wadah contoh uji
air bebas mineral yang dimasukkan ke dalam wadah contoh uji yang dipersiapkan untuk
pengambilan contoh uji

3.21
blanko peralatan
air bebas mineral hasil pembilasan peralatan pengambil contoh uji saat akan dilakukan
pengambilan contoh uji di lapangan

3.22
blanko lapangan
air bebas mineral yang dipaparkan pada lokasi pengambilan contoh uji untuk mendeteksi dan
mengukur kontaminasi selama pengambilan contoh uji

3.23
blanko penyaringan
air bebas mineral yang dilewatkan pada media penyaring yang telah dicuci untuk mendeteksi
keberadaan kontaminasi yang berasal dari media penyaring maupun peralatan penyaring

3.24
contoh uji duplikat lapangan
contoh uji yang diambil secara berurutan pada satu titik pengambilan yang sama dengan
rentang waktu antar pengambilan yang sekecil mungkin, digunakan untuk menguji ketelitian
tata kerja pengambilan contoh uji

© BSN 2021 3 dari 37


SNI 8995:2021

3.25
contoh uji terbelah (split sample)
contoh uji dikumpulkan dalam satu wadah, dihomogenkan dan dibagi menjadi dua atau lebih
sub contoh uji dan diperlakukan seperti contoh uji, selanjutnya dikirim ke beberapa
laboratorium yang berbeda

4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja saat pengambilan contoh uji, maka diperlukan:
a) penggunaan alat pelindung diri (APD) disesuaikan dengan dokumen perencanaan
pengambilan contoh uji;
b) penanganan bahan kimia secara aman mengacu kepada lembar data keselamatan bahan
(Safety Data Sheet/SDS).

5 Perencanaan pengambilan contoh uji

5.1 Umum

1) tentukan tujuan pengambilan contoh uji;

CATATAN Tujuan pengambilan contoh uji air antara lain untuk pengumpulan data rona awal
lingkungan, pemantauan lingkungan, pengawasan/penegakan hukum lingkungan, atau penelitian
di bidang lingkungan.

2) lakukan pengumpulan data dan informasi sesuai dengan tujuan pengambilan contoh uji
kemudian lakukan analisis;
3) jika data dan informasi pada langkah 2) tidak tersedia, lakukan survei lokasi pengambilan
contoh uji;
4) lakukan penyusunan dokumen perencanaan pengambilan contoh uji sesuai tahapan
pada Gambar 1;
5) gunakan dokumen perencanaan pengambilan contoh uji untuk menghindari
ketidaksesuaian saat dilakukan pengambilan contoh uji.

© BSN 2021 4 dari 37


SNI 8995:2021

(2) tentukan badan air yang diambil contoh


(1) tentukan tujuan pengambilan contoh uji ujinya, lokasi dan jumlah titik pengambilan
contoh uji (subpasal 5.1)

(4) tentukan teknik pengambilan contoh uji (3) tentukan parameter yang akan diuji dan
(subpasal 5.2) metode pengujian di laboratorium, termasuk
pengendalian mutu

(6) tentukan alat pengambil contoh uji


(5) tentukan volume contoh uji, waktu, dan (subpasal 5.4), peralatan pengukuran
frekuensi pengambilan contoh uji (subpasal parameter lapangan (Pasal 8), dan peralatan
5.3) pendukung (Pasal 8)

(8) tentukan cara pengawetan dan batas (7) tentukan jenis, ukuran, dan jumlah
maksimum waktu simpan contoh uji wadah contoh uji
sebelum diuji (subpasal 5.6) (subpasal 5.5)

(9) tentukan rangkaian pengamanan (10) tentukan transportasi contoh uji ke


contoh uji (Pasal 13) laboratorium

(12) tentukan petugas pengambil contoh uji (11) tentukan langkah


(subpasal 5.7) pengendalian mutu di lapangan (Pasal 12)

(13) siapkan dokumen pendukung dan


Dokumen Perencanaan Pengambilan
rekaman data lapangan
contoh uji
(subpasal 6.3)

Gambar 1 – Langkah penyusunan dokumen perencanaan pengambilan contoh uji

5.2 Penentuan lokasi dan titik pengambilan contoh uji

Lokasi dan titik pengambilan contoh uji bergantung pada tujuan pengambilan contoh uji dan
badan air yang dilakukan pengambilan contoh uji sebagaimana berikut ini.

5.2.1 Lokasi dan titik pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya

5.2.1.1 Lokasi pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya

Pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya umumnya dilakukan di lokasi
sesuai pada Tabel 1.

© BSN 2021 5 dari 37


SNI 8995:2021

Tabel 1 – Lokasi pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai dan sejenisnya

No. Lokasi pengambilan contoh uji Titik lokasi pengambilan contoh uji

1. Sumber air alamiah, yaitu lokasi yang


diperkirakan belum terjadi pencemaran

2. Sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi


tempat pemanfaatan air

3. Sumber air tercemar, yaitu lokasi yang telah


menerima air limbah

© BSN 2021 6 dari 37


SNI 8995:2021

Tabel 1 – lanjutan (2 dari 2)

No. Lokasi pengambilan contoh uji Titik lokasi pengambilan contoh uji

4. Lokasi masuknya air sungai ke danau dan


sejenisnya/laut

5.2.1.2 Titik pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya

Untuk menentukan jumlah titik pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya
lakukan pengukuran debit air sungai yang dapat dilakukan dengan cara:

1) lakukan pengumpulan data karakteristik sungai, anak sungai, dan sejenisnya seperti lebar
sungai, kedalaman sungai, dan debit rata-rata tahunan dari instansi yang berwenang;
2) jika data pada langkah 1) tidak tersedia, lakukan survey pendahuluan di lokasi
pengambilan contoh uji;
3) lakukan pengukuran debit air secara representatif berdasarkan lebar, kedalaman, dan
kecepatan aliran sungai (contoh pengukuran debit air dapat dilihat di Lampiran A);
4) tentukan jumlah titik pengambilan contoh uji berdasarkan hasil pengukuran debit air
sesuai Tabel 2.

Tabel 2 – Titik Pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya
berdasarkan debit air

Debit air sungai, anak


No. Titik pengambilan contoh uji
sungai, dan sejenisnya
1. < 5 m3/detik Titik pengambilan contoh uji di tengah sungai pada
kedalaman 1/2 kali kedalaman dari permukaan.

A
B

Keterangan:
A adalah jarak 1/2 kali lebar sungai;
B adalah jarak 1/2 kali kedalaman sungai dari
permukaan;
adalah titik pengambilan contoh uji

© BSN 2021 7 dari 37


SNI 8995:2021

Tabel 2 – lanjutan (2 dari 2)

Debit air sungai, anak


No. Titik pengambilan contoh uji
sungai, dan sejenisnya
2. 5 m3/detik – 150 m3/detik Titik pengambilan contoh uji pada 4 (empat) titik masing-
masing pada jarak 1/3 lebar sungai dan 2/3 lebar sungai
dengan kedalaman masing-masing titik 1/5 kali
kedalaman dari permukaan dan 4/5 kali kedalaman dari
permukaan.
C C C
D
E

Keterangan:
C adalah jarak 1/3 kali lebar sungai;
D adalah jarak 1/5 kali kedalaman sungai dari
permukaan;
E adalah jarak 4/5 kali kedalaman sungai dari
permukaan;
adalah titik pengambilan contoh uji.
3. >150 m3/detik Titik pengambilan contoh uji pada 6 (enam) titik pada
jarak 1/4 lebar sungai, 1/2 lebar sungai, dan 3/4 lebar
sungai dengan kedalaman masing-masing titik 1/5 kali
kedalaman dari permukaan dan 4/5 kali kedalaman dari
permukaan.

F F F F
G
H
F

Keterangan:
F adalah jarak 1/4 kali lebar sungai;
G adalah jarak 1/5 kali kedalaman sungai dari
permukaan;
H adalah jarak 4/5 kali kedalaman sungai dari
permukaan;
adalah titik pengambilan contoh uji.

5.2.2 Lokasi dan titik pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya

5.2.2.1 Lokasi pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya

Pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya disesuaikan dengan tujuan pengambilan
contoh uji, umumnya dilakukan di:

a) tempat masuknya sungai ke danau dan sejenisnya;


b) di tengah danau dan sejenisnya;
c) lokasi pemanfaatan air;
d) tempat keluarnya air dari danau dan sejenisnya.
© BSN 2021 8 dari 37
SNI 8995:2021

5.2.2.2 Titik pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya

Lakukan penentuan jumlah titik pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya dengan
langkah sebagai berikut:

1) lakukan pengumpulan data karakteristik danau dan sejenisnya seperti kedalaman dan
luas dari instansi yang berwenang;
2) jika data pada langkah 1) tidak tersedia, lakukan survey pendahuluan di lokasi
pengambilan contoh uji;
3) tentukan lapisan air danau dan sejenisnya berdasarkan suhu dengan cara stratifikasi
sebagai berikut:
(1) ukur kedalaman danau dan sejenisnya;
(2) tentukan titik pengukuran suhu dalam satu kolom air;
(3) lakukan pengukuran suhu sesuai titik yang telah ditentukan;
(4) berdasarkan hasil pengukuran suhu, tentukan lapisan air danau dan sejenisnya;

4) tentukan jumlah titik pengambilan contoh uji sesuai Tabel 3.

Tabel 3 – Titik pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya berdasarkan
kedalaman

Kedalaman danau dan


No. Titik pengambilan contoh uji
sejenisnya
1. < 10 m Titik pengambilan contoh uji 2 (dua) titik yaitu bagian
permukaan dan dasar.

Keterangan:
adalah titik pengambilan contoh uji.

2. 10 m – 30 m Titik pengambilan contoh uji pada 3 (tiga) titik yaitu


permukaan, lapisan metalimnion, dan bagian dasar.

A
B
C

Keterangan:
A adalah epilimnion;
B adalah metalimnion;
C adalah hipolimnion;
adalah titik pengambilan contoh uji.

© BSN 2021 9 dari 37


SNI 8995:2021

Tabel 3 – lanjutan (2 dari 2)

Kedalaman danau dan


No. Titik pengambilan contoh uji
sejenisnya
3. 31 m – 100 m Titik pengambilan contoh uji pada 4 (empat) titik yaitu di
permukaan, di lapisan metalimnion, di bagian atas dan
bagian dasar lapisan hipolimnion

A
B
C

Keterangan:
A adalah epilimnion;
B adalah metalimnion;
C adalah hipolimnion;
adalah titik pengambilan contoh uji.

4. > 100 m Titik pengambilan contoh uji sesuai butir 3) dan dapat
ditambahkan sesuai tujuan pengambilan contoh uji

5.2.3 Lokasi dan titik pengambilan contoh uji air rawa dan lahan basah lainnya

5.2.3.1 Lokasi pengambilan contoh uji air rawa dan lahan basah lainnya

Pengambilan contoh uji air rawa dan lahan basah lainnya disesuaikan dengan tujuan
pengambilan contoh uji, umumnya dilakukan di:

a) tempat masuknya air ke rawa dan lahan basah lainnya;


b) di tengah rawa dan lahan basah lainnya;
c) lokasi pemanfaatan air.

5.2.3.2 Titik pengambilan contoh uji air rawa dan lahan basah lainnya

Tentukan titik pengambilan contoh uji pada kedalaman sekitar 15 cm dari permukaan, jumlah
titik disesuaikan dengan lokasi pengambilan contoh uji dan topografi rawa atau lahan basah
lainnya.

5.2.4 Lokasi dan titik pengambilan contoh uji air dari akuifer

5.2.4.1 Lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer

Lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer disesuaikan dengan tujuan pengambilan contoh
uji, memperhatikan pola arah aliran air tanah, dan dapat berasal dari akuifer tak tertekan atau
akuifer tertekan (Contoh lokasi pengambilan contoh uji dapat dilihat di Gambar 2).

© BSN 2021 10 dari 37


SNI 8995:2021

Keterangan:
1 adalah hulu dari daerah industri;
2 adalah hilir dari daerah industri;
3 adalah hulu dari daerah pertanian;
4 adalah hilir dari daerah pertanian;
5 adalah hulu dari daerah penimbunan/pengolahan limbah domestik;
6 adalah hilir dari daerah penimbunan/pengolahan limbah domestik;
7 adalah sumur observasi untuk pemantauan dampak pencemaran intrusi air laut.

Gambar 2 – Contoh lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer

5.2.4.1.1 Akuifer tak tertekan

Lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer tak tertekan ditentukan di:

a) hulu dan hilir sesuai dengan arah aliran air tanah pada lokasi yang akan di pantau;
b) daerah pantai tempat terjadinya penyusupan air asin dan beberapa titik ke arah daratan,
bila diperlukan;
c) tempat-tempat lain yang dianggap perlu tergantung pada tujuan pengambilan contoh uji.

5.2.4.1.2 Akuifer tertekan

Lokasi pengambilan contoh uji air dari akuifer tertekan ditentukan di:

a) sumur produksi untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian, industri,


dan sarana umum;
b) sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah;
c) sumur observasi untuk pengawasan imbuhan (recharge);
d) sumur observasi air tanah di suatu cekungan air dari akuifer artesis;
e) sumur observasi di wilayah pesisir tempat terjadinya penyusupan air asin;
f) sumur observasi penimbunan atau pengolahan limbah domestik atau limbah industri;
g) sumur lainnya sesuai tujuan pengambilan contoh uji.

5.2.4.2 Titik pengambilan contoh uji air dari akuifer

Titik pengambilan contoh uji air dari akuifer sesuai dengan asalnya dari akuifer tak tertekan
atau akuifer tertekan.

© BSN 2021 11 dari 37


SNI 8995:2021

5.2.4.2.1 Akuifer tak tertekan

Titik pengambilan contoh uji air dari akuifer tak tertekan ditentukan sesuai dengan tipe sumur
sebagai berikut:

1) sumur gali: tentukan titik pengambilan contoh uji pada kedalaman 20 cm di bawah
permukaan air;
2) sumur bor dengan pompa tangan/mesin: tentukan titik pengambilan contoh uji pada
keran/mulut pompa tempat keluarnya air.

5.2.4.2.2 Akuifer tertekan

Titik pengambilan contoh uji air dari akuifer tertekan ditentukan sesuai dengan tipe sumur
sebagai berikut:

1) Sumur bor eksplorasi


Titik pengambilan contoh uji sesuai dengan yang telah ditentukan untuk keperluan
eksplorasi;
2) Sumur observasi (sumur pantau)
Tentukan titik pengambilan contoh uji pada sumur setelah air dalam sumur bor/pipa
dibuang/dikuras sebanyak tiga kali volume air sumur atau dikuras sampai kering atau
setelah pengukuran suhu, konduktivitas, atau pH air sumur konstan;
3) Sumur produksi
Tentukan titik pengambilan contoh uji pada keran/mulut pompa keluarnya air.

5.3 Penentuan teknik pengambilan contoh uji

Tentukan teknik pengambilan contoh uji sesuai dengan tujuan pengambilan contoh uji
berdasarkan teknik berikut ini:

a) pengambilan contoh uji sesaat (grab sampling);

CATATAN 1 Lakukan teknik pengambilan contoh uji sesaat apabila kondisi lokasi pengambilan
contoh uji diasumsikan homogen atau konstan maupun parameter khusus yang menurut sifat dan
karakteristik harus diambil secara sesaat.

CATATAN 2 Apabila kondisi di lokasi pengambilan contoh uji heterogen atau fluktuatif, maka
lakukan pengambilan contoh uji sesaat pada waktu dan keadaan yang berbeda sehingga mewakili
kualitas yang sebenarnya dari waktu ke waktu.

b) pengambilan contoh uji gabungan waktu (composite sampling);


c) pengambilan contoh uji gabungan tempat (composite sampling);
d) pengambilan contoh uji gabungan kedalaman (composite sampling);
e) pengambilan contoh uji gabungan waktu dan tempat (composite sampling).

5.4 Penentuan volume contoh uji, waktu, dan frekuensi pengambilan contoh uji air

1) tentukan volume contoh uji yang diambil sesuai dengan parameter yang akan diuji (lihat
Lampiran B);
2) tentukan waktu dan frekuensi pengambilan contoh uji sesuai dengan tujuan pengambilan
contoh uji.

5.5 Penentuan alat pengambil contoh uji

© BSN 2021 12 dari 37


SNI 8995:2021

1) tentukan jenis alat pengambil contoh uji dengan persyaratan sesuai subpasal 5.5.1;
2) tentukan jenis alat pengambil contoh uji sesuai tujuan, lokasi, dan titik pengambilan contoh
uji (lihat subpasal 5.5.2)

5.5.1 Persyaratan alat pengambil contoh uji

Alat pengambil contoh uji air harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a) terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi sifat contoh uji, sehingga tidak menyerap
zat-zat kimia dari contoh uji, tidak melarutkan zat-zat kimia ke dalam contoh uji, serta tidak
menimbulkan reaksi antara bahan peralatan dengan contoh uji;
b) mudah dicuci dari penggunaan sebelumnya (bebas kontaminan);
c) kapasitas atau volume peralatan pengambil contoh uji sesuai dengan tujuan pengambilan
contoh uji;
d) tidak mudah pecah atau bocor;
e) mudah dan aman dibawa;
f) mudah memindahkan contoh uji yang diambil ke dalam wadah contoh uji.

5.5.2 Jenis alat pengambil contoh uji

5.5.2.1 Alat pengambil contoh uji sederhana

Alat pengambil contoh uji sederhana dapat berupa ember plastik yang dilengkapi dengan tali
(lihat Gambar 3) atau gayung plastik yang bertangkai panjang (lihat Gambar 4).

CATATAN 1 Dalam praktiknya, alat sederhana ini paling sering digunakan dan dipakai untuk
mengambil air permukaan atau air sungai kecil yang relatif dangkal.

CATATAN 2 Gunakan ember plastik atau gayung plastik yang bukan dari bahan plastik daur ulang.

Keterangan:
A adalah ember plastik;
B adalah tali dengan ukuran panjang tertentu.

Gambar 3 – Contoh alat pengambil contoh uji sederhana ember yang dilengkapi tali

Keterangan:
A adalah pengambil contoh terbuat dari polietilen;
B adalah handle (tipe teleskopi yang terbuat dari aluminium atau stainless steel).

© BSN 2021 13 dari 37


SNI 8995:2021

Gambar 4 – Contoh alat pengambil contoh uji sederhana gayung bertangkai panjang

5.5.2.2 Alat pengambil contoh uji pada kedalaman tertentu

Alat pengambil contoh uji untuk kedalaman tertentu digunakan untuk mengambil contoh uji
pada kedalaman yang telah ditentukan pada sungai yang relatif dalam, atau danau dan
sejenisnya. Alat pengambil contoh uji pada kedalaman tertentu dapat berupa botol dengan
pemberat (lihat gambar 5), point sampler tipe horizontal (lihat Gambar 6), atau point sampler
tipe vertikal (lihat Gambar 7).

Keterangan:
A adalah pengait; C2 adalah tutup gelas botol contoh posisi
B1 adalah tuas posisi tertutup; terbuka;
B2 adalah tuas posisi terbuka; D adalah tali penggantung;
C1 adalah tutup gelas botol contoh posisi tertutup; E adalah rangka metal botol contoh.

Gambar 5 – Contoh alat pengambil contoh uji berupa botol dengan pemberat

Keterangan:
A adalah bronze messenger; E adalah termometer;
B adalah release mechanism; F adalah tabung akrilik;
C adalah sealing ball; G adalah pemberat stainless steel;
D adalah outflow and hose clamp;

Gambar 6 – Contoh alat pengambil contoh air point sampler tipe horisontal

© BSN 2021 14 dari 37


SNI 8995:2021

Keterangan:
A adalah lanyard; G adalah spring loaded release pin;
B adalah split messenger; H adalah termometer;
C adalah bola karet; I adalah drain;
D adalah vent; J adalah tabung pemberat stainless steel;
E adalah tabung akrilik; K adalah polyethylene end bushing;
F adalah latex band with internal back up cord; L adalah messenger actuates sampler below.

Gambar 7 – Contoh alat pengambil contoh air point sampler tipe vertikal

5.5.2.3 Alat pengambil contoh uji gabungan kedalaman (integrated sampler)

Alat pengambil contoh uji gabungan kedalaman digunakan untuk mengambil contoh uji pada
sungai yang dalam (lihat Gambar 8). Contoh yang diperoleh merupakan gabungan contoh uji
mulai dari permukaan sampai ke dasarnya. Alat ini digunakan untuk pengambilan contoh uji
untuk pengujian total padatan tersuspensi atau untuk mendapatkan contoh yang mewakili
semua lapisan air.

Gambar 8 – Contoh alat pengambil contoh air gabungan kedalaman

5.5.2.4 Bailer

Alat Bailer terdiri dari tabung politetrafluoroetilen (PTFE) dengan ujung atas terbuka, ujung
bawah tertutup dilengkapi dengan katup ball valve, dan dapat juga dilengkapi alat emptying
device (lihat Gambar 9). Alat ini umumnya digunakan untuk pengambilan contoh uji air dari
© BSN 2021 15 dari 37
SNI 8995:2021

akuifer pada sumur pantau atau sumur bor atau pengambilan contoh uji untuk pengujian
senyawa organik.

Keterangan:
A adalah top ball check valve;
B adalah sample chamber;
C adalah bottom ball check valve;
D adalah bottom emptying device (fits under bottom ball check valve);

Gambar 9 – Contoh Bailer

5.5.2.5 Alat pengambil contoh uji otomatis

Alat pengambil contoh uji secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu dan volume
yang diambil, digunakan untuk pengambilan contoh uji gabungan waktu, agar diperoleh
kualitas air rata-rata selama periode tertentu (lihat Gambar 10). Alat ini mampu mengambil
contoh uji pada kedalaman terbatas bergantung pada kemampuan pompa.

Keterangan:
A adalah nozzle;
B adalah selang;
C adalah katup selenoid (selenoid valve);
D adalah pompa peristaltik (peristaltic valve);
E adalah alat pengatur waktu (timer);
F adalah penjepit;
© BSN 2021 16 dari 37
SNI 8995:2021

G adalah wadah contoh uji;

Gambar 10 – Contoh alat pengambil contoh uji otomatis


5.6 Penentuan wadah contoh uji

1) tentukan wadah contoh uji sesuai persyaratan berikut:


a) terbuat dari bahan gelas, plastik polipropilena (PP), polietilena (PE), atau PTFE;
b) terbuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan contoh;
c) dapat ditutup dengan kuat dan rapat;
d) bersih dan bebas kontaminan;
e) tidak mudah pecah atau bocor;
f) mudah dan aman saat transportasi.
2) tentukan jenis wadah contoh uji sesuai dengan parameter yang akan diuji (lihat Lampiran
B);
3) tentukan volume wadah contoh uji sesuai dengan volume contoh uji berdasarkan
parameter yang akan diuji;
4) tentukan jumlah wadah contoh uji sesuai dengan jumlah parameter yang akan diuji.

5.7 Penentuan cara pengawetan dan batas maksimum waktu simpan contoh uji air

1) tentukan cara pengawetan contoh uji sesuai dengan parameter yang akan diuji (lihat
Lampiran B);
2) bahan kimia untuk pengawetan harus memenuhi persyaratan bahan kimia untuk analisis
dan tidak mengganggu atau mengubah kadar analit yang akan diuji.

5.8 Penentuan petugas pengambil contoh uji air

1) tentukan petugas pengambil contoh uji yang kompeten sesuai dengan kualifikasi yang
dipersyaratkan;
2) petugas pengambil contoh uji harus memahami:
a) sistem manajemen mutu laboratorium;
b) pengambilan contoh uji, pengendalian mutu pengambilan contoh uji, dan pengujian
parameter lapangan;
c) parameter kualitas lingkungan;
d) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
e) pengelolaan limbah laboratorium;
f) identifikasi dan pengendalian risiko.

6 Persiapan pengambilan contoh uji

6.1 Persiapan peralatan

1) siapkan semua alat pengambil contoh uji, alat pengukuran parameter lapangan, dan
peralatan pendukung sesuai dokumen perencanaan;
2) pastikan semua peralatan dalam keadaan baik dan layak digunakan;
3) lakukan kalibrasi atau pengecekan alat pengukuran parameter lapangan sesuai dengan
petunjuk penggunaan alat;
4) cuci alat pengambil contoh uji air dan peralatan pendukung (contoh: kotak pendingin dan
sistem penyaringan vakum).

6.2 Persiapan wadah contoh uji

1) siapkan jenis, volume, dan jumlah wadah contoh uji sesuai dengan dokumen
perencanaan;
© BSN 2021 17 dari 37
SNI 8995:2021

2) lakukan pencucian wadah contoh uji sesuai dengan parameter yang akan diuji (lihat
subpasal 6.2.1 sampai 6.2.5);
3) beri label berbahan tahan air pada wadah contoh uji.

6.2.1 Pencucian wadah contoh uji untuk pengujian parameter logam total dan logam
terlarut

Siapkan wadah contoh uji dengan langkah kerja sebagai berikut:


1) cuci wadah gelas atau plastik PE, PP, atau PTFE beserta tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat kemudian bilas dengan air keran;
2) bilas dengan asam nitrat (HNO3) 1:1, kemudian bilas lagi dengan air bebas mineral
sebanyak 3 kali dan keringkan;
3) setelah kering, tutup wadah dengan rapat;
4) beri label berbahan tahan air pada wadah contoh uji.

6.2.2 Pencucian wadah contoh uji untuk pengujian parameter anorganik nonlogam

Siapkan wadah contoh uji dengan langkah kerja sebagai berikut:


1) cuci wadah beserta tutupnya dengan deterjen bebas fosfat, kemudian bilas dengan air
keran;
2) bilas kembali dengan air bebas mineral sebanyak 3 kali dan keringkan;
3) setelah kering, tutup wadah dengan rapat.

6.2.3 Pencucian wadah contoh uji untuk pengujian parameter BOD, COD, fosfor,
nitrogen, nitrit, nitrat, dan amonia

Siapkan wadah contoh uji dengan langkah kerja sebagai berikut:


1) cuci wadah gelas atau plastik PE, PP, atau PTFE beserta tutupnya dengan deterjen bebas
fosfat kemudian bilas dengan air keran;
2) bilas dengan asam klorida (HCl) 1:1, kemudian bilas kembali dengan air bebas mineral
sebanyak 3 kali dan keringkan;
3) setelah kering, tutup wadah dengan rapat.

6.2.4 Pencucian wadah contoh uji untuk pengujian parameter senyawa organik yang
dapat diekstraksi (termasuk minyak lemak, minyak mineral, dan pestisida)

Siapkan wadah contoh uji dengan langkah kerja sebagai berikut:


1) cuci wadah gelas beserta tutupnya dengan deterjen bebas fosfat, bilas dengan air keran,
kemudian bilas dengan air bebas mineral;
2) bilas wadah gelas beserta tutupnya dengan 10 mL aseton, kemudian kocok wadah agar
aseton tersebar merata di permukaan dalam wadah serta mengenai lining PTFE dalam
tutup, kemudian buang aseton pada tempat pengumpulan limbah;
3) keringkan wadah kemudian tutup wadah dengan rapat agar tidak terjadi kontaminasi baru.

CATATAN Penanganan limbah sisa pencucian yang menggunakan larutan pembilas seperti HNO3,
HCl, atau aseton dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur pengelolaan limbah di laboratorium.

6.3 Persiapan dokumen pendukung dan rekaman data lapangan

Siapkan dokumen pendukung dan rekaman lapangan berikut:


a) data dan infomasi tentang kondisi lingkungan di lokasi pengambilan contoh uji,
usaha/kegiatan yang berada di sekitar lokasi pengambilan contoh uji, dan peta lokasi
pengambilan contoh uji;
b) dokumen analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pengambilan contoh uji (contoh
© BSN 2021 18 dari 37
SNI 8995:2021

dokumen dapat dilihat di lampiran C);


c) formulir rekaman data lapangan (contoh formulir dapat dilihat di lampiran C);
d) dokumen pendukung lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
7 Bahan

a) air keran;
b) air bebas mineral;
c) deterjen bebas fosfat;
d) larutan pembilas wadah contoh uji, misal: HNO3, HCl, aseton (lihat subpasal 6.2);
e) bahan pengawet contoh uji sesuai dokumen perencanaan;
f) media penyaring dengan ukuran pori 0,45 µm yang tidak mengandung zat yang akan diuji
atau kandungan zat yang akan diuji dalam contoh uji jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan yang terkandung di dalam media penyaring;
g) label; dan
h) tisu.

8 Peralatan

8.1 Alat pengambil contoh uji

Alat pengambil contoh uji sesuai dengan dokumen perencanaan;

8.2 Wadah contoh uji

Wadah contoh uji sesuai dengan dokumen perencanaan.

8.3 Peralatan pengukuran parameter lapangan

a) pH meter;
b) termometer;
c) DO meter atau peralatan pengujian DO dengan metode Winkler;
d) alat pengukur transparansi atau kecerahan (secchi disc) jika melakukan pengambilan
contoh uji air danau dan sejenisnya;
e) alat pengukur laju alir;
f) alat pengukur waktu (stopwatch);
g) alat pengukur kedalaman (depth sounder atau water level meter atau tali yang telah
dilengkapi pemberat dan terukur panjangnya);
h) meteran.

8.4 Peralatan pendukung

a) kotak pendingin, dapat menyimpan wadah contoh uji serta bahan pendingin sehingga
suhu tetap terjaga pada ≤ 6 °C;
b) sistem penyaringan vakum atau sistem penyaring lainnya;
c) alat penentu titik koordinat (Global Position System / GPS);
d) alat dokumentasi (contohnya kamera);
e) alat tulis tahan air;
f) botol semprot;
g) alat pelindung diri antara lain: baju lapangan, masker, sarung tangan, kacamata
pengaman (safety goggles), sepatu pengaman (safety shoes), topi pengaman (safety
helmet), dan baju pelampung (life jacket).

© BSN 2021 19 dari 37


SNI 8995:2021

9 Cara Pengambilan contoh uji

9.1 Cara pengambilan contoh uji secara umum

Lakukan pengambilan contoh uji sesuai dokumen perencanaan pengambilan contoh uji (lihat
Pasal 5), dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) ukur penampang badan air dan/atau laju alir air dan/atau kedalaman badan air jika belum
ada data sekunder;
2) siapkan alat pengambil contoh uji sesuai dengan dokumen perencanaan;
3) bilas alat pengambil contoh uji dengan air yang akan diambil minimal tiga kali pembilasan;
4) ambil contoh uji pada badan air sesuai subpasal 9.2, dan/atau subpasal 9.3, dan/atau
subpasal 9.4, dan/atau subpasal 9.5;
5) untuk parameter tertentu, ambil contoh uji sesuai subpasal 9.6.
6) masukkan contoh uji yang telah diambil ke dalam wadah contoh uji;
7) ukur segera parameter lapangan yang dapat berubah dengan cepat dan tidak dapat
diawetkan seperti pH, oksigen terlarut, dan temperatur (lihat pasal 10);
8) lakukan perlakuan pendahuluan contoh uji sesuai pasal 11;
9) catat identitas pada label setiap wadah yang telah berisi contoh uji, kemudian simpan
contoh uji dalam kotak pendingin;
10) lakukan rangkaian pengamanan contoh uji sesuai pasal 13;
11) catat dan laporkan seluruh rangkaian kegiatan pengambilan contoh uji dalam formulir
rekaman data lapangan (lihat pasal 14).

9.2 Cara pengambilan contoh uji air sungai, anak sungai, dan sejenisnya

Ambil contoh uji dengan teknik pengambilan contoh uji sesaat (grab sampling) atau teknik
pengambilan contoh uji gabungan (composite sampling) pada titik pengambilan contoh uji
sesuai Tabel 1.

9.3 Cara pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya

Ukur transparansi/kecerahan (lihat pasal 10) kemudian ambil contoh uji dengan teknik
pengambilan contoh uji sesaat (grab sampling) atau teknik pengambilan contoh uji gabungan
(composite sampling) pada titik pengambilan contoh uji sesuai Tabel 2.

9.4 Cara pengambilan contoh uji air rawa dan lahan basah lainnya

Ambil contoh uji dengan teknik pengambilan contoh uji sesaat (grab sampling) atau teknik
pengambilan contoh uji gabungan (composite sampling) pada lokasi dan titik pengambilan
contoh uji yang telah ditentukan (lihat subpasal 5.1.3).

9.5 Cara pengambilan contoh uji air dari akuifer

1) catat informasi terkait sumur seperti jenis sumur, konstruksi sumur, tahun pembuatan,
pemilik sumur, dan lokasi atau denah sumur ke dalam formulir rekaman data lapangan
(contoh formulir dapat dilihat di Lampiran C);
2) tentukan koordinat dan elevasi dengan alat GPS, bila diperlukan;
3) ukur tinggi dan diameter sumur (lihat Gambar 11);
4) Ukur muka air tanah dan kedalaman sumur (lihat Gambar 11);
5) catat semua hasil pengukuran dalam formulir rekaman data lapangan;
6) ambil contoh uji sesuai peruntukannya (lihat 9.5.1 sampai 9.5.2).
© BSN 2021 20 dari 37
SNI 8995:2021

Keterangan:
1 adalah sumur gali;
2 adalah sumur pantek/bor;
H adalah kedalaman sumur (m);
h adalah tinggi sumur (m);
p adalah muka air tanah (m);
D adalah diameter (m);

Gambar 11 – Contoh pengukuran tinggi sumur, diameter sumur, muka air tanah, dan
kedalaman sumur

9.5.1 Cara pengambilan contoh uji pada sumur bor

9.5.1.1 Cara pengambilan contoh uji pada sumur produksi

Buka kran air sumur produksi dan biarkan air mengalir selama 1 menit – 2 menit. Tampung
contoh uji dalam wadah contoh uji sesuai dokumen perencanaan.

9.5.1.2 Cara pengambilan contoh uji pada sumur pantau

1) kuras sumur pantau sebanyak tiga kali volume air sumur atau kuras sampai kering atau
ukur suhu, konduktivitas, atau pH air sumur hingga konstan;
2) tunggu sampai air terkumpul kembali, lalu ambil contoh uji menggunakan pompa
peristaltik atau alat Bailer sesuai petunjuk penggunaan alat dan pindahkan contoh uji ke
dalam wadah contoh uji;

9.5.2 Cara pengambilan contoh uji pada sumur gali

Lakukan pengambilan contoh uji pada sumur gali, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) baca petunjuk penggunaan alat pengambil contoh uji;
2) turunkan alat pengambil contoh uji ke dalam sumur sampai kedalaman tertentu;
3) setelah terisi contoh uji, angkat alat pengambil contoh uji secara perlahan-lahan;
4) pindahkan contoh uji dari alat pengambil contoh uji ke dalam wadah.

CATATAN Jika diduga terjadi pencemaran pada air dari akuifer, kuras sumur gali sebanyak tiga kali
volume air sumur atau kuras sampai kering, atau ukur suhu, konduktivitas, atau pH air sumur hingga
konstan, tunggu sampai air terkumpul kembali, kemudian ambil contoh uji sesuai langkah 1) sampai 4).

© BSN 2021 21 dari 37


SNI 8995:2021

9.6 Cara Pengambilan contoh uji untuk parameter tertentu

9.6.1 Cara pengambilan contoh uji untuk pengujian logam total dan logam terlarut

Lakukan pengambilan contoh uji untuk pengujian logam total dan logam terlarut dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) ambil contoh uji sesuai pasal 9.1;
2) untuk pengujian logam total, ambil contoh uji, masukkan ke dalam wadah contoh uji dan
lakukan pengawetan sesuai subpasal 11.2;
3) untuk pengujian logam terlarut, ambil contoh uji, lakukan penyaringan contoh uji sesuai
subpasal 11.1, masukkan ke dalam wadah contoh uji, dan lakukan pengawetan sesuai
subpasal 11.2.

9.6.2 Cara pengambilan contoh uji untuk pengujian minyak mineral dan minyak
lemak

Lakukan pengambilan contoh uji untuk pengujian minyak mineral dan minyak lemak dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1) selama pengambilan contoh uji, gunakan sarung tangan lateks (jangan gunakan sarung
tangan plastik);
2) lakukan langkah 1) pada subpasal 9.1;
3) ambil 1 L contoh uji dengan cara memasukkan wadah gelas bermulut lebar ke dalam
badan air hingga hampir penuh;
4) lakukan langkah 7) sampai 11) pada subpasal 9.1

9.6.3 Cara pengambilan contoh uji untuk pengujian pestisida

Lakukan pengambilan contoh uji untuk pengujian pestisida dengan cara sebagai berikut :
1) selama pengambilan contoh uji, gunakan sarung tangan lateks (jangan gunakan sarung
tangan plastik);
2) lakukan langkah 1) sampai 3) pada subpasal 9.1;
3) tentukan posisi atau titik pengambilan contoh uji di area yang tidak terlalu deras arusnya;
4) jika menggunakan teknik pengambilan contoh uji sesaat (grab sampling), ambil sejumlah
contoh uji menggunakan alat yang sesuai (gayung atau ember stainless/non plastik)
kemudian pindahkan ke dalam wadah contoh uji yang sudah dibilas;
5) jika menggunakan teknik pengambilan contoh uji gabungan (composite sampling) ambil
contoh uji kemudian masukkan ke dalam wadah penampung, aduk hingga homogen, dan
pindahkan ke dalam wadah contoh uji;
6) lakukan langkah 7) sampai 11) subpasal 9.1.

9.6.4 Cara pengambilan contoh uji untuk pengujian BOD

Lakukan pengambilan contoh uji untuk pengujian BOD dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
1) lakukan langkah 1) pada subpasal 9.1;
2) ambil contoh uji secara hati-hati dengan cara memasukkan wadah contoh uji berkapasitas
1 L ke dalam badan air hingga penuh;
3) apabila langkah 2) tidak memungkinkan dilakukan, ambil contoh uji menggunakan alat
pengambil contoh uji kemudian pindahkan contoh uji ke dalam wadah contoh uji. Hindari
terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama pengisian wadah dan pastikan tidak
ada gelembung udara yang tertinggal;
4) lakukan langkah 7) sampai 11) pasal 9.1.
© BSN 2021 22 dari 37
SNI 8995:2021

10 Pengukuran parameter lapangan

1) lakukan segera pengukuran parameter lapangan antara lain pH, temperatur, DO;
2) lakukan pengukuran parameter pH sesuai SNI 6989.11 atau petunjuk penggunaan alat
atau metode standar lainnya;
3) lakukan pengukuran parameter temperatur sesuai SNI 6989.23 atau petunjuk penggunaan
alat atau metode standar lainnya;
4) lakukan pengukuran parameter DO sesuai SNI 6989.14 atau petunjuk penggunaan alat
atau metode standar lainnya;
5) untuk pengambilan contoh uji air danau dan sejenisnya, lakukan pengukuran parameter
transparansi dengan cara memasukkan secchi disc ke dalam badan air hingga secchi disc
tidak terlihat lagi dan catat kedalamannya dalam satuan meter.

11 Perlakuan pendahuluan contoh uji

11.1 Penyaringan contoh uji

Lakukan penyaringan contoh uji di lapangan untuk pengujian parameter terlarut sebagai
berikut:
1) siapkan sistem penyaring vakum dan media penyaring atau sistem penyaring lainnya
yang akan digunakan;
2) ambil contoh uji yang akan disaring sesuai parameter yang akan diuji;
3) lakukan penyaringan hingga mencapai volume contoh uji yang diperlukan untuk pengujian
(lihat Lampiran B);
4) tampung filtrat contoh uji ke dalam wadah contoh uji sesuai dokumen perencanaan;
5) lanjutkan perlakuan pendahuluan contoh uji sesuai subpasal 11.2.

11.2 Pengawetan contoh uji

1) lakukan pengawetan contoh uji sesuai parameter yang akan diuji (lihat Lampiran B);
2) simpan contoh uji yang sudah diawetkan dalam kotak pendingin;
3) contoh uji siap dibawa ke laboratorium.

12 Pengendalian mutu

a) gunakan wadah contoh uji yang bebas kontaminan dibuktikan dengan melakukan
pengujian blanko wadah contoh uji sebanyak 5% dari jumlah wadah yang telah dicuci
setidaknya 6 bulan sekali.
b) gunakan alat pengambil contoh uji yang bebas kontaminan.
c) gunakan peralatan pengukuran parameter lapangan yang terkalibrasi.
d) lakukan pengambilan contoh uji oleh petugas pengambil contoh uji yang kompeten.
e) lakukan pengendalian mutu di lapangan sesuai tujuan pengambilan contoh uji dengan
ketentuan berikut:
1) blanko

(a) blanko peralatan


Siapkan blanko peralatan apabila pencucian alat pengambil contoh uji dilakukan
di lapangan dan lakukan pengujian blanko setidaknya 6 bulan sekali;

© BSN 2021 23 dari 37


SNI 8995:2021

(b) blanko lapangan


Siapkan dan lakukan pengujian blanko lapangan apabila di sekitar lokasi
pengambilan contoh uji terdapat usaha/kegiatan tertentu yang dapat
mempengaruhi kadar parameter yang akan diuji.

(c) blanko penyaringan


Siapkan blanko penyaringan jika melakukan pengambilan contoh uji untuk
parameter logam terlarut dan lakukan pengujian blanko setidaknya 6 bulan sekali.

2) contoh uji duplikat lapangan


Siapkan contoh uji duplikat lapangan sesuai dengan kebutuhan. Lakukan pengujian
contoh uji duplikat lapangan setidaknya 1 tahun sekali mewakili setiap badan air yang
diambil contoh ujinya selama tidak ada perubahan kondisi lapangan.

3) contoh uji terbelah (split sample)


Siapkan contoh uji terbelah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengambilan contoh
uji.

13 Rangkaian pengamanan contoh uji (chain of custody)

1) catat rangkaian pengamanan contoh uji pada formulir rekaman data lapangan (contoh
formulir dapat dilihat di Lampiran C).
2) catat semua penyimpangan dari kondisi normal.

14 Pelaporan

Catat pada formulir rekaman data lapangan hal-hal sebagai berikut:


a) nama petugas pengambil contoh uji yang berkompeten.
b) identitas contoh uji (kode titik pengambilan contoh uji dan parameter yang akan diuji).
c) tanggal pengambilan contoh uji.
d) waktu pengambilan contoh uji.
e) teknik pengambilan contoh uji.
f) koordinat lokasi pengambilan contoh uji.
g) rekaman data hasil pengukuran parameter lapangan.
h) rekaman rangkaian pengamanan contoh uji.
i) rekaman data dan informasi kondisi lapangan selama rangkaian pengambilan contoh uji
yang dapat mempengaruhi interpretasi hasil analisis.

© BSN 2021 24 dari 37


SNI 8995:2021

Lampiran A
(informatif)
Contoh pengukuran debit air sungai, anak sungai, dan sejenisnya untuk
penentuan titik pengambilan contoh uji

Untuk sungai, anak sungai dan sejenisnya dengan lebar L, maka lakukan pengukuran debit
air dengan langkah sebagai berikut:

1) lakukan pembagian titik disesuaikan dengan lebar sungai, anak sungai dan sejenisnya,
pada contoh ini penampang sungai dibagi menjadi 10 titik (lihat Gambar A.1);

Keterangan:
L1…L10 adalah lebar sungai (m) ke-1 sampai lebar sungai ke-10;
t1… t10 adalah kedalaman sungai (m) pada titik ke-1 sampai kedalaman sungai pada titik ke-10;
F1…F10 adalah laju alir air sungai (m/detik) pada titik ke-1 sampai laju alir air sungai pada titik ke-
10.

Gambar A.1 – Contoh pembagian penampang sungai untuk penentuan debit air

2) ukur kedalaman dan laju alir air di setiap titik;


3) tentukan debit air (m3/detik) pada setiap titik dengan rumus sebagai berikut:
1
DI = 2 × L1 × t 1 × F 1
(1)
1
DII = (t1 × L2 × F2) + [ 2 t2
( - t 1) × L 2 × F 2 ]
(2)
1
DIII = (t2 × L3 × F3) + [ 2 t3
( - t 2) × L 3 × F 3 ]
(3)
1
DIV = (t3 × L4 × F4) + [ 2 t4
( - t 3) × L 4 × F 4 ]
(4)
DV = (t 4 × L5 × F 5)
(5)
1
DVI = (t6 × L6 × F6) + [ (t 2 5 - t 6) × L 6 × F 6 ] (6)
1
DVII = (t7 × L7 × F ) + [ (t
7 2 6 - t 7) × L 7 ×F ] 7 (7)

© BSN 2021 25 dari 37


SNI 8995:2021

1
DVIII = (t8 × L8 × F8) + [ 2 t7
( - t 8) × L 8 × F 8 ]
(8)
1
DIX = (t9 × L9 × F9) + [ 2 t8
( - t 9) × L 9 × F 9 ] (9)
1
DX = 2 × L10 × t9 × F10 (10)

CATATAN Rumus (5) berlaku jika nilai t4 = t5

4) tentukan debit air sungai, anak sungai, dan sejenisnya (m3/detik) dengan rumus sebagai
berikut:

Debit air sungai = DI + DII + DIII + DIV + DV + DVI + DVII + DVIII + DIX + DX

© BSN 2021 26 dari 37


Lampiran B
(normatif)
Penanganan contoh uji berdasarkan parameter pengujian

Lakukan penanganan contoh uji berdasarkan parameter yang diuji, seperti dalam Tabel B.1 berikut:

Tabel B.1 – Penanganan contoh uji berdasarkan parameter yang diuji

Waktu
Waktu penyimpanan
Minimum Teknik
Wadah penyimpanan maksimum
No Parameter jumlah contoh pengambilan Pengawetan
contoh uji1) maksimum yang menurut US EPA
uji (mL) contoh2)
direkomendasikan CFR 40 Parts 100-
149
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1. Asiditas P,G(B), FP 100 s dinginkan pada suhu ≤ 6C 24 jam 14 hari

2. Alkalinitas P,G, FP 200 s dinginkan pada suhu ≤ 6 C 24 jam 14 hari

3. BOD P,G, FP 1000 s, k dinginkan pada suhu ≤ 6 C 6 jam 48 jam


F, P (PTFE) tambahkan HNO3 sampai
4. Boron 1000 s, k 28 hari 6 bulan
atau quartz pH < 2,
5. Bromida P, G, FP 100 s, k tanpa pengawetan 28 hari 28 hari
analisis secepatnya atau
Total Organik dinginkan , ≤ 6 C dan
6. G(B), P, FP 100 s, k 7 hari 28 hari
Karbon tambahkan HCl, H3PO4,
atau H2SO4 sampai pH < 2

7. Karbon dioksida P,G 100 s segera analisis 15 menit -

© BSN 2021 27 dari 37


Tabel B.1 – Lanjutan (2 dari 6)

Waktu
Waktu penyimpanan
Minimum Teknik
Wadah penyimpanan maksimum
No Parameter jumlah contoh pengambilan Pengawetan
contoh uji1) maksimum yang menurut US EPA
uji (mL) contoh2)
direkomendasikan CFR 40 Parts 100-
149
analisa secepatnya atau
tambahkan H2SO4 sampai
8. COD P,G, FP 100 s, k 7 hari 28 hari
pH < 2; dinginkan pada
suhu ≤ 6 C
9. Klorida P,G, FP 50 s, k tanpa pengawetan - 28 hari
Total klorin dan
10. P,G 500 s analisis segera 15 menit 15 menit
residual klorin
11. Klorin dioksida P, G 500 s analisis segera 15 menit -
- tanpa penyaringan, wadah
- 24 jam – 48 jam
gelap , ≤ 6 C
12. Klorofil P,G 500 s - dengan penyaringan, -
gelap, ≤ -20 C (jangan - 28 hari
disimpan dalam freezer)
13. Warna P,G, FP 500 s, k dinginkan pada suhu ≤ 6 C 24 jam 48 jam

Daya hantar dinginkan pada suhu ≤ 6 C


14. P,G, FP 500 s, k 28 hari 28 hari
listrik (DHL)
- analisis dalam waktu 15
menit, tambahkan NaOH
sampai pH > 12,
14 hari;
- Jika disimpan, dinginkan
15. Total Sianida P,G, FP 1000 s, k 24 jam 24 jam jika contoh
pada suhu ≤ 6 C ditempat
uji terdapat sulfida
gelap, apabila contoh uji
terdapat sisa klor maka
tambahkan tiosulfat

© BSN 2021 28 dari 37


Tabel B.1 – Lanjutan (3 dari 6)

Waktu
Waktu
penyimpanan
Wadah Minimum Teknik penyimpanan
maksimum
No Parameter contoh jumlah contoh pengambilan Pengawetan maksimum yang
menurut US EPA
uji1) uji (mL) contoh2) direkomendasika
CFR 40 Parts 100-
n
149
Sianida hilangkan sisa klor dengan 14 hari;
16. Amenable to P,G, FP 1000 s, k tiosulfat dan dinginkan pada segera 24 jam jika contoh
chlorination suhu ≤ 6 C uji terdapat sulfida
17. Fluorida P 100 s, k tanpa pengawetan 28 hari 28 hari
tambahkan HNO3 atau H2SO4
18. Kesadahan P,G, FP 100 s, k 6 bulan 6 bulan
sampai pH < 2
19. Iodin P,G 500 s segera diuji 15 menit -
Untuk logam - logam terlarut
P(A),G(A),
20. Logam 1000 s, k segera disaring, tambahkan 6 bulan 6 bulan
FP(A)
HNO3 sampai pH < 2
dinginkan pada suhu ≤ 6 C, pH
P(A),G(A),
21. Kromium VI 250 s 9,3 – 9,7, pengawetan dengan 28 hari 28 hari
FP(A)
buffer ammonium sulfat
Air raksa atau P(A), G(A), tambahkan HNO3 sampai pH <
22. 500 s, k 28 hari 28 hari
merkuri FP(A) 2, dinginkan pada suhu ≤ 6 C
analisis segera atau tambahkan
23. Amonia P,G, FP 500 s, k H2SO4 sampai pH < 2, 7 hari 28 hari
dinginkan pada suhu ≤ 6 C
48 jam (14 hari jika
analisis segera; dinginkan pada
24. Nitrat P,G, FP 100 s, k 48 jam contoh uji
suhu ≤ 6 C
diklorinasi)
tambahkan H2SO4 sampai pH <
25. Nitrat + Nitrit P,G, FP 200 s, k 1 hari – 2 hari 28 hari
2, dinginkan pada suhu ≤ 6 C

© BSN 2021 29 dari 37


Tabel B.1 – Lanjutan (4 dari 6)

Waktu
Waktu penyimpanan
Minimum Teknik
Wadah penyimpanan maksimum menurut
No Parameter jumlah contoh pengambilan Pengawetan
contoh uji1) maksimum yang US EPA CFR 40
uji (mL) contoh2)
direkomendasikan Parts 100-149

analisis segera; dinginkan


26. Nitrit P,G, FP 100 s, k - 48 jam
pada suhu ≤ 6 C
dinginkan pada suhu ≤ 6 C,
27. Organik, Kjedal P,G, FP 500 s, k tambahkan H2SO4 sampai 7 hari 28 hari
pH < 2
analisis segera; dinginkan 24 jam (EPA manual
28. Kebauan G 500 s 6 jam
pada suhu ≤ 6 C air minum)
G, bermulut tambahkan HCl atau H2SO4
Minyak dan
29. Lebar dan 1000 s sampai pH < 2, dinginkan 28 hari 28 hari
Lemak
terkalibrasi pada suhu ≤ 6 C

30. MBAS P, G, FP 250 s, k dinginkan pada suhu ≤ 6 C 48 jam 48 jam sebagai CFR

dinginkan pada suhu ≤ 6 C,


7 hari sebelum
G(S), PTFE- tambahkan 1000 mg asam
31. Pestisida 1000 s, k 7 hari ekstraksi; 40 hari
lined cap askorbat/L jika terdapat sisa
setelah ekstraksi
klorin
dinginkan pada suhu ≤ 6
28 hari sampai
32. Fenol P,G 500 s, k C,; tambahkan H2SO4 -
ekstraksi
sampai pH < 2
dinginkan pada suhu ≤ 6 C;
Senyawa
tambahkan HCl sampai pH
Organik G, PTFE-
33. 1000 s < 2; tambahkan 1000 mg 7 hari 14 hari
Purgeables by lined cap
asam askorbat/L jika
purge and trap
terdapat sisa klorin

© BSN 2021 30 dari 37


Tabel B.1 – Lanjutan (5 dari 6)

Waktu
Minimum Waktu penyimpanan
Teknik
Wadah jumlah penyimpanan maksimum
No Parameter pengambilan Pengawetan
contoh uji1) contoh uji maksimum yang menurut US EPA
contoh2)
(mL) direkomendasikan CFR 40 Parts 100-
149
dinginkan pada suhu ≤ 6
Senyawa Organik 7 hari sampai
C;0,008% Natrium tiosulfat
34. Basa/netral dan G (S) gelap 1000 s, k 7 hari ekstraksi; 40 hari
dalam CFR 136 terdapat
asam setelah ekstraksi
klorin
Oksigen Terlarut
35. G Botol BOD 300 s segera analisis 15 menit 15 menit
dengan elektroda
Oksigen Terlarut titrasi dapat ditunda setelah
36. G Botol BOD 300 s 8 jam 8 jam
dengan Winkler contoh diasamkan

37. Ozon G 1000 s segera diuji 15 menit -

38. pH P,G 50 s segera diuji 15 menit 15 menit

untuk fosfat terlarut, contoh


39. Fosfat G(A) 100 s uji segera disaring 48 jam 48 jam (as per EPA)
dinginkan pada suhu ≤ 6 C
tambahkan H2SO4 sampai
40. Total Fosfor P, G, FP 100 s, k pH < 2 dan dinginkan pada 28 hari 28 hari
suhu ≤ 6 C
segera analisis atau
41. Salinitas G, wax seal 240 s 6 bulan -
gunakan wax seal
F, P (PTFE) dinginkan pada suhu ≤ 6
42. Silika 200 s, k 28 hari 28 hari
atau quartz C, jangan dibekukan
43. Sulfat P,G, FP 100 s, k dinginkan pada suhu ≤ 6 C 28 hari 28 hari

© BSN 2021 31 dari 37


Tabel B.1 – Lanjutan (6 dari 6)

Waktu
Minimum Waktu penyimpanan
Wadah Teknik
jumlah penyimpanan maksimum
No Parameter pengambilan Pengawetan
contoh uji1) contoh uji maksimum yang menurut US EPA
contoh2)
(mL) direkomendasikan CFR 40 Parts 100-
149
dinginkan pada suhu ≤ 6
C; tambahkan 4 tetes
44. Sulfida P,G, FP 100 s, k seng asetat 2 N /100 mL 28 hari 7 hari
contoh uji; tambahkan
NaOH sampai pH > 9
P,G, FP
45. Temperatur - s segera analisis 15 menit 15 menit
analisis dihari yang sama;
simpan ditempat gelap
46. Kekeruhan P,G, FP 100 s, k 24 jam 48 jam
selama 24 hari, dinginkan
pada suhu ≤ 6 C
1)Wadah contoh uji,
P = plastik (polietilena atau sejenisnya)
G = gelas
G(A) atau P(A) = gelas dicuci dengan HNO3 1 + 1
G(B) = gelas borosilikat
G(S) = gelas dicuci dengan pelarut organik atau panaskan
FP = floropolimer atau politetrafloroetilena (PTFE)
2)Teknik pengambilan contoh uji,
s = sesaat
k = komposit

CATATAN Sumber Table 1060:I. Summary of Special Sampling and Handling Requirements, Part 1060. Collection and Preservation of samples, Standard
Methods for the Examination of Water and Wastewater, 2017, 23th edition,, American Public Health Association, American Water Works Association, Water
Pollution Control Federation, Washingthon, D.C

© BSN 2021 32 dari 37


Lampiran C
(informatif)
Contoh dokumen analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pengambilan
contoh uji dan formulir rekaman data lapangan

C.1 Dokumen analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pengambilan contoh uji

Analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pengambilan contoh uji harus memuat
sekurang-kurangnya:

a) identitas institusi pengambil contoh uji;


b) alat pelindung diri yang digunakan;
c) tahapan dan kegiatan pengambilan contoh uji (persiapan pengambilan contoh uji,
pelaksanaan pengambilan contoh uji, penyelesaian pengambilan contoh uji);
d) peralatan dan/atau dokumen yang digunakan dalam setiap kegiatan dalam tahapan
pengambilan contoh uji;
e) potensi risiko bahaya atau kerugian dan tindakan pengendaliannya untuk setiap kegiatan
dalam tahapan pengambilan contoh uji;
f) tanda tangan pembuat dokumen dan pengguna jasa pengambilan contoh uji.

© BSN 2021 33 dari 37


Berikut contoh dokumen analisis risiko keselamatan dan kesehatan kerja pengambilan contoh
uji.
Analisis Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pengambilan Contoh Uji
Identitas institusi pengambil contoh uji
Nama Institusi : ............................................................................................................
Alamat Institusi : ............................................................................................................
E-mail / Website : ............................................................................................................
Telepon/Fax/e- : ............................................................................................................
mail
Alat pelindung  baju lapangan  kacamata pengaman  topi pengaman
diri  masker (safety goggles) (safety helmet)
 sarung tangan  sepatu pengaman (safety  .........................
shoes)
Peralatan dan/atau Resiko
No. Langkah Kerja Pengendalian
Dokumen Bahaya/Kerugian
I. Persiapan pengambilan contoh uji
1.
2.
II. Pelaksanaan pengambilan contoh uji
1.
2.
III. Penyelesaian pengambilan contoh uji
1.
2.

Disiapkan oleh Pengguna jasa pengambilan contoh uji

Nama : ......................................... Nama : .........................................

Tanggal : ......................................... Instansi : .........................................

Tanda Tangan : Tanggal : .........................................

Tanda Tangan :
.........................................

.........................................

© BSN 2021 34 dari 37


C.2 Formulir rekaman data lapangan

Formulir rekaman data lapangan memuat:


1. informasi sesuai Pasal 14;
2. data dan informasi badan air yang dilakukan pengambilan contoh uji (contoh data dan
informasi badan air dapat dilihat pada Tabel C.1);
3. tanda tangan petugas pengambil contoh uji dan pihak/instansi setempat di lokasi
pengambilan contoh uji yang mengetahui atau menyaksikan pengambilan contoh uji.

Tabel C.1 – Contoh data dan informasi badan air

No. Badan air Data dan informasi yang diperlukan


1. Sungai, anak sungai dan sejenisnya Nama sungai, anak sungai dan sejenisnya; lokasi;
luas/panjang; lebar; kedalaman; debit rata-rata
tahunan; laju alir air; usaha/kegiatan yang berada di
sekitar sungai, anak sungai dan sejenisnya.
2. Danau dan sejenisnya Nama danau dan sejenisnya; lokasi; luas; kedalaman;
usaha/kegiatan yang berada di sekitar danau dan
sejenisnya.
3. Rawa dan lahan basah lainnya Nama rawa dan lahan basah lainnya; lokasi; luas;
kedalaman; usaha/kegiatan yang berada di sekitar
rawa dan lahan basah lainnya.
4. Akuifer Jenis sumur, konstruksi sumur, tahun pembuatan;
pemilik sumur, lokasi atau denah sumur,
usaha/kegiatan yang berada di sekitar sumur, tinggi
sumur, diameter sumur, muka air tanah, kedalaman
sumur.

© BSN 2021 35 dari 37


Berikut contoh formulir rekaman data lapangan.

FORMULIR REKAMAN DATA LAPANGAN PENGAMBILAN CONTOH UJI AIR


Tanggal/Waktu dimulai Pengambilan Contoh Uji: Tanggal/Waktu berakhir Pengambilan Contoh Uji:

Identitas Petugas Pengambil Contoh Uji (PPC) :

JENIS BADAN AIR DATA DAN INFORMASI BADAN AIR

 Sungai, anak sungai dan sejenisnya


 Danau dan sejenisnya
 Rawa dan lahan basah lainnya
 Akuifer

*Pilih salah satu


Koordinat titik pengambilan contoh uji :

Denah/Sketsa lokasi pengambilan contoh uji :

ALAT PENGAMBIL CONTOH UJI YANG DIGUNAKAN


 Ember bertali
 Integrated sampler
 Gayung bertangkai panjang
 Bailer
 Botol dengan pemberat
 Alat pengambil contoh uji otomatis
 Vertical point sampler
 ... dst
 Horizontal point sampler
PENGUKURAN PARAMETER LAPANGAN
pH :
Temperatur :
DO :
…...... dst :
Transparansi : (untuk contoh uji air danau dan sejenisnya)
RANGKAIAN PENGAMANAN CONTOH UJI
Batas Maks.
Kode Jenis Teknik
No. Volume Pengawetan Waktu Parameter Metode
CU Wadah PCU
simpan
1.
2.

dst
Catatan: (abnormalitas atau penyimpangan dari kondisi normal, jika diperlukan)

Dilakukan PPC Mengetahui:

Tgl : ............................. Nama : .............................


Jam : ............................. Instansi : .............................
Paraf : ............................. Tgl : .............................
Paraf : .............................

© BSN 2021 36 dari 37


Bibliografi

[1] SNI 6989.15:2019, Air dan air limbah – Bagian 15: Cara uji Kebutuhan Oksigen Kimiawi
(Chemical Oxygen Demand/COD) dengan refluks terbuka secara titrimetri

[2] SNI 6989.72:2009, Air dan air limbah – Bagian 72: Cara uji Kebutuhan Oksigen Biokimia
(Biochemical Oxygen Demand/BOD)

[3] ISO 5667-1:2020, Water quality – Sampling – Part 1 – Guidance on the design of
sampling programmes and sampling techniques

[4] ISO 5667-3:2018, Water quality – Sampling – Part 3: Preservation and handling of water
samples

[5] ISO 5667-4:2016, Water quality – Sampling – Part 4: Guidance on sampling from lakes,
natural and man-made

[6] ISO 5667-6:2014, Water quality – Sampling – Part 6: Guidance on sampling of rivers
and streams

[7] ISO 5667-14:2014, Water quality – Sampling – Part 14: Guidance on quality assurance
and quality control of environmental water sampling and handling

[8] Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, 2017, 23th edition,
American Public Health Association, American Water Works Association, Water
Pollution Control Federation, Washingthon, D.C., Part 1060. Collection and Preservation
of samples

[9] Anwar Hadi, 2015, Pengambilan sampel lingkungan, Jakarta:Erlangga.

[10] Minnesota Polution Agency Control, February 2015, Water chemistry assessment
protocol for wetlands monitoring sites, Biological Monitoring Program.

[11] U.S. Geological Survey, 2018, General introduction for the “National Field Manual for the
Collection of Water Quality Data” (ver. 1.1, June 2018): U.S. Geological Survey
Techniques and Methods, book 9, chapter A2. Selection of Equipment for Water
Sampling.

[12] WHO, UNEP, UNESCO, WMO, Global Environment Monitoring System


(GEMS)/WATER Operational Guide, 1992, Third Edition, GEMS/W.92.1,.

[13] Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang


Penyelengaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

© BSN 2021 37 dari 37


Informasi pendukung SNI 8995:2021

[1] Komite Teknis Perumusan SNI


Komite Teknis 13-03 Kualitas Lingkungan

[2] Susunan keanggotaan Komite Teknis Perumusan SNI


Ketua : Noer Adi Wardojo – Pemerintah
Sekretaris : Diah Wati Agustayani – Pemerintah
Anggota : 1. M.S. Belgientie TRO – Pemerintah
2. Noor Rachmaniah – Pemerintah
3. Ardeniswan – Pakar
4. Sunardi – Pakar
5. Muhamad Farid Sidik – Pakar
6. Sri Bimo Andy Putro – Pelaku Usaha
7. Henggar Hardiani – Pelaku Usaha
8. Toto Wiradisatra – Pelaku Usaha
9. Rina Aprishanty – Konsumen
10.Yuli Purwanto – Konsumen
11.Oges Susetio – Konsumen

[3] Konseptor Rancangan SNI


1. Henggar Hardiani
2. Muhamad Farid Sidik
3. Wandi Try Karya Utama

[4] Sekretariat pengelola Komite Teknis Perumusan SNI


Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan, Sekretariat Jenderal Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Anda mungkin juga menyukai