Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN OBSERVASI / PRAKTEK

UJI SERTIFIKASI

BIDANG : PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK


SUB-BIDANG : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ENERGI BARU TERBARUKAN
UNIT PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN (PLTS)
( D.35.112.01.Kualifikasi.4.KITEBT)

Benny MM Marbun
8 - 12 Desember 2020
Pusat Penelitian dan Pengkajian Energi Baru dan Terbarukan
(P3 EBT) Institut Teknologi PLN
LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka uji kompetensi Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan
Pembangkit Listrik PLTS dengan :
UNIT KOMPETENSI : Pembangunan dan Pemasangan (PLTS)
KODE UNIT KOMPETENSI : D.35.112.01.KUALIFIKASI.4.KITEBT
Okupasi INTI 1 : Memasang kelistrikan Kontrol Dan Instrumen
PLTS bagi Analis Muda
Kode Okupasi INTI 1 : D.35.112.09.116.1
Okupasi INTI 2 : Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan
Pembangkit Tenaga Listrik bagi Analis Muda
Kode Okupasi INTI 2 : D.35.142.00.119.1

Dalam hal ini pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan PLTS terdiri dari
susunan tim sebagai berikut :
Ketua : Benny MM Marbun
Angota : Aman Rahman
Angota : Sadar Tobing
Anggota : Harry Suryanto
Anggota : Willem
Anggota : Andi Ruman

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 2


II. PERSIAPAN PEKERJAAN

Sebelum melakukan pembangunan dan pemasangan PLTS, kondisi dan kesiapan


operasi semua komponen sistem harus diperiksa terlebih dahulu. Namun sebelum
melakukan pemeriksaan diharuskan telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
dengan tepat, baik dan benar.
Alat Pelindung Diri yang digunakan diantaranya :
1. Safety Helmet
2. Wearpack
3. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
4. Sarung Tangan (Hand Glove)
5. Kacamata Pelindung (Safety Glass)
6. Penyumbat Telinga (Ear Plug)
7. Penutup Telinga (Ear Muff)
8. Masker

Untuk pemeriksaan dan pengoperasian yang lebih rinci, gunakan dan pelajari buku
Operasi dan Manual perangkat yang telah ada di masing-masing lokasi PLTS secara
detail, baik dan benar. Adapun persiapan pekerjaan pembangunan dan pemasangan
adalah sebagai berikut :
• Menyiapkan dokumentasi sesuai Intruksi Kerja, Form Uji dan Ceklist
Pembangunan PLTS
• Setelah mendapatkan perintah kerja (SPK) untuk pemasangan PLTS, kemudian
menyusun Tim Kerja Tenaga Teknik sebagai pelaksana kerja pemasangan PLTS
• Memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai
• Persiapkan peralatan komunikasi HT_Handy Talky dan/atau HP_HandPhone.
• SOP/IK sesuai pekerjaan
• Peralatan dan Perlengkapan (Tools and Equipment) sesuai pekerjaan.
• Komponen pendukung (Aksesoris) sesuai pekerjaan bila diperkukan.
• Koordinasi dengan Pemilik (Owner) dan pihak yang terkait, termasuk Tim Kerja.
• Membuat JSA (Job Safety Analyst) sebelum pemasangan PLTS.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 3


• Mensurvey lokasi / area yang akan dipasang dan diberi tanda peringatan atau
rambu – rambu ( Safety Line ) bila diperlukan.
• Yakinkan bahwa peralatan listrik, perlengkapan aksesoris dan komponen
komponen PLTS yang akan dipasang handal , aman, dan perlengkapan (tools and
equipment) dalam kondisi siap siaga (standby).

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 4


III. PROSES PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK
PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS)

Proses terdiri dari pembangunan dan pemasangan, Adapun proses pemasangan


adalah sebagai berikut :

• Proses Pemasangan Panel Surya (PV) di luar rumah (atap, genteng, atau dengan
bikin tower sendiri, dll) langsung menghadap cahaya matahari sesuaikan dengan
keadaan/tempat/situasi aman.
• Tarik kabel dari Panel Surya, lalu koneksikan (masukkan) socket/stekernya ke EBS
(Electric Box System) IN DC ( Ada DC IN ada DC OUT) Plus ON-OFF bila anda
pakai (jangan lupa Tombol ON-OFF anda perhatikan. Jika dipakai ON jika tidak
dipakai OFF kan). Untuk kabel bila kurang panjang dapat disesuikan baik ditambah
ataupun disambung sendiri. Atur instalasi kabel & EBS rapi dan aman dari
jangkauan anak-anak dan lain-lain.
• Saat Panel Surya bekerja, pada EBS ada lampu indicator warna merah jika proses
pengisian energy dari Panel Surya ke EBS akan penuh lampu indikator merah akan
menyala berkedip kedip, jika sudah penuh akan mati. Lampu Indicator warna hijau
menyala menandai adanya arus yg sedang bekerja .
• Pada EBS (Electric Box System) ada stop kontak Out AC yang berguna untuk
menyalakan peralatan elektronik sesuai watt dan energy yang tersimpan. Selalu
gunakan stop kontak yang sudah berstandar SNI.
• Usahakan agar tidak dipakai langsung, berikan jarak waktu 1 hari (apabila cuaca
cerah dengan matahari bersinar) agar baterai terisi penuh Sebelum digunakan
• Siap digunakan untuk menyalakan lampu penerangan dan lain-lain sesuai
kebutuhan.

Sistem dianggap memiliki konfigurasi penyambungan sistem DC (DC-coupling) jika


komponen utamanya terhubung di bus DC. Daya listrik dibangkitkan oleh modul fotovoltaik
dan digunakan untuk mengisi baterai melalui solar charge controller. SCC adalah pengonversi
DC-DC untuk menurunkan tegangan modul fotovoltaik ke level tegangan baterai yang juga
dilengkapi dengan maximum power point tracker (MPPT) untuk mengoptimalkan
penangkapan energi. Di siang hari, dengan radiasi sinar matahari yang cukup, baterai diisi
untuk mencapai kondisi pengisian (SoC, state of charge) yang maksimal. Seiring dengan

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 5


meningkatnya permintaan listrik hingga beban melebihi daya larik fotovoltaik yang terhubung,
inverter baterai akan menyalurkan energi dari baterai ke beban dan akan berhenti beroperasi
ketika SoC baterai mencapai batas minimum.

Gambar 1 Sistem PLTS Konfigurasi DC Coupling

Sistem PLTS Konfigurasi AC Coupling

Komponen utama yang membedakan sistem AC-coupling dengan DC-coupling adalah inverter
jaringan. Dalam konfigurasi AC-coupling, modul fotovoltaik dan baterai dihubungkan di bus
AC melalui inverter jaringan dan inverter baterai. Modul fotovoltaik terhubung ke inverter
jaringan dimana tegangan diubah dari DC ke AC. Serupa dengan charge controller, inverter
jaringan juga dilengkapi dengan perangkat MPPT untuk mengoptimalkan penangkapan energi.
Daya dari rangkaian modul fotovoltak dapat langsung digunakan oleh beban di siang hari dan
kelebihannya digunakan untuk mengisi baterai melalui inverter baterai pada saat yang sama.

Gambar 2 Sistem PLTS Konfigurasi AC Coupling

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 6


Berbeda dengan sistem DC-coupling, inverter baterai dalam sistem AC-coupling bekerja
secara dua arah (bidirectional). Alat ini berfungsi sebagai pengatur pengisian baterai (charger)
ketika radiasi sinar matahari cukup, beban terpenuhi, dan baterai belum terisi penuh (SoC
rendah). Ketika beban melampaui jumlah daya masukan modul fotovoltaik, biasanya pada
malam hari atau saat hari sedang berawan, maka inverter baterai akan beralih menjadi inverter
mengubah arus DC-AC sehingga energi dari baterai dapat digunakan untuk memenuhi
permintaan beban. Sistem konversi di sistem AC-coupling bekerja dalam dua cara. Hal ini
menyebabkan rugi-rugi konversi yang lebih besar dibandingkan sistem DC-coupling. Namun
demikian, sistem AC-coupling lebih menguntungkan jika kemungkinan beban pada siang hari
lebih besar karena dalam hal ini kerugian konversi hanya akan terjadi di inverter jaringan.
Disisi lain, konfigurasi AC memberi lebih banyak fleksibilitas untuk dengan mudah diperluas
dengan tambahan rangkaian modul fotovoltaik atau dijalankan secara hibrida bersama dengan
pembangkit listrik lainnya. Mirip dengan sistem DC-coupling, inverter baterai harus bekerja
secara paralel untuk mencapai keluaran daya yang lebih besar. Karena inverter baterai adalah
“otak” pembentukan jaringan distribusi di dalam PLTS off-grid, harus ada setidaknya satu
inverter yang bertindak sebagai “master” yang menyediakan referensi tegangan dan frekuensi,
sementara inverter baterai sisanya bertindak sebagai “slave” yang bergabung di dalam jaringan.
Konfigurasi inverter baterai dan pembuatan jaringan (grid forming) akan dijelaskan lebih detail
pada bab inverter baterai.

Di Pusat Penelitian dan Pengkajian Energi Baru Terbarukan yang terpasang ada dua sistem
yaitu :

1. Sistem PLTS On Grid


2. Sistem PLTS off Grid

Pada Sistem PLTS On Grid dengan menggunakan konfigurasi AC Copling dengan terdiri dari
Komponen :

1. PV modul sebanyak 48 Unit dengan permodul 260 Wp


2. Inverter Tripower 17 kW merk SMA
3. Box Panel DC
4. Sunny webbox
5. Box Penel AC
6. Kwh Meter Ekspor Import

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 7


Berikut Single Line PLTS On Grid pada Tempat Uji Kompetensi

Gambar 3 Single Line PLTS On Grid

Pada Sistem PLTS Off Grid dengan menggunakan konfigurasi AC Coupling dengan terdiri
dari komponen :

1. PV modul sebanyak 48 Unit dengan permodul 260 wp


2. Inverter Tripower 17 kW merk SMA
3. Inverter Sunny Island sebanyak 8 Unit dengan per Unit 4.6 kW
4. Box Panel DC
5. Sunny webbox
6. Box Penel AC
7. Batteray sebanyak 16 Buah dengan per Unit 150 Ah
8. Kwh Meter Ekspor Import

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 8


Gambar 4 Single Line PLTS Off Grid

Secara umum, kedua konfigurasi tersebut menggunakan komponen yang sama kecuali untuk
solar charge controller (SCC), komponen yang dipasang di sisi setelah kotak penggabung
(combiner box). Penggunaan SCC di dalam sistem DC-coupling diganti dengan inverter
jaringan di dalam sistem AC-coupling.

Tabel berikut menjelaskan secara singkat fungsi masing-masing komponen.


No. Nama – Nama Komponen Keterangan
1. Rangkaian modul fotovoltaik Rangkaian modul fotovoltaik atau juga disebut
larik atau array terdiri dari beberapa modul yang
dihubungkan secara seri dan/atau paralel.
Rangkaian ini mengubah radiasi sinar matahari
yang mengenai seluruh permukaan rangkaian
menjadi tenaga listrik

2. Kotak penggabung atau combiner Kotak penggabung atau combiner box


box menggabungkan beberapa string modul surya atau
modul surya dalam konfigurasi paralel. Kotak
penggabung ini juga dilengkapi perangkat proteksi
untuk melindungi setiap string modul fotovoltaik.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 9


3. Pengkabelan dari larik fotovoltaik Pengkabelan menghubungkan keluaran dari kotak
ke rumah pembangkit penggabung ke solar charge controller yang
berada di rumah pembangkit. Kabel pada
umumnya dipasang di bawah tanah dan harus
tahan cuaca maupun tahan sinar ultraviolet (UV).

4. Solar charge controller (SCC) SCC mengubah keluaran dari modul surya untuk
mencapai tingkat tegangan baterai dan
mengendalikan proses pengisian baterai.

5. Panel distribusi DC Panel distribusi DC digunakan sebagai titik


sambungan (bus) untuk tegangan DC. Panel ini
menghubungkan SCC, bank baterai, dan inverter.

6. Bank baterai Bank baterai menyimpan energi yang dihasilkan


modul surya di siang hari dan digunakan ketika

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 10


beban meningkat dan energi dari modul
fotovoltaik tidak mencukupi untuk memasok
energi.

7. Inverter battery Inverter battery mengubah tegangan DC bank


battery (sekitar 48 VDC) ke tegangan AC pada
230 VAC. Inverter ini juga menjaga baterai agar
energi di dalam baterai tidak habis terpakai.

8. Panel distribusi AC Panel distribusi AC digunakan untuk


menghubungkan beberapa inverter baterai secara
paralel serta menghubungkan ke jaringan
distribusi. Panel ini terdiri dari beberapa titik
sambungan atau busbar, sistem proteksi, meteran
energi, dan indikator operasional.

9. Sistem pemantauan dan Sistem pemantauan jarak jauh atau remote


pyranometer monitoring system (RMS) dan pyranometer
adalah instrumen untuk memantau kinerja sistem
secara lengkap dan iradiasi matahari di lokasi
tertentu. Jika jaringan komunikasi tersedia dan
bekerja dengan baik, pemantauan dapat dilakukan
dari jarak jauh selama sistem terhubung dengan
GSM.

10. Rumah pembangkit Rumah pembangkit adalah bangunan tempat


dipasangnya sebagian besar komponen elektronik
termasuk inverter baterai, panel distribusi AC ,

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 11


SCC, dan bank baterai. Rumah pembangkit
melindungi komponen-komponen yang sensitif
terhadap cuaca buruk atau kondisi lingkungan
lainnya yang dapat merusak sistem PLTS.
11. Penangkal petir Penangkal petir digunakan untuk menangkap
sambaran petir untuk menghindari sambaran
langsung ke bagian-bagian yang berbahan
konduktor lainnya di area sistem pembangkit.
Sistem PLTS juga harus didukung pembumian
yang baik dan perangkat proteksi tegangan surja
(surge protection device) tambahan untuk
melindungi perangkat elektronik dari efek tak
langsung dari sambaran petir.

12. Kotak pembumian (elektroda Kotak pembumian (grounding box) berfungsi


pembumian dan ikatan ekipotensial) sebagai tempat penanaman elektroda pembumian
dan ikatan ekipotensial dari semua sistem
pentanahan komponen PLTS termasuk rangkaian
modul surya, rumah pembangkit, dan penangkal
petir.

13. Distribusi tegangan menengah Distribusi tegangan menengah adalah solusi


alternatif untuk mengurangi rugi-rugi distribusi
termasuk jatuh tegangan (voltage drop). Distribusi
tegangan menengah terdiri dari transformator
penaik dan penurun tegangan untuk mengubah
tegangan dari tegangan rendah ke menengah, dan
sebaliknya. Distribusi tegangan menengah
diperlukan bila jarak dari sistem PLTS ke beban
atau ke sambungan pelanggan lebih dari 1 hingga
3 km, tergantung pada ukuran kabel dan beban
yang tersambung.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 12


14. Distribusi tegangan rendah dan Distribusi tegangan rendah terdiri dari tiang
lampu jalan jaringan yang dikombinasikan dengan lampu jalan
untuk menopang kabel saluran udara (overhead
cable). Konfigurasi jalur distribusi tersebut dapat
berupa satu-fasa (230 VAC) atau tiga-fasa (400
VAC) tergantung pada total kapasitas sistem.
15 Rumah tangga Para pelanggan tersambung melalui tiang jaringan
dan masing-masing dilengkapi dengan soket dan
tiga lampu LED (Light Emitting Diode). Setiap
instalasi rumah tangga dilindungi oleh miniature
circuit breaker (MCB) dan pembatas energi
(energy limiter) untuk mengendalikan alokasi
energi.

Berikut PLTS yang sudah terpasang dalam Lokasi Uji Kompetensi di Pusat Penelitian dan
Pengkajian Energi Baru dan Terbarukan (P3 EBT) IT PLN
1. PV Modul

Dokumentasi Pemasangan RoofTop PV di P3 EBT IT – PLN

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 13


2. Inveter On Grid
Data Spesifikasi Inverter OnGrid
Inverter
Merek dagang: SUNNY TRIPOWER
Buatan: Germany, SMA Solar Technology AG
Model: STP 17000TL-10
VDC max: 1000 V
VDC MPP: 400-800 V
IDC max: 33 A/ 11 A
ISC PV: 50 A/ 17 A
VAC : 380/400/415 V
PAC : 17000 W
Smax : 17000 VA
FAC : 50/60 Hz
IAC max : 24,6 A
Cos (q): 1

Dokumentasi Inverter On Grid

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 14


3. Inverter Battery
Sunny Island

4. Battery

Batttery

5. Sunny Webbox, perangkat komunikasi data yang memudahkan mengumpulkan dan menyajikan
data solar power system di sistem computer dan internet.

6. Dan lain - Lain

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 15


Kegiatan Observarsi Uji Kompetensi :
1. Persiapan Pekerjaan Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

2. Safety Induction untuk Pekerjaan Pemasangan PLTS

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 16


3. Breafing Pembagian Regu

4. Suvervisi Pemasangan PLTS

Gambar Pelaksanaan Pemasangan Instalasi PLTS

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 17


Gambar Melakukan suvervisi Pemasangan box terminal kabel PLTS Lampu Jalan

Gambar Melakukan suvervisi kesiapan diesel genset sebelum interkoneksi dengan sistem
PLTS

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 18


IV. HASIL PEMBANGUNAN DAN PEMASANGAN INSTALASI PLTS

Pengukuran Potensi Irradiasi Matahari


Hari / Tanggal : Kamis, 10 Desember 2020
Lokasi :
Nilai Irradiasi Kemiringan
No. Waktu Keterangan
(watt/m2) (derajat ͦ )
1 08:30 349 12o
2 08:35 350 12o
3 08:40 291 12o
4 08:45 409 12o
5 08:50 412 12o

Pengukuran PV Modul dari Combiner Box :


No. Waktu Tegangan (Volt) Arus (Amper) Keterangan
1 08:30 335 4,0 String 1
2 08:35 339 5,3 String 2
3 08:40 329 7,3 String 3
4 08:45 339 7,8 String 4
5

Pengukuran dari Keluaran Inverter :


Tegangan Arus
Power Day Total
No. Waktu Grid Grid Keterangan
(Watt) (kWh) (MWh
(Volt) (Amper)
1 08:30 4020 48,28 56,290 230 5,6
2 08:35 3936 48,3 56,292 233 5,7
3 08:40 3835 49,44 56,292 221 5,6
4 08:45 3566 50,22 56,292 230 5,8
5

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 19


Pengukuran dari Batterai :

Tegangan Arus
No. Waktu SoH SoC Temperatur Keterangan
(Volt) (Amper)
1 08:30 47,1 2,0 100 86,3% 23,7
2 08:35 47,1 1,7 100 86,3% 23,7
3 08:40 47,0 1,7 100 86,3% 23,7
4 08:45 47,5 1,7 100 86,3% 23,7
5

Alat - Alat Ukur yang di gunakan antara lain :


1. Alat Ukur Seaward 150
2. Tang Amper
3. Avo meter
4. Batterai Tester

Hasil pembangunan dan pemasangan Instalasi PLTS adalah sebagai berikut :


1. Pemeriksaan Grounding
• Pastikan grounding peralatan dan grounding petir sesuai dengan desain
awal
• Pastikan seluruh koneksi kabel grounding terpasang dengan baik/tidak
terputus/longgar.
• Pastikan jalur kabel grounding di Solar Charge Controller/Inverter sudah
melewati perangkat ground fault detection pada inverter dan terminal
grounding inverter terhubung ke sistem grounding peralatan PLTS off-grid
• Pastikan sensor telah terpasang dengan baik
• Pastikan terminal komunikasi terhubung secara benar
• Pastikan semua gateway terhubung ke komputer di ruang operator
2. Array Modul Surya
Sebelum menghidupkan inverter, periksa kondisi array sebagai berikut:
• Pastikan kondisi arrester baik dan koneksi terpasang dalam keadaan baik di
dalam combiner box
• Pastikan grounding terpasang sesuai dengan desain
Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 20
• Ukur tegangan arus searah (VDC) masing-masing blok/grup
• Periksa kondisi lingkungan (temperatur/suhu, irradiasi matahari)
3. Solar Charge Controller atau Inverter Grid-tied
• Periksa peletakan Solar Charge Controller/Inverter Grid-tied pada tempat
yang telah ditentukan sesuai dengan desain
• Periksa integrasi pengkabelan combiner box
• Periksa koneksi kabel keluaran combiner box ke koneksi arus searah (DC)
Solar Charge Controller atau Inverter Grid-tied
• Pemeriksaan hasil instalasi
4. Sistem Baterai
Poin pemeriksaan sistem baterai dengan prosedur yang diberikan oleh vendor,
secara garis besar adalah sebagai berikut :
• Periksa apakah prosedur instalasi mekanikal sudah dipenuhi
• Periksa konektor pada baterai apakah sudah terpasang dengan benar
• Pastikan tidak ada kebocoran elektrolit
• Pastikan posisi breaker DC dan AC dalam posisi “OFF”
• Pastikan tombol emergency stop berfungsi dan posisi release
5. Inverter Baterai / Bidiretional Inverter
Poin pemeriksaan inverter baterai sebagai berikut :
• Periksa apakah prosedur instalasi mekanikal sudah dipenuhi
• Periksa pengkabelan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC)
• Pastikan posisi breaker DC dan AC dalam posisi “OFF”

Testing dan Commissioning Test PLTS


Komisioning Pusat Listrik Sebelum Pusat-pusat Listrik dioperasikan masuk ke dalam
Jaringan Sistem Tenaga Listrik, peralatan pengaman yang dipasang perlu di uji untuk
membuktikan telah sesuai dengan perencanaannya.Pada masa-masa pengujian peralatan
pengaman Unit Pembangkit Listrik yang baru, dilakukan juga uji unjuk kerja Unit Pembangkit
Listrik dan uji unjuk kerja alat-alat bantunya.Serangkaian uji-uji dari uji peralatan pengaman
Pusat Listrik sampai uji unjuk kerja Unit Pembangkit Tenaga Listrik biasa disebut
Komisioning.Jadi jelas bahwa Komisioning Pusat Listrik merupakan inti daripada Keamanan
Peralatan Ketenagalistrikan.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 21


Tahapan Komisioning-Komisioning Unit Pembangkit Listrik baru dilaksanakan
melalui tahapan sebagai berikut :
a) Pengujian individual peralatan, yaitu tahap pengujian karakteristik untuk kerja dari masing-
masing peralatan yang dapat dirujuk dari SPLN, IEC, ASME, ISO atau standar lain yang
sesuai dengan pengalaman.
b) Pengujian subsistem, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui fungsi kerja dari subsistem
yang dapat dirujuk dari SPLN, IEC, ASME, ISO tentang komisioning atau uji siap guna
atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap sesuai dengan pengalaman.
c) Pengujian sistem, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui fungsi kerja sistem-sistem di
pembangkit, yang prosedurnya dapat dirujuk dari SPLN, IEC, ASME, ISO tentang
komisioning atau uji siap guna atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap
sesuai dengan pengalaman.
d) Pengujian unit, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui unjuk kerja Pusat Listrik secara
keseluruhan, yang prosedurnya dapat dirujuk dari SPLN, IEC, ASME, ISO tentang
komisioning atau uji siap guna atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap
sesuai dengan pengalaman.
Pengujian – pengujian pada PLTS dibagi menjadi dua kondisi yaitu berbeban dan tidak
berbeban, dimana meliputi hal sebagai berikut :
1. Pengujian tanpa beban untuk memperoleh data tentang arah terbaik agar sel surya
menghasilkan arus pengisian tertinggi, perubahan intensitas sinar matahari pada waktu
tertentu, nilai tegangan, temperatur sel surya serta lama waktu pengisian per hari.
2. pengujian berbeban untuk memperoleh data tentang kemampuan PLTS memasok daya
ke beban, impedansi baterai dan kontinuitas pelayanan beban.

Testing dan Commisioning modul / panel surya (PV).


1. Untuk mengukur intensitas matahari pada modul/panel surya digunakan alat ukur
luxmeter. semakin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan lebih
besar.
2. Selanjutnya diukur tegangan pada sel surya dengan menggunakan alat ukur yang
disebut voltmeter DC
3. kemudian pada sel surya juga diukur besarnya arus DC yang dihasilkan dengan
menggunakan alat ukur amperemeter DC.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 22


4. Terakhir yang diuji pengukuran daya yang dihasilkan oleh sel surya dengan
menggunakan alat ukur wattmeter DC.

Testing dan commissioning test pada baterai :


1. Untuk mengecek besarnya kapasitas baterai digunakan alat ukur yang disebut battery
test.
2. Selanjutnya diukur tegangan pada baterai yang memiliki arus searah dengan
menggunakan voltmeter.
3. Pengukiran arus searah pada baterai maka digunakan alat amperemeter arus searah.
4. Pengukuran besarnya daya yang ada dan atau tersimpan pada baterai digunakan alat
ukur Batterai Tester

Testing dan commissioning test pada inverter.


1. Selanjutnya diukur tegangan pada inverter yang memiliki listrik bolak balik dengan
menggunakan voltmeter Arus Bolak Balik.
2. Untuk mengukur arus bolak balik pada inverter sebagai media atau alat yang
mengkonversikan energi listrik searah menjadi energi listrik bolak balik maka
digunakan alat amperemeter arus bolak balik.
3. Dan dengan alat yang disebut osiloskop maka dapat dilihat bentuk gelombang daripada
inverter, yang mana inverter berperan mengubah energy listrik DC menjadi listrik AC.

Pengujian Model Jaringan Listrik Mikro Arus Searah


Pengujian model jaringan listrik mikro dilakukan pada kondisi tanpa beban dan
berbeban. Pada pengujian tanpa beban PLTS mengisi arus ke baterai dengan arus pengisian
PLTS bervariasi tergantung intensitas cahaya matahari. Tegangan baterai disalurkan ke
jaringan yang terhubung dengan invertor dan beban. Pada beban dipasang sakelar dengan posisi
OFF, sehingga tidak ada arus yang mengalir ke beban (tanpa beban). Pengujian ini
dimaksudkan untuk melihat arah arus dan nilai arus pengisian Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS).
Instalasi PLTS untuk alasan keamanan maka perlu ditambahkan system proteksi di
antaranya grounding dan penangkal petir. Instalasi yang ada masih belum dilengkapi dengan
system proteksi tersebut.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 23


V. PEMBUATAN LAPORAN
Setelah proses pembangunan dan pemasangan yang diakhiri dengan pengujian, tahapan
selanjutnya yaitu pembuatan laporan kepada pemilik (owner) atau team mutu bahwa pekerjaan
pemasangan sudah selesai dilaksanakan.
• Laporkan ke Pemilik (Owner) atau team mutu bahwa pembangunan dan
pemasangan sudah selesai.
• Koordinasikan dengan team yang lain atau bidang yang lain bahwa peralatan sudah
terpasang sesuai SOP.
• Lakukan pencatatan operasi sesuai dengan data yang diambil pada LogBook bila
ada kelainan agar segera di laporkan ke Supervisor atau tim mutu.
• Pembangunan dan pemasangan sudah selesai dan membuat laporan serta laporan
ini di tanda tangan oleh Supervisor atau atau atasan langsung.
• Penyerahan peralatan sudah selesai ke atasan langsung atau ke pemilik (Owner).
.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 24


VI. KESIMPULAN
1. Sebelum perjaan pemasangan PLTS dimulai, agar diyakinkan ulang bahwa semua
pekerja dalam regu pemasangan memahami rencana kerja secara garis besar, mulai
dari awal hingga selesainya pekerjaan, dan menyadari ada risiko terjadi kecelakaan
kerja di masa pekerjaan. Karenanya, perlu dipastikan ada tindakan mitigasi bila ada
kemungkinan terjadi kecelakaan kerja.
2. Perlu dipastikan bahwa semua pekerja menggunakan alat pelindung diri standar,
dan bekerja mengikuti SOP yang sudah ditentukan.
3. Karena bahan larik PV modul dan peralatan utama lainnya seperti inverter, solar
charge controller, baterai adalah barang yang ringkih yang perlu dijaga untuk tidak
terbentur, maka perlakuan menangani/menghandle alat-alat tersebut harus sangat
hati-hati.
4. Pemasangan kabel-kabel, agar dipastikan terhubung dengan kencang sehingga
PLTS mengahasilkan daya yang optimal, dan komunikasi data tersalurkan dengan
baik.
5. Hasil pemasangan instalasi PLTS agar dipastikan sesuai dengan gambar rancangan
instalasi PLTS yang diterima, agar output dari PLTS mencapai hasil yang optimal.
6. Hasil pekerjaan perlu dievaluasi untuk pelajaran ke depan, apa yang masih perlu
dipersiapkan, diperbaiki, ditingkatkan.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 25


LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SPK
2. JSA
3. SOP
4. Foto Dokumentasi

No Kegiatan Foto Kegiatan


1 Persiapan
Pekerjaan
Pemasangan
Pembangkit Listrik
Tenaga Surya
(PLTS)

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 26


No Kegiatan Foto Kegiatan
2 Safety Induction
untuk Pekerjaan
Pemasangan PLTS

3 Breafing
Pembagian Regu

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 27


No Kegiatan Foto Kegiatan
4 Proses pengukuran
hasil Pemasangan
Pembangkit Listrik
Tenaga Surya
(PLTS)

5 Melakukan
pengukuran arus
keluaran dari PV
modul

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 28


No Kegiatan Foto Kegiatan
6 Video pengukuran
hasil pemasangan
PV modul

7 Supervisi
pemasangan kotak
panel PLTS lampu
jalan

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 29


JSA

JOB SAFETY ANALYST (JSA) Nomor:

X Konstruksi R Tertutup Alat Angkat Kerja Panas Penggalian Diketinggian Lainnya

Lokasi Institut Teknologi PLN, Duri Kosambi Jakarta Tanggal: 10 Desember 2020

DESKRIPSI KEGIATAN UJI KOMPETENSI Jenis Peralatan


Uji Tulis
Mesin
Uji Praktek
Uji Lisan/Wawancara
X Listrik

Peralatan Tangan

POTENSI BAHAYA

Lantai Licin X Bahaya Alat Listrik Ketinggian Lingkungan Ramai Percikan Besi Panas
Bahaya Kebakaran Kagagalan Alat Pekerjaan Terdekat X Beban Berat Leburan Besi Panas
Percikan Palu Objek Berayun Sambungan Pipa Tangga yang Kokoh Asap
Radioaktif Gas Pihak Ketiga Berangin Benda Tajam
Jalan Darurat Jepit/Perangkap Orang Tanpa Ijin X Benturan Benda Bising
Polusi Alam X Bahaya Cedera Gelap (Malam) Salah Komunikasi Vibrasi/Getaran
Debu X Tersandung/Jatuh Cuaca Buruk Terhantam Benda
Kegagalan Peralatan X Salah Penyetelan Ergonomic Lantai Berlubang
Kagagalan Struktur X Keseleo X Kejatuhan Material Tepian Bangunan

Tindakan Keselamatan lain yang diperlukan


Selalu mengingatkan untuk tetap menggunakan APD dalam setiap pekerjaan

ALAT PERLINDUNGAN DIRI

X Helm Keselamatan X Sarung Tangan Katun Tali Keselamatan

X Sepatu Keselamatan Sarung Tangan Karet X Masker


X Kacamata Keselamatan Sarung Tangan Kulit Pelindung Pendengaran
Pelindung Muka/Las Baju Kulit
Kacamata Debu X Rompi Keselamatan

PESERTA UJI KOMPETENSI

Saya menyatakan dalam keadaan SEHAT. Saya juga mematuhi ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) dan segala
persyaratan yang diberlakukan (jika tidak setuju berikan alasan pada kolom keterangan)

Nama Tandatangan Hari & Tanggal Keterangan

Benny Marbun 10 Desember 2020

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN

Ketua Tim Uji Kompetensi Penanggung Jawab Tempat Uji Kompetensi

Nama Tandatangan Nama Tandatangan

Pelaksanaan Uji Kompetensi dilaksanakan seperti ketentuan di atas untuk periode

dari: sampai:

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTS 30

Anda mungkin juga menyukai