Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN OBSERVASI / PRAKTEK

UJI SERTIFIKASI

BIDANG : PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK


SUB-BIDANG : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP
UNIT PEMELIHARAAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
(PLTU)

(F.43.115.01.KUALIFIKASI.3.KITLTU)

MEGA KURNIA WARDANI


13 Juni 2022
Pusat Penelitian dan Pengkajian Energi Baru dan Terbarukan
(P3 EBT) Institut Teknologi PLN
LAPORAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka uji kompetensi Mensupervisi Pembangunan dan Pemasangan
Pembangkit Listrik PLTU dengan :
UNIT KOMPETENSI : Pembangunan dan Pemasangan (PLTU)
KODE UNIT KOMPETENSI : F.43.115.01.KUALIFIKASI.3.KITLTU
Okupasi INTI 1 : Memelihara Transformator bagi pelaksana utama
Kode Okupasi INTI 1 : F.43.115.00.053.1
Okupasi INTI 2 : Memelihara Peralatan Listrik bagi Pelaksana Utama
Kode Okupasi INTI 2 : F.43.115.00.055.1

Dalam hal ini pelaksanaan Pembangunan dan Pemasangan PLTU terdiri dari
susunan tim sebagai berikut :
Ketua : Mega Kurnia Wardani
Angota : Lidia Sofi Hadiyanti
Angota : Dyana Novita Sari
Angota : Muhammad Salim Khamim

II. PERSIAPAN PEKERJAAN


Sebelum melaksanakan kegiatan pemeliharaan pada PLTU, terlebih dahulu untuk
memeriksaa terkait kondisi dan kesiapan operasi semua. Namun sebelum melakukan
pemeriksaan diharuskan telah menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan tepat, baik
dan benar.
Alat Pelindung Diri yang digunakan diantaranya :
1. Safety Helmet
2. Wearpack
3. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
4. Sarung Tangan (Hand Glove)
5. Kacamata Pelindung (Safety Glass)
6. Masker

Untuk pemeriksaan dan pengoperasian yang lebih rinci, gunakan dan pelajari buku
Operasi dan Manual perangkat yang telah ada di masing-masing lokasi PLTU secara detail,

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 2


baik dan benar. Adapun persiapan pekerjaan dalam pemeliharaan terhadap komponen
peralatan – peralatan listrik di PLTU adalah sebagai berikut :
• Menyiapkan dokumentasi sesuai Intruksi Kerja, Form Uji dan Ceklist d a t a p a d a
PLTU
• Setelah mendapatkan perintah kerja (SPK) untuk pemeliharaan peralatan listrik
pada PLTU, kemudian menyusun Tim Kerja Tenaga Teknik sebagai pelaksana
kerja dalam kegiatan pemeliharaan pada PLTU
• Memakai APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai
• Persiapkan peralatan komumikasi HT_Handy Talky dan/atau HP_HandPhone.
• SOP/IK sesuai pekerjaan
• Peralatan dan Perlengkapan (Tools and Equipment) sesuai pekerjaan.
• Komponen pendukung (Aksesoris) sesuai pekerjaan bila diperkukan.
• Koordinasi dengan Pemilik(Owner) dan pihak yang terkait, termasuk Tim Kerja.
• Membuat JSA (Job Safety Analyst) sebelum melakukan kegiatan pemeliharaan komponen
perlatan listrik pada PLTU.
• Mensurvey lokasi / area yang akan dipasang dan diberi tanda peringatan atau rambu
- rambu ( Safety Line ) bila diperlukan.
• Yakinkan bahwa peralatan listrik, perlengkapan aksesoris dan komponen komponen
PLTU yang akan dipasang handal , aman, dan perlengkapan (tools and equipment)
dalam kondisi siap siaga (standby).

III. PROSES PEMELIHARAAN PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)


Transformator
a. Data hasil pemeriksaan dan pengujian Transformator diidentifikasi untuk menentukan
kelayakan beroperasi sesuai Standar Unit Pembangkit.
b. Penyebab kerusakan atau kelainan Peralatan diidentifikasi sesuai Standar Unit Pembangkit.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk pengujian diidentifikasi sesuai spesifikasipekerjaan.
d. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.) diinterpretasikan sesuai dengan rencana
kerja.
e. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengankeperluan pekerjaan dan prosedurperusahaan.
f. Peralatan/sub system Transformator diuji sesuai prosedur perusahaan.
g. System Transformator diuji sesuai prosedur perusahaan.
h. Hasil pengujian dibandingkan dengan Standar Unit Pembangkit.
i. Hasil pengujian ditetapkan kelaikan operasinya sesuai Standar Unit Pembangkit.
j. Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur/Instruksi Kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 3


Peralatan Listrik
a. Data hasil pemeriksaan dan pengujian Peralatan Elektronik diidentifikasi untuk menentukan
kelaikan operasinya sesuai Standar Unit Pembangkit.
b. Penyebab kerusakan atau kelainanPeralatan diidentifikasi sesuai Standar Unit Pembangkit.
c. Sumber daya yang diperlukan untuk pengujian diidentifikasi sesuai spesifikasipekerjaan.
d. Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja dll.) diinterpretasikan sesuai dengan rencana
kerja.
e. Lokasi kerja disiapkan sesuai dengankeperluan pekerjaan dan prosedurperusahaan.
f. Peralatan/sub system Peralatan Elektronik diuji sesuai prosedur perusahaan.
g. System Peralatan Elektronik diuji sesuaiprosedur perusahaan.
h. Hasil pengujian dibandingkan denganStandar Unit Pembangkit.
i. Hasil pengujian ditetapkan kelaikanoperasinya sesuai Standar Unit Pembangkit.
j. Laporan dibuat sesuai dengan format danprosedur/Instruksi Kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Siklus Rangkine
Siklus kerja PLTU yang merupakan siklus tertutup dapat digambarkan dengan diagram T – s
(temperatur – entropi). Siklus ini adalah penerapan siklus rankine ideal. Adapun urutan langkahnya
adalah sebagai berikut

Gambar 1 Proses produksi listrik pada PLTU

Gambar 2 Diagram T-S siklus PLTU (siklus rangkine)

• a - b : air dipompa dari tekanan P2 menjadi P1. Langkah ini adalah kompresi isentropis, dan proses
ini terjadi pada pompa air pengisi.

• b - c : air bertekanan ini dinaikkan temperaturnya hingga mencapai titik didih.

• c - d : air berubah wujud menjadi uap jenuh. Langkah ini disebut vapourising (penguapan) dengan
proses isobar isotermis, terjadi di boiler.

• d - e ; uap dipanaskan lebih lanjut hingga mencapai temperatur kerjanya. Langkah ini terjadi di
Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 4
boiler dengan proses isobar.

• e - f : uap melakukan kerja sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Langkah ini adalah ekspansi
isentropis, dan terjadi didalam turbin.

• f – a : pembuangan panas laten uap sehingga berubah menjadi air kondensat. Langkah ini adalah
isobar isotermis, dan terjadi didalam kondensor.

Penggunaan SCC di dalam sistem DC-coupling diganti dengan inverter jaringan di dalam sistem
AC-coupling. Tabel berikut menjelaskan secara singkat fungsi masing-masing komponen.

No. Nama – Nama Komponen Keterangan


1. Boiler Boiler tempat terjadinya reaksi pembakaran yang
dimana berfungsi untuk mengubah air (feed water)
menjadi uap panas lanjut (superheated steam) yang
akan digunakan untuk memutar turbin.

2. Turbin Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi


panas yang dikandung oleh uap menjadi energi putar
(energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros
generator sehingga ketika turbin berputar generator
juga ikut berputar

3.
Kondensor Kondensor berfungsi untuk mengkondensasi sisa uap
air yang telah melewati turbin untuk diubah

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 5


menjadi cair untuk disirkulasikan kembali ke dalam
sistem. Kondensor dibantu oleh cairan pendingin
dalam proses kerjanya seperti air, gas hidrogen dan
lain sebagainya.

4. Generator Proses konversi energi didalam generator adalah


dengan memutar medan magnet didalam kumparan.
Rotor generator sebagai medan magnet
menginduksi kumparan yang dipasang pada stator
sehingga timbul tegangan diantara kedua ujung
kumparan generator. Untuk membuat rotor agar
menjadi medan magnet, maka dialirkan arus DC ke
kumparan rotor. Sistem pemberian arus DC kepada
rotor agar menjadi magnet ini disebut eksitasi.
5. Coal Handling Unit Coal Handling Unit atau unit pengolahan batu bara
adalah unit yang bertanggung jawab atas distribusi
batu bara di dalam pembangkit tenaga listrik uap.
Unit pengolahan batu bara bekerja mulai dari
kedatangan batu bara, penghancuran batu bara dan
feeding batu bara ke dalam boiler

6. Demineralizer Demineralizer berfungsi untuk menghilangkan


kandungan mineral di dalam air. Sebagai fluida
dalam sistem pembangkitan air disyaratkan untuk
terbebas dari mineral seperti besi dan sebagainya.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 6


7. Chlorination Plant Unit ini berfungsi untuk menghasilkan senyawa kimia
natrium hipochlorit (NaOCl) yang difungsikan untuk
memanipulasi kesadaran mikroorganisme laut. Hal
ini ditujukan untuk meminimalisir risiko
perkembangbiakan mikroorganisme di dalam
saluran pipa.

8. Ash Handling Unit Ash Handling Unit atau unit pengolahan abu
merupakan unit yang bertanggung jawab atas sisa
bahan bakar hasil dari pembakaran. Didalam ash
handling unit terdapat komponen tambahan yaitu
filter untuk memfiltrasi sisa abu pembakaran
sehingga tidak mencemari lingkungan.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 7


Berikut Transformator dan Peralatan Listrik yang telah dipelihara dalam lokasi uji kompetensi
PLTU Banten 1 Suralaya
1. Nameplate Generator Transformer

2. Generator Transformer

3. Nameplate Motor GSCW

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 8


4. Motor GSCW

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 9


Pemeliharaan Transformator
1. Menganalisa data pemeliharaan transformator
• Data hasil pemeriksaan dan pengujian transformator diidentifikasi untuk menentukan
kelayakan operasinya sesuai standar perusahaan.
• Penyebab kerusakan atau kelainan peralatan diidentifikasi sesuai standar perusahaan.
2. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan pengujian transformator
• Sumber daya yang diperlukan untuk pengujian diidentifikasikan sesuai spesifikasi pekerjaan.
• Perlengkapan kerja (gambar, instruksi kerja, dll). Diinterpretasikan sesuai dengan rencana
kerja.
• Lokasi kerja disiapkan sesuai dengan keperluan pekerjaan dan prosedur perusahaan.
3. Melaksanakan pengujian transformator secara menyeluruh
• Peralatan/sub system transformator diuji sesuai prosedur perusahaan.
• System transformator diuji sesuai prosedur perusahaan.
• Hasill pengujian dibandingkan dengan standar perusahaan.
• Hasil pengujian ditetapkan kelayakan operasinya sesuai standar perusahaan.
4. Membuat laporan pemeliharaan
• Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur/instruksi kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan.

Testing dan Commissioning Test PLTU


Komisioning Pusat Listrik Sebelum Pusat-pusat Listrik dioperasikan masuk ke dalam
Jaringan Sistem Tenaga Listrik, peralatan pengaman yang dipasang perlu di uji untuk
membuktikan telah sesuai dengan perencanaannya.Pada masa-masa pengujian peralatan
pengaman Unit Pembangkit Listrik yang baru, dilakukan juga uji unjuk kerja Unit Pembangkit
Listrik dan uji unjuk kerja alat-alat bantunya.Serangkaian pengujian dari uji peralatan pengaman
Pusat Listrik sampai uji unjuk kerja Unit Pembangkit Tenaga Listrik biasa disebut Komisioning.
Jadi jelas bahwa Komisioning Pusat Listrik merupakan inti daripada Keamanan Peralatan
Ketenagalistrikan.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 10


Tahapan Komisioning-Komisioning Unit Pembangkit Listrik baru dilaksanakan melalui
tahapan sebagai berikut :
1. Pengujian individual peralatan, yaitu tahap pengujian karakteristik untuk kerja dari masing -
masing peralatan yang dapat dirujuk dari SPLN, IEC, ASME, ISO atau standar lain yang
sesuaidengan pengalaman.
2. Pengujian subsistem, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui fungsi kerja dari subsistem
yangdapat dirujuk dari SPLN,IEC,ASME,ISO tentang komisioning atau uji siap guna atau
bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap sesuai dengan pengalaman.
3. Pengujian sistem, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui fungsi kerja sistem-sistem di
pembangkit, yang prosedurnya dapat dirujuk dari SPLN,IEC,ASME,ISO tentang
komisioning atau uji siap guna atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap
sesuai dengan pengalaman.
4. Pengujian unit, yaitu tahap pengujian untuk mengetahui unjuk kerja Pusat Listrik secara
keseluruhan, yang prosedurnya dapat dirujuk dari SPLN,IEC, ASME, ISO tentang
komisioning atau uji siap guna atau bila tidak ada dirujuk dari standar lain yang dianggap
sesuai dengan pengalaman.
Pelaksana Utama Pemeliharaan pada PLTU dibagi menjadi dua kompetensi pilihan yaitu :
1. Melakukan pemeliharaan transformator bagi pelaksana utama, pemeliharaan trafo termasuk
kepada beberapa pengujian-pengujian trafo untuk mengetahui apakah trafo dalam kondisi
normal atau tidak.
2. Melakukan pemeliharaan peralatan listrik bagi pelaksana utama, pemeliharaan ini mencakup
beberapa peralatan listrik dalam ruang lingkup PLTU.
Tahap Kegiatan Commisioning
Secara umum pelaksanaan komisioning unit pembangkit terbagi
dalam beberapa tahap kegiatan sbb.:
Pemeriksaan pendahuluan
1. Uji individual.
2. Uji sub sistim, meliputi:
• Uji sequential interlock
• Uji proteksi
• Uji proteksi
• Uji kontrol elektrik/pneumatik
• Uji jalan sistim
1. Uji sistim meliputi:
• Uji alat-alat pengaman/Uji jalan tanpa beban
• Uji lalan berbeban (loading test)

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 11


• Uji lepas beban (load rejection test)
• Pemeriksaan (inspection)
• Uji keandalan (reability test)
• Uji unjuk kerja (performance test)
2. Komisioning dimulai setelah pemasangan selesai, yaitu setelah Uji Pra Komisioning selesai
dilakukan ditandai dengan diserahkannya Lembar Pernyataan yang menyatakan bahwa peralatan
siap untuk diuji. Setelah komisioning selesai dan serah terima unit pembangkit dapat
dilaksanakan mulailah masa garansi dalam kurun waktu tertentu dilaksanakan, dan telah
disepakati bersama. Setelah masa garansi berakhir, penerimaan akhir (final acceptance) dapat
dilakukan dan tanggung j a wab beralih sepenuhnya pada pemilik.

Testing dan Commisioning Bay Trafo Generator


Bay trafo generator bagian dari sistem pembangkit tenaga listrik yang berfungsi menaikkan
tegangan generator sebelum daya listrik ditransmisikan Dengan demikian perlu juga
dilakukan pengujian.
RUANG LINGKUP
1. Pedoman ini berlaku untuk pelaksanaan komisioning bay trafo generator baru dengan
berbagai kapasitas termasuk alat bantu dan sarana penunjang bay trafo generator tersebut
2. Pedoman ini berlaku juga untuk setiap pemeriksaan berkala (overhaul) sistem bay trafo
generator baik dilaksanakan oleh pengelola sendiri maupun oleh pihak ketiga (kontraktor).
3. Dalam hal-hal khusus, atas kesepakatan bersama secara tertulis antara pihak-pihak yang
bersangkutan dapat dilakukan perubahan atau pengecualian.
MAKSUD DAN TUJUAN
Pedoman komisioning bay trafo generator dimaksudnkan sebagai :
1. Pedoman umum yang meliputi segi teknis yang digunakan sebagai pegangan untuk
melaksanakan komisioning bay trafo generator di seluruh Indonesia, khususnya generator
pada pusat-pusat pembangkit baik milik PIUKU maupun milik PKUK.
2. Acuan bagi semua pihak terkait untuk mengetahui tanggung jawab masing-masing, termasuk
tanggung jawab pelaksanaan dan penyiapan laporan/dokumen komisioning sesuai format
dan jadual yang ditetapkan, dan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Rujukan dalam menyusun ketentuan-ketentuan dokumen lelang atau kontrak pembelian
perlengkapan bay trafo generator dan Alat Bantunya.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 12


PENGERTIAN
Sistem Bay Trafo Generator Adalah kesatuan beberapa subsistem yang tersusun dalam tata
hubungan kerja berfungsi untuk mengubah energi listrik dengan tegangan generator menjadi
energi listrik dan tegangan yang lebih tinggi untuk disalurkan
Komisioning Bay Trafo Generator
Adalah rangkaian kegiatan yang terus menerus, dimulai sejak saat pemasangan selesai
(Construction essentially complete) sampai saat "Serah terima" (taking over) dengan tujuan
membawa sistem dari kondisi non aktif ke kondisi aktif dengan melaksanakan kegiatan
pemeriksaan, pembersihan, uji individu, uji subsistem dan uji sistem untuk pembuktian
terhadap persyaratan kontrak ataupun
INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN PENDAHULUAN
1. Pemeriksaan secara visual
Pemeriksaan secara visual ditujukan untuk mengetahui apakah perlengkapan yang dipasang
telah sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak. Disamping itu untuk melihat apakah semua
perlengkapan dalam kondisi baik, secara fisik tidak ada kelainan, serta sesuai dimensinya
misalnya berkarat, pecah ataupun retak/terkelupas.
A. Pengecekkan pemasangan
Pengecekan ini untuk menentukan apakah pemasangannya telah terdapat kecocokan
dengan gambar-gambar rencana serta peraturan-peraturan yang berlaku.
B. Pengecekkan Rangkaian Primer
Pemeriksaan rangkaian primer dilaksanakan untuk menentukan apakah pemasangan telah
sesuai dengan gambar-gambar rencana serta berfungsi dengan benar.
UJI INDIVIDUAL
1. Pengujian Trafo Arus
Pengujian Trafo arus dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual dan pengujian
karakteristik.
• Pemeriksaan visual antara lain pemeriksaan papan nama, pemasangan, keadaan
Bushing/isolator dan pemasangan kawat pentanahan.
• Pengujian karakteristik antara lain adalah pemeriksaan rasio, pemeriksaan polaritas
pemeriksaan lengkung kemagnetan, pengukuran tahanan searah, pengukuran tahanan
isolasi dan pengujian tegangan tinggi
2. Pengujian Trafo Tegangan.
• Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual antara lain
memeriksa papan nama, pemasangan, keadaan bushing/isolator dan pemasangan
kawat pentanahan.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 13


• Sedangkan pengujian karakteristik antara lain pemeriksaan polaritas, pemeriksaan rasio,
dan pengujian tegangan.
3. Pengujian Trafo Tenaga
Pengujian trafo tegangan dilaksanakan dengan cara pemeriksaan visual, pengujian
karakteristik, Pengujian kerja dari alat bantu dan pemeriksaan tahanan pentanahan.
Pemeriksaan Visual
• Pencatatan papan nama Tangki dan radiator.
• Kondesi isolator/bushing Kondesi isolator/bushing.
• Perlengkapan (pengaman tekanan lebih & konservator) Termometer.
• Panel trafo.
• Peralatan penyadap pentanahan
• Pengunci terhadap pondasi
Pengujian Karakteristik
• Pengujian ketahanan dielektrik dan tegangan tembus minyak.
• Pengecekkan rasio
• Pengecekan kelompok hubungan Pengecekan kelompok hubungan Pengukuran tahanan
isolasi

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 14


PEMBUATAN LAPORAN
Setelah proses Pemeliharaan yang diakhiri dengan pengujian, tahapan selanjutnya yaitu
pembuatan laporan kepada pemilik (owner) atau team mutu bahwa pekerjaan Pemeliharaan
sudah selesai dilaksanakan.
• Laporkan ke Pemilik (Owner) atau team mutu bahwa Pemeliharaan sudah selesai.
• Koordinasikan dengan team yang lain atau bidang yang lain bahwa peralatan sudah

• terpasang sesuai SOP.


• Lakukan pencatan operasi sesuai dengan data yang diambil pada LogBook bila ada
kelainan agar segera di laporkan ke Supervisor atau tim mutu.
• Pemeliharaan sudah selesai dan membuat laporan serta laporan ini di tanda tangan
oleh supervisor atau atau atasan langsung.
• Penyerahan peralatan sudah selesai ke atasan langsung atau ke pemilik (Owner).

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 15


.

IV. KESIMPULAN

PLTU Banten 1 suralaya merupakan pembangkit dengan kapasitas 1 x 625 MW dengan


tegangan yang dinaikkan menjadi 500 kV menggunakan generator transformer. Agar menjaga
kinerja peralatan pembangkit. Maka dapat dilakukan pemeliharaan terhadap komponen
generator transformer dan juga motor GSCW dalam kondisi baik.

Jakarta, 14 Juni 2022


Peserta Uji Kompetensi,

( Mega Kurnia Wardani)

LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Standing Operation and Prosedure (SOP)
3. Job Safety Analisis (JSA)
4. Instruksi Kerja
5. Foto Dokumentasi Kegiatan Observasi Uji Kompetensi

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 16


1. Surat Perintah Kerja (SPK)

PLTU BANTEN 1 SURALAYA OPERATION AND MAINTENANCE SERVICE UNIT


(BSLA OMU)

SURAT PERINTAH KERJA


Nomor: TR/23/IX/2021/Cgk

Yang bertanda tangan di bawah ini Manager PT.Indonesia Power, sebagai PemberiTugas, dengan
ini memberi tugas kepada sebagai berikut:

NO NAMA JABATAN
1 Mega Kurnia Wardani Supervisor
2 Lidia Sofi Hadiyanti Pelaksana
3 Dyana Novita Sari Pelaksana
4 Muhammad Salim Khamim Pelaksana

Untuk melaksanakan tugas Pemeliharaan PLTU pada tanggal 3 Juni 2022 di PLTU Banten 1
Suralaya.

Apabila tugas ini telah selesai dilaksanakan, penerima tugas segera melaporkan pelaksanaan tugas
kepeda pemberi tugas.

Demikian surat tugas ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh taggung jawab.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 1 Juni 2022

Pemberi Tugas,
Manager,

Budi Santoso

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 17


2. Standing Operation and Prosedure (SOP)

SOP
PEMELIHARAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP (PLTU)

1. MERENCANAKAN PEMBANGUNAN
1.1 Identfikas peralatan keselamatan ketenaga listrikan
1.2 Identifikasi peralatan yang akan dipasang sesuai kapasitas sesuai SPK
1.3 Bagi tugas kepada personil dibwahnya sesuai bidangnya:

2. MENYIAPKAN SARANA PEMBANGUNAN


2.1 SPK disiapkan, IK, Formulir uji dan Check list material terpasang disiapkan
2.2 APD, dan pengaman instalasi seperti kabel grounding disiapkan
2.3 Rundown / Tme schedule pelaksanaan pemeliharaan PLTU didiskusikan.
2.4 Police line dilokasi kerja disiapkan.

3. MELAKSANAKAN PEMBANGUNAN
3.1 Laksanakan pembangunan dan pemasangan Kelistrikan, kontrol dan instrumen PLTU
sesuai SOPyang sudah ditentukan
3.2 Selalu gunakan APD dan peralatan K2 lainnya
3.3 Laporkan jika ada pekerjaan yang IK nya belum jelas ( mislnya warna kabel )
3.4 Laporkan jika ada kekurangan material untuk dilaporkan lagi kepada owner (
misalnya kekurangan panjang kabel )
3.5 Jika diizinkan lakukan pembelian kabel untuk menutupi kekurangan tsb pada butir 3.

4. MENGEVALUASI PROGRES PEMBANGUNAN


4.1 Lakukan pemeriksaan phisik dengan Check list, bahwa semua
peralatan telah terpasang.
4.2 Lakukan pemeriksaan secara electrik bahwa tidak terjadi ground atau
hubung singkat dan tidak ada yang yang terbalik.

5. MEMBUAT LAPORAN HASIL PEMBANGUNAN


5.1 Dari semua proses yang dilsanakan semuanya telah berjalan sesuai
schedule danperformancenya memenuhi kontrak.
5.2 Laporan pelaksanaan pembangunan dan pemasangan memuat antara lain:
• Spk
• Pesiapan
• Pengadaan material
• Tenaga kerja yang terlibat
• Proses pemasangan
• Comissioning.
• Serah terima.
Jakarta, 14 Juni 2022
Manager Operasional,

Budi Santoso

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 19


3. Instruksi Kerja

INSTRUKSI KERJA
TRANSFORMATOR

I. Tujuan

Agar dalam melakukan inspeksi UAT berdasarkan referensi yang ada, sesuai prosedur
sehingga mencapai hasil proses yang optimal.

II. Ruang Lingkup

IK ini mencakup pedoman inspeksi dan prosedur pemeliharan peralatan UAT.

III. Acuan
• Maintenance Vendor Unit Auxiliary Transformer (UAT) SF10-34MVA/20TH

IV. Alat Keselamatan Kerja


• APD (safety shoes, safety helmet, safety belt, masker, sarung tangan)

V. Alat-alat Kerja
Tool & material yang diperlukan:
Tool set  Tambang 15 mm
 Kunci pass ring 1 set  Kabel rol 50 m 1 rol
 Kunci sok 1 set  Ember & bak kotak
 Kunci inggris  Kabel grounding
 Multimeter  Sarung tangan
 Masker  Selang 1” 100 mtr
 Majun  Insulation tester
 Isolasi scootch 23 & 33  Isolasi kertas

▪ Penggantian spare part disesuaikan dengan kebutuhan.

VI. Aspek Lingkungan dan K3


1. Terjadi kecelakaan akibat human error.
2. Terjadi kecelakaan jatuh terpeleset akibat tempat licin (ceceran minyak dan air).
3. Terjadi kecelakaan terbentur peralatan & terjepit
4. Terjadi kecelakaan jatuh dari tempat ketinggian dan kejatuhan benda dari atas.

VII. Penanganan Keadaaan Darurat


1. Jika cairan oli / minyak pelumas tumpah/tercecer, segera bersihkan cairan tersebut
menggunakan bahan yang mudah menyerap seperti pasir, karung, majun dan tissue.
2. Jika diketahui kecelakaan terjadi dapat segera lakukan pertolongan pertama bila
mampu.
3. Segera di rujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 19


VIII. Pelaksanaan
• Siapkan personil, tool dan material yang diperlukan.
• Yakinkan transformator kondisi bebas tegangan, koordinasi dengan tim CCR.
• Lakukan pengujian awal:
• Running cooling fan
 Tes fungsi internal peralatan proteksi dan parameter.
• Lakukan pengambilan sample minyak pada main tank untuk uji tegangan tembus (break
down test ) dan kandungan minyak.
• Periksa kebocoran/rembesan minyak pada main tank, radiator, konservator dan valve-
valve(tulis temuan yang ada)
• Periksa korosif dan ketidaknormalan peralatan
• Usahakan dokumentasi foto sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan
• Pasanglah scavolding pada sisi cooling fan.
• Turunkan cooling fan, lakukan penggantian bearing, brushing dan painting
• Bersihkan permukaan main tank, radiator dan konservator dengan air dicampur detergen.
• Lakukan painting jika diperlukan.
• Bersihkan bushing dengan pasta (mis: sakapen)
• Lakukan pemeriksaan terminasi, MCB, kontaktor dan peralatan kontrol
• Pasang kembali cooling fan
• Lakukan pengujian akhir, koordinasi dengan tim CCR:
 Running cooling fan
 Tes fungsi peralatan proteksi (trip & alarm).
• Kumpulkan dan periksa kembali jumlah tool yang ada
• Jika pekerjaan sudah selesai laporkan pada tim CCR.
• Buat laporan tertulis serahkan pada koordinator bidang

IX. Catatan
▪ Data Auxilary transformer.
 Fabrikasi : Changzhou Xidian Transformer Co.Ltd.
 Daya (KVA) : 34000
 Tegangan Nominal HV (V) : 20000
 Tegangan Nominal LV (V) : 6300
 Arus Nominal (A) : 381.5/3116
 Class Insulation :
 Phasa :3
 Vektor group : dYn11
 Type cooling : ONAN/ONAF, 67/100%
 Frekuensi : 50 Hz
%Z : 10.42 %

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 20


INSTRUKSI KERJA
PEMELIHARAAN MOTOR 400 VOLT

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 21


Jakarta, 14 Juni 2021
Manager Operasional,

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 22


4. Foto Dokumentasi Kegiatan Observasi Uji Kompetensi

DOKUMENTASI KEGIATAN OBSERVARSI UJI KOMPETENSI

No Kegiatan Foto Kegiatan


1 Meneriama tugas,
Persiapan
Pekerjaan,
material dan
peralatan kerja
Pemeliharaan
PLTU

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 23


No Kegiatan Foto Kegiatan
2 Persiapan personel
pelaksana
pekerjaan,
pengarahan
kegiatan, prosedur
kerja dan Safety
Induction serta
penyerahan
dokumen kerja
(Instruksi Kerja,
SOP dan JSA)
kepada pelaksana
pekerjaan
pemeliharaan
PLTU.
3 Pengarahan
pekerjaan dan
pembagian tugas
pelaksana
pekerjaan di lokasi
pemeliharaan
PLTU.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 24


No Kegiatan Foto Kegiatan
4 Mensupervisi
pekerjaan
cleaning dan
pengukuran panel
Transformator

5 Mensupervisi
pekerjaan
pengukuran
temperature oil
dan winding
serta
pengecekan
silica gel trafo

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 25


No Kegiatan Foto Kegiatan
6 Mensupervisi
pekerjaan
pengukuran
temperature dan
vibrasi motor
GSCW

7 Mensupervisi
pekerjaan
pengukuran arus
dan resistansi
pada motor
GSCW

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 26


8. Menerima
laporan hasil
pelaksanaan dari
pelaksana
pekerjaan di
lapangan

9. Briefing selesai
pelaksanaan
pekerjaan dan
evaluasi,
pengembalian
material dan
peralatan kerja
dilanjut dengan
pembuatan
laporanhasil
pekerjaan kepad
pimpinan
pemberi tugas.

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 27


5. Job Safety Analisis (JSA)

Laporan Observasi / Praktek Uji Sertifikasi Kompetensi Bidang Pembangkit PLTU 28

Anda mungkin juga menyukai