Anda di halaman 1dari 3

Mega Kurnia Wardani

2018-11-101

VI.ANALISA
Selanjutnya Analisa pada bagian sub moudl tiga yang merupakan lanjutan dari modul tiga
dengan judul Koordinasi proteksi OCR pada penyulang distribusi,sama seperti modul
sebelumnya,disini juga terdapat tujuan dari sub modul tiga diantaranya yaitu :-dapat mempelajari
koordinasi proteksi pada penyulang distribusi (OCR),-kemudian tujuan yang kedua adalah dapat
mempelajari operasi rele rele proteksi.Menyinggung tentang penyulang,yang dimaksud dengan
penyulang adalah merupakan bagian dari pendistribusian tenaga listrik dari Gardu Induk untuk
sampai menuju konsumen.Pada penyulang ini selalu dibutuhkan pada rangkaian modul praktikum
dalm sistim tenaga listrik.
Selanjutnya proteksi pada sistim tenaga listrik merupakan suatu sistim yang penting dalam
sistim tenaga listrik,karena sistim proteksi ini merupakan sistim pengamaan yang terdiri dari
pembangkit,transmisi,dan juga distribusi,selain itu kita juga harus memahami tentang fungsi dan
tujuan dari sistim proteksi pada tenaga listrik ini yaitu untuk mengamankan suatu sistim tenaga
listrik dengan cara mengetahui gangguan tersebut dari memisahkan bagian jaringan yang
terganggu dengan bagian lainnya dalam keadaan normal.Selain itu fungsinya juga untuk dapat
memberikan pelayanan listrik dengan keandaalan yang tinggi,kemudian untuk melindungi
manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan dari listrik,
Dan juga kita juga harus menyadari atau memahami beberapa syarat yang harus
dilaksanakan dalam perencanaan sistim proteksi yang efektik yaitu : -Selektif yang artinya mampu
memisahkan jaringan yang terganggu saja.,kemudian sensitive yang artinya mamapu merasakan
gangguan sekecil apapun,kemudian ada juga Andal yang artinya akan bekerja jika diperlukan dan
tidak akan bekerja jika tidak diperlukan,kemudain terakhir adalah cepat yang artinya mampu
bekerja secepatnya sesuai dengan permintaan peralatan yang dilindunginya.
Pada sub modul tiga ini yaitu koordinasi sistim proteksi kita juga harus memahami apa saja
komponen atau peralatan yang digunakan adalah relay arus lebih ( Over Current Relay) dan juga
relay gangguan tanah ( Ground Fault Relay),perlu adaanya koordinasi antar komponen penunjang
pada sistim proteksi yang terdiri dari OCR dan juga GFR dengan tujuan apabila disaat salah satu
busbar mengalami gangguan atau tidak adanya pengaman yang mengamankan busbar maka akan
mengakibatkan adanya ketidak seimbangan oleh sistim dan akan adanya kontinuitas aliran daya
yang dapat terganggu.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
I
Mega Kurnia Wardani
2018-11-101

Untuk penjelasan terkait OCR atau yang kita kenal dengan relay arus berlebih yang
merupakan peralatan yang mensinyalir adanya arus berlebih,yang disebabkan oleh adanya
gangguan hubung singkat atar faasa.
Koordinasi proteksi pada penyulang distribusi ini akan mengkoordinasi komponen
proteksi di sisi incoming dan juga disisi outgoing,kemudain dengan adanya relay ini kita dapat
mengkoordinasi kannya dengan waktu.
Berbicara koordinasi dengan waktu,terdapat jenis jenis relay waktu yang terdapat pada
seeting OCR atau relay arus lebih ini diantanya ada : - Relay Waktu Seketika (Instantaneous relay)
Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda),dengan prinsip kerjanya ketika arus yang
mengalir melebihi nilai settingnya, relay akan bekerja dalam waktu beberapa mili detik (10 – 20
ms).Kemudiaan ada - Relay arus lebih waktu tertentu (definite time relay) dengan prinsip kerjanya
yaitu relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguan hubung singkat
dan besarnya arus gangguan melampaui settingnya (Is).Kemudian yang terkahir - Relay arus lebih
waktu terbalik,dengan prinsip kerjanya yaitu relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang
tergantung dari besarnya arus secara terbalik (inverse time), makin besar arus makin kecil waktu
tundanya.
Pada sub modul tiga ini kita akan menambahkan penyukang di bagain transmisi guna untuk
meberikan seeting nya,kemudain selain itu terdapat komponen yang ditambahkan pada simulasi
etap ini yaitu trafo CT atau Curent Transformator yang merupakan alat pengubah besarnya arus
menjadi lebih kecil agar dapat terbaca oleh alat ukur atau sesuai dengan yang dibutuhkan
beban.Kemudian kita akan mengubah kapasitasnya sesuai dengan yang kita perlukan,missal arus
yang besar tidak bias dibaca oleh relay,mangkanya kita ada seeting pada transformator CT nya.
Kemudian setelah kita atur trafo CT,fuse dan komponen yang perlu untuk disesuaikan
dengan kapasitasnya,kita mengenal ada yang namanya Main Protection dan juga Backup
protection yang dimana disini sudah terlihat jelas untuk pengertianya.Untuk Main Protection yang
artinya adalah proteksi pertama atau yang utama yang akan berrgerak cepat jika ada terjadi
gangguan,initnya adalah protekssi pertama,kemudian untuk backup prptection yang artinya
proteksi backup an atau proteksi kedua atau proteksi cadanagn setelah proteksi utama.
Main protection dan Backup protection dapat dijumpai pada simulasi ETAP pada tanda
silang,jika tanda silang terdapat angka 1 itu artinya adalah main protection kemudain silang dengan
angka 2 artinya backup protection,dengan penjelasaannya yaitu,jika terjadi kegagalan maka yang
utama bekerja adalah main protection yang akan memutus saluran jaringan yang mengalami
kegagalan.

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
I
Mega Kurnia Wardani
2018-11-101

Dapat disimpulkan bahwa semakin jauh lokasi gangguan terhadap sumber maka arus nya
akan semakin kecil.Dan juga arus hubung singkat ini yang terbesar terdapat pada saluran 1%,hal
ini dikarenakan Panjang saluran paling dekat dengan gangguan.Kita juga perlu mengubah seting
pada kapasitas yang tersedia atau disesuai kan dengan Standar yang digunakan yaitu standar invers

Laboratorium Sistem Tenaga Listrik


Institut Teknologi PLN
I

Anda mungkin juga menyukai