Anda di halaman 1dari 10

Pengukuran Kecepatan Putar Turbin Pelton dengan Sensor

Laser KY-008 Berbasis Arduino Uno


Ujian Akhir Semester Desain Sistem Instrumentasi

Disusun oleh :

Fareza Satria S (145090801111007)

PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017
DAFTAR ISI

Daftar Isi ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................. 2

B. Tujuan ........................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

D. Desain Sistem Instrumentasi ........................................................ 4

E. Fungsional Bagian-Bagian Alat .................................................... 5

F. Prinsip Kerja Keseluruhan ............................................................. 7

G. Kesimpulan .................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 9


A. Latar belakang

Kebutuhan energi listrik dewasa ini kian meningkat, berbagai upaya terus dilakukan
baik dengan mencari potensi energi baru ataupun dengan mengembangkan teknologinya.
Selain dari kebutuhan energi listrik meningkat, juga terdapat daerah yang kondisi
geografisnya tidak memungkinkan jaringan listrik sampai kepada konsumen. Maka dari
permasalahan tersebut dilakukanlah suatu upaya untuk menyuplai kebutuhan energi listrik
dengan memanfaatkan kondisi dan potensi yang ada pada daerah tersebut. Misalkan ada suatu
daerah yang memiliki potensial air yang headnya mencukupi untuk dibuat pembangkit listrik,
maka didaerah tersebut dapat dipasang pembangkit tenaga listrik yang Bandung, 29 30 Juli
2003 2 Pemaparan Hasil Litbang 2003 menyesuaikan dengan besar kecilnya head yang
tersedia. Atau potensi-potensi alam yang lain yang memungkinkan untuk dibangunnya
pembangkit tenaga listrik.

Dengan keadaan geografis daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi air


dengan head yang memadai untuk sebuah pembangkit berskala kecil, maka dengan kondisi
tersebut banyak dikembangkan teknologi pembangkit-pembangkit berskala kecil yang biasa
dikenal sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Teknologi PLTMH ini
terus dikembangkan baik dari segi peralatannya ataupun dari segi efisiensinya. PLTMH
dibuat tergantung dari seberapa besar head air yang ada dan berapa besar energi listrik yang
akan dihasilkan. Untuk PLTMH kapasitas daya energi listrik yang dihasilkannya dibawah
100Kw.

Pada industri yang membutuhkan daya besar atau industri penghasil daya listrik
banyak digunakan sistem turbin pelton sebagai penghasil daya dari semprotan air yang
memutar turbin dan diubah menggunakan motor menjadi energi listrik. Sistem yang akan
dideteksi adalah turbin pelton. Turbin pelton seringkali mendapat kerusakan diantaranya
kropos pada komponen turbin akibat kavitasi, perubahan bentuk permukaan turbin,
perubahan bentuk komponen-komponen turbin, dan adanya keausan pada sumbu rotasi turbin
akibat gesekan perputaran. Beberapa kerusakan tersebut mengakibatkan kecepatan putaran
menurun dan mengakibatkan daya yang dihasilkan tidak maksimal.

Pada industri sangat dibutuhkan identifikasi sistem untuk mengetahui apakah sistem
berjalan sesuai atau tidak. Dibuatnya alat ini untuk mengawali identifikasi dari sistem tanpa
harus mengetahui model dari sistem ataupun keluaran dari sistem. Karena bila
mengidentifikasi sistem keseluruhan membutuhkan langkah-langkah yang cukup rumit.
Adapula tujuan lainnya yaitu untuk melakukan identifikasi dini suatu turbin pelton melalui
kecepatan turbin. Diketahui kecepatan turbin pelton sebagai pengukuran dini sebelum
dilakukannya identifikasi sistem atau mengetahui letak error yang terjadi pada sistem turbin
pelton. Atau bisa digunakan untuk mendeteksi apakah turbin masih layak pakai atau tidak
(tidak mengalami kavitasi akibat adanya semprotan air dalam jangka waktu yang sangat lama
atau adanya permasalahan pada sumbu rotasi turbin.
Hasil yang diperoleh dari pengukuran kecepatan turbin pelton menggunakan sensor
laser akan dibandingkan dengan literatur, bila kecepatan sesuai berarti alat tidak mengalami
error atau kerusakan. Tetapi bila adanya perbedaan maka perlu di tindak lanjuti dengan
menggunakan identifikasi sistem pada turbin pelton. Pengukuran ini dilakukan dengan cara
kerja menghitung putaran as atau sumbu rotasi dari turbin pelton dengan berapa banyak
putaran yang dihasilkan setiap menit menggunakan gerakan yang diberi tanda putaran dengan
laser. Sensor akan diletakkan pada bagian sisi dari turbin pelton dan sejajar dengan sumbu
rotasi dari turbin yang berada diluar. Kemudian receiver diletakkan berhadapan dengan
transmitter dengan menggunakan bantuan tiang untuk meletakkan receiver. Kemudian hasil
pengukuran tersebut dialirkan ke arduino untuk diubah menjadi data digital berupa counting.

B. Tujuan

Dilakukan pengukuran ini untuk menyelesaikan tugas akhir dan dapat menemukan
metode baru pengukuran untuk identifikasi sistem dengan cara yang lebih mudah dengan
biaya terjangkau.

C. Rumusan masalah

1. Bagaimanakah cara kerja pengukuran kecepatan dengan menggunakan sensor laser ?


2. Bagaimanakah cara mengidentifikasi sistem dari turbin pelton ?
D. Desain Sistem Instrumentasi

Gambar 1. Desain Sistem Instrumentasi

Desain instrumentasi digunakan sensor KY-008 sebagai piranti yang merubah besaran
mekanik menjadi besaran listrik dalam bentuk signal analog. Kemudia digunakan arduino
uno sebagai pengondisi sinyal yang merubah sinyal analog menjadi signal digital. Digunakan
pula laptop sebagai pemroses sinyal digital menjadi data dengan menggunakan program

sekaligus digunakan sebagai display lewat monitor.

Gambar 2. Skema Desain Instrumentasi


Pada skema besaran mekanik merupakan putaran dari sumbu rotasi/as yang akan
dideteksi oleh penanda putaran yang dicounting dengan pendeteksi sensor KY-008 dan
besaran listrik dari hasil deteksi di kirimkan ke arduino untuk diubah menjadi sinyal digital.
Kemudian dikirimkan lagi ke laptop untuk diolah datanya menjadi data yang dapat dihitung
dengan prinsip gaya gerak melingkar.

E. Fungsional Bagian - Bagian Alat

1.1 Turbin Pelton

Gambar 3. Turbin Pelton

Di antara berbagai jenis turbin hidraulik, turbin pelton, yang juga disebut turbin
tekanan konstan, merupakan jenis turbin penting dan mungkin juga yang paling banyak
digunakan. Turbin pelton pertama ditemukan oleh lester allan pelton pada tahun 1879 dan
berhasil diuji. Turbin terutama digunakan di daerah pegunungan dimana tersedia air,
misalnya, disimpan di danau atau waduk yang terletak beberapa ratus sampai 1800 m di atas
mesin turbin. Daya turbin berkisar dari beberapa kilowatt sampai 400MW.
Turbin pelton pada dasarnya terdiri dari satu atau lebih injector untuk menghasilkan jet
berkecepatan tinggi dan roda dengan ember untuk menerima energi jet. Penyuntik terutama
harus melakukan dua tugas. Pertama, nosel injektor mengubah energi tekanan jet highspeed.
Kedua, injector mengatur laju alir melalui jarum yang digerakkan oleh servomotor.
Pertukaran kekuatan akhirnya dicapai oleh interaksi antara jet dan pelton ember. Karena
rotasi roda pelton, baik gaya sentrifugal maupun coriolis mempengaruhi aliran. Bentuk arus
dan distribusinya di dalam ember karenanya berbeda secara mendasar dari yang ada di ember
yang bergerak lurus. Prinsip dasar konversi energi, juga berlaku untuk pelton turbin
(Zhengji,2016).
1.2 Arduino Uno

Gambar 4. Arduino Uno

Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berdasarkan ATmega328. Ini memiliki


14 pin input / output digital (yang 6 dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog,
resonator keramik 16 MHz, koneksi USB, colokan listrik, header ICSP, dan tombol reset. Ini
berisi semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler. Cukup hubungkan ke
komputer dengan kabel USB atau nyalakan dengan adaptor AC-ke-DC atau baterai untuk
memulai. Arduino uno menggunakan tegangan operasi sebesar 5 Volt. Dengan input voltage
limitnya sebesar 6-20 Volt. Kemudian dapat digunakan pula 14 pin pada arduino uno.
Digunakannya arduino uno karena cocok dengan sensor KY-008 yang membutuhkan
tegangan operasi sebesar 5 Volt pada detectornya. Perbedaan utama terletak pada
ketersediaan koneksi USB dan ketersediaan Jack DC. Arduino Uno dan Arduino Nano sama-
sama memiliki koneksi USB, sementara Arduino Pro Mini tidak dilengkapi chip untuk
koneksi USB ke komputer sehingga harus menggunakan board FTDI atau USB to Serial.
Arduino Uno memiliki jack DC, Arduino Nano tidak. Sedangkan arduino mega memiliki
jumlah pin yang terlalu banyak yaitu 54 pin.

1.3 Laser dan detector KY-008

Gambar 5. Sensor Laser dan Detector KY-008


Pada sensor digunakan laser Keyes KY-008. Sensor KY-008 terdapat dua item yaitu
pemancar laser dan detector. Pemancar laser sebagai transmitter dan penerima laser atau
detector sebagai receiver. Laser memiliki panjang gelombang 650nm. Sensor ini compatible
dengan arduino uno. Pada laser detector memiliki tegangan operasi sebesar 5 Volt sehingga
cocok dengan Arduino Uno. Digunakan sensor ini karena memiliki harga yang murah dan
memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan sensor bermerek KEYENCE.

F. Prinsip Kerja Keseluruhan

Pada turbin pelton terdapat sumbu rotasi atau biasa disebut as. Sumbu rotasi tersebut
diberikan pengikat berupa lingkaran dengan memunculkan satu buah garis yang menonjol
untuk penanda bahwa penanda tersebut merupakan penanda satu putaran. Penanda tersebut
dibuat dengan ukuran menyesuaikan diameter sumbu rotasi dan dibuat dengan lebar yang
sesuai agar sensor dapat mendeteksi, karena sensor memiliki batas panjang gelombang.

Pada sensor digunakan sensor laser KY-008 sebagai transmitter dan detector laser
KY-008 sebagai receiver. Sensor diletakkan pada turbin pelton dekat dengan sumbu rotasi
dan sejajar sumbu rotasi pada jari- jari tertentu sebagai receiver kemudian detector diletakkan
berhadapan dengan sensor menggunakan tripod sebagai penopang detector.

Sensor dan detector dihubungkan pada arduino uno dengan menggunakan tegangan 5
Volt. Setelah itu arduino uno sebagai pengondisi sinyal yang mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital dihubungkan ke laptop. Laptop berfungsi sebagai pemroses sinyal dari
arduino uno dengan menggunakan program.

Turbin pelton yang berputar akan dideteksi perputaran permenitnya menggunakan


hitungan berapa kali pengikat sumbu putar yang melewati sensor laser KY-008. Kemudian
data tersebut diubah menjadi data digital yang akan diprosesdi laptop menggunakan program
arduino. Arduino tersebut berperan sebagai counter. Data yang didapatkan dihitung dengan
menggunakan rumus gaya gerak melingkar. Gaya gerak melingkar berkaitan dengan jari-jari
dan kecepatan rotasi suatu benda. Sedangkan pada pengukuran ini dilakukan pengukuran
pada saat kecepatan turbin pelton sudah mulai stabil.

Rumus mencari kecepatan turbin :


Rumus diatas merupakan rumus perbandingan kecepatan putar antara turbin dengan
sumbu putar. Sumbu putar adalah roda 2 dengan jari-jari r2 kemudian dengan kecepatan v2.
Sedangkan turbin adalah roda 1 dengan jari-jari yang lebih besar yaitu r1 dengan kecepatan
v1. Bila yang counting oleh sensor adalah roda 2 maka v2 diketahui. Jari-jari sumbu putar dan
turbin sudah diketahui sesuai literatur dari turbin tersebut. Sehingga dapat dicari kecepatan
dari turbin pelton dengan menggunakan rumus perbandingan diatas untuk mencari v1.

G. Kesimpulan

Turbin Pelton adalah turbin yang menghasilkan daya yang besar dan banyak
digunakan oleh industri skala besar. Dalam penggunaan skala yang besar terdapat kerusakan-
kerusakan yang ditimbulkan oleh alam. Sehingga dapat dideteksi dengan pengukuran
kecepatan untuk mengetahui alat yang rusak. kecepatan turbin diukur dengan cara
mengcounting putaran sumbu putar menggunakan sensor laser dan dihitung dengan
perbandingan kecepatan untuk didapatkan indetifikasi sistem awal.
DAFTAR PUSTAKA

Zhang,Zhengji. 2016. Pelton Turbine. Switzerland:Springer International Publishing

Young,D.Hugh.Freedman, A.Roger.2002. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:


Erlangga

Huges,J.M.2016.Arduino:A Technical Reference. United States of America: OReilly Media,


Inc

http://ecadio.com/beda-dan-perbandingan-arduino-uno-dengan-nano-pro-mini-mega-2560
diakses pada tanggal 8 Juni 2017

https://tkkrlab.nl/wiki/Arduino_KY-008_Laser_sensor_module diakses pada tanggal 9 Juni


2017

http://henrysbench.capnfatz.com/henrys-bench/arduino-output-devices/ky-008-arduino-laser-
module-guide-and-tutorial/ diakses pada tanggal 10 Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai