KELOMPOK 2
1. ANGGITA CHANDRA PRADITA
(5301414019)
(5301414028)
3. AGUS RIFAIS
(5301414031)
(5301414037)
(5301414058)
I.
Judul
Prototype Rumah Tanggap Gempa Berbasis ATmega 328
II.
Bidang Studi
Praktik Dasar Sistem Kontrol
III.
Pembimbing
Pembimbing
IV.
Latar Belakang
Secara tektonik, kepulauan Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditentukan permasalahan
dalam tugas akhir ini adalah Bagaimana logika pendeteksian gempa bumi dengan
parameter tekanan dan pergeseran?
VI.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada tugas akhir ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
VII. Tujuan
Penelitian tugas akhir ini memiliki tujuan untuk menjawab perumusan
masalah yang dimiliki dalam penelitian yaitu Mengetahui logika pendeteksian
gempa bumi dengan parameter tekanan dan pergeseran.
VIII. Tinjauan Pustaka
Muhammad Andang Novianta dan Emy Setyaningsih, 2015, menjelaskan
penelitian terhadap gejala gempa kebanyakan menggunakan teknik pemantauan
dengan perangkat tiltmeter dan borehole untuk mengukur kenaikan level muka air
tanah serta perilaku binatang.
Joseph L. Kirschvink, 2000, melakukan penelitian terhadap perilaku
binatang dalam merespon gejala alamiah sebelum terjadi suatu gempa. Sebuah
gempa tersusun dari dua gelombang, yaitu gelombang P dan gelombang S, dan
pada beberapa hewan memiliki kemampuan untuk mendeteksi kedua jenis
gelombang gempa tersebut. Dengan meneliti sikap, fisiologi sensor dan faktor gen
dari seekor hewan yang terbukti mampu mendeteksi terjadinya gempa beberapa
saat sebelumnya akan mampu memberikan sebuah metode peringatan dini
terhadap bencana gempa bumi.
Farid Samsu Hananto, 2009, menjelaskan bahwa bahan keramik
piezoelektrik yang digunakan dalam piezoelektrik akan menghasilkan energi
listrik ketika mendapat energi mekanis (efek piezoelektrik) dan akan
menghasilkan energi mekanik bila diberi energi listrik.
Budi Susanto, 2003, menjelaskan bahwa penggunaan piezoelectric sebagai
sensor getaran menggunakan acuan desain sistem sensor getaran. Dalam desain
sistem sensor getaran ini disebutkan bahwa bentuk fisik piezoelectric harus
dimodifikasi ulang agar dapat digunakan sebagai sensor getaran karena kontruksi
plat dan membran aslinya bersifat statis.
Hadian Satria Utama dkk, 2007, menjelaskan bahwa perubahan tahanan
pada sebuah potensiometer geser dapat menyebabkan tegangan output dari
potensiometer
tersebut
berubah-ubah.
Tegangan
output
tersebut
dapat
dikonversikan menjadi bit-bit oleh ADC yang ada didalam sebuah mikrokontroler.
IX.
9.1
Teori Penunjang
Arduino Uno
Arduino adalah papan rangkaian elektronik open source yang didalamnya
1.
Serial: pin 0 digunakan untuk menerima (RX) dan pin 1 digunakan untuk
mengirimkan (TX) data serial Transistor-Transistor Logic (TTL). Pin ini
terhubung dengan pin ATmega8U2 Unit Serial Bus (USB)-to-Serial
2.
3.
4.
analogWrite() fungsi.
Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 Slave Select (SS), 11 Master Out
Slave In (MOSI), 12 Master In Slave Out (MISO), 13 Serial Clock (SCK).
Pin
5.
ini
mendukung
komunikasi
Serial
Peripheral
Interface
(SPI)
masing-masing menyediakan resolusi 10 bit yaitu 1024 nilai yang berbeda. Secara
default sistem mengukur dari tanah sampai 5 volt.
1.
Two Wire Interface (TWI): pin A4 atau Saluran Data (SDA) dan A5 atau
2.
3.
9.3
Piezoelectric
lurus arah dari gaya. Nilai dari muatan yang dihasilkan bergantung pada
dimensi geometri dari elemen piezoelektrik yang digunakan. Jika dituliskan
dengan persamaan menjadi Cx = dxyFyb / a, dimana a merupakan dimensi
sejajar dengan neutral axis sumbu y, b sejajar dengan muatan yang dihasilkan
dan d merupakan koefisien dari piezoelektrik.
Prinsip operasi yang lainnya yaitu efek longitudinal dimana nilai muatan yang
dihasilkan proporsional dengan gaya yang diberikan dan independen terhadap
bentuk dan ukuran dari elemen piezoelektrik. Dengan menggunakan beberapa
elemen yang secara mekanik dipasang seri dan secara elektrik dipasang paralel
merupakan satu-satunya cara untuk meningkatkan muatan keluarannya.
Muatan yang dihasilkan dapat dinyatakan sebagai berikut Cx = dxxFxn dimana
dxx merupakan koefisien piezoelektrik untuk muatan di sumbu x yang
dihasilkan oleh gaya yang diberikan sepanjang sumbu x. Fx merupakan gaya
yang diberikan pada sumbu x dan n merupakan jumlah atau banyaknya
elemen.
9.4
Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya
dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan
pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam
Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki
Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya.
Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk
dan Simbolnya.
10
Jenis-jenis Potensiometer
Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
1. Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat
diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari
bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu
Jari untuk menggeser wiper-nya.
2. Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat
diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang
melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut.
Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan
Thumbwheel Potentiometer.
11
Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal
(logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan
menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan
Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).
Fungsi-fungsi Potensiometer
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan,
Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika
dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti
Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
2. Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
3. Sebagai Pembagi Tegangan
4. Aplikasi Switch TRIAC
5. Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
6. Sebagai Pengendali Level Sinyal
9.5 LCD
Pengertian LCD
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan perangkat display yang paling
umum dipasangkan ke mikrokontroller, mengingat ukurannya yang kecil dan
kemampuan menampilkan karakter atau grafik yang lebih baik dibandingkan
display 7 segment ataupun alphanumeric. Pada pengembangan sistem embedded,
LCD mutlak diperlukan sebagai sumber pemberi informasi utama, misalnya alat
pengukur kadar gula darah, penampil jam, penampil counter putaran motor
induksi dan lainnya.
LCD (Liquid Crystal Display) adalah sebuah modul penampil yang banyak
digunakan karena tampilannya yang menarik. LCD yang banyak digunakan
12
adalah LCD 2x16 karena selain tampilannya yang menarik juga harganya yang
relatif murah (Arief 2011:5).
2.1.1.1 Modul
a. Modul LCD 16x2
13
No. Pin
1
2
3
4
5
6
7-14
15
16
Nama
GND
VCC
VEE
RS
RW
E
D0-D7
A
K
Keterangan
Ground
+5V
Contras
Register
Read/Write
Enable
Data bit 0-7
Anoda (Back Light)
Katoda (Back Light)
X.
Metodologi Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai metodologi yang digunakan
dalam penelitian. Secara umum metode yang dilakukan untuk mencapai tujuan
dari tugas akhir ini adalah:
1) Penentuan Penempatan Tranduser
2) Penentuan Logika Deteksi Gempa
3) Penentuan Indikator Gempa
Langkah-langkah Penelitian
14
15
Mulai
Studi Literatur
Pembuatan Desain Prototype
Penentuan Penempatan Tranduser
Penentuan Logika Deteksi Gempa
Penentuan Indikator Gempa
Jalankan
Program
YA
Hasil Program
Analisis Program
Pembuatan Prototype
Selesai
Gambar 3. Flowchart Langkah-langkah Penelitian
16
1.
Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan
referensi yang terkait dengan pembuatan Prototype Rumah Tanggap Gempa
Berbasis ATmega 328. Hal ini dilakukan untuk menguatkan pengetahuan
penulis dalam merancang protoype. Selain itu, studi literatur juga
mempermudah dalam proses selanjutnya di dalam pembuatan prototype ini.
2.
Potensiometer 1
Piezoelectric 1
Potensiometer 2
Piezoelectric 2
Piezoelectric 3
Arduino Uno
LCD 16x2
Piezoelectric 4
Power
Supply
Buzzer
17
3.
4.
5.
18
6.
Percobaan
Program
Prototype
Rumah
Tanggap
Hasil Program
Hasil program yang didapat mampu mendeteksi adanya gempa sesuai
dengan intensitas getaran maupun tekanan. Sehingga program ini mampu
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya.
8.
9.
Pembuatan Prototype
Pembuatan prototype ini akan mengombinasikan rangkaian yang telah
dibuat dengan miniatur rumah dan taman. Hal tersebut bertujuan agar
prototype terlihat seperti keadaan yang sesungguhnya.
10.
19
Flowchart Program
START
NILAI SKALA
RICHTER
TRANDUSER
DATA MENTAH
Tidak
APAKAH
NILAI >
BATASAN
KOMPUTER/INTERFA
CE
DATA DIGITAL
Ya
END
Gambar 6. Flowchart program
1. Inisialisasi sistem
Inisialisasi sistem yang diperlukan dalam penelitian ini adalah mengukur
dan menentukan panjang jalan sebagai sampel.
20
21
Waktu Pelaksanaan
Secara umum waktu pelaksanaan tugas akhir ini adalah selama 1 bulan
terhitung mulai Mei 2016 hingga Juni 2016. Rincian pelaksanaannya dijelaskan
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Bulan
No
Kegiatan
Mei
1
1
Pengajuan Judul
Pembuatan Proposal
Revisi Proposal
Studi Literatur
Pembuatan desain
prototype
Penentuan penempatan
tranduser dan logika
deteksi gempa
Coding
Pembuatan prototype
Penyusunan Laporan
Juni
22
Rincian Biaya
Pembuatan Prototype Rumah Tanggap Gempa Berbasis ATmega 328
membutuhkan biaya untuk memenuhi alat dan bahan yang diperlukan. Rincian
biayanya adalah sebagai berikut.
Tabel 3. Tabel rincian biaya
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Rincian Bahan
Arduino UNO
Piezoelectric
Potensiometer
Resistor
Kabel Jumper
Buzzer
LCD 16x2
Spring
Tenol
Kertas Glosy
Kertas Karton Tebal
Sterofom Besar
Flanell
Lem
Double Foam
Double Tape
Stik Es Krim
Banyaknya
1 buah
4 buah
2 buah
4 meter
20 buah
1 buah
1 buah
4 buah
5 meter
2 buah
4 buah
3 buah
3 buah
4 buah
1 roll
1 roll
2 bungkus
Harga Satuan
Rp
135.000
Rp
4.000
Rp
12.000
Rp
200
Rp
1.250
Rp
5.000
Rp
45.000
Rp
8.000
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Harga
135.000
16.000
24.000
800
25.000
5.000
45.000
32.000
Total
23
XI.
1.
Daftar Pustaka
Muhammad Andang Novianta dan Emy Setyaningsih,
2015. Rancang Bangun Sistem Deteksi Dini Gempa Bumi Berdasarkan
Fluktuasi Medan Magnet Menggunakan Sensor MEMS. Jurnal Techno.
Vol. 16, No. 1, April 2015: 35-44.
2.
3.
Farid
Samsu
Hananto,
2009.
Aplikasi
Aktuator
5.
24